Anda di halaman 1dari 51

PROGRAM SIMULASI

( UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER )


CBT ( COMPUTER BASED TEST )
SMK TRIBAKTI PANGALENGAN
TAHUN AJARAN 2017 / 2018

SMK TRIBAKTI PANGALENGAN


TEAKREDITASI “ A “ ( AMAT BAIK )
NSS : 322020818058 NPSN : 20259588
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN
: TEKNIK SEPEDA MOTOR (TSM)
JL. Kebon Kopi No. 119 Tlp. (022) 5979822 Pangalengan 40378 email : smktribakti@ymail.com
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Alloh Subhanahu Wata’ala bahwa
dalam waktu yang relatif singkat kini telah dapat menyusun Program Kerja
Penyelenggaraan Ujian Nasional Berbasis Komputer/Ujian Sekolah Tahun
Pelajaran 2017/2018.
Program Kerja ini Kami susun berdasarkan petunjuk dari yang terhormat :
1. Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
2. Bapak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kebupaten bandung
3. Bapak Kepala UPTD SMA/SMK wilayah II Baleendah
4. Bapak Pengawas Sekolah Kabupaten Bandung

Dengan Program ini, kami seluruh panitia siap melaksanakan Tugas


Penyelenggaraan Ujian Nasional/Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2017/2018
dengan penuh kesanggupan dan tanggung jawab yang tinggi.

Pada Kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan membimbing sehingga terselenggaranya Ujian
Nasional/Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2017/2018 sejak tahap persiapan
sampai tahap akhir pelaksanaan.

Akhirnya semoga Alloh subhanahu Wataa’ala Meridoi dan mengabulkan


tentang rencana yang dicita-citakan oleh kita semua. Amin
Pangalengan, Februari 2018
Mengetahui
Pengawas Pembina Kab. Bandung Kepala Sekolah

Drs. BUDHI LAKSONO SAPUTRO, M.MPd Drs.H.TJAHRA SUMPENA,M.MPd


NIP. 195902091981011003

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................... i


DAFTAR ISI................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Pengertian dan Latar Belakang ............................................................ 1
B. Dasar Landasaan Hukum .................................................................... 2
C. Tujuan dan Fungsi............................................................................... 3
D. Ruang Lingkup .................................................................................... 3
E. Sasaran................................................................................................ 4
BAB II PENGORGANISASIAN ..................................................................... 5
A. Oganigram ........................................................................................... 5
B. Susunan Panitia .................................................................................. 6
BAB III MATERI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL .................................... 9
A. Peserta Ujian Nasional ......................................................................... 9
1. Persyaratan Peserta Ujian Nasional .................................................... 9
2. Pendaftaran Peserta Ujian ................................................................ 11
B. Bahan Ujian Nasional ........................................................................ 14
1. Kisi - Kisi Ujian Nasional .................................................................. 14
2. Bahan Ujian Nasional ....................................................................... 14
3. Penyiapan Bahan Ujian Nasional ...................................................... 15
4. Penggandaan dan Pendistribusian Bahan Ujian Nasional ................. 19
C. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer ................................ 20
1. Pelaksanaan UNBK ........................................................................... 20
2. Jadwal Simulasi UBK Tahun Pelajaran 2017/2018 .......................... 21
3. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer ............................... 21
4. Prosedur Pelaksanaan UBK ............................................................. 21
D. Pemeriksaan Hasil Ujian Nasional Naskah ......................................... 30
1. Pengumpulan Hasil Ujian Nasional ................................................... 30
2. Pengolahan Hasil Ujian ..................................................................... 31
E. Kelulusan........................................................................................... 32
F. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan ................................................ 34
G. Biaya Pelaksanaan Ujian Nasional ..................................................... 34
H. Prosedur Tindak Lanjut ..................................................................... 35
I. Sanksi ................................................................................................ 37
J. Kejadian Luar Biasa ........................................................................... 38
BAB IV JADWAL KEGIATAN .................................................................... 41
A. Pengumpulan Data Peserta UN .......................................................... 41
B. Bahan UN .......................................................................................... 41
C. Jadwal Pengumpulan Nilai Sekolah dan Praktek Kompetensi SMK .... 41
D. Jadwal UN dan Pengolahan LJUN 2018 ............................................. 42
BAB V HAMBATAN DAN SARAN ............................................................... 43
BAB VI PENUTUP .................................................................................... 44
LAMPIRAN - LAMPIRAN

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

Untuk Mendukung Kebijakan pemerintah di bidang pendidikan seperti yang


tertuang dalam Undang –Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
PP 19/2005, PP 32/2013 dan PP 13/2015 tentang sistem Pendidikan
Nasional, Departemen Pendidikan Nasional telah melaksanakan sebagai
upaya meningkatkan mutu Pendidikan secara.Nasional, salah satunya
adalah Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah ( School Based
Manajement ).

Menyikapi beberapa pemikiran mengenai perlunya perubahan dan inovasi


dalam kerangka pengembangan paradigma baru bidang pendidikan, pada
tahun pelajaran 2009/2010 Departemen Pendidikan Nasional Nomor : 59
Tahun 2011, dan 19 Tahun 2005 tentang sistem Pendidikan Nasional.

Perbedaan yang mendasar dibandingkan dengan pelaksanaan Ujian Nasional


Tahun pelajaran sebelumnya adalah jumlah mata pelajaran yang disiapkan
oleh pusat adalah 3 mata pelajaran. Kemampuan dasar pada masing – masing
jenjang pendidikan yaitu :
( Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Kompetensi Keahlian ).
Siswa yang mengikuti Ujian Nasional berhak memperoleh Ijazah dan Surat
Katerangan Hasil Ujian Nasional ( SKHUN ), bagi yang lulus dapat
melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih Tinggi.
Pengorbanan, Dedikasi dan Rasa Tanggungjawab yang tinggi dalam
pelaksanaan Ujian Nasional merupakan bukti nyata untuk ikut
mensukseskan tugas mulia ini dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa.

A. Pengertian dan Latar Belakang


Pengertian
1. Ujian Nasional adalah penilaian hasil belajar siswa telah
menyelesaikan jenjang pendidikan pada jalur sekolah yang
diselenggarakan secara Nasional.
2. Ujian Nasional Meliputi seluruh mata pelajaran yang diajarkan pada
kelas akhir sesuai dengan kurikulum Nasional dan dilaksanakan
dalam bentuk Ujian tertulis dan Ujian Praktik.

1
3. Ujian Parktik dilaksanakan sesuai dengan karakteristik dan tujuan
mata pelajaran yang diujian serta kondisi sekolah/madrasah.
4. Surat tanda kelulusan adalah daftar yang memuat nilai hasil Ujian
Nasional yang diberikan kepada siswa yang telah mengikuti Ujian
seluruh Mata Pelajaran yang diujikan sebagai tanda sertifikasi
kelulusan.
Latar Belakang
Yang menjadi latar belakang dilaksankan Ujian Nasional adalah :
1. Bahwa Untuk mengetahui hasil belajar siswa dan untuk memperoleh
keterangan mengenai mutu pendidikan pada Sekolah Menengah Atas
perlu diselenggarakan penilaian secara Nasional pada Akhir masa
Satuan Pendidikan.
2. Penilaian hasil belajaran secara Nasional telah diatur dengan
keputusan Mentri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006,
khususnya yang berkenaan dengan Ujian Nasional pada Sekolah
perlu diselenggarakan dengan azas tugas perbantuan.
3. Untuk menjaga akuntabilitas pelaksanaan manajemen berbasis
sekolah diperlukan adanya atndar mutu pendidikan yang berakhir
secara Nasional.
B. Dasar ( Landasan Hukum )
1. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 59 Tahun 2011 dan 22
Tahun 2006 Tentang Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2014 / 2015.
2. Surat Keputusan Badan Standar No. 0020/P/BSNP/I/2013 ,
Tentang Prosedur Operasional Standar Ujian Nasional Tahun
Pelajaran 2014/2015.
3. Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No. 13/2015 Tentang
Pertimbangan masuk Jenjang Pendidikan berikutnya, dan
pembinaan satuan pendidikan
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 3/2018 Tentang
Pelaksanaan UNBK
5. Prosedur operasional standar penyelenggaraan ujian nasional tahun
pelajaran 2014/2015
6. Panduan Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer SMK
Tahun Pelajaran 2017/2018 Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
7. Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2017/2018 tentang program
atau kegiatan persekolahan.

2
8. Program Kerja SMK Tribakti Pangalengan.

C. Tujuan dan Fungsi


Ujian Nasional Bertujuan untuk :
1. Mengukur Pencapaian Hasil Belajar Siswa
2. Mengukur mutu Pendidikan di Tingkat nasional, Provinsi,
Kabupaten/Kota, dan Sekolah ( Madrasah )
3. Mempertanggungjawabkan penyelenggaraan Pendidikan secara
Nasional, Provinsi/Kota,dan sekolah ( Madrasah ).
Ujian Nasional Berfungsi Sebagai :
1. Alat pengendali Mutu Pendidikan secara Nasional.
2. Pendorong Peningkatan Mutu Pendidikan.
3. Bahan dalam Menentukan kelulusan siswa.
4. Bahan pertimbangan dalam seleksi Penerimaan Siswa Baru pada
Jenjang Pendidikan yang lebih Tinggi.
D. Ruang Lingkup
Mata pelajaran yang diujikan
1. Satuan Pndidikan SMK :
1.1 Naskah soal disiapkan oleh pusat :
a. Bahasa dan Sastra
b. Bahasa Inggris
c. Matematika
d. Kompetensi Keahlian
1.2 Naskah soal disiapkan oleh MGMP Kab. :
a. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
b. Pendidikan Agama
c. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
d. Bahasa Indonesia
e. Bahasa Inggris
f. Matematika
g. IPA
h. IPS
i. Kewirausahaan
j. Fisika.
k. Kimia

3
E. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai setelah melaksanakan Ujian adalah :
1. Soal Ujian Nasional mengacu pada materi pelajaran dan bahan
kajian yang telah ditetapkan berdasarkan Kurikulum Nasional.
2. Siswa yang mengikuti Ujian Nasional berhak mendapatkan Surat
Tanda Lulus
( STL ) dengan syarat/Kriteria Nasional :
a. Menyelesaikan semua program Pelajaran yang diujikan secara
Nasional
b. Memiliki Nilai Rata – rata 7,00 untuk semua matap pelajaran
yang diujikan dengan nilai minimal 5,50 untuk paling banyak
dua mata pelajaran dan minimal 5,00 untuk mapata pelajaran
lainnya.

4
BAB II
PENGORGANISASIAN
1. PELAKSANAAN
a. ORGANIGRAM

KEPALA SEKOLAH
SELAKU
PENANGGUNG JAWAB

KETUA
PENYELENGGARA

BENDAHARA SEKRETARIS

ANGGOTA

PROKTOR TEKNISI PENGAWAS

SISWA

5
b. SUSUNAN PANITIA

SUSUNAN PANITIA UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER


TAHUN PELAJARAN 2017/2018
Penanggung Jawab : Universitas Pendidikan Indonesia
Ketua : Drs. H. Tjahra Sumpena, M.MPd
Sekretaris : Ade Somantri, S Kom.
: Euis Kartini, S.Pd
Bendahara : Dra.Hj. Ai Tati M.M.Pd
Anggota : Tono C Margono
: Usep Nur Aliansyah, S.Pd
: Saeful Rizal, S.Pd
Pembantu Umum : Semua Tata Usaha

1. TUGAS – TUGAS PANITIA


Penanggung Jawab : Mempertanggung Jawabkan Ujian
Nasional dari mulai peserapan,
Pelaksanaan dan tindak lanjut.

Ketua : Secara Bersama sama melaksanakan


tugas-tugas membuat Jadwal Ujian
Nasional Berbasis Komputer, Jadwal
Kegiatan dari Mulai persiapan,
pelaksanaan sampai pembagian
laporan, membuat tugas-tugas guru
mengumpulkan nilai-nilai dan
menyerahkan ke masing-masing wali
kelas, membuat blanko-blanko yang
diperlukan, mengurus pengetikan soal-
soal, membuat denah tempat duduk
siswa, mengamankan penyimpanan
soal, mengawasi kegiatan ujian
Nasional Berbasis Komputer dan
melaksanakan tugas-tugas baru dari
penanggung jawab
Sekretaris : Secara bersama-sama melaksanakan
tugas-tugas yaitu : Membuat buku
Program Kerja, mengurus
penggandaan soal, membuat kartu
peserta, mengurus tempat duduk
Peserta mengurus dan mengawasi
peserta, menjaga ketertiban dan
keamanan peserta baik persiapan
maupun pelaksanaan, mengawasi
pelasanaan Ujian Nasional,
membuat/mengurus absen daftar
hadir peserta, panitia dan pengawas
dan melaksanakan tugas-tugas baru
dari penanggung jawab.
Bendahara : Secara bersama-sama melaksanakan

6
tugas–tugas yaitu: Menerima /
mengumpulkan uang dari siswa dan
menyetorkannya kepada Kepala
Sekolah, menagih kepada peserta Ujian
Nasional, membuat rencana anggaran
penerimaan, pengeluaran untuk
keperluan pelaksanaan dan diserahkan
kepada Kepala Sekolah, memberi kartu
kepada siswa yang telah beres
membayar administrasi dan keuangan.
Membuat perjanjian siswa, mengurus
penggandaan soal, mengurus
pelaksanaan tugas – tugas baru dari
penanggung jawab.
Anggota : Melaksanakan Tugas-tugas yaitu :
menyediakan ruangan peserta, panitia
dan pengawas, memasang atribut
ruangan, menempel data, memasang
tanda, ruangan, denah tempat duduk
dan tata tertib siswa di pintu,
menempel atau memasang tanda
ruangan panitia atau pengawas,
menyediakan map untuk absen
peserta, absen pengawas, mengurus
pelaksanaan ulangan, menyediakan
bahan – bahan yang diperlukan, untuk
kegiatan dan mengawasi kebersihan
dan keindahan ruangan dan halaman,
melaksanakan tugas – tugas baru dari
penanggung jawab.

Pembantu Umum : Melaksanakan tugas – tugas :


Membersihkan semua halaman dan
ruangan setiap hari, menyediakan air
minum untuk semua petugas,
mengerjakan pengepakan soal – soal
bekas, mengerjakan tugas-tugas baru
dari penanggung jawab.

7
DAFTAR PETUGAS RUANGAN
SIMULASI II UBK SMK
SMK TRIBAKTI PANGALENGAN
Tahun Pelajaran 2017/2018

HARI,
NO NAMA PENGAWAS JABATAN
TANGGAL
Proktor
1 Ade Somantri S.Pdi, S.Kom
Teknisi
2 Andri Setiabudhi S.Kom, S.Pd
Pengawas
3 Rabu, Kamis H. Isep Wahyudin S.Pdi
31 Januari dan
1 Februari 2018 Proktor
4 H. Rizal Zamaludin M.Kom
Teknisi
5 Sagitia Rahman, S.Kom
Pengawas
6 Ririn Karina M, S.Kom

8
BAB III
MATERI PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

1. PESERTA UJIAN NASIONAL


A. Persyaratan Peserta Ujian Nasional
1. Persyaratan umum peserta UNBK adalah sebagai berikut.

a. telah atau pernah berada pada tahun terakhir pada suatu


jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu;
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada suatu
jenjang pendidikan di satuan pendidikan tertentu mulai
semester I tahun pertama sampai dengan semester I tahun
terakhir;
c. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar pada
Pendidikan Kesetaraan; dan
d. belum pernah lulus dari satuan pendidikan pada jenjang yang
sama.

2. Persyaratan peserta UN dari pendidikan formal adalah sebagai


berikut.
a. Peserta didik terdaftar pada SMP/MTs/SMA/SMAK/SMTK
yang menyelenggarakan sistem SKS harus terakreditasi A.
b. Peserta didik yang memiliki rapor lengkap penilaian hasil
belajar pada satuan pendidikan sampai dengan semester I
tahun terakhir;
c. Bagi peserta didik SMK/MAK Program 4 tahun, telah
menyelesaikan proses pembelajaran selama 3 tahun untuk
mata pelajaran yang diujikan secara nasional dapat mengikuti
UNBK;
d. Peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain
yang setara, atau berpenghargaan sama dengan ijazah dari
satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah. Penerbitan
ijazah yang dimaksud sekurang-kurangnya 3 tahun sebelum
mengikuti ujian sekolah/madrasah, atau sekurang-kurangnya
2 tahun untuk peserta program SKS;
e. Untuk peserta UNBK dari program SKS yang masa
pembelajarannya kurang tiga tahun, harus menunjukkan:
1) bukti kemampuan istimewa dalam kemampuan akademik
dan Intelligence Quotion (IQ) ≥ 130 dari perguruan tinggi
yang memiliki program studi psikologi terakreditasi atau
lembaga psikologi lain yang direkomendasikan oleh BSNP;
2) surat izin penyelenggaraan program SKS dari Direktorat
atau Dinas Pendidikan Provinsi; dan
3) surat pernyataan dari sekolah sebagai jaminan bahwa
proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan pedoman
program SKS.

9
f. Peserta didik yang belajar di Satuan Pendidikan Kerjasama
(SPK) di Indonesia dapat mendaftar dan mengikuti UNBK pada
satuan pendidikannya atau satuan pendidikan pelaksana
UNBK terdekat.
g. Warga negara Indonesia yang belajar di sekolah asing di luar
negeri dapat mengikuti UNBK, yang ketentuannya diatur lebih
lanjut dalam peraturan tersendiri;
h. Peserta UNBK yang karena alasan tertentu dan disertai bukti
yang sah tidak dapat mengikuti UNBK di satuan
pendidikannya, dapat mengikuti UNBK di sekolah/madrasah
lain pada jenjang dan jenis yang sama;
i. Peserta UN yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang
sah tidak dapat mengikuti UNBK dapat mengikuti UNBK
susulan;
j. Peserta didik yang belum lulus UNBK pada tahun pelajaran
2014/2015, 2015/2016, atau 2016/2017 yang akan mengikuti
UNBK tahun pelajaran 2017/2018 harus:
1) mendaftar pada sekolah/madrasah asal atau
sekolah/madrasah pelaksana UNBK;
2) memiliki nilai sekolah/madrasah; dan
3) mengikuti semua mata pelajaran yang diujikan secara
nasional.
k. Peserta didik yang belum lulus dari satuan pendidikan yang
akan mengikuti Ujian Sekolah/Madrasah tahun pelajaran
2017/2018 harus:
1) mendaftar pada sekolah/madrasah asal;
2) nilai UNBK tahun sebelumnya dapat digunakan sebagai nilai
hasil UNBK tahun pelajaran 2017/2018.
3. Persyaratan peserta UNBK dari pendidikan nonformal adalah
sebagai berikut:

a. peserta terdaftar pada PKBM, SKB, Pondok Pesantren


penyelenggara program Wustha, atau kelompok belajar
sejenis yang memiliki izin dan memiliki laporan hasil belajar
lengkap;
b. memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar setiap derajat
kompetensi pada masing-masing jenjang pendidikan
kesetaraan satuan pendidikan nonformal; dan
c. peserta didik dari kelompok belajar lainnya dapat mendaftar
pada PKBM, SKB, dan Pondok Pesantren yang memiliki izin.

10
4. Persyaratan peserta UNBK pendidikan kesetaraan di luar negeri
sebagai berikut:
a. Terdaftar pada satuan pendidikan kesetaraan yang telah
mendapatkan izin dan memiliki laporan kegiatan tutorial dari
lembaga pendidikan nonformal;
b. Minimum telah mengikuti proses pembelajaran untuk mencapai
standar kompetensi pada setiap mata pelajaran sesuai dengan
Satuan Kredit Kompetensi (SKK) yang telah ditetapkan dalam
bentuk tatap muka,tutorial dan pembelajaran mandiri;
c. Untuk Program Paket B/Wustha dan Program Paket C memiliki
ijazah dari satuan pendidikan yang setingkat lebih rendah
dengan minimum usia ijazah 3 tahun atau usia ijazah
minimum 2 tahun bagi peserta UNBK yang berusia 25 tahun
atau lebih;
d. Adanya bukti kegiatan pembelajaran dan laporan lengkap
penilaian hasil belajar yang sudah dicap dan ditandatangani
oleh pimpinan lembaga pendidikan nonformal penyelenggara
diserahkan pada saat mendaftar menjadi peserta UNBK
Pendidikan Kesetaraan kepada Atase Pendidikan atau Konsulat
Jenderal untuk diteruskan ke Panitia UNBK Tingkat Pusat.
Dalam hal tidak berada dalam pembinaan Atase Pendidikan
atau Konsulat Jenderal, diserahkan pada saat mendaftar
menjadi peserta UNBK Pendidikan Kesetaraan kepada Panitia
UNBK Tingkat Pusat dengan verifikasi dari Direktorat terkait;
e. Berkoordinasi dengan Atase Pendidikan pada KBRI dan/atau
Konsulat Jenderal setempat atau langsung Direktorat terkait
pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam hal tidak
ada Atase Pendidikan atau tidak berada dalam pembinaan
Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI setempat.

B. Pendaftaran Peserta Ujian


1. Sekolah/madrasah pelaksana UNBK melaksanakan pendataan
calon peserta.
2. Sekolah/madrasah pelaksana UNBK menerima pendaftaran
peserta yang TIDAK LULUS UNBK tahun pelajaran 2015/2016,
2016/2017, atau 2017/2018, baik dari sekolah/madrasah asal
maupun dari sekolah/madrasah lain.
3. Pendaftaran peserta UNBK yang tidak lulus sebagaimana
dimaksud pada angka 2 harus:
a. mencantumkan nomor peserta UNBK pada lembar pendaftaran
peserta UN tahun 2017/2018;
b. berkoordinasi dengan sekolah/madrasah asal bagi siswa yang
mendaftar di sekolah/madrasah lain.
4. Sekolah/madrasah pelaksana UNBK mengirimkan data calon
peserta ke pelaksana UNBK Tingkat Provinsi melalui Panitia
UNBK Tingkat Kabupaten/Kota.

11
5. Panitia UNBK Tingkat Provinsi mengoordinasikan pendataan
calon peserta dengan menggunakan perangkat lunak sesuai
dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh Balitbang
Kemdikbud.
6. Panitia UNBK Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan
mendistribusikan daftar nominasi sementara (DNS) ke
sekolah/madrasah.
7. Sekolah/madrasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan
hasil verifikasi ke Panitia UNBK Tingkat Kabupaten/Kota.
8. Panitia UN Tingkat Provinsi melakukan:
a. Pemutakhiran data;
b. Pencetakan daftar nominasi tetap (DNT);
c. Pengiriman DNT peserta UNBK SMA/MA/SMAK/SMTK,
SMALB, dan SMK/MAK ke Panitia UNBK Tingkat
Sekolah/Madrasah melalui Panitia UNBK Tingkat
Kabupaten/Kota;
d. Pengiriman DNT peserta UNBK SMP/MTs, SMPLB ke Panitia
UN Tingkat Sekolah/Madrasah melalui Panitia UNBK Tingkat
Kabupaten/Kota;
9. Data peserta SILN dikirim ke Panitia UNBK Tingkat Pusat.
10. Kepala sekolah/madrasah pelaksana UNBK menerbitkan,
menandatangani, dan membubuhkan stempel sekolah/madrasah
pada kartu peserta UNBK yang telah ditempel foto peserta;
11. Mekanisme pendaftaran peserta UNBK Pendidikan Kesetaraan
adalah:
a. Penyelenggara Program Paket B/Wustha dan Program Paket C
mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan ke
Unit pelaksana UNBK Pendidikan Kesetaraan.
b. Penyelenggara Program Paket B/Wustha dan Program Paket
C pada Pondok Pesantren mendaftarkan peserta didik yang
memenuhi persyaratan ke Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota. Selanjutnya Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota melakukan entri dan verifikasi data calon
peserta dengan menggunakan aplikasi yang dibuat oleh
Puspendik dan menyerahkannya ke Panitia UNBK Tingkat
Kabupaten/Kota.
c. Unit pelaksana UNBK Pendidikan Kesetaraan melakukan
verifikasi berkas pendaftaran dan menyusun Daftar Calon
Peserta.
d. Unit pelaksana UNBK Pendidikan Kesetaraan mengirimkan
Daftar Calon Peserta ke Panitia UNBK Tingkat
Kabupaten/Kota.
e. Panitia UNBK Tingkat Kabupaten/Kota melakukan entri data
calon peserta dengan menggunakan aplikasi yang dibuat oleh
Puspendik.

12
f. Panitia UNBK Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan
mendistribusikan Daftar Nominasi Sementara (DNS) ke Unit
pelaksana dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
g. Unit Pelaksana UNBK Pendidikan Kesetaraan dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota melakukan verifikasi
DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Panitia UNBK
Tingkat Kabupaten/Kota.
h. Panitia UNBK Tingkat Kabupaten/Kota merekapitulasi dan
mengirimkan DNS dalam bentuk dokumen elektronik dan
cetakan ke Panitia UNBK Tingkat Provinsi.
i. Panitia UNBK Tingkat Provinsi mengumpulkan,
menggabungkan, menyusun daftar dan merekapitulasi data
calon peserta.
j. Panitia UNBK Tingkat Provinsi menetapkan dan
mendistribusikan Daftar Nominasi Tetap (DNT) ke Panitia
UNBK Tingkat Kabupaten/Kota.
k. Panitia UNBK Tingkat Kabupaten/Kota mendistribusikan DNT
ke Unit pelaksana UNBK Pendidikan Kesetaraan dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
l. Panitia UNBK Tingkat Provinsi mengirimkan soft copy DNT ke
Panitia UNBK Tingkat Pusat.
m. DNT yang telah ditetapkan dan dikirim ke Panitia UNBK
Tingkat Pusat sudah tidak dapat diubah lagi.
12. Mekanisme pendaftaran peserta UNBK Pendidikan Kesetaraan
luar negeri adalah:
a. Pelaksana Program Paket B, dan Program Paket C
mendaftarkan peserta didik yang memenuhi persyaratan
dalam bentuk DNS dan mengirimkan DNS ke Atase
Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI
setempat.
b. Atase Pendidikan dan/atau Konsulat Jenderal pada Kantor
Perwakilan RI setempat melakukan verifikasi terhadap DNS
yang diajukan oleh penyelenggara Program Pendidikan
Kesetaraan untuk diteruskan ke Panitia UNBK Pusat;
c. Pelaksana UNBK Program Paket B, dan Program Paket C di
luar negeri yang tidak berada dalam pembinaan Atase
Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor Perwakilan RI
setempat, menyusun dan mengajukan DNS secara langsung
kepada Panitia UNBK Tingkat Pusat dalam hal ini Puspendik,
Kemdikbud RI di Jakarta.
d. Panitia UNBK Tingkat Pusat melakukan verifikasi DNS dan
menetapkannya menjadi Daftar Nominasi Tetap (DNT).

13
e. Panitia UNBK Tingkat Pusat mendistribusikan DNT ke
Pelaksana UNBK Pendidikan Kesetaraan di luar negeri melalui
Atase Pendidikan atau Konsulat Jenderal pada Kantor
Perwakilan RI setempat. Dalam hal Pelaksana UNBK
Pendidikan Kesetaraan di luar negeri tidak berada dalam
pembinaan Atase Pendidikan atau KonsulatJenderal pada
Kantor Perwakilan RI setempat, Panitia UNBK Tingkat Pusat
mendistribusikan DNT secara langsung ke Pelaksana UNBK
Pendidikan Kesetaraan di luar negeri atau melalui Direktorat
terkait.
f. Panitia UNBK Tingkat Pusat menyimpan softcopy DNT.
2. BAHAN UJIAN NASIONAL
a. Kisi-Kisi UN
1. Kisi-kisi UNBK tahun pelajaran 2017/2018 mengacu pada
Peraturan BSNP Nomor 0027/P/BSNP/IX/2017 tentang Kisi-kisi
UNBK untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun
Pelajaran 2017/2018.
2. Kisi-kisi UN tahun pelajaran 2017/2018 untuk mata pelajaran
keagamaan Katolik dan Kristen mengacu pada Peraturan BSNP
Nomor 0029/P/BSNP/I/2017 tentang Kisi-kisi UN mata
pelajaran keagamaan untuk SMAK dan SMTK Tahun Pelajaran
2017/2018.

b. Bahan UN
1. Bahan UNBK yang berupa master dan naskah soal,
kaset/compact disk (CD) listening comprehension (LC), merupakan
dokumen negara yang bersifat rahasia.
2. Naskah soal UNBK setelah digunakan disimpan di satuan
pendidikan selama 1 bulan, kemudian dimusnahkan dengan
berita acara.
3. Satuan pendidikan menjamin keamanan dan kerahasiaan
naskah UNBK selama masa penyimpanan.
4. Dalam hal bahan UNBK sebagaimana dimaksud pada angka 1
terdapat kekeliruan dan/atau berpotensi menimbulkan masalah,
Panitia UNBK Tingkat Pusat dapat melakukan perbaikan setelah
berkoordinasi dengan BSNP.
5. Lembar jawaban UNBK yang telah diisi oleh peserta UNBK
merupakan dokumen negara yang bersifat rahasia.

14
c. Penyiapan Bahan Ujian Nasional
1. Panitia UNBK Tingkat Pusat membuat master copy naskah soal
UNBK dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi dan memilih butir-butir soal dari bank soal
nasional sesuai dengan kisi-kisi UNBK tahun pelajaran
2017/2018;
b. Menetapkan tim psikometri untuk menjamin kesetaraan paket
soal;
c. Menyiapkan bahan UNBK dalam bentuk Braille bagi peserta
UNBK tunanetra;
d. Menyiapkan sejumlah paket naskah soal UNBK SMP/MTs,
SMPLB, Program Paket B/Wustha, SMALB,
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMK/MAK, Program Paket C, dengan
mempertimbangkan kesetaraan antarpaket, proses penyiapan
soal, kemampuan percetakan, dan anggaran;
e. Menyiapkan bahan UNBK Bahasa Inggris listening
comprehension untuk SMA/MA, SMALB dan SMK/MAK
(kecuali tunarungu);
f. Menyiapkan bahan UNBK Bahasa Inggris reading sebagai
pengganti listening comprehension bagi siswa SMA/MA,
SMALB, dan SMK/MAK yang menyandang tunarungu (peserta
didik inklusi);
g. Menyiapkan pedoman penyusunan naskah soal UNBK
Kompetensi Keahlian dengan melibatkan Direktorat
Pembinaan SMK/MAK dan Dunia Usaha/Industri/Asosiasi
Profesi di bawah koordinasi BSNP;
h. Menentukan paket-paket naskah soal UNBK dengan
mempertimbangkan kesetaraan antar paket;
i. Memeriksa paket-paket naskah soal UNBK, dari segi
kesetaraan tingkat kesukaran, mutu, dan validitas;
j. Menata perwajahan (layout) paket naskah soal UNBK;
k. Memberi kode pada master naskah soal UNBK;
l. Menggandakan dan mengepak master naskah soal UNBK
untuk dikirim ke percetakan; dan
m. Menggandakan bahan UNBK Bahasa Inggris listening
comprehension yang terdiri atas naskah soal, kaset/CD, dan
petunjuk penggunaannya.
2. BSNP menelaah dan menetapkan naskah soal UN sesuai dengan
POS penyiapan bahan ujian yang disiapkan oleh Balitbang
Kemdikbud.
3. Jumlah butir soal dan alokasi waktu UN adalah sebagai berikut:
a. SMA/MA Program IPA

15
Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Fisika 40 120 menit
5. Kimia 40 120 menit
6. Biologi 40 120 menit
*) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading
untuk penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda.

b. SMA/MA Program IPS


Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Ekonomi 40 120 menit
5. Sosiologi 50 120 menit
6. Geografi 50 120 menit

c. SMA/MA Program Bahasa


Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Sastra Indonesia 40 120 menit
5. Antropologi 50 120 menit
Bahasa Asing**):
a) Bahasa Arab
b) Bahasa Jepang
6. 50 120 menit
c) Bahasa Jerman
d) Bahasa Prancis
e) Bahasa Mandarin

**)
****) Salah satu bahasa asing, sesuai dengan pilihan

d. MA Program Keagamaan
Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Tafsir 50 120 menit
5. Hadis 50 120 menit
6. Fikih 50 120 menit

16
e. SMAK
Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Kitab Suci 50 120 menit
Doktrin Gereja Katolik dan
5. 50 120 menit
Moral Kristiani
6. Liturgi 50 120 menit

f. SMTK
Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
4. Alkitab 50 120 menit
5. Etika Kristen 50 120 menit
6. Sejarah Gereja 50 120 menit

g. SMK/MAK
Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika1) 40 120 menit
3. Bahasa Inggris2) 50 120 menit
Kompetensi Keahlian:
4. Teori Kejuruan dan Praktik
1 paket 18 – 24 jam
Kejuruan3)
1) terdiri atas tiga kelompok kejuruan:
(1) kelompok Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian;
(2) kelompok Pariwisata, Seni dan Kerajinan, Teknologi
Kerumahtanggaan, Pekerjaan Sosial, dan Administrasi
Perkantoran;
(3) program Keahlian Akuntansi dan Penjualan.
2) terdiri atas 15 soal listening comprehension atau 15 soal reading untuk

penyandang tunarungu dan 35 soal pilihan ganda


3) Ujian praktik kejuruan dilaksanakan sebelum pelaksanaan UN.

h. Program Paket C – IPS


Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 120
2. Bahasa Indonesia 50 120
3. Matematika 40 120
4. Bahasa Inggris 50 120
5. Ekonomi 40 120
6. Geografi 50 120
7. Sosiologi 50 120

17
i. Program Paket C – IPA
Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 120
2. Bahasa Indonesia 50 120
3. Bahasa Inggris 50 120
4 Matematika 40 120
5. Fisika 40 120
6. Kimia 40 120
7. Biologi 40 120

j. SMP, MTs, dan SMPLB


Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Matematika 40 120 menit
3. Bahasa Inggris 50 120 menit
4. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) 40 120 menit

k. Paket B/Wustha
Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Pendidikan Kewarganegaraan 50 120
2. Bahasa Indonesia 50 120
3. Matematika 40 120
4. Ilmu Pengetahuan Alam 40 120
5. Ilmu Pengetahuan Sosial 50 120
6. Bahasa Inggris 50 120

l. SMALB Kekhususan Tunanetra (A), Tunadaksa (D), dan


Tunalaras (E)
Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50*) 120 menit
3. Matematika 40 120 menit
*) terdiri dari 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda

m. SMALB Kekhususan Tunarungu (B)


Jumlah Alokasi Waktu
No Mata Ujian
Butir Soal (menit)
1. Bahasa Indonesia 50 120 menit
2. Bahasa Inggris 50 120 menit
3. Matematika 40 120 menit

18
4. Pengiriman master copy naskah soal UN
a. Panitia UNBK Tingkat Pusat mengirim master copy naskah
soal UNBK SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA/SMAK/SMTK,
SMALB, SMK/MAK, Paket B/Wustha, dan Program Paket C ke
percetakan yang telah ditetapkan untuk mencetak naskah
soal UNBK yang disertai berita acara serah terima;
b. Percetakan menerima dan memeriksa master copy naskah soal
UN dari Panitia UNBK Tingkat Pusat untuk SMP/MTs, SMPLB,
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, SMK/MAK, Paket B/Wustha,
dan Program Paket C dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Mengecek jumlah halaman setiap mastercopy sesuai
dengan rincian mata pelajaran yang diujikan;
2) Mengecek kelengkapan nomor soal pada setiap master
copy;
3) Mengepak kembali semua dokumen yang telah diperiksa
dan menyimpan di tempat yang aman dan rahasia;
4) Mengisi dan menandatangani berita acara serah terima
dengan saksi dari Dinas Pendidikan Provinsi, dan Kanwil
Kementerian Agama;
5) Mencetak contoh naskah soal untuk difiat oleh petugas
sebelum dicetak massal;
6) Menyimpan dan menjaga kerahasiaan contoh naskah soal
yang sudah difiat di brankas.
c. Panitia UN Tingkat Pusat menugaskan Balitbang Kemdikbud
melakukan pengiriman bahan UN bagi peserta didik
SMK/MAK yang sedang praktik kerja industri di luar negeri
atau melaksanakan tugas negara;
d. Panitia UN Tingkat Pusat menugaskan Balitbang Kemdikbud
melakukan pengiriman naskah soal UN ke Sekolah Indonesia
Luar Negeri sesuai dengan jumlah peserta UN.
d. Penggandaan dan Pendistribusian Bahan UN
1. Penggandaan dan pendistribusian bahan UN dilakukan sesuai
dengan petunjuk teknis penggandaan dan pendistribusian bahan
UN yang ditetapkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Penggandaan dan pendistribusian bahan UN dilakukan pada
tingkat provinsi atau gabungan beberapa provinsi oleh Pokja ULP
Balitbang di Provinsi.
3. Pendistribusian bahan UN dari percetakan ke provinsi dilakukan
oleh percetakan di bawah koordinasi Panitia UN Tingkat Provinsi.
4. Pendistribusian bahan UN dari provinsi ke kabupaten/kota
dilakukan oleh Panitia UN Tingkat Provinsi.
5. Pendistribusian bahan UN dari kabupaten/kota ke satuan
pendidikan dilakukan oleh Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota.
6. Ketentuan tentang penggandaan dan pendistribusian bahan UN
diatur lebih lanjut dalam petunjuk teknis pencetakan dan
pendistribusian bahan UN yang ditetapkan oleh Balitbang
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

19
3. PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER
a. Pelaksanaan UNBK
1. UNBK dilaksanakan secara serentak, yang terdiri atas UNBK
Utama, UNBK Susulan, dan UNBK Perbaikan.
2. UNBK Susulan dilaksanakan satu minggu setelah UNBK Utama,
diperuntukkan bagi peserta yang sakit atau berhalangan dan
dibuktikan dengan surat keterangan lain yang sah.
3. UNBK Perbaikan diperuntukkan bagi peserta UNBK SMA
sederajat yang mencapai kompetensi lulusan dengan kategori
kurang, yang akan dilaksanakan pada tahun 2018.
4. Ujian Kompetensi Keahlian SMK/MAK:
a. Ujian praktik kejuruan SMK/MAK dilaksanakan oleh satuan
pendidikan bersama dengan dunia industri dan/atau asosiasi
profesi paling lambat satu bulan sebelum pelaksanaan UNBK.
b. Penggandaan, pendistribusian bahan ujian teori SMK/MAK
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
c. Pemindaian dan penskoran ujian teori SMK/MAK dilakukan
oleh Dinas Pendidikan Provinsi.
d. Ketentuan lebih lanjut tentang pelaksanaan ujian praktik dan
ujian teori kejuruan diatur tersendiri oleh Direktorat
Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
5. Khusus bagi SMK/MAK program 4 tahun, ujian teori
dilaksanakan pada tahun ke-3 dan praktik kejuruan
dilaksanakan pada tahun ke-4.
6. Tempat pelaksanaan UNBK Paket B/Wustha dan Program Paket C
pada sekolah/madrasah pelaksana UNBK atau pondok pesantren
yang memenuhi syarat.
7. Tempat pelaksanaan UNBK Susulan diatur oleh masing-masing
Panitia UNBK Tingkat Kabupaten/Kota dengan
mempertimbangkan jumlah peserta dan lokasi.
8. Tempat dan waktu pelaksanaan ujian pendidikan kesetaraan di
luar negeri disesuaikan dengan kondisi setempat.
9. Jadwal pelaksanaan UNBK sebagai berikut.

20
b. JADWAL SIMULASI UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

a. SMK/MAK
HARI/TANGGAL SESI WAKTU MATA UJIAN
29-30 Februari 2018 SINKRONISASI
Lab 1
Sesi I 07.30-09.30 B Indonesia Matematika
Rabu, 31 Januari 2018 Sesi II 10.30-12.30 B Indonesia Matematika
Sesi III 14.00-16.00 B Indonesia Matematika
Lab 2
Sesi I 07.30-09.30 B Indonesia Matematika
Rabu, 31 Januari 2018 Sesi II 10.30-12.30 B Indonesia Matematika
Sesi III 14.00-16.00 B Indonesia Matematika
Lab 1
Sesi I 07.30-09.30 B Inggris
Kamis, 1 Februari 2018 Sesi II 07.30-09.30 B Inggris
Sesi III 14.00-16.00 B Inggris
Lab 2
Sesi I 07.30-09.30 B Inggris
Kamis, 1 Februari 2018 Sesi II 10.30-12.30 B Inggris
Sesi III 14.00-16.00 B Inggris

c. Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer diatur dalam petunjuk


pelaksanaan (juklak) Computer Based Test (CBT) pada lampiran Surat
Keputusan BSNP ini.

d. Prosedur Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer

1. Ruang Ujian Nasional Berbasis Komputer

Panitia UNBK Tingkat Satuan pendidikan menetapkan ruang UNBK


dengan persyaratan sebagai berikut:
1. Ruang ujian yang digunakan aman dan layak untuk pelaksanaan
UNBK;
2. Pembagian ruangan diatur sebagai berikut:
a. Jumlah peserta dibagi 20
b. Setiap 20 peserta menempati 1 ruangan
c. Jika sisa pembagian jumlah peserta adalah 1sampai dengan 4
orang, maka dua ruangan terakhir diisi dengan 10 peserta dan
sisanya.
3. Setiap ruang ujian diawasi oleh dua orang pengawas ruang
UNBK;
4. Setiap meja dalam ruang ujian diberi nomor peserta UNBK;
5. Setiap ruang ujian ditempel pengumuman yang bertuliskan
”DILARANG MASUK SELAIN PESERTA UJIAN DAN PENGAWAS,

21
SERTA TIDAK DIPERKENANKAN MEMBAWA ALAT
KOMUNIKASI”
6. Setiap ruang UNBK disediakan denah tempat duduk peserta
UNBK dengan disertai foto peserta yang ditempel di pintu masuk
ruang ujian;
7. Setiap ruang UNBK disediakan lak/segel untuk amplop LJUN;
8. Gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi UNBK
dikeluarkan dari ruang UNBK;
9. Tempat duduk peserta UNBK diatur sebagai berikut:
a. Satu bangku untuk satu orang peserta UNBK;
b. Jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun
dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu
dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter;
c. Penempatan peserta UN sesuai dengan nomor peserta.
10. Ruang UNBK Program Paket B/Wustha dan Paket C
menggunakan ruang kelas sekolah/madrasah pelaksana UNBK.
11. Ruang UNBK paling lambat sudah siap 1 (satu) hari sebelum
UNBK dimulai.

2. Pengawas Ruang UNBK


1. Pengawas Ruang UNBK Pendidikan Kesetaraan adalah pendidik
pada SMP, MTs, SMA, MA, SMK/MAK, Pondok Pesantren, SKB,
BPKB, PKBM, dan BPPNFI yang memenuhi persyaratan sebagai
Pengawas UNBK Pendidikan Kesetaraan.
2. Pengawas ruang adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku
disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh
kerahasiaan.
3. Pengawas ruang harus menandatangani surat pernyataan
bersedia menjadi pengawas ruang sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai di
lokasi sekolah/madrasah Pelaksana UNBK.
4. Pengawas ruang tidak diperkenankan untuk membawa alat
komunikasi elektronik ke dalam ruang ujian.
5. Penempatan pengawas ruang ditentukan dengan sistem silang
dalam satu kabupaten/kota.
6. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas.

3. Tata Tertib Pengawas Ruang UNBK

1. Di Ruang Sekretariat UNBK


a. Empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas
ruang telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara
UNBK;
b. Pengawas ruang menerima penjelasan dan pengarahan dari
Ketua Panitia UNBK Tingkat Satuan Pendidikan;
c. Pengawas ruang mengisi dan menandatangani pakta integritas
di depan ketua Panitia UNBK Tingkat Satuan Pendidikan;
d. Pengawas ruang menerima bahan UNBK yang berupa naskah
soal UNBK, amplop pengembalian LJUN, daftar hadir, dan
22
berita acara pelaksanaan UNBK;
e. Pengawas ruang memeriksa kondisi bahan UNBK dalam
keadaan baik di dalam amplop naskah yang masih tersegel.
2. Di Ruang Ujian
Pengawas masuk ke dalam ruang UNBK 20 menit sebelum
waktu pelaksanaan untuk melakukan secara berurutan:
a. memeriksa kesiapan ruang ujian;
b. mempersilakan peserta UNBK untuk memasuki ruang
dengan menunjukkan kartu peserta UNBK dan meletakkan
tas di bagian depan ruang ujian, serta menempati tempat
duduk sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
c. memeriksa dan memastikan setiap peserta UNBK hanya
membawa pensil, penghapus, peraut, dan penggaris yang
akan dipergunakan ke tempat duduk masing-masing;
d. memeriksa dan memastikan amplop soal dalam keadaan
tertutup rapat (tersegel), membuka amplop tersebut
disaksikan oleh peserta ujian;

e. membacakan tata tertib peserta UNBK;


f. membagikan naskah soal UNBK dengan cara meletakkan di
atas meja peserta dalam posisi tertutup (terbalik);
g. kelebihan naskah soal UNBK selama ujian berlangsung tetap
disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh
pengawas ruangan;
h. memberikan kesempatan kepada peserta UNBK untuk
mengecek kelengkapan soal;
i. mewajibkan peserta untuk menuliskan nama dan nomor
ujian pada kolom yang tersedia pada LJUN dan naskah soal;
j. mewajibkan peserta ujian untuk melengkapi isian pada
LJUN secara benar;
k. memastikan peserta UNBK telah mengisi identitas dengan
benar sesuai dengan kartu peserta;
l. mewajibkan peserta ujian untuk memisahkan LJUN dengan
naskah, secara hati-hati agar tidak rusak;
m. memastikan peserta ujian menandatangani daftar hadir;
n. mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca
petunjuk cara menjawab soal;
o. memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja
dengan jujur.
p. mempersilakan peserta UNBK untuk mulai mengerjakan
soal;
q. Selama UNBK berlangsung, pengawas ruang UNBK wajib:
1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar
ruang ujian;
2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang
melakukan kecurangan;
3) melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang
UNBK selain peserta ujian.
4) menaati larangan berikut: DILARANG merokok di ruang
23
ujian, mengobrol, membaca, memberi isyarat, petunjuk,
dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan
jawaban dari soal UNBK yang diujikan;
r. Lima (5) menit sebelum waktu UNBK selesai, pengawas
ruang UNBK memberi peringatan kepada peserta UNBK
bahwa waktu tinggal lima menit;
s. Setelah waktu UNBK selesai, pengawas ruang UNBK:
1) mempersilakan peserta UNBK untuk berhenti
mengerjakan soal;
2) mempersilakan peserta UNBK meletakkan naskah soal
dan LJUN di atas meja dengan rapi;
3) mengumpulkan LJUN dan naskah soal UNBK;
4) menghitung jumlah LJUN sama dengan jumlah peserta
UNBK; bila sudah lengkap mempersilakan peserta UNBK
meninggalkan ruang ujian;

5) menyusun secara urut LJUN dari nomor peserta terkecil


dan memasukkannya ke dalam amplop LJUN disertai
dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar
berita acara pelaksanaan, kemudian DITUTUP,
DILEM/DILAK serta DITANDATANGANI oleh pengawas
ruang UN DI DALAM RUANG UJIAN;
6) menyusun naskah soal secara urut dari nomor peserta
terkecil termasuk naskah cadangan yang tidak
digunakan dan memasukkannya ke dalam amplop
naskah soal; serta me-lem amplop naskah tersebut
dibubuhi tanda tangan dan stempel sekolah;
7) menyerahkan amplop LJUN yang sudah dilem dan
ditandatangani, dan satu lembar daftar hadir peserta
dan satu lembar berita acara pelaksanaan UN kepada
Panitia UN Tingkat Sekolah/Madrasah/Pendidikan
Kesetaraan dan membubuhi stempel Satuan Pendidikan
pada amplop pengembalian LJUN tersebut.
8) menyerahkan naskah soal UN yang sudah dipakai,
sudah di-lem, dan sudah dibubuhi tanda tangan dan
stempel sekolah kepada Panitia UN Tingkat
Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan untuk
disimpan di tempat yang aman.

4. Tata Tertib Peserta UN


A. Kewajiban peserta
- Memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni
15 (lima belas) menit sebelum UN dimulai;
- Bagi yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti
UN setelah mendapat izin dari ketua panitia
sekolah/madrasah pelaksana UNBK, tanpa diberi
perpanjangan waktu;
24
- Dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator
ke sekolah/Madrasah
- Tas, buku dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan
dalam ruang kelas dibagian depan;
- Membawa alat tulis dan kartu tanda peserta ujian;
- Mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen/bopoin
yang disediakan oleh Proktor ruangan;
- Mulai mengerjakan soal setelah memasukan TOKEN UJIAN;
- Selama UN berlangsung, peserta UN hanya dapat
meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari
proktor;
- Yang meninggalkan ruangan setelah memasukan TOKEN
UJIAN dan tidak kembali lagi sampai waktu tes berakhir,
dinyatakan telah selesai menempuh/ mengikuti UN pada
mata pelajaran yang terkait;

- Peserta UNBK yang telah selesai mengerjakan soal sebelum


waktu ujian selesai, diperbolehkan meninggalkan ruangan
ujian;
- Peserta UNBK berhenti mengerjakan soal setelah waktu ujian
berakhir;
- Selama UNBK berlangsung, peserta UNBK dilarang :
a. Menanyakan jawaban soal kepadda siapapun;
b. Bekerja sama dengan peserta lain;
c. Memberikan atau menerima bantuan dalam menjawab
soal;
d. Memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain
atau melihat pekerjaan peserta lain;
e. Menggatikan atau digantikan oleh orang lain.
B. Panduan Peserta
- Peserta melakukan login pada aplikasi CBT menggunakan
username dan password yang telah dibagikan;
- Peserta mengecek identitas dan mata uji yang tampil dilayar
monitor;
- Peserta memasukan token yang diumumkan oleh proktor;
- Peserta mengecek informasi tes yang tampil dilayar monitor;
- Peserta mengerjakan mata pelajaran sesuai dengan jadwal
yang telahditentukan penyelenggara UNBK Pusat;
- Waktu mengerjakan setiap mata pelajaran adalah 120 menit;
- Menjawab butir soal dapat dilakukan dengan cara:
a. Memilih/mengklik option jawaban menggunakan mouse
atau;
b. Menekan keyboard (huruf A atau B C atau D atau E

25
5. Panduan Proktor UNBK
A. Pra Ujian
- Mengecek dan memastikan semua server lokal terhubung
dengann internet;
- Mengecek IP address komputer peserta seluruhnya sudah
dijadikan statik;
- Mengecek dan memastikan seluruh komputer peserta dapat
mengakses server lokal dengan perintah “ping” pada pada
DOS prompt dari komputer peserta ke host server lokal dan
sebaliknya;
- Menginstal aplikasi Virtual Box disetiap server lokal (lihat
manual Virtual Box);
- Mengunduh file-file UNBK hanya dilakukan sekali saja, yaitu
sebelum pelaksanaan gladi bersih UNBK.
- Mengkopi dan me rename file Virtual Machine (.vhd) ke semua
server lokal. Format rename file adalah :
- Membuat virtual machine (VM) dari file vhd yang telah dicopy
di langkah4 (lihat manual Virtual Box) dan memastikan VM
bekerja dengan sempurna;
- Mengaktifkan starter, pastikan terkoneksi antara host server
lokal ke VM dengan indikator starter menjadi titik (.);
- Mengaktifkan Exambrowser untuk CBTSync di server host
server local dengan memasukan ID Server dan mengecek
kesesuaian nama server, dengan ID server;
- Dibantu teknisi melakukan sinkronisasi butir soal
menggunakan CBTSync beberapa hari sebelum ujian (lihat
petunjuk dibawah);
- Mengisi, menandatangani, dan menyerahkan berita acara
sinkronisasi kepada sekolah/madrasah pelaksana UNBK;
- Jika sekolah/madrash sudah menyelesaikan sinkronisasi
untuk semua server, lakukan langkah langkah berikut :
a. Menduplikasi file virtual machine (.vhd) yang sudah
disinkronisasi masing – masing server’
b. Mengubah nama file untuk membedakan file virtual
machine (.vhd) inti,
- Mensetting CBAT XAMBRO dengan settingan akses ke server
lokal http://192.168.0.200/unbk (lihat manual CBAT
XAMBRO sudah benar, untuk kemudian diserahkan kepada
teknisi;
- Menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua panitia
sekolah/madrasah pelaksana UNBK;
- Mengisi dan menandatangani pakta integritas didepan ketua
panitia sekolah/madrasah pelaksana UNBK.
B. Pelaksanaan Ujian
- Menjalankan & memastikan CBAT XAMBRO sudah terbuka
dan berfungsi di seluruh komputer peserta;
- Meminta token melalui CBTSync ke server pusat beberapa
menit senelum peserta memasukan TOKEN UJIAN.
- Mengumumkan TOKEN UJIAN kepada peserta;
26
- Menuliskan token dan waktu rilis token di berita acara;
- CBTSYNC di host server lokal selalu dalam kondisi aktif dan
terkoneksi internet selama tes berlangsung;
- Khusus untuk ujian listening mata pelajaran bahasa Inggris:
a. Menginformasikanlistening comprehension, peserta
menjawab dikomputer,
b. Rekaman bisa didengarkan melalui hesdset. Setiap
listening hanya bisa digunakan sekali saja
- Dalam kondisi server lokal tidak dapat terkoneksi dengan
internet, maka dapat memulai ujian harus meminta token ke
petugas pusat dengan mengakses web UNBK.
- Apabila ada gangguan teknis yang menyebabkan peserta
keluar tes tanpa logout sehingga relogin, maka :
a. Mengaktifkan internet untuk dapat terkoneksi dengan
server pusat, dan pastikan CBTSync dalam keadaan aktif
atau terkoneksi dengan server pusat,
b. Mengupdate token UJIAN secara online ke pusat karena
token berubah setiap 15 menit (lihat manual CBTSync),
c. Menginformasikan token ke pengawas untuk diisikan ke
komputer peserta,
C. Pasca Ujian
- Me log out komputer peserta yang sudah selesai ujian tetapi
lupa mengklik tombol logout;
- Mengunggah semua jawaban peserta ke server pusat, ini
dilakukan setiap sesi berakhir (lihat manual CBTSync);
- Jika ada data peserta yang tidak bisa di upload ke server
pusat karena masih berstatus tes sedang dikerjakan, maka
melakukan proses penyelesaian ujian peserta (lihat manual
CBTSync) dan mencatat user name peserta yang
bersangkutan;
- Menandatangani berita acara ujian rangkap 3 untuk sesi ujian
yang baru selesai;
- Mengunggah hasil cetak fom laporan yang telah
ditandatangani oleh Proktor dan pengawas ke
unbk.kemdikbud.go.id
- Membackup database setiap hari setelah sesi terakhir (lihat
manual CBTSync);
- Mengaktifkan ujian untuk hari berikutnya di CBTSync setelah
berhasil mengunggah jawaban peserta sesi terakhir dihari
tersebut ke server pusat;
- Menghapus seluruh data di CBTSync setelah memperoleh
konfirmasi dari petugas pusat

6. Panduan Teknisi UNBK


A. Pra Ujian
- Mengkoneksikan server lokal dengan internet;
- Menstatikkan IP address di komputer server dan komputer
peserta;
- Memastikan “auto sleep” diserver lokal melalui power option di
27
control panel
- Melakukan perintah “ping” di DOS Prompt dari Komputer
peserta ke komputer host server lokal untuk mengecek dan
memastikan jaringan sudah terkoneksi dengan baik;
- Bila komputer klien menggunakan OS Windows XP,
menginstall.net framework 3.5 agar CBAT XAMBRO bisa
berjalan sempurna;
- Membantu dan menjaga kestabilan intrnet ketika Proktor
melakukan sinkronisasi CBTSync ke server pusat;
- Mengisi dan menandatangani berita acara sinkronisasi;
- Menerima CBAT XAMBRO dari Proktor dan di copy kan ke
seluruh komputer peserta.
- Hadir dilokasi sekolah/madrasah penyelenggara UN 1 jam
sebelum ujian dimulai;
- Menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua panitia
sekolah/madrasah pelaksana UNBK;
- Mengisi dan menandatangani pakta integritas didepan ketua
panitia sekolah/madrasah pelaksana UNBK.
B. Pelaksanaan Ujian
- Menjaga jaringan LAN agar berfungsi dengan baik;
- Berjaga diruang panitia atau ruang khusus teknisi
- Menangani gangguan teknis jaringan, komputer server lokal,
dan komputer peserta setelah mendapat informasi dari
pengawas;
- Segera menangani peserta yang mengalami masalah teknis
komputer;
- Melakukan perbaikan komputer yang error tanpa mengganggu
peserta ujian;
- Jika terjadi gangguan jaringan disuatu ruangan dan tidak bisa
terselesaikan lebih dari 50 menit melaporkan ke ketua panitia
sekolah/madrasah pelaksana UNBK;
C. Pasca Ujian
- Mencatat semua masalah yang terkait dengan komputer dan
jaringan di berita acara ujian;
- Mencatat semua masalah yang terkait dengan komputer dan
jaringan di berita acara ujian;
- Mencatat nomor komputer dan ruangan dari komputer yang
bermasalah di berita acara ujian;
- Mengisi dan menandatangani berita acara pengunggahan.

7. Panduan Pengawas
A. Pra Ujian
- Hadir dilokasi sekolah/madrasah penyelenggara UNBK Empat
puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai;
- Menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua panitia
sekolah/madrasah pelaksana UNBK;
- Mengisi dan menandatangani pakta integritas didepan ketua
panitia sekolah/madrasah pelaksana UNBK;

28
B. Pelaksanaan ujian
- Memeriksa kesiapan ruang ujian;
- Menaruh kertas curat coret dimeja komputer peserta;
- Mempersilahkan peserta UNBK untuk memasuki ruang
dengan menunjukan kartu peserta UNBK dan meletakan tas
dibagian depan ruang ujian, serta menempati tempat duduk
sesuai dengan nomor yang telah ditentukan;
- Memeriksa dan memastikan setiap peserta UNBK hanya
membawa alat tulis ditempat duduk masing-masing;
- Meminta peserta memasukan username/password;
- Meminta peserta untuk mengecek identitas dan mata uji
dilaman informasi Peserta Tes;
- Memastikan peserta Ujian menandatangani daftar hadir;
- Memimpin doa dan mengingatkan peserta untuk bekerja
dengan jujur;
- Mengingatkan peserta untuk membaca informasi tes di laman
konfirmasi tes dan memastikan semua informasi dilaman
konfirmasi tes sudah benar
- Mengingatkan Peserta agar terlebih dahulu membaca
petunjuk cara menjawab soal
- Mempersilahkan peserta UNBK untuk mulai mengerjakan
soal;
- Selama UNBK berlangsung wajib :
a. Menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang
ujian,
b. Memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang
melakukan kecurangan
c. Melarang orang yang tidak berwenang memasuki ruang
UNBK selain peserta ujian
d. Menaati larangan berikut DILARANG merokok diruang
ujian, mengobrol, membaca memberi isyarat, petunjuk, dan
bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban
dari soal UNBK yang diujikan;
- Jika ada peserta yang mengalami gangguan komputer ketika
tes sedang berlangsung maka :
a. Meminta peserta untuk log out dari komputer yang
mengalami gangguan
b. Segera memindahkan peserta ke komputer cadangan

1. Pelaksanaan Ujian Bagi Sekolah


D. Menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan ujian agar
ujian berjalan dengan aman dan nyaman;
E. Menjaga dan mengamankan sarana dan prasarana UNBK agar
bisa digunakan;
F. Menyiapkan genset atau UPS jika mati listrik;
G. Menginformasikan ujian susulan jika suatu sesi gagal
dilaksanakan;

29
H. Merubah jadwal sesi atau memutuskan suatu sesi gagal
terlaksana berdasarkan masukan dari teknisi, proktor dan
pengawas;
I. Merubah jadwal sesi atau memutuskan suatu sesi gagal
berdasarkan kriteria:
- Jika suatu sesi terlambat kurang dari 60 menit, maka jadwal
sesi berikutnya menyesuaikan
- Jika sesi terlambat lebih dari 60 menit, maka sesi tersebut
dijadwal ulang dan sesi berikutnya dilaksanakan sesuai
jadwal
- Dalam hal suatu sesi yang sedang berlangsung mengalami
kegagalan dan sistem bisa berjalan kembali dalam waktu
kurang dari 60 menit, maka sesi tersebut akan dilanjutkan,
dan jadwal sesi berikutnya menyesuaikan
- Dalam hal suatu sesi yang sedang berlangsung mengalami
kegagalan dalam sistem belum bisa berjalan kembali dalam
waktu lebih dari 60 menit, maka dilaksanakan sesi tersebut
dijadwal ulang dan sesi berikutnyadilaksanakan sesuai
dengan jadwal
- Dalam hal suatu sesi yang sedang berlangsung mengalami
kegagalan dan harus dijadwal ulang (poin d), maka pada
penjadwalan ulang, peserta harus tetap menggunakan server
yang sama agar bisa melanjutkan ujian dan tidak perlu
memulai ujian dari awal.
2. Pasca Ujian
A. Menerima berita acara pengunggahan data jawaban peserta UN dari
proktor;
B. Menyimpan laporan response jawaban siswa berupa file atau
cetakan;
C. Menerima berita acara pengawasan dan daftar absen dari pengawas;
D. Menyimpan file backup, server lokal UN atau duplikasi VHD setiap
server ditempat yang aman hingga pengumuman UN
4. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN NASIONAL NASKAH

1. Pengumpulan Hasil Ujian


1. SMA/MA/SMAK/SMTK, SMK/MAK, dan Program Paket C
Ketua Panitia UN Satuan Pendidikan:
a. mengisi dan menandatangani berita acara kelengkapan bahan
UN di ruang panitia UN tingkat satuan pendidikan;
b. mengawasi pengumpulan amplop pengembalian LJUN berisi
LJUN yang telah diisi peserta UN yang telah dilem,
ditandatangani pada bagian sambungan penutup amplop oleh
pengawas ruang UN, dan dibubuhi stempel satuan
pendidikan;
c. mengisi dan menandatangani berita acara serah terima,
amplop pengembalian LJUN, amplop yang berisi naskah soal,

30
pakta integritas, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan
UN di ruang Panitia UN tingkat satuan pendidikan;
d. menyampaikan amplop pengembalian LJUN ke perguruan
tinggi negeri melalui Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota
untuk dilakukan pemindaian; dan
e. menyerahkan amplop yang berisi naskah soal ke satuan
pendidikan.
2. SMP/MTs, SMP, SMALB, SMPLB, Program Paket B/Wustha
a. Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan mengumpulkan
LJUN dalam amplop yang telah dilem oleh pengawas ruang UN
dan menandatangani berita acara;
b. Ketua Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan mengirimkan
LJUN dalam amplop tertutup ke Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota untuk diteruskan ke Panitia UN Tingkat
Provinsi;
c. Pengiriman LJUN dari Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota ke
Panitia UN Tingkat Provinsi dilakukan langsung setelah ujian
berakhir setiap harinya;
d. Panitia UN Tingkat Provinsi memeriksa kesesuaian jumlah
amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap
satuan pendidikan Panitia UN dari setiap kabupaten/kota.
e. Setiap perpindahan dokumen disertai dengan berita acara
yang ditandatangani oleh pihak yang menyerahkan dan pihak
yang menerima dokumen; dan
f. Atase pendidikan atau sekolah Pelaksana UN di luar negeri
mengirimkan LJUN ke Puspendik paling lambat satu minggu
setelah UN berakhir.

2. Pengolahan Hasil Ujian


1. Perguruan Tinggi Negeri

a. Menerima LJUN SMA/MA/SMAK/SMTK, dan SMK/MAK dari


Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota.
b. Memindai dan memvalidasi LJUN SMA/MA/SMAK/SMTK, dan
SMK/MAK serta mengirimkan hasilnya ke Panitia UN Tingkat
Pusat.
c. Menyampaikan hasil pemindaian LJUN
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMK/MAK, dan ke Panitia UN
Tingkat Pusat.
d. Proses pemindaian harus bebas dari kepentingan pribadi atau
kelompok terhadap hasil UN.
e. Perguruan Tinggi memindai LJUN sesuai dengan penetapan
Panitia UN Tingkat Pusat.

31
2. Dinas Pendidikan Provinsi

a. Menerima LJUN SMP/MTs, SMPLB, SMALB, Program Paket


B/Wustha dan Program Paket C dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota.
b. Memindai dan memvalidasi LJUN SMP/MTs, SMPLB, SMALB,
Paket B/Wustha, dan Program Paket C serta menyampaikan
hasilnya ke Panitia UN Tingkat Pusat.
c. Untuk UN SMK:
1) Menerima LJUN Teori Kejuruan dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota;
2) Memindai LJUN Teori Kejuruan, melakukan validasi dan
penskoran; dan
3) Menyampaikan hasil penskoran ujian Teori Kejuruan ke
Panitia UN Tingkat Pusat.
d. Mencetak DKHUN.
e. Mengirim DKHUN ke sekolah/madrasah/Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat/Sanggar Kegiatan Belajar melalui Panitia
Tingkat Kabupaten/Kota disertai dengan berita acara.
3. Panitia UN Tingkat Pusat

a. Menerima dan memindai LJUN dari sekolah Indonesia di luar


negeri.
b. Menskor hasil pemindaian.
c. Mencetak dan mengirimkan DKHUN dan blanko ijazah ke
Sekolah Indonesia di luar negeri.
4. Direktorat Pembinaan SMK

Membentuk Tim Khusus untuk:


a. Percepatan proses pemindaian LJUN Teori Kejuruan;
b. Melakukan supervisi dan pengawasan terhadap pelaksanaan
pemindaian serta penskoran LJUN Teori Kejuruan; dan
5. KELULUSAN
1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik; dan
c. lulus Ujian S/M/PK.
2. Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan formal ditentukan
oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru.
3. Kelulusan peserta didik dari pendidikan kesetaraan untuk Program
Paket B/Wustha dan Program Paket C ditetapkan Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota melalui rapat pleno dengan melibatkan perwakilan
dari satuan pendidikan nonformal.
4. Kelulusan peserta didik ditetapkan setelah satuan pendidikan
menerima hasil UN peserta didik yang bersangkutan.

32
5. Kelulusan peserta UN Pendidikan Kesetaraan dari satuan
pendidikan Program Paket B/Wustha, dan Program Paket C
ditetapkan oleh rapat dewan tutor dan pamong pada Sanggar
Kegiatan Belajar (SKB) Pembina dengan mempertimbangkan nilai
Satuan Pendidikan Kesetaraan dan akhlak mulia.
6. Peserta didik dinyatakan lulus Ujian S/M, SMP/MTs, SMPLB,
SMA/MA/SMAK/SMTK, SMALB, dan SMK/MAK apabila peserta
didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S/M.
7. Kriteria kelulusan perserta didik dari Ujian PK untuk semua mata
pelajaran ditetapkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi melalui rapat
bersama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.
8. Nilai S/M sebagaimana dimaksud pada nomor 3 diperoleh dari:
a. Gabungan antara nilai Ujian S/M dan nilai rata-rata rapor
semester I, II, III, IV, dan V untuk SMP/MTs dan SMPLB dengan
pembobotan 30% sampai dengan 50% untuk nilai Ujian S/M dan
pembobotan 50% sampai dengan 70% untuk nilai rata-rata
rapor.
b. Gabungan antara nilai Ujian S/M dan nilai rata-rata rapor
semester III, IV, dan V untuk SMA/MA/SMAK/SMTK, dan
SMALB dengan pembobotan 30% sampai dengan 50% untuk nilai
Ujian S/M dan pembobotan 50% sampai dengan 70% untuk nilai
rata-rata rapor.
c. Gabungan antara nilai Ujian S/M dan nilai rata-rata rapor
semester I, II, dan III untuk peserta yang menggunakan sistem
kredit semester (SKS) dan dapat menyelesaikan program kurang
dari tiga tahun.
d. Gabungan antara nilai Ujian S/M dan nilai rata-rata rapor
semester I sampai semester V untuk SMK/MAK dengan
pembobotan 30% sampai dengan 50% untuk nilai Ujian S/M dan
pembobotan 50% sampai dengan 70% untuk nilai rata-rata
rapor.
e. Nilai S/M yang dikirimkan ke Panitia UN Tingkat Pusat harus
diverifikasi oleh Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat
Provinsi, dan tidak dapat diubah setelah diterima oleh Panitia UN
Pusat.

9. Nilai Kompetensi Keahlian Kejuruan adalah:


a. Gabungan antara nilai Ujian Praktik Keahlian Kejuruan dan nilai
Ujian Teori Kejuruan dengan pembobotan 70% untuk nilai Ujian
Praktik Keahlian Kejuruan dan 30% untuk nilai Ujian Teori
Keahlian Kejuruan;
b. Kriteria Kelulusan Kompetensi Keahliah Kejuruan ditetapkan
oleh Direktorat Pembinaan SMK.
10. Pembulatan Nilai S/M yang merupakan gabungan dari nilai Ujian
S/M dan nilai rata-rata rapor dinyatakan dalam rentang 0 sampai
dengan 100 dengan ketelitian satu angka di belakang koma.

33
6. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan dilakukan oleh Panitia UN


Tingkat Pusat, Panitia UN Tingkat Provinsi, Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota, perguruan tinggi, LPMP, PP Paudni dan BP-
Paudni, serta Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan sesuai dengan
tugas dan kewenangannya.

7. BIAYA PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL


1. Komponen biaya untuk pelaksanaan UNBK meliputi biaya
pelaksanaan di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dan
satuan pendidikan.
2. Biaya pelaksanaan UN menjadi tanggung jawab pemerintah pusat
dan pemerintah daerah.

3. Biaya pelaksanaan UN Tingkat Pusat mencakup komponen-


komponen sebagai berikut:
a. Penyiapan Permendikbud dan POS UN;
b. Rapat koordinasi dan sosialisasi kebijakan UN;
c. Sosialisasi UN ke daerah;
d. Koordinasi dengan Panitia Pengadaan Provinsi, Panitia UN
Tingkat Provinsi, Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota;
e. Penyusunan soal dan pembuatan master copy;
f. Penggandaan master copy bahan UN dan kaset listening
comprehension;
g. Pemantauan kesiapan pelaksanaan UN;
h. Pengumpulan nilai ujian sekolah;
i. Pemantauan pelaksanaan UN;
j. Penskoran hasil UN;
k. Analisis hasil UN, pelaporan, dan penyusunan rekomendasi;
l. Publikasi hasil UN; dan
m. Penerbitan SK bentuk blanko ijazah.

4. Pelaksanaan UN Tingkat Provinsi dibiayai oleh dana dari Pusat yang


ditransfer melalui PPK Satker Balitbang di setiap provinsi dan APBD
Provinsi, mencakup komponen-komponen sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pengadaan bahan UN;
b. Verifikasi dan Pemantauan percetakan bahan UN;
c. Pendistribusian bahan UN;
d. Pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon
peserta UN ke kabupaten/kota;
e. Pengelolaan data peserta UN dan penerbitan kartu peserta UN;
f. Penggandaan dan pendistribusian Permendikbud UN dan POS
UN ke Panitia UN tingkat kabupaten/kota;
g. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerja sama dengan
instansi terkait di provinsi yang bersangkutan dalam rangka
persiapan pelaksanaan UN;
h. Pemindaian LJUN oleh Panitia tingkat provinsi;

34
i. Pencetakan dan pendistribusian DKHUN ke satuan pendidikan
Panitia melalui Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota;
j. Mencetak blanko SKHUN;
k. Pencetakan blanko, pengisian dan pendistribusian SKHUN ke
satuan pendidikan Panitia melalui Panitia UN Tingkat
Kabupaten/Kota;
l. Pencetakan dan pendistribusian blanko ijazah ke satuan
pendidikan;
m. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; dan
n. Penyusunan dan pengiriman laporan UN.

5. Pelaksanaan UN Tingkat Kabupaten/Kota dibiayai oleh Pusat dan


APBD Kabupaten/Kota, mencakup komponen-komponen sebagai
berikut:
a. Pencetakan dan pendistribusian blanko pendataan calon
pengawas UN ke satuan pendidikan;
b. Pengelolaan data pengawas ruang UN;
c. Penerbitan kartu pengawas UN;
d. Penggandaan dan pendistribusian Permendikbud UN dan POS
UN ke satuan pendidikan Panitia UN;
e. Pelaksanaan sosialisasi, koordinasi dan kerjasama dengan
instansi terkait di Kabupaten/Kota setempat dalam rangka
persiapan pelaksanaan UN;
f. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan UN; dan
g. Penyusunan dan pengiriman laporan.

6. Biaya pelaksanaan UN Tingkat Satuan Pendidikan mencakup


komponen-komponen sebagai berikut:
a. Pengisian dan pengiriman data calon peserta UN ke Panitia UN
Tingkat Kabupaten/Kota;
b. Pengisian kartu peserta UN;
c. Pengambilan bahan UN dari tempat penyimpanan yang
ditetapkan oleh Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota;
d. Pengiriman LJUN ke kabupaten/kota;
e. Pelaksanaan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan UN;
f. Pengadaan bahan pendukung UN;
g. Pengawasan pelaksanaan UN di satuan pendidikan Panitia UN;
dan
h. Penyusunan dan pengiriman laporan.

8. PROSEDUR TINDAK LANJUT


Langkah-langkah dan prosedur tindak lanjut pengaduan dugaan
pelanggaran dalam pelaksanaan Ujian Nasional tahun pelajaran
2014/2015 sebagai berikut.

35
1. Laporan tertulis
Pelapor harus menyampaikan laporan secara tertulis dan/atau lisan
yang memuat:
a. identitas diri pelapor;
b. bentuk pelanggaran;
c. tempat pelanggaran;
d. waktu pelanggaran;
e. pelaku pelanggaran;
f. bukti pelanggaran; dan
g. saksi pelanggaran.

2. Laporan tertulis disampaikan ke Panitia UN Tingkat Satuan


Pendidikan.
3. Jenis pelanggaran oleh peserta ujian:
a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) meminjam alat tulis dari peserta ujian
2) tidak membawa kartu ujian
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) membuat kegaduhan di dalam ruang ujian; atau
2) membawa HP ke dalam ruang ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) membawa contekan ke ruang ujian;
2) kerjasama dengan peserta ujian; atau
3) menyontek atau menggunakan kunci jawaban.

4. Jenis pelanggaran oleh pengawas ruang ujian


a. Pelanggaran ringan meliputi:
1) lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat
mengganggu konsentrasi peserta ujian;
2) menggunakan alat komunikasi (HP), perangkat elektronik,
membaca bahan yang tidak terkait UN; atau
3) lalai membantu peserta ujian mengisi identitas diri sesuai
dengan kartu identitas.
b. Pelanggaran sedang meliputi:
1) Tidak mengelem amplop LJUN di ruang ujian
2) Memeriksa dan menyusun LJUN tidak di ruang ujian
c. Pelanggaran berat meliputi:
1) memberi contekan;
2) membantu peserta ujian dalam menjawab soal;
3) menyebarkan/membacakan kunci jawaban kepada peserta
ujian; atau
4) mengganti dan mengisi LJUN.

5. Investigasi
Investigasi dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama oleh:
a. Inspektorat Jenderal Kemdikbud/Kemenag
b. Badan Standar Nasional Pendidikan

36
c. Pusat Penilaian Pendidikan Kemdikbud

6. Bentuk investigasi
a. Peninjauan ke tempat kejadian perkara
b. Analisis pola jawaban per daerah (Kabupaten/Kota).

7. Hasil investigasi
Hasil investigasi dibahas dalam rapat Panitia UN Tingkat Pusat
untuk ditindaklanjuti

8. Rekomendasi
Rekomendasi tindak lanjut pelanggaran berat disampaikan kepada
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

9. Hasil Rekomendasi
Menteri menetapkan keputusan hasil rekomendasi.

10. Pelaksanaan Keputusan


Panitia UN Tingkat Pusat melaksanakan keputusan Menteri.
9. SANKSI
1. Peserta UN yang melanggar tata tertib seperti dalam Bab XI ayat 2
akan diberi sanksi oleh pengawas ruang UN sebagai berikut:
a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh peserta ujian dengan
sanksi diberi peringatan tertulis.
b. Pelanggaran sedang yang dilakukan oleh peserta ujian dengan
sanksi pembatalan ujian pada mata pelajaran bersangkutan.
c. Pelanggaran berat yang dilakukan oleh peserta ujian dengan
sanksi dikeluarkan dari ruang ujian dan dinyatakan tidak lulus.
2. Pengawas ruang UN yang melanggar tata tertib akan diberikan
peringatan oleh Panitia UN Tingkat Satuan Pendidikan dan/atau
Panitia UN Tingkat Kabupaten/Kota. Apabila pengawas ruang UN
tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka yang bersangkutan
akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
a. Pelanggaran ringan yang dilakukan oleh pengawas ruang dengan
sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian.
b. Pelanggaran sedang dan berat yang dilakukan oleh pengawas
ruang dengan sanksi dibebastugaskan sebagai pengawas ruang
ujian dan diberi sanksi sesuai dengan ketentuan perundangan-
undangan.
3. Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan Pelaksana UN yang
melanggar ketentuan POS diberi sanksi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
4. Semua jenis pelanggaran harus dituangkan dalam berita acara.

37
10. KEJADIAN LUAR BIASA
1. Jika terjadi peristiwa luar biasa yang berpotensi gagalnya
pelaksanaan UN, maka Penyelenggara dan Panitia UN Tingkat Pusat
menyatakan kondisi darurat atau krisis.
2. Dalam kondisi darurat atau krisis sebagaimana dimaksud pada
nomor 1, Menteri membentuk tim khusus untuk menangani
peristiwa tersebut.
3. Peristiwa luar biasa yang dimaksud pada nomor 1 di atas meliputi
bencana alam, huru-hara, perang, dan peristiwa lain di luar kendali
penyelenggara UN.

Lampiran
Kreteria Lulusan dari Satuan Pendidikan :
1. Menyelesaikan selururh program Pembelajaran
Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti program pembelajaran
seluruh mata pelajaran yang terdapat pada kurikulum yang
digunakan, yaitu kurikulum 2006 atau KTSP. Pemenuhan
persyaratan ini dilihat pada kelengkapan laporan hasil belajar yang
tercantum pada Raport yang dimiliki peserta didik mulai semester 1
sampai dengan semester 6 SMK. Ketentuan ini menjadi prasyarat
untuk mengikuti Ujian Sekolah dan Ujian Nasional. Penilaian ini
dilakukan oleh satuan pendidkan bersama pendidik.
2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untu seluruh
mata pelajaran a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia, b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian, c. kelompok mata pelajaran estetika. d. kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan. Penilaian akhir
untuk masing – masing mata pelajaran dilakukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan hasil penilaian peserta
didik oleh pendidik.
a. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dilakukan melalui pengamatan terhadap
perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
afeksi peserta didik, serta melalui ulangan dan/atau penugasan
untuk mengukur aspek kognitif peserta didik. Pengamatan yang
dilakukan untuk menilai kelompok mata pelajaran agama dan
akhlak mulia dapat berdasarkan indicator :
1. Kerajinan melaksanakan ibadah sesuai dengan agaman
yang dianut.
2. Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan
3. Jujur dalam perkataan dan perbuatan
4. Mematuhi aturan sekolah
5. Hormat terhadap pendidik
6. Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di
tempat lain.
7. Kriteria lainnya yang dapat dikembangkan oleh masing –
masing satuan pendidikan dan pndidik.
Ulangan atau penugasan dilakukan di sekolah dengan materi
upan balik berdasarkan kurikulum yang digunakan.

38
b. Penilain hasil belajaran kelompok mata
pelajarankewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui
pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk
menilain perkembangan afeksi peserta didik dan kepribadian,
serta melalui Ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur
aspek kognitif peserta didik.

Pengamatan yang dilakukan untuk menilai kelompok mata


pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dapat
menggunakan indicator :
1. Menunjukan kemauan belajar
2. ulet dan tidak mudah menyerah
3. mematuhi aturan sekolah
4. Tidak mudah dipengaruhi hal yang negative
5. berani bertanya dan menyampaikan pendapat
6. kerjasama dengan teman dalam hal yang positif
7. Mengikuti kegiatan ekstra kurikuler satuan pendidikan
8. Kriteria lain yang dikembangkan oleh satuan pendidikan
Ulangan dan penugasan dilakukan satuan pendidikan dengan
materi ujian berdasarkan kurikulm yang digunakan. Hasil
penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing – masing
harus minimal baik.
1. Hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku
minimum baik.
2. hasil Ulangan dan Penugasan minimum baik
c. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajara estetika
dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku
dan sikap untukmenilai perkembangan afeksi dan ekspresi
psikomotor peserta didik. Pengamatan yang dilakukan untuk
menilai kelompok mata pelajaran estetika dapat menggunakan
indikator :
1. apresiasi seni
2. kreasi seni
3. kreteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan
Pendidikan .
Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil
penilaian dari beberapa observasi ditentukan oleh satuan
pendidikan.
d. Penilaian hasil belajaran kelompok mata pelajaran jasmani,
olahraga, dan kesehatan melalui pengamatan terhadap
perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan
psikomotorik dan afeksi peserta didik. Pengamatan dilakukan
untuk menilai kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
kesehatan dapat digunakan Indikator :
1. aktivitas dalam kegiatan olahraga di satuan pendidikan.
2. Kebiasaan hidup sehat dan bersih
3. Tidak merokok
4. Tidak menggunakan Narkoba
5. Disiplin Waktu

39
6. Keterampilan melakukan gerak olahraga
7. Kriteria lainnya dapat dikembangkan oleh satuan
Pendidikan

Ulangan dan/atau penugasan dilakukan satuan pendidikan


dengan meteri ujian berdasarkan kurikulum yang digunakan.
Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing –
masing harus minimum baik.
1. hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku
minimum baik
2. hasil ulangan dan atau penugasan minimum baik
3. Lulisan Ujian Sekolah / Madrasah
a. Ujian Sekolah/Madrasah mencakup :
1. Ujian untuk menilai pencapaian standar kompetensi
lulusan pada mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi yang tidak diujikan di ujian nasional.
2. Ujian praktek untuk mata pelajaran yang tidak dinilai
melalui UN
b. Hasil Ujian Sekolah/madrasah digunakan sebagai suatu
satuan pendidikan.
1. Penentu kelulusan peserta didik, dan satuan pendidikan
2. Pembinaan peserta didik, pendidik dan lembaga
kependidikan dan tenaga kerja kependidikan serta
penegembangan fasilitas dalam upaya peningkatan mutu
pendidikan.
4. Lulusan UN sebagaimana di atur dalam POS ini.

40
BAB IV
JADWAL KEGIATAN
Tanggal – tanggal penting

A. PENGUMPULAN DATA PESERTA UN


SMA Sederajat SMP Sederajat
Pengumpulan dan Entri 1 Nov 2016 – 14 1 Nov 2016 - 14 Feb
Feb 2017 2017

Pencetakan Daftar Calon 1 Nov 2016- 21 1 Nov 2016 – 21 Feb


Peserta (DCP) Feb 2017 2017

Pengiriman data peserta


dari Sekolah Indonesia Luar
Negeri ke Panitia UN Tingkat
Pusat.
Cetak, Validasi dan
Verfikasi Daftar Nominasi 1 – 28 Feb 2017 1 – 28 Feb 2017
Sementara (DNS)
Cetak & Distribusi Daftar Paling lambat 8 Paling lambat 15 Mar
Nominasi Tetap (DNT) Mar 2017 2017

Cetak & Distribusi Kartu Paling lambat 8 Paling lambat 15 Mar


Peserta Ujian Mar 2017 2017

B. BAHAN UN
Serah Terima Master Soal ke 27 Feb 2017 4 Mar 2017
Percetakan
Distribusi Bahan UN dari 23 – 29 Mar 19-23 April 2017
Percetakan ke Provinsi untuk 2017
daerah terluar, tertinggal,
dan terdepan (3T).
Distribusi Bahan UN dari 29-31 Mar 23 April-2 Mei 2017
Percetakan ke Provinsi (di 2017
luar daerah 3T)

C. JADWAL PENGUMPULAN NILAI SEKOLAH DAN PRAKTEK


KOMPETENSI SMK
KEGIATAN SMA Sederajat SMP Sederajat
1. Pengiriman Nilai Sekolah (gabungan Nilai Rapor dan Nilai Ujian
S/M/PK)
Sekolah ke Kab/Kota 16 Mar – 1 Apr 3 Apr – 17 Apr

41
Kab/Kota ke Provinsi 23 Mar – 3 Apr 5 Apr – 23 Apr

Provinsi ke Pusat 3 Apr – 7 Apr 21 Apr– 27 Apr


2. Pengiriman Nilai Praktek Kompetensi SMK
Sekolah ke Kab/Kota 16 Mar – 1 Apr -

Kab/Kota ke Provinsi 23 Mar – 3 Apr -


Provinsi ke Pusat 3 Apr – 7 Apr -

D. JADWAL UN DAN PENGOLAHAN LJUN 2015


KEGIATAN SMA Sederajat SMP Sederajat
UN Utama SMA: 13 - 15 Apr 4 – 7 Mei 2017
2017
SMK: 13 -16 Apr
2017

UN Susulan SMA: 20 - 22 Apr 11 - 15 Mei 2017


2017
SMK: 20-23 Apr
2017

Pemindaian 14 - 25 Apr 2017 6 - 23 Mei 2017

Batas akhir pengiriman hasil 26 April 2017 -


pemindaian
SMA/MA/SMAK/SMTK, dan
SMK dari PTN ke Panitia UN
Pusat
Batas akhir pengiriman hasil SMALB & Program 24 Mei 2017
pemindaian dari Provinsi ke Paket C: 26 April
2017
Pusat
Skoring 27 Apr – 2 Mei 25 Mei -4 Jun 2017
2017

Pengiriman Data Hasil UN ke 2 Mei 2017 -


Panitia SNMPTN
Pengiriman Data Hasil UN ke 6 Mei 2017 5 Jun 2017
Provinsi
Pengumuman Kelulusan dari 15 Mei 2017 10 Jun 2017
Satuan Pendidikan

42
BAB V
HAMBATAN DAN SARAN

1. Hambatan yang kami temukan dalam pelaksanakaan Ujian Nasional


adalah terlambatannya bantuan untuk pelaksanaan Ujian Nasional,
saran kami bantuan untuk tahun depan diupayakan sebelum
pelaksanaan Ujian Sekolaj Bantuan sudah kami terima.
2. Aturan untuk Ujian Nasional baik yang datingnya dari Pusat
maupun dari daerah yang terlalu sering berubah – ubah
bertentangan antara POS dari Pusat dengan POS dari provinsi
sehingga membingungkan pelaksanaan di lapangan, sarannya
tetapkan aturan yang baku/standar yang tidak berubah – ubah
setiap saat.
3. persyaratan atau criteria kelulusan di tentukan tiap mata pelajaran
harus lebih dari 7.00 dan ditentukan hanya berdasarkan hasil
pengetahuan saja ( cognitive ). Sarannya selain ditentukan
berdasarkan hasil belajar siswa selama 3 tahun dari aspek
pengetahuan, juga dari sikap dan keterampilannya.
4. Dengan adanya POS UN Dan US karena kurangnya sosialisasi dan
koordinasi antara Dinas Kab, Prop dengan Pengawas Perguruan
Tinggi, sehingga penentu pengawas Ruangan dan penanggung
Jawab UN menjelang UN ( H – 4 ) pelaksanaan Pembagian pengawas
silang menjadi terlambat. Sarannya beri kepercayaan yang penuh
kepada sekolah Penyelengggara untuk mensukseskan Ujian
Nasional.

43
BAB VI
PENUTUP

Dengan telah disusunnya Program kerja Ujian nasional/Sekolah ini


mudah – mudahan pelaksanaan Ujian Nasional/sekolah di SMK
Tribakti Pangalengan berjalan dengan lancar, aman tertib sesuai
dengan rencana serta dengan memperhatikan keserasian yang
sebagaimana petunjuk yang telah di berikan dari Pemerintah Daerah
Kabupaten Bandung Dinas Pendidikan dan Kebudayan provinsi Jawa
Barat.

Pangalengan, 30 Januari 2018


Kepala Sekolah

Drs. H. Tjahra Sumpena, M.MPd

44
BAB VII
LAMPIRAN

Lampiran terdiri dari :


1. Daftar Nominasi tetap
2. Surat keputusan kepala sekolah tentang susunan Panitia, Pengawas
Ujian sekolah teori, penguji Ujian Praktek, pemeriksa Ujian Sekolah
Tahun Pelajaran 2016/2017.
3. Daftar Nilai Ujian sekolah dan Ujian Praktek
4. Jadwal Ujian Praktek
5. jadwal Ujian Sekolah Teori
6. Jadwal Ujian nasional
7. jadwal Kegiatan
8. Surat undangan Rapat Orang Tua kelas XII

45
LAMPIRAN – LAMPIRAN

46

Anda mungkin juga menyukai