Oleh:
Nim : 11301033
Semester : IV
Istilah yang menunjukkan sang pencipta dalam bahasa Ibraniny ada dua kata ;“YHWH :
(Yod He Waw He (tanpa huruf hidup) adalah nama yang teramat suci, bermakna, sangat agung,
orang Israel merasa kurang layak untuk mengucapkannya jadi di gunakan “Adonai (jamak), adon
(tunggal)” artinya Tuhan, Tuhan semesta alam atau Tuhan dari segala tuan. YHWH
memperkenalkan diri kepada Musa (kel.3,25,26) artinya Aku adalah Aku atau ehyeh asher ehyeh
menekankan keberadaan diri seorang pencipta “ Aku adalah Dia Yang Ada”. Kitab setuaginta di
terjemahkan “eigo eimi ho on” artinya Aku adalah Dia Sang Ada ” dan “Elohim”
1. Keberadaan Allah: Allah tidak di ciptakan (Yoh. 1:1,3) , Allah itu Roh (Kej.1:2;
Yoh.1:18), Allah itu berpribadi (sadar akan dirinya dalam Kel.3:14,15 dan pelaku moral
yang sempurna), Allah itu Esa (satu-satunya, tidak ada duannya “Yes.45: 18), dan Allah
itu Raja (Kel. 15:18, YeS 44:6)
2. Sifat Allah : Allah itu Maha-Kuasa (1 Taw. 29:12), Allah itu Kudus dan Mulia
(Yos.24:19; Kel.14:17; Yes 42:8), Allah itu Maha-Tahu (1 Taw.28:9; yes 46: 9,10), Allah
itu kasih dan murah hati (kej.3:15; Yer.3:12; Kej.32:10; kej.48;15), Allah itu setia , adil,
dan benar (ul.7:9; Yes.45:19; Hk. 5:11; Maz. 36;6,33:4,5; Yes 5:16)
3. Allah menciptakan manusia. Allah menciptakan manusia yang bersal dari kata “Bara”
artinya dari tidak ada menjadi ada (Kej.1:27). Diawali dengan alam semesta dari
ketiadaan (ex nihilo). Sedang dalam Kej 2: 7 di pakai kata “asah” yang berarti
menjadikan. Pada kej.2 di pakai istilah “Yasar’ yang artinya membentuk. Manusia
sebagai makhluk berpribadi yang memiliki kebebasan untuk berpikir, berperasaan dan
berkehendak keampan erpikir atau rasio memungkimkan manusia untuk merencanakan,
bagaimana memelihara dan mengembangkan bumi (Kej.1:28). Manusia sebagai
makhluk moral yang di beri kemampuan untuk memilih apa yang akan di lakukannya.
Manusia sebagai makhluk social bukan hidup menyendiri, tetapi memerlukan kehadiran
orang lain dan hidup bermasyarakat. Manusia sebagai mahluk berkuasa da berwewenang
untuk mengelola bumi dan segala yang berda di atasnyademi kelanjutan dan kelestarian
ciptaan-Nya yang diberi mandate langsung oleh Allah.
4. Moral Manusia Pertama Yang tidak Bertanggung jawab. Setelah Adam memakan buah
yang di berikan Hawa kepadanya, keduanya bersembunyi karena merasa bersalahdan
timbulnya kesadaran akan dosa. Mereka ingin menghindar dari tanggung jawab, tetapi
karena Allah lah yang langsung menghampiri mereka.
5. Sikap Allah dan Respon Manusia Berdosa. a) Ethos (sikap dasar Allah terhadap
mannusia ciptaan-Nya yang pada awalnya mengasihi manusia, yaitu ketika manusia
pertama Adamdan Hawa jatuh kedalam dosa, kemudian Tuhan Allah mencarinya dan
lebih dulu menyapannya (kej.3:9). Inisiatif berkomunikasi tersebut datang dari Allah
sendiri, sedang sikap manusia menutup diri denng sengaja bersembunyi. Bahkan ALLAH
yang membuatkan pakaian dan mengenakannya pada kedua manusia berdosa. kemudian
Tuhan membuatkan keselamatan bagi manusia berdosa di waktu mendatang (Kej.3:15).
b) Respon Etis manusia atas tindakan Allah dimana Allah telah merendahkan diri-Nya
dan memperlihatkan sikap kasih-Nya kepada manusia berdosa justru respon manusia
terhadap kebaikan Allah semakin meningkat perbuatan dosanya. Tuhan menyesal telah
menciptakan manusia (Kej. 6:5,6). Respon buruk dari periode awal manusia yang
bermoral tidak tahu diri atas kebaikan Allah.
6. Peran Allah terhadap kehidupan manusia: Allah penentu nasih manusia (Ul.32:39) Allah
berkuasa dan mempunyai kedaulatan penuh terhadap kehidupan manuia di muka bumi
ini. Allah sebagai provindentia (providere) artinya menyediakan kebutuhan untuk apa
yang akan terjadi dan provisie artinya bekal atau persediaan kebutuhan. Konteks tulisan
ini menunjukkan pemeliharaan dan pemerintahan Allah terhadap manusia. Allah yang
menghakimi (Kej.18:25) Tuhan adalah hakim yang adil terhadap semua manusia.
Keputusan dan sikap Allah terhadap manusia ada tida hal yaitu, menghukum langsung
(Yeh.36:19), mengampuni dan menyelamatkan (Yes 30:15)., menghakimi dan
menghukum di akhir jaman.(Mzr.98:9)
Koteks Pra-Israel dalam tulisan ini di mulai dari pilihan dan perjanjian Allah terhadap
Nuh. Karena pilihan yang secara khusus ini adalah anugerah Allah terhadap manusia.
1. Pilihan Allah Terhadap Nuh: istilah Pilihan (Ibr. Bakhar) berarti memilih seseorang
dengan seksama yaitu dengan mempertimbangkan dengan sebaik mungkin. Arti nama
Nuh (Ibr.nwkh) artinya Istirahat. a) Ketaatan di sertai dengan perbuatan, peristiwa air bah
adalah nyata dan fakta. b) perjanjian Allah dengan Nuh di adakan setelah air surut dan
bumi kering seperti semula (Kej.9:1-6,11).
2. Etika dan Moral Nuh: Nuh seorang yang hidupnya beriman dan bergaul dengan Allah,
sikap perbuatnnya benar di hadapan Allah, patuh, rajin , teliti, wataknya berhati-hati dan
sabar dalam mengambil keputusan (Kej 8:6-12), mora; Nuh tidak bercela, tetapi Nuh
pernah marah dan mengutuk anaknya Ham atas sikap perbuatan nya.
3. Pilihan Allah Terhadap Abram (Ibr.avram : bapa yang mulia) di ganti oleh Allah menjadi
Abraham (Ibr. Avraham :Bapa banyak bangsa Kej.17;5).
4. Etika dan Moral Abraham: Abraham patuh dan Berani menyambut panggilan Tuhan
Kej.12:1-5. Abraham memperlihatkan iman dan moralnya yang patut menjadi teladan
bagi semua orang beriaman. Abraham berbohong karena takut Kej. 20;1-12, menuntut
istri mengasihinya tetapi Abrahan tidak mengasihinya kej.20:23, Sara cermin isteri yang
tetap setia dan tunduk pada suaminya, mengabaikan perlindungan Allah Kej.12:17-20,
Abraham berbohong dan Bertambah banyak harta bendanya, Abraham bersikap bijaksana
dan murah hati (Kej. 13), Abraham berani menyerang musuh demi menyelamatkan Lot
(Kej.14), Menuruti Kehendak Isterinya (Kej.16), Diberi kebaikan membalas dengan
keburukan, Demi Iman Abrahan memberikan anaknya (kej.22), Abraham mengasihi
keluarganya dan menjalin keharmonisan.
1. Bangsa Pilihan Allah: Israel adalah bangsa pilihan Allah keturuna lansung dari
Abraham. Tuntutan ketaatan Allah sebagai umat pilihan ialah dituntut untuk tidak
memalukan dan bersikap sesuai norma melekat pada predikatnya. Dari kajian etika
Pll yang telah membebaskan Israel dari Mesir maka Allah meminta ketaatan dari
umat-Nya “menunjukan tanda kasih mendahului hukum yang diberikan Allah”. Dosa
dianggap sebagai pengabaian tindakan Allah. Ajaran Etika yang di sampaikan sendiri
oleh Allah ialah Allah telah menyatakan Keesaan diri-Nya dan menjadi Allah yang
wajib di percaya dan di sembah oleh bangsa Israel, Monoteisme bukan Politeisme.
Allah yang bersifat cemburu (Kel.20:3-6). Etika Pl di dasarkan atas konsep dan
bukan rancangan Allah yang jelas dan dijanjikan-Nya seperti Israel untuk merebut
tanah Kanaan. Umat Israel tidak hanya di tuntut menanggapi tindakan Allah, tetapi
juga wajib memperlihatkan sifat Allah melalui sikap dan perbuatannya di tengah
bangsa lain yang kafir Kel.36:6-7.
2. Mengikuti teladan Allah. Kuduskanlah dirimu (im.19:2), belas kasihan dan Kesucian
Allah (Yes.57:15; Hos.11:8-9), Allah membela orang Lemah ( Kel.22:21-25;
Im.19:9-10),
istilah taurat dalam bahasa Ibrani ‘Torah’ yang artinya ajaran, Yun ‘nomos’, Latin
‘Pentateuch’. Asal kata torah ada hubungannya denga kata kerja ‘hora’ yang artinya memimpin,
mendidik dan pengajaran. Istilah torajh di artikan ajaran tapi juga hukum yang berasal dari kata
‘yarah’ yang artinya mengarah atau mengajar.: pengajaran dari ayah juga ibu [ams.1;8, 3;1]
pengajaran oleh orang bijak [ams. 13;14], pengajaran oleh para nabi [Yes.1;10]. Dalam II
Tawarikh 33;8 taurat di sebut juga taurat Musa.
Hukum taurat Musa yang tertulis pada kelima kitabnya dapat di bagi dalam 3 kelompok, yaitu:
Sepuluh perintah Tuhan yang di tulis oleh nabi Musa, yang terbagi dalam dua bagian,
yang tertulis dalam kitab kel.30:1-17 dan di kitab Ul. 5:1-21, yang demikian uraiannya;
Hukum Vertikal
Yaitu hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, tentang bagaiman
seharusnya manusia bersikap terhadap Allah yang merupakan cerminan dari sikap
kasihilah Tuhan Allahmu yang terdiri dari atas hukum 1-4.
Hukum Horizontal
Yaitu hukum yang mengatur hubungan antar manusia dengan manusia, tentang
bagaimana seharusnya manusia bersikap dan bertindak terhadap sesame yang merupakan
cerminan dari kasih sesamamu terdiri dari hukum 5-10.
Sepuluh perintah Tuhan menjadi landasan rohani bagi semua hukum Taurat yang mencakup
hukum ibadat dan hukum perdata atau kemasyarakatan.
Perintah Tuhan ke I
Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku: istilah Allah adalah dari bahasa Arab yang
merupakan gabungan kata al dan ilahi. Al adalah kata sandang yang merupakan berbeda dengan
the dalam bahasa inggris sedang kata ilahi artinya yang kuat atau dewa. Kabar baik yang di
sampaikan-Nya mengawali pemberian sepuluh perintah Tuhan. Kabar baik pembebasan
menubuatkan kabar baik oleh Mesias sebagai pembebas dosa.
1. Penyembahan illah Animisme dan dewa-dewi : Animisme (Latin. Anima) = jiwa atau
roh. Percaya bahwa alam semesta dan bena tertentu mempnuyai jia atau roh.
2. Penyembahan ilah Dinamisme: (Yun. Dynamis) yang artinya kekuatan. Dinamisme
adalah menganggap bahwa alam mempunyai kekuatan dahsyat atau misterius, yang perlu
di sembah atau perlu di ilahkan.
3. Meminta pertolongan kepada arwah suci :
4. Penyembahan kepada roh leluhur ancestorisme: adalah kepercayaan dan sujud
menyembah kepada nenek moyangnya atau leluhurnya yang telah meninggal, yang di
anggap rohnya masih hidup di alam berbeda tetapi masih berbuat sesuatu untuk
keturunannya.
5. Memberhalakan materi atau karir (Materialisme),
6. Memberhalakan dirinya sendiri: kaum humanisme menganggap dirinya otonom bisa
berdiri sendiri tanpa bantuan Tuhan dalam hidupnya.
Pengertian patung yang di maksud dalam perjanjian lama dari bahasa aslinya adalah:
Perintah Tuhan Ke 3
Perintah Tuhan Ke 4
Sabat (Ibr. Syabbat akar katanya ‘ Syavat’ ) artinya berhenti atau melepaskan.
1. Makna Hari Sabat : menguduskan hari sabat di samping berhenti dari bekerja juga tidak
boleh melakukan kejahatan atau perbuatan semaunya sendiri tetapi melakukan perbuatan
yang di kehendaki Allah.
2. Tahun Sabat dan tanah dalam Sabat : Tuhan dengan kasih-Nya menanggapi kekuatiran
umat Israel, apabila kamu bertanya ; Apakah yang akan kami makan dalam tahun ketujuh
itu bukanlah kami tidak boleh menabur dan tidak boleh mengumpulkan hasil tanah kami.
Maka Aku akan memerintah Berkat-KU kepadamu dalam tahun keenam, supaya di
berinya hasil untuk tiga tahun. (Im. 25:20-22) enam tahun lamanya masa tanam dan tabor
benih dan merantingi kebun anggur, pemeliharaan dan penuaian hasil. Kemudian tanah
lading di biarkan tidak di ranami selama satu tahun sebagai tahun sabat. Pada tahun sabat
tahun penghapusan hutang demi Tuhan.
3. Tahun Ketujuh Tahun Sabar- Tahun Yobel; istilah yobel (Ibr. Yoveel) yang artinya
domba jantan yang menunjuk pada terompet dari tanduk domba jantan atai nafiri. Nafiri
di pakai untuk tahun Yobel sebagai hari pendamaian besar pada tanggal sepuluh bulan ke
7 tahun ke 49 atau tahun sabat yang ke 7 (Im.25:10)
4. Hari Sabat dalam Masa Anugerah: Yesus Kristus adalah Tuhan atas hari sabat ( Mark.
2:28). Tuhan Yesus mengajarkan bahwa hari sabat bukanlah hanya untuk kaum Yahudi
saja tetapi untuk semua manusia (Mark.2:27) karena tuntutan sabat telah terpenuhi oleh
Yesus sebagai Mesias, maka orang Kristen non Yahudi dan yang sekarang ini tidak di
wajibkan untuk melakukan sabar orang Yahudi menurut PL.
Perintah Tuhan Ke 5
Istilah hormat dalam bahasa Ibr. Kabad atau Kabed yang artinya menghormati, mengagungkan,
memuliakan, menyenangkan. Yun. Timao artinya Honour atau menghormati , value atau
menghargai, revere atau menghormati dan memuja, prize atau menghargai.
Perintah Tuhan Ke 6
Jangan membunuh!
Istilah membunuh Ibr. Ratsach ; kill, murder, slay, put to death. Yun. Phoneuo ; kill, do murder,
slay; membunuh, mematikan, membinasakan, termasuk membunuh karena terpaksa. Jangan
membunuh / menghilangkan nyawa atau hidup seseorang.
5. Hukuman mati
a. Setuju dilakukan hukuman mati
b. Menolak hukuman mati
c. Menolak hukuman seumur hidup
d. Hukuman sampai mati sendiri di penjara
6. Membunuh dalam perperangan
a. Tugas pemerintah melindungi rakyatnya
b. Perang bukan solusi
c. Perang sebagai keterpaksaan
d. Perang dengan berkeadilan
Bagi penganut aktivisme alkitabiah seorang harus menanggapi dan melaksanakan
panggilan pemerintah untuk berperang karena Allah telah memberikan otoritas pedang
kepada penguasa-penguasa pemerintah pada berbagai Negara di dunia.
Bagi penganut pasifisme hanya Allah yang memegang kuasa pencabut nyawa seseorang
bukan manusia yang berperang yang menentukan hidup mati musuhnya. Tindakan
selektivisme ; jika tindakan militer adalah satu-satunya cara untuk melindungi dan
menyelamatkan rakyat lemah, adalah dapat di benarkan secara etika Kristen.
7. Pembunuhan tidak sengaja- bela diri
a. Pembunuhan tidak sengaja (Kel.21;13)
b. Membunuh karena bela diri dan terpaksa (Rom.13:4)
Perintah Tuhan Ke 7
Jangan berzinah
Zinah ( Ibr. Na-aph, Eng. Adulterya) dalam bahasa Yun. Porneia : menunjuk pada aktifitas
percabulan tanpa hubungan seks maupun hubungan seks di luar pernikhan atau bermain
pelacuran bagi yang belum menikah ( mat 5:32; Im.18:6-30; I kor 6:18). Moikeia ; menunjukk
pada perbuatan zinah atau hubungan seks di antara orang yang terikat pernikahan (Mat.15;19).
Penyalahgunaan seks tersebut di antaranya:
Perintah Tuhan Ke 8
Jangan mencuri!
Perintah Tuhan ke 9
Perintah Tuhan ke 10
Jangan mengingini…”
1. Etika PL dan Yesus Kristus; dari ketiga perkataan Yesus ketika menghadapi pencobaan
menyebut ada tertulis (mat.4;1-11) merupakan kesaksian etis akan ketergantungan-Nya
pada otoritas perjanjian Lama. Dari beberapa firman tertulis yang dipakai Yesus tersebut
merupakan nilai-nilai norma ibadat dari etika perjanjian lama yang mesti di lakukan oleh
orang beriman kepada Tuhan Yesus dan terdapat hubungan yang tidak dapat di lepaskan
antara Yesus Kristus dengan Etik Perjanjian Lama
2. Hubungan Eika PL dengan Etika Kristen: dalam konteks etika berbicara jalan keluar
harus bicara penyebab tidak adanya jalan keluar dari dosa di mana jalan keluarnya adalah
Yesus sebagai jalan satu-satunya penebus dosa manusia. Mengenai kerajaan Allah
memang Perjanjian lama sudah lebih dlu mengungkapkannya dalam teokrasinya namun
umat-Nya tidak mampu mematuhi-Nya bahkan semakin parah sampai mengalami
hukuman pembuangan. Sedang kedatangan Yesus dan penebusan dosa adalah untuk
mendirikan kerajaan Allah.
Etika Pl adalah dasar Etika PB; keduanya adalah perjanjian Allah. Perjanjian
Lama hanya membayangkan tentang kerajaan Allah tetapi Perjanjian baru mampu
mewujudkan kedatangannya dan yang membuka pintu kerajaan Allah bagi
manusia berdosa melalui karya Kristus. Dalam PL menubuatkan kedatangan
Mesias sebagai tujuan akhir di samping mewujudkan kerajaan Allah. Ketidaktaan
kepada hukum taurat menunjukkan kegagalan hubungan umat Israel terhadap
Israel sehingga akan mengalami hukuman kekal, namun melalui anugerh Yesus
Hukuman kekal dpat di hindari dari manusia.
Sepuluh perintah Tuhan dasar kasih Yesus;
3. Apakah Hukum Taurat masih Berlaku?
a. Hukuman Taurat secara Teologis dab Etika tetap berlaku. Buah utama hidup
dalam Roh adalah kasih yang merupakan kegenapan dari hukum taurat khususnya
sepuluh perintah Tuhan.
b. Hukum Taurat Ibadat tidak Berlaku lagi; karena Tuhan yesus sudah
menggenapinya di atas kayu salib, mati dan bangkit pada ari ketiga serta naik ke
sorga. (mat.5;17,18)
c. Etika social PL menjadi pola dan pertimbangan; kasih dalam Yesus yang menjadi
penentu akhir dalam pengambilan keputudan etis bagi umat Kristen.
d. Etika sosila di putihkan oleh Yesus; kasih telah melakukan banyak perubahan
hukum moral melalui hukum Kasih-Nya.
1. Pernikahan
istilah nikah dalam Ibr. Adalah laqakh ( Kej. 19: 14; Bil.12:1) artinya menerima baik,
menyetujui, membawa, mengambil, membeli dengan mas kawin, membawa pergi,
bercampur. Juga yabam (kej.38:8) artinya nikah, kawin, mwngawini, mengawinkan.
Allah yang merancang pernikahan termasuk soal seksualitas demi kebahagiaan manusia.
a. Tujuan penciptaan seks untuk pernikahan. Kegiatan seks bagi suami istri adalah
sebagai:
Unifikasi ; sebagai pernyataan kestuan cinta dan kasih secara badani,
kesatuan dari keintiman dua batin suami dan istri dan memperteguh
kebersamaan dalam menghadapi tantangan kehidupan mendatang.
Prokreasi : untuk melaksanakan tugas beranak cucu dalam memenuhi muk
bumi dengan konteks pernikahan kudus.
Rekreasi : aktivitas seks berdua adalah bersenang senag sejenak
melupakan kesibukan duniawi menikmati dan berkreasi akan indahnya
perkawinan.
b. Pertunangan sebelum pernikahan ( ul.22:23,24)
Menantu yang sesuai dengan kehndak orang tuanya ( Esau Kej.26:34)
Mas kawin: Mohar; seperti hamba Abraham yang memberikan erhiasan
emas dan perak serta pakaian kebesaran untuk Ribka dalam ikatan
pertunangan dengan Ishak. Mas Kawin; yaitu bayaran yang di berikan
karena anak gadisnya yang telah di perkosanya dan wajib menikahinya.
Uagn Jujuran; di berikan kepada keluarga gadis yang telah di perkosanya
(kej.34:1-12) seperti Dina di perkosa oleh sikhem anak raja Hemor orang
Hewi.
c. Poligami menimbulkan Permasalahan.
Poligami mulai terjadi pada Lamekh (Kej.4:19) dan Allah membiarkan karena
manusia di ciptakan sebagai manusia yang berpribadi bebas, tetapi
mempertanggungjawapkannya kepada Allah. Aturan Allah adalah monogami
(Ams.31:10-31), kalau poligami akan muncul permasalahan yang menyilitkan dan
menyusahkan terjadi pada Abraham, Daud, Salomo dll.
Harus seijin istri pertama
Hanya orang kaya yang bisa berpoligami ( kebiasaan di kalangan lelaki
orang Israel)”
d. Pernikahan Levirat (Ipar) (Ul.25:5-10)
2. Keluarga
Istri harus tunduk pada suaminya
Pendidikan anak lelaki di tentukan oleh ayahnya: orang tua wajib mendidik
anaknya dalam ajaran Tuhan atau hukum taurat (Ul. 6:6,7)
3. Perceraian
Larangan Bercerai ( Ul.22:13-19, 28,29)
Boleh di ceraikan ( Musa menetapkan bagi suami yang menceraikan istrinya
harus memberikan surat cerai kepada istrinya tersebut.
Perintah segera bercerai: orang-orang yang pulang dari pembuangan di Babel
banyak yang menikah dengan perempuan asing yang kafir kemudian di perintah
untuk segera melakukan perceraian (Ez.9,10), Mal.2:10-16) tampak bahwa
pernikahan dengan orang seiman dan sebangsa bagi umat Israel di tekankan.
4. Perbudakan (Ul.23:15,16).
Tawanan perang menjadi budak: pada umumnya tawanan perang di jadikan budak
oleh kaum Israel (Ul.20:14). Budak dapat di beli dari para pedagang budak
manusia.
Tahun Sabat dan Yobel pembebasan budak Israel; budak-budak yang berasal dari
orang yang tidak bisa membayar hutang bekerja selama 6 tahun saja. Karena pada
tahun sabat, tahun penghapusan hutang demi Israel. ( Im.25:28-55)
Kondisi budak tergantung kepribadian tuannya.
c. Pemberian Hukum Taurat oleh Tuhan merupakan bagian yang penting dan
mendasar dalam pentatukh
d. Tindakan pembebasan untuk menyelamatkan dan membebaskan umat-Nya yang
sengsara oleh penindasan dan perbudakan di Mesir