Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN ETIKA DAN PROFESI

Etika yaitu sistem atau kode standard atau nilai moral seseorang/organisasi/profesi
(Webster’s New World College Dictionary). Menurut The American Heritage Dictionary Etika
yaitu : 1) Seperangkat prinsip tingkah laku yang benar / patut, 2) Studi tentang sifat umumya moral
manusia, 3) Aturan perilaku seseorang atau anggota profesi.

Ikhtisar tentang Etika :

a. Studi tentang tingkah laku dan nilai-nilai moral manusia


b. Dapat mengacu pada seperangkat sistem-sistem nilai atau moral
c. Meliputi tugas/kewajiban dan standar perilaku seseorang, kelompok, & profesi
d. Termasuk tulisan-tulisan dan uraian tentang etika
e. Membicarakan / mendatangkan alasan kritis dengan menghargai pertimbangan
moral

Profesi yaitu Pekerjaan berbasis pelatihan intelektual spesial yg. memungkinkan


pemberian pelayanan khusus, dan umumnya menunjukkan tingkat pemikiran kreatif yang tinggi,
berbeda dengan pekejaan yang hanya memerlukan keahlian teknis (The American Peoples
Encyclopedia). Menurut Webster’s Third New International Dictionary, Profesi diartikan sebagai
Pekerjaan atau jabatan seseorang yang memerlukan pendidikan maju (tinggi) dan pelatihan khusus
(misal : hukum, arsitektur, kedokteran, dll.) Profesi adalah pekerjaan yang diakui di depan umum
dan didukung oleh keahlian, keilmuan, & kepakaran (expertise), “Profesi” ditawarkan sebagai jasa
bagi kepentingan orang lain (Susilo, Suhartono: “Berprofesi Arsitek dalam era kesejagatan“ 1997)

PROFESI ARSITEK DAN PROFESIONALISME

Profesi arsitek merupakan keahlian dan kemampuan penerapan atau etrampilan di bidang
rancangan arsitektur dan pegelolaan proses pembangunan lingkungan binaan yg. diperoleh melalui
pendidikan tinggi arsitektur dan/atau yg. diakui oleh organi-sasi serta pengalaman penerapan
pengetahuan ilmu & seni tsb., yang menjadi nafkah dan ditekuni secara terus menerus dan
berkesinambungan (IAI-2007).
Dalam melakukan tindakan berprofesi diperlukan ketrampilan (skill), pengetahuan dan
daya analisa yang cukup, serta jam terbang (pengalaman) yang merupakan persyaratan Profesi
Arsitek. Semua ini tidak akan berarti bila tidak disertai perilaku atau tata laku yang benar, dan
profesionalisme arsitektur tidak dapat terjadi dengan baik tanpa pengendalian perilaku para arsitek
(Han Awal Dipl Ing – 2004). Dalam anggaran dasarnya Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)
mendefinisikan “Arsitek” sebagai sebutan ahli yang mempunyai latar belakang atau dasar
pendidikan tinggi arsitektur dan/atau setara, mempunyai kompetensi yang diakui dan sesuai
dengan ketetapan organisasi, serta melakukan praktek profesi arsitek.

Ada 3 karakter penting para ahli profesional desain yang diharapkan publik yakni :

1) Punya pendidikan yang kuat dan spesial serta terlatih dalam pekerjaan profesionalnya
sebelum diijinkan untuk praktek.

2) Dalam praktek, mereka berlatih untuk bebas dalam bertindak hati-hati dan bijaksana dalam
perkataan dan perbuatan.

3) Menerima tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya pada level (mutu & tingkatan)
yang baik, di luar tuntutan (yang diharapkan pedagang) pasar.

KODE ETIK PROFESI

Pekerjaan arsitektur melibatkan berbagai pihak, yakni : arsitek, klien, penyandang dana
(investor), konsultan profesi lain yang terkait, penduduk dan lingkungannya. Melalui kode etik,
diatur hak dan kewajiban dari seorang arsitek secara umum, seperti hak dan kewajiban arsitek
terhadap publik, klien, profesi, rekan seprofesi, dan lingkungan.

Di Indonesia, atau di IAI pada khususnya, kode etik ini diatur dalam Kode Etik Arsitek dan
Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek. Kode etik ini pertama kali dibuat dan disepakati pada tahun
1992 di Kaliurang, kemudian diperbaharui melalui kongres di Jakarta pada tahun 2005.
Kode etik pada tahun 1992 meliputi Mukadimah, 7 pasal etika dan 31 pasal tata laku.
Perubahan kode etik pada tahun 2005 menjadi Mukadimah, 5 pasal kaidah dasar, 21 standar etika
dan 45 pasal kaidah tata laku. Struktur baru ini meliputi hal sebagai berikut:

1. Mukadimah
Arsitek membaktikan diri kepada bidang perencanaan, perancangan, dan pengelolaan
lingkungan binaan dengan segenap wawasan, kepakarannya, dan kecakapannya.
Selain itu, seorang arsitek harus menerapkan taraf profesional tertinggi disertai
integritas dan kepeloporannya untuk mempersembahkan karya terbaiknya kepada
pengguna jasa dan masyarakat, memperkaya lingkungan, dan khasanah budaya.
Profesi arsitek mengacu ke masa depan dan bersama anggota profesi lainnya selalu
memelihara dan memacu perkembangan kebudayaan dan peradabannya demi
keberlanjutan habitatnya. Profesi arsitek harus selalu menaati perangkat etika, yang
bersumber pada nilai luhur keyakinan spiritual yang dianutnya, sebagai pedoman
berpikir, bersikap, dan berperilaku dalam menunaikan kewajiban dan tanggung jawab
profesionalnya.
2. 5 Kaidah Dasar
Merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap beretika seorang Arsitek.
3. 21 Standar Etika
Merupakan tujuan yang lebih spesifik dan baku yang harus ditaati dan diterapkan oleh
anggota dalam bertindak dan berprofesi.
4. 45 Kaidah Tata Laku
Kaidah tata laku bersifat wajib untuk ditaati, pelanggaran terhadap kaidah tata laku
akan dikenakan tindakan atau sanksi keorganisasian IAI ( Ikatan Arsitek Indonesia).
ORGANISASI DEWAN KEHORMATAN IAI

Untuk etika berprofesi, IAI melengkapi diri dengan Dewan Kehormatan Profesi, yaitu
sebuah badan yang beranggotakan anggota profesional yang memiliki integrasi profesi dan
menjunjung tinggi Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek. Dewan ini berfungsi
untuk melakukan tinjauan atas kode etik yang sudah ada untuk kemudian membuat usulan
penyempurnaan, memberikan edukasi etika profesi kepada anggota, dan menjadi badan tempat
menyelesaikan permasalah dan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota IAI.

Anggota dewan kehormatan IAI terdiri dari dewan kehormatan nasional dengan anggota 5
– 9 orang serta dewan kehormatan daerah dengan anggota 7 – 3 orang. Fungsi dewan kehormatan
IAI ke dalam sebagai pengayom dan penegak ode etik arsitek dan kaidah tata laku profesi arsitek
IAI, serta ke luar bertindak sebagai penjaga kehormatan profesi arsitek.

Anda mungkin juga menyukai