Anda di halaman 1dari 25

REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.

I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI


KABUPATEN BOGOR

SPESIFIKASI TEKNIS

PEKERJAAN :
REHABILITAS FUNGSI JARNGAN IRIGASI D.I. CITAPOS
KECAMATAN TANJUNGSARI – KABUPATEN BOGOR
JAWA BARAT

Spesifikasi Teknis - 1
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

PASAL 1
STANDAR YANG BERLAKU

Semua pekerjaan dalam Syarat-syarat ini harus dilaksanakan dengan


mengikuti dan memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera
dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan Standar Industri Indonesia (SII) dan
peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis
pekerjaan yang bersangkutan antara lain :

BS 6031–1981 : Earthworks
BS 5135–1984 : Proces of Arc welding carbon and Carbon Manganise
steels
BS 8004–1986 : Foundations
Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian-3, Pekerjaan Penyelidikan dan Analisa Geoteknik.
Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian-4, Pekerjaan Beton, Bekisting dan Waterstop.
Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian-5, Pekerjaan Pasangan Batu, Batu Kosong,
Bronjong dan Adukan Semen.
Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian-6, Pekerjaan Pemancangan.
Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian-7, Pekerjaan Dewatering.
Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian-8, Pekerjaan Pintu.
Pd T-xx-200x : Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang
bersifat Umum, Bagian-9, Pekerjaan Lain-lain.

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar


yang tersebut diatas, maupun standar-standar Nasional lainnya, maka
diberlakukan standar-standar Internasional yang berlaku atas
pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya berlaku standar-
standar Persyaratan Teknis dari Negara-negara asal bahan/pekerjaan yang
bersangkutan.

PASAL 2
MEREK-MEREK DAGANG

Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merek-merek dagang dari


bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini ditujukan untuk
maksud-maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk,
jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Direksi atau
Konsultan Pengawas.

Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis
bahan/pekerjaan yang sama, maka Pemborong diharuskan untuk dapat
menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Direksi
atau Konsultan Pengawas.
Spesifikasi Teknis - 2
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

PASAL 3
DATA UMUM LAPANGAN KERJA

3.1. TITIK-TITIK UKUR

Seluruh titik-titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada


ukuran setempat, yaitu titik-titik ukur yang ada di lapangan Proyek
seperti yang direncanakan dalam gambar-gambar grading dan seperti
yang disetujui Ahli.

3.2. DATA FISIK

Data sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang ada, dan lain-lain yang


diterakan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi umum
dan titik-titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh Kontraktor.
Pada tahap ini, Kontraktor melaksanakan pekerjaan Pembangunan USB
Sawangan 2 Kota Depok, sesuai yang tertera pada gambar bestek.
Penawaran yang diserahkan oleh Kontraktor, harus sudah meliputi semua
biaya untuk pelaksanaannya sesuai dengan ketinggian-ketinggian yang
ditentukan pada gambar-gambar.

PASAL 4
PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN

Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang


sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis dari
Direksi atau Konsultan Pengawas.
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu
disampaikan kepada Direksi atau Konsultan Pengawas dan dalam jangka
waktu yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan
penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan
tersebut.

PASAL 5
PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN

Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Direksi atau


Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk-petunjuknya,
maka petunjuk-petunjuk harus diturut dan dilaksanakan oleh Pelaksana
atau orang-orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong.

Spesifikasi Teknis - 3
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

PASAL 6
PENGUKURAN

Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis-garis


dasar yang telah disetujui oleh Direksi atau Konsultan Pengawas dan
bertanggung jawab penuh atas pengukuran pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga
kerja, termasuk juru-juru ukur (Surveyor) yang dibutuhkan sehubungan
dengan pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.

PASAL 7
MOBILISASI

1). Uraian
Cakupan kegiatan mobilisasi yang diperlukan dalam Kontrak ini akan
tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang harus dilaksanakan,
sebagaimana disyaratkan di bagian-bagian lain dari Dokumen Kontrak dan
secara umum harus memenuhi berikut :

a). Ketentuan Mobilisasi untuk semua Kontrak


Penyewaan atau pembelian sebidang lahan yang diperlukan untuk base
camp Kontraktor dan kegiatan pelaksanaan.

Mobilisasi Kepala Pelaksana (General Superintendent) yanmg memenuhi


jaminan kualifikasi (sertifikasi) menurut cakupan pekerjaan (pembangunan,
atau peningkatan jalan / penggantian jembatan atau pemeliharaan berkala).

Mobilisasi semua staf pelaksana dan pekerja yang diperlukan dalam


pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan dalam kontrak.

Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang


tercantum dalam penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan menurut Kontrak ini.

Penyediaan dan pemeliharaan base camp Kontraktor, jika perlu termasuk


kantor lapangan, tempat tinggal, bengkel gudang dan sebagainya.

Perkuatan jembatan lama untuk pengangkutan alat-alat berat.


b). Ketentuan mobilisasi kantor Lapangan dan Fasilitasnya untuk Direksi
Pekerjaan Kebutuhan ini akan disediakan dalam kontrak ini.

c). Ketentuan mobilisasi Fasilitas Pengendalian Mutu.


Penyediaan dan pemeliharaan Laboratorium lapangan harus memenuhi
ketentuan yang disyaratkan dalam seksi 1.4 dari Spesifikasi ini bersama
dengan peralatan laboratorium lapangan yang tercantum dalam lampiran
1.4.A Gedung laboratorium dan peralatannya, yang dipasok menurut
Kontrak ini, akan tetap menjadi milik Kontraktor pada waktu proyek selesai.
Spesifikasi Teknis - 4
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

d). Kegiatan Demobilisasi untuk Semua Kontrak


Pembongkaran tempat kerja oleh kontraktor pada saat akhir kontrak,
termasuk pemindahan semua instalasi, peralatan dan perlengkapan dari
tanah milik Pemerintah dan pengembalian kondisi tempat kerja menjadi
kondisi seperti semula sebelum pekerjaan dimulai.

PASAL 8
PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan Uitzet trase saluran

Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi, kontraktor


harusmelakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan
pengukurantersebut harus disaksikan oleh pengawas/pihak Direksi yang
akanmenunjukkan titik referensi.b.

Patok-patok sementara yang terpasang dibuat dari kayu, dipasang pada


setiap jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, me
nurutpertimbangan teknis oleh Direksi. Patok

patok ini dipasang sedemikian rupasehingga tidak mudah goyang atau
hilang dan patok ini dipakai sebagai titikuitzet, dimana ketinggian patok
tersebut dapat diketahui dari hasilpengukuran. Agar mudah terlihat, patok
dicat warna merah.c.

Kontraktor diwajibkan menjaga titik uitzet ini sebagai titik Bantu di


dalampelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi pekerjaan ataupun oleh
TimPemeriksa Serah Terima Pekerjaan. Apabila patok/titik uitzet
tersebuthilang/rusak maka kontraktor diwajibkan mengganti patok baru
denganpersetujuan Direksi atas biaya kontraktor.d.

Pengukuran M.C. 0, untuk mutual chek nol yang akan menghasilkan :

Data ukur

Gambar situasi

Gambar profil memanjang

Construction Drawing (CD)e.

Setiap hasil pengukuran baik data ukur dan gambar harus disesuaikan
dandiparaf dan ditansatangani oleh pihak kontraktor serta pihak Direksi.
Data dangambar yang disajikan harus dibuat pada kertas reproduksi yang
berkualitasbaik, sehingga hasilnya dapat dibaca dengan jelas dan dijilit
rapi.f.
Spesifikasi Teknis - 5
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Kontraktor harus telah menyerahkan gambar-gambar Construction


Drawing(CD) dari pengukuran M.C. 0 selambat-lambatnya 30 (tiga puluh)
hari kalendersetelah diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk
diperiksa oleh Direksisebelum dilakukan persetujuan.g.

Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus


dituangkandalam gambar dan tulisan dan boleh dilaksanakan setelah
mendapatpersetujuan pihak Direksi.h.

Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah termasuk


dalamharga satuan pekerjaan.

2. Galian tanah biasa sedalam < 1 m

Galian tanah biasa harus mencakup galian yang bukan berupa galian batu, galian
untukKonstruksi atau galian material/bahan baku. Bila Ahli menghendaki, Pemborong
harusmembongkar/membuang, material-material yang tidak diinginkan dalam
pekerjaantimbunan ke tempat lain. Bila material-material yang tidak diinginkan itu
memang harusdibuang, tanah yang digunakan untuk menutup lubang sebagai gantinya
harusdidapatkan lapis per lapis setebal 20 cm, dan dengan kepadatan 90% dan
maksimumkepadatan normal standard yang diselidiki menurut test ASTM D
1557.Penggalian untuk dasar suatu konstruksi perkerasan harus menurut elevasi dari
garisatau titik duga (peil) yang tercantum dalam gambar rencana yang dilainpirkan
padakontrak. Untuk pekerjaan tersebut Pemborong harus melaksanakannya dengan
hati-hatidan penuh tanggung jawab terhadap pembentukan muka tanah serta
kepadatannyasesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi terlampir pada
kontrak.Semua material hasil galian yang tidak baik serta ditolak oleh Ahli sebagai
bahanurugan, tidak boleh dipergunakan sebagai bahan urugan dan harus segera
dibuangkeluar daerah pembangunan atau ditempat yang telah ditunjuk oleh Direksi.

3. Timbunan tanah atau urugan tanah kembali

Pekerjaan Urugan dan Pemadatan


a. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan Urugan/Timbunan
1) Tanah timbunan yang dibawa menggunakan dump truck harus
ditempatkan sedemikian rupa, sehingga jarak tumpahan dengan hamparan
dapat memenuhi 30 cm pada seluruh permukaan;
2) Tumpahan tanah dari Dump Truck diratakan dengan Bulldozer atau
Grader untuk mencapai ketebalan hamparan kurang lebih 30 cm;
3) Pada bagian bawah timbunan atau di atas tanah asli yang
berhubungan denga dinding penahan tanah diberi lapisan geotextile
sebagai bahan stabilisasi tanah dasar serta mencegah aliran air naik ke
permukaan yang dapat mengganggu perkuatan struktur bangunan.
Pemasangan geotextile dilakukan overlapping sepanjang 1 meter;
4) Untuk kondisi tanah yang kurang baik, dapat menggunakan cerucuk
dan matras bambu sesuai dengan hasil perancangan teknis

Spesifikasi Teknis - 6
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

5) Pelaksana kegiatan wajib melaksanakan settlement record berupa


pemasangan settlement plate untuk memonitor penurunan tanah timbunan
serta melakukan pengamatan pergerakan horizontal tanah dengan
inclinometer dan pengamatan muka air dengan piezometer;
6) Pelaksana kegiatan wajib memperhatikan kadar air timbunan secara
visual, jika selama pemadatan timbul debu berarti kadar air diindikasi
kurang, dan apabila selama pemadatan air tanah keluar (timbul genangan)
maka kadar air terindikasi tinggi;
7) Penimbunan harus dilakukan lapis perlapis dengan ketebalan
maksimum hamparan material sebelum dipadatkan adalah 30 cm, pada sisi
kemiringan luar atau dalam supaya dilebihkan minimal 50 cm dari garis
rencana agar pada saat setelah perapihan didapat kepadatan yang sama
diseluruh bidang rencana;
8) Tanah timbunan dipadatkan dengan alat pemadat Vibro Roller atau
Sheep Foot Roller sebanyak 6 lintasan, untuk selanjutnya dilakukan
pengambilan sampel tanah dan mengukur kepadatannya (berat volume
keringnya). Apablia tanah timbunan masih kurang, maka dilakukan
penambahan lintasan pemadatan;
9) Bidang pemadatan harus overlapping kurang lebih 15 cm, agar
seluruh permukaan terpadatkan. Lapisan pertama yang telah selesai
dipadatkan, diambil sampelnya setiap jarak 50 cm dan diperiksa
kepadatannya;
10) Tingkat kepadatan yang dipersyaratkan adalah kepadatan kering
lapangan yang dihasilkan minimal 90% (Sembilan puluh persen) dari
kepadatan kering maksimum laboratorium sesuai dengan SNI 03-1742-
1989 tentang Metode Pengujian Kepadatan Ringan untuk Tanah;
11) Apabila kepadatan telah memenuhi syarat, maka lapisan berikutnya
baru boleh untuk dihampar;
12) Apabila musim hujan, sebaiknya hamparan tanah dibatasi seperlunya
saja dan dilindungi/ditutupi dengan terpal. Bila hujan cukup deras,
pekerjaan harus dihentikan.
b. Bahan Urugan
1) Bahan urugan, untuk pekerjaan urugan kembali bekas galian, urugan
untuk perbaikan kualitas tanah maupun timbunan, Kontraktor
Pelaksana wajib melakukan survey quarryataulokasi galian tanah timbunan
serta melakukan uji kepadatan lapangan (field
density),permeability lapangan (field permeability), Berat Jenis (specific
gravity), Kadar Air (water content), konsistensi (consistency/Atterberg
Limit), gradasi (gradation), kepadatan laboratorium (proctor compaction)
dengan mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
Konsultan Supervisi.
Karakteristik fisik dan mekanik tanah urugan harus memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
Timbunan pilihan terdiri dari tanah berbatu atau batu berpasir dengan
ukuran butir maksimum tidak boleh lebih dari 7,5 cm serta memiliki nilai
CBR minimum 10% sesuai SNI 03-1743-1989;
- Jika timbunan dilaksanakan pada kondisi jenuh (terkena dampak
pasang surut), syarat material timbunan haruslah pasir atau kerikil dengan
Indeks Plastisitas (PI) maksimum 6%;
Spesifikasi Teknis - 7
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

- Dalam hal pengendalian mutu material timbunan, wajib dilaksanakan


pengujian material timbunan yang dibawa ke lapangan setiap 1000 meter
kubik dari setiap sumber bahan.
2) Bahan urugan harus bebas dari akar tumbuhan, kotoran sampah,
bahan-bahan organik dan kotoran-kotoran lain.
3) Terlebih dahulu dilakukan tes di laboratorium independen yang
ditentukan atau disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Hasil tes secara
tertulis diserahkan kepada Direksi/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan sebelum pelaksanaan pengurugan.
4) Bila dalam pelaksanaannya, Kontraktor menggunakan bahan urugan
yang tidak memenuhi persyaratan, Direksi/Konsultan Pengawas berhak
untuk menghentikan pekerjaan pengurugan dan mewajibkan Kontraktor
untuk menggali kembali urugan dengan bahan yang tidak memenuhi syarat
tersebut diatas dan Kontraktor harus menggantinya dengan bahan urugan
yang memenuhi syarat atas biaya sendiri.
c. Persyaratan Bagi Lokasi yang akan diurug
Lokasi yang akan diurug harus bebas dari lumpur, kotoran-kotoran dan air.
Bila ada genangan air, maka Rekanan harus mengeringkannya terlebih
dahulu, misalnya dengan bantuan pompa air agar pengurugan bisa
dilakukan dalam keadaan kering.
d. Pemadatan
Pekerjaan pemadatan tiap lapis urugan dilakukan dengan kadar air yang
diusahakan selalu mendekati kadar air optimum. Kadar air optimum
ditetapkan melalui percobaan laboratorium.
e. Test Kepadatan
1) Setelah urugan tanah selesai dipadatkan, dilakukan tes kepadatan di
lapangan (yang disaksikan oleh Direksi/Konsultan Pengawas) maupun di
laboratorium.
2) Untuk tes di lapangan, dapat digunakan sand cone method atau cara
lain yang disetujui oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Alat yang digunakan
telah ditera dan disediakan oleh Rekanan.
3) Lokasi dan jumlah titik yang dites ditentukan oleh Direksi/Konsultan
Pengawas.
4) Hasil tes harus tertulis dan diserahkan kepada Direksi/Konsultan
Pengawas untuk memperoleh persetujuan.
Bila hasil tes menunjukkan tingkat kepadatan yang belum memuaskan,
maka dengan atau tanpa perintah Direksi, Rekanan harus melakukan
langkah-langkah perbaikan atas biaya Rekanan sendiri.
f. Tingkat Kepadatan
Tingkat kepadatan lapangan yang disyaratkan adalah :
1) 95 % dari kepadatan kering maksimum menurut ketentuan ASTM D-
698 atau Peraturan Bina Marga BPB-0111-76 yang berlaku untuk semua
urugan umum, urugan di bawah pondasi, di belakang pangkal jembatan,
pembuatan badan jalan dan lain-lain.
2) 100 % kepadatan kering maksimum untuk lapisan tanah setebal 15
cm dari subgrade/dasar balas pada pembuatan jalan/dasar bangunan.

g. Urugan Khusus untuk Perbaikan Tanah

Spesifikasi Teknis - 8
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Apabila terjadi perbaikan keadaan tanah dengan maksud memperbaiki daya


dukung tanah maka sebagian dari tanah semula akan digali sedemikian
hingga tebalnya tanah pengganti memenuhi syarat dalam gambar rencana
dan mengusahakan seminimum mungkin terjadinya gangguan terhadap
tanah asli yang diakibatkan oleh penggalian tersebut. Tanah ini dipadatkan
dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan tentang pemadatan tanah
urugan seperti yang disebutkan dalam (sub) pasal-pasal terdahulu.

PASAL 9
PEKERJAAN PASANGAN

1. Mortar tipe N ( campuran 1 PC : 4 PP ) molen

Yang dimaksud dengan Pekerjaan pasangan batu yaitu meliputi pekerjaan


penyediaan dan pengangkutan bahan, pemasangan batu kali sesuai
dengan gambar.
Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan batu spesi yang digunakan adalah
campuran 1 : 4 yaitu 1 bagian semen Portland (PC) dan 4 bagian pasir
serta air secukupnya, sehingga dapat menghasilkan campuran adukan
yang padat dan siap untuk dipergunakan.

2. Siaran tipe M ( campuran 1 PC : 2 PP )

Siar dikerjakan dengan spesi 1 pc : 2 pp dan merupakan siar tenggelam.

Siaran dilakukan pada setiap celah batu satu dengan lainnya pada bidang
muka pasangan.
Sebelum disiar 1 pc : 2 pp bidang muka pasangan harus dibasahi dulu dan
dibersihkan dari kotoran yang melekat pada pasangan.
Pencampuran spesi dikerjakan sebagaimana halnya pada pencampuran
spesi pada pekerjaan pasangan.
Siaran yang belum mengeras harus dilindungi dari hujan.

3. Plesteran plesteran tebal 1,5 cm tipe S (campuran 1 pc : 3 pp)

Yang dimaksud dengan plesteran meliputi pekerjaan persiapan, penyediaan


dan pengangkutan bahan, pencampuran adukan mortar dan
pengerjaannya, pemasangan plesteran serta perawatan.
Dalam pelaksanaan pekerjana pembuatan plesteran perbandingan
campuran yang dipakai adalah 1 : 3 yaitu 1 bagian semen Portland (PC)
dan 3 bagian pasir serta air secukupnya. Sehingga dapat menghasilkan
campuran yang padat dan siap untuk dipergunakan. Untuk setiap 1 m2
plesteran jika tidak ditentukan lain harus mengandung sekurang-
kurangnya : 0,192 zak PC (1 zak = 50 kg) dan mengandung 0,020 m3 pasir.
Cara mencampur morta dan alat yang akan digunakan terlebih dahulu
harus dimintakan persetujuan Direksi Teknis, jumlah masing-masing bagian
semen dan pasir harus sesuai dengan yang ditetapkan. Pekerjaan plesteran
dikerjakan satu lapis sampai jumlah ketebalan 1,5 cm dan kemudian
Spesifikasi Teknis - 9
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

dihaluskan dengan air semen (acian). Dan pada pekerjaan siaran semua
bidang sambungan diantara batu muka harus dikorek sebelum ditutup
dengan adukan, permukaan harus dibersihkan dengan memakai kawat dan
dibasahi. Sebelu diplester semua harus dibersihkan dulu dari segala
macam kotoran.

4. Penanaman rumput lempengan

Cek komposisi tanah Anda. Jika selama ini Anda kesulitan menumbuhkan
rumput yang sehat, masalahnya kemungkinan berhubungan dengan
komposisi tanah Anda. Jika tanah Anda berupa tanah liat yang padat, akar-
akar rumput tidak mampu mendapatkan oksigen yang mereka perlukan
untuk tumbuh. Jika tanah Anda mengandung terlalu banyak pasir, tanah itu
tidak dapat menahan air dan nutrisi di dekat akar-akar rumput. Rumput
tumbuh paling baik di tanah gembur dan subur yang menyerap air dengan
baik, dan Anda perlu memperbaiki tanah Anda agar menjadi seperti
deskripsi tersebut. Anda dapat membawa sampel tanah ke kebun bibit
terdekat dan bertanya kepada orang yang ahli untuk membantu Anda
mengetahui komposisinya. Atau, Anda dapat melakukannya sendiri dengan
cara menggali lubang di halaman Anda dan mengisinya dengan air.
Perhatikan apa yang terjadi:
Tanah berpasir akan kembali menjadi kering dalam waktu cepat. Ini artinya
Anda perlu menambahkan kompos atau topsoil tambahan setinggi 5 cm
agar dapat menahan nutrisi di sekitar akar-akar rumput. [1]
Tanah liat padat menahan air dan mengering dengan sangat lambat.
Tambahkan materi organik seperti gambut, pupuk kompos dari kotoran
hewan, kompos daun, atau kotoran halaman setinggi 5 cm sehingga akar-
akar rumput tidak kekurangan oksigen.

Uji pH tanah. Alkalinitas tanah juga akan sangat berpengaruh pada


seberapa baik pertumbuhan rumput Anda. Tingkat pH yang ideal adalah
antara 6 dan 6,5. Untuk mencari tahu apakah pH tanah Anda jatuh di dalam
batas-batas tersebut, gunakan perangkat uji tanah yang dapat dibeli di toko
berkebun dan kirimkan ke laboratorium untuk diuji. Tunggulah sekitar 2
minggu untuk mendapatkan hasilnya.
Jika tanah Anda memiliki pH 6 atau kurang, tanah tersebut terlalu asam. Ini
dapat diatasi dengan penambahan kapur. Diskusikan dengan orang yang
ahli di kebun bibit untuk menentukan berapa banyak kapur yang harus
ditambahkan, atau hubungi ahli tanah profesional.
Jika tanah Anda mengandung pH 6,5 atau lebih, tanah itu terlalu basa untuk
rumput. Ini dapat diperbaiki dengan penambahan sulfur atau gips. Untuk
mengetahui seberapa banyak yang perlu Anda tambahkan, diskusikan
dengan ahlinya.

Bersihkan halaman dari semua penghalang. Sisihkan semua dekorasi


halaman, ranting dan batu besar, dan lainnya yang dapat menghalangi.
Keluarkan juga semua batu bata dan bahan bangunan dari halaman. Buang
Spesifikasi Teknis - 10
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

semua objek dengan diameter lebih dari 7,5 cm sehingga mesin tiller tidak
menyangkut pada apa pun saat Anda menggemburkan tanah nantinya.

Ratakan area yang tidak rata. Jika ada parit, tonjolan tidak rata, atau lubang
besar di halaman Anda, akan sulit untuk meletakkan lempeng rumput
dengan rapi nantinya. Ratakan tanah untuk membuat permukaan yang
halus dan rata dan membantu menghilangkan masalah drainase. Ini tidak
wajib, tetapi merupakan ide yang bagus jika Anda ingin membuat halaman
yang sempurna.
Untuk meratakan tanah dalam area yang besar, gunakan traktor kecil.
Harganya cukup mahal, namun Anda dapat menyewanya di toko kebun
atau toko perangkat rumah.[2]
Untuk area yang lebih kecil, Anda dapat meratakan tanah dengan tangan.
Gunakan peralatan berkebun seperti sekop tangan atau garu untuk
memecah tanah dan melunakkan ujung-ujung dan landaian di sekitar
lubang dan parit.

Gemburkan tanah setidaknya sampai kedalaman 15 cm. Pinjam, sewa, atau


beli mesin tiller tanah yang dapat Anda gunakan untuk menggemburkan 15
cm teratas tanah di halaman Anda. Dengan tanah yang digemburkan, akar-
akar rumput yang Anda letakkan dapat bernapas dan tertanam dengan baik.
Gemburkan tanah dengan cara yang sama dengan yang Anda gunakan
untuk memotong rumput, baris per baris.
Menggemburkan tanah tidak hanya menyiapkan tanah untuk rumput yang
akan Anda letakkan, tetapi juga untuk mengontrol rumput liar dengan cara
membalik rumput liar yang sudah akan tumbuh.
Jika tanah Anda sangat padat dan penuh mengandung tanah liat,
gemburkan tanah sampai kedalaman 20 cm, bukan hanya 15 cm, guna
memastikan akar-akar rumput akan punya ruang yang cukup untuk tumbuh
tanpa terhambat.

Taburkan topsoil atau kompos dan bahan-bahan lainnya setinggi 5 cm di


atas tanah. Gunakan topsoil atau kompos dengan kualitas tanah yang
bagus untuk menghamparkan lempeng rumput. Jika ternyata tanah Anda
memerlukan tambahan kompos, materi organik, kapur, atau sulfur untuk
mencapai kondisi yang tepat, taburkan pada saat bersamaan. Gunakan
mesin tiller di halaman Anda sekali lagi untuk mencampur kompos, topsoil,
dan bahan-bahan lainnya.[3]
Anda dapat menebarkan topsoil, kompos, dan bahan-bahan lainnya dengan
tangan atau menyewa mesin penebar untuk melakukannya.
Gunakan alat penebar untuk menebarkan pupuk. Tahap terakhir ini
memastikan lempeng rumput Anda nantinya akan mendapatkan semua
nutrisi yang dibutuhkan untuk mulai tumbuh dengan sehat. Pupuk awal
tinggi fosfat biasanya direkomendasikan. [4]Tebarkan secara merata dan
gemburkan ke dalam tanah sesuai dengan petunjuk yang ada pada
bungkusnya.

5. Peilskaal/mistar duga muka air

Spesifikasi Teknis - 11
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Penyedia jasa harus melengkapi dan memasang papan duga ketinggian air
di bendung dan saluran induk dilokasi seperti ditunjukkan dalam gambar
atau seperti diarahkan oleh Direksi. Papan duga akan terbuat dari pelat besi
anti karat (stainless steel) atau dilapisi dengan galvanized dan sisi yang
terbaca terdiri dari urutan angka dalam interval sentimeter. Penyedia jasa
akan memasang papan duga (staff gauge) seperti yang telah disebutkan
lokasinya dengan baut dari besi anti karat (stainless steel) atau
semacamnya seperti diarahkan oleh Direksi terhadap ketinggian yang telah
ditentukan secara persis oleh hasil survey/pengukuran yang telah
ditentukan dan disetujui oleh Direksi.

PASAL 10
PEKERJAAN BETON

1. KETENTUAN UMUM

1. Persyaratan-persyaratan Konstruksi Beton, istilah teknis dan syarat-


syarat pelaksanaan beton secara umum menjadi kesatuan dalam bagian
buku persyaratan teknis ini. Kecuali ditentukan lain dalam buku persyaratan
teknis ini, maka semua pekerjaan beton harus sesuai dengan referensi di
bawah ini:
a. Peraturan Beton SKSNI
b. Peraturan pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983
c. American sociaty of Testing Materials (ASTM)
d. Standar industri indonesia ( SII)

2. Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan tersebut di


atas maka peraturan-peraturan Indonesia yang menentukan.

3.Pemborong harus melaksanakan pekerjaan ini dengan ketetapan dan


kesesuaian yang tinggi menurut persyaratan teknis ini, gambar rencana
dan instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh Direksi atau Konsultan
Pengawas, semua pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan harus
dibongkar dan diganti atas biaya pemborong sendiri.

4.Semua material harus baru dengan kualitas yang terbaik sesuai


persyaratan dan disetujui oleh Direksi atau Konsultan Pengawas. Direksi
atau Konsultan Pengawas berhak untuk meminta diadakan pengujian
bahan-bahan tersebut dan pemborong bertanggung jawab atas segala
biayanya. Semua material yang tidak disetujui oleh Direksi atau Konsultan
Pengawas harus segera dikeluarkan dari proyek /site dalam waktu 3 x 24
jam.

2. LINGKUP PEKERJAAN

1.Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk Pelaksanaan pekerjaan


beton sesuai dengan gambar rencana termasuk pengadaan bahan, upah,
pengujian dan peralatan pembantu.
Spesifikasi Teknis - 12
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

2.Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua penulangan dan


bagian-bagian dari pekerjaan lain yang tertanam dalam beton.

3. BAHAN - BAHAN

1. Semen:
a. Semua semen yang digunakan adalah jenis portland Cement sesuai
dengan persyaratan NI-2 pasal Bab 3 Standar Indonesia NI-8 /1964, SII
0013-81 atau ASTM C-150 dan produksi dari satu merk / pabrik.

b.Pemborong harus mengirimkan surat pernyataan pabrik yang


menyebutkan type, kualitas dari semen yang digunakan “manufacture`s
test certificate “ yang menyatakan memenuhi persyaratan tersebut dalam
huruf “a” di atas.

c. Pemborong harus menempatkan semen tersebut dalam gudang yang


baik untuk mencegah terjadinya kerusakan, dan tidak boleh ditaruh
langsung di atas tanah tanpa alas kayu.

d.Semen yang menggumpal, sweeping, tercampur dengan kotoran atau


kena air/lembab tidak diizinkan untuk digunakan dan harus segera
dikeluarkan dari proyek dalam batas 3 x 24 jam.

e.Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan pengirimannya.

2. Agregat Kasar :
a.Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu dengan
spesifikasi sesuai menurut NI-2 pasal 3, 4, 5 bab III dan serta mempunyai
ukuran terbesar 2,5 cm.

b. Agregat Kasar terdiri dari butir-butir yang kasar., keras, tidak berpori dan
berbentuk kubus. Bila ada butir yang pipih maka jumlahnya tidak boleh
melebihi 20 % dari volume dan tidak boleh mengalami pembekuan hingga
melebihi 50 % kehilangan berat menurut test mesin Los Angeles (L A).
Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reactif alkali atau substansi
yang merusak beton dan tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 %
serta mempunyai gradasi seperti berikut :

Saringan Ukuran % Lewat Saringan


1“ 25,00 mm 100
3/4“ 20,00 mm 90 - 100
3/8“ 95,00 mm 20 - 55
N0. 4 4,76 mm 0 - 1

Spesifikasi Teknis - 13
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Hasil “crushing test “ dari laboratorium yang berwenang terhadap kubus-


kubus beton yang berumur 7, 14, dan 21 hari harus dilaporkan kepada
Direksi atau Konsultan pengawas untuk dimintakan persetujuannya.

3. Agregat Halus :
a.Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan dari mesin
pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik, lumpur , zat-zat alkali
dan tidak mengandung lebih dari 50% substansi-substansi yang merusak
beton atau NI - 2 pasal 3 bab 3, sebagai referensi, boleh digunakan pasir
Cimangkok Sukabumi atau Ciapus Bogor.

b.Pasir laut tidak diperkenankan dipergunakan dan pasir harus terdiri dari
partikel-partikel yang tajam dan keras mempunyai gradasi seperti tabel
berikut:

Saringan Ukuran % Lewat


Saringan
3/8 9,5 mm 100
No. 4 4,76 mm 90 - 100
No. 8 2,39 mm 80 - 100
No. 16 1,19 mm 50 - 85
No. 30 0,19 mm 25 - 65
No. 50 0,297 mm 10 - 30
No. 100 0,149 mm 5 - 10
No. 200 0,074 mm 0 - 5

4. Air :
Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak mengandung minyak atau
garam serta zat-zat yang dapat merusak beton baja bertulang. Dalam hal
ini sebaiknya digunakan air bersih yang dapat diminum, atau seperti NI - 2
pasal 6 Bab 3.

5. Baja tulangan :
a.Baja tulangan yang digunakan adalah baja polos dan baja ulir dimana
harus memenuhi persyaratan SKNI, dengan tegangan leleh karakteristik
(Tau) = 2400 kg/cm2 atau baja U 24, (Tau) = 3900 kg/cm2 atau baja U39,
pemberi tugas atau konsultan pengawas bila diperlukan, akan melakukan
pengujian test tegangan tarik-putus dan “ Bending” untuk setiap 10 ton baja
tulangan, atas biaya pemborong.

b.Batang-batang tulangan harus disimpan tidak menyentuh tanah secara


langsung dan dihindari akan penimbunan baja tulangan diudara terbuka.

c.Kawat ikat berukuran minimal  1 mm.

Spesifikasi Teknis - 14
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

d.Batang-batang tulangan yang berlainan ukurannya harus ditimbun pada


tempat terpisah dan diberi tanda yang jelas.

6. Bahan pencampur :
a.Penggunaan bahan pencampur (admixture) tidak diijinkan tanpa
persetujuan tertulis dari Direksi atau Konsultan Pengawas dan Konsultan
Perencana.

b.Apabila akan digunakan bahan pencampur, pemborong harus


mengadakan percobaan-percobaan perbandingan berat dan W/C ratio dari
penambahan bahan pencampur (admixture) tersebut.

7. Cetakan Beton :
Dapat menggunakan kayu kelas II dengan ketebalan minimal 3 cm, atau
multiplek tebal minimal 18 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi
ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam SKSNI jarak rangka kayu harus
disetujui Direksi atau Konsultan Pengawas.

4. MUTU BETON

1. Mutu beton untuk Konstruksi bangunan harus memenuhi persyaratan


kekuatan tekan karakteristik sebagai berikut :

Mutu beton Jenis Pekerjaan

K 175 Kolom praktis, ring balk


K 225 Semua struktur beton & plat beton

2. Slump (kekentalan beton) untuk jenis konstruksi berdasarkan SKSNI


adalah sebagai berikut :

Jenis Konstruksi Slump Slump


maks. (cm) min. (cm)
Pelat & Dinding Pondasi 12,5 5,0
telapak
Pelat, Balok & Dinding, Kolom 15,0 7,5
Kaison & Konstruksi bawah 9,0 2,5
tanah
Pelat diatas tanah/pergeseran 7,5 5,0
jalan

3. Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekwensi getaran tinggi,


maka harga tersebut diatas dapat dinaikan sebesar 50 % dengan catatan
tidak boleh melebihi 15 cm.

5. PERCOBAAN PENDAHULUAN

Spesifikasi Teknis - 15
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

1.Pemborong harus menyediakan peralatan dan perlengkapan yang


mempunyai ketelitian cukup untuk menetapkan dan mengawasi jumlah
takaran dari masing-masing bahan pembentukan beton dengan persetujuan
dari Direksi atau Konsultan Pengawas.

2.Pengaturan untuk pengangkutan, penimbangan dan pencampuran dari


material-material harus dengan persetujuan Direksi atau Konsultan
Pengawas dan seluruh operasi harus dikontrol dan diawasi terus menerus
oleh seorang inspektor yang berpengalaman dan bertanggung jawab .
3Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk beton (Bacth Mixer
atau Portable Continous Mixer). Mesin pengaduk harus betul-betul kosong
sebelum menerima bahan-bahan dari adukan selanjutnya dan harus dicuci
bila tidak digunakan lebih dari 30 menit.

4.Bahan-bahan pembentuk beton harus dicampur dan diaduk selama 1,5


menit sesudah semua bahan ada dalam mixer. Waktu pengadukan harus
ditambah, bila kapasitas mesin lebih besar dari 1,5 m3 dan Direksi atau
Konsultan Pengawas berwenang untuk menambah waktu pengadukan jika
ternyata pemasukan bahan dan cara pengadukan gagal untuk
mendapatkan hasil adukan dengan kekentalan dan warna yang
merata/seragam. Beton yang dihasilkan harus seragam dalam komposisi
dan konsistensi dalam setiap adukan

5Mesin pengaduk tidak boleh dibebani melebihi kapasitas yang telah


ditentukan. Air harus dituang terlebih dahulu untuk selanjutnya ditambahkan
selama pengadukan. Tidak diperkenankan melakukan pengadukan yang
berlebihan yang membutuhkan penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki.

6. PERSIAPAN PENGECORAN

1.Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan dicor


harus bersih dan bebas dari kotoran-kotoran dan bagian beton yang lepas.
Bagian-bagian yang akan ditanam dalam beton harus sudah terpasang
(pipa-pipa untuk instalasi listrik, plumbing dan perlengkapan-perlengkapan
lain).

2.Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton


harus dibasahi dengan air sampai jenuh dan tulangan harus sudah
terpasang dengan baik. Bidang-bidang beton lama yang akan dicor harus
dibuat kasar terlebih dahulu dan kemudian dibersihkan dari segala kotoran
yang lepas.

3.Sesaat sebelum beton dicor, maka bidang-bidang tersebut harus disapu


dengan spesi mortar dengan susunan yang sama seperti adukan beton dan
air harus dibuang dari semua bagian-bagian yang akan dicor.

Spesifikasi Teknis - 16
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

4.Pemborong harus tetap menjaga kondisi bagian-bagian tersebut sampai


ijin pengecoran diberikan oleh Direksi atau Konsultan Pengawas.

5Apabila pengecoran tidak memakai begisting kayu maka dasar permukaan


yang akan dicat harus diberi beton dengan adukan 1 pc : 3 ps : 5 krk
setebal 5 cm.

7. ACUAN / CETAKAN BETON / BEKISTING

1.Rencana cetakan beton menjadi tanggung jawab Pemborong


sepenuhnya. Cetakan harus sesuai dengan bentuk, ukuran batas-batas dan
bidang dari hasil beton yang direncanakan, serta tidak boleh bocor dan
harus cukup kaku untuk mencegah terjadinya perpindahan tempat atau
kelonggaran dari penyangga harus menggunakan Multiplex.

2.Permukaan cetakan harus cukup rata dan halus serta tidak boleh ada
lekukan, lubang-lubang atau terjadi lendutan. Sehubungan pada cetakan
diusahakan lurus dan rata dalam arah Horisontal dan Vertikal, terutama
untuk permukaan beton yang tidak di “finish“ ( exposeconcrete ) .

3.Tiang-tiang penyangga harus direncanakan sedemikian rupa agar dapat


memberikan penunjang seperti yang dibutuhkan tanpa adanya “overstress”
atau perpindahan tempat pada beberapa bagian konstruksi yang dibebani.
Struktur dari tiang penyangga harus kuat dan kaku untuk menunjang berat
sendiri dan beban yang ada diatasnya selama pelaksanaan.

4.Penulangan, cetakan harus diteliti untuk memastikan kebenaran letaknya,


kekuatan dan tidak akan terjadi penurunan dan pengembangan pada saat
beton dituang. Permukaan cetakan harus bersih dari segala macam
kotoran, dan diberi “form oil” untuk mencegah lekatnya beton pada cetakan.
Pelaksanaanya harus berhati-hati agar tidak terjadi kontak dengan baja
tulangan yang dapat mengurangi daya lekat beton dan dengan tulangan.

5.Cetakan beton dapat dibongkar dengan persetujuan terlulis dari Direksi


atau Konsultan Pengawas, atau jika beton telah melampaui waktu sebagai
berikut :
a. Bagian sisi balok 48 jam
b. Balok tanpa beban konstruksi 7 hari
c. Balok dengan beban konstruksi 21 hari
d. Plat lantai / atap / tangga 21 hari
Dengan persetujuan Direksi atau Konsultan Pengawas cetakan dapat
dibongkar lebih awal apabila hasil pengujian dari benda uji yang menpunyai
kondisi sama dengan beton sebenarnya, telah mencapai 75% dari kekuatan
beton pada umur 28 hari. Segala ijin yang diberikan oleh Direksi atau
Konsultan Pengawas, tidak mengurangi atau membebaskan tanggung
jawab Pemborong tehadap kerusakan yang timbul akibat pembongkaran
cetakan.

Spesifikasi Teknis - 17
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Pembongkaran cetakan harus dilaksanakan dengan hati-hati sehingga tidak


menyebabkan cacat pada permukaan beton dan dapat menjamin
keselamatan penuh atas struktur-struktur yang dicetak.
Dalam hal terjadi bentuk beton yang tidak sesuai dengan gambar rencana,
Pemborong wajib mengadakan perbaikan atau pembentukan kembali.
Permukaan beton harus bersih dari sisa-sisa kayu cetakan dan pada
bagian-bagian konstruksi yang terpendam dalam tanah, cetakan harus
dicabut dan dibersihkan sebelum pengurugan dilakukan.
Untuk permukan beton yang diharuskan exposed, maka pemborong wajib
memfinishnya tanpa pekerjaan tambah.

8. PENGANGKUTAN DAN PENGECORAN

Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat, sehingga waktu


antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih dari 1 (satu) jam dan tidak
terjadi perbedaan pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor
dan yang akan dicor.
Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi waktu yang
ditentukan, maka harus dipakai bahan-bahan penghambat pengikatan
(retarder) dengan persetujuan Direksi atau Konsultan Pengawas.
Pemborong harus memberitahukan Direksi atau Konsultan Pengawas
selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pengecoran beton dilaksanakan.
Persetujuan untuk melaksanakan pengecoran beton berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan baja tulangan serta bukti
bahwa Pemborong akan dapat melaksanakan pengecoran tanpa gangguan.
Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada
semen dan agregat telah melampaui 1,5 jam, dan waktu ini dapat
berkurang, bila Direksi atau Konsultan Pengawas menganggap perlu
berdasarkan kondisi tertentu.
Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa untuk menghindarkan
terjadinya pemisahan material (segregation) dan perubahan letak tulangan.
Cara penuangan dengan alat-alat pembantu seperti talang, pipa, chute dan
sebagainya harus mendapat persetujuan Direksi atau Konsultan Pengawas
dan alat-alat tersebut harus selalu bersih dan bebas dari sisa-sisa beton
yang mengeras.
Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian lebih dari 1,5
m. Bila memungkinkan sebaiknya digunakan pipa yang terisi penuh adukan
dengan pangkalnya terbenam dalam adukan yang baru dituang.
Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengalami
“initial set“ atau yang telah mengeras dalam batas dimana beton akan
menjadi plastis karena getaran, penggetaran harus bersamaan dengan
penuangan beton.
Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang menyentuh tanah
harus diberi lantai kerja setebal 5 cm, agar menjamin duduknya tulangan
dengan baik dan mencegah penyerapan air semen oleh tanah /pasir secara
langsung.
Bila pengecoran beton harus berhenti sementara, sedang beton sudah
menjadi keras dan tidak berubah bentuk, maka bagian tersebut harus
dibersihkan dari lapisan air semen (laitance) dan partikel-partikel yang
Spesifikasi Teknis - 18
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

terlepas sampai suatu kedalaman yang cukup, sehingga didapat beton yang
padat. Segera setelah pemberhentian pengecoran, adukan yang lekat pada
tulangan dan cetakan harus dibersihkan.
Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila diperkirakan
pengecoran dari suatu bagian tidak dapat diselesaikan pada siang hari,
maka sebaiknya tidak dilaksanakan, kecuali atas persetujuan Direksi atau
Konsultan Pengawas dapat dilaksanakan pada malam hari dengan
ketentuan bahwa sistem penerangan sudah disiapkan dan memenuhi
syarat, serta penyiapan tenda-tenda untuk menjaga terjadi hujan.

9. PEMADATAN BETON

1.Pemborong bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan guna


pengangkutan penuangan beton dengan kekentalan secukupnya agar
didapat beton yang padat tanpa perlu penggetaran secara berlebih.

2.Pemadatan beton seluruhnya harus dilaksanakan dengan “Mechanical


Vibrator” dan dioperasikan oleh orang yang berpengalaman.
Penggetaran dilakukan secukupnya agar tidak mengakibatkan
“Over Vibration” dan tidak diperkenankan melakukan penggetaran dengan
maksud untuk mengalirkan beton.
Hasil beton harus merupakan masa yang utuh, bebas dari lubang-
lubang, segregasi atau keropos.

3. Pada daerah penulangan yang rapat , penggetaran dilakukan dengan


alat penggetar yang mempunyai frekwensi tinggi (rpm tinggi) untuk
menjamin pengisian beton dan pemadatan yang baik.

4. Dalam hal penggunaan vibrator, maka slump dari beton boleh melebihi
12,5.

5. Jarum penggetar harus dimasukkan kedalam adukan vertikal, tetapi


dalam keadaan khusus boleh miring 45 derajat dan jarum vibrator tidak
boleh digerakkan secara horizontal.

6.Alat penggetar tidak boleh disentuh pada tulangan-tulangan, terutama


pada tulangan yang telah masuk pada beton yang telah mulai mengeras,
serta berjarak minimal 5 cm dari bekisting.

7. Setelah sekitar jarum nampak mengkilap, maka secara perlahan-lahan


harus ditarik, hal ini tercapai setelah bergetar 30 detik (maksimal).

10. PENYAMBUNGAN KONSTRUKSI DAN DILATASI

1. Rencana atau schedule pengecoran harus disiapkan untuk penyelesaian


satu konstruksi secara menyeluruh, termasuk persetujuan letak “
Construction joints” (sambungan konstruksi).
Spesifikasi Teknis - 19
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Dalam keadaan tertentu dan mendesak, Konsultan Pengawas dapat


merubah letak “Construction joints” tersebut .

2.Permukaan “ Construction joints” harus bersih dan dibuat kasar dengan


mengupas seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang
padat.

3.“Construction joints’ harus diusahakan berbentuk garis miring. Sedapat


mungkin dihindarkan adanya “Construction joints” tegak, kalaupun
diperlukan maka harus dimintakan persetujuan dari Direksi atau Konsultan
Pengawas.
Bila “Construction joints” tegak diperlukan, maka tulangan harus
menonjol sedemikian rupa sehingga didapatkan suatu struktur yang monolit.
4.Sebelum pengecoran dilanjutkan, permukaan beton harus dibasahi dan
diberi lapisan “grout” segera sebelum beton dituang.
Untuk penyambungan beton lama dan baru, harus menggunakan bahan
additive “Bonding Agent” (lem beton) yang disetujui Direksi atau konsultan
pengawas.
Dilatasi antar kolom atau balok menggunakan Stereofon dan Sealant.

11. BAJA TULANGAN

1.Semua baja tulangan yang dipakai adalah tulangan besi polos, tulangan
besi ulir harus bersih dari segala macam kotoran, karat, minyak, cat dan
lain-lain yang akan merusak mutu beton.

2. Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan


pemasangan harus sesuai dengan persyaratan dalam SKSNI T 15-1991

3.Selimut beton harus mempunyai ketebalan minimal sebagai berikut :

Bagian konstruksi Tebal selimut beton (cm )

Pelat 2,0 cm
Balok 2,5 cm
Kolom 2,5 cm
Sloof dan Pondasi 3 cm

12. BENDA -BENDA YANG TERTANAM DALAM BETON

1. Semua angkur, baut, pipa dan benda-benda lain yang diperlukan


tertanam dalam beton , harus terikat dengan baik pada cetakan sebelum
pengecoran.

2.Benda-benda tersebut harus dalam keadaan bersih, bebas dari karat dan
kotoran-kotoran lain pada saat mengecor

Spesifikasi Teknis - 20
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

3.Sebelum dilakukan pengecoran pipa-pipa harus sudah diuji dengan baik,


baru boleh dicor.

13. PENYELESAIAN BETON

1.Semua permukaan jadi hasil pekerjaan beton harus rata, lurus tanpa ada
bagian-bagian yang membekas pada permukaan. Ujung-ujung atau sudut-
sudut harus berbentuk penuh dan tajam.

2.Bagian-bagian yang rapuh, kasar, berlubang, dan tidak memenuhi


persyaratan harus segera diperbaiki dengan cara memahatnya dan
mengisinya kembali dengan adukan beton yang sesuai baik kekuatan
maupun warnanya untuk kemudian diratakan. Bila diperlukan, seluruh
permukaan beton dihaluskan dengan ampelas, carborondum atau gurinda.
3.Permukaan pekerjaan beton harus mempunyai bentuk jadi yang rata.
Toleransi kerataan pada permukaan lantai tidak boleh melampaui 1cm
dalam jarak 10 m. Tidak dibenarkan untuk menaburkan semen kering pada
permukaan beton dengan maksud menyerap kelebihan air.

4.Apabila pengecoran dilakukan dengan ready mix harus ditunjukkan


pesanannya yang menunjukkan karakteristik dari beton.

14. PERAWATAN DAN PERLINDUNGAN BETON

1.Semua pekerjaan beton harus dirawat secara baik dengan cara yang
disetujui oleh Direksi atau Konsultan Pengawas. Setelah pengecoran dan
selesai, permukaan beton yang tidak tertutup oleh cetakan harus tetap
dijaga kelembabannya dengan jalan membasahi secara terus menerus
selama 7 (tujuh) hari.

2.Permukaan-permukaan beton yang dibongkar cetakannya sedang masa


perawatan beton belum dilampaui, harus dirawat dan dilindungi seperti
tersebut pada ayat (1) tidak boleh tertindih barang atau terinjak langsung
pada permukaan beton.

3.Cetakan beton yang tidak dilindungi terhadap penguapan dan belum


dibongkar, selama masa perawatan beton harus selalu dibasahi untuk
mengurangi keretakan dan terjadinya celah-celah pada sambungan.

4.Lantai beton atau permukaan beton lainnya yang tidak disebut di atas,
harus dirawat dengan jalan membasahi atau menutupi dengan membran
yang basah.

15. PENGUJIAN BETON

1.Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan dalam SKSNI


dan minimum memenuhi persyaratan seperti yang tersebut dalam ayat
berikut.
Spesifikasi Teknis - 21
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Untuk setiap jenis beton harus dibuat satu pengujian, yang dikerjakan
dalam satu hari dengan volume sampai sejumlah 5 m3, atau 2 benda uji.

2. Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji berbentuk


kubus 15 x 15 x 15 cm. Satu benda uji akan dites pada umur 28 hari dan
hasilnya segera dilaporkan kepada Direksi atau Konsultan Pengawas,
sedangkan 3 (tiga) benda uji lainnya hasil rata-rata dari ketiga spesimen
tersebut. Batas kekuatan beton rata-rata harus sama atau lebih dari
kekuatan karakteristik 225 kg/cm2 untuk mutu beton K 225, tidak boleh ada
satu benda uji yang hasil tesnya lebih kecil dari = 160 kg/cm2.

3.Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi ditinggal
dilapangan, dibiarkan mengalami proses perawatann yang sama dengan
keadaan sebenarnya.
4.Kubus-kubus yang baru dicetak disimpan pada tempat yang bebas
getaran dan ditutup dengan karung basah selama 24 jam.

16. SUHU / TEMPERATUR

1.Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh lebih dari 32 derajat Celsius. Bila
suhu dari beton yang ditaruh berada antara 27 derajat dan 32 derajat
Celsius, maka beton harus diaduk ditempat pekerjaan dan langsung dicor.

2.Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat
mengakibatkan suhu beton melebihi dari 32 derajat Celsius, maka
pemborong harus mengambil langkah-langkah yang efektif, umpamanya
mendinginkan agregat atau mengecor pada waktu malam hari.

17. PERIZINAN

1.Pemborong harus memberitahukan pada Direksi atau Konsultan


Pengawas minimal 1 minggu sebelum pengecoaran dimulai.

2.Pengecoran boleh dilaksanakan apabila sudah ada Berita Acara


Pengecoran dan izin tertulis dari Direksi atau Konsultan Pengawas

PASAL 10
PEKERJAAN DEWATERING

Kistdam pasir / tanah karung plastik bogor ukuran 43 x 65 cm


Sebelum melaksanakan pekerjaan bangunan yang membuthkan
pengeringan ( dewatering) dengan alat pompa, penyedia jasa harus
mengajukan rencana kerja lengkap yang memuat metode, tahap-tahap
kerja dan kebutuhan waktu pengeringan dan dimintakan persetujuan direksi
paling lambat 15 hari sebelum pelaksanaan pembangunan. Penyedia jasa
harus menjaga agar galian bebas dari air selama masa pembangunan dan
menjamin adanya peralatan pompa yang cukup dan siap dioprasikan di
Spesifikasi Teknis - 22
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

lapangan setiap waktu guna menghindari terputusnya kontinuitas


pengeringan air, cara menjaga galian bebas dari air, pengeringan dan
pembangunan air harus dilaksanakan dengan cara yang dapat di setujui
oleh direksi.

PASAL 11
PEKERJAAN PINTU AIR

Dimensi dari pintu air yang diperlukan harus ditunjukkan pada gambar.
Untuk pintu sorong, dipakai standar pintu kayu / besi, dimensi dan tipe pintu
sorong sebagai yang ditunjukkan pada Gambar Standar Pintu air dari
Direktorat Jenderal Pengairan Dep. PU 1988, ditunjukkan pada “ALBUM
GAMBAR-GAMBAR”. Pintu air yang direncanakan, diproduksi dan
dilaksanakan pemasangannya, hanya oleh suatu pabrik yang sudah
disetujui dan namanya tercantum dalam daftar Prakualifikasi Penyedia jasa
DPU untuk pembuatan pintu-pintu. Pembuatan dan pengadaan pintu harus
dilaksanakan atas dasar Sub-Kontrak oleh Penyedia jasa Utama, yang
harus bertanggung jawab atas pemesanan dan administrasinya. Penyedia
jasa dalam penawarannya agar menyertakan Sub-Kontrak yang akan
membuat pintu berikut spesifikasi teknis dan material sesuai dengan
penawarannya. Dalam lampiran analisa harga pintu agar dibedakan antara :
harga pengadaan dan pembuatan pintu,
harga pengepakan dan pengangkutan dari pabrik sampai ke lokasi dan
harga pemasangan. Pabrik harus mempunyai peralatan dan kemampuan
serta bersedia membantu Direksi dalam hal pengujian dan pemeriksaan
terhadap bahan/material yang digunakan dan terhadap hasil akhir
pekerjaan. Sebelum pembuatan pintu dimulai, maka Penyedia jasa harus
menyiapkan Gambar Pabrikan (shop drawing) dan diperiksakan kepada
direksi pekerjaan guna mendapatkan persetujuan. Semua hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan pintu mengacu pada RPT0 Pd
Txx-200x, Pedoman Penyusunan Spesifikasi Teknik, Kegiatan yang bersifat
Umum, Bagian-8, Pekerjaan Pintu.

PASAL 11
PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Kantor, Barak dan Gedung

Peleksanaan pekerjaan konstruksi dilapangan dapat berhasil dengan baik


dari segi waktu dan kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Salah satu
sarana untuk dapat mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya
tempat bagi pengawas proyek dan kontraktor yang berupa direksi keet,
untuk :

Membuat laporan, mempelajari gambar, membuat gambar kerja dan semua


administrasi proyek.
Spesifikasi Teknis - 23
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Penempatan alat komunikasi, sehingga hubungan/komunikasi antara


pemilik, pengawas dan kontraktor dapat berjalan dengan baik.
Bahan untuk bangunan direksi keet lapangan menggunakan rangka kayu
kaso, penutup dindingnya dari multiplek 9 mm dan penutup atap
menggunakan asbes gelombang atau seng gelombang, lantai dengan
discreeding.

2. Papan nama pekerjaan

Secara umum, terkait pemasangan papan nama proyek, ada sejumlah


peraturan perundang-undangan yang dapat menjadi rujukan, antara lain
yaitu:
1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung (“Permen PU 29/2006”)
2. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang
Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan (“Permen PU 12/2014”)

Soal pemasangan papan nama proyek dalam Permen PU 29/2006


disebutkan salah satunya terkait persyaratan penampilan bangunan
gedung, yang salah satunya memperhatikan aspek tapak bangunan. Pada
daerah/lingkungan tertentu dapat ditetapkan ketentuan khusus tentang
pemagaran suatu pekarangan kosong atau sedang dibangun, pemasangan
nama proyek dan sejenisnya dengan memperhatikan keamanan,
keselamatan, keindahan dan keserasian lingkungan.[1]

Masih soal pemasangan papan nama proyek, dalam proyek pembangunan


sistem drainase perkotaan misalnya, pemasangan papan nama proyek ini
termasuk pekerjaan persiapan (Pre-Construction). Pekerjaan Persiapan
(Pre-Construction) salah satunya adalahpemasangan papan nama
proyek sebanyak yang diperlukan, minimal 2 (dua) buah, dengan ukuran
dan penempatan yang ditunjuk oleh Direksi Teknik.[2] Cara pengerjaan
yang harus dilakukan berkaitan dengan persiapan lapangan ini adalah
tentukan lokasipemasangan papan nama proyek yang strategis, mudah
dibaca, dan aman terhadap gangguan.[3]

3. Nomenklatur uk 40x60 cm

PENGADAAN DAN PEMASANGAN NOMENKLATUR 40 X 60 CM


( MARMER )
Bahan yang digunakan adalah marmer dengan ukuran sesuai dengan
desain atau ditentukan oleh direksi .
Untuk menulis huruf harus dipahat dan dicat warna biru atau sesuai dengan
perintah direksi dan permukaan dalam kondisi rata.
Dalam pemasangan harus tenggelam / rata dengan permukaan dan diberi
spesi 1pc : 2 ps sebagai bahan perekat.

Spesifikasi Teknis - 24
REHABILITAS FUNGSI JARINGAN IRIGASI D.I CITAPOS - KECAMATAN TANJUNGSARI
KABUPATEN BOGOR

Perhitungan dan pembayaran volume pekerjaan dihitung sesuai dan


berdasarkan gambar pelaksanaan yang telah disetujui oleh pengguna jasa ,
dan diperhitungkan dalam satuan ( unit ) buah. Harga satuan yang
ditawarkan oleh penyedia jasa sudah harus meliputi upah tenaga , bahan
material yang dipakai , peralatan yang digunakan , biaya umum dan
keuntungan .

4. Demobilisasi

Mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah kegiatan mendatangkan ke


lokasi (mobilisasi) dan mengembalikan (demobilisasi) alat-alat proyek
sesuai spesifikasi yang ditentukan dalam dokumen lelang dengan
menggunakan alat angkutan darat (trailer / truck besar) atau alat angkut air
(ponton). Contoh aplikasi mobilisasi dan demobilisasi proyek adalah
pekerjaan konstruksi.

Bogor , 14 Agustus 2018


Penawar ;
CV. YUDADHARMA

A.Faruk Arsid
Direktur

Spesifikasi Teknis - 25

Anda mungkin juga menyukai