Anda di halaman 1dari 11

KEPERAWATAN MATERNITAS

ANATOMI FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA


DAN MENSTRUASI

DI SUSUN OLEH:

NAMA : FRISKA PAKAYA


NIM: 751440118010

KELAS 2A KEPERAWAYAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
T.A 2020/2021

1
BAB I
Pendahuluan
A.Latar belakang
Pada manusia reproduksi hanya berlangsung secara seksual. Sistem
reproduksinya dibedakan menjadi organ reproduksi pria dan wanita. Alat
kelamin pria berfungsi sebagai penghasil gamet jantan (spermatozoa). Alat
kelamin pria dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Alat kelamin luar berupa penis yang berfungsi sebagai alat kopulasi
(persetubuhan). Sedangkan organ reproduksi dalam pada pria terdiri atas
testis, saluran reproduksi dan kelenjar kelamin. Begitu pula dengan alat
kelamin wanita dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.
Fertilisasi (pembuahan) diawali dengan pembentukan spermatozoa di
dalam testis dan ovum di dalam ovarium. Pembentukan spermatozoa disebut
spermatogenesis dan pembentukan ovum disebut oogenesis. Sistem reproduksi
juga dapat mengalami gangguan akibat penyakit atau kelainan. Penyakit pada
sistem reproduksi dapat disebabkan oleh kuman penyakit, faktor genetik, atau
hormon.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi Alat Reproduksi Wanita

Alat reproduksi wanita terdiri atas alat/organ eksternal dan internal, dan
sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina)
memiliki fungsi kopulasi dan bagian Internal memiliki fungsi ovulasi, fertilisasi
ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-


hormo gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus –
hipofisis – adrenal – ovarium. Selain itu terdapat organ/system
ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi: payudara,
kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

1. Genitalia Eksternal
a. Vulva
vulva ini terdiri dari beberapa organ wanita yaitu eksternal. Hal ini termasuk
pad, kecil bulat lemak yang melindungi tulang kemaluan. Menjangkau ke hampir
ke dubur adalah dua lipatan jaringan lemak, yang disebut "bibir lebih besar,"
untuk melindungi alat kelamin bagian dalam. Hanya dalam dua "bibir kecil", yang
menyertakan pembukaan uretra (yang turun dari kantong tersebut) dan vagina.
Pada ujung atas, adalah proyeksi kecil, disebut “kulup” yang melindungi clitoris.
b. Mons pubis/mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas
daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
c. Labia mayor

labia utama (tunggal, labium) melampirkan dan melindungi organ-organ lain


reproduksi eksternal. Mereka sesuai dengan skrotum pada laki-laki dan terutama

3
terdiri dari lipatan bulat dari jaringan adiposa tertutup oleh kulit. Pada kulit luar
termasuk rambut banyak, kelenjar keringat, kelenjar andsebaceous, sementara di
dalamnya yang tipis dan berbulu. Labia utama terletak dekat bersama dan
memanjang dipisahkan oleh celah yang mencakup urethral dan pembukaan
vagina. Di depan, labia bergabung untuk membentuk ketinggian bulat dari
jaringan lemak yang disebut "mons pubis," yang ignimbrit simfisis pubis. Di
belakang, dekat anus, labia agak meruncing dan menggabungkan ke dalam labia
minor.
d. Labia minora
Labia (tunggal, labium) kecil ini diratakan memanjang ke lipatan terletak
dengan celah antara labia besar. Lipatan ini memperpanjang sepanjang kedua sisi
ruang depan. Mereka terdiri dari jaringan penghubung yang kaya disertakan
dengan pembuluh darah, yang menyebabkan penampilan merah muda. Di
belakang, dekat anus, labia minor bergabung dengan labia besar, sementara di
depan mereka berkumpul untuk membentuk sebuah tudung seperti meliputi antara
lain sekitar klitoris.
e. Clitoris
Klitoris adalah tonjolan kecil di bagian depan vulva antara labia minor.
Meskipun sebagian besar tertanam di sekitar jaringan, biasanya sekitar 2 cm dan
0,5 cm diameter. Clitoris sesuai dengan penis pada pria dan agak mirip struktur.
Hal ini terdiri dari dua kolom jaringan ereksi, yang dipisahkan oleh septum dan
dikelilingi oleh meliputi dari padat, jaringan ikat berserat. Pada akar klitoris,
kolom jaringan berbeda untuk membentuk "krura," yang pada gilirannya melekat
pada sisi lengkungan kemaluan. Di depan, massa kecil jaringan ereksi membentuk
"kelenjar," yang kaya dengan disertakan dengan serat saraf sensorik.
f. Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia
minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium
urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan
duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
Introitus/orificium vagina

4
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis
bermukosa yaitu selaput dara/hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat
lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat,
oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen
dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya
berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae
myrtiformis adalah sisa-sisa selaput dara yang robek yang tampak pada wanita
pernah melahirkan/para.Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang
(hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah
menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
g. Vagina
vagina adalah bagian otot yang merupakan bagian dari organ seks wanita dan
yang menghubungkan leher rahim (serviks) dengan alat kelamin eksternal.
Vagina, yang kira-kira dua dan satu setengah sampai empat inci, memiliki dinding
berotot yang disertakan dengan banyak pembuluh darah. Dinding ini menjadi
tegak saat seorang wanita terangsang sebagai tambahan darah dipompa ke dalam
kapal. Vagina memiliki tiga fungsi: sebagai wadah untuk penis selama bercinta;
sebagai outlet untuk darah selama menstruasi, dan sebagai jalan bagi bayi untuk
melewati saat lahir.
Fungsi vagina: Untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid,
untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk
dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu
fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh
(G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina,
sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
h. Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot
diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis
(m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah
raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada

5
persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan
mencegah ruptur.
2. Genitalia Internal
a. Uterus
Uterus atau rahim adalah organ yang berongga, otot di mana telur (zigot)
dibuahi, menjadi tertanam dan di mana telur diberi makan dan dibiarkan
berkembang sampai kelahiran. Terletak dalam rongga panggul di belakang
kandung kemih dan di depan usus besar. Rahim biasanya miring ke depan pada
sudut sembilan puluh derajat ke vagina, meskipun pada sekitar 20% dari
perempuan miring ke belakang. Rahim dilapisi dengan jaringan yang berubah
selama siklus menstruasi. Membangun jaringan ini di bawah pengaruh hormon
dari ovarium. Ketika hormon menarik setelah siklus menstruasi, pasokan darah
dipotong dan jaringan dan telur yang tidak dibuahi sebagai limbah.
Uterus terdiri dari :
1) fundus uteri ( dasar rahim ) bagian uterus yang terletak antara kedua
pangkal saluran telur.
2) korpus uteri. Bagian uterus yang terbesar pada kehamilan, bagian ini
berpungsi sebagai tempat janin berkembang. Rongga yang terdapat pada
korpus uteri disebut kavum uteri atau rongga rahim.
3) servik uteri. Ujung servik yang menuju puncak vagina disebut porsio,
hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis di
sebut,ostium,uteri,internum.
Dinding uterus terdiri dari :
1) endromentium ( epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh darah ) merupakan
lapisan dalam uterus yang mempuyai arti penting dalam siklus haid.
Seorang wanita pada reproduksi, pada kehamilan endomentrium akan
menebal, pembuluh darah bertambah banyak hal ini diperlukan untuk
memberi makanan pada janin
2) miometrium ( lapisan otot polos ) tersusun sedemikian rupa hingga dapat
mendorong isinya keluar pada waktu persalinan. Sesudah plasenta lahir
akan mengalami pengecilan sampai keukuran normal sebelumnya.

6
3) lapisan serosa (peritonium verisal) terdiri atas ligamentum yang
mengguatkan uterus yaitu:
a. ligamentum kardinale kiri dan kanan, mencegah supaya uterus tidak
turun.
b. ligamentum sakro uterinum kiri dan kanan, menahan uterus supanya
tidak banyak bergerak.
c. ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus agar tetap dalam
keadaan antlovleksi.
d. ligamentum latum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi tuba.
e. ligamentum infundibulo pelvikum ligament yang menahan tuba falopi.
Fungsi uterus:
untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan,
sebutir ovum yang telah keluar dari ovarium dihantarkan melalui tuba
uterine keuterinis, pembuahan secara normal terjadi didalam tuba uterina,
endromentium disiapkan untuk menerima ovum yang telah dibuahi dan
ovum tertanam dalam endromentrium, pada waktu hamil uterus bertambah
besar dindingnya menjadin tipis tetapi kuat dan besar sampai keluar pelvis
masuk kedalam rongga abdomen pada masa pertumbuhan janin. Pada saat
melahirkan uterus berkondraksi mendorong bayi dan plasenta keluar.
b. Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus
dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama:
otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar
di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium
uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks,
dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan
(nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah
pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang.
Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar
mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein

7
kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan
mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
c. Corpus uteri
Terdiri dari: paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium
berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal,
anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding
cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-
hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior,
fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap
isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan
wanita.
d. Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale,
ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum
infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri
ovarica cabang aorta abdominalis.
e. Salping / Tuba Falopii
Tabung fallopi memanjang dari uterus ke ovarium. Tabung ini membawa telur
dan sperma dan adalah tempat fertilisasi telur, atau "ovum" terjadi. Saluran telur
terletak di bagian panggul dari rongga perut dan setiap tabung mencapai dari
indung telur untuk menjadi bagian atas rahim. Ini tabung berbentuk corong adalah
sekitar tiga inci panjangnya. Akhir lebih besar dari saluran dibagi menjadi
berbulu, jari-proyeksi seperti yang terletak dekat dengan ovarium. Memukul
proyeksi ini, bersama dengan kontraksi otot, memaksa sel telur ke saluran akhiri
kecil, yang membuka ke dalam rahim. Setelah hubungan seksual, sperma
berenang ini saluran dari uterus. Lapisan tabung dan sekresi yang
mempertahankan baik telur dan sperma, mendorong pemupukan dan bergizi telur
sampai mencapai rahim.

8
Tuba falopi terdiri atas :
a) Parst. Interstitialis, bagian yang terdapat di dinding uterus.
b) Parst. Ismika/ismus, merupakan bagian medial tuba yang sempit
seluruhnya.
c) Parst. Ampularis, bagian yang terbentuk saluran leher tanpak konsepsi
agak lebar.
d) Infundibulum. Bagian ujung tuba yang terbuka diseut frinbia untuk
menangkap telur kemudian menyalurkan telur kedalam tuba.
Fungsi tuba uterine. Mengantarkan ovum dari ovarium k eke uterius.
Menyediakan tempat untuk pembuahan, perjalanan ovum dibuahi
maka terjadi kehamilan ektropik, karena ovum tidak dapat bergerak
terus maka ovum tertanam dalam tempat yang abnormal, hal ini bisa
berakhir 8-10 minggu.

f. Pars isthmica (proksimal/isthmus)


Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba
pengendali transfer gamet.
g. Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum,
dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding
tuba bagian ini. Pars infundibulum (distal) Dilengkapi dengan fimbriae serta
ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium.
Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan
ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
h. Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
i. Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang
kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah
dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam
pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal
primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran

9
ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna
folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars
infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap”
ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum
ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium.
Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
B. FISIOLOGI MENSTRUASI
Fisiologi Menstruasi Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan
oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium
(indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat
berkembang menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel
de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, 10
sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon
LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan
hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan
balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan
LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang
mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium.
Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi.
Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus
luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LRH, Korpus luteum menghasilkan
progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila
tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan
penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini
menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini
disebut menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka
korpus luteum tersebut dipertahankan

10
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria


memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan
sel sperma di tandai dengan mimpi basah pada usia pubertas Pada system
reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum.
Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16
tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi
kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.

B.Saran

Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh


semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut
akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas
tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah
dipahami, tepat sasaran, dan tidak menyesatkan. Dengan demikian orang
tersebut akan dapat menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat,
matang dan bertanggung jawab.

11

Anda mungkin juga menyukai