Tepung terigu, gula, margarin, Antioksdian BHA,pewarna beta-karoten CI 40800, butiran cokelat, telur, gula palem, cokelat bubuk, pengembang Natrium Bikarbonat, garam, vanila. Diantara bahan-bahan tersebut komponen yang termasuk BTP adalah : o Pengembang Natrium Bikarbonat, karena sengaja ditambahkan untuk memperbaiki tampilan biskuit agar mengembang. o Pewarna beta-karoten CI 40800,karena merupakan pewarna sintetik yang sengaja ditambahkan untuk membuat warna biskuit lebih menarik o Vanila/Vanillin (aldehida fenolat), karena sengaja ditambahkan untuk memperkuat aroma biskuit o Antioksidan BHA, karena sengaja ditambahkan untuk memperkaya kandungan gizi Komponen lainnya seperti tepung terigu, gula, garam,telur, margarin, gula palem, butiran cokelat, dan cokelat bubuk tidak termasuk BTP karena bahan-bahan tersebut merupakan bahan pangan yang memang diperlukan membuat biskuit. Bahan-bahan tersebut digunkan tidak dengan tujuan memperbaiki tampilan, memperkuat cita rasa & aroma, atau menambah kandungan gizi. 2. ADI (Acceptable Daily Intake) adalah Batasan maksimum konsumsi BTP yang dapat diterima dan dicerna setiap hari sepanjang hidup tanpa beresiko pada kesehatan. Contohnya : ADI monosodium glutamat adalah 30 mg perkilo bobot badan. Misal bobot badan seseorang adalah 50 kg, maka batas monosodium glutamat yang boleh dikonsumsi adalah 1500 mg per hari, 3. Beberapa bahan tambahan pangan yang berbahaya namun masih ditambahkan dalam makanan : a. Formalin atau methylaldehyde Formalin merupakan larutan tidak berwarna, berbau menyengat, dan mengandung senyawa formaldehid sekitar 37% dalam air. Formalin pada umumnya digunakan sebagai bahan anti bakteri dalam produk pembersih lantai. Akan tetapi formalin sering digunakan sebahai bahan pengawet makanan karena harganya yang murah sehingga dapat meminimalisir biaya produksi. Paparan formalin yang berasal makanan dapat menyebabkan kanker, gangguan pada sistem pernafasan dan pencernaan manusia. Senyawa formaldehid di dalam tubuh dikonversi menjadi asam format yang dapat meningkatkan keasaman darah, tarikan napas menjadi pendek dan cepat, hipotermia, bahkan dapat menyebabkan kematian. Selain itu juga dapat terjadi kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat dan ginjal. b. Boraks Boraks atau natrium biborat adalah bahan kimia yang berbahaya yang sering ditambahkan sebagai bahan pengawet pada makanan. Berbentuk kristal putih, tidak berbau, dan larut dalam air. Pada umumnya boraks adalah bahan dalam produk pengawet kayu, pembunuh serangga, dan pembuatan deterjen. Akan tetapi karena harganya yang murah, banyak produsen makanan yang menggunakannya sebagai pengawet Paparan boraks dari makanan dalam jumlah melebihi ambang batas dapat mengganggu kerja lambung, hati,usus, bahkan menyebabkan gagal ginjal. c. Pewarna Rhodamin B a. Rhodamin B merupakan pewarna yang dilarang ditambahkan dalam makanan. Pada umumnya Rhodamin B digunakan sebagai pewarna dalam industri tekstil,kertas, kosmetik, sabun, dan prosuk pembersih mulut. Wujudnya berupa serbuk kristal berwarna hijau atau ungu kemerahan dan tidak berbau. b. Rhodamin B bersifat karsinogenik (memicu kanker). Paparan Rhodamin B dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan fungsi pada hati dan ginjal. 4. a. BTP adalah bahan yang sengaja ditambahkan ke dalam makanan atau minuman dengan tujuan memperkuat cita rasa & aroma, memperbaiki penampilan makanan, menambah kandungan gizi, atau mempertahankan keawetan makanan. Contohnya vanillin yang ditambahkan ketika membuat roti sebagai penguat aroma.
Kontaminan adalah bahan yang tidak sengaja tertambahkan ke dalam makanan
atau minuman. Contohnya sisa pestisida yang menempel pada sayuran yang dikonsumsi karena proses pencucian yang kurang sempurna. b. BTP alami adalah bahan tambahan pangan yang ada secara alamiah atau bersumber dari bahan alami. Contohnya pewarna hijau dari daun pandan untuk membuat kue lapis. BTP sintesis adalah bahan tambahan pangan yang merupakan hasil produksi/sintesis pabrik yang sifatnya menyerupai BTP alami. Contohnya penggunaan pewarna sintesi Tartrazine dan Briliant Blue CFC untuk menghasil warna hijau yang lebih menarik pada minuman bersoda. 5. a. BTP yang diperbolehkan oleh pemerintaah tetap memiliki ambang batas jumlah yang dapat dikonsumsi, terutama BTP sintesis. Apabila bahan sintesis tersebut terakumulasi dalam tubuh dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan gangguan kesehatan. b. Apabila makanan yang berlemak dan dan bersuhu tinggi langsung dikemas dalam wadah plastik maka peluang perpindahan zat aditif dari plastik ke makanan. Zat aditif plastik lebih mudah larut dalam lemak/minyak pada suhu yang tinggi. c. Formalin mampu mengawetkan ikan hingga berhari-hari dan harganya lebih murah. Formalin dalam jumlah sedikit dapat mengawetkan berkilo-kilo ikan sehingga biaya produksi dapat ditekan. 6. a. Tips memilih makanan kemasan : Periksa kondisi produk dan kemasannya, apakah terjadi kerusakan pada kemasan Periksa komposisi bahan makanan, apakah ada BTP yang dilarang Periksa izin edar (Nomor BPOM), tanggal kadaluarsa, informasi nilai gizi, dan cara penyimpanan yang disarankan. b. Formalin memiliki titik didih yang rendah yaitu -19ᴏC sehingga untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan formalin pada daging dan ikan dapat dilakukan dengan mengolah daging dan ikan dengan suhu yang tinggi (direbus atau digoreng).