Anda di halaman 1dari 2

Proses Menuju Rumah Tangga yang berbahagia (Kej.

22:5-:24)

(Perjalanan Hidup Rumah Tangga Abraham)

Pendahuluan.

Setiap orang pasti mendambakan kehirupan rumah tangga yang berbahagia, siapapun dan
bagaimanapun keadaan kita. Namun, kita juga mwsti sadar bahwa kebahagiaan rumah tangga kita
tidak dating dengan sendirinya, atau terjadi begitu saja. Kebahagiaan rumah tangga terjadi melalui
proses. Ada babak demi babak yang mesti dilalui dalam perjaanan hidup rumah tangga kita.

Abraham, yang semula bernama Abraham, dilahirkan di tengah-tengah kwluarga Terah. Dari
sejarah kita dapat melihat bahwa Terah bukan seorang yang mengenal Allah, karena ia beribadah
kepada allah lain (KPR 7:2, Yos.24:2). Dari fakta sejarah ini kita bias menduga bahwa Abraham tidak
barasal dari keluarga yang berbahagia karena tidak ada Allah di tengah keluarga itu.

Sejarah hidup Abaraham menunjukan pada kita bahwa kebahagiaan dalam rumah tangga
Abraham tidak dating dengan sendirinya, membutuhkan proses. Dan melalui teladan Abraham, kita
akan melihat proses menuju kebahagiaan rumah tangga itu.

1. Ketaatan Abraham dan Sara terhadap perintah Allah.(Kej.12:4)

1. Abraham saat itu berusia 75 tahun.

2. Panggilan Allah dinyatakan (Kej.12:1)

3. Janji Allah dinyatakan (Kej.12:2-3)

4. Ketaatan Abraham (Kej.12:4-:6)

5. Ketaatan Abraham dinyatakan dengan mendirikan Mezbah bagi Tuhan (Kej.12:7-:9), yang
dibangun di tempat Yahweh.

2. Ketakutan Abraham di tengah kelaparan.(Kej.12:10)

1. Karena kelaparan, Abraham meninggalkan negerinya menuju Mesir untuk mencari


“Sembako”(Kej.12:10). Ia pergi tanpa pimpinan Tuhan.

2. Abraham mementingkan dirinya sendiri (Kej 12:12)

3. Berkat yang Abraham terima dirasakannya sebagai beban. Kecantikan Sara, sebagai berkat
bagi Abraham,ternyata menjadi beban (Kej.12:12)

4. Abraham tidak memikirkan istrinya, ia lebih mementingkan dirinya sendiri (Kej.12:13)

5. Abraham justru mencari kesenangan Firaun (Kej.12:16)

6. Allah tidak berdiam diri (Kej.12:17)

7. Abraham dipermalukan oleh Firaun (Kej.12:18-20)

3. Ketidaksabaran Abraham dan Sara (Kej.15)

1. Usia Abraham 85 tahun.

2. Abraham bertanya kepada Tuhan , sebagai tanda ketidaksabaran Abraham di dalam


menanti berkat Tuhan. (Kej.15:2)

3. Ketidaksabaran Sara (Kej. 16:2) membuahkan kehadiran Ismail.

4. Kepercayaan Abraham dihuji (Kej.22)

1. Usia Abraham saat itu 115 tahun.

2. Ketaatan Abraham perintah Allah dibuktikan, yakni dengan mempersembahkan Ishak.

3. Ketaatan Ishak kepada Abraham dibuktikan.

4. Berkat Tuhan diberikan (Kej.22:17-:18)

Kesimpulan.

Kebahagiaan rumah tangga merupakan suatu proses dan tidak dating dengan sendirinya. Hanya
dengan ketaatan mutlak kepada Tuhan saja kita akan dapat merasakan kebahagiaan, terutama di
dalam rumah tangga kita masing masing.

Seperti apa yang dialami Abraham, seperti itu pula yang dapat terjadi di dalam rumah tangga kita.
Ketika kita menolak untuk taat kepada firman Allah, baik orang tua maupun anak anak, segala
macam persoalan dan hambatan akan kita alami. Tetapi ketika kita memilih untuk taat dan beriman
kepadaNya, berkat Tuhan terus melimpah di dalam rumah tangga kita. Hanya dengan ketaatan
secara mutlak kepada Allah, maka kebahagiaan rumah tangga yang selama ini jadi impian kita, pasti
akan kita nikmati.

Anda mungkin juga menyukai