Anda di halaman 1dari 15

BUKU RINGKASAN

Judul Buku : Etika Perjanjian Lama

Penulis : Pdt. Dr. Karel Sosipater

Penerbit : Surya Harapan Bangsa ( Jakarta)

Jumlah Halaman : 541 hlm.

Oleh:

Nama : Hezron A. Situmorang

Nim : 11301033

Mata Kuliah : Etika Kristen I

Semester : IV

BAB I : KEBERADAAN ALLAH DAN MORALITAS MANUSIA

Istilah yang menunjukkan sang pencipta dalam bahasa Ibraniny ada dua kata ;“YHWH :
(Yod He Waw He (tanpa huruf hidup) adalah nama yang teramat suci, bermakna, sangat agung,
orang Israel merasa kurang layak untuk mengucapkannya jadi di gunakan “Adonai (jamak), adon
(tunggal)” artinya Tuhan, Tuhan semesta alam atau Tuhan dari segala tuan. YHWH
memperkenalkan diri kepada Musa (kel.3,25,26) artinya Aku adalah Aku atau ehyeh asher ehyeh
menekankan keberadaan diri seorang pencipta “ Aku adalah Dia Yang Ada”. Kitab setuaginta di
terjemahkan “eigo eimi ho on” artinya Aku adalah Dia Sang Ada ” dan “Elohim”

1. Keberadaan Allah: Allah tidak di ciptakan (Yoh. 1:1,3) , Allah itu Roh (Kej.1:2;
Yoh.1:18), Allah itu berpribadi (sadar akan dirinya dalam Kel.3:14,15 dan pelaku moral
yang sempurna), Allah itu Esa (satu-satunya, tidak ada duannya “Yes.45: 18), dan Allah
itu Raja (Kel. 15:18, YeS 44:6)
2. Sifat Allah : Allah itu Maha-Kuasa (1 Taw. 29:12), Allah itu Kudus dan Mulia
(Yos.24:19; Kel.14:17; Yes 42:8), Allah itu Maha-Tahu (1 Taw.28:9; yes 46: 9,10), Allah
itu kasih dan murah hati (kej.3:15; Yer.3:12; Kej.32:10; kej.48;15), Allah itu setia , adil,
dan benar (ul.7:9; Yes.45:19; Hk. 5:11; Maz. 36;6,33:4,5; Yes 5:16)
3. Allah menciptakan manusia. Allah menciptakan manusia yang bersal dari kata “Bara”
artinya dari tidak ada menjadi ada (Kej.1:27). Diawali dengan alam semesta dari
ketiadaan (ex nihilo). Sedang dalam Kej 2: 7 di pakai kata “asah” yang berarti
menjadikan. Pada kej.2 di pakai istilah “Yasar’ yang artinya membentuk. Manusia
sebagai makhluk berpribadi yang memiliki kebebasan untuk berpikir, berperasaan dan
berkehendak keampan erpikir atau rasio memungkimkan manusia untuk merencanakan,
bagaimana memelihara dan mengembangkan bumi (Kej.1:28). Manusia sebagai
makhluk moral yang di beri kemampuan untuk memilih apa yang akan di lakukannya.
Manusia sebagai makhluk social bukan hidup menyendiri, tetapi memerlukan kehadiran
orang lain dan hidup bermasyarakat. Manusia sebagai mahluk berkuasa da berwewenang
untuk mengelola bumi dan segala yang berda di atasnyademi kelanjutan dan kelestarian
ciptaan-Nya yang diberi mandate langsung oleh Allah.
4. Moral Manusia Pertama Yang tidak Bertanggung jawab. Setelah Adam memakan buah
yang di berikan Hawa kepadanya, keduanya bersembunyi karena merasa bersalahdan
timbulnya kesadaran akan dosa. Mereka ingin menghindar dari tanggung jawab, tetapi
karena Allah lah yang langsung menghampiri mereka.
5. Sikap Allah dan Respon Manusia Berdosa. a) Ethos (sikap dasar Allah terhadap
mannusia ciptaan-Nya yang pada awalnya mengasihi manusia, yaitu ketika manusia
pertama Adamdan Hawa jatuh kedalam dosa, kemudian Tuhan Allah mencarinya dan
lebih dulu menyapannya (kej.3:9). Inisiatif berkomunikasi tersebut datang dari Allah
sendiri, sedang sikap manusia menutup diri denng sengaja bersembunyi. Bahkan ALLAH
yang membuatkan pakaian dan mengenakannya pada kedua manusia berdosa. kemudian
Tuhan membuatkan keselamatan bagi manusia berdosa di waktu mendatang (Kej.3:15).
b) Respon Etis manusia atas tindakan Allah dimana Allah telah merendahkan diri-Nya
dan memperlihatkan sikap kasih-Nya kepada manusia berdosa justru respon manusia
terhadap kebaikan Allah semakin meningkat perbuatan dosanya. Tuhan menyesal telah
menciptakan manusia (Kej. 6:5,6). Respon buruk dari periode awal manusia yang
bermoral tidak tahu diri atas kebaikan Allah.
6. Peran Allah terhadap kehidupan manusia: Allah penentu nasih manusia (Ul.32:39) Allah
berkuasa dan mempunyai kedaulatan penuh terhadap kehidupan manuia di muka bumi
ini. Allah sebagai provindentia (providere) artinya menyediakan kebutuhan untuk apa
yang akan terjadi dan provisie artinya bekal atau persediaan kebutuhan. Konteks tulisan
ini menunjukkan pemeliharaan dan pemerintahan Allah terhadap manusia. Allah yang
menghakimi (Kej.18:25) Tuhan adalah hakim yang adil terhadap semua manusia.
Keputusan dan sikap Allah terhadap manusia ada tida hal yaitu, menghukum langsung
(Yeh.36:19), mengampuni dan menyelamatkan (Yes 30:15)., menghakimi dan
menghukum di akhir jaman.(Mzr.98:9)

BAB II: SIKAP ALLAH DAN MORALITAS PRA-ISRAEL

Koteks Pra-Israel dalam tulisan ini di mulai dari pilihan dan perjanjian Allah terhadap
Nuh. Karena pilihan yang secara khusus ini adalah anugerah Allah terhadap manusia.

1. Pilihan Allah Terhadap Nuh: istilah Pilihan (Ibr. Bakhar) berarti memilih seseorang
dengan seksama yaitu dengan mempertimbangkan dengan sebaik mungkin. Arti nama
Nuh (Ibr.nwkh) artinya Istirahat. a) Ketaatan di sertai dengan perbuatan, peristiwa air bah
adalah nyata dan fakta. b) perjanjian Allah dengan Nuh di adakan setelah air surut dan
bumi kering seperti semula (Kej.9:1-6,11).
2. Etika dan Moral Nuh: Nuh seorang yang hidupnya beriman dan bergaul dengan Allah,
sikap perbuatnnya benar di hadapan Allah, patuh, rajin , teliti, wataknya berhati-hati dan
sabar dalam mengambil keputusan (Kej 8:6-12), mora; Nuh tidak bercela, tetapi Nuh
pernah marah dan mengutuk anaknya Ham atas sikap perbuatan nya.
3. Pilihan Allah Terhadap Abram (Ibr.avram : bapa yang mulia) di ganti oleh Allah menjadi
Abraham (Ibr. Avraham :Bapa banyak bangsa Kej.17;5).
4. Etika dan Moral Abraham: Abraham patuh dan Berani menyambut panggilan Tuhan
Kej.12:1-5. Abraham memperlihatkan iman dan moralnya yang patut menjadi teladan
bagi semua orang beriaman. Abraham berbohong karena takut Kej. 20;1-12, menuntut
istri mengasihinya tetapi Abrahan tidak mengasihinya kej.20:23, Sara cermin isteri yang
tetap setia dan tunduk pada suaminya, mengabaikan perlindungan Allah Kej.12:17-20,
Abraham berbohong dan Bertambah banyak harta bendanya, Abraham bersikap bijaksana
dan murah hati (Kej. 13), Abraham berani menyerang musuh demi menyelamatkan Lot
(Kej.14), Menuruti Kehendak Isterinya (Kej.16), Diberi kebaikan membalas dengan
keburukan, Demi Iman Abrahan memberikan anaknya (kej.22), Abraham mengasihi
keluarganya dan menjalin keharmonisan.

BAB III: MORALITAS RELIGIUS BANGSA ISRAEL

1. Bangsa Pilihan Allah: Israel adalah bangsa pilihan Allah keturuna lansung dari
Abraham. Tuntutan ketaatan Allah sebagai umat pilihan ialah dituntut untuk tidak
memalukan dan bersikap sesuai norma melekat pada predikatnya. Dari kajian etika
Pll yang telah membebaskan Israel dari Mesir maka Allah meminta ketaatan dari
umat-Nya “menunjukan tanda kasih mendahului hukum yang diberikan Allah”. Dosa
dianggap sebagai pengabaian tindakan Allah. Ajaran Etika yang di sampaikan sendiri
oleh Allah ialah Allah telah menyatakan Keesaan diri-Nya dan menjadi Allah yang
wajib di percaya dan di sembah oleh bangsa Israel, Monoteisme bukan Politeisme.
Allah yang bersifat cemburu (Kel.20:3-6). Etika Pl di dasarkan atas konsep dan
bukan rancangan Allah yang jelas dan dijanjikan-Nya seperti Israel untuk merebut
tanah Kanaan. Umat Israel tidak hanya di tuntut menanggapi tindakan Allah, tetapi
juga wajib memperlihatkan sifat Allah melalui sikap dan perbuatannya di tengah
bangsa lain yang kafir Kel.36:6-7.
2. Mengikuti teladan Allah. Kuduskanlah dirimu (im.19:2), belas kasihan dan Kesucian
Allah (Yes.57:15; Hos.11:8-9), Allah membela orang Lemah ( Kel.22:21-25;
Im.19:9-10),

BAB IV: HIDUP DI BAWAH PEMERINTAHAN ALLAH

1. Dibawah Anugerah dan Perjanjian: merupakan anugerah tersendiri bangi bangsa


Israel yang menjadi “pilihan Allah dan diperlakukan Khusus. Israel wajib untuk hidup
sesuai predikatnya bngsa pilihan, dan yang di perintahkan Langsung oleh Allah dalam
pemerintahan-Nya atau Teokrasi.
2. Allah Sendiri yang memerintah umat-Nya: bangsa Israel di panggil untuk masuk ke
dalam perjanjian-Nya, yang mengikat dari Allah terhadap umat-Nya.
3. Pemberian Hukum sebagai Konstitusi: untuk mengatur dan membingbing kehidupan
rakyat agar sesuai dengan kehendak-Nya. Perintah Allah bersifat ajakan dan yang di
buahkan oleh anugerah. Makna taurat adalah saksi tindakan Allah, juga terhadap
perjalanan kehidupan bangsa Israel. Taurat bukan semacam tata moral saja tetapi
sebagai suatu pengajaran dan penjelasan tentang cara Allah bertindak terhadap umat
Israel serta tanggapan manusia yang bagaimana berkenan kepada-Nya.
4. Mengaharap Raja seperti bangsa lain; bangsa Israel menuntut seorang raja seperti
bangsa lainnya, yang menimbulkan masalah bagaimana dapatdi selaraskan dengan
pengakuan atas pemerintahan teokrasi. Raja yang diberikan Allah yang pertama
adalah raja Saul, pemerintahannya tetap teokrasi, tetapi yang terjadi pada raja-raja
selanjutnya adalah banyak raja yang meninggalkan Tuhanmoralitasnya hidup angkuh,
mewah berlaku sewenang-wenang jahat, dan menindas rakyat.
5. Hukuman Allah langsung di laksanakan.: Allah memberikan hukum dan ketetapan
yang wajib di patuhi, sanksinya bagi orang yang melanggar atau tidak setia pada
konstitusi ilahi yang berlaku. Hukumannya berupa denda, mengganti kerugian,
hukum mati. Setiap pelanggaran terhadap sesa,a orang Israel dipandang menjasi suatu
pelanggaran terhadap Allah. Kejahatan yang di anggap berat ialah pembunuhan,
perzinahan, pemerkosaan, hukumannya adalah hukuman mati di rajam. Kasus
pembunuhan di bedakan karena tidak sengaja.

BAB V : TAURAT TUHAN

istilah taurat dalam bahasa Ibrani ‘Torah’ yang artinya ajaran, Yun ‘nomos’, Latin
‘Pentateuch’. Asal kata torah ada hubungannya denga kata kerja ‘hora’ yang artinya memimpin,
mendidik dan pengajaran. Istilah torajh di artikan ajaran tapi juga hukum yang berasal dari kata
‘yarah’ yang artinya mengarah atau mengajar.: pengajaran dari ayah juga ibu [ams.1;8, 3;1]
pengajaran oleh orang bijak [ams. 13;14], pengajaran oleh para nabi [Yes.1;10]. Dalam II
Tawarikh 33;8 taurat di sebut juga taurat Musa.

Hukum taurat Musa yang tertulis pada kelima kitabnya dapat di bagi dalam 3 kelompok, yaitu:

 Hukum Moral ; membicarakan atau membahas peraturan-peraturan Allah bagi umat


Israel untuk hidup kudus, mengasihi Allah, mengasihi sesame yang prinsip dasarnya
yang tertulis dalam sepuluh perintah Tuhan (Kel.20:1-17).
 Hukum Perdata atau Hukum Sosial: memicarakan kehidupan hukum dan social
kemasyarakatan Israel sebagai suatu bangsa umat Allah ( Kel.21:1- 23;33).
 Hukum Peribadatan : membicarakan bentuk dan upacara penyembahan umat Israel
kepada Tuhan, juga mengenai system persembahan korban, dan kehidupan keagamaan
(Kel. 24:12-31:18).

1. Taurat Adalah Kasih Karunia Allah Kepada Umat-Nya,


2. Turat sebagai Pemeliharaan Allah; bagi umatnya yang mau setia dan mengikuti petunjuk-
Nya.
3. Taurat pedoman tetap tentang kebenaran
4. Taurat menyatakan pelanggaran dan dosa,
5. Taurat menunjukkan penghukuman.

BAB VI: SEPULUH PERINTAH TUHAN

Sepuluh perintah Tuhan yang di tulis oleh nabi Musa, yang terbagi dalam dua bagian,
yang tertulis dalam kitab kel.30:1-17 dan di kitab Ul. 5:1-21, yang demikian uraiannya;

Hukum Vertikal
Yaitu hukum yang mengatur hubungan antara manusia dengan Allah, tentang bagaiman
seharusnya manusia bersikap terhadap Allah yang merupakan cerminan dari sikap
kasihilah Tuhan Allahmu yang terdiri dari atas hukum 1-4.
Hukum Horizontal
Yaitu hukum yang mengatur hubungan antar manusia dengan manusia, tentang
bagaimana seharusnya manusia bersikap dan bertindak terhadap sesame yang merupakan
cerminan dari kasih sesamamu terdiri dari hukum 5-10.

Sepuluh perintah Tuhan menjadi landasan rohani bagi semua hukum Taurat yang mencakup
hukum ibadat dan hukum perdata atau kemasyarakatan.

Perintah Tuhan ke I

Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku: istilah Allah adalah dari bahasa Arab yang
merupakan gabungan kata al dan ilahi. Al adalah kata sandang yang merupakan berbeda dengan
the dalam bahasa inggris sedang kata ilahi artinya yang kuat atau dewa. Kabar baik yang di
sampaikan-Nya mengawali pemberian sepuluh perintah Tuhan. Kabar baik pembebasan
menubuatkan kabar baik oleh Mesias sebagai pembebas dosa.

1. Penyembahan illah Animisme dan dewa-dewi : Animisme (Latin. Anima) = jiwa atau
roh. Percaya bahwa alam semesta dan bena tertentu mempnuyai jia atau roh.
2. Penyembahan ilah Dinamisme: (Yun. Dynamis) yang artinya kekuatan. Dinamisme
adalah menganggap bahwa alam mempunyai kekuatan dahsyat atau misterius, yang perlu
di sembah atau perlu di ilahkan.
3. Meminta pertolongan kepada arwah suci :
4. Penyembahan kepada roh leluhur ancestorisme: adalah kepercayaan dan sujud
menyembah kepada nenek moyangnya atau leluhurnya yang telah meninggal, yang di
anggap rohnya masih hidup di alam berbeda tetapi masih berbuat sesuatu untuk
keturunannya.
5. Memberhalakan materi atau karir (Materialisme),
6. Memberhalakan dirinya sendiri: kaum humanisme menganggap dirinya otonom bisa
berdiri sendiri tanpa bantuan Tuhan dalam hidupnya.

Perintah Tuhan Ke 2 : Jangan membuatmu patung yang menyerupai apapun…”

Pengertian patung yang di maksud dalam perjanjian lama dari bahasa aslinya adalah:

Masseka : menunjuk pada patung tuangan (kel. 32;4), (1 Raj.14:9)


Pesel : menunjuk pada patung yang di buat dari kayu atau batu yang di ukir
kemudian di berhalakan ( ( Ul.4:28; 5:8; Yes. 44;15).
Khammanim : menunjuk pada pengertian mezbah-mezbah pedupaan ( Im. 26:30;
Yes.17;8)
Terafim ; menunjuk pada patung kecil ( Kej. 31:34) atau patung besar ( 1 Sam.
19:13-16)
Tselem : menunjuk pada patung logam besar yang di mimpikan oleh raja
Nebukadnezer ( Dan.2; patung berhala Dan.3).
1. Patung Sebagai Media Sembahan: patung hanya sebagai media konsentrasi kepada dewa
yang du sembah, tetapi bagaimana patung itu tidak ada maka ibadah bisa terhalang.
2. Patung Reka Pikiran: banyanganoikiran terhadap dewanya.
3. Tujuan Benar tetapi sembahnya berbeda. Seperti Raja Yerobeam mendirikan mezbah dan
membuat patung lembu anak emas di Dan dan Betel yang tujuannya untuk menyembah
Yahwe atau TUHAN Allah Orang Israel.
4. Berkhianat dengan menyembah patung
5. Menentang sembah patung dan berani menghadapi resiko: Elia, Hosea, Pauls
6. Pemujaan patung orang-orang suci di Gereja; Katolik

Perintah Tuhan Ke 3

Jangan menyebut nama Tuhan Allah mu dengan sembarangan…”

1. Menyalahgunakan Nama Tuhan dalam Nubuat Palsu


2. Untuk menyakinkan orang lain
3. Digunakan untuk magic putih maupun magic hitam
4. Menyalahgunkan untuk kepentingan kelompoknya
5. Bersumpah memakai nama Tuhan ; sumpah ( Ibr. Ala) menunjuk pada pengutukan atas
seseorang yang melanggar sumpahnya dan (syvu’a) untuk menunjukkan angka tujuh
yang merupakan angak keramar yang berhubungan dengan upacara penyumpahan.
a) Bersumpah yang di perbolehkan:
 Sumpah Promissoir; untuk meneguhkan janji seperti bersumpah ketika di
lakukan pelantikan jabatan Negara atau profesi sebagai pejabat tinggi
Negara
 Sumpah Assertoir : untuk menguatkan keterangan yang di sampaikan
seperti dalam acara di pengadilan seperti saksi. Tuhan Yesus pernah
melakukan sumpah di hadapan pengadilan Sanhedrin, sewaktu meminta
sumpah dari Yesus ( Mat. 26:63,64), Paulus ( II Kor. 1:23), kadang istilah
sumpah di ganti dengan istilah janji bagi umat Kristen.
b) Bersumpah Palsu di larang
c) Tidak bersumpah tadi berkata jujur.

Perintah Tuhan Ke 4

Ingat dan Kuduskanlah Hari sabat…”

Sabat (Ibr. Syabbat akar katanya ‘ Syavat’ ) artinya berhenti atau melepaskan.

1. Makna Hari Sabat : menguduskan hari sabat di samping berhenti dari bekerja juga tidak
boleh melakukan kejahatan atau perbuatan semaunya sendiri tetapi melakukan perbuatan
yang di kehendaki Allah.
2. Tahun Sabat dan tanah dalam Sabat : Tuhan dengan kasih-Nya menanggapi kekuatiran
umat Israel, apabila kamu bertanya ; Apakah yang akan kami makan dalam tahun ketujuh
itu bukanlah kami tidak boleh menabur dan tidak boleh mengumpulkan hasil tanah kami.
Maka Aku akan memerintah Berkat-KU kepadamu dalam tahun keenam, supaya di
berinya hasil untuk tiga tahun. (Im. 25:20-22) enam tahun lamanya masa tanam dan tabor
benih dan merantingi kebun anggur, pemeliharaan dan penuaian hasil. Kemudian tanah
lading di biarkan tidak di ranami selama satu tahun sebagai tahun sabat. Pada tahun sabat
tahun penghapusan hutang demi Tuhan.
3. Tahun Ketujuh Tahun Sabar- Tahun Yobel; istilah yobel (Ibr. Yoveel) yang artinya
domba jantan yang menunjuk pada terompet dari tanduk domba jantan atai nafiri. Nafiri
di pakai untuk tahun Yobel sebagai hari pendamaian besar pada tanggal sepuluh bulan ke
7 tahun ke 49 atau tahun sabat yang ke 7 (Im.25:10)
4. Hari Sabat dalam Masa Anugerah: Yesus Kristus adalah Tuhan atas hari sabat ( Mark.
2:28). Tuhan Yesus mengajarkan bahwa hari sabat bukanlah hanya untuk kaum Yahudi
saja tetapi untuk semua manusia (Mark.2:27) karena tuntutan sabat telah terpenuhi oleh
Yesus sebagai Mesias, maka orang Kristen non Yahudi dan yang sekarang ini tidak di
wajibkan untuk melakukan sabar orang Yahudi menurut PL.

Perintah Tuhan Ke 5

Hormatilah ayah dan ibumu…”

Istilah hormat dalam bahasa Ibr. Kabad atau Kabed yang artinya menghormati, mengagungkan,
memuliakan, menyenangkan. Yun. Timao artinya Honour atau menghormati , value atau
menghargai, revere atau menghormati dan memuja, prize atau menghargai.

1. Anak menghormati Ayah dan Ibunya ( Kasihilah).


a) Berkat bagi anak yang menghormati orangtuanya : mengalami lanjut umur
b) Sanksi anak yang tidak menghormati orangtuanya ; Kel.21:17; Im. 20:9 “di
hukum mati”
c) Mengabdi pada orangtuanya di kala usianya lanjut,
2. Orang tua wajiib mendidik anaknya dalam Ajaran Tuhan ( Ul.4:9; 6:6,7)
3. Untuk keharmonisan keluarga.,
4. Perbedaan pendapat orangtua dengan anaknya: permasalahkan sebaiknya di selesaikan
melalui dialog musyawarah tanpa mengabaikan sikap hormatnya kepada orangtuannya,
tidak memaksakan kedendaknya dalam soal-soalnya tertentu.

Perintah Tuhan Ke 6

Jangan membunuh!

Istilah membunuh Ibr. Ratsach ; kill, murder, slay, put to death. Yun. Phoneuo ; kill, do murder,
slay; membunuh, mematikan, membinasakan, termasuk membunuh karena terpaksa. Jangan
membunuh / menghilangkan nyawa atau hidup seseorang.

1. Membunuh Orang lain


a. Membunuh sebagai tujuan ; dilakukan secara sengaja dan langsung terhadap
korban yang sebelumnya sudah di rencanakan lebih dulu untuk suatu maksud
tujuan.
b. Membunuh sebagai akibat: pembunuhan tidak di sengaja, disebabkan oleh situasi
dan kondisi yang dihadapi, misalnya karena terdesak atau perampokan.
2. Bunuh Diri
3. Pembunuhan melalui euthanasia (kematian yang baik) : euthanasia aktif ( mencabut
nyawa), euthanasia pasif ( tindakan mengijinkan kematian melalui perhentian atau
penolakan dengan sengaja)
4. Pembunuhan dalam Aborsi
Aborsi Eng. Abortion yang artinya pengguguran kandungan, keguguran, abortus dan
keluron. Terdapat dua macam bentuk aborsi yaitu:
Abortus spontaneous : aborsi yang terjadi dengan sendirinya, atau lebih di kenal dengan
istilah keguguran.
Abortus provocatus : aborsi yang di sengaja untuk mengakhiri kehidupan janin dalam
kandungan ibunya.
a. Metode Dalam Pelaksanaan Aborsi
1. Dilatation and curettage : disebut dilatasi dan kuret yaitu dengan memperbesar leher
Rahim untuk memasukkan alat yang tajam untuk mencabik-cabik tubuh janin lalu di
lepaskan dari dinding Rahim dan di buang keluar. Mengakibatkan banyak pendarahan dan
mudah infeksi bahkan bisa terjadi komplikasi hebat.
2. Sunction : dikenal tehnik penyedotan, leher Rahim, di perbesar, kemudian di masukkan
alat penyedot yang berkekuatan tinggi ke dalam Rahim ibu, lalu janin di sedot sehingga
janin tercabik-cabik menjadi potongan-potongan kecil masuk ke dalam sebuah botol.
Mengakibatkan pendarahan.
3. Hysteronomy ; dilakukan dengan cara pembedahan kecil
4. Salt Poisoned ; peracunan dengan garam

5. Hukuman mati
a. Setuju dilakukan hukuman mati
b. Menolak hukuman mati
c. Menolak hukuman seumur hidup
d. Hukuman sampai mati sendiri di penjara
6. Membunuh dalam perperangan
a. Tugas pemerintah melindungi rakyatnya
b. Perang bukan solusi
c. Perang sebagai keterpaksaan
d. Perang dengan berkeadilan
Bagi penganut aktivisme alkitabiah seorang harus menanggapi dan melaksanakan
panggilan pemerintah untuk berperang karena Allah telah memberikan otoritas pedang
kepada penguasa-penguasa pemerintah pada berbagai Negara di dunia.
Bagi penganut pasifisme hanya Allah yang memegang kuasa pencabut nyawa seseorang
bukan manusia yang berperang yang menentukan hidup mati musuhnya. Tindakan
selektivisme ; jika tindakan militer adalah satu-satunya cara untuk melindungi dan
menyelamatkan rakyat lemah, adalah dapat di benarkan secara etika Kristen.
7. Pembunuhan tidak sengaja- bela diri
a. Pembunuhan tidak sengaja (Kel.21;13)
b. Membunuh karena bela diri dan terpaksa (Rom.13:4)
Perintah Tuhan Ke 7

Jangan berzinah

Zinah ( Ibr. Na-aph, Eng. Adulterya) dalam bahasa Yun. Porneia : menunjuk pada aktifitas
percabulan tanpa hubungan seks maupun hubungan seks di luar pernikhan atau bermain
pelacuran bagi yang belum menikah ( mat 5:32; Im.18:6-30; I kor 6:18). Moikeia ; menunjukk
pada perbuatan zinah atau hubungan seks di antara orang yang terikat pernikahan (Mat.15;19).
Penyalahgunaan seks tersebut di antaranya:

1. Berzinah dengan dua pasangan hidup : ams. 6:320


2. Berzinah dalam pikiran –manstrubasi: di kenal sebagai onani (pria), manstrubasi
(wanita).
Onan adalah Coitus intruptus; istilah onani muncul dari adanya kata onan pada
kitab kej.38;9 yang sebenarnya bukan merujuk pada pengertian onan sebagai
swalayan seks. Tetapi sebagai coitus intruptus atau hubungan terputus, yaitu
ketika hubungan sejs menjelang orgasme, sperma di keluarkan agar tidak terjadi
kehamilan. Cara coitus intruptus merupakan salah satu metode (Keluarga
Berencana) sekarang ini yang banyak dilakukan tanpa ada resiko negative hany
perlu pengorbanan dari suami saja.
Manstrubasi dan onani dating dari dalam hati: yang merupakan reaksi dari melihat
gambar atau seorang gadis berkostum seksi dll, yang kemudian menghadirkan
segala pikiran seks erotis (Mark.7:21,22).
Masalah penafsiran soal onani dan mastrubasi; mat. 5:28
Onani dan mansturbasi boleh hanya darurat saja daripada berzinah.
Onani dan masturbasi perbuatan berdosa ( I kor. 6:13,18)
3. Pornografi : istilah pornografi (Porneia) dengan kata kerja porneo artinya perbuatan
seksual yang tidak bermoral dan kata graphe yang artinya tulisan atau kitab. Pornografi
adalah tulisan atau gambar yang menyajikan atau membicarakan suatu kegiatan seks
yang menimbulkan birahi bagi orang lain.
Merusak generasi muda
Merendahkan derajat manusia
Memicu tindakan criminal, ( Ef. 5:3)
4. Homoseksual dan Lesbian: pilihan yang di sadari bukan dari sononya, kekejian bagi
Allah.

Perintah Tuhan Ke 8

Jangan mencuri!

1. Mencuri perbuatan tidak adil


2. Milik pribadi adalah jahat bagi komunisme
3. Korupsi- mencuri wewenang jabatan
a. Korupsi untuk memperkaya diri
b. Korupsi waktu
c. Korupsi jabatan –nepotisme
4. Pencurian melalui hutang ; seseorang yang berhutang kepada orang lain dan tidak
membayarnya meskipun ia mampu membayarnya adalah bentuk pencurian.
5. Mencuri nilai – nyontek atau di kerjakan orang lain
6. Mencuri pajak, cinta kasih, nama baik.

Perintah Tuhan ke 9

Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu

Jangan mengucapkan saksi dusta berarti janagn berbohong tentang sesamamu.

1. Bohong di sengaja (ams.18:21)


2. Bohong terpaksa ( 1 pet. 4:8; Ibr. 11;31 ; Yak.2:25).

Perintah Tuhan ke 10

Jangan mengingini…”

Mengingini (ibr. Chammad) yang artinya menyenangi, menyukai, mendambakan, merindukan


hasrat, mengingini, nafsu, berahi terhadap, bergairah. Yun. Epithumeo : merindukan,
menyenangii dll.

1. Keinginan materi dan seks


2. Panggilan merasa cukup apa yang dimiliki
3. Keinginan dapat merusak iman (II Sam.11)
4. Keinginan menimbulkan niat jahat dan membunuh

BAB VII: BERLAKUKAH ETIKA PL DALAM ETIKA PB

1. Etika PL dan Yesus Kristus; dari ketiga perkataan Yesus ketika menghadapi pencobaan
menyebut ada tertulis (mat.4;1-11) merupakan kesaksian etis akan ketergantungan-Nya
pada otoritas perjanjian Lama. Dari beberapa firman tertulis yang dipakai Yesus tersebut
merupakan nilai-nilai norma ibadat dari etika perjanjian lama yang mesti di lakukan oleh
orang beriman kepada Tuhan Yesus dan terdapat hubungan yang tidak dapat di lepaskan
antara Yesus Kristus dengan Etik Perjanjian Lama
2. Hubungan Eika PL dengan Etika Kristen: dalam konteks etika berbicara jalan keluar
harus bicara penyebab tidak adanya jalan keluar dari dosa di mana jalan keluarnya adalah
Yesus sebagai jalan satu-satunya penebus dosa manusia. Mengenai kerajaan Allah
memang Perjanjian lama sudah lebih dlu mengungkapkannya dalam teokrasinya namun
umat-Nya tidak mampu mematuhi-Nya bahkan semakin parah sampai mengalami
hukuman pembuangan. Sedang kedatangan Yesus dan penebusan dosa adalah untuk
mendirikan kerajaan Allah.
Etika Pl adalah dasar Etika PB; keduanya adalah perjanjian Allah. Perjanjian
Lama hanya membayangkan tentang kerajaan Allah tetapi Perjanjian baru mampu
mewujudkan kedatangannya dan yang membuka pintu kerajaan Allah bagi
manusia berdosa melalui karya Kristus. Dalam PL menubuatkan kedatangan
Mesias sebagai tujuan akhir di samping mewujudkan kerajaan Allah. Ketidaktaan
kepada hukum taurat menunjukkan kegagalan hubungan umat Israel terhadap
Israel sehingga akan mengalami hukuman kekal, namun melalui anugerh Yesus
Hukuman kekal dpat di hindari dari manusia.
Sepuluh perintah Tuhan dasar kasih Yesus;
3. Apakah Hukum Taurat masih Berlaku?
a. Hukuman Taurat secara Teologis dab Etika tetap berlaku. Buah utama hidup
dalam Roh adalah kasih yang merupakan kegenapan dari hukum taurat khususnya
sepuluh perintah Tuhan.
b. Hukum Taurat Ibadat tidak Berlaku lagi; karena Tuhan yesus sudah
menggenapinya di atas kayu salib, mati dan bangkit pada ari ketiga serta naik ke
sorga. (mat.5;17,18)
c. Etika social PL menjadi pola dan pertimbangan; kasih dalam Yesus yang menjadi
penentu akhir dalam pengambilan keputudan etis bagi umat Kristen.
d. Etika sosila di putihkan oleh Yesus; kasih telah melakukan banyak perubahan
hukum moral melalui hukum Kasih-Nya.

BAB VIII: ETIKA PL DALAM KEHIDUPAN SOSIAL

1. Pernikahan
istilah nikah dalam Ibr. Adalah laqakh ( Kej. 19: 14; Bil.12:1) artinya menerima baik,
menyetujui, membawa, mengambil, membeli dengan mas kawin, membawa pergi,
bercampur. Juga yabam (kej.38:8) artinya nikah, kawin, mwngawini, mengawinkan.
Allah yang merancang pernikahan termasuk soal seksualitas demi kebahagiaan manusia.
a. Tujuan penciptaan seks untuk pernikahan. Kegiatan seks bagi suami istri adalah
sebagai:
 Unifikasi ; sebagai pernyataan kestuan cinta dan kasih secara badani,
kesatuan dari keintiman dua batin suami dan istri dan memperteguh
kebersamaan dalam menghadapi tantangan kehidupan mendatang.
 Prokreasi : untuk melaksanakan tugas beranak cucu dalam memenuhi muk
bumi dengan konteks pernikahan kudus.
 Rekreasi : aktivitas seks berdua adalah bersenang senag sejenak
melupakan kesibukan duniawi menikmati dan berkreasi akan indahnya
perkawinan.
b. Pertunangan sebelum pernikahan ( ul.22:23,24)
 Menantu yang sesuai dengan kehndak orang tuanya ( Esau Kej.26:34)
 Mas kawin: Mohar; seperti hamba Abraham yang memberikan erhiasan
emas dan perak serta pakaian kebesaran untuk Ribka dalam ikatan
pertunangan dengan Ishak. Mas Kawin; yaitu bayaran yang di berikan
karena anak gadisnya yang telah di perkosanya dan wajib menikahinya.
Uagn Jujuran; di berikan kepada keluarga gadis yang telah di perkosanya
(kej.34:1-12) seperti Dina di perkosa oleh sikhem anak raja Hemor orang
Hewi.
c. Poligami menimbulkan Permasalahan.
Poligami mulai terjadi pada Lamekh (Kej.4:19) dan Allah membiarkan karena
manusia di ciptakan sebagai manusia yang berpribadi bebas, tetapi
mempertanggungjawapkannya kepada Allah. Aturan Allah adalah monogami
(Ams.31:10-31), kalau poligami akan muncul permasalahan yang menyilitkan dan
menyusahkan terjadi pada Abraham, Daud, Salomo dll.
Harus seijin istri pertama
Hanya orang kaya yang bisa berpoligami ( kebiasaan di kalangan lelaki
orang Israel)”
d. Pernikahan Levirat (Ipar) (Ul.25:5-10)

2. Keluarga
 Istri harus tunduk pada suaminya
 Pendidikan anak lelaki di tentukan oleh ayahnya: orang tua wajib mendidik
anaknya dalam ajaran Tuhan atau hukum taurat (Ul. 6:6,7)

3. Perceraian
 Larangan Bercerai ( Ul.22:13-19, 28,29)
 Boleh di ceraikan ( Musa menetapkan bagi suami yang menceraikan istrinya
harus memberikan surat cerai kepada istrinya tersebut.
 Perintah segera bercerai: orang-orang yang pulang dari pembuangan di Babel
banyak yang menikah dengan perempuan asing yang kafir kemudian di perintah
untuk segera melakukan perceraian (Ez.9,10), Mal.2:10-16) tampak bahwa
pernikahan dengan orang seiman dan sebangsa bagi umat Israel di tekankan.
4. Perbudakan (Ul.23:15,16).
 Tawanan perang menjadi budak: pada umumnya tawanan perang di jadikan budak
oleh kaum Israel (Ul.20:14). Budak dapat di beli dari para pedagang budak
manusia.
 Tahun Sabat dan Yobel pembebasan budak Israel; budak-budak yang berasal dari
orang yang tidak bisa membayar hutang bekerja selama 6 tahun saja. Karena pada
tahun sabat, tahun penghapusan hutang demi Israel. ( Im.25:28-55)
 Kondisi budak tergantung kepribadian tuannya.

5. Kemiskinan orang Miskin


Orang Yahudi pada umumnya berpendapat bahwa orang mengalami kemiskinan
merupakan bukti di karenakan ketidaksetiaan kepada Allah.
a. Penyebab kemiskinan : bencana kelaparan ( Kej.41:55-57) bencana alam
pemerasan riba dalam hutang, penindasan oleh yang berkuasa, akibat di jarah
musuh, kesalahan manusianya seperti malas, jahat dan lainya.
b. Sikap Allah terhadap orang miskin ; Allah memberikan perhatian besar terhadap
orang miskin dan yang tertindas. Sebab Tuhan menjadi tempat pengungsian bagi
orang miskin dalam kesesakannya, Tuhan berdiri di sebelah kanan nya (Maz.70;6,
109:31), Tuhan menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat
orang miskin dari lumpur (1 0Sam. 2:8), dan Tuhan memenuhi kebutuhan orang
yang tertindas (Maz.68:10,11)
6. Kekayaan-orang Kaya : kekayaan adalah berkat Allah, kekayaan dapat membuat moral
orang kaya tidak puas dengan uang dan mencintai kekayaanya, banya perilaku orang
kaya yang menindas dan memeras, harta dan realitasnya mudah menimbulkan
kesombongan dan menjauh dari Tuhan (Yer. 9:23), Allah dalam hukum taurat
memberikan perintah kepada orang-orang kaya umat Israel supaya menolong dan
membebaskan penderitaan dan hutang orang miskin.

BAB IX: ETIKA DALAM PENTATEUKH

1. Lima pokok etika dalam pentatukh;


a. pelanggaran pertama terhadap perintah Tuhan yang membawa akibat terputusnya
hubungan dengan Allah yang tidak dapat lagi datang ke hadirat Allah secara
langsung, dan berakibat kematian tubuh, hidup di dunia hanya satu kali.
b. Pemilihan terhadap Abraham : tentang tanggung jawab dalam pelaksanaan
perjanjian Allah terhadap Abraham supaya bangsa lain juga memperoleh mamfaat
dari berkat Tuhan yang di limpahkanya.
c. Perjanjian Tuhan dengan orang Pilihan untuk menyatakan relasi antara manusia
dengan Allah diantaranya : perjanjian Allah dengan Nuh bahwa bumi tidak akan
di musnahkan lagi oleh air bah (kej.9:9-17), perjanjian Tuhan dengan Abraham,
semua di muka bumi akan mendapat berkat 9 Kej.17:4, 22:18), perjanjian Tuhan
dengan Musa yang mewakili bangsa Israel yang di tetapkan di gunung Sinai
( Kel.24:1-8). Perjanjian Tuhan dengan manusia mempunyai etis besar yaitu:
Perjanjian-Nya di dasarkan atas inisiatif Allah yang merupakan suatu
anugerah,
Perjanjian-Nya di dasarkan pada tuntutan kekudusan dalam pelaksanaan
ibadat keagamaan Israel,
Perjanjian-Nya di dasarkan pada tuntutan moral yang sesuai dengan Hukum
taurat Tuhan.

c. Pemberian Hukum Taurat oleh Tuhan merupakan bagian yang penting dan
mendasar dalam pentatukh
d. Tindakan pembebasan untuk menyelamatkan dan membebaskan umat-Nya yang
sengsara oleh penindasan dan perbudakan di Mesir

2. Etika dan Moral Musa:


 Musa seorang yang berjiwa nasionalis dan prihatin terhadap nasib sebangsanya
 Ia berhati penolong terhadap yang lemah
 Musa Kurang percaya diri saat di utus Allah
 Imannya teguh dan setia kepada Tuhan dan Patuh pada perintah-Nya
 Musa berani menghadapi Firaun dan kuasa gelapnya, kepemimpinannya tegas,
 Musa menegur dan mengecam keras orang Israel yang melanggar hukum dan
ketetapan Allah
 Ia bersikap pangjang sabar dan lemah lembut hati serta tidak berputus asa
menghadapi orang yang tegar tengkuk dan memberontak ( BIl.12:3)
 Musa berhati mulia dengan selalu berdoa syafaat atas dosa bangsanya dan
menguatkan hati bangsanya (Bil. 12:13,14:5,-8)

3. Pentatukh menjadi dasar Etika PL dan etika PB.


Dalam mat.5:17 tertulis bahwa Yesus hadir untuk menggenapi semua tuntutan hukum
taurat di dalam diri-Nya. Paulus menegaskan bahwa Yesus adalah puncak penggenapan
rencana penyelamatan oleh Allah sejak dari nubuatan firman-Nya di dalam Kitab
Kej.3;15.

BAB X : ETIKA KITAB-KITAB PL

Anda mungkin juga menyukai