Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikasi yang menimbulkan
masalah kesehatan pada perempuan. Banyak nya AKI pada era ini membuat masyarakat
untuk menyadari betapa pentingnya untuk meningkatkan kesehatan ibu.Terdapat dua
kategori pada kematian ibu yaitu disebabkan kematian pada kehamilan dan persalinan
secara langsung dan kematian yang disebabkan secara tidak langsung yaitu oleh penyakit
dan bukan oleh kehamilan dan persaliananya (Kemenkes RI, 2014).
Di dunia terdapat sekitar 585.000 ibu meninggal per tahun nya saat hamil atau
bersalin dan 58,1% diantaranya dikarenakan oleh preeklampsia (World Health
Organization, 2014). Penyebab kematian ibu hamil pada perdarahan sekitar (28%),
preeklampsia (24%), infeksi (11%), komplikasi (8%), partus lama (5%), trauma obstetrik
(5%), emboli obstetrik (3%). Persentase KIA pada preeklampsia didapatkan sekitar 24%
dari 58,1%. Di Indonesia peningkatan preeklampsia sekitar 15% - 25%, dari peningkatan
resiko yang sering terjadi yaitu riwayat hipertensi kronis, preeklampsia, diabetes milletus,
ginjal kronis dan hiperlasentosis (mola hidatidosa, kehamilan multipel, bayi besar).
Preeklampsia merupakan penyebab kematian maternal dan parinatal paling penting
(Mochtar dalam Pradita, 2018).
Preeklampsia berat adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil,
bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria yang muncul pada
kehamilan 20 minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan (Lusiana, 2014).
Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam
dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa
kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakukan oleh satu sel
darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan
darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan
dapat dicukupi (Setyorini, Martono &Wijayanti, 2016)
Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air
yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena
retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola shingga terjadi
perubahan pada glomerulus. Pada preeklampsia yang berat dan eklampsia dapat terjadi
perburukan patologis pada sejumlah organ dan sistem yang kemungkinan diakibatkan
oleh vasospasme dan iskemia. Wanita dengan hipertensi pada kehamilan dapat mengalami
peningkatan respon terhadap berbagai substansi endogen (seperti prostaglandin,
tromboxan) yang dapat menyebabkan vasospasme dan agregasi platelet. Penumpukan
trombus dan perdarahan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat yang ditandai dengan
sakit kepala dan defisit syaraf lokal dan kejang (Setyorini, Martono &Wijayanti, 2016).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang asuhan
keperawatan pada kasus pre eklamsia berat
2. Tujuan khusus
a. Menjelaskan konsep cecio caecaria
b. Menjelaskan konsep pre-eklamsia
c. Menjelaskan asuhan keperawatan konseptual pre-eklamsia berat
d. Menjelaskan asuhan keperawatan kasus pada pre-eklamsia berat
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Sectio Caesaria


1. Pengertian
Sectio caesaria didefinisikan sebagai kelahiran janin melalui insisi pada dinding
perut dan Rahim. Sectio caesaria adalah metode pembedahan guna melahirkan anak
melalui insisi pada dinding abdomen dan uterus (Hakimi, 2010).

2. Etiologi
Menurut Hakimi (2010), etiologic dilakukan Sectio Caesaria adalah:
a. Nulipara umur belasan tahun
b. Pasien kurang mampu dengan pemeriksaan antenatal yang buruk terutama dengan
diet kurang protein
c. Mempunyai riwayat preeklamsia atau eklomsia
d. Memiliki penyakit vaskuler hipertensi sebelumnya
e. Kehamilan dengan ferofoblas yang berlebihan seperti persalinan
kembar,molahidatosa.

3. Indikasi sectio caesaria


Menurut Hakimi (2010), Indikasi sectio caesaria Antara lain adalah:
a. cepalo pelvik
b. gawat janin
c. plasenta previa
d. pernah secio caesaria sebelumya
e. kelainan letak
f. incoordinate uteri action
g. eklamsi dan pre-eklamsia
h. hipertensi

4. Macam-macam sectio caesaria


Menurut Hakimi (2010) macam-macam Sectio Caecaria dibagi menjadi 4:
a. Tipe-tipe segmen bawah:insisi melintang
b. Tipe segmen bawah:insisi membujur
c. Sectio caesaria klasik
d. Section caesaria ekstranperitoneal

5. Komplikasi sectio caesaria


a. Perdarahan primer
b. Sepsis sc sudah pembedahan
c. Cedera pada sekeliling struktur usus besar.

6. Pemeriksaan penunjang
a. Hemoglobin
b. Hematokrit
c. Leukosit
d. Golongan darah

B. Konsep Dasar Pre-Eklamsia Berat


1. Definisi
Pre-eklamsia berat adalah kelainan nutngen spesifik pada kehamilan yang
ditandai dengan terjadinya hipertensi ,edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan
kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya.Sedangkan gejalanya biasanya muncul
setelah kehamilan berumur 20 minggu (nurarif dan kusuma,2016)

2. Etiologi
Menurut (ratnawati,2016) Etiologi pre-eklamsia sampai saat ini belum
diketahui penyebabnya,akan tetapi menjelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan
pre-eklamsia adalah :
a. Bertambahnya frekuensi pada primigraviditas,kehamilan ganda,hidramnion,dan
mola hitatiaosa
b. Bertambahnya frekuansi karena semakin tua kehamilan
c. Timbulnya hipertensi,edena,proteinuria,kejang dan koma.
Beberapa teori menyebutkan etiologic pre-eklamsia,salah satu teori yaitu the
discases of theory menyebutkan:
1) Faktor imunologis
2) Faktor genetic
3) Faktor predisposisi
3. Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang dapat terjadi pada pasien pre-eklamsia adalah sebagai
berikut, (Nurarif dan kusuma,2016):
a. Pre-eklamsia Ringan
1) Tekanan darah 140/90 mmHg
2) Edema umum kaki,jari kaki dan tangan serta muka atau kenaikan berat badan >
1 kg setiap minggunya
3) Proteinuria 0,3 gr atau lebih perliter,kualitatif 1+ atau 2+ pada urin kateter.
b. Pre-eklamsia berat
1) Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
2) Proteinuria +3 gr/liter
3) Oliguria yaitu jumlah urin < 400 cc/24 jam
4) Adanya gangguan selebral,gangguan penglihatan,nyerin kepala dan rasa nyeri
pada epigastrium
5) Terdapat edema paru dan sianosis
6) Enzim hati meningkat disertai icterus
7) Perdarahan pada retina
8) Trombosit < 100.000/mm

4. Komplikasi
Menurut nurarif dan kusuma (2016) Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien dengan
kasus pre-eklamsia adalah:
a. Kejang-kejang (eklamsia).
b. Sindrom Hclp
c. Stroke
d. Gagal ginjal dan gagal hati
e. Gangguan pembekuan darah.
5. Pemeriksaan penunjang
Menurut nurarif dan kusuma (2016) pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
meliputi:
a. Pemeriksaan laboratorium
b. Pemeriksaan darah lengkapPenurunan haemoglobin (rujukan 12-14 %)
1) Hematokrit meningkat (rujukan 37-43 vol)
2) Trombosit menurun (rujukan 150-450 ribu/mm3
c. Urinalis
Ditemukan protein dalam urine
d. Pemeriksaan fungsi hati
1) Bilirubin meningkat (N: < 1 mg/dl
2) LDH (laktet dehydrogenase) meningkat
3) Serum Glukomat pirupat transaminase (SGPT) meningkat (N ; 15-45 u/l)
4) Serum glukomat oxaloacotic transaminase (SGPT) meningkat (N:< 31 u/l)
5) Total protein serum menurun (N: 6,7-8,7 g/dl)
e. Tes kimia darah
Asam urat meningkat (N :2,4-2,7 mg/dl)
f. Radiologi
1) Ultrasonografi
Ditemukan retardasi pertumbuhan janin intra uterus,pernafasan intra
uterus lambat,aktifitas janin lambat,dan volume ketuban sedikit.
2) Kardiografi
Ditemukan denyut jantung janin lemah

6. Penatalaksanaan
Pada pasien pre-eklamsia segera harus diberi obat sedative kuat untuk
mencegah timbulnya kejang-kejang ,apabila sesudah 12-24 jam bahaya akut sudah
diatasi,tindakan terbaik adalah menghentikan kehamilan sebagai pengobatan mencegah
timbulnya kejang,dapat diberikan larutan magnesium sulfat (mgS04) 20% dengan dosis
4 gr secara intravena dalam 4-5 menit.kemudian dilanjutkan dengan mgS04 40%
sebanyak 12 gr dalam 500 cc Rl atau sekitar 14 tetes permenit.
Tambahan misal hanya dapat diberikan jika diuresis pasien baik,reflex patella
positif dan frekuensi pernafasan > 6 x/menit.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

A. Pengkajian
Menurut Ratnawati (2016), pengkjian yang dilakukan pada kasus pre-eklamsia
meliputi:
1. Identitas umum ibu
2. Riwayat kesehatan terdahulu
Data riwayat kesehatan dahulu Antara lain:
a. Kemungkinan ibu menderita penyakit hipertensi sebelum hamil
b. Kemungkinan ibu memiliki riwayat pre-eklamsia pada kehamilan terdahulu
c. Biasanya mudah terjadi pada ibu dengan obesitas
d. Ibu diduga pernah menggalami penyakit ginjal kronik

3. Riwayat kesehatan sekarang


a. Ibu merasa sakit kepala didaerah frontal
b. Terasa sakit di ulu hati/nyeri epigastrium
c. Gangguan virus:penglihatan kabur,skotoma,dan diplopia
d. mual dan muntah tidak nafsu makan
e. edema pada ekstremitas
f. tengkuk terasa berat
g. peningkatan berat badan > 1 kg dalam seminggu

4. Riwayat kesehatan keluarga


Kemungkinan memiliki riwayat pre-eklamsia dan eklamsia dalam keluarga

5. Riwayat perkawinan
Biasanya terjadi pada wanita yang menikah pada usia dibawah 20 tahun dan
diatas 30 tahun

6. Pemeriksaan fisik
a. keadaan umum :lemah
b. kepala :sakit kepal,wajah edema
c. mata :konjungtiva sedikit anemis,edema pada retina
d. pencernaan abdomen:nyeri epigastrium,anoreksia,mual dan muntah
e. ekstremitas:edema pada kaki,tangan dan jari-jari
f. system pernafasan:hiperfleksia,klonus pada kaki
g. genitourinaria:oliguria,proteuria
h. pemeriksaan janin:bunyi jantung janin tidak teratur,gerakan janin lemah

7. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
1) Pemeriksaan darah lengkap
2) Urinalis
3) Pemeriksaan fungsi hati
4) Tes kimia darah
b. Radiologi
1) Ultrasonografi
2) Kardiotografi

8. Data social ekonomi


Pre-eklamsia banyak terjadi pada wanita dengan golongan ekonomi rendah

9. Data psikologis
Secara umum ibu yang mengalami pre-eklamsia dalam kondisi yang labil dan
mudah marah,ibu merasa khwatir akan keadaan dirinya dan keadaan janinnya.
B. Diagnosa keperawatan
1) Kelebihan volume cairan intestisial b/d penurunan tekanan osmotic,perubahan
permeabilitas pembuluh darah
2) Intoleransi aktifitas b/d adanya masalah sirkulasi dan peningkatan tekanan darah
3) Defisit pengetahuan b/d ketidakmampuan mengenal masalah
4) Nyeri b/d peningkatan korteks serebral

C. Intervensi keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan kriteria Intervensi
hasil
1 Kelebihan Setelah dilakukan Observasi
volume perawatan selama 3x24 1 Monitor status hidrasi (frekuensi
cairan b/d jam diharapkan hasil nadi,akral,membrane mukosa,turgor
penurunan ekspetasi meningkat kulit,tekanan darah.
tekanan dengan kriteria hasil: 2 Monitor berat badan harian
osmotic 1 Asupan cairan 3 Monitor sebelum dan sesudah dialysis
meningkat 4 Monitor hasil
2 Kelembaban laboratorium(hematokrit,Na,K,dan berat
membrane jenis urine)
mukosa 5 Monitor status hemodinamik
3 Tekanan darah Terapeutik
menurun 1 Catat input dan output balance cairan
4 Turgor kulit selama 24 jam
membaik 2 Berikan asupan cairan
5 Dehidrasi 3 Berikan cairan intravena
menurun Kolaborasi
1 Kolaborasi pemberian diuretic (jika
perlu).

2 Intoleransi Setelah dilakukan Observasi


aktifitas perawatan diharapkan 1. Identifikasi defisit tingkat aktifitas
hasil dengan ekspetasi 2 Identifikasi sumber daya untuk aktifitas
b/d adanya
meningkat dan dengan yang diinginkan
masalah kriteria: 3 Identifikasi makna aktifitas rutin dan
sirkulasi 1 Frekuensi nadi waktu luang
meningkat 4 Monitor respon emosional,fisik,social
dan
2 Penurunan keluhan dan spiritual terhadap aktifitas
peningkata lelah Terapeutik
3 Depsnea saat 1 Fasilitasi memilih aktifitas dan tentukan
aktifitas menurun tujuan aktifitas
n tekanan 4 Tekanan darah 2Koordinasikan pemilihan aktifitas sesuai
darah membaik usia dan kemampuan
5 Kemampuan 3 Fasilitasi dalam menyesuaikan
melakukan lingkungan untuk aktifitas
aktifitas mandiri 4 Fasilitasi aktifitas rutin
meningkat (ambulasi,mobilisasi dan perawatan diri
5 Tingkatan aktifitas fisik untuk
memelihara berat badan
6 Fasilitasi aktifitas motorik untuk
relaksasi otot
7 Libatkan keluarga dalam aktifitas
8 Fasilitasi mengembangkan motifasi dan
penguain diri.
Edukasi
1 Jelaskan metode aktifitas sehari-hari
2 Ajarkan cara melakukan aktifitas yang
dipilih
3 Anjurkan melakukan aktifitas
fisik,sosial,spiritual,dan kognitif dalam
menjaga fungsi dan kesehatan
4 Anjurkan terlibat dalam aktifitas
kelompok

3 Nyeri b/d Setelah dilakukan Observasi


peningkata tindakan keperawatan 1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
n korteks didapatkan hasil frekuensi, kualitas, Intensitas nyeri.
serebral dengan ekspetasi 2 Identifikasi skala nyeri
menurun dengan 3 Identifikasi respon nyeri non verbal
kriteria: 4 Identifikasi faktor yang memperberat dan
1 Keluhan nyeri memperingan nyeri
menurun 5 Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
2 Gelisah tentang nyeri
menurun 6 Identifikasi pengaruh budaya terhadap
3 Kesulitan tidur respon nyeri
teratasi 7 Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
4 Pola tidur kualitas hidup
membaik Terapeutik
5 TTV dalam 1 Berikan teknik non farmakologis untuk
batas normal mengurangi nyeri (misalnya relaksasi
6 Control nyeri nafas dalam ataupun terpi music)
secara mandiri 2 kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri
3 fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi
1 Jelaskan priode dan pemicu nyeri
2 Jelaskan strategi meredakan nyeri
3 Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
4 Anjurkan analgesik secara tepat ajarkn
teknik nonfarmakologi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgesik (jika perlu)

4 N Defisit Setelah dilakukan Obsevasi


pengetahua tindakan keperawatan 1 Identifikasi kesiapan dan kemampuan
diharapkan hasil merima informasi
n b/d
dengan ekspetasi 2 Identifikasi faktor-faktor yang dapat
ketidakma meningkat dengan meningkatkan dan menurunkan motifasi
mpuan kriteria hasil: perilaku hidup bersih dan sehat
1 Perilaku sesuai Terapeutik
mengenal
anjuran 1 Sediakan materi dan media pendidikan
masalah 2 Kemampuan kesehatan
tentang 2 Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
menjelaskan kesepakatan
penyakit 3 Berikan kesempatan untuk bertanya
3 Perilaku sesuai Edukasi
dengan 1 Jelaskan faktor-faktor yang dapat
pengetahuan mempengaruhi kesehatan
2 Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
3 Ajarkan strategi yang dapat
meningkatkan pengetahuan
BAB IV
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS

A. Pengkajian
1. Identitas
Nama : Ny.K Nama : Tn. R
Umur : 27 tahun Umur : 26 Tahun
Suku/Bangsa : Aceh Suku/Bangsa : Aceh
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswata
Alamat : Birem Puntung Alamat : Birem Puntung
Status perkawinan : Menikah

2. Keluhan Utama
Ny.K mengatakan nyeri abdomen pasca perasi, dengan skala nyeri 5.

3. Riwayat Persalinan Dan Kelahiran Saat Ini


Lama persalinan : 50 menit
Posisi fetus : Kepala
Tipe kelahiran : Seccio Caesare (SC)
Penggunaan analgetik dan anastesi : caterolac 30 mg, A.tramsenamat 5 mg
Masalah selama persalinan : hipertensi ( tekanan darah tinggi )

4. Bayi Rawat Gabung


Ya :(√ )
Tidak :(- )
Jika tidak berikan alasan : -

5. Pengalaman Menyusui Sebelumnya


Ya :( )
Tidak : (√ )
6. Riwayat Kehamilan Dan Persalinan
Anak Tahun Tipe Jenis BB lahir Keadaan Masalah
ke persalinan kelamin bayi lahir kesehatan

1 20 kg Sc Pr 1,940gr BBLR Tidak ada

7. Keadaan Bayi Saat Ini


Bayi sehat akan tetapi bayi BAB hanya 3-4 kali setiap hari

8. Keadaan Psikologi Ibu


Pasien terlihat lemas akan tetapi sangat senang kelahiran anak pertamanya

9. Riwayat Kesehatan Ibu


a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan nyeri serta produksi asi kurang lancar dan juga
pasien mengatakan aktifitas masih dibantu keluarga
b. Riwayat Kesehatan Dulu
Pasien mengatakan belum pernah merasakan sakit yang parah sebelum nya

10. Riwayat Kesehatan Keluarga


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat pnyakit apapun dari keluarganya

11. Riwayat Kontrasepsi


a. Jenis kontraspsi yang pernah digunakan : -
Jenis yang digunakan adalah Pil
b. Masalah dengan cara tersebut
Ny.K mengatkan tidak ada masalah selama menggunakan kontrasepsi tersebut
c. Jenis kontrasepsi yang direncanakan setelah persalinan
pasien belum menentukan jenis kontrasepsi yang akan dipilih

12. Data Kebiasaan Sehari – Hari


a. Pola nutrisi
 Selama hamil
Frekuensi : 3x sehari
Komposisi : Nasi, Ikan, Tempe, Tahu dan Sayur.
 Selama nifas
Frekuensi : 3x sehari
Komposisi : Nasi, Sayur, Daging, dan Ikan
b. Pola eliminasi
 Selama hamil
BAK : 6x sehari
BAB : 2x sehari
 Selama nifas
BAK :3x sehari
BAB : 2x sehari
c. Istirahat
 Selama hamil : 8 jam setiap hari, akan tetapi pada lkehamilan trisemester
III pasien
 Selama nifas : 8 jam setiap hari dan tidak ada gangguan pola tidur
d. Pola kebersihan diri
 Selama hamil : Pasien mengatakan mandi dan membersihkan diri 2 sampai
3x sehari
 Selama nifas : Pasien hanya membersihkan diri sekali dalam sehari itu pun
dibantu suami.
e. Pola kehidupan seksual
 Selama hamil : Normal
 Selama nifas : Tidak ada

13. Riwayat Ginekologi


Menarche usia : 12 tahun
Siklus menstruasi : Teratur 7 hari
G : 1 P:1 A: 0

HMT : 11 – 05 - 2019
HPL : 08 – 12 - 2019
Keluhan selama kehamilan ini :
Trisemester I : Mual dan muntah serta pusing
Trisemester II : Nyeri pada bagian pinggang
Trisemester III : Gangguan pola tidur

14. Data Psikologis Ibu Saat Ini


Pasien terlihat senang atas kelahiran anak pertamanya ini

15. Profil Keluarga


Pasien merupakan seorang istri yang menikah dengan tn. P sudah 1 tahun yang
lalu

16. Riwayat Sosial Budaya


Ny. K mengatakan tidak ada panndangan selama hamil dan melahirkan

17. Data Spiritual


Pasien mengatakan keluarga yang memilih agama islam serta taat pada aturan
dan keawjiban

18. Pemeriksaan Fisik


Keadaan umum : lemah
BB: 46kg TB: 150 cm
TTV : TD: 130/90mmhg P: 80x/menit R:24x/menit T: 36,6 °c
Kepala : tidak terdapat pembengkakan (normal)
Rambut : Rambut bewarna hitam, bersih dan pertumbuhan merata
Muka : Simetris, Tampak meringis
Mata : Mata terlihat kemerahan dan cekung konjungtiva pucat
Hidung : Hidung bersih dan tidak ada secret.
Telinga : Telinga bersih, tidak ada kotoran
Mulut : Bibir pucat, lidah sedikit kotor, gigi Lengkap
Leher : Leher bersih dan tidak terdapat pembengkakan
kelenjar tiroid
Thoraks : Simetris
Abdomen : Perkusi abdomen timpani
Linea alba : Terdapat garis linea alba
Dada : Dada simetris
Jantung : (Normal)
Paru : Vesikular ( normal)
Payudara : Bersih dan terdapat pembengkakan
Cairan susu : Cair
Warna : Putih kekuningan
Ektremitas bawah : Terdapat udema
Varise : Tidak ada
Reflek patelia : (+)
Genetalia : Bersih
Labiya mayora dan labiya minora : -
Perineum : Utuh
Pengeluaran per vaginam
Lochea : Rubra
Warna : Merah
Anus dan rectum : Bersih
Muskuluskletal : Tidak terdapat gangguan persendian tulang dan
otot

19. Pemeriksaan Penunjang


No Hari/ tanggal Jenis Hasil Rujukan Ket
pemeriksaan
1 Protein Urine +3 (-)
2 Hemoglobin 12,4 12 – 16
3 Eritrosit 4,24
4 09 Desember Leukosit 6,95 3,8 – 10,6
5 2019 Trombosit 143 150 – 450
6 Creatine 20 10 -50
Urine acid 07 0,65 – 0,74

20. Terapi Yang Di Peroleh


No Hari / Jenis therapy Dosis Efek
tanggal samping
- Infus RL 20 tetes / menit
- Oxitocin 10 mg / 12 jam
09 Desember - Cefotaxime 1 mg / 8jam
2019 - Caterolac 15 mg / 8jam
- A.s tranetsamat 4 gr /12jam
21. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
keperawatan
1. DS : Pasca pembedahan Nyeri
o NY A mengatakan nyeri (SC)
pada luka post operasi
o NY. K mengatakan skala
nyeri 5

DO :
o NY. K terlihat meringis
o TTV :
TD: 130/90mmhg
P: 80x/menit
R:24x/menit
T: 36,6 °c

2. DS : Ketidak adekuatan Menyusui tidak


o NY. K mengatakan asi tidak suplai asi efektif
keluar

DO:
o payudara terlihat bengkak
o bayi BAB hanya 3 kali sehari

3. DS: Nyeri Gangguan


o NY. K mengatakan sulit imobilitas fisik
mengerakan kaki
o NY. K mengatakan nyeri
saat bergerak
o NY. K mengatakan hanya
mampu berbaring dan
aktifitas dibantu/
sepenuhnya.

DO:
o NY. K terlihat pucat
o NY. K terlihat lemah
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d pasca Pembedahan
2. Menyusui Tidak efektif b/d ketidakadekuatan Suplai asi
3. Gangguan mobilitas Fisik b/d nyeri

C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi
Hasil
1 Nyeri b/d pasca Setelah dilakukan Observasi:
pmbedahan perawatan selama - identifikasi lokasi,
3x24jam didapatkan karakteristik, durasi,
hasil : frekuensi, kualitas, dan
- tingkat nyri intensitas nyeri.
menurun - identifikasi skala nyeri
- kontrol nyeri - identifikasi faktor yang
meningkat memperberat dan
- pola tidur memperingan nyeri
meningkat - identifikasi pengfaruh nyeri
pada kualitas hidup
- identifikasi pengetahuan dan
keyakinan tentang nyeri.
- berikan teknik nonfarmakologi
( manajemen, terapi nafas
dalam)
- kontrol lingkkungan
- fasilitasi istirahat dan tidur
Edukasi :
- jelaskan periode dan pemicu
nyeri
- jelaskan strategi meredakan
nyeri
- anjurkan monitor secara
mandiri
Kolaborasi:
- kolaborasi pemberian
analgesik

2. Menyusui Tidak Setelah dilakukan Observasi :


efektif b/d perawatan selama - identifikasi kesiapan dan
3x24jam didapatkan kemauan menerima informasi
hasil: - identifikasi tujuan /keinginan
menyusui
ketidakadekuatan - status menyusui Terapeutik :
Suplai asi membaik - sediakan materi dan media
- dukungan keluarga pendidikan kesehatan
meningkat - jadwalkan pendidikan
- status koping kesehatan sesuai kesepakatan
- dukungan sosial - dukung ibu meningkatkan
kepercayaan diri dalam
menyusui
- libatkan keluarga dan suami
Edukasi :
- berikan konseling menyusui
- jelaskan manfaat menusui
- ajarkan perawatan
payudaradengan kompres air
han gat
- ajarkan pijat payudara dan
pijat oksitosin.

3. Gangguan Setelah dilakukanya Observasi:


mobilitas fisik perawatan diharapkan - Identifikasi nyeri /keluhan
b/d nyeri hasil : fisik lain
- pergerakan - Identifikasi toleransi fisik
ekremitas yang bisa dilakukan
meningkat - Monitor ttv sebelum dan
- kekuatan otot sesudah mobilisasi fisik
meningkat - Monitor keadaan umum
- kemampuan selama mobilisasi
melkukan ROM Terapeutik :
- kemampuan - Fasilitasi aktifitas mobilisasi
mobilisasi secara - Fasilitasi melakukan
mandiri pergerakan
- Libatkan keluarga untuk
membantu
Edukasi :
- Anjurkan mobilisasi maandiri
- Anjurkan urtutan gerak sendi
- Anjurkan untuk dan bergerak
- Anjurkan cara mobilisasi
sederhana yang perlu
dilakukan
D. Implimentasi Dan Evaluasi Keperawatan
Hari/Tanggal : senin, 09 desember 2019
No Dx Jam Imlementasi Evaluasi Paraf
2 Dx 1 09:30 - Mengidentifikasi lokasi, S :
karakteristik, durasi, frekuensi, - Ny. K mengatakan nyeri
kualitas, dan intensitas nyeri. seperti ditusuktusuk,
- Mengidentifikasi skala nyeri lokasi nyeri dari perut
- Mengiidentifikasi faktor yang hingga punggung, durasi
memperberat dan 10- 15 menit dan nyeri
memperingan nyeri. bertambah apabila
09:50 - Mengajarkan tekhnik relaksasi bergerak.
nafas dalam - Ny. K mengatakan skala
- Menganjurkan untuk istirahat nyeri 4
dan tidur - Ny. K mengatakan
- Kolaborasi pemberian: sangat ingin bias
Cefotaxime 1 mg intavena menyusui dengan lancar.
Ketorolac 15 mg intravena - Ny. K mengatakan
hanya bias duduk dan
Dx 2 11:30 - Mengidentifikasi kesiapan dan berbaring
kemampuan menerima O:
informasi. - Ny. K terlihat lebih
- Memberi motivasi dan
tenang
meningkatkan percaya diri
dalam menyusui - TTV:
TD: 130/90 mmHg
Dx 3 12 - Mengidentifikasi nyeri/ P: 80 x/menit
keluhan lainya RR: 24 kali permenit
- Mengidentifikasi aktifiras fisik T: 36,80C
yang bias dilakukan A:
- Monitor ttv
Masalah keperawatan belum
- Memonitor keadaan umum
teratasi

P:
Intervensi dilanjutkan dengan:
- berikan teknik
nonfarmakologi (
manajemen, terapi nafas
dalam)
- jelaskan strategi meredakan
nyeri
- anjurkan monitor secara
mandiri
- berikan konseling
menyusui
- jelaskan manfaat menusui
- ajarkan perawatan
payudara dengan kompres
air hangat
- ajarkan pijat payudara dan
pijat oksitosin
- Fasilitasi aktifitas
mobilisasi
- Anjurkan mobilisasi
mandiri
- Anjurkan untuk dan
bergerak
- Anjurkan cara mobilisasi
sederhana yang perlu
dilakukan.

Hari/tanggal: Selasa 10 Desember 2019


No Dx Jam Implementasi Evaluasi Paraf
2 Dx 1 10:00 - Monitor Tanda-tanda Vital S:
- Mengevaluasi kemampuan - Ny. K mengatakan skala
managemen nyeri dengan nyeri 3.
tekhnik relaksasi nafas - Ny. K mengatakan
dalam senang karna asi sudah
- Mengajarkan managemen mulai keluar
nyeri dengan terapi zikir - Ny. K mengatakan lebih
- menganjurkan monitor nyeri rileks
secara mandiri - Ny. K mengatakan
- kolaorasi pemberian sudah mengetahui
ketorolac 15 mg intravena tentang asi exlusif
manfaat asi dan cara
menyimpan asi
Dx 2 10:45 - melakukan pendidikan - Ny. K mengatakan
kesehatan: sudah mengetahui
 Asi ekslusif perawatan payudara
 apentingnya menyusui O:
 manfaat menusui - TTV:
 cara menyimpan asi TD: 135/82 mmHg
12:00 - mengajarkan perawatan P: 89 x/menit
payudara dengan kompres RR: 22 x/menit
air hangat T: 36,70C
- melakukan pijat payudara - Ny. K terlihat antusias
dan pijat oksitosin saat dilakukanya edukasi
dan diskusi
- Ny.K terlihat mampu
Dx 3 12:40 - mengajarkan aktifitas menyebutkan kembali
mobilisasi tentang asi exlusif
- mengajarkan mobilisasi dini - Pasien mulai melakukan
(duduk di bad dan pindah mobilisasi secara
kekursi dan sebaliknya) mandiri
- menganjurkan pasien untuk A :
mobilisasi mandiri - Masalah keperawatan
- menganjurkan untuk sebagian teratasi
bergerak P:
- Anjurkan cara mobilisasi Intervensi dilanjutkan dengan :
sederhana yang perlu - Memberikan pendidikan
dilakukan. kesehatan tentang nutrisi
ibu menyusui
- Pendidikan kesehatan
tentang cara menyusui
yang benar.

Hari/tanggal: Rabu, 11 desember 2019


No Dx Jam Implementasi Evaluasi Paraf
3 Dx 1 15:00 - Memonitor TTV S:
- Ny. K mengatakan nyeri
Dx 2 15:10 - Melakukan pendidikan sudah berkurang dan
kesehatan: untensitasnya juga
Nutrisi ibu menyusui berkurang
Cara menyusui yang benar - Ny. K mengatakan skala
nyeri 2
- Evaluasi kemampuan pasien - Ny. K mengatakan
untuk melakukan mobilisasi sudah bisa berjalan dan
secara mandiri sebagian aktifitas secara
- Ambulasi pasien mandiri
O:
- TTV:
TD: 120/80 mmHg
P: 80x/menit
RR: 22x/menit
T:36,60C.
A:
Masalah keperawatan teratasi
P:
Intervensi dihentikan.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Preeklampsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan
nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan proteinuria yang muncul pada kehamilan 20
minggu sampai akhir minggu pertama setelah persalinan Pada pre eklampsia terjadi
spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal
ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola
sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakukan oleh satu sel darah merah.
Pada kasus ini adalah kasus Pre-Eklamsia berat yang dialami oleh Ny.K yang berusia
27 tahun yang beralamatkan di birem puntong, Langsa Baro kota langsa. Ini merupakan
kehamilan pertamanya setelah menikah 2 tahun yang lalu. Pengkajian yang telah kami
lakukan adalah pengkajian menyeluruh, baik fisik (Head to toe), psikologis, social,
Budaya, Ekonomi dan Spiritual.
Dari hasil pengkajian didapatkan masalah keperawatan prioritas pada Ny.K adalah
menyusui tidak Efektif, Nyeri dan gangguan Mobilitas fisik. Intervensi yang telah
dilakukan merupakan intervensi yang sesuai pada prosedur yang diambil dari Standar
Intervesni Keperawatan Indonesia. Implementasi yang dilakukan adalah selama 3 hari.
Dan dari hasil implementasi keperawatan yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa
masalah keperawatan teratasi, jadi untuk tindak lanjut yang dilakukan adalah melakukan
edukasi baik kepada keluarga maupun pasien sesuai kebutuhan pasien.

B. Saran
Pasien dan keluarga sebaiknya sudah bisa mengatasi kebutuhan Ny.K dengan melihat
tanda dan gejala pasien, Intervensi yang disusun penulis ini bisa menjadi suatu rujukan
yang dapat dimanfaatkan oleh pasien dan keluarga sebagai acuan dalam menggunakan
intervensi yang telah di lakukan perawat.
DAFTAR PUSTAKA

Setyorini, martono, iwijayanti. 2016. Faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian peb
pada pasien rawat inap diruang icu. Jurnal keperawatan global: volume 1, no1, juni 2016
hlm 01-54.
Pradita. 2018. Hubungan usia ibu hamil dengan kejadian preeklampsia di rsud dr. Soehadi
prijonegoro sragen. Jurnal: fakultas ilmu kesehatan universitas muhammadiyah Surakarta
Lusiana. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Preeklampsia pada Ibu
Bersalin di Ruangan Camar II RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Tahun 2014. Jurnal
Kesehatan Komunitas, Vol. 3, No. 1, Nopember 2015.
Ratnawati,A. 2017. Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
Nurarif.H.A & Kusuma.H. 2016. Asuhan Keperawatan Praktis. Jakarta: MediAction.

Anda mungkin juga menyukai

  • BAB V Ajani
    BAB V Ajani
    Dokumen4 halaman
    BAB V Ajani
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen14 halaman
    Anatomi
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • BAB V Ajani
    BAB V Ajani
    Dokumen4 halaman
    BAB V Ajani
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Langkah Mengentry TA Dalam Portal
    Langkah Mengentry TA Dalam Portal
    Dokumen5 halaman
    Langkah Mengentry TA Dalam Portal
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • DESIGN Isolasi Sosial-1
    DESIGN Isolasi Sosial-1
    Dokumen7 halaman
    DESIGN Isolasi Sosial-1
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Format Penilaian Jahit Perineum Revisi
    Format Penilaian Jahit Perineum Revisi
    Dokumen4 halaman
    Format Penilaian Jahit Perineum Revisi
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen17 halaman
    Bab Ii
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Isi
    Isi
    Dokumen9 halaman
    Isi
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen8 halaman
    Bab Iv
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Osteomielitis
    Osteomielitis
    Dokumen6 halaman
    Osteomielitis
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Patologi Pada Tulang
    Patologi Pada Tulang
    Dokumen6 halaman
    Patologi Pada Tulang
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • DESIGN Isolasi Sosial-1
    DESIGN Isolasi Sosial-1
    Dokumen6 halaman
    DESIGN Isolasi Sosial-1
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • BAB II Ajani
    BAB II Ajani
    Dokumen24 halaman
    BAB II Ajani
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Osteomielitis
    Osteomielitis
    Dokumen6 halaman
    Osteomielitis
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik-3
    Lembar Balik-3
    Dokumen7 halaman
    Lembar Balik-3
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • GADGET
    GADGET
    Dokumen4 halaman
    GADGET
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • BP 1
    BP 1
    Dokumen34 halaman
    BP 1
    Rudi Apriadi
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik
    Lembar Balik
    Dokumen8 halaman
    Lembar Balik
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik Halusinasi
    Lembar Balik Halusinasi
    Dokumen6 halaman
    Lembar Balik Halusinasi
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Bab I Ajani
    Bab I Ajani
    Dokumen4 halaman
    Bab I Ajani
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • DESIGNleafet Harga Diri Rendah
    DESIGNleafet Harga Diri Rendah
    Dokumen6 halaman
    DESIGNleafet Harga Diri Rendah
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • DESIGN Isolasi Sosial-1
    DESIGN Isolasi Sosial-1
    Dokumen6 halaman
    DESIGN Isolasi Sosial-1
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Leaflet
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • BAB II Ajani
    BAB II Ajani
    Dokumen24 halaman
    BAB II Ajani
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen24 halaman
    Bab 1
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Dokumen6 halaman
    Satuan Acara Penyuluhan
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik KPD
    Lembar Balik KPD
    Dokumen7 halaman
    Lembar Balik KPD
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik
    Lembar Balik
    Dokumen8 halaman
    Lembar Balik
    Agus Prastiyo
    Belum ada peringkat