2. Tanda Dan
Gejala
1. Pengertian Isolasi Sosial
Adapun tanda dan gejala
· Menurut Depkes RI (2000), isolasi sosial adalah sebagai
kerusakan interaksi sosial merupakan suatu berikut :
gagasan interpersonal yang terjadi akibat
adanya kepribadian yang tidak fleksibel 1. Menyendiri dalam
menimbulkan perilaku maladaptive da ruangan
mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan 2. Tidak berkomunikasi,
sosial. menarik diri, tidak
melakukan kontak mata
· Menurut Balitbang (2007), 3. Sedih, afek datar
merupakan upaya menghindari suatu hubungan 4. Berpikir menurut
komunikasi dengan orang lain karena merasa pikirannya sendiri,
kehilangan hubungan akrab dan tidak tindakan berulang dan
mempunyai kesempatan untuk berbagai rasa, tidak bermakna
pikiran dan kegagalan. Klien mengalami 5. Perhatian dan tindakan
kesulitan dalam berhubungan secara spontan yang tidak sesuai dengan
dengan orang lain yang dimanifestasikan perkembangan usianya
dengan mengisolasi diri, tidak ada perhatian, 6. Mengekpresikan
dan tidak sanggup berbagai pengalaman. penolakan atau kesepian
terhadap orang lain
• Secara Etiologi
7. Tidak ada asosiasi antara
Terjadinya gangguan ini ide satu dengan lainnya
dipengaruhi oleh factor presdiposisi diantaranya 8. Menggunakan kata-kata
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan simbolik
dapat mengakibatkan individu tidak percaya 9. Menggunakan kata yang
diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut tidak berarti
salah, pesimis, putus asa terhadap orang lain, 10. Kontak mata kurang
tidak mampu merumuskan keinginan, dan 11. Klien cenderung
merasa tertekan. Keadaan ini dapat menarik diri dari
menimbulkan perilaku tidak ingin lingkungan pergaulan,
berkomunikasi dengan orang lain, lebih suka melamun dan
menyukai berdiam diri, menghindar diri dari berdiam diri
orang lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan.
Faktor Presipitasi DAN Faktor
Predisposisi
FAKTOR FAKTOR
PRESIPITASI I
PRESIPITASI
Saling tergantung
(interdependen)
1. Respon Adaktif
Respon individu dalam menyelesaikan masalah yang masih dapat di terima oleh
norma-norma sosial dan budaya yang umum berlaku ( masih dalam batas normal ),
meliputi:
a) Menyendiri/solitude
Respon seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan dilingkungan
sosial dan juga suatu cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah
berikutnya.
b) Otonomi
Kemampuang individu menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, dan
perasaan dalam hubungan sosial.
c) Bekerja Sama
Kondisi hubungan interpersonal dimana individu mampu untuk saling member
dan menerima.
d) Saling Tergantung (interdependen)
Suatu hubungan saling tergantung antar individu dengan orang lain dalam
membina hubungan interpersonal.
2. Respon Maladaktif
Respon individu dalam penyelesaianmasalah menyimpang dari norma-norma
sosial dan budaya lingkungannya, meliputi:
a) Manipulasi
Orang lain diperlakukan sebagai objek, hubungan terpusat pada masalah
pengendalian orang lain dan individu cenderung berorientasi pada diri sendiri atau
tujuan, bukan pada orang lain.
b) Implusif
Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman,
dan tidak dapaat diandalkan.
c) Narkisme
Harga diri yang rapuh, secara terus-menerus berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian, sikap egosentris, pencemburu, marah jika orang lain tidak
mendukung (Deden Dermawan Rusdi,2013,Hal.35).
2. PATOFISIOLOGI
Menurut Stuart and Sundeen (1998). Salah satu gangguan berhubungan sosial
diantaranya perilaku menarik diri atau isolasi social yang disebabkan oleh perasaan tidak
berharga, yang bias dialami klien dengan latar belakang yang penuh dengan permasalahan,
ketegangan, kekecewaan dan kecemasan.