Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Nyeri dalam persalinan merupakan hal yang normal sebagai tanda yang

menunjukkan bahwa waktu persalinan sudah tiba. Nyeri dalam persalinan timbul

akibat kontraksi otot-otot dinding rahim yang disebabkan oleh janin yang mulai

berputar mencari jalan lahir. Nyeri persalinan, sebagai kontraksi miometrium,

merupakan proses fisiologis dengan intensitas yang berbeda pada masing- masing

individu. Dengan kata lain setiap persalinan pasti mengalami nyeri baik

pervaginam maupun persalinan secara operasi seperti Sectio Caesarea (SC).

Persalinan SC memberi sumbangan nyeri yang bukan lagi nyeri fisiologis dari

persalinannya tetapi dari luka sayatan pada area yang dibedah (Judha, 2012).

Nyeri yang dirasakan ibu post partum dengan Sectio Caesarea berasal dari

luka yang terdapat dari perut. Nyeri merupakan suatu mekanisme bagi tubuh,

timbul ketika jaringan sedang rusak, dan menyebabkan individu tersebut bereaksi

untuk menghilangkan rangsangan nyeri) Fitri, Trasyani dan Maryati, 2012).

Upaya yang bisa dilakukan untuk menangani nyeri diantaranya dengan

metode farmakologis dan nonfarmakologis. Metode farmakologis yaitu pemberian

pethidin, ILA (Intra Thecal Labor Anlegesia), Anastesi Epidural, Entonox,

sedangkan nonfarmakologisnya yaitu aromaterapi, relaksasi, teknik pernafasan,

kompres panas / dingin, hidroterapi, akupresur, hypnobirthing, massage,

waterbirth.. (Winkjosastro, Hanifa, 2010)

1
2

Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

metode nonfarmakologis yaitu menggunakan aromaterapi lavender secara inhalasi

menggunakan tungku aromaterapi. Aromaterapi terapi menggunakan senyawa

aromatik atau senyawa yang mudah menguap (volatile) untuk mengobati,

mengurangi atau mencegah suatu penyakit, infeksi dan kegelisahan dengan cara

menghirupnya. Secara fisik baik digunakan untuk mengurangi rasa nyeri,

sedangkan secara psikologis dapat merilekskan pikiran, menurunkan ketegangan

dan kecemasan serta memberi ketenangan. Bau yang menyenangkan akan

menstimulasi thalamus untuk mengeluarkan enkefalin yang berfungsi sebagai

penghilang rasa sakit alami dan menghasilkan perasaan sejahtera.(Frayusi, 2012).

Studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Majalaya kabupaten Bandung

didapatkan bahwa yang sering terjadi di ruang pemulihan pasca operasi sectio

caesarea adalah adanya keluhan nyeri sekitar luka operasi.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh aromaterapi lavender terhadap

skala nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di Ruang pemulihan RSUD

Majalaya Kabupaten Bandung”

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu adakah pengaruh aromaterapi

lavender terhadap skala nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea di ruang

pemulihan RSUD Majalaya Kabupaten Bandung ?


3

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap skala nyeri pada

pasien post operasi sectio caesarea di ruang pemulihan RSUD Majalaya

Kabupaten Bandung.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui skala nyeri sebelum dilakukan aromaterapi lavender.

2. Mengetahui skala nyeri sesudah dilakukan aromaterapi lavender.

3. Mengetahui pengaruh aromaterapi lavender terhadap skala nyeri

pada pasien post operasi sectio caesarea di ruang pemulihan RSUD

Majalaya Kabupaten Bandung

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini juga dapat berguna sebagai tambahan informasi dan

bacaan bagi mahasiswa.

1.4.2 Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian bisa menunjukkan bahwa pemberian aromaterapi bisa

menjadi salah satu alternatif dalam mengurangi rasa nyeri.

1.4.3 Bagi Penulis

Dapat digunakan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan teori

yang telah diperoleh serta untuk menambah wawasan ilmu

pengetahuan dan pengalaman dalam hal penelitian.

Anda mungkin juga menyukai