LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR
RSUD BIMA
NOMOR : ……../………/………
TENTANG PROGRAM PENGELOLAAN ALAT
MEDIS RADIODIAGNOSTIK IMAGING DAN
RADIOLOGI INTERVENSIONAL
1. Pendahuluan
Rumah sakit merupakan bagian integral dalam pelayanan kesehatan. Agar rumah
sakit dapat memberikan pelayanan yang berkualitas, Rumah Sakit harus didukung oleh
sumber daya yang memadai baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sumber daya yang
dimaksud adalah Sumber Daya Manusia (SDM), alat sarana dan prasarana. Selain itu
Rumah Sakit dituntut untuk berusaha secara optimal menjaga kesiapan alat medik, sarana
dan prasarana penunjang dengan baik dan konsisten.
2. Latar Belakang
Program pengelolaan alat medis adalah tindakan sistematis dan terencana untuk
melindungi pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi.
Diperkuat dengan Perka BAPETEN No. 8 tahun 2011 tentang Keselamatan Radiasi dalam
penggunaan pesawat sinar-X Radiologi Diagnostik dan Intervensional.
Radiasi pengion yang digunakan dalam fasilitas radiologi selain bermanfaat untuk
menegeakkan diagnosa, dapat menimbulkan bahaya bagi pasien, pekerja maupun
masyarakat umum. Oleh karena itu, setiap Pemegang Izin wajib menjamin mutu pelayanan
dan keselamatan radiasi sesuai dengan peraturan perundangan yag berlaku, antara lain
diperlukan adanya program proteksi dan keselamatan radiasi sehingga pasien, pekerja
maupun lingkungan di sekitarnya dapat dipantau dan dijamin keselamatannya.
Peralatan medik harus handal dimana peralatan tersebut berfungsi dengan baik dan
siap dipakai kapan saja agar pelayanan kesehatan pada pasien tidak terhambat. Pada tiap
tahunnya, Radiodiagnostik Imaging dan Radiologi Intervensional (RIR) Rumah Sakit
Manambai Abdulkadir berupaya untuk melakukan peningkatan mutu dengan cara membuat
program pengelolaan alat dan memantau quality control tiap alat rontgen. Agar satf RIR
dapat memberikan pelayanan prima pada pasien dan masyarakat.
a. Tujuan Umum :
Terselenggaranya proses pemakaian alat medis yang aman untuk pasien, pengguna
dan segala pihak yang berkaitan dengan pengelolaan alat medis.
b. Tujuan Khusus :
a. Uji Fungsi
1) Mengajukan usulan pada pihak Rumah Sakit dan memastikan tiap alat rontgen telah
diuji fungsi/uji kesesuaian
2) Melaksanakan uji fungsi alat/uji kesesuaian di setiap ruangan
i. Ruang Pemeriksaan 1 (Radiografi Umum/Digital Radiografi)
ii. Ruang Pemeriksaan 2 (Pesawat Mobile) dan Pesawat Panoramic
iii. Ruang CT-Scan
3) Melampirkan bukti pelaksanaan uji fungsi oleh staf yang terlatih
4) Melampirkan sertifikat staf terlatih yang melaksanakan uji fungsi
b. Inspeksi Berkala
1) Inspeksi adalah pemeriksaan alat untuk mengetahui apakah alat masih berfungsi sesuai
dengan spesifikasinya atau tidak, kegiatan ini dilakukan oleh Kepala RIR pada setiap alat
rontgen.
2) Melampirkan bukti pelaksanaan inspeksi oleh Kepala RIR.
3) Melampirkan sertifikat staf terlatih yang melaksanakan inspeksi.
c. Pemeliharaan Berkala
1) Kegiatan ini dilakukan oleh operator alat dan staf IPSRS pada setiap alat rontgen.
2) Melampirkan bukti pelaksanaan pemeliharaan oleh staf IPSRS/operator alat.
3) Melampirkan sertifikat staf terlatih yang melaksanakan pemeliharaan.
4) Jika ditemukan kegagalan fungsi alat yang tidak dapat ditangani staf IPSRS/operator alat,
maka staf melaporkan ke Kepala RIR untuk diteruskan ke pimpinan RS. Pimpinan RS
menghubungi teknisi dari vendor untuk melakukan perbaikan dan perawatan alat.
d. Kalibrasi berkala
1) Mengajukan usulan pada pihak Rumah Sakit dan memastikan tiap alat rontgen
dikalibrasi. Menurut PMK no.54 tahun 2015, kalibrasi dilakukan satu tahun sekali. Namun,
jika alat rontgen telah dilakukan Uji Kesesuaian maka kalibrasi dilakukan setahun
setelahnya.
2) Kalibrasi berkala dilakukan satu tahun sekali oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan
(BPFK) atau teknisi berkompeten yang direkomendasi BAPETEN.
3) Melampirkan bukti pelaksanaan kalibrasi oleh BPFK atau teknisi berkompeten yang
direkomendasi BAPETEN
4) Melampirkan sertifikat staf terlatih yang melaksanakan kalibrasi.
e. Inventaris Peralatan
1) Demi menjaga keselamatan dan keamanan untuk pasien, staf dan masyarakat
umum/pengunjung, terhadap peralatan yang dapat membahayakan keselamatan.
Rumah Sakit mengimplementasikan Penarikan Peralatan Medis (Recall). Recall dapat
terjadi jika ada cacat produksi atau ketidak-amanan dalam penggunaannya. Unit
Penerima dan Pemeriksa Barang Rumah Sakit berpartisipasi dalam penanganan recall
sesuai dengan prosedur yang ada.
2) Melampirkan form/berita acara proses penarikan alat medis (Recall)
h. Evaluasi Berkala dan Tindak Lanjut
6. Sasaran
BULAN
NO KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1 Uji Fungsi
2 Inspeksi Berkala
3 Pemeliharaan
4 Kalibrasi
Daftar Inventaris
5
Peralatan
Monitoring dan
6
tindak lanjut
7 Recall
Pendokumentas
8
ian