BAB IV
HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Studi Kasus
Pelaksanaan studi kasus ini dilakukan diwilayah kerja RSUD Datu Beru
yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Penulis mendapatkan data calon
partisipan yang sesuai dengan kriteria inklusi yang telah ditentukan, yaitu
responden.
yaitu penulis mengunjungi ruang rawat inap Pepangil dan melapor kepada
kepala ruangan dan perawat untuk mencari pasien hipertensi yang sesuai
tindakan/evaluasi.
mengeluh lemas,sakit kepala dan nyeri tekuk 3 hari yang lalu, tekanan
dibuat penulis yaitu pada hari Rabu tanggal 19 bulan juni tahun 2019
pasien.
4.1.1 Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial, dan
kepala dan nyeri tekuk 3 hari yang lalu, tekanan darah 160/90 mmHg, RR
Pada kasus Tn.J Diagnosa yang muncul adalah gangguan rasa aman
pemenuhan rasa aman dan nyaman nyeri. Diagnosa ini di tegakkan karena
keluhan serta kondisi pasien menjadi lebih baik. Perencanaan yang dibuat
ini diberikan kepada pasien yaitu Tn.J yang bertujuan untuk memberikan
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
Pada kasus Tn.J dengan diagnosa gangguan rasa aman dan nyaman
dilakukan selama 3 hari yaitu pada hari rabu tanggal 19 juni 2019 pukul
membimbing pasien untuk melakukan relaksasi nafas dalam, dan pada hari
temperature.
42
perilaku atau respons progresif, tahap demi tahap yang harus diselesaikan
Pada Tn.J evaluasi hari pertama dilakukan pada hari rabu 19/06/2019
Alhamdulillah, saya sangat senang bisa tahu cara mengatasi rasa nyeri
tanpa obat dengan baik. Data Objektif : tanda-tanda vital tekanan darah
Evaluasi hari kedua pagi dilakukan pada hari kamis tanggal 20 juni
2019 pukul 09.30 didapatkan hasil data subjektif : Tn.J mengatakan nyeri
sudah berkurang dan merasa rilek. Data objektif tanda-tanda vital tekanan
43
tampak rileks. Analisa keperawatan yang didapat dari data tersebut adalah
Evaluasi hari ketiga pagi dilakukan pada jum’at 21 juni 2019 pukul
09.00 WIB didapatkan hasil data subjektif Tn.J mengatakan nyeri sudah
gangguan rasa aman dan nyaman dihentikan namun tetap anjurkan jika
kepada Tn.J selama tiga hari berturut-turut adalah bukti bahwa pemberian
teknik relaksasi nafas dalam dapat mengatasi nyeri. Hal ini sejalan dengan
4.2 Keterbatasan
pelaksanaan karya tulis ilmiah yaitu pada setiap tahap pelaksanaan asuhan
rasa aman dan nyaman b/d peningkatan tekanan vaskular ke otak. Pada
saat waktu pengkajian yang terbilang singkat karena keluarga pasien hanya