Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No.

1Februari2016

MOBILISASI PROGRESIF TERHADAP PERUBAHAN TEKANAN


DARAH PASIEN DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

Ainnur Rahmanti1, Dyah Kartika Putri2


1,2Akper Kesdam IV/ Diponegoro Semarang
Email: ainnurrahmanti@gmail.com, Poetridyahkartika@gmail.com

ABSTRACT
Patient with critical condition had high morbidity and mortality rate. This
condition is worsened by long term immobilization. Instability vital sign made nurses
stationed delayed mobilization activities in ICU. Progressive mobilization must be
started for ICU patient to decrease respiratory function, level of awareness and
cardiovascular function. The objective of this study was to identify progressive
mobilization activities on blood pressure parameters among critical patients in ICU.
The design of this study was quai experiment design.
Thirty respondents were included to the study using concequtive
sampling. Progressive mobilization was given with head of bed 300 (HOB
300), head of bed450 (HOB 450) with passive range of motion, continued with right
and left lateral position. Anova repeated measurement was used to identify mean
difference each of blood pressure. The result of this study show there is two
moment sistolic change between HOB 30 0 to HOB 450 and HOB 450 to right
lateral position (3,3%). There is nine moment diastolic change between HOB 450 to
right lateral position (16,7%).

Keywords: blood pressure, ICU, Progressive mobilization


PENDAHULUAN dampak yang merugikan karena pada
Pasien kritis dengan masa rawat posisi imobilisasi konsumsi oksigen pada
yang lama akan menimbulkan banyak pasien kritis akan meningkat (Jevon
masalah kesehatan yang muncul & Ewens,
diantaranya muncul pneumonia, 2009).
kelemahan, nyeri akut, hingga masalah Penelitian Vollman di Icu
semua fungsi organ tubuh karena Amerika, menyatakan pemberian posisi
pengaruh infeksi yang didapat saat terlentang secara terus menerus dapat
dirawat di ICU hingga berujung menurunkan sirkulasi darah dari
kematian. Imobilisasi pasien di ICU ekstermitas bawah, yang seharusnya
memberikan kontribusi pada jumlahnya banyak untuk menuju jantung.
komplikasi lanjut yang cukup Pada tiga hari pertama bedrest, volume
tinggi pada pasien dengan kondisi plasma akan berkurang 8%- 10% dan
kritis hingga berakhir kematian. Pada menjadi berkurang 15%- 20% pada
pasien kritis yang mengalami minggu keempat bedrest. Pada penelitian
imobilisasi akan memunculkan tersebut menunjukkan efek

20
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

maksimal bedrest akan terlihat pada denyut jantung, sistolik, curah jantung,
minggu ketiga bedrest(Vollman, (2010) konsumsi oksigen, produk
Upaya yang telah dilakukan karbondioksida dan PaCO2(Berney, &
untuk menekan anngka morbiditas Denehy,2003).
dan mortalitas pada pasien yang Pemberian tindakan mobilisasi
dirawat di ruang ICU adalah dengan progresif digunakan sebagai salah satu
mengembangkan sistem pelayanan tekhnik pengobatan pada pasien dengan
terpadu mulai dari pengkajian pasien berbagai gangguan fungsi organ.
yang masuk ICU hingga pelayanan Mobilisasi progresif terdiri dari lima
lanjutan pasien keluar dari ICU. level atau tahapan yang dilakukan, terdiri
Intervensi berupa mobilisasi tiap dua dari: Head of bed (HOB), Latihan
jam telah disarankan diberbagai rumah Range of motion (ROM) pasif dan
sakit guna meningkatkan kualitas hidup aktif, terapi lanjutan rotasi lateral, posisi
pasien kritis. Sebuah studi di Inggris tengkurap, pergerakan melawan gravitasi,
menunjukkan bahwa dalam jangka posisi duduk, posisi kaki menggantung,
waktu delapan jam kurang dari 3% berdiri dan berjalan2. Pada penelitian ini
pasien yang dirawat di ICU dilakukan bertujuan mengetahui pengaruh mobilisasi
perubahan posisi tiap dua jam. progresif dengan tindakan HOB, pasif
Perawatan di ICU Inggris rata- rata ROM dan rotasi lateral terhadap
perubahan posisi dilakukan setiap 4,85 perubahan tekanan darah.
jam, bukan pada 2 jam
sekali(Gallagher,2010). METODE PENELITIAN
Penelitian Stiller (2007), Penelitian ini merupakan
pada 39 pasien di ICU yang menerima penelitian kuantitatif dengan desain
69 tindakan mobilisasi terhadap penelitian quasi eksperiment design with
penilaian parameter hemodinamik dan pre-post test without control group6.
pernapasan, ditemukan bahwa Penelitian ini dilakukan selama tiga
mobilisasi mengakibatkan peningkatan bulan yaitu pada bulan Mei – Juni 2013 di
yang signifikan dalam denyut jantung, RS Hasan Sadikin Bandung. Pengambilan
tekanan darah dan penurunan yang sampel menggunakan tekhnik non
tidak signifikan terhadap saturasi probability sampling dengan jenis
oksigen4. Penelitian lain yang consecutive sampling. Sampel pada
dilakukan oleh Cohen di Australia penelitian ini berjumlah 30 orang. Sample
untuk mengevaluasi efek hemodinamik pada penelitian ini adalah semua pasien
dan metabolisme pernapasan untuk 32 yang dirawat di ruang ICU dengan
orang pasien yang terpasang ventilasi menggunakan ventilasi mekanikbaik
mekanisdengan modus SIMV, kasus medikal maupun bedah.
menyatakan bahwa terdapat
peningkatan yang signifikan pada

21
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah tama akan diukur tekanan darah pasien di
pasien yang berusia lebih dari 18 tahun posisi awal kemudian diukur pada posisi
dengan nilai Mean Arterial Pressure HOB 300, lalu diukur kembali pada posisi
(MAP) >55<140, tekanan sistolik berkisar HOB
90 – 180 mmHg, saturasi oksigen ≥ 450, kemudian diukur pada posisi lateral
90%. Sedangkan kriteria eksklusi adalah kanan dan kiri. Pada penelitian ini dilihat
pasien dengan perburukan keadaan beda rerata tekanan darah sistolik maupun
dengan nilai MAP <55 mmHg, saturasi diastolik disettiap perubahan posisi.
oksigen <88% dan sistolik >200 mmHg. Penelitian ini dianalisa secara univariat dan
Variabel penelitian ini,
bivariat. Analisis univariat
yaitu variabel bebas (independent
mengkategorikan umur, jenis kelamin,dan
variable) yaitu mobilisasi progresif yang
mode ventilator. Pada analisis bivariat
terdiri dari kegiatan perubahan posisi dari
menggunakan uji anova repeated
HOB 300, HOB 450, lateral kanan dan
measured7. Yaitu melihat perubahan
lateral kiri.Variabel terikat (dependent
tekanan darah sistolik dan diastolik di
variable) yaitu tekanan darah sistolik dan
setiap tahapan perubahan posisi.
diastolik. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini adalah bed site monitor,
HASIL DAN BAHASAN
lembar observasi dan algoritma mobilisasi Pengaruh pemberian mobilisasi
progresif.Tekhnik mengumpulkan data pada progresif terhadap nilai sistolik dan
penelitian ini pertama – diastolik
Tabel 1. Pengaruh pemberian mobilisasi progresif terhadap nilai sistolik dan
diastolik

Variabel Perubahan Posisi Bed 95% P


aMean Perbedaan
CI
Lowe Uppe
Sistolik Posisi awal-HOB 30 0 - r-8.47 r4.54 1.0
HOB 300- HOB 450 1.96
1.80 -3.92 7.52 1.0
HOB 450- Lateral kanan - -6.81 3.47 1.0
Lateral kanan –lateral kiri 1.66
3.06 -2.38 8.51 0.982
Diastolik Posisi awal-HOB 30 0 0.33 -1.95 2.61 0.767
HOB 300- HOB 450 2.10 -0.01 4.21 0.052
HOB 450- Lateral kanan 0.30 -3.41 4.01 0.870
Lateral kanan –lateral kiri 0.63 -2.43 3.70 0.676
Pada Tabel 1 diperoleh dari
tekanan darah pasien di
uji statistik nilai p pada semua posisi ICU.Menurut Kozier, hemodinamik pada
baik variabel sistoli dan diastolik setiap rentang usia berbeda- beda, pada
menunjukkan angka lebih dari 0,05 penelitian ini tampak pada perbedaan
sehingga pada penelitian ini Ho diterima tekanan darah baik sistolik maupun
secara statistik tidak ada perubahan yang diastolik. Pada usia dewasa tekanan darah
signifikan antara variabel mobilisasi sistolik berkisar 90 – 140 mmHg
progresif dengan sedangkan tekanan diastolik 60-

22
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

80 mmHg. Pada usia dewasa lanjut Hasil mobilisasi secara pasif


terkadang dikategorikan lansia mengahsilkan metabolisme jantung yang
mengalami peningkatan pada diastolik. rendah sehingga peningkatan tekanan
Kondisi biologis individu, penurunan darah belum terjadi secara
jumlah sel fungsional, penurunan maksimal(Genc,Ozyurek, & Gunerli,
penggunaan oksigen, pompa darah, 2012).
regangan otot, hormon serta aktivitas Penyebab lain yang berkontribusi
yang berpengaruh pada anatomi dan yaitu penggunaan obat- obat inotropik
fisiologi tubuh akan berdampak pada pada pasien di ICU. Obat inotropik
hemodinamik tubuh(Morris, & digunakan untuk mempertahankan
Herridge,2007). tekanan darah agar stabil, walaupun
Pemberian mobilisasi diharapkan dapat dengan dosis rendah sekalipun11. Pada
meningkatkan transport oksigen dari pasien. responden penelitian ini tercatat juga
Mobilisasi pasien di ICU dapat dilihat menggunakan obat- obat inotropik untuk
sebagai proses rehabilitasi dini untuk mensuport kestabilan hemodinamik. Obat
mempertahankan kekuatan otot dan untuk ini digunakan untuksebagai vasodilator
mencegah perubahan yang buruk dalam maupun sebagai vasokonstriktor, ketika
respon kardiovaskuler selain itu, hal ini responden diberikan aktivitas, maka
diharapkan dapat mempercepat proses bisa saja terjadi peningkatan beban kerja
penyapihan dan mempersingkat lama rawat jantung yang berlebihan sehingga tubuh
di ICU (Morris, & Herridge, 2007).Pada mengkompensasikan dengan menurunkan
sebuah penelitian di ICU Turki atau meningkatkan konsumsi oksigen.
mengemukakan, bahwa tidak terjadinya Sebuah studi di Amerika
perubahan yang signifikan pada parameter mengemukakan bahwa hambatan perawat
tekanan darah dapat disebabkan karena untuk memulai mobilisasi adalah
metabolisme jantung dipengaruhi oleh beban kekhawatiran akan kondisi pasien,
miokard, dan kebutuhan oksigen. Kebutuhan perubahan tingkat kesadaran serta
oksigen miokard dapat diukur sebagai ketidakstabilan hemodinamik.
interaksi antara ketegangan miokard dan Kekhawatiran tersebutlah yang dapat
kontraktilitas otot jantung. Semua faktor ini memperparah kondisi pasien yang dirawat
berubah selama diberikan aktifitas fisik. di ICU, karena dengan
Peningkatan aliran koroner meningkat mengimobilisasikan pasien selama
seiring dengan meningkatnya kebutuhan 14 hari dapat mengakibatkan
miokard untuk nutrisi dan oksigenasi. tejadinya infeksi pada paru- paru efek dari
gas ventilasi, depresi jantung akibat
pemberian sedasi dan anestesi jangka
panjang, gangguan pengosongan
lambung

23
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

penurunan kemampuan visik serta illness : recommendations of the European


gangguan curah jantung(Basset, Vollman, Respiratory Society and European Society
Brandwene, & Murray, 2012) of Intensive Care Medicine Task Force on
Physiotherapy for Critically Ill Patients.
SIMPULAN DAN SARAN Mobilization. doi:10.1007/s00134-008-
Berdasarkan hasil 1026-7
penelitian dan pembahasan maka dapat Berney, S., & Denehy, L. (2003).
dikemukakan bahwa tidak ada perubahan The effect of physiotherapy treatment on
yang bermakna tekanan darah sistolik
maupun diastolik setelah diberikan oxygen consumption and haemodynamics
mobilisasi progresif dengan nilai P> 0,05. in patients who are critically ill.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan Australian Journal Of Physiotherapy, 99-
perawat di ICU saat melakukan monbilisasi 105.
diantaranya: keamanan tubes dan line, Nursalam. (2008). Konsep & Penerapan
ketidakstabilan hemodinamik, sumber daya Metodologi Penelitian
manusia, ketersediaan alat, kebutuhan
terhadap sedasi, ukuran postur tubuh pasien IlmuKeperawatan: Pedoman skripsi, tesis
dan penggunaan obat- obatan inotropik. dan instrumen penelitian keperawatan,
Jakarta: Salemba Medika.
DAFTAR PUSTAKA Notoadmojo,S. (2010). Metodologi
P, Jevon & Ewens, B. (2009). penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Pemantauan Pasien Kritis (2nd ed.). Jakarta: Cipta.
Erlangga Medical Series. Stillwell, S. B. (2011). Pedoman
Vollman, K. M. (2010a). Keperawatan kritis. (P. eko Karyuni, Ed.)
Introduction to progressive (3rd ed.). Jakarta: EGC.
mobility. Critical care nurse, Morris, P. E., & Herridge, M. S.
30(2), S3-5. doi:10.4037/ccn2010803 (2007). Early intensive care unit mobility:
Gallagher, J. J. (2010). Intra- future directions. Critical care clinics,
abdominal Hypertension. Aacn Advanced 23(1), 97-110.
Critical Care, 21(2), 205-217. doi:10.1016/j.ccc.2006.11.0
Gosselink, R., Bott, J., Johnson, M., 10
Dean, E., Nava, S., Norrenberg, M., Genc,A,Ozyurek,S.,Koca, U., &
Schönhofer, B., et al. (n.d.). Physiotherapy Gunerli, A. (2012). Respiratory and
for adult patients with critical Hemodynamic Responses to Mobilization
of Critically Ill Obese Patients.
Mobilization,23 (1), 14-18.

24
Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016

Regina,E., Sernache,F., Freitas,D., multidisiplinary mobility


Serrou,R.,Paula,A., & Sato, A. (2012). programme into intensive care practice
Effect of Passive mobilization on acute (IMMPTP): A multicentre
hemodynamic responses in mechanically collaborative. Intensive & Critical
ventilated patients, 24 (2), 72-78. Care Nursing, 1-10. Elsevier Ltd.
Basset,R. Vollman,K.M., Brandwene, Doi:10.1016/j.iccn.2011.12.001
L., & Murray,(2012). Integrating a

25

Anda mungkin juga menyukai