Anda di halaman 1dari 93

SAMPLING

SAMPLING

The objective of sampling is to collect a portion of


material small enough in volume to be transported
conveniently and yet large enough for analytical
purposes while still accurately representing the
material being sampled.
DEFINISI SAMPLING AIR / AIR LIMBAH

Mengumpulkan volume suatu badan air yang akan diteliti dengan jumlah
sekecil mungkin tetapi masih mewakili (representatif)

Proporsi / Konsentrasi parameter


Memiliki sifat- dari seluruh komponen yang ada
sifat yang sama di sampel secara relatif harus sama dengan
yang disampling
dengan badan
air
Sampel yang diambil harus diperlakukan
sedemikian rupa sehingga tidak ada
suatu perubahan yang signifikan pada
komposisinya
TUJUAN SAMPLING

Sangat tergantung pada maksud atau kepentingan


dari penelitian yang akan dilakukan

Metode Analisis
Teknik Persiapan
yang dilakukan
Sampling Sangat Menentukan

Teknik Pengumpulan Kuantitas Sampel


Sampel (Titik
pengambilan )
Teknik Pengawetan Frekuensi
sampel pengambilan
sampel
Persiapan Pengambilan Sampel
Sampling Methods

Manual Automatic Sorbent


Manual

 Grab samples or composite grab


 Mix well before transfer
 Proper container
 Rusty coffee cans are probably not the right container…….
Automated

 Usually 24 hour
 Flow based more accurate than time based
 Clean tubing
 2 sets- one cleaning, one in use

 Wear on tubing could change volume pumped


 Calibrate pump frequently
Peralatan Sampling
 Alat pengambil sampel
bahan yang tidak mempengaruhi sampel, mudah dicuci, mudah
dipindahkan, mudah dan aman dibawa, kapasitas memadai.

 Wadah penyimpan sampel


berbahan gelas / plastik, memiliki tutup yang rapat, mudah di
cuci, tidak menyerap, melarutkan dan bereaksi dengan zat-zat
kimia sampel.
Sample Containers Considerations
 Silica , sodium, and boron may be leached from soft glass
but not plastic.

 Trace levels of some pesticides and metals may adsorb


onto the walls of glass containers.

 Use glass containers for all organic analyses such as


volatile organics ,semi volatile organics ,PCB’s ,and oil
and grease.

 Some analytes are light sensitive ,collect them in amber


glass containers to minimize photodegradation.
 Plastic caps also can be a problem.
Peralatan Penanganan Sampling

Peralatan Sampling antara lain


1. Alat Pengambil sampel : sederhana dan
otomatis
2. Alat pengambil sampel untuk insitu
3. Alat Ekstraksi untuk memisahkan fase
pelarut dari contoh
4. Alat Penyaring
SAMPLING
UTENSILS
COLLECTION

Storage
Persiapan Pengambilan Sampel
 Seluruh alat untuk menyimpan sampel (misalnya
botol gelas) dan alat pengambil sampel (misalnya
pipapompa dll) HARUS dalam keadaan BERSIH 
dibilas, dengan aquadest minimal 3 kali berturut-
turut.

 Pada dasarnya dilakukan PENCEGAHAN terhadap


KONTAMINASI dari :
 Bekas sampel terdahulu
 Jamur dan lumut
 Kontaminasi logam, bahan yang dapat larut dalam
sampel seperti :
 besi, kuningan, perunggu  sampel air asam / basa
 plastik  air buangan industri yang mengandung pelarut
organis, minyak dan bensin.
Persiapan Pengambilan Sampel
 Jenis alat / wadah dan bahan yang digunakan
untuk mengambil sampel : ember, botol,
plastik, kaca atau memakai automatic sampler
(pipa pengisap, pompa, jam, alat pembagi
sample, botol – botol sampel, kotak isotermis
dsb)

 Bisa juga digunakan alat pemberat yang


diletakkan di leher wadah seperti cincin timah
PENGAMBILAN SAMPEL
How to collect - Grab

 Pole dippers
 Secure container

 Submerge container

 Buckets
 Start downstream and move into flow

 Direct
 Start downstream and move into flow
Pengambilan Sampel
 Cara pengambilan sampel
siapkan alat pengambil sampel, bilas dengan sampel 3 kali,
ambil sampel sesuai keperluan, masukkan ke dalam wadah,
lakukan analisis segera untuk parameter tertentu, atau
awetkan sampel untuk analisis di laboratorium

 Pengambilan sampel dilakukan dengan mengisi botol / wadah


sampel sampai penuh kemudian langsung ditutup dengan baik
sehingga terhindar kontak dengan udara

 Lalu buatlah catatan dan identifikasi dengan menempelkan label


yang meliputi informasi-informasi berguna untuk memudahkan
analisa seperti nama penyampel, tanggal, jam, lokasi
pengambilan sampel, temperatur air, kondisi udara, level muka
air bahkan sampai dengan peta lokasi pengambilan sampel.
Collection Containers

 Manual
 Dippers

 Buckets

 Automated
 Flow based

 Time based
Safety

 Assess the potential for hazards

 Physical
 leaning, stretching, pulling, lifting
 Awkward positions

 Constituents
 Toxic, biological, pathogens
 Entry: skin, eyes, nose, mouth
Safety

General PPE
 Gloves
 Eye protection
 Ventilate area if vapors may be present

 Specific PPE
 Containment suits

 Special gloves, boots


DOKUMENTASI SAMPEL
Documentation of sufficient
information for sample identification
- unique sample
identification number
- name of the sample
collector
-date
- time
-exact location
-sample type
-water temperature
-weather conditions
-water level
-stream flow
Labels

 Permanent maker
 Attached to container
 Lists the following:
 Date and time of collection
 Facility
 Location
 Type of sample
 Preservative
 Analysis
 Collector
Teknik Pengawetan Sampel dan
Kuantitas Pengambilan Sampel
QUANTITIES
How Much do you need

 Most methods tell you the minimum quantity needed


 Give yourself some extra
 For pre-preserved containers
 Make sure that the quantity collected is the right volume.
Don’t fill ¼ full if the bottle needs to be full.
GANGGUAN TERHADAP SAMPEL

 Gas : O2, CO2 diserap oleh sampel atau lenyap dari


sampel
 Pembentukan flok – flok dari zat tersuspensi
maupun koloid
 Oksidasi – reduksi
 Terjadinya reaksi – reaksi
 Pertumbuhan lumut, ganggang dan jamur
 Pertumbuhan populasi bakteri
What may happen during sample
transportation ?

Certain cations are subject Those are best collected in a


to loss by adsorption on, or separate clean bottle and
ion exchange with the walls acidified with nitric acid
of the glass containers. to pH below 2.0 to
minimize precipitation
These includes: and adsorption on
Al,Cd,Cr,Cu,Fe,Pb,Mn,Ag, container walls.
Zn.
What may happen during sample
transportation ?

Changes in the pH- Hardness can be


alkalinity-carbon dioxide preserved by adding
balance may cause nitric acid to pH <2
calcium carbonate to
precipitate, decreasing
the values of calcium
and total hardness.
What may happen during sample
transportation ?

Changes caused by
Biological activity growth of
taking place in a sample microorganisms are
may change the greatly retarded by
oxidation state of some keeping the sample at
constituents a low temperature (<4
C) but above freezing.
What may happen during sample
transportation ?

Chlorine will oxidize Dechlorinate sample ,


cyanide. add NaOH to pH >12,
And refrigerate in dark.
Determine those
-Temperature parameters in situ.

-Redox Potential
-Dissolved
Gases
Determine those
-pH parameters immediately
after sample collection.
-Electrical
Conductivity
-Turbidity
-Alkalinity
Zero head-space is
-Radon 222 important in
-volatile organic preservation of those
parameters.
compounds
Preservation Limited to:

 pH control
 Chemical addition
 Amber or opaque bottles
 Refrigeration
 Filtration
 Freezing
Why Preserve

 Retard biological action

 Retard hydrolysis of chemical compounds

 Reduce volatility of analyte


Preservation

 Depends on Analysis
 Some acids can degrade plastics- be careful
STORAGE
Storage

 Ice or refrigerate immediately


 Keep temperature from fluctuating
 Preserve immediately if bottle is not pre-preserved
 Some samples are stored at room temp
HOLD TIMES
Hold times

 Begins when sample is collected


 Depends on analyte
 Rule of thumb:
 The quicker it’s analyzed, the better
Cara Pengawetan Sampel
Analisa Volume Cara Pengawetan Waktu pengawetan
Sampel maksimum/batasan
Alkalinitas 200 Didinginkan (4oC) 1 / 14 hari
BOD 1000 Didinginkan 6 jam / 14 hari
CO2 10 Dianalisa Segera 0
COD 100 Ditambah H2SO4 sd pH < 2 7 / 28 hari

Daya Hantar 500 Didinginkan 28 hari


Listrik
Fosfat 100 Penyraingan segera lalu 2 hari
dibekukan pada – 10oC
Kekeruhan - Disimpan di tempat yang 1 / 2 hari
gelap
Kesadahan 100 Ditambah HNO3 sd pH <2 6 bulan
Ca2+, Mg 2+
Khlor Cl2 500 Dianalisa segera 0,5 / 2 jam
Logam - Penyaringan segera 6 bulan
Analisa Volume Cara Pengawetan Waktu pengawetan
Sampel maksimum/batasan
Nitrogen – 500 Dianalisa segera atau ditambah 7 / 28 hari
Amoniak NH3 H2SO4 sd pH <2 dan didinginkan
Nitrat NO3- 100 Ditambah H2SO4 sd pH <2 dan 2 hari
didinginkan
Nitrat + Nitrit 200 Dianalisa segera atau dibekukan - 0 / 28 hari
20oC
Nitrit NO2- 100 Dianalisa segera atau dibekukan - 0 / 2 hari
20oC
Nitrogen 500 Didinginkan atau ditambah H2SO4 7 / 28 hari
Kjedahl sd pH <2
Oksigen 300 -Cara elektroda khusus  0,5 / 1 jam
dianalisa segera
-Cara titrasi winkler  dianalisa 8 jam
segera atau ditambah H2SO4 sd
pH <2
pH 100 Dianalisa segera 2 jam

Suhu - Dianalisa segera -

Warna 500 Didinginkan 2 hari


Zat 200 Didinginkan 7 / 14 hari
Tersuspensi
Preservation and Storage

General Consideration
1-Start microbiological examination of water
samples as soon as possible after collection.

2-Ice samples preferably at <10 C during


transport if they can’t be analyzed within 1h after
collection.

3-Analyze samples on day of receipt whenever


possible and refrigerate overnight if arrival is too
late for analyzing on same day.
Preservation and Storage

4-Do not exceed 30h holding time from


collection to analysis for coliform bacteria. 5-Do
not exceed 8h holding time for hete-
rotrophic plate counts.
Some Basics
 Must be representative
 Consider your collection point
 Consider the analysis

 Sample containers must be clean and free from


interference

 Must be handled right to avoid degradation,


contamination, compromising

 Correct collection and preservation


 Doesn’t mean we shouldn’t try.
 Just need to be realistic
 Follow basic rules
 Be consistent
 Analyze as soon as possible
Penentuan Titik Pengambilan
Sampel

INTI : REPRESENTATIF
FAKTOR YANG BERPENGARUH

 Kecepatan aliran badan air yang tidak homogen,


tidak merata, adanya aliran yang bersifat turbulen,
fluktuasi aliran dsb

 Sifat – sifat air yang tidak homogen tergantung dari


lapisan – lapisan yang ada

 Pilihlah titik yang bisa mencakup data badan air


secara keseluruhan

 Tidak ada petunjuk umum dimana setiap sampel


merupakan kasus yang khusus dan spesifik
BEBERAPA ANJURAN PENGAMBILAN TITIK SAMPLING

 Untuk saluran / sungai dengan kedalaman ≤ 5


m dengan aliran cukup homogen / turbulen
 Ambil sampel ± ½ atau 2/3 dari tinggi penampang
basah dari bawah permukaan air

½ atau 2/3

½ atau 1/3

10 cm
BEBERAPA ANJURAN PENGAMBILAN TITIK SAMPLING

 Untuk sungai yang memiliki aliran – aliran yang


terpisah dikarenakan :
 Musim  ambil pada bagian yang paling besar dan mewakili
aslinya
 Penampang sungan yang tidak teratur  ambil di tengah
aliran utama dengan tinggi penampang basah terbesar dan
aliran tidak terganggu
BEBERAPA ANJURAN PENGAMBILAN TITIK SAMPLING

 Untuk sungai yang bermuara di sungai lain atau dilaut dimana


tergantung pada induk sungai dan lautnya serta pasang surut dan
musim.
 Sifat anak sungai = campuran dari anak sungai dan induk
sungai / laut.
 Titik pengambilan sampel harus cukup jauh dari muara
dimana aliran sungai tidak terganggu

SUNGAI
BEBERAPA ANJURAN PENGAMBILAN TITIK SAMPLING

 Untuk saluran drainase kota / sungai dari kota :


 Harus mewakili badan air
 Debit yang cukup teliti
 Daerah perencanaan yang teramati

 Untuk sampling air ledeng yang perlu diperhatikan adalah waktu


detensi jika didalam bagian tertentu pada sistem distribusi maka
tergantung pada debit pemakaian. Jika tujuan sampling adalah
untuk
 Efektivitas sistem IPAM  ambil sample pada clear well
 Kadar khlor yang masih ada  kran umum terjauh dari IPAM
 Daya pelarut air ledeng terhadap pipa  tergantung dari
sistem distribusi
Latihan penentuan titik sampling
sesuai dengan tujuan sampling

 Gambar – gambar denah drainase kota


 Gambar daerah aliran sungai lengkap dengan tata
guna lahan sepanjang sungai
Frekuensi Pengambilan
Sampling
Perubahan Pencemaran
Perubahan sifat-sifat badan air yang
akan diteliti dimana semua
perubahan keadaan tersebut dapat
membahayakan manfaat dari badan air tersebut

Faktor yang mempengaruhi perubahan pencemaran terhadap waktu

Debit Jenis aliran antara


Konsentrasi titik asal pencemaran dan
komponen titik pengambilan sampel

aliran laminer aliran turbulen


sulit bercampur merata bercampur merata
ada bagian sangat tercemar dan mewakili badan air
tidak tercemar
Beban Pencemaran Perubahan Pencemaran

Beban Pencemaran
x
x
x
Waktu (24 jam) Waktu (24 jam)
Beban Pencemaran

Waktu (24 jam)


Faktor Penentu Frekuensi

 Perubahan-perubahan beban pencemaran


dengan melakukan taksiran teoritis, survey secara holistik terlebih dahulu,
misalnya karena adanya industri, kota, perubahan debit, dsb.
 Maksud dan tujuan analisa
- Analisa kualitas air sesuai dengan peruntukkannya
- Perencanaan IPAM, IPAL
- Efektivitas kinerja IPAM, IPAL
- Pengawasan / monitoring kualitas, dsb
 Peralatan dan dana yang tersedia
Types of Samples

Grab Composite Integerated


Grab Samples

Grab samples are single samples collected at a


specific spot at a site over a short period of time
(typically seconds or minutes).
Grab Sample

 Provide “snapshot”
 Used for process control
 Short hold time
 Used when samples are not variable
 Used for testing that requires immediate analysis
 Cl2, pH, temp, organic, volatiles

 Several grabs over time course to show variability


Jenis Frekuensi Pengambilan Sample

 Grab Sample
 Sampel Sesaat
 Pada waktu dan tempat tertentu
 Jika kondisi sumber relatif konstan secara substansi,
jarak dan periode waktu tertentu
Beban Pencemaran

Waktu (24 jam)


Jenis Frekuensi Pengambilan Sample

 Integrated Sample

Beban Pencemaran
x
 Sampel sesaat tersusun

x
 Penggabungan hasil
pengambilan grab sample pada Waktu (24 jam)

beberapa titik pengambilan


sampel.
Integrated (discharge-weighed)
Samples

Mixture of grab samples collected from different


points simultaneously, or as nearly so as possible,
using discharge-weighed methods
Composite Samples

Provides a more representative sampling of


heterogeneous matrices in which the concentration
of the analytes of interest may vary over short
periods of time and/or space.
Composite Samples

Can be obtained by combining portions of multiple


grab samples or by using specially designed
automatic sampling devices .
Composite Sample

 Represent heterogeneous matrix


 Can be set to represent flow based
 Can result in loss or dilution of analyte
 Can result in increase interferences
 Can not be used on certain tests
 Cl2, pH, temp
Jenis Frekuensi Pengambilan Sample

 Composite Sample

 Sampel campuran dari sekian banyak


grab sample
Beban Pencemaran

 dimaksudkan untuk mewakili secara


merata perubahan parameter badan air
yang sedang diteliti selama masa yang
cukup panjang dengan intensitas yang
Waktu (24 jam)
cukup rapat dan mendetail
JENIS PENGAMBILAN SAMPEL
1. Sampel sesaat / Grab Sampling
 Jika air limbah memiliki karakteristik yang relatif tetap
untuk suatu rentang waktu tertentu.

2. Sampel gabungan waktu / Composite Sampling Time


 beberapa grab sampel pada waktu yang berlainan,
tempat yang sama

3. Sampel gabungan tempat / Composite Sampling Place


 beberapa grab sampel pada tempat yang berlainan,
waktu yang sama
Kelebihan Jenis Frekuensi

 Grab
- biaya rendah / ekonomis
- waktu singkat
- praktis
- pengambilan sampel efisien

 Integrated
- mewakili keseluruhan badan air yang memiliki perbedaan komposisi
kedalaman dan lebarnya
- praktis tetapi bisa memberikan data / hasil yang lebih baik dari grab sampling
- penggunaannya dapat digunakan untuk menghitung komposisi rerata
- bisa melihat beban pencemaran yang signifikan

 Composite
- lebih memberikan data yang mewakili badan air
- pengembilan sampel bisa pada titik yang sama untuk melihat efek yang terjadi
akibat terjadinya perubahan terhadap waktu
-
Kekurangan Jenis Frekuensi

 Grab
- hanya untuk badan air dengan karakteristik yang konstan seiring
dengan waktu dan tempat
- Kurang representatif untuk badan air dengan karakteristik yang tidak
konstan seiring dengan waktu tempat

 Integrated
- pengambilan sampel harus bersamaan  butuh banyak tenaga dan
peralatan  cost

 Composite
- Biaya, alat dan tenaga lebih besar
- tingkat kesulitan lebih tinggi
- Kurang bisa melihat perubahan yang signifikan
- memerlukan waktu yang lebih banyak
Advantages of Composite Samples

 Reduced costs of analyzing a large number of


samples .
 more representative samples of
heterogeneous matrices,
 and larger sample sizes when amounts of test
samples are limited.
Disadvantages of Composite Samples

Loss of analyte relationships in individual samples.


potential dilution of analytes below detection levels
increased potential analytical interferences
and increased possibility of analytes interactions.
Contoh Penentuan Frekuensi
Pengambilan Sample
Untuk Sungai yang sangat tercemar

 perubahan terjadi dengan sangat cepat dengan beban yang


sangat bervariasi
 data untuk perencanaan konservasi sungai
 dana dan peralatan cukup mendukung
 COMPOSITE SAMPLE

12 Sampel Campuran
(setiap 2 jam dari 24 jam)

@ sampel terdiri dari campuran sampel


setiap 10 – 15 menit sekali selama 2 jam

Jumlah total grab sampel = 144 buah


Untuk Pengawasan badan air secara rutin
 Perubahan yang terjadi cukup lambat
 Sebagai data untuk monitoring
 Data dan peralatan cukup memadai
 GRAB atau INTEGRATED SAMPLING

1 – 2 kali Grab Sampling


Saat terduga pencemaran tertinggi

Seiring dengan pengalaman, frekuensi bisa bertambah

Jumlah total grab sampel = ± 1 - 4 buah


Untuk mengetahui kualitas air pada sistem
IPAM dan distribusi AM
Menurut WHO
 Pada setiap langkah sistem pengolahan sampel paling sedikit
diteliti 2 kaliper hari
 Pada sistem distribusi, sbb :

Jumlah Langganan Waktu maksismum antara Jumlah sampel minimum


2 sample dari seluruh sistem
distribusi

Sampai dengan 20.000 1 bulan 1 sampel per 5000


langganan per bulan
20.001 – 50.000 2 minggu
50.001 – 100.000 4 hari
> 100.000 1 hari 1 sampel per 10.000
langganan per bulan
Quality Assurance - Sampel

 Pengendalian Mutu Sampling berdasarkan standar


SNI 06-2912-1991

- Pemilihan lokasi
- Frekwensi pengambilan sampling
-Prosedur pengambilan sampling
Pengendalian Mutu Sampel
 Tujuan : melacak seluruh kejadian selama pelaksanaan
sampling karena sangat berpengaruh
terhadap data hasil pengujian

 Fakta : >50% kesalahan analisis lingkungan


kesalahan sampling

 Mutu sampel : tidak terkontaminasi, tidak berubah (fisik,


kima, biologi).

 Usahakan membuat duplikat sampel dan kalibrasi alat


Metode Analisis Sampel
Faktor yang mempengaruhi

 Jenis badan air yang akan diperiksa


 Kegunaan badan air yang akan diperiksa
 Jenis pencemaran yang diduga dapat, telah dan akan
terjadi

Hal yang diperlukan : pengetahuan dan informasi


pendahuluan tentang kondisi secara holistik, debit, jenis
pencemaran konservatif yang sudah menetap, maksud
penelitian yang akan dilakukan.
HASIL ANALISA

 Konsentrasi suatu parameter


 Memberikan informasi tentang manfaat, efek dan dampak keberadaan
parameter tersebut terhadap flora, fauna, manusia, lingkungan.
 Satuan Konsentrasi :
(a) perbandingan berat/volume (mg/l, gr/m3,mmol/liter dsb)
(b) perbandingan berat/berat atau
volume/volume (ppm, ppb, %)

 Beban Pencemaran
 hubungan antara konsentrasi dengan debit aliran
 biasanya banyak digunakan untuk monitoring kualitas badan air,
perencanaan IPAM, IPAL
 Satuan Beban Pencemaran :
(a) berat/ waktu;
(b) volume/waktu
Faktor Penentu Hasil Analisa

 Pengambilan dan Pengawetan Sampel yang baik dan benar


 Analisa dilakukan duplo atau triplo  dengan
penyimpangan 1 – 2%
 Larutan standart dan larutan referensi yang baik
 Cara kerja yang disipling
 Peralatan yang distandarisasi

 ISO 17025
Pengendalian Mutu Analisis

 Proses sistematik  hasil analisis yang absah (teliti, cermat 


representatif, lengkap dan valid)

 Cara : menguji kecermatan, ketelitian setiap metode dan menetapkan


batasan kontrol serta melakukan kalibrasi peralatan analisis sesuai
dengan SOP yang tergantung pada instruksi metode standart operasi.

 Fungsi batasan kontrol : mendeteksi hal-hal anomali dan melakukan


tindakan pembetulan untuk mencegah dan mengurangi kesalahan.
Chain-of-Custody Procedures

a-Sample labels (including bar-code labels).


b-Sample seals.
c-Field log book.
d-Chain-of-custody record.
e-Sample analysis request sheet.
f-Sample delivery to the laboratory.
g-Receipt and logging of sample.
h-Assignment of sample for analysis.
i-Disposal.
Pengecekan Hasil Analisa

Berdasarkan hubungan, kesetimbangan dan perbandingan


antara parameter-parameter tertentu

 Neraca Anion – Kation


 Hubungan antara kandungan zat padat terlarut – DHL –
jumlah ion
 Perbandingan BOD – COD
 Perbandingan Kesadahan – Alkalinitas
 Data Literatur
 Kesetimbangan massa (mass balance)
Neraca Anion - Kation

 Hukum kesetimbangan :
Didalam larutan setiap molekulnya memiliki muatan elektris. Kation
memiliki satu tau lebih muatan +, dan anion dengan muatan - .Jumlah
muatan + dan muatan – harus sama.

Kation utama dalam air : H+, Ca2+, Mg2+, Fe2+, Na+, K+


Anion utama dalam air : OH-, HCO3-, SO32-, SO42-. Cl-, NO3-

Masih dianggap baik jika :


∑mek/l anion - ∑mek/l kation ≤ 0,1065 + 0,0155 mek/l anion
Hubungan TDS – DHL – jumlah ion

TDS = 0,55 – 0,7 x DHL


TDS = mg/l
DHL = mhos/cm

Jika air mengandung banyak asam bebas atau alkaliniti


basa
 < 0,55
Jika air mengandung banyak zat padat koloid
 > 0,7
Perbandingan BOD - COD

 menentukan kadar organik dalam air


 metode berbeda
 COD  menggunakan oksidator kuat
 BOD  oksidasi biologi oleh mikroorganisme
BOD = 0,65 COD
Bisa berubah tergantung dari jenis air, angka KMnO4
dan TOC
Perbandingan Kesadahan - Alkalinitas

 Pada umumnya kesadahan ~ Alkalinitas

 Biasanya {Mg2+} = 0,05 – 0,5 {Ca2+} dalam mg


CaCO3 / liter.
Kecuali pada air tanah dan air buangan 
perbedaan yang cukup besar
Data Literatur Dan Mass Balance
 Data Literatur
berdasarkan pengalaman studi-studi

 Mass Balance
misalnya adanya dua aliran yang bergabung

Saluran air buangan


Q1 = 460 l/dtk
BOD = 150 mg/l

sungai

Sungai
Hasil Pencampuran
Q2 = 3,8 m3/dtk
Q = Q1 + Q2
BOD = 4 mg/l
BOD = Q1xBOD1 + Q2xBOD2
Q1 + Q2
Laporan pemetaan sampling

 Cover
 Bab I : Deskripsi Kegiatan Survey
 Bab 2 : Pemetaan Badan Air
 Bab 3 : Pemetaan Daerah sekitar badan air
 Bab 4 : Tujuan Sampling

Anda mungkin juga menyukai