TINJAUAN PUSTAKA
1
Puskesmas Kota Bangun memiliki 30 posyandu balita di wilayah kerjanya.
Posyandu dilaksanakan setiap bulan dengan dihadiri oleh petugas Puskesmas yang
melakukan pembinaan, pemantauan status gizi bayi/balita, penyuluhan dan lain
sebagainya.
2.2 Pengetahuan
2.2.1 Definisi
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil
tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimiliki (mata, hidung, telinga,
dan sebagainya). Pada waktu pengindraan sampai hasil pengetahuan tersebut
sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap obyek
(Notoadmodjo, 2010).
Pengetahuan merupakan sesuatu yang tertinggal dari hasil pengindraan
manusia terhadap dunia luar. Selain itu, pengetahuan merupakan deskripsi arsip
informasi konsep dan kenyataan tentang alam semesta, baik yang ada dalam
memori perseorangan maupun tertulis (Mahmud, 2011).
2
3. Menerapkan (Aplication)
Penerapan diartikan sebagai kemampuan menerapkan hal yang telah
dipahami ke dalam situasi dan kondisi yang sesuai
4. Analisa (Analysis)
Analisis merupakan kemampuan untuk menguraikan hal tadi menjadi rincian
yang terdiri dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan antara
yang satu dengan yang lainnya dalam suatu bentuk susunan bermakna.
5. Sintesis (Syntesis)
Sintesis ialah kemampuan untuk menyusun kembali bagian –bagian atau
unsur-unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang memiliki arti tertentu.
6. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berhubungan dengan kemampuan untuk membandingkan hal yang
bersangkutan dengan hal-hal serupa ataupun setara lainnya, sehingga
diperoleh kesan yang lengkap dan menyeluruh tentang hal yang sedang
dinilainya.
3
3) Sosial budaya dan Ekonomi
Tradisi serta kebiasaan ialah sesuatu yang dilakukan orang-orang tanpa
melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian
seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status
ekonomi seseorang juga menentukan tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk
kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi sangat mempengaruhi
pengetahuan seseorang.
4) Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar individu, baik
lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap
proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan
tersebut.
5) Pengalaman
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang
didapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi di masa lalu
6) Umur
Umur berpengaruh terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik
4
subyektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari penilai satu
dibandingkan dengan yang lain dari satu waktu ke waktu yang lainnya.
2) Pertanyaan obyektif, misalnya pertanyaan pilihan ganda (multiple choice),
betul salah dan pertanyaan mencocokan disebut pertanyaan obyektif karena
pertanyaan-pertanyaan itu dapat dinilai secara pasti oleh penilai.
Pertanyaan obyektif khususnya pertanyaan pilihan ganda lebih disukai
diantara kedua jenis pertanyaan, untuk dijadikan sebagai alat ukur dalam
pengukuran pengetahuan karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan
yang akan diukur dan penilaiannya akan lebih cepat (Arikunto,2010).
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek
penelitian/responden (Notoadmodjo, 2010). Untuk memudahkan terhadap
pemisahan tingkat pengetahuan dalam penelitian, tingkat pengetahuan dibagi
berdasarkan skor yang terdiri dari :
1. Baik bila tingkat pengetahuan 76% sampai dengan 100%
2. Cukup bila tingkat pengetahuan 56% sampai dengan 75%
3. Kurang bila tingkat pengetahuan kurang dari 56% (Wawan A & Dewi
M., 2010)
2.3 Kader
2.3.1 Pengertian
Kader adalah seseorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan rutin di posyandu.
Sehingga seorang kader posyandu harus mau bekerja secara sukarela dan ikhlas,
mau dan sanggup melaksanakan kegiatan posyandu, serta mau dan sanggup
menggerakkan masyarakat untuk melaksanakan dan mengikuti kegiatan posyandu
(Ismawati dkk, 2010).
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh
masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan
perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja ditempat yang dekat dengan
pemberian pelayanan kesehatan. Tugas tugas mereka meliputi pelayanan
kesehatan dan pembangunan masyarakat, tetapi hanya terbatas pada bidang-
5
bidang atau tugas tugas yang pernah diajarkan kepada mereka. Perlu ditekankan
bahwa para kader kesehatan itu tidak bekerja dalam sistem yang tertutup, tetapi
mereka bekerja dan berperan sebagai seorang pelaku sistem kesehatan . Oleh
karena itu, mereka harus dibina, dituntun, serta didukung oleh pembimbing yang
terampil dan berpengalaman (Syarifudin, 2009).
Menurut Ismawati dkk (2010), seorang warga masyarakat dapat diangkat
menjadi seorang kader Posyandu apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Dapat membaca dan menulis
2. Berjiwa sosial dan mau bekerja sama secara relawan
3. Mengetahui adat istiadat serta kebiasaan masyarakat
4. Mempunyai waktu yang cukup
5. Bertempat tinggal di wilayah posyandu
6. Berpenampilan ramah dan simpatik
7. Mengikuti pelatihan-pelatiha sebelum menjadi kader posyandu
2.3.2 Fungsi Kader
Menurut Fallen (2010), fungsi kader adalah :
1) Merencanakan kegiatan, antara lain : menyiapkan data-data, melaksanakan
survey mawas diri, membahas hasil survey, menyajikan dalam
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), menentukan masalah dan
kebutuhan kesehatan masyarakat, menentukan kegiatan penanggulangan
masalah kesehatan ada bersama-sama masyarakat, membahas pembagian
tugas menurut jadwal kerja
2) Melakukan komunikasi , informasi dan motivasi, kunjungan, dengan
menggunakan alat peraga dan percontohan.
3) Menggerakkan masyarakat : mendorong masyarakat untuk bergotong
royong, memberikan informasi dan mengadakann kesepakatan kegiatan
apa yang akan dilaksanakan dan lain-lain.
4) Memberi pelayanan
a. Membagi obat
b. Membantu mengumpulkan bahan pemeriksaan
c. Mengawasi pendatang di desanya dan melapor
d. Memberikan pertolongan pemantauan penyakit
6
e. Memberikan pertolongan pada kecelakaan dan lainnya
5) Melakukan pencatatan tentang jumlah akseptor KB, KIA, Imunisasi, Gizi,
Diare
6) Melakukan pembinaan keluarga mengenai lima program keterpaduan KB-
Kesehatan
1. Kegiatan di Posyandu
a. Melaksanakan pendaftaran
b. Menimbang bayi dan balita, ibu hamil, ibu menyusui, Pasangan Usia
Subur (PUS) atau wanita Usia Subur (WUS)
c. Melaksanakan pencatatan hasil penimbangan
d. Mengisi KMS
e. Memberikan penyuluhan
f. Memberi dan membantu pelayanan
2. Kegiatan diluar Posyandu
a. Mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan Posyandu
b. Melaksanakan kegiatan yang menunjang upaya kesehatan lainnya yang
sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada, misalnya
- Pemberantasan penyakit menular
- Penyehatan rumah dan pembuangan sampah
- Pembersihan sarang nyamuk
- Penyediaan sarana air bersih
- Penyediaan saran jamban keluarga
- Pembuatan sarana pembuangan air limbah
7
2.4 Posyandu
2.4.1 Pengertian
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan salah satu bentuk upaya
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan bersama masyarakat, untuk
memperdayakan dan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna
memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita (Karwati, 2011).
2.4.2 Tujuan
Menurut Prasetyawati (2012), tujuan penyelenggaraan posyandu antara
lain:
1) Menurunkan angka kematian ibu dan anak
2) Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu untuk menurunkan IMR (Infant
Mortality Rate)
3) Mempercepat penerimaan NKKBS
4) Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan
kesehatan dan menunjang peningkatan hidup sehat
5) Pendekatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
sehingga tercapai peningkatan cakupan pelayanan kesehatan
6) Meningkatkan dan membina peran serta masyarakat dalam rangka alih
teknologi untuk usaha kesehatan masyarakat
2.4.3 Manfaat
Menurut Karwati (2010), manfaat posyandu antara lain :
1. Bagi masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan pelayanan
kesehatan bagi anak dan ibu
b. Pertumbuhn anak balita terpantau sehingga tidak menderita gizi kurang
atau gizi buruk
c. Bayi dan balita mendapat vitamin A
d. Ibu hamil juga akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet
tambah darah serta imunisasi tetanus toxoid (TT)
e. Ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet tambah darah
8
f. Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang
kesehatanibu dan anak
g. Apabila mendapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu nifas
menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke puskesmas
h. Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang ibu dan anak
balita.
2. Bagi kader
a. Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih
lengkap
b. Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak
balita dan kesehatan ibu
c. Citra diri meningkat di mata masyarakat sebagai orang yang terpercaya
dalam bidang kesehatan
d. Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan anak dan
kesehatan ibu
9
6. Wanita usia subur
2.4.6 Dana
Dana pelaksanaan posyandu bersumber dari swadaya masyarakat melalui
gotong royong dengan kegiatan jimpitan beras dan hasil potensi desa
lainnya serta sumbangan dari donatur yang tidak mengikat yang dihimpun
melalui kegiatan Dana Sehat (Fallen, 2010)
10
b. Bila anak sudah memiliki KMS nya, namanya dicatat pada secarik
kertas. Kertas ini diselipkan di KMS kemudian ibu balita diminta
membawa anaknya menuju tempat penimbangan
c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut penimbangan.
Ambil KMS baru. Kolomnya di isi secara lengkap. Nama anak dicatat
pada secarik kertas.
2. Kegiatan di meja 2
a. Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat
pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali
ke dalam KMS
b. Selesai ditimbang, ibu dan anaknya dipersilahkan menuju meja 3 (meja
pencatatan)
3. Kegiatana di meja 3
a. Buka KMS balita yang bersangkutan
b. Pindahkan hasil penimbangan anak dari secarik kertas ke KMSnya
c. Pada penimbangan pertama, isilah semua kolom yang tersedia pada
KMS
d. Bila ada kartu kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut
e. Bila tidak ada kartu kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir anak
sesuai ingatan ibunya
f. Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang,
perkirakan bulan lahir anak dan catat
4. Kegiatan di meja 4
a. Pemyuluhan untuk semua orang tua balita. Mintalah KMS anak,
perhatikan umur dan hasil penimbangan pada bulan ini. Kemudian ibu
balita diberi penyuluhan.
b. Penyuluhan untuk semua ibu hamil. Anjurkan juga agar ibu memeriksa
kehamilan nya sebanyak minimal lima kali selama kehamilan pada
petugas kesehatan, bidan di desa atau dukun terlatih
5. Kegiatan di meja 5
11
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan
KB, imunisasi serta pojok oralit. Kegiatan ini dipimpin dan dilaksanakan
oleh petugas dari puskesmas.
Faktor yang
mempengaruhi Penyuluhan
pengetahuan
Tingkat Pengetahuan
Kader
Pemantauan
Posyandu
Pertumbuhan Anak
- Baik
- Kurang
- Cukup
12