Saat ini pembelajaran berbasis student centered learning tengah digalakkan. Siswa
bukan lagi objek pasif yang hanya menerima transfer ilmu dari guru, melainkan siswa harus
menjadi pihak yang aktif membangun pemahaman dengan guru sebagai fasilitator. Dalam sebuah
pembelajaran, khususnya pembelajaran sains seyogyanya lebih menekankan pada proses dimana
siswa aktif selama pembelajaran untuk membangun pengetahuannya melalui serangkaian
kegiatan agar pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa (Iskandar,2014). Proses pembelajaran
yang berlangsung seharusnya mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri secara sadar (Khoiriah,2015). Dalam hal ini kemampuan metakognitif
memiliki peranan penting dalam proses belajar siswa. Kemampuan metakognitif meliputi semua
aspek yang diperlukan siswa untuk aktif menyusun serangkaian kegiatan belajar untuk
mengkonstruk pemahamannya, yaitu aspek pengetahuan, perencanaan, pemantauan, dan evaluasi
belajar. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa siswa membutuhkan metode atau
strategi pembelajaran yang memfasilitasinya untuk mengasah dan memanfaatkan kemampuan
metakognitifnya. Berdasarkan pendapat beberapa ahli dan hasil penelitian, berikut beberapa
manfaat dari penerapan metode pembalajaran dengan pendekatan metakognitif :
a. Proses pembelajaran menjadi bermakna
Pembelajaran dengan pendekatan metakognitif dapat memberikan pengalaman
pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa(Khoiriah,2015). Suatu pembelajaran dikatakan
bermakna apabila di dalamnya terjadi proses pengaitan materi baru dengan pengetahuan yang
sudah dimiliki siswa (Ausubel,1963). Penerapan keterampilan dan pengetahuan metakognitif
dalam pembelajaran akan menuntun siswa melakukan perencanaan sebelum melakukan
pembelajaran, dimana pada proses tersebut siswa dituntut untuk mengetahui materi apa yang
akan dipelajari dan modal pengetahuan apa yang harus dimiliki untuk mempelajari materi
baru tersebut.
b. Siswa secara aktif mengorganisasi dan mengontrol proses belajar
Pemanfaatan keterampilan metakognitif dalam pembelajaran dapat melatih siswa
untuk mengontrol proses konstruksi pengetahuannya (Iskandar,2014). Penerapan
kemampuan metakognitif dalam pembelajaran akan membuat siswa terampil dalam
(1)menentukan tujuan pembelajaran, (2)mengetahui bagaimana cara yang efektif untuk
mencapai tujuan, (3)mengecek ketercapaian tujuan tersebut, serta (4)mengevaluasi hasil dan
proses belajar secara menyeluruh.
c. Siswa mampu melakukan refleksi diri dan refleksi proses belajar
Siswa yang dibelajarkan dengan pendekatan metakognitif, akan mengetahui seberapa
baik kemampuannya dalam penguasaan konsep (Danial,2010). Keterampilan siswa dalam
memantau dan mengevaluasi kegiatan belajarnya berimplikasi pada pengetahuan siswa
mengenai kelemahan dan kekurangannya dalam proses belajar. Evaluasi siswa terhadap
proses belajar juga dapat membantu siswa mengetahui kelebihan dan kekurangan dari proses
belajar dan hal tersebut dapat dijadikan pedoman bagi siswa dalam merencanakan proses
belajar yang lebih efektif.
d. Memperkaya keterampilan berpikir siswa
Penerapan pembelajaran yang melibatkan kemampuan metakognitif siswa akan
membuat siswa memiliki keterampilan tertentu dalam mengatur dan mengontrol proses
berpikirnya(Gredler,2009). Keterampilan tersebut adalah keterampilan (1)pemecahan
masalah, (2)pengambilan keputusan, (3) berpikir kritis, dan (4)berpikir kreatif. Ketika
dihadapkan dengan sebuah permasalahan, siswa yang terlatih untuk menggunakan aspek-
aspek metakognitif akan mampu menganalisis permasalahan yang ada, kemudian menyusun
alternatif pemecahan masalah berdasarkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian
memutuskan alternatif pemcahan masalah yang efektif untuk digunakan.
Khoiriah,T.2015.Strategi Pembelajaran Metakognitif terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Konsep
Sistem Pencernaan Manusia.Jurnal Pengajaran MIPA,20(2),177-180.