Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOKIMIA

SINTESIS PROTEIN DAN KODE GENETIK

Nama Kelompok :

1. Ainun Nida (E0017003)


2. Alda Hardiati Ariesta (E0017004)
3. Lutfatul Khasanah (E0017028)
4. Trinika Mariyani (E0017045)
5. Yuarinda Meily Anindya (E0017050)
6. Yunitian Mustika Lestari (E0017051)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

STIKES BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

SEMESTER V

2020

i
DAFTAR ISI

JUDUL ...............................................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................iv

I PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Sintesis Protein ................................................................ 3
B. Proses Sintesis Protein ....................................................................... 3
1. Transkripsi ..................................................................................... 2
a. Inisiasi ................................................................................... 2
b. Elongasi ............................................................................... 2
c. Terminasi ............................................................................. 2
2. Translasi ........................................................................................ 2
a. Inisiasi .................................................................................. 2
b. Elongasi ............................................................................... 2
c. Terminasi ............................................................................. 2
II KESIMPULAN ............................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tahapan Proses Transkripsi ..................................................5


Gambar 2. Tahapan Proses Inisiasi pada Translasi .................................5
Gambar 3. Tahapan Proses Elongasi pada Translasi .............................7
Gambar 4. Tahapan Proses Terminasi pada Translasi ............................8
Gambar 5. Kode Genetik.........................................................................13

iii
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sintesis Protein


Sintesis protein merupakan proses dalam merubah asam amino pada
linear menjadi protein tubuh manusia. Proses sintesis atau pembentukan
protein memerlukan adanya molekul RNA yang merupakan materi genetik di
dalam kromosom, serta DNA sebagai pembawa sifat keturunan. Informasi
genetik pada double helix DNA berupa kode-kode sandi atau kode genetik.
Kode-kode sandi tersebut nantinya akan dibawa atau dicetak untuk
membentuk RNA. Informasi berupa urutan kode-kode sandi pada RNA akan
dirangkai menjadi asam-asam amino, polipeptida, sampai terbentuk protein.
Sintesis protein sendiri memiliki tujuan yaitu untuk menghasilkan
berbagai macam produk protein seperti enzim-enzim pencernaan, hormone,
dll. Sementara itu proses yang dihasilkan baik secara mekanik maupun
kimiawi ada pada sel makhluk hidup.
B. Proses Sintesis Protein
Proses pembuatan protein atau sintesis protein berdasarkan kode
genetik pada DNA dibagi menjadi dua tahap, yaitu transkripsi dan translasi :
1. Transkripsi
Transkripsi adalah penyalinan kode genetik pada DNA
menghasilkan RNA duta (messenger) proses transkripsi terjadi pada nukleus.
Transkripsi meliputi 3 tahapan yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi.
Penjelasan yaitu sebagai berikut:

1
2

Gambar 1. Tahapan Proses Transkripsi


a) Inisiasi (Permulaan)
Tahap awal proses transkripsi dimana DNA sebagai tempat
melekatnya RNA polimerase untuk memulai transkripsi. RNA
polimerase akan melekat / berikatan dengan promoter, setelah
promoter berikatan dengan kumpulkan protein yang disebut faktor
transkripsi. Selanjutnya, RNA polimerase membuka rantai ganda
DNA.
b) Elongasi (Pemanjangan)
Setelah membuka pilinan rantai ganda DNA. RNA
polimerase ini kemudian akan menyusun untaian nukleotida-
nukleotida RNA dengan arah 5’ ke 3’. Pada tahap ini RNA akan
mengalami pertumbuhan memanjang seiring dengan pembentukan
pasangan basa nitrogen DNA.
c) Terminasi (Pengakhiran)
Penyusunan suatu untaian nukleotida RNA yang telah
dimulai dari daerah promoter berakhir di daerah terminator. Setelah
transkripsi selesai, rantai DNA yang menyatu kembali seperti semula
dan RNA polimerase segera terlepas dari DNA. Akhirnya RNA akan
terlepas dan terbentuklah RNA-m yang baru.
3

2. Translasi
Translali adalah penerjemah kode genetik pada RNA-d oleh
ribosom menghasilkan polipeptida. Proses translasi terjadi di
sitoplasma. Translasi melewati 3 tahap sama seperti transkripsi yaitu
inisiasi, elongasi, dan terminasi.
a) Inisiasi

Gambar 2. Tahapan Proses Inisiasi Pada Translasi

Ribosom subunit kecil yang mengikatkan diri pada RNA-m yang


telah membawa sandi bagi asam amino yang akan dibuat, serta
mengikat pada bagian inisiator RNA-t. Selanjutnya, molekul besar
ribosom juga akan ikut terikat bersama ketiga molekul tersebut
membentuk kompleks inisiasi.
4

b) Elongasi

Gambar 3. Tahapan Proses Elongasi Pada Translasi


RNA-t yang membawa antikodon AAA dan asam amino (fenil
alanin), antikodon AAA kan berpasangan dengan kodon RNA-m,
kemudian membentuk pembentukan pada ikatan peptida.
Pemanjangan rantai polipeptida dan ribosom yang siap menerima
RNA-t selanjutnya.
c) Terminasi

Gambar 4. Tahapan Proses Terminasi Pada Translasi


Proses translasi akan berhenti setelah antikodon yang dibawa
RNA-t bertemu dengan kodon UAA, UAG atau UGA. Dengan
demikian, rantai polipeptida yang telah terbentuk akan dilepaskan dari
ribosom dan diolah untuk membentuk protein fungsional.
5

C. KODE GENETIK
Kode genetik merupakan urutan 3 basa dari basa nitrogen (A,C,T,G) yang
terdapat di sepanjang RNA-d. Kode genetik dapat terbagi atas kode singlet,
kode duplet, dan kode triplet. Kode yang hanya menggunakan satu huruf atau
setiap nukleotida untuk satu asam amino disebut dengan kode singlet.
Sedangkan kode yang menggunakan dua huruf, dinamakan dengan kode
duplet.
kode genetik pada mRNA dapat membawa rekaman dari kode genetik
yang ada pada DNA. Pada mRNA, timin (T) diganti dengan urasil (U),
sehingga kode singlet pada mRNA menjadi A, G, S, dan U. Pembentukan
kode singlet, ode duplet, dan kode triplet, dapat dilihat pada gambar tabel
sebagai berikut:

Gambar 5. Kode Genetik


6

1. Kodon
Kodon merupakan kombinasi dari 3 nukleotida yang berurutan
dalam untai DNA atau RNA. Setiap nukleotida terdiri dari basa nitrogen,
salah satu A,C,T/U, atau G.
2. Antikodon
Antikodon merupakan urutan 3 nukleotida diwilayah RNA-t yang
mengenali coding triplet (kodon triplet) pelengkap nukleotida dalam RNA
selama translasi oleh ribosom. Antikodon RNA-t di identikan dengan
kodon dari untai DNA, kecuali T pada DNA hadir sebagai U pada
antikodon.
3. Sense
Sense merupakan untaian DNA dengan arah 5’ 3’ yang
memiliki urutan atau sekuens basa nitrogen sama dengan RNA-m, kecuali
T digantikan dengan U. Untaian ini dikatakan sebagai untaian positif,
karena untaian ini memiliki urutan yang sama dengan RNA-m, maka
untaian ini disebut sebagai pengkode (coding). Untuain ini tidak di
transkripsi atau dicetak menjadi RNA-m sehingga disebut anti-template.
4. Anti Sense atau DNA Template
Anti sense merupakan untaian DNA dengan arah 3’ 5’atau
disebut untaian negatif. Untaian ini berperan untuk melakukan transkripsi
membentuk RNA-m sehingga untaian ini disebut template. Arah 3’
5’ didasarkan pada untaian DNA ini ketika proses transkripsi oleh enzim
RNA polimerase.
5. Mutasi
Mutasi merupakan perubahan pada gen. Hampir semua perubahan
mempengaruhi kerja gen, namun kerusakan pada organism tidak selalu
pasti terjadi. Terdapat berbagai proses selular yang bekerja untuk
mereparasi kerusakan DNA sebelum ditransmisikan lebih lanjut saat
mitosis atau meiosis. Perubahan ini seringkali berupa base substitution
7

mutation, penggantian satu basa dengan yang lain. Mutasi yang lain adalah
frameshift mutation, reading frame yang salah akibat delesi atau
penambahan basa. Kedua tipe ini disebut point mutation karena tidak dapat
dilihat ketika melihat kromosom dibawah mikroskop.
Umumnya, istilah mutasi mengacu pada proses perubahan gen dan
bentuk lain dari gen. Mutasi dapat menghasilkan individu dengan mutant
phenotype dengan berbagai tingkat 6 keparahan. Alel yang bermutasi
seringkali menyebabkan kerusakan. Namun, terjadinya mutant phenotype
dapat terjadi lama sekali setelah terjadi mutasi itu sendiri, terutama bila
mutasi ini adalah resesif, seperti kebanyakan mutasi. Pada kasus ini,
diperlukan pasangan alel lain yang juga resesif agar dapat muncul. Mutasi
dapat terjadi pada sel mana pun pada waktu kapan pun, walaupun banyak
mutasi terjadi saat replikasi DNA. Mutasi germinal terjadi pada sel yang
ditentukan untuk menjadi ovum atau sperma. Mutasi somatik terjadi pada
sel badan (paru-paru, hepar, usus dan lainnya). Mutasi somatic dapat
mempengaruhi fenotip karier, namun tidak ditransmisikan pada
keturunannya. Perlu diingat bahwa jika mutasi terjadi sangat awal sebelum
sel primordial ditentukan, mutasi dapat terjadi baik pada sel seminal
amupun germinal. Mutasi somatik diduga berperan pada perkembangan
kanker.
8

KESIMPULAN

Sintesis Protein terdiri dari 2 tahapan, transkripsi dan translasi. Yang mana
masing-masing tahapan tersebut memiliki 3 tahapan lagi, yaitu inisiasi,
elongasi dan terminasi. Transkripsi terjadi ketika materi genetik pada DNA
disalin menghasilkan RNAd, proses ini terjadi di nukleus. Setelah dihasilkan
RNAd maka, RNAd akan dibawa keluar menuju sitoplasma untuk mengalami
proses translasi. Kode genetik merupakan urutan 3 basa dari basa nitrogen
(A,C,T,G) yang terdapat di sepanjang RNA-d. Kode genetik dapat terbagi
atas kode singlet, kode duplet, dan kode triplet. Kode yang hanya
menggunakan satu huruf atau setiap nukleotida untuk satu asam amino
disebut dengan kode singlet. Sedangkan kode yang menggunakan dua huruf,
dinamakan dengan kode duplet.
9

DAFTAR PUSTAKA

Albert, B., D. Bray, J. lewis, M. Raff, K. Roberts, J.D. Watson., 1994. Molecular
Biology of the cell. Garland Publishing, Inc, New York.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2010. Biologi Jilid I. Alih bahasa lestari, R.
et al. safitri, A., Simarmata, L., Hardani, H.W. (eds). Erlangga, Jakarta.
Karmana, O. 2007. Cerdas Belajar Biologi: Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas/
Madrasah Aliyah Program Ilmu Pengetahuan Alam. Bandung: Grafindo Media
Pratama.
Kimball, John W. 1992. BIOLOGI. Jakarta: Erlangga
Poedjiadi, Anna. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia
Stryyer Lubert ,2000.Biokimia Edisi 4.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai