Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Karakteristik dan Kompetensi
Remaja yang diampu oleh :
Dr. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd
Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd
Disusun oleh:
Dina Rizky Utami (1701700)
Fadya Jessica (1702441)
Lulu Ilma’nunah (1703767)
Rahma Sayyida Hilmia (1702439)
Rizka Aulia Rahmawati (1704449)
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman
bagi siapapun yang membacanya dan untuk ke depannya semoga makalah ini dapat
dikembangkan ataupun menambah isi makalah agar menjadi lebih sempurna lagi.
Latar Belakang
Usia remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupakan suatu
konsep yang relative baru dalam kajian psikologi. Di negara-negara Barat istilah
remaja dikenal dengan “adolescence” yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau
dalam perkembangan menjadi dewasa. Perubahan-perubahan fisik merupakan gejala
primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang berdampak terhadap perubahan-
perubahan psikologis. Pada era globalisasi dan modernisasi yang sedang berjalan saat
ini, banyak terjadi perubahan salah satunya terhadap usia rentan yakni masa remaja.
Remaja merupakan masa peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa, banyak
perubahan yang akan dialami seorang peserta didik pada masa ini yang menimbulkan
dampak, baik positif maupun negatif.
Tujuan
Pembahasan
Pubertas
1. Pengertian Pubertas
Masa pubertas dapat dibedakan dari masa remaja. Bagi sebagian besar di antara kita,
pubertas telah berakhir jauh ebelum masa remaja dimulai, meski pubertas adalah
tanda yang paling penting dari dimulinya masa remaja. Apakah pubertas itu?
Pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada kematangan fisik yang meiputi
perubahan tubuh dan hormonal yang terutama terjadi selama masa remaja awal.
Faktor genetik juga berperan pada masa pubertas. Pubertas bukanlah sekedar
kecelakaan lingkungan. Seperti yang telah dikemukakan lebih awal, faktor-faktor
makanan, kesehatan, dan lainnya berpengaruh terhadapa waktu datangnya pubertas
serta variasi penampilannya, sedangkan program dasar genetiknya sudah tertanam
sejak awal dalam sifat dasar dari suatu spesies.
2. Perubahan Fisik
Anak laki-laki maupun perempuan yang lebih pendek atau tinggi daripada teman
sebayanya sebelum amsa remaja, cenderung tetap demikian selama masa remaja.
Dalam masyarakat kita, ada stigma yang dikaitkan dengan anak yang bertubuh
pendek. Di awal masa remaja, remaja putri cenderung lebih tinggi daripada remaja
putra yang seusianya, tetapi mendekati akhir SLP putra mengejar ketinggalannya,
atau banyak juga yang mencapai tinggi badan melampaui teman putrinya. Meskipun
tinggi badan di masa SD merupakan predictor yang baik akan tinggi badan di masa
remaja, tampaknya maasih ada kesempatan bagi tinggi badan individu untuk berubah
jika dikaitkan dengan tinggi badan teman sebayanya sejumlah 30% tinggi badan di
akir usia remaja tidak dapat dijelaskan dengan melihat tinggi badan di masa SD.
Kematangan Seksual
Tiga hal yang paling jelas tampak mengenai kematangann seksual adalah
bertambahnya panjang penis, membesarnya testis dan tumbuhnya rambut wajah.
Dua perubahan paling mencolok adalah tumbuhnya rambut pada kemaluan putrid an
perkembangan payudara.
Rangkaian pubertas dapat dimulai lebih dini di usia 10 tahun dan selambat-lambatnya
13,5 tahun bagi putra. Sedangkan putri dapat dimulai pada usia 9 sampai 15 tahun.
Perubahan fisik secara dramatis mewarnai masa remaja, terutama pada awal
masa remaja. Perubahan besar pada fisik remaja adalah yang melibatkan masa
puber pada otak. Perubahan biologis pubertas, yang merupakan tanda akhir masa
kanak-kanak, berakibat peningkatan pertumbuhan berat dan tinggi, perubahan
dalam proporsi dan bentuk tubuh, dan pencapaian kematangan seksual. Pubertas
dimulai dengan peningkatan tajam pada produksi hormon seks. Pertama-tama
antara usia 15-19 tahun, kelenjar adrenal mulai mengeluarkan androgen dalam
jumlah besar, yang memainkan peran utama dalam pertumbuhan pubic, bulu
ketiak, dan bulu di muka. Beberapa tahun kemudian ovaris, dalam tubuh anak
perempuan, meningkatkan produksi estrogen mereka, yang merangsang
pertumbuhan alat kelamin wanita dan perkembangan payudara.
Anak laki-laki dan perempuan tumbuh secara berbeda. Anak laki-laki menjadi
lebih besar secara keseluruhan. Bahu lebih lebar, kaki lebih panjang ketimbang
tubuhnya, dan lengannya lebih panjang dibandingkan bahu. Pinggul anak
perempuan lebih lebar untuk memudahkan proses persalinan, dan lapisan lemak
disimpan dibawah kulit, memberikan penampilan lebih menarik lawan jenis.
Karakteristik seks primer adalah organ yang dibutuhkan untuk reproduksi. Pada
wanita, organ reproduksi adalah indung telur (ovaries), tubafalopi, uterus, dan
vagina. Pada pria, testis, penhis, skrotum, gelembung sperma, dan kelenjar
prostat. Karateristik seks sekunder adalah sinyal visiologis kematangan seksual
yang tidak berkait langsung dengan organ seks misalnya, payudara wanita, lebar
bahu pada pria. Karakteristik seks sekunder lainnya adalah perubahan suara dan
tekstur kulit, perkembangan muskular, dan pertumbuhan pubic, rambut tubuh,
wajah, dan ketiak.
Pada remaja laki-laki, tanda utama kematangan seksual adalah produksi sperma.
Seorang remaja laki-laki kadang bangun tidur dan menemukan noda basah atau
mengering di sprainya sebagai akibat dari noctural emission, ejakulasi semen
yang tidak disengaja (biasanya disebut sebagai mimpi basah). Mayoritas remaja
laki-laki mengalami pengeluaran ini, terkadang berkaitan dengan mimpi erotis.
Perasaan remaja laki-laki tentang ejakulasi pertamanya (spermache), yang rata-
rata terjadi pada usia 13 tahun, mayoritas anak memiliki reaksi positif walaupun
2/3 dari mereka dilaporkan ketakutan. Isyarat utama kematangan seksual anak
perempuan adalah menstruasi, pelepasan bulanan jaringan dari dinding rahim.
Menstruasi pertama disebut menarche, terjadi pada fase akhir dari urutan
perkembangan wanita dan mengindikasikan bahwa ovulasi tersebut telah terjadi.
Jadwal normal menarche dapat bervariasi antara usia 10 sampai 16½ tahun. Efek
psikologis masa terjadinya pubertas tergantung kepada bagaimana remaja
tersebut dan orang di sekitarnya atau di dunianya menginterpretasikan perubahan
yang menyertai hal tersebut. Namun menarche dini telah diasosiasikan dengan
depresi dan substance abuse.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau
pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang
menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity
diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved. Dalam mencari
jati diri banyak permasalahan-permasalahan yang harus dilalui dan akan mencetak
mereka seperti apa nantinya. (daniyati, 2012)
Anoreksia
Ada yang pernah dengar soal gangguan ini? Anoreksia Nervosa, atau biasa disebut
anoreksia, adalah Anoreksia berarti tidak nafsu makan, dan nervosa berhubungan
dengan cemas. Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang ditandai oleh
penolakan makanan yang mengakibatkan berat badan berkurang sampa ke tingkat
yang membahayakan.
Ciri-ciri dari penderita anoreksia nervosa adalah berat badan berkurang minimal 15%
dari berat badan sebelumnya, takut akan kegemukan (obesitas), siklus mentruasi
berhenti, menyangkal bahwa dirinya sakit, dan tampak sehat (Deni dan Lestari,2008)
Bulemia
Sama hal nya dengan gejala Anoreksia, bulemia juga merupakan salah satu fenomena
dan juga tantangan yang akan di hadapi ketika memasuki dalam fase Remaja.
Bulemia sendiri merupakan penyakit gangguan pencernaan yang umumnya
ditemukan pada gadis remaja atau wanita dewasa muda.
Bulimia diidentikkan dengan peristiwa makan yang sangat banyak terutama makanan
yang mengandung karbohidrat dan dihabiskan dalam jangka waktu yang singkat,
tetapi untuk mencegah kegemukan maka setalah makan ada tahap untuk
mengeluarkan makanan dan terjadilah muntah. Tidak seperti penderita anoreksia
yang terlihat kurus, penderita bulimia memiliki berat badan normal bahkan di atasnya
sehingga cukup sulit untuk menentukan penderita bulimia (Sidenfield dan
Ricket,2001).
Depresi&BunuhDiri
Kalau menurut Indeks Kebahagiaan Indonesia 2013 yang dibuat oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), Indonesia terhitung negara yang lumayan bahagia. Tapi, ada temuan
yang ngeri juga. Pada saat bersamaan, riset mereka nunjukkin kalau ternyata bunuh
diri jadi satu dari tiga penyebab utama kematian pada kelompok umur 15-44 tahun,
dan penyebab utama kematian nomor 2 di kelompok 10-24 tahun.
Bunuh diri emang sering dikaitin sama naiknya angka gangguan jiwa seperti depresi.
2. Kematangan Reproduksi membutukan upaya pemuasan dan jika tidak
terbibing oleh norma-norma dapat menjurus pada penyimpangan perilaku
seksual seperti
a. Godaan Seksualitas Remaja
Keadaan yang umum pada dewasa ini pada remaja biasanya membicarakan
masalah seks dengan sesama teman dengan bumbu yang cabul, membaca
buku – buku porno, nonton kaser video porno atau film – film porno yang
sering berakibat negatif bagi dirinya, orang tuannya dan masa depan di anak.
Hal ini semua disebabkan oleh ketidasktahuan mereka tentang seks yang
benar.
Kesimpulan
Setelah menyelesaikan penyusunan masalah tentang perkembangan fisik,
intelektual, sosial dan bahasa. Penyusun dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1) Perkembangan fisik pada masa remaja diawali dengan pubertas, adalah masa
kematangan fisik yang sangat cepat, yang meliputi aspek hormonal dan
perubahan fisik. Pikiran mereka juga berubah dengan artian mereka lebih
dapat berfikir abstrak dan hipotesis. Perasaan mereka berubah hampir
terhadap segala hal, semua bidang cakupan perkembangan sebagai seorang
remaja menghadapi tugas utama mereka membangun identitas termasuk
identitas seksual yang akan terus mereka bawa sampai masa dewasa.
2) Anak yang berkemampuan intelektuan tinggi akan berkemampuan berbahasa
secara baik.
Saran
Berdasarkan hasil rangkuman, maka kami dapat mengemukakan saran.
Remaja merupakan tahap awal seorang anak untuk tumbuh menjadi seorang dewasa
yang cerdas dan berpengetahuan luas. Oleh sabab itu, orang tua harus memperhatikan
setiap perkembangan yang dialami oleh anaknya dari mulai perkembangan fisik,
emosi, motivasi, perasaan, intelektual, sosial dan bahasa. Agar anak tidak terjerumus
kedalam hal-hal yang negatif yang akan merusak dirinya sendiri. Orang tua
hendaknya mengetahui kedewasaan remaja dengan jalan memberikan kebebasan
terbimbing untuk mengambil keputusan dan tanggung jawab sendiri.
Daftar Pustaka
daniyati, S. (2012, desember 12). blogspot. Retrieved September 21, 2018, from
saputridaniyati.blogspot:
http://saputridarniyati.blogspot.com/2012/12/perkembangan-remaja-dan-
permasalahannya.html
Sudrajat, A. (2008, january 31). Wordpress. Retrieved september 21, 2018, from
Akhmadsudrajat.wordpress:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/masalah-pada-masa-remaja/