Anda di halaman 1dari 13

ISSN 2087-3271

JURNAL
EDUHEALTH Volume 4 Nomor 2, September 2014

Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Balita Usia 1-2 Tahun

Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri Pada


Ibu Nifas Di Paviliun Melati RSUD Jombang

Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Penurunan Frekuensi Diare Anak


Balita Di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang

Peran Orang Tua Dalam Mengatasi School Phobia Pada Anak Usia Pra
Sekolah DI TK Muslimat 7 Peterongan Jombang

Hubungan Dengan Kemampuan Afektif Fungsi Keluarga Diri Identitas


Pembentukan Remaja Di Asrama Muzamzamah – Chosyi’ah

Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 19 – 22 Tahun Tentang Cara


Perawatan Payudara Dengan Rutinitas Sadari Di Asrama As’adiyah

Hubungan Gangguan Masa Menopause Dengan Tingkat Kecemasan Pada


Ibu Menopause Di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri

Perbedaan Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Kader Posyandu Tentang


Pelaksanaan Relaktasi Pasca Penyuluhan Antara Menggunakan Metode
Diskusi Kelompok Dan Ceramah Interaktif

Hubungan Interaksi Sosial Dengan Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa


Semester IV Program Studi Diploma III Kebidanan Unipdu Jombang

Kadar Hemoglobin Dengan Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri

Diterbitkan oleh :
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum Jombang

Jurnal Hal. Jombang ISSN


EduHealth Vol. 4 No. 2 September 2014 2087-3271
59-117
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 4 No. 2, SEPTEMBER 2014 68

DAFTAR ISI

No Judul Halaman
1. Pola Asuh Orang Tua Dengan Status Gizi Balita Usia 1-2 Tahun 59 - 62

Ninik Azizah
2. Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Tinggi Fundus Uteri 63 – 67
Pada Ibu Nifas Di Paviliun Melati RSUD Jombang
Sabrina Dwi Prihartini
3. Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Penurunan Frekuensi Diare 68 – 71
Anak Balita Di Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang
Dian Puspitayani dan Listriana Fatimah
4. Peran Orang Tua Dalam Mengatasi School Phobia Pada Anak Usia 72 – 77
Pra Sekolah DI TK Muslimat 7 Peterongan Jombang

Abdul Ghofar dan Sabrina Dwi Prihartini

5. Hubungan Dengan Kemampuan Afektif Fungsi Keluarga Diri 78 – 85


Identitas Pembentukan Remaja Di Asrama Muzamzamah –
Chosyi’ah
Nasrudin
6. Hubungan Tingkat Pengetahuan Wanita Usia 19 – 22 Tahun 86 – 89
Tentang Cara Perawatan Payudara Dengan Rutinitas Sadari Di
Asrama As’adiyah

Sri Banun Titi Istiqomah dan Yushi Yusniah


7. Hubungan Gangguan Masa Menopause Dengan Tingkat Kecemasan 90 – 98
Pada Ibu Menopause Di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri
Kabupaten Kediri
Ita Eko Suparni dan Yulia Trisnawati
8. Perbedaan Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Kader Posyandu 99 – 103
Tentang Pelaksanaan Relaktasi Pasca Penyuluhan Antara
Menggunakan Metode Diskusi Kelompok Dan Ceramah Interaktif

Wahyu Wijayanti
9. Hubungan Interaksi Sosial Dengan Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa 104 – 111
Semester IV Program Studi Diploma III Kebidanan Unipdu
Jombang

Vivin Eka Rahmawati


10. Kadar Hemoglobin Dengan Kejadian Dismenorea Pada Remaja Putri 112 – 117

Feny Vitiasaridessy
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 4 No. 2, SEPTEMBER 2014 90

HUBUNGAN GANGGUAN MASA MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KECEMASAN


PADA IBU MENOPAUSE DI DESA DAWUHAN KECAMATAN PURWOASRI
KABUPATEN KEDIRI
Ita Eko Suparni 1, Yulia Trisnawati 2
Prodi DIII Kebidanan STIKES Karya Husada Kediri
Email: ita.sekar@gmail.com

ABSTRAK
Menopause adalah suatu masa berakhirnya reproduksi wanita yang disebabkan berkurangnya
hormon estrogen dan progesteron yang ditandai oleh berhentinya haid. Pada masa ini terjadi
gangguan yang menimbulkan kecemasan dan berdampak memacu organ tubuh tidak stabil.
Hal ini membuat wanita menopause merasa terganggu dalam menjalankan kegiatan sehari-
hari. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan gangguan masa menopause dengan
tingkat kecemasan pada ibu menopause. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22-26 Januari
2014 di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Desain penelitian
menggunakan desain studi korelasional dengan variabel independen gangguan masa
menopause pada wanita, variabel dependen tingkat kecemasan wanita saat menopause,
dengan populasi wanita menopause 105 jiwa, jumlah sampel adalah 84 responden wanita
menopause usia 45-55 tahun diambil secara simple random sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner berupa skala MRS untuk variabel independen dan TMAS untuk
variabel dependen. Analisa data menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis dengan Chi
Square metode penghitungan manual X2 hitung > X2 tabel yaitu13,75 > 7,815 sehingga H1
terbukti yang artinya hubungan gangguan masa menopause dengan tingkat kecemasan pada
ibu menopause di Desa Dawuhan, Kecamatan Purwoasri Kabupaten Kediri. Dalam
penghitungan manual koefisien kontingensi didapatkan nilai 0,375 maka hubungan antara
kedua variable rendah. Adanya perubahan fisik wanita menopause menyebabkan kecemasan
pada wanita menopause, tetapi ada faktor-faktor lain seperti sikap, gaya hidup, faktor kultur
maupun psikologis serta status sosial ekonomi, yang mempengaruhi kecemasan wanita
menopause.

Kata kunci : menopuase, gangguan masa menopause, kecemasan

ABSTRACT

Menopause a woman reproduction the end that is caused to decrease it hormone estrogen and
progesterone marked by stop it menstruation. In this happens disturbance that evoke anxiety
and affect to spur on unstable body organ. This matter makes menopause felt disturbed in run
activity everyday. This plan research to analyze relation disturbance menopause with anxiety
level in menopause. Research was carried out on 22nd – 26th of January 2014 at village
Dawuhan District Purwoasri Regency Kediri. Research design uses study design
correlasional with variable independent disturbance menopause in woman, variable
dependent woman anxiety level at menopause, with woman population menopause 105
persons, sample total 84 respondents menopause at 45th – 55th years taken according to
simple random sampling. Data was collecting by questioner shaped scale MRS for variable
independent and TMAS for variable dependent. Data analysis uses test chi square. Analysis
result with chi square counting method manual X2 count > X2 Table are 13,75 > 7,815 so that
H1 proved that relation disturbance menopause with anxiety level in menopause at village
Dawuhan, District Purwoasri Regency Kediri. in counting manual coefficient contingence got
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 4 No. 2, SEPTEMBER 2014 91

value 0,375 so relation between second variable low. Woman physical change existence
menopause causes anxiety in menopause, but there factors other like attitude, life style, also
psychologies with economy social status, that effect woman anxiety in menopause.

Keyword : Menopause, Disturbance at Menopause, Anxiety

PENDAHULUAN bahwa 75% wanita yang mengalami


Wanita dalam perkembangannya yang menopause merasakan menopause sebagai
berkaitan dengan hal reproduksi akan masalah atau gangguan, sedangkan 25%
melalui beberapa tahapan. Saat bayi, wanita lainnya tidak mempermasalahkannya
telah dibekali dengan beberapa ratusan oosit. (Puspitasari, 2007 :35).
Sebagian oosit tersebut hilang sebelum masa Perubahan fisik yang mereka alami
pubertas, ketika masa reproduksi dan adalah seperti tidak haid lagi, badan menjadi
sebagian lagi hilang seiring dengan gemuk, kulit tidak segar lagi, penurunan
bertambahnya usia. Pada akhirnya wanita daya ingat, dan cepat lelah. Untuk perubahan
tidak dapat lagi menjalankan fungsinya psikologis mereka mengatakan menjadi
untuk bereproduksi. Di masa pubertas, mudah marah, mudah tersinggung, cemas
hormon-hormon reproduksi berkembang dan timbul rasa gelisah karena kehilangan
baik dan berpengaruh pada penampilan fisik kemampuan reproduksinya. Perubahan
wanita yang menarik. Kulit bebas keriput psikis yang terjadi pada masa menopause
dan berbagai macam keindahan fisik dapat menimbulkan sikap yang berbeda-
berkembang pada masa ini. Akan tetapi, beda, diantaranya yaitu adanya suatu krisis
semua itu tidak abadi. Memasuki usia 40-an yang dimanifestasikan dalam symptom
hormon-hormon tersebut berkurang. Folikel- psikologis seperti depresi, mudah
folikel indung telur juga mengalami tersinggung, mudah menjadi marah, mudah
kerusakan lebih cepat yang pada akhirnya curiga, diliputi banyak kecemasan, insomnia
akan habis. Inilah yang disebut sebagai masa atau tidak bisa tidur, karena sangat bingung
menopause, masa berhentinya menstruasi dan gelisah. (Qomariyati, 2013: 3).
yang sering diindentikkan dengan penuaan. Kecemasan yang berlebihan dapat
Dalam keadaan yang cukup bervariasi dan menimbulkan dampak yang buruk bagi tubuh.
individual bagi seorang wanita. Folikel telur Rasa yang berlebihan itulah yang memacu
yang tersisa dalam indung telur (sekitar 8000) organ tubuh tidak stabil. Tentunya hal ini
mulai lenyap. Peristiwa yang aneh dan tidak membuat wanita menopause merasa terganggu
jelas ini terjadi antara usia 45 tahun dan 55 dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
tahun. Perubahan itu tiba-tiba, dan ada Goyahnya hubungan dan keraguan
peralihan perlahan-lahan dari aktivitas indung terhadap diri sendiri ketika seseorang wanita
telur yang normal pada tahun-tahun memasuki masa-masa menopause, dapat
menopause. (Gilly, 2003: 465). menimbulkan kecemasan dan depresi dampak
Perubahan kehidupan merupakan periode dari kecemasan tersebut diantaranya, jantung
seorang wanita harus menyesuaikan secara berdebar-debar, tampak tangan berkeringat,
psikologis terhadap gaya hidup yang berubah. gejolak panas atau sebaliknya tubuh menggigil
Menurut penelitian tahun 2007 yang dilakukan kedinginan, diare, sering buang air kecil, mulut
oleh Robertson di Menopause Clinic Australia, kering sehingga sulit menelan, sulit tidur pulas,
dari 300 pasien usia menopause terdapat 31,1% otot terasa lemah atau gemetaran. Sejumlah
pasien mengalami depresi dan kecemasan besar gejala tersebut disebabkan oleh
(Cristiani, 2000). Selain itu penelitian meningkatnya adrenalin yang dipompa dari
menunjukkan bahwa 10% hingga 15% kelenjar suprarenal (Nirmala, 2003 : 49).
perempuan menopause di Indonesia merasakan Wanita cemas dengan berakhirnya era
kegelisaan. Beberapa penelitian menunjukkan reproduksi yang berarti berhentinya nafsu
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 4 No. 2, SEPTEMBER 2014 92

seksual dan fisik. Apalagi menyadari dirinya Variabel penelitian :


akan menjadi tua, yang berarti Variabel Independent : gangguan masa
kecantikannya akan memudar. Seiring menopause pada wanita
dengan hal itu, validitas dan fungsi organ Variabel Dependent : tingkat kecemasan
tubuhnya akan menurun. Hal ini akan wanita pada saat menopause.
menghilangkan kebanggaannya sebagai Instrumen
wanita. Keadaan ini dikhawatirkannya akan Dalam penelitian ini Alat pengumpulan data
memengaruhi hubungannya dengan suami menggunakan skala MRS untuk mengukur
maupun lingkungan sosialnya. Selain itu, gangguan menopause dan skala TMAS
usia ini sering dikaitkan dengan timbulnya untuk kecemasan yang dialami wanita
penyakit kanker atau penyakit lain yang menopause
sering muncul pada saat wanita memasuki Teknik Analisa Data
usia tua. (Rostiana, 2009: 77 ). Teknik analisa data dengan menggunakan
Solusi yang ditawarkan tenaga kesehatan bantuan program SPSS for windows.
untuk wanita dalam menghadapi menopause Untuk menganalisa hubungan gangguan
yaitu penyuluhan. Penyuluhan ini diikuti para masa menopause dengan tingkat kecemasan
wanita agar dapat lebih tenang ketika akan pada ibu menopause di desa dawuhan
menghadapi masa menopause, sehingga dapat kecematan purwoasri kabupaten Kediri
menghadapi semua permasalahan di masa dengan menggunakan uji statistic Chi
manula dengan tenang. Walaupun terjadi
Square
perubahan fisik dan psikis. Penyuluhan ini,
adalah untuk memberikan gambaran tentang HASIL DAN PEMBAHASAN
proses terjadinya menopause dan cara Karakteristik Umur Responden
menghadapi gejala-gejala psikis dan fisik yang
15
menyertainya, sehingga dapat mengatasi responden 48
17,9% responden
kecemasan di masa menjelang manula. 57,1%
Ketenangan menghadapi perubahan psikis dan
45-48 th
fisiknya akan membantu ketenangan hidup
seseorang. Wanita harus menyadari kenyataan 49-52 th
bahwa menopause merupakan proses alami dan
tidak bisa ditolak, sehingga perlu memahami 21 53-56 th
responden
betul tentang menopause dengan segala aspek 25,0%

yang ditimbulkannya.
Diagram 1
METODE PENELITIAN Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Desain Penelitian : analitik studi di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri
korelasional. Kabupaten Kediri Periode 22 – 26 Januari
Tempat dan Waktu : Penelitian ini akan 2014.
dilaksanakan pada tahun 2014 di Desa
Dawuhan Kecamatan Purwoasri Kabupaten Berdasarkan diagram 1 menunjukkan
Kediri bahwa usia wanita menopause di Desa
Populasi dan Sampel : Populasi dalam Dawuhan Kecamatan Purwoasri Kabupaten
penelitian ini adalah Penelitian ini akan Kediri pada bulan Januari sebagian besar
dilaksanakan di Populasi dari penelitian ini adalah berusia 45-48 tahun yaitu sebanyak
adalah semua wanita yang berusia 45-55 48 orang (57,1%).
tahun baik yang belum menopause ataupun
sudah sebesar 105 dengan sampel 84
responden
Me
nenga
h
Mene
nga
h
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 4 No. 2, SEPTEMBER 2014 95

Menurut penelitian yang dilakukan oleh dan intensitasnya dapat meningkat atau
Kurniati (2009) yang berjudul perubahan menghilang tergantung pada kemampuan
yang dialami wanita menopause bahwa individu dan sumber-sumber pada suatu
wanita akan mengalami gejala kognitif, yaitu waktu tertentu (Anonim, 2001).
gangguan tidur, grogi, panik dan sulit Faktor-faktor yang mempengaruhi
konsentrasi yang baru wanita alami enam kecemasan diataranya adalah faktor internal
bulan terakhir ini. Wanita mengalami gejala yaitu pengalaman, respon terhadap stimulus,
motorik dimana sekarang ini wanita lebih usia, dan gender. Sedangkan faktor eksternal
mudah letih bila terlalu banyak melakukan diantaranya dukungan keluarga dan kondisi
aktifitas. Wanita mengalami gejala somatik lingkungan.
dimana sekarang ini keringat lebih banyak Penelitian yang dilakukan oleh Sturt (2001)
dari biasanya sewaktu tidur. Wajah saat ini bahwa tingkat kecemasan ringan yang
lebih kering dari biasanya. Wanita dialami oleh responden berhubungan dengan
mengalami gejala afektif gelisah karena ketegangan yang dialami dalam kehidupan
membayangkan bagaimana bila sudah tidak sehari-hari sebagai dampak dari penurunan
menstruasi lagi., juga merasa tidak nyaman, fungsi-fungsi tubuh pada masa menopause.
khawatir dan gemetaran yang berlebihan Penelitian yang dilakukan oleh
akan menghadapi menopause. Rotchrock (1999) dalam Veloso (2008)
Dari paparan diatas peneliti bahwa kecemasan dapat menimbulkan
mengungkapkan bahwa perubahan yang secara fisik maupun psikologis yang
terjadi pada wanita menopause adalah akhirnya sering mengaktifkan saraf otonom
perubahan fisik mulai dari rambut, mata, dimana detak jantung menjadi bertambah,
kulit, payudara, vagina, serta muncul rasa tekanan darah naik, frekuensi nafas
panas yang menjalar di tubuh (hot flushes) bertambah dan secara umum mengurangi
sampai organ-organ fisik lainnya. Walaupun tingkat energi pda klien, sehingga jika setiap
bukan suatu penyakit, peristiwa ini wanita yang akan memasuki masa
mempunyai dampak dalam kehidupan menopause mengalami kecemasan, maka
wanita terutama bagi wanita yang banyak akan dapat merugikan individu itu sendiri.
aktif sehingga dapat dirasakan sebagai suatu Dari hasil penelitian di atas, peneliti
gangguan. mengungkapkan bahwa kecemasan
merupakan salah satu masalah yang sangat
Tingkat Kecemasan pada Ibu Menopause penting karena kehadirannya dapat
di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri menganggu kehidupan sosial sehari-hari
Kabupaten Kediri wanita meskipun hanya kecemasan ringan.
Tingkat kecemasan wanita menopause Akan tetapi masalah kecemasan ini harus
di Desa Dawuhan Kecamatan Purwoasri segera diatasi agar tidak menjadi kecemasan
Kabupaten Kediri sebagian besar mengalami yang berat dan akhirnya menjadi depresi.
cemas yaitu 57 orang (67,9%). Sedangkan
sisanya tidak cemas yaitu 27 orang (32,1%). Hubungan Gangguan Masa Menopause
Data diatas menunjukkan bahwa Dengan Tingkat Kecemasan Pada Ibu
sebagian besar wanita menopause di Desa menopause di Desa Dawuhan, Kecamatan
dawuhan mengalami cemas, dimungkinkan Purwoasri Kabupaten Kediri
karena kurangnya pengetahuan responden Dilihat dari tabel 5 diketahui bahwa
mengenai apa itu menopause. sebagian besar wanita menopause
Kecemasan merupakan reaksi mengalami gangguan masa menopause
emosional terhadap persepsi adanya bahaya, tingkat berat dan kategori kecemasan cemas
baik yang nyata maupun yang belum tentu yaitu 27 orang (32,1%). Sedangkan
ada. Intensitas perasaan ini dapat ringan atau Sebagian kecil wanita menopause
cukup berat sampai menyebabkan kepanikan
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 4 No. 2, SEPTEMBER 2014 96

mengalami gangguan masa menopause akan mempengaruhi hubungannya dengan


tingkat tidak ada/ sedikit, ringan dan sedang. suami maupun lingkungan sosialnya.
Menopause menyebabkan beberapa Berdasarkan hasil penelitian didapatkan
gangguan masa menopause yang dapat bahwa nilai (r = 0,375) berarti korelasi
mempengaruhi fungsi seksual seorang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
wanita. Berkurangnya kadar estrogen dan menopause bukan merupakan satu-satunya
progesteron saat dan setelah menopause pemicu kecemasan pada wanita menopause
menyebabkan lapisan dinding vagina sehingga tingkat hubungannya rendah ada
menjadi tipis dan lebih keras. Sebagai faktor lain yang menyebabkan kecemasan
tambahan, produksi cairan vagina turun, pada wanita menopause tersebut faktor yang
menambahkan rasa tidak nyaman saat mempengaruhi tingkat kecemasan pada
berhubungan seksual. Kondisi ini wanita menopause yang signifikan adalah
menyebabkan stres emosi yang sangat kuat. pengetahuan, sikap, dukungan keluarga,
Disamping itu timbul perasaan tak berharga, kondisi ekonomi dan gaya hidup. Sedangkan
tak berarti dalam hidup sehingga muncul karakteristik sosial budaya menunjukkan
rasa khawatir akan adanya kemungkinan pengaruh yang tidak signifikan, jadi
orang-orang yang dicintainya berpaling dan kesimpulanya adalah semakin baik faktor
meninggalkannya. Perasaan itulah yang yang signifikan tersebut maka semakin
sering kali dirasakan wanita pada masa rendah tingkat kecemasan yang dialami.
menopause, sehingga sering menimbulkan
kecemasan. KESIMPULAN
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Faktor yang berpengaruh secara
Yusnia (2006) yang berjudul tingkat signifikan terhadap tingkat kecemasan pada
kecemasan ibu dalam menghadapi masa wanita menopause adalah pengetahuan,
menopause mengatakan bahwa gangguan sikap, dukungan keluarga, kondisi ekonomi
fisik yang dapat menurunkan kapasitas dan gaya hidup. Namun, karakteristik sosial
seseorang untuk mengatasi stressor. Hal ini budaya yang meliputi umur, tingkat
sesuai dengan kenyataan di lapangan dimana pendidikan dan pekerjaan tidak
pada wanita yang menghadapi menopause menunjukkan pengaruh yang signifikan.
yang mengalami keluhan fisik maupun Kesimpulan dari penelitian ini adalah
psikis karena akibat hormon estrogen dan semakin baik faktor yang berpengaruh
progesteron yang dapat berpengaruh pada secara signifikan tersebut maka semakin
keadaan psikologisnya antara lain pada rendah tingkat kecemasan yang dialami.
tingkat kecemasan. Wanita menopause sebaiknya
Pendapat diatas diperkuat oleh Anwar dianjurkan untuk mengisi waktu luangnya
(2007) yang mengatakan bahwa kecemasan dengan terlibat aktif dalam kegiatan seperti
yang timbul pada wanita menopause sering posyandu lansia sehingga dapat melakukan
dihubungkan dengan adanya kekhawatiran tukar informasi dengan sesama wanita serta
dalam menghadapi situasi yang sebelumnya mencari informasi secara luas tentang hal
tidak pernah dikhawatirkan. Meski cemas yang di hadapi melalui berbagai penyuluhan
dengan berakhirnya masa reproduksi yang yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
berarti berhentinya nafsu seksual dan fisik. Sedangkan bagi keluarga disarankan untuk
Apalagi menyadari bahwa dirinya menjadi memberikan perhatian pada wanita
tua yang berarti kecantikan akan mundur. menopause.
Seiring dengan hal itu vitalitas dan fungsi membekali diri dengan informasi yang
organ-organ tubuhnya akan menurun. Hal ini cukup tentang menopause, melakukan
dapat menghilangkan kebanggaannya konsultasi dengan anggota keluarga terdekat,
sebagai wanita. Keadaan ini dikhawatirkan teman bahkan dokter untuk mendapatkan
informasi yang benar dan menjalani masa
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 4 No. 2, SEPTEMBER 2014 97

menopause dengan gaya hidup yang sehat www//http:e-psikologi-com.net.id


dan berpikiran positif agar dapat (diakses tanggal 23 Oktober 2013)
menghindari kecemasan itu sendiri. Kurniati, (2009), Perubahan yang Dialami
Wanita Menopause, Bersumber dari
DAFTAR PUSTAKA www//http:perubahan-menopause.net.id
(diakses tanggal 2 Juni 2014)
A. Setiono, (2004), Menopause SiapaTakut, Kusuma, (2001), Kecemasan. Bersumber
Yogyakarta; Think Fresh dari www//http:teori-kecemasan.net.id
Ajik, (2009),Sistem Muskuloskeletal dan (diakses tanggal 3 November 2013)
Persyaratan pada Wanita Lestary, (2010), Menopause. Bersumber dari
Menopause.Bersumberdariwww//http:m www//http:konsep-menopause.net.id
usculoskeletal- (diakses tanggal 3 November 2013)
persyarafanwanitamenopause.net.id(dia Nursalam, (2008), Konsep dan Penerapan
kses tanggal 3 November 2013) Metode Penelitian Ilmu Keperawatan,
Anonim, (2008), Sistem Pencernaan Wanita Jakarta; Salemba Medika
Menopause. Bersumber dari Prawirohardjo, Sarwono, (2003), Ilmu
www//http:sistempencernaanwanitamen Kebidanan, Jakarta; BPSP
opause.net.id (di akses tanggal 3 ___________________, (2003), Menopause
November 2013) dan Andropause, Jakarta ; BPSP
Anwar, (2007), Kecemasan Wanita Pada Puspitasari, Nunik, (2007), Faktor Yang
saat Menopause. Bersumber dari Mempengaruhi Tingkat Kecemasan
www//http:wanitamenopause.net.id Pada Wanita Perimenopause.
(diakses tanggal 2 Juni 2014) Bersumber dari The Indonesian Journal
Aspuah, Siti, (2013), Kumpulan Kuesioner of Public Health, Vol. 4, No. 1.(diakses
Instrumen Penelitian Kesehatan, tanggal 23 Oktober 2013)
Yogyakarta ; Nuha Medika Qomariyati, Umi, (2013), Hubungan
Derek Liewellyn-Jones, (2009), Setiap Kecemasan dan Aktivitas Fisik Dengan
Wanita, Jakarta; Delapratasa Publishing Kehidupan Seksual Pada Wanita
Farid, 2007, Fisiologis Menopause. Menopause. Bersumber dari Jurnal
Bersumber dari http://www.majalah- Kesehatan Masyarakat 2013, Volume2,
farmacia.com. (diakses tanggal 3 Nomor1, Januari 2013.(diakses tanggal
November 2013) 23 Oktober 2013)
Hacker, Moore, (2001) Women’s Sexual Qomariyati, Siti (2013), Kualitas Hidup
Health. Bersumber dari Wanita Menopause yang Menggunakan
www//http:womenshealth.net.id Terapi Sulih Hurmon dinilai dengan
(diakses tanggal 2 juni 2014) Menqol. Bersumber dari Jurnal
Husnitawati Tita, 2010, Pola Hidup Universitas Sumatra Utara, 2013
Menjelang Menopause, Bersumber dari (diakses tanggal 23 Oktober 2013)
http://pustaka.unpad.ac.id (diakses Rostiana, Triana, (2009), Kecemasan Pada
tanggal 3 November 2013) Wanita yang Mengalami Menopause.
Jones, (1997), Dukungan Wanita Bersumber dari Jurnal Psikologi
Menopause. Bersumber dari jurnal Volume 3, No.1, Desember 2009.
Universitas Sumatra, Februari 2007, (diakses tanggal 22 Oktober 2013)
(diakses tanggal 2 Juni 2014) Rotchrock, Veloso (2008), Kecemasan
Kasdu, Dini, (2002), Kiat Sehat dan Berdampak Pada Fisik dan Psikologis.
Bahagia di Usia Menopause, Jakarta; Bersumber dari Jurnal Kecemasan,
Puspa Swara Januari 2008. (diakses tanggal 2 Juni
Kuntjoro, Zainuddin Sri, (2006), 2014)
Menopause, Bersumber dari
JURNAL EDU HEALTH, VOL. 4 No. 2, SEPTEMBER 2014 98

Soerjodibroto, (2010), Perubahan Pada


Masa Menopause. Bersumber dari
www//http:perubahanfisikwanitamenop
ause.net.id (diakses tanggal 3 November
2013)
Varney, (2007), Menopause. Bersumber dari
www//http:konsep-menopause.net.id
(diakses tanggal 3 November 2013)
Widjanarko, (2009), Sistem Integumen
Wanita Menopause. Bersumber dari
www//http:sistemintegumenwanitameno
pause.net.id (diakses tanggal 3
November 2013)
Yusnia, (2006), Tingkat Kecemasan Pada
Ibu dalam Menghadapi Masa
Menopause. Bersumber dari
www//http:kecemasan-wanita-
menopause.net.id (diakses tanggal 2
Juni 2014)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai