Anda di halaman 1dari 6

Menurut Depkes RI (2000), kerusakan menimbulkan perilaku tidak ingin

interaksi sosial merupakan suatu gagasan berkomunikasi dengan orang lain, lebih
ISOLASI interpersonal yang terjadi akibat adanya
kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan
menyukai berdiam diri, menghindar diri dari
orang lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan.
perilaku maladaptive da mengganggu fungsi
SOSIAL seseorang dalam hubungan sosial.

Tanda Dan Gejala


Adapun tanda dan gejala isolasi sosial
adalah sebagai berikut :
1. Menyendiri dalam ruangan
· Menurut Balitbang (2007), merupakan upaya 2. Tidak berkomunikasi, menarik diri, tidak
menghindari suatu hubungan komunikasi melakukan kontak mata
dengan orang lain karena merasa kehilangan 3. Sedih, afek datar
hubungan akrab dan tidak mempunyai 4. Berpikir menurut pikirannya sendiri,
kesempatan untuk berbagai rasa, pikiran dan tindakan berulang dan tidak bermakna
5. Perhatian dan tindakan yang tidak sesuai
PRODI PENDIDIKAN kegagalan. Klien mengalami kesulitan dalam
dengan perkembangan usianya
berhubungan secara spontan dengan orang lain
PROFESI NERS yang dimanifestasikan dengan mengisolasi diri, 6. Mengekpresikan penolakan atau
kesepian terhadap orang lain
STIKES CUT NYAK DHIEN tidak ada perhatian, dan tidak sanggup berbagai
7. Tidak ada asosiasi antara ide satu
pengalaman.
LANGSA dengan lainnya
8. Menggunakan kata-kata simbolik
TAHUN 2020  Secara Etiologi
9. Menggunakan kata yang tidak berarti
Terjadinya gangguan ini dipengaruhi
oleh factor presdiposisi diantaranya 10. Kontak mata kurang
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan 11. Klien cenderung menarik diri dari
dapat mengakibatkan individu tidak percaya lingkungan pergaulan, suka melamun
diri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut dan berdiam diri
Pengertian Isolasi Sosial salah, pesimis, putus asa terhadap orang lain,
Faktor –
· tidak mampu merumuskan keinginan, dan
merasa tertekan. Keadaan ini dapat
Faktor Isolasi
Sosial
AKIBAT
Faktor Presipitasi DAN Faktor Predisposisi

FAKTOR PRESIPITASI POHON MASALAH


1. Faktor Tumbuh Kembang MASALAH DATA
2. Faktor Komunikasi Dalam Keluarga
YANG PERLU DIKAJI
3. Faktor Sosial Budaya
 Tidak tahan terhadap kontak yang lama
4. Faktor Biologis  Tidak konsentrasi dan pikiran mudah beralih
Perilaku isolasi sosial : menarik diri
A. FAKTOR PRESIPITASI saat bicara
dapat berisiko terjadinya perubahan persepsi
 Tidak ada kontak mata
sensori halusinasi (Townsend, M.C, 1998 :
 Ekspresi wajah murung, sedih 156). Perubahan persepsi sensori halusinasi
Terjadinya gangguan hubungan sosial  Tampak larut dalam pikiran dan ingatannya adalah persepsi sensori yang salah (misalnya
juga dapat di timbulkan oleh faktor internal dan sendiri tanpa stimulus eksternal) atau persepsi
eksternal seseorang. Faktor stressor presipitasi  Kurang aktivitas sensori yang tidak sesuai dengan
dapat di kelompokan sebagai berikut:  Tidak komunikatif realita/kenyataan seperti melihat bayangan
 Merusak diri sendiri atau mendengarkan suara-suara yang
a. Faktor Eksternal  Ekspresi malu sebenarnya tidak ada (Johnson, B.S,
b. Faktor Internal  Menarik diri dari hubungan sosial 1995:421).
 Tidak mau makan dan tidak tidur
PENGERTIAN ISOLASI SOSIAL

1. Pengertian Isolasi Sosial


2. Tanda Dan Gejala
· Menurut Depkes RI (2000),
kerusakan interaksi sosial merupakan suatu Adapun tanda dan gejala isolasi
gagasan interpersonal yang terjadi akibat adanya sosial adalah sebagai berikut :
kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan 1. Menyendiri dalam ruangan
perilaku maladaptive da mengganggu fungsi 2. Tidak berkomunikasi,
seseorang dalam hubungan sosial. menarik diri, tidak
· Menurut Balitbang (2007), melakukan kontak mata
merupakan upaya menghindari suatu hubungan 3. Sedih, afek datar
komunikasi dengan orang lain karena merasa 4. Berpikir menurut
kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai pikirannya sendiri,
kesempatan untuk berbagai rasa, pikiran dan tindakan berulang dan
kegagalan. Klien mengalami kesulitan dalam tidak bermakna
berhubungan secara spontan dengan orang lain 5. Perhatian dan tindakan
yang dimanifestasikan dengan mengisolasi diri, yang tidak sesuai dengan
tidak ada perhatian, dan tidak sanggup berbagai perkembangan usianya
pengalaman. 6. Mengekpresikan penolakan
atau kesepian terhadap
• Secara Etiologi orang lain
7. Tidak ada asosiasi antara
Terjadinya gangguan ini
ide satu dengan lainnya
dipengaruhi oleh factor presdiposisi diantaranya
8. Menggunakan kata-kata
perkembangan dan sosial budaya. Kegagalan
simbolik
dapat mengakibatkan individu tidak percaya diri,
9. Menggunakan kata yang
tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah,
tidak berarti
pesimis, putus asa terhadap orang lain, tidak
10. Kontak mata kurang
mampu merumuskan keinginan, dan merasa
11. Klien cenderung menarik
tertekan. Keadaan ini dapat menimbulkan perilaku
diri dari lingkungan
tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, lebih
pergaulan, suka melamun
menyukai berdiam diri, menghindar diri dari orang
dan berdiam diri
lain, dan kegiatan sehari-hari terabaikan.
Faktor Presipitasi DAN Faktor
Predisposisi

FAKTOR FAKTOR
PRESIPITASI I PRESIPITASI

1. Faktor Tumbuh Kembang Terjadinya gangguan hubungan


sosial juga dapat di timbulkan oleh faktor
Pada setiap tahapan tumbuh kembang internal dan eksternal seseorang. Faktor
individu ada tugas perkembangan yang harus stressor presipitasi dapat di kelompokan
dipenuhi agar tidak terjadi gangguan dalam sebagai berikut:
hubungan sosial.
a. Faktor Eksternal
2. Faktor Komunikasi Dalam Keluarga
Contohnya adalah stressor soaial
Ganguan komunikasi dalam keluarga budaya, yaitu stree yang ditimbulkan oleh
merupakan faktor pendukung terjadinya gangguan faktor sosial budaya seperti keluarga.
dalam hubungan sosial.
b. Faktor Internal
3. Faktor Sosial Budaya
Contohnya adalah stressor
Isolasi sosial atau mengasingkan diri dari psikologis, yaitu sress terjadi akibat
lingkungan sosial merupakan suatu faktor anxietas atau kecemasan yang
pendukung terjadinya gangguan dalam hubungan berkepanjangan dan terjadinya bersama
sosial. Hal ini di sebabkan oleh norma-norma yang dengan keterbatasan kemampuan individu
salah dianut oleh keluarga, diamana setiap anggota untuk mengatasinya. Anxietas ini dapat
keluarga yang tidak produktif seperti usia lanjut, terjadi akibat tuntutan untuk berpisah
berpenyakit kronis, dan penyandang cacat dengan orang terdekat atau tidak
diasingkan dari lingkungan sosialnya. terpenuhinya kebutuhan individu.
4. Faktor Biologis
Faktor biologis juga merupakan salah satu
faktor pendukung terjadinya gangguan dalam
hubungan sosial. Organ tubuh yang dapat
mempengaruhi terjadinya gangguan dalam
hubungan sosial adalah otak.
1. Rentang Respon
Rentang respon berhubungan dapat berfluktuasi dari respons berhubungan
adaktif samapai maladaktif
Respon Adaktif Respon Maladaktif

Menyendiri/solitude Merasa sendiri Manipulasi


Otonomi Menarik diri Impulsif

Bekerja sama Tergantung Narcissm


Saling tergantung
(interdependen)
1. Respon Adaktif
Respon individu dalam menyelesaikan masalah yang masih dapat di terima oleh
norma-norma sosial dan budaya yang umum berlaku ( masih dalam batas normal ),
meliputi:
a) Menyendiri/solitude
Respon seseorang untuk merenungkan apa yang telah dilakukan dilingkungan
sosial dan juga suatu cara mengevaluasi diri untuk menentukan langkah
berikutnya.
b) Otonomi
Kemampuang individu menentukan dan menyampaikan ide, pikiran, dan
perasaan dalam hubungan sosial.
c) Bekerja Sama
Kondisi hubungan interpersonal dimana individu mampu untuk saling member
dan menerima.
d) Saling Tergantung (interdependen)
Suatu hubungan saling tergantung antar individu dengan orang lain dalam
membina hubungan interpersonal.

2. Respon Maladaktif
Respon individu dalam penyelesaianmasalah menyimpang dari norma-norma
sosial dan budaya lingkungannya, meliputi:
a) Manipulasi
Orang lain diperlakukan sebagai objek, hubungan terpusat pada masalah
pengendalian orang lain dan individu cenderung berorientasi pada diri sendiri atau
tujuan, bukan pada orang lain.
b) Implusif
Tidak mampu merencanakan sesuatu, tidak mampu belajar dari pengalaman,
dan tidak dapaat diandalkan.
c) Narkisme
Harga diri yang rapuh, secara terus-menerus berusaha mendapatkan
penghargaan dan pujian, sikap egosentris, pencemburu, marah jika orang lain tidak
mendukung (Deden Dermawan Rusdi,2013,Hal.35).

2. PATOFISIOLOGI
Menurut Stuart and Sundeen (1998). Salah satu gangguan berhubungan sosial
diantaranya perilaku menarik diri atau isolasi social yang disebabkan oleh perasaan
tidak berharga, yang bias dialami klien dengan latar belakang yang penuh dengan
permasalahan, ketegangan, kekecewaan dan kecemasan.

Perasaan tidak berharga menyebabkan klien makin sulit dalam mengembangan


hubungan dengan orang lain. Akibatnya klien menjadi regresi atau mundur,
mengalami penurunan dalam aktifitas dan kurangnya perhatian terhadap penampilan
dan kebersihan diri.
Klien semakin tenggelam dalam perjalanan dan tingkah laku masa lalu serta
tingkah laku primitive antara lain pembicaraan yang autistic dan tingkah laku yang
tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga berakibat lanjut menjadi halusinasi (Ernawati
Dalami dkk,,2009,Hal.10).

Pattern of Parenting Inefectieve Lack of Develop Stressor internal


(Pola Asuh Keluarga) coping (Koping ment Task and external (stress
individu tidak (Gangguan Tugas internal dan
efektif) Perkembangan) eksternal)
Misal : Misal : Misal : Misal :
Pada anak yang Saat individu Kegagalan Stress terjadi akibat
kelahirannya tidak menghadapi menjalin ansietas yang
dikehendaki (unwanted kegagalan hubungan intim berkepanjangan dan
child) akibat kegagalan mengalahkan dengan sesame terjadi bersamaan
KB, hamil diluar nikah, orang lain, jenis atau lawan dengan
jenis kelamin yang tidak ketidakberdayaan jenis, tidak keterbatasan
diinginkan, bentuk fisik mengangkat mampu mandiri kemampuan
kurang menawan tidak mampu individu untuk
menyebabkan keluarga menghadapi mengatasi. Ansietas
mengeluarkan komentar- kenyataan dan terjadi akibat
komentar negative, menarik diri dari berpisah dengan
merendahkan, lingkungan. orang terdekat,
menyalahkan anak hilang pekerjaan
atau orang yang
dicintai.

Anda mungkin juga menyukai