id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Pneumonia
Pneumonia adalah salah satu bentuk infeksi saluran nafas bawah akut yang
infeksi saluran pernafasan akut, yaitu terjadi peradangan atau iritasi pada salah
satu atau kedua paru, yang disebabkan oleh infeksi. Suatu penyakit dikatakan akut
jika penyakit tersebut telah berlangsung selama kurang lebih 14 hari (Dirjen PPM
B. Klasifikasi Pneumonia
epidemiologis :
dirawat di rumah sakit dan disingkirkan semua infeksi yang terjadi sebelum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5
c. Pneumonia aspirasi, yaitu infeksi saluran nafas yang terjadi secara kronis,
benda asing yang terhirup jumlahnya sedikit, berasal dari oropharing dengan
balita klasifikasi penyakit pneumonia dibedakan untuk golongan umur < 2 bulan
pernafasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih, atau adanya tarikan yang
b. Bukan pneumonia : batuk pilek biasa, bila tidak ditemukan tarikan kuat
yaitu :
a. Pneumonia berat : bila disertai nafas sesak yaitu adanya tarikan dinding
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
6
diberikan pada balita usia 2 bulan sampai 5 tahun yang memiliki batuk atau
Panduan WHO (2003) dalam menentukan seorang anak menderita nafas cepat
Tabel II. Kriteria nafas cepat menurut frekuensi pernafasan berdasarkan umur anak
(WHO, 2003)
Umur Anak Nafas cepat bila frekuensi nafas lebih dari
Kurang dari 2 bulan 60 kali per menit
2 bulan sampai 12 bulan 50 kali per menit
12 bulan sampai 5 tahun 40 kali per menit
C. Etiologi Pneumonia
1. Bakteri
2009).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7
2. Virus
pernapasan bagian atas, pada balita gangguan ini bisa memicu pneumonia
(Misnadiarly, 2008).
3. Jamur (Fungi)
Pneumonia yang disebabkan oleh jamur tidak umum, tetapi hal ini mungin
terjadi pada individu dengan masalah sistem imun yang disebabkan AIDS,
pneumonia oleh jamur mirip dengan pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
D. Patogenesis
untuk sampai dan merusak permukaan epitel saluran napas. Ada beberapa cara
1. Inokulasi langsung
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8
a. Intubasi trachea
2. Penyebaran melalui pembuluh darah, dari tempat lain di luar paru misalnya
endokarditis
kuman
Dari keempat cara tersebut diatas yang terbanyak adalah secara kolonisasi.
atau jamur. Kebanyakan bakteri dengan ukuran 0,5 – 2,0 m melalui udara dapat
mencapai bronkus terminal atau alveol dan selanjutnya terjadi proses infeksi. Bila
terjadi kolonisasi pada saluran napas atas (hidung, orofaring) kemudian terjadi
aspirasi ke saluran napas bawah dan terjadi inokulasi mikroorganisme, hal ini
merupakan permulaan infeksi dari sebagian besar infeksi paru. Aspirasi dari
sebagian kecil sekret orofaring terjadi pada orang normal waktu tidur (50 %) juga
pada keadaan penurunan kesadaran, peminum alkohol dan pemakai obat (drug
sehingga aspirasi dari sebagian kecil sekret (0,001 – 1,1 ml) dapat memberikan
titer inokulum bakteri yang tinggi dan terjadi pneumonia. Pada pneumonia
saluran napas bagian bawah, akan tetapi pada beberapa penelitian tidak di
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
E. Manifestasi Klinis
1. Pada neonatus dan bayi kecil tanda pneumonia tidak selalu jelas. Efusi pleura
2. Manifestasi non spesifik infeksi dan toksisitas berupa demam (39,5˚C sampai
40,5˚C), sakit kepala, iritabel, gelisah, malaise, nafsu makan kurang, dan
keluhan gastrointestinal
nafas cuping hidung, sesak nafas, air hinger, merintih, sianosis. Anak yang
lebih besar dengan pneumonia akan lebih suka berbaring pada sisi yang sakit
1. Pemeriksaan laboratorium :
a. Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan sputum
Bahan pemeriksaan yang terbaik diperoleh dari batuk yang spontan dan
dalam
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10
c. Analisa gas darah untuk mengevaluasi status oksigenasi dan status asam
basa
2. Pemeriksaan Radiologi :
a. Rontgenogram Thoraks
pneumokokal.
b. Laringoskopi/bronkoskopi
F. Penatalaksanaan Terapi
Terapi penunjang berupa pemberian asupan makanan atau cairan sesuai kebutuhan
dan terapi oksigen yang diberikan secara rutin melalui kateter hidung atau masker
tergantung berat ringannya penyakit. Jika terdapat tanda gagal nafas maka
namun pada pneumonia anak sulit untuk dapat mengetahui organisme yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
11
Aspirasi
Community Anaerob mulut Ampi/amoxicillin 100-200 2-6g
Hospital Anaerob mulut, Klindamisin 8-20 1,2-1,8g
S. aureus, Klindamisin+ s.d.a. 1,2-1,8g
Gram negative enteric aminoglikosida
Nosokomial
Pneumonia K. pneumoniae, Cefuroksim s.d.a. s.d.a.
Ringan, P. aeruginosa, Cefotaksim s.d.a. s.d.a.
Onset <5 Enterobacter spp. Ceftriakson s.d.a. s.d.a.
hari, Risiko rendah S. aureus, Ampicilin- 100-200 4-8g
Sulbaktam
Tikarcilin-asam 200-300 12g
klavulanat
Gatifloksasin - 0,4g
Levofloksasin
Klindamisin+ - 0,5-0,75g
azitromisin
Keterangan :
*) Aminoglikosida atau Ciprofloksasin dikombinasi dengan salah satu antibiotika yang
terletak di bawahnya dalam kolom yang sama
**) Pneumonia berat bila disertai gagal napas, penggunaan ventilasi, sepsis berat, gagal ginjal
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
12
antibiotika yang dimulai secara empiris dengan antibiotika spektrum luas sambil
sesak, hipoksemia.
4. Nutrisi
klinis pasien. Pemilihan antibiotik yang akan diberikan harus didasarkan pada
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
13
G. Komplikasi Pneumonia
1. Pleuritis
2. Efusi pleura
3. Pneumotoraks
4. Piopneumotoraks
5. Abses paru
6. Gagal nafas
H. Pencegahan Pneumonia
2. Vaksinasi (vaksin pneumokokal dan vaksin influenza) sampai saat ini masih
antara lain reaksi lokal dan reaksi yang jarang terjadi yaitu hipersensitivitas
tipe 3.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
14
umur muda yang mengalami trauma, penerima donor organ tetapi hal ini
merupakan perdebatan.
a. Letakkan pasien pada posisi kepala lebih (30˚ - 45˚) tinggi untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
15
gastro esofagal
e. Alat – alat yang digunakan untuk pasien harus diganti secara berkala
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
16
I. Leukosit
Leukosit adalah sel darah yang mengandung inti, disebut juga sel darah putih.
Leukosit terdiri dari dua golongan utama, yaitu agranular dan granular. Leukosit
bulat atau berbentuk ginjal. Leukosit granular mengandung granula spesifik dalam
bentuknya. Terdapat dua jenis leukosit agranular yaitu limfosit yang terdiri dari
sel – sel kecil dengan sitoplasma sedikit, dan monosit yang terdiri dari sel – sel
yang agak besar dan mengandung sitoplasma lebih banyak. Terdapat tiga jenis
J. Keterangan Empirik
pneumonia di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang menunjukkan hasil antibiotik yang
40,68%. Penelitian ini tidak hanya mengetahui pola penggunaan antibiotik tetapi
empirik ditinjau dari perubahan terapi antibiotik dan perbaikan respon klinis
pasien serta lama rawat inap diperoleh data bahwa semua kombinasi relatif
efektif.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
17
K. Kerangka Pemikiran
commit to user