Bab 7 (Fondasi)
Bab 7 (Fondasi)
Pekerjaan Fondasi
Jenis 1. Fondasi lajur dari batu
Fondasi lajur yang paling banyak dijumpai adalah fondasi berbentuk Gaya dari atas harus ditahan oleh tanah di bawahnya. Bila tanah sudah digali sampai dalam tetapi belum
trapesium dan aanstamping bentuk persegi dengan bahan batu kali, ditemukan tanah keras maka bisa dipasang cerucuk
Fondasi batu gunung atau batu kapur yang dipecah‐pecah.
Tanah yang daya dukungnya baik biasanya ada di
tanah asli, yaitu tanah yang berada di bawah atau tiang pancang sederhana dari bambu tua atau
kayu dolken sampai mencapai tanah keras.
Fondasi adalah konstruksi Beban fondasi akan menekan tanah di bawahnya sehingga terjadi permukaan. Lapisan tanah yang paling atas adalah
yang berada pada bagian tegangan pada tanah. Supaya fondasi tidak turun maka daya dukung humus, tanah ini subur dan banyak cacing-cacingnya. Pada daerah rawa-rawa bisa mencapai 3-5 meter.
dasar bangunan, yang tanah harus kuat. Bila bambu atau kayunya keras, maka meskipun
Di bawah humus ada lapisan tanah yang lembek berada dibawah tanah tidak khawatir akan menjadi
berfungsi untuk memikul Karena dilapangan kondisi tanah beragam, untuk amannya sebagai busuk atau rapuh, karena bambu atau kayu yang
berat konstruksi bangunan kemudian di bawahnya ada tanah keras. Warna tanah
pedoman tegangan tanah yang diijinkan diestimasi 0,5 kg/cm2 = 5 ton direndam lama kelamaan justru semakin kuat.
diatasnya seperti sloof, keras berbeda-beda, tetapi umumnya berwarna
/m2 (≈ 0,05N/mm2). Artinya : setiap luas 1 m2 aanstamping yang
pasangan bata, kolom, coklat gelap. Ciri‐ciri tanah keras umumnya berwarna Sebaliknya bila permukaan tanah sudah keras maka
bersentuhan dengan pasir urug bisa memikul beban 5 ton. Atau sebagai
ringbalok, atap, plafon dan perkiraan untuk rumah 2 lantai dengan kombinasi fondasi pelat coklat gelap, untuk mengetahui kekuatan tanah keras sebelum membuat fondasi masih tetap digali
setempat beton bertulang dan batu kali: setiap kolom yang memikul adalah kalau dicangkul sudah sulit sehingga harus setidaknya 20 cm untuk menahan gaya horisontal
plat beton lantai 2 (kalau atau gempa.
ada) untuk diteruskan ke luasan lantai 3 x 3 m2 dapat dibuat fondasi setempat beton bertulang digunakan ganco atau linggis.
ukuran 1x1 m2.
tanah. Oleh karena itu
tanah harus dipersiapkan Gaya
Beban dari atas
dengan benar. yang menekan Horisontal
fondasi
Fondasi harus
direncanakan dan
dilaksanakan dengan
benar agar kuat dan tidak
Humus 20 cm
boleh terjadi penurunan. ± 20-30 cm
Tanah lembek
± 30-50 cm
Lapisan tanah Benar, tanah yang labil dipasang cerucuk bambu Benar, tanah keras digali dulu meski hanya 20 cm
asli/ keras atau kayu bulat/dolken. baru dipasang fondasi.
menyebar ke tanah
Urugan pasir
dan aanstamping
Urugan pasir dipasang di bawah fondasi
guna memperbaiki tanah barangkali ada
tempat yang masih lunak. Dengan
mengurug pasir sekitar 10-15 cm maka
permukaan tanah akan menjadi lebih
baik, karena pasir punya keistimewaan
bisa menyebarkan gaya. Tumpuan
fondasi menjadi lebih stabil.
Pasangan fondasi
dipasang dengan adukan
tetapi batunya rebah/tidur
agar lebih stabil menahan
gaya dari atas.
69 Pekerjaan Fondasi Pekerjaan Fondasi 70
2. Fondasi Setempat Beton Bertulang 3. Fondasi Strauss
03 Masukkan rangkaian pembesian dengan 04 Cor lubang yang sudah dipasang besi
Bila tanahnya lunak, untuk beugel spiral. Sisakan stek untuk merangkai dengan adukan beton 1:2:3, yang dicampuri
konstruksi sederhana bisa pada kepala fondasi. bahan pengencer (super plasticizer).
dipasang trucuk bambu
atau kayu dolken
Untuk mengambil tarik pelan-pelan ke atas Kombinasi antara fondasi setempat beton bertulang
sambil dicor (berlaku untuk pengecoran dengan dan fondasi lajur batu kali
05 Pasang rangkaian pembesian
poor/kepala fondasi dan kolom. panjang maksimal 3 m).