FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2020 GLOSSARIUM Analysis Log Sumur TM 3114 Logging Sumur : Proses memasukan sebuah sensor pada lubang bor untuk mengetahui parameter fisis di sekitaran lubang bor. Proximity Log : Log yang mengukur resistivitas pada dinding sumur untuk mengetahui sejauh mana filtrat fluida pemboran menginfasi dinding sumur. SP log : Singkatan dari Spontaneus Potential Log yang berguna untuk mengukur perbedaan potential listrik antara elektroda di permukaan yang tetap dengan elektroda yang bergerak di dalam lubang bor. GR Log : Singkatan dari Gamma Ray Log yang berguna untuk mengukur radiasi sinar gamma yang dihasilkan oleh unsur-unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan di sepanjang lubang bor. Unsur radioaktif yang terdapat dalam lapisan batuan tersebut diantaranya Uranium, Thorium, Potassium, Radium, dll. Unsur radioaktif umumnya banyak terdapat dalam shale dan sedikit sekali terdapat dalam sandstone, limestone, dolomite, coal, gypsum, dll. Oleh karena itu shale akan memberikan response gamma ray yang sangat signifikan dibandingkan dengan batuan yang lainnya. Resistivity Log : Adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (minyak, gas dan air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya. Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam skala logarithmic dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter. Metoda resistivity logging ini dilakukan karena pada hakekatnya batuan, fluida dan hidrokarbon di dalam bumi memiliki nilai resistivitas tertentu. Sonic Log : Adalah metode untuk mengukur kecepatan gelombang akustik (gelombang P dan gelombang S) pada batuan di sepanjang lubang bor. Hasil dari pengukuran log ini masih berupa transit time dengan satuan microsecond/feet. Untuk menginterpretasi log ini kita harus mengubah satuan transit time ke dalam satuan kecepatan feet/second. Neutron Log : Neutron log tidaklah mengukur porositas sesungguhnya dari batuan, melainkan yang diukur adalah kandungan hidrogen yang terdapat pada pori-pori batuan. Secara sederhana, semakin berpori batuan semakin banyak kandungan hydrogen dan semakin tinggi indeks hydrogen. Sehingga, shale yang banyak mengandung hydrogen dapat ditafsirkan memiliki porositas yang tinggi pula. Untuk mengantisipasi uncertainty tersebut, maka pada praktiknya, interpretasi porositas dapat dilakukan dengan mengelaborasikan log density. Density Log : Density logging sendiri dilakukan untuk mengukur densitas batuan disepanjang lubang bor, Densitas yang diukur adalah densitas keseluruhan dari matrix batuan dan fluida yang terdapat pada pori. Prinsip kerja alatnya adalah dengan emisi sumber radioaktif. Semakin padat batuan semakin sulit sinar radioaktif tersebut ter-emisi dan semakin sedikit emisi radioaktif yang terhitung oleh reciever. Persamaan Archie : Persamaan Archie merupakan persamaan dasar dalam menentukan water saturation dan menjadi dasar dari persamaan-persamaan lainnya. Di mana Sw = Saturasi Air Rw = Resistivitas Air Rt = Resistivitas batuan yang di jenuhi air kurang dari 100% a = Konstanta batuan (pada sandstone = 0.81 dan limestone = 1) φ = Porositas batuan (%). m = Faktor sementasi. n = Faktor saturasi Persamaan Archie memegang peranan penting, hal tersebut dapat dilihat dengan adanya resistivitas air (Rw) yang didapat dari Lithologi Tools, resistivitas batuan yang dijenuhi air kurang dari 100 % (Rt) dari Resistivity Tools dan porositas (Ø) dari Porosity Tools. Persamaan ini digunakan menghitung saturasi air garam, dan dapat digunakan apabila sifat litologi seperti: ukuran butir, penyortiran dan clay- mineral content telah diketahui. Hingle Plot : Plot Hingle adalah plot yang menggabungkan resistivitas dan porositas (dalam hal ini pengukuran) untuk memperkirakan saturasi air. Picket Plot : Plot Pickett adalah metode yang digunakan dalam analisis petrofisika untuk mengevaluasi karakteristik pembentukan reservoir granular konvensional. Ini dikembangkan oleh profesor George Pickett. Metode ini memberikan solusi grafis untuk persamaan Archie untuk menentukan saturasi air reservoir dengan memplot resistivitas versus porositas pada skala log-log. Analisa V-Shale : Proses perhitungan jumlah clay pada tiap kedalaman di sepanjang sumur pemboran dengan menggunakan hasil pembacaan GR log. Biasanya hasil perhitungan jumlah clay di nyatakan dalam satuan fraksi. Permeability Measure : Penentuan permeabilitas pada sepanjang lubang bor dengan menggunakan hasil dan interpretasi dari berbagai macam jenis logging dan juga dapat menggunakan metode-metode lainnya seperti Artificial Neural Network. Karena permeabilitas tidak dapat diukur oleh alat logging secara langsung karena merupakan parameter fisis yang paling sulit di tentukan. Image Log : Merupakan log yang menampilkan citra (gambar) dari sepanjang lubang pemboran pada kondisi open hole untuk melihat struktur geologi (patahan, rekahan, sesar dll.) yang terdapat di sepanjang dinding pemboran secara 360 derajat. Contoh dari log ini adalah Formation Micro Imager Log (FMI Log). Bulk Volume Water : Volume air dalam jumlah besar (BVW) dalam suatu reservoir hanyalah produk dari saturasi air (Sw) dikali porositas (ɸ), atau dinyatakan secara matematis: BVW = Sw × ɸ. Ini sering merupakan salah satu parameter terpenting yang dapat kita gunakan untuk mengevaluasi potensi reservoir. Karena volume air curah menunjukkan apakah reservoir berada pada saturasi air yang tidak dapat direduksi (Swirr). Ingat bahwa pada saturasi air yang tidak dapat direduksi, reservoir menghasilkan hidrokarbon bebas air karena semua air formasi ditahan melalui tegangan permukaan atau tekanan kapiler oleh butiran. NMR Log : Adalah jenis logging sumur yang menggunakan respons NMR dari suatu formasi untuk secara langsung menentukan porositas dan permeabilitasnya, memberikan catatan terus menerus di sepanjang lubang bor. Well Log Corelation : Korelasi hasil logging antar sumur untuk menentukan sequence stratigraphy pada suatu lapangan.