Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

UKURAN STATUS KESEHATAN DALAM EPIDEMIOLOGI


(MORTALITAS)

Disusun Oleh :

EVA AGUSTINA LUBIS


19030038P

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS AUFA ROYHAN
PADANGSIDIMPUAN
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

Dari estimasi, perbandingan antara angka kelahiran terakhir dengan angka


kematian adalah bahwa setiap lima hari lebih dari satu juta orang ditambahkan
dalam populasi dunia, ini berarti populasi dunia bertambah sebanyak 75 sampai
80 juta orang setiap tahun. Jika laju pertumbuhan sekarang meningkat kira-kira 41
tahun mendatang populasi dunia akan menjadi dua kali lipatnya. Jumlah
penduduk di negara belum berkembang, dengan laju pertumbuhan yang sekarang,
akan menjadi dua kali lipat setelah 20 sampai 25 tahun. Disisi lain, jika
penyebaran AIDS terus berlanjut, angka ini mungkin akan berubah secara
signifikan. Pemerintah Afrika Selatan merasa khawatir dengan penyebaran AIDS
di suku Zulu. Salah satu rumah sakit di Pietermaritzburg, Afrika Selatan yang
melakukan pemeriksaan AIDS pada pasien kulit hitam, melaporkan bahwa pada
tahun 1989, 1 dari 3000 tes dinyatakan HIV positif, sementara di bulan Januari
1990, 1 dari 500 tes dinyatakan HIV positif. Sampai tahun 1991, 1 dari 186 tes
dinyatakan HIV positif, sementara di bulan Januari 1992, 1 dari 4 tes dinyatakan
HIV positif. Dari hasil tersebut dapat disimpulakan bahwa sampai tahun 2007
dengan laju pertumbuhan seperti itu, 7 juta anggota suku Zulu akan punah. Selain
itu, diprediksikan juga bahwa sampai tahun 2012, akibat AIDS jumlah penduduk
Afrika Selatan akan berkurang 3 juta pada orang kulit hitam dan 1 juta pada orang
kulit putih. Negara Malawi, di Afrika, 32% dari 8,5 juta penduduk terinfeksi
AIDS, dan data statistik negara Botswana, Tanzania, Zambia, dan Zimbabwe
menunjukkan angka yang hampir sama seriusnya. Di Amerika Serikat, biaya
untuk merawat semua pasien AIDS diterapkan sebesar 5,8 miliar. Sejak tahun
1981, 145.000 orang di Amerika Serikat meninggal akibat AIDS.

Sekarang di seluruh dunia muncul kepedulian terhadap ukuran kesehatan


masyarakat yang mencakup kegunaan bidang epidemiologi dalam menyelusuri
penyakit dan mengkaji data populasi. Data statistik vital, sekaligus penyakit,
ketidakmampuan, cedera, dan isu-isu terkait lain dalam populasi perlu dipahami
dan diselidiki. Penelusuran terhadap berbagai faktor yang memengaruhi status
kesehatan penduduk paling baik dilakukan dengan menggunakan ukuran dan
statistik yang distandardisasi, yang hasilnya kemudian juga disajikan dalam
tampilan yang distandardisasi. Bab ini membahas metode-metode epidemiologi
yang sudah distandardisasi untuk menyelidiki dan menganalisis kesehatan
masyarakat sekaligus data populasi dan data statistik vital.
BAB II

PEMBAHASAN

Mortalitas adalah istilah yang berarti “kematian”, atau menjelaskan


kematian dan isu-isu yang terkait. Statistik tentang kematian merupakan salah satu
bagian dan dasar dari data statistik vital, epidemiologi dan data kependudukan.
Statistik mortalitas yang dilaporkan berdasarkan dari informasi yang ada dalam
arsip akte kematian di area registrasi kematian. Area registrasi kematian adalah
wilayah geografis, kota, kabupaten, atau provinsi yang mengeluarkan data
mortalitas.

Badan-badan kesehatan masyarakat dan national center of health statistics


membuat tabel mortalitas, yang diterbitkan secara teratur. Tabel mortalitas yang
dipublikasikan tersebut melaporkan bahwa jumlah kemtian yang aktual dan angka
kematian berdasarkan usia, jenis kelamin, dan penyebab kematian. Tabel
kematian khusus menyajikan variabel tersebut sekaligus deskriptor statistik vital
seperti ras, agama, pekerjaan, pendidikan, dsb., yang berhubungan dengan angka
kematian.

MORTALITAS

Diakhir tahun 1600-an, Graunt mengembangkan suatu sistem penelusuran dan


pemahaman terhadap penyebab kematian yang disebut sebagai bills of mortality.
William Far (1807-1883), yang ditunjuk sebagai Registrar General di Inggris,
kemudian mengmbangkan ide Graunt tersebut. Sistem registrasi Farr untuk data
statistik vital menjadi landasan pengumpulan data penggunaan data statistik yang
dikaitkan dengan kematian.

Mortalitas merupakan istilah epidemiologi dan data statistik vital untuk


kematian. Dikalangan masyarakat kita, ada tiga hal umum yang menyebabkan
kematian: (1) degenerasi organ vital dan kondisi terkait; (2) status penyakit; dan
(3) sebagai akibat mesyarakat atau lingkungan (bunuh diri, kecelakaan, bencana
alam, dsb).

Mortalitas

Di banyak negar industri dan negara maju, ada peraturan yang


mengharuskan dilakukannya registrasi kejadian vital: kelahiran, pernikahan, dan
kematian. Secara hukum, data kematian merupakan data yang paling dilindungi
dari semua kejadian vital, dan mortalitas merupakan landasan untuk semua data
statistik vital. Semua keamatian harus diarsipkan (dalam akte) oleh dokter atau
ahli koroner. Jika ada tindak kejahatan yang menyebabkan kematian, hampir
semua negara bagian mewajibkan dilakukannya autopsi dan hasilnya dicatat.
Temuan autopsi dijadikan sebagai data objektif untuk mengonfirmasi penyebab
kematian dan merupakan data yang paling akurat. Diagnosis dokter terhadap hal
penyebab tidak selalu benar-benar tepat karena dokter sulit membuat suatu
diagnosis penyebab kematian yang akurat tanpa melakukan autopsi. Dokter yang
menandatangani akte mungkin bukan dokter yang menolong sehingga informasi
tentang penyebab kematian menjadi tidak lengkap dan catatan hanya berisi apa
yang dia ketahui tentang penyebab penyakit. Semua kematian dicatat dan
dilaporkan ke departemen kesehatan tingkat lokal dan kekantor data ststistik vital
negara bagian. Laporan statistik kejadian vital, termasuk kematian, juga harus
dilaporkan ke National Center for Health Statistic.

Pelaksanaan registrasi kelahiran, kematian bayi, kematian, dan kejadian


vital lainnya di Amerika Serikat merupakan tugas negara bagian pemerintahan
lokal. Hukum disetiap negara bagian menetapkan pelaksanaan sistem registrasi
vital yang berkesinambungan, permanen, dan bersifat wajib. Setiap sistem
bergantung pada upaya dokter, petugas RS, ahli koroner, dan petugas pemeriksaan
kesehatan dalam menyiapkan atau mengonfirmasi informasi yang dibutuhkan
guna melengkapi catatan kematian asli.

Penyebab Kematian

The National Center for Health Statistic mengembangkan dan merekomendasi


penggunaan akte kematian standar (Standard Certificate of Death) di Amerika
Serikat. Setiap negara bagian diharapkan memasukkan informasi minimum pada
akte kematian yang diajukan untuk U.S. Standard Certificate of Death. Beberapa
negara bagian menyertakan informasi tambahan yang dianggap penting. Data
statistik kematian sangat penting dalam kegiatan di bidang epidemiologi karena
informasi dari akte kematian sangat berguna. Akte kematian tidakj hanya
memberikan informasi tentang angka kematian total. Tetapi juga memberikan
informasi tentang kependudukan dan fakta penting lain tentang setiap orang yang
meninggal, mis., tanggal kelahiran (untuk studi kohort) dan tanggal kematian
(untuk keakuratan usia), usia, tempat kematian, tempat tinggal, pekerjaan, jenis
kelamin, penyebabkematian, status perkawinan. Informasi lain yang mungkin
dimasukkan, mis., jenis cedera, tempat dan waktu kecelakaan, dsb.

Penyebab Kematian pada Akte Kematian

Cara penyajian penyebab kematian dalam akte kematian sangat penting. “Causes
of Death and Underlying Causes of Death”. Diajukan dalam ICD-9-CM
(International Classification of Diseases-9th Edition-Clinical Modification) dan
digunakan dalam akte kematian. Penyebab kematian yang dicantumkan dalam
akte kematian adalah semua penyakit, cedera, dan kondisi sakit yang
mengakibatkan atau bekonstribusi dalam kematian. Keadaan yang betkaitan
dengan kecelakaan atau tindak kejahatan yang mengakibatkan kematian juga
cacat.

Pada tahun 1999 di Amerika Serikat, penyebab kematian yang


dicantumkan dalam akte di klasifikasikan dengan menggunakan kode-kode dalam
ICD-10-CM.

Penyebab Dasar Kematian

Pada akte kematian terdapat ruang untuk “penyebab dasar kematian” (underlying
cause of death). Item tersebut dicantumkan dalam akte kematian tepat di bawah
penyebab utama (main cause) kematian. Penyebab dasar adalah penyakit atau
cedera apapun yang memulai serangkaian kejadian yang berakhir pada kematian.
Segala tindak kejahatan atau kecelakaan yang mengakibatkan kematian akan
dicantumkan dalam akte kematian di bagian tersebut.

Data Akte Kematian

Data dari akte kematian dan sistem pelaporan kematian resmi memberikan suatu
database untuk mempelajari berbagai masalah dan kejadian epidemiologis.
Penyebab utama kematian adalah hal pertama yang dimasukkan dalam akte
kematian. Kemudian, ada 2 penyebab tambahan atau pendororng yang dapat
dicantumkan. Diagnisus daftar kematian dilakukan sesuai dengan ICD-9-CM.
Penyakit dan kondisi yang ada pada saat kematian kemungkinan memiliki nilai
epidemiologi yang sama besarnya dengan penyebab penyakit yang dicantumkan.

TIGA TINGKATAN RATE (PENGGUNAAN UMUM)

Rate yang biasa digunakan untuk menyajikan data atau informasi untuk
keseluruhan populasi atua kelompok, disebut crude rate (angka kasar).
Penyesuaian atau pengubahan angka kasar secara matematis disebut adjusted rate
(angka yang disesuaikan). Rate apapun yang menyampaikan informasi atau data
tentang kelompok dalam populasi disebut rate spesific (angka spesifik).

Crude Rate

Crude rate didasarkan pada jumlah pengalaman atau peristiwa yang terjadi dalam
populasi pada periode waktu tertentu. Dua crude rate yang sangat penting dalam
metode epidemiologi adalah (1) angka kematian kasar, crude death rate/CDR dan
(2) angka kelahiran kasar, crude birth rate/CBR. Rumus CBR pada dasarnya
sama dengan rumus CDR, hanya penyebutnya adalah jumlah kelahiran total. Data
statistik umum keseluruhan dan informasi kejadian vital berasal dari crude rate,
dengan menggumakan rata-rata populasi sebagai penyebut untuk setiap faktor
statistik populasi. Perbedaan yang unik, karakteristik, perilaku, risiko, kejadian,
pengalaman, atau implikasi subkelompok kebudayaan atau bagian dari sesuatu
populasi tidak dapat dicerminkan pada angka kematian kasar.

Crude rate tidak dinyatakan dalam persentase, tetapi sebagai rate


peratusan populasi. Besar populasi atau kelompok yang digunakan untuk
perbandingan biasanya menentukan angka mana yang akan dipilih sebagai
pembanding atau harus mencerminkan besar populasi tersebut. Jika populasi
kecil, rate untuk perbandingan adalah 100. Kelompok yang lebih besar per 1.000
atau 10.000. jika kelompoknya sangat besar, 100.000 dan dalam beberapa kasus
500.000 atau 1.000.000 dapat digunakan.

Crude rate adalah rangkuman angka dan dikembangkan hanya dari data
minimum dan informasi yang terbatas serta baik untuk perbandingan satu negara
dengan lainnya. Crude rate mempunyai beberapa kelemahan, antar lain
perhitungan ini mengabaikan informasi yang diperoleh dari subkelompok dan
kejadian khusus, crude rate tidak dapat memperlihatkan perbedaan yang
ditemukan di dalam atau di antara subkelompok.

TIPE RATE/RASIO MORTALITAS

Banyak jenis kematian (mortality rate) yang berbeda digunakan dalam


epidemiologi. Berikut tipe rate/rasio mortalitas.

Tipe Rate/Rasio Mortalitas

 Angka kematiam tahunan (annual death rate)


 Angka kematian kasar (crude death rate)
 Angka (rasio) kematian bayi (infant mortality rate/ratio)
 Angka kematian bayi baru lahir (neonatal mortality rate)
 Angka kematian pascaneonatal (postneonatal mortality rate)
 Angka kematian perinatal (perinatal mortality rate)
 Rasio lahir mati (fetal death ratio)
 Angka lahir mati (fetal death rate)
 Angka abortus (abortion rate)
 Angka kematian ibu (maternal mortality rate)
 Angka kematian yang disesuaikan (adjusted mortality rate)
 Rasio kematian terstandardisasikan (standardized mortality ratio)
 Angka kematian spesifik (usia) (specific death rate [age])
 Angka kematian proporsional-angka fatalitas kasus (proportionate
mortality raete-case fatality rate).
 Mortality crossover- mortality time trend

Angka Kematian Tahunan

Ukuran kematian yang pertama dan paling dasar adalah angka kematian
umum (general mortality rate). Angka kematian umum di lihat dari 3 aspek:

1. Kelompok populasi yang terpajan pada risiko kematian


2. Periode waktu
3. Jumlah kematian yang terjadi pada kelompok populasi selama periode
waktu tersebut.

Dalam angka kematian tahunan (annual death rate, ADR),


pembilangnya adalah jumlah kematian yang terjadi di populasi sementara
penyebutnya adalah jumlah penduduk total. Data untuk penyebut diambil dari
sumber-sumber umumseperti sensus atau estimasi jumlah populasi hasil
perhitungan. Beberapa ahli epidemiologi menganggapnya sebagai angka kematian
kasar.

Jumlah angka kematian selama


periode waktu 12 bulan tertentu
Angka kematian tahunan semua penyebab= X 1.000
Jumlah penduduk pada
pertengahan periode
waktu
Angka Kematian Kasar

Angka kematian kasar pokok lainnya adalah angka kematian kasar (crude death
rate, CDR). Istilah crude (kasar) digunakan karena setiap aspek kematian tidak
memperhitungkan usia, jenis kelamin, atau variabel lain. Angka kematian kasar
merupakan angka rangkuman yang didasarkan pada jumlah kematian aktual dalam
populasi selama periode tertentu. CDR dipakai karena perhitungan tersebut hanya
membutuhkan 3 potong informasi: (1) jumlah kematian total, (2) populasi total,
(3) periode waktu tertentu.

Angka kematian kasar adalah jumlah kematian total dalam setahun yang
dibagi dengan total rata-rata populasi, seperti 100, 1.000, 10.000, atau 100.000.
untuk menghitung rate, hasil diatas harus dikalikan dengan 1.000 atau konstanta
lain populasi. Elemen waktu ditentukan oleh ahli epidemiologi.

CDR = jumlah kematian total per tahun


X 100.000
Total rata-rata populasi
pada tahun tersebut

2.134.000
X 100.000 = 858,0
248.709.873
MORTALITAS BAYI

Mortalitas bayi adalah indikator utama status kesehatan penduduk dan ukuran
kunci status kesehatan suatu komunitas atau populasi. Angka kematian bayi
(infant mortality rate, IMR), sebenarnya bukan rate sejati tetapi rasio, adalah
suatu ukuran untuk jumlah kematian dalam periode satu tahun.

Mortalitas bayi memang signifikan sebagai indikator status kesehatan


karena mencerminkan status kesehatatn ibu dan anak saat kehamilan dan proses
pelahiran. Tidak ada yang lebih rapuh dari pada bayi yang baru lahir yang
bergantung sepenuhnya pada orang dewasa untuk bisa bertahan, bertumbuh
kembang, dan tumbuh menjadi anak yang sehat. Tidak ada yang lebih tidak
berdaya daripada janin dalam kandungan ibu yang bergantung sepenuhnya pada
ibu sehingga ibu harus makan dengan baik, sehat secara fisik, dan menghindari
konsumsi obat-obatan, alkohol, dan tembakau agar janin dapat lahir dalam
keadaan sehat dan normal.

Mortalitas bayi mencerminkan pemeliharaan nutrisi pranatal dan


pascanatal, atau kekurangan dalam hal tersebut. Jika ibu mendapat asupan kalori
dan nutrien yang cukup termasuk kenaikan berat badan yang sesuai saat hamil, ini
akan meningkatkat berat lahir bayi dan mengurangi kematian serta kesakitan bayi.
Perolehan pelayanan kesehatan yang cepat saat kehamilan adalah, sekaligus tidak
mengkonsumsi obat-obatan, zat kimia, alkohol, dan tidak merokok dapar
mengurangi kematian bayi. Pemberian imunisasi pada bayi baru lahir pada waktu
yang sesuai juga kan mengurangi kematian bayi. Di beberapa negara belum
berkembang di Afrika lebih dari 150 bayi meninggal per-1.000 kelahiran un tuk
setiap tahunnya dan dibeberapa negara maju, industri, dan megara berpenduduk
homogen, kurang dari 8 bayi meninggal dalam 1.000 kelahiran setiap tahun.
Dibanyak negara belum berkembang, perawatan pranatal masih sulit ditemukan,
demikian pula dengan kegiatan pokok dalam kesehatan masyarakat seperti
imunisasi, sanitasi, dan pengendalian infeksi, yang juga berkonstribusi pada
tingginya ngka kematian bayi. Bayi yang lahir dari orang tua kelahiran Amerika-
Meksiko kemungkinannya untuk dilahirkan diluar rumah sakit dua kali lipat lebih
besar daripada bayi ras lain. Selain itu, dilaporkan juga bahwa data statistik kaum
Hispanik (Latin) sering kali tidak akurat, karena menjelang persalinan mereka
akan kembali ketempat kelahirannya, atau sengaja tidak melaporkan kejadian
kematian atau kelahiran yang berkaitan denga pelahiran dalam keluarganya karena
tidak percaya dengan pemerintah Amerika Serikat. Namun, populasi Hispanik di
Amerika Serikat cukup heterogen dan tindakan pencegahan kematian bayi dapat
diarahkan pada faktor-faktor risiko dan hasil yang berkaitan dengan etnis tertentu
dalam populasi sehingga kematian bayi dapat dengan mudah dikurangi.
IMR di Amerika Serikat tahun1990 adalah 9,2 kematian per-1.000
kelahiran hidup. Pada tahun 1989, IMR pada semua ras adalah 9,1 per- 1.000
kelahiran hidup. Di kalangan kulit hitam, IMR nya sebesar 18,6 dan untuk kulit
putih sebesar 8,1 per-1000. Di Amerika Serikat, IMR menurun tajam selama
beberapa tahun dan terus menurun. Pada tahun 1990, untuk setiap 1.000 kelahiran
hidup di kalangan kulit hitam, 18 bayi meninggal sebelum berusia satu tahun.
IMR untuk kulit putih sebesar 7,9.

Angka Kematian Bayi

Definisi khusus mortalitas bayi sangat diperlukan untuk menghitung secara akurat
angka kematian bayi dan definisi tersebut harus ditaati. Mortalitas bayi mencakup
semua kematian anak mulai dari saat lahir sampai 365 hari kehidupan. Mortalitas
bayi adalah angka kematian pada anak yang usianya kurang dari satu tahun.
Penyebutnya adalah jumlah kelahiran hidup untuk periode waktu yang sama: satu
tahun. Tujuan dari angka kematian bayi adalah agar pembilang hanya mencakup
kejadian yang terjadi dalam populasi penyebut. Kemudian ada anggapan bahwa
jumlah kematian bayi terjadi dalam periode waktu yang sama dan dalam populasi
yang sama dengan jumlah kelahiran hidup (live birth). Angka kematian di bawah
satu tahun didasarkan pada populasi total (penyebut). Pembilang nya mencakup
jumlah kematian anak di bawah usia satu tahun. Angka kematian bayi tidak
memiliki definisi yang pasti dari suatu rate dan indikator ini sesungguhnya
merupakan suatu rasio. Berikut rumusan angka kematian bayi.

Jumlah kematian anak usia kurang


dari 1 tahun dalam satu tahun
Angka kematian bayi = X 1.000
Jumlah kelahiran hidup di tahun yang sama
Jumlah kematian anak usia kurang
dari 1 tahun dalam satu tahun
Angka kematian bayi = X 100.000
usia kurang dari 1 tahun Populasi total

San Bernardino County, California, County yang wilayahnya terluas di


Amerika Serikat memiliki angak kematian bayi yang diperlihatkan dalam
perhitungan berikut:

San Bernardino County (1988) = 291


28.013 X 1.000
= 10,4
Angka Kematian Bayi

Waktu yang paling berbahaya bagi bayi adalah waktu tepat sebelum dan sesudah
lahir. Neonatal rate menggambarkan buruknya perawatan pranatal, berat badan
lahir rendah, infeksi, kurangnya sarana-prasarana kesehatan, cedera, prematuritas,
dan defek/cacat lahir.perhatian khusus di arahkan pada sistem pelaporan kematian
bayi baru lahir. Beberapa khasus kematian bayi yang memiliki berat badan sangat
rendah (di bawah 2500 gram) mungkin tidak dilaporkan, dan hal ini mungkin
lebih banyak terjadi pada bayi dengan berat badan sangat rendah: di awah 1000
gr.

Angka kematian bayi baru lahir (neonatal mortality rate) didefinisikan


sebagai jumlah kematian bayi di bawah usia 28 hari (pembilang) dalam periode
waktu tertentu, biasanya satu tahun. Penyebut mencakup jumlah total lahir hidup
dalam periode waktu yang sama. Hasil perhitungan biasanya dinyatakan dalam
kematian per 1.000 (atau 10.000 atau 100.000, seperti ketentuan).

Jumlah kematian bayi


Angka kematian bayi baru lahir = berusia di bawah 28 hari X 1.000
Jumlah kelahiran hidup
di tahun yang sama

Angka Kematian Pascaneonatal

Angka kematian pascaneonatal diperlukan untuk menelusuri kematian di negara


belum berkembang, terutama pada wilayah tempat bayi meninggal pada tahun
pertama kehidupannya akibat malnutrisi, defisiensi nutrisi, dan penyakit infeksi.
Angka kematian bayi baru lahir adalah kematian yang terjadi pada bayi usia 0
sampai dengan 28 hari per-1000.

Mortalitas Bayi

Kelahiran dalam satu tahun kalender. Angka kematian pascaneonatal adalah


kematian yang terjadi pada bayi usia 28 hari sampai 1 tahun per-1.000 kelahiran
hidup dalam satu tahun kalender. Jumlah kematian antara 28 hari dan 1 tahun
dijadikan penyebut dan dalam periode waktu yang sama. Indikator ini biasanya
dinyatakan dalam kematian per 1.000 (atau 10.000 atau 100.000, seperti
ketentuam).

Jumlah kematian bayi antara


usia 28 hari sampai 1 tahun
Angka kematian pascaneonatal = X 1.000
Jumlah kelahiran hidup di
tahun yang sama

Angka Kematian Perinatal

Periode yang paling besar risiko kematiannya bagi umat manusia adalah periode
perinatal dan periode setelah usia 60 tahun. Di dalam kedokteran klinis, evaluasi
terhadap kematian anak dalam beberapa hari atau beberapa jam bahkan beberapa
menit setelah lahir merupakan hal yang penting agar kematian dan kesakitan yang
seharusnya tidak perlu terjadi dalam periode tersebut bisa dicegah. Angka
kematian perinatal (perinatal mortality rate) menghubungkan kematian janin
ditingkat lanjut kehidupannya, saat lahir, maupun saat kanak-kanak akhir dan
dinyatakan dalam jumlah kematian pada minggu ke-20 atau lebih gestasi di
tambah dengan semua kematian bayi baru lahir pada periode waktu tertentu. Cara
kedua adalah menambahkan angka kematian janin (minggu ke-28 gestasi) dengan
kematian pasca lahir (minggu pertama)(pembilang). Penyebutnya mencakup
semua kematian janin (28 minggu gestasi) ditambah dengan kelahiran hidup.
beberapa sumber menyarankan penggunaan dua periode kematian perinatal.
Periode I kematian perinatal adalah 28 minggu gestasi sampai 28 hari setelah
lahir. Periode II kematian perinatal adalah 20 minggu gestasi sampai 28 hari
setelah lahir.

(seperti yang dipakai di negara maju/industri)

Jumlah kematian janin 28 minggu atau


lebih gestasi+kematian pasca lahir (7 hari)
Angka kematian perinatal = x 1.000
Periode I Total kematian janin + lahir hidup
dalam periode waktu yang sama

Jumlah kematian janin 20 minggu atau


lebih gestasi+kematian pasca lahir (7 hari)
Angka kematian perinatal = x 1.000
Periode II Total kelahiran (lahir mati dan lahir
hidup) dalam periode waktu yang sama

(WHO menggunakan teknik pengumpulan data statistik vital dan sistem


pencatatan yang tidak konsisten dan tidak terlalu formal untuk negara-negara
anggotanya)

Jumlah kematian janin 28 minggu atau


lebih gestasi+kematian pasca lahir (7 hari)
Angka kematian perinatal= x 1.000
WHO Total kelahiran hidup dalam tahun itu

Angka Kematian Janin dan Rasio Kematian Janin

Istilah kematian janin penggunaannya sama dengan istilah lahir mati. Kematian
janin adalah kematian yang terjadi akibat keluar atau dikeluarkannya janin dari
rahim. Jika bayi tidak bernapas atau tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan
saat lahir, bayi dinyatakan meninggal. Tanda-tanda kehidupan biasanya
ditentukan dari pernapasan, detak jantung, detak tali pusat, atau gerakan otot
volunter. Angka kematian janin dikembangkan sebagai suatu ukuran risiko dimasa
kehanilan. Angka kematian janin biasanya dihitung berdasarkan kematian setelah
minggu ke-20 atau dalam beberapa kasus setelah minggu ke-28 gestasi. Negara
dan lembaga yang berbeda menggunakan waktu kehamilan yang juga berbeda
untuk mengukur angka kematian janin sehingga datanya sulit dibandingkan.

Angka Kematian Janin

Angka kematian janin adalah proporsi jumlah kematian janin yang dikaitkan
dengan jumlah kelahiran pada periode waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Pembilang merupakan laporan kematian yang aktual dan penyebut mencakup
jumlah kematian janin ditambah lahir hidup pada periode waktu tertentu biasanya
satu tahun.

Jumlah kematian janin dalam satu


periode waktu (1 tahun)
Angka kematian janin = x 1.000
Total kematian janin + lahir hidup dalam
periode waktu yang sama

Rasio Kematian Janin

Untuk membantu mempelajari dan mengklarifikasi isu dalam statistik seputar


kematian janin yang belum dilahirkan, rasio kematian jnain juga dapt digunakan.
Rasi kematian janin (fetal death ratio, FDR) digunakan sebagai ukuran risiko
pada tahap lanjut kehamilan. Rasio ini mengukur kematian janin yang
dihubungkan dan dibandingkan dengan jumlah kelahiran hidup. pembilangnya
adalah jumlah aktual kematian janin pada periode waktu tertentu (1 tahun).
Penyebutnya adalah jumlah kelahiran hidup dalam periode waktu yang sama (1
tahun) dan sering kali dinyatakan per-1.000 penduduk (sebentar indikator ini
bukan rate sejati karena memasukkan elemen waktu yang menggunakan per 1.000
penduduk untuk mendapatkan hasil). Ada dua pendekatan/rumus yang digunakan
untuk menghitung rasio ini.

Jumlah kematian janin setelah 28


minggu atau lebih gestasi
Rasio Kematian Janin (1) =
Jumlah total kelahiran hidup pada
periode waktu yang sama (1 tahun)

Jumlah kematian janin dalam periode


Rasio kematian janin (2) = waktu tertentu (1 tahun)
Jumlah total kelahiran hidup pada
periode waktu yang sama (1 tahun)
ABORTUS

Penghentian kehamilan dengan sengaja sebelum janin mampu untuk hidup diluar
kandungan disebut abortus. Abortus telah menjadi tindakan lagal (dengan
ketentuan dan keterbatasan dibeberapa tempat dan negara bagian) di sebagian
besar wilayah Amerika Serikat, semenjak dikeluarkannya keputusan supreme
court of roe v. Wade ditahun 1973. The Alan Gutmacher Institute dan center for
disease control and prevention, melakukan pendataan statistik tentang abortus.
Menurut centers for disease control and prevention, ciri-ciri perempuan yang
melakukan abortus adalah kulit putih, tidak menikah tidak mempunyai anak yang
lahir hidup, dan berumur 24 tahun atau lebih muda. Angka abortus dikalangan
perempuan Amerika Serikat lebih besar dari pada di negara industri lain. Sekitar
separu kejadian abortus pada tahun 1990 dilakukan saat kehamilan memasuki
minggu ke-8 yang 88%-nya dilakukan pada 12 minggu pertama kehamilan.
Sekitar 97% abortus dilakukan melalui kuretase. Dari tahun 1972 sampai 1988,
antara 3,9% sampai 8,2% abortus dilakukan antara minggu 16 sampai ke-20
kehamilan dan antara 0,9% sampai 1,3% abortus setelah minggu ke-21 kehamilan.
Jumlah abortus yang dilakukan pada tahun 1988 adalah 1.371.285 atau 352 per
1.000 kelahiran hidup, sedangkan ditahun 1980 adalah 1.297,606 atau 359 per
1.000 kelahiran hidup.

Angka Abortus

Angka abortus pada tahun 1985 adalah 28 per-1.000 perempuan dengan usia
antara 15-44 tahun. Dari mereka yang menjalani abortus untuk pertama kalinya
dapat diperkirakan bahwa 76 dari 100 wanita yang memiliki riwayat abortus
sebelumnya akan menjalani abortus lagi.

Jumlah aborsi yang dilakukan per tahun


Angka abortus = x 1.000
Jumlah total perempuan usia 15-44 tahun di tahun yang sama

ANGKA KEMATIAN IBU

Mortalitas ibu merupakan salah satu indikator utama status kesehatan suatu
populasi. Indikator ini dan mortalitas bayi sudah lazim digunakan untuk
membandingkan status kesehatan negara Amerika Serikat dengan negara lain.

Angka mortalitas ibu yang terendah biasa ditemukan pada negara yang
memiliki homogenitas tinggi, negara industri, negara maju.negara yang belum
berkembang memiliki angka yang lebih tinggi akibat tingginya angka kemiskinan
dan kurangnya kegiatan kesehatan masyarakat. Di Amerika Serikat, angka
kematian ibu biasanya lebih tinggi pada orang kulit hitam dan latin dibandingkan
angka kematian ibunkulit putih dan asia. Usi juga berpengaruh terhadap mortalitas
ibu. Angka kematian ibu pada ibu yang masih remaja dan ibu yang lebih tua lebih
tinggi daripada angka kematian ibu pada ibu dengan masa subur yang berusia 20-
35 tahun. Rumah sakit dan dokter membedakan tipe kamatian ibu kedalam dua
kelompok: (1) kematian akibat penyebab obstetrik langsung, yang dikaitkan
dengan penyebab obstetrik dan penyelenggaraan layanan kesehatan, (2) tidak
langsung, yang dikaitkan dengan kondisi yang sudah dialami dan kematian bukan
disebabkan oleh tindakan penyelenggara layanan kesehatan.

Mortalitas ibu dikaitakan dengan komplikasi kehamilan dan proses


melahirkan. Kematian ibu mencerminkan seberapa baik penanganan manajemen
medis pada proses pelahiran. Hal tersebut juga mencerminkan jumlah kasus
perdarahan, toksemia, dan infeksi yang terjadi. Tindakan sanitasi dan kesehatan
masyarakat dan juga pengobatan medis lanjut, perawatan dan prosedur obstetrik
juga membantu di dalam menurunkan angka kematian ibu. Perawatan pranatal,
kesinambungan dalam pertawatan kehamilan, juga analisis laboratorium untuk
golongan darah, pemeriksaan medis untuk memusnahkan penyakit, konseling gizi,
tindakan pencegahan merokok dan penyalahgunaan alkohol serta obat semua
berkonstribusi dalam penurunan angka kematian ibu. Tingkat pendidikan, tingkat
kemiskinan, dan status sosial ekonomi merupakan faktor-faktor yang juga
berkonstribusi dalam mortalitas ibu. Mortalitas ibu dipandang sebagai suatu
bentuk kehilangan yang sangat besar dikalangan masyarakat karena peristiwa
tersebut mengguncang kehidupan anggota keluarga, menghancurkan struktur
keluarga muda, mempersingkat kehidupan ibu di usia dini, yang menyebabkan
anak yang masih kecil tidak mempunyai ibu. Angka kematian ibu (maternal
mortality rate, MMR) didasarkan pada risiko kematian ibu berkaitan dengan
proses melahirkan, persalinan dan pelahiran, perawatan obstetrik, komplikasi
kehamilan, dan masa nifas.

WHO mendefinisikan mortalitas ibu sebagai kematian perempuan yang


mengandung atau meninggal dalam 42 hari setelah akhir kehamilannya, terlepas
dari lamanya kehamilan atau letak kehamilannya. Kematian wanita akibat
penyebab yang berkaitan dengan kehamilan dan atau penatalaksanaannya juga
dimasukkan sebagai kematian ibu. Kematian yang tiba-tiba atau peristiwa apa pun
yang tidak berkaitan dengan penyebab di saat kehamilan, kelahiran, atau nifas
tidak dimasukkan kedalam mortalitas ibu.

Pembilang mencakup semua kematian di seputar kehamilan atau akibat


kehamilan atau kematian akibat penyebab di saat nifas. Jumlah ibu hamil
dimasukkan kategori populasi berisiko mengalami kematian akibat penyebab di
saat nifas. Kelompok populasi atau wilayah geogrrafis seperti kota, provinsi,
negara bagian, atau negara harus diidentifikasi dan angka yang digunakan sebagai
pembilang dan penyebut harus mewakili wilayah geografis dan kelompok
populasi yang sama. Kasus kelahiran hidup lebih mudah dilacak daripada kasus
kematian bayi karena kelahiran hidup secara teratur dicatat dalam formulir
standar. Karena jumlah total ibu hamil tidak diketahui, rumus angka kematian ibu
menggunakan kelahiran hidup.

Jumlah kematian akibat penyebab saat nifas


Angka kematian ibu= dalam tahunda populasi tertentu x 100.000
Jumlah total kelahiran hidup pada periode
(1 tahun) dan populasi yang sama

ANGKA KEMATIAN YANG DISESUAIKAN

Konsep dasar epidemiologi adalah penyesuaian rate, suatu manipulasi statistik


yang merupakan proses perangkuman rate. Sering kali, saat angka disajikan, efek
dari perbedaan dalam komposisi variabel di antara atau dalam kelompok atau
populasi perlu dikontrol melalui prosedur matematis, sehingga penyesuaian sangat
diperlukan. Penyesuaian paling sering diterapkan pada rate atau ukuran asosiasi.
Jika dua kelompok atau lebih akan dibandingkan, dan jika risiko kelompok
berbeda, atau keberadaan variabel ketiga membua rancu penyajian angka, perlu
dilakukan penyesuaian terhadap data. Penyesuaian rate memungkinkan
dilakukannya perbandingan karena perbedaan di dalam variabel-variabel yang
dipilih telah dikontrol. Penyesuaian lazim dilakukan pada variabel usia, usia
langsung, dan usia tidak langsung.

Angka Kematian yang Disesuaikan dengan Usia atau Rasio Mortalitas


Terstandardisasikan

Angka kematian yang disesuaikan usia (age adjusted death rate) merupakan suatu
teknik perangkuman penyajian data kematian yang menghilangkan beberapa
keterbatasan dalam angka kematian kasar. Dari semua data epidemiologi atau
demografi yang dapat memperlihatkan perbedaan antar subelemen atau
subkelompok dalam populasi, variabel usia, sebagai alat untuk perbandingan,
dapat lebih banyak memperlihatkan perbedaan. Suatu raete yang disesuaikan
memperlihatkan angka rangkuman tunggal untuk kelompok atau populasi
keseluruhan. Penyesuaian matematis dilakukan untuk menyingkirkan perbedaan
atau efek perbedaan dalam variabel-variabel yang ada di dalam populasi. Usia
adalah variabel yang paling lazim disesuaikan karena perbedaan usia memberikan
pengaruh paling besar terhadap angka kematian dan kesakitan. Penyesuaian juga
dapat dilakuakan pada variabel lain, jika diperlukan, seperti pada ras, agama, jenis
kelamin, status perkawinan, dan lain-lain.

Metode langsung metode pertama untuk menyingkirkan perbedaan


pengaruh adalah metode langsung. Dalam metode ini dipakai total populasi atau
subkelompok populasi. Selain itu, rate subjek menurut kategori usia juga
dimasukkan. Seleksi kategori dan kelompok populasi dapat dilakukan secara acak.
Rate menurut usia dari dua atau lebih kelompok dibandingkan dengan suatu
kelompok yang memiliki penyusunan usia yang lazim, disebut sebagai populasi
standar.

Setelah populasi standar ditentukan, angka kematian menurut usia


kemudian ditetapkan untuk kedua kelompok tersebut, lalu dibandingkan dengan
angka pada kelompok usia yang sama dari populasi standar yang dipilih. Teknik
ini memperlihatkan jumlah kematian yang mungkin terjadi dalam populasi standar
jika angka menurut usia terlalu menyebar. Angka ini pada dasarnya merupakan
suatu perkiraan terhadap apa yang mungkin terjadi di dalam populasi. Rate sifat
atau karakteristik tertentu dari dua kelompok atau lebih kemudian di rata-rata,
yang didasarkan pada distribusi populasi standar. Setelah selesai, rate rata-rata
dapat dibandingkan.

Metode tidak langsung penyesuaian tidak langsung lebih disukai


daripada penyesuaian langsung jika dalam kelompok usia tertentu hanya terdapat
angka kecil. Masalah pengambilan sampel (sampling) dapat terjadi pada
kelompok kecil. Jika penyesuaian tidak langsung digunakan, rate akan lebih stabil
karena angka tersebut didasarkan pada populasi standar yang besar. Alih-alih
membandingka angka menurut usia subkelompok pada populasi standar, angka
menurut usia populasi standar justru digunakan, tetapi dalam porsi yang sama
dengan kelompok studi tersebut. Dari proses ini dihasilkan jumlah kasus yang
diperkirakan terjadi dalam subkelompok tetapi hanya jika angka menurut usia dari
populasi standar berguna bagi subkelompok. Dua populasi akan dibandingkan jika
angka menurut usia dari salah satu kelompok tidak diketahui atau bervariasi
karena jumlahnya kecil, yang berarti meramalkan angka yang lebih stabil untuk
kelompok studi berdasarkan populasi standar.

Rasio Kematian Terstandardisasikan

Pendekatan yang lebih umum lainnya pada penyesuaian usia adalah rasio
kematian terstandardisasikan (standardized mortality ratio, SMR). Konsep
standardisasi di dasarkan pada ukuran bobot karakteristik dari rate spesifik
berdasarakan distribusi standar usia, ras, agama, atau kategori lain. Rate
terstandardisasikan akan memberikan hasil yang sama dengan rate kasar jika
kelompok yang ratenya disesuaikan memiliki sifat dan variabel yang sama dengan
yang disyaratkan dalam penyesuaian. Jumlah perkiraan kematian dalam
sekelompok studi yang lebih kecil dibandingka dengan jumlah kematian
sebenarnya hasil pengamatan. Jumlah kematian dalam suatu kelompok tertentu
dinyatakan dalam persentase jumlah perkiraan kematian dalam kelompok yang
sama jika setiap keolmpok usianyang memiliki rate sama dalam kelompok
tersebut mengalami risiko atau pajanan yang sama dengan yang dialami populasi
standar. Dengan kata lain, rasio jumlah kematian dalam kelompok tertentu inilah
yang dibandingkan dengan jumlah perkiraan kematian dalam kelompok yang
sama, asalkan struktur rate kelompok yang sama dengan struktur rate populasi
standar. Itu adalah rasio dari jumlah kematian yang dibandingkan dengan jumlah
perkiraan kematian yang terjadi jika rate spesifik dalam populasi standar
dibandingkan pada kelompok studi.

Rasio kematian standar = kematian hasil pengamatan x 100


Perkiraan kematian

Rasio Kematian Proporsional (PMR)

Beberapa catatan studi kohort tidak lengkap dan tidak cukup untuk membantu
menentukan lama risiko dan riwayat kerja dalam studi epidemiologi kohort
okupasional. Dalam beberapa kasus hanya akte kematian yang tersedia. Dalam
keadaan seperti itu penggunaan rasio kematian proporsional (proportionate
mortality ratio, PMR) dan SMR masih dapat diandalkan. Pada studi kesehatan
kerja, PMR yang dipakai didasarkan pada kematian akibat penyebab khusus
dalam suatu kelompok kohort. Perkiraan jumlah kematian juga diperhitungkan.
Rumus PMR disajikan dibawah ini. Pembilnagnya sama dengan pembilang PMR.
Perkiraan kematian juga dimasukkan dalam PMR dan dihitung dengan
menggunakan proporsi total kematian dalam populasi studi. PMR adalah jumlah
kematian akibat penyebab khusus dalam periode tertentu per 100 atau 1.000
kematian yang terjadi pada periode waktu yang sama. PMR harus menggunakan
populasi studi (kohort) bukan populasi umum dan jangan dibandingkan dengan
kematian dari distribusi yang berbeda.

Kematian hasil observasi akibat penyebab khusus


PMR = x 100
Perkiraan kematian akibat penyebab yang sama

Angka Kematian Spesifik

Salah satu angka kematian spesifik yang paling umum adalah angka kematian
menurut usia (age specific mortality rate). Jika usia di sepanjang rentang
kehidupan ditandai dan grafik garis digunakan, dalam angka kematian, akan
terbentuk kurva J yang disebut sebagai hukum Gompertz. Komponen geografi
seperti usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, dll. Juga digunakan dalam angka
kematian spesifik. Angka kematian juga dipakai untuk memilih atau menentukan
kelompok atau subkelompok tertentu dalam populasi. Angka kematian spesifik
juga memberikan gambaran yang lebih luas tentang suatu kelompok atau
subkelompok dan memberikan data dan informasi yang lebih bermakna daripada
angka kematian kasar. Angka kematian spesifik yang paling umum adalah angka
kematian menurut usia, ras, dan jenis kelamin. Penetapan angka kematian spesifik
sama dengan penetapan angka kematian kasar, hanya ditambah beberapa
perubahan kecil dan fokusnya lebih spesifik. Penyebut dan pembilangnya dibatasi
pada suatu kelompok, khusus seperti kelompok usia. Contoh, dibawah ini
disajikan rumus untuk menghitung angka kematian pada remaja usia kurang dari
14 tahun, yang memperlihatkan perbedaan penyebut dan pembilang dalam angka
kematian spesifik. Contoh rumus kedua untuk angka kematian spesifik pada lansia
usia 55 tahun keatas juga disajikan. Dengan menggunakan rumus dibawah sebagai
acuan, ahli epidemiologi dapat dengan mudah menentukan dan memasukkan
populasi yang tepat untuk penyebut atau pembilang. Ahli epidemiologi bebas
mengidentifikasi subkelompok yang sesuai dan memasukkan kedalam rumus
informasi yang dibutuhkan untuk angka kematian pada subkelompok khusus, baik
gender, ras, agama, kematian akibat penyakit jantung, kematian akibat kanker, dll.

Jumlah kematian anak usia 1-14 tahun


pada kelompok yang ditentukan
Angka kematian menurut usia= x 100.000
Total anak usia 1-14 tahun dalam
periode yang sama

Jumlah kematian lansia usia 55+


dipedesaan pada tahun tertentu
Angka kematian menurut usia= x 100.000
Rata-rata populasi lansia dipedesaan
dalam periode yang sama (1tahun)

Gambar 4.11 memperlihatkan salah satu contoh hukum gompertz. Kematian lebih
tinggi pada tahun-tahun pertama kehidupan dan turun drastis sampai tingkat yang
terendah di tahun-tahun pertama masa kanak-kanak dan secara bertahap
meningkat di dekade akhir kehidupan. Setelah usia sekitar 40 tahun, angka
kematian meningkat secara logaritma untuk tahun-tahun akhir kehidupan.
Benjamin Gompertz mengembangkan kurva survival untuk populasi di pedesaan
Inggris pada pertengahan tahun 1800-an.

Angka (Rasio) Kematian Proporsional


Angka kematian proporsional (proportionate mortality rate, PMR) dinyatakan
sebagai angka kematian akibat penyakit atau penyebab khusus dalam periode
waktu tertentu per 100 atau 1.000 atau 100.000 kematian di tahun atau periode
yang sama. Beberapa ahli epidemiologi memperingatkan untuk berhati-hati dalam
menggunakan indikator ini. Jika PMR digunakan untuk membandingkan
perbedaan antar kelompok yang berbeda antar periode waktu yang berbeda, ada
beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Jika populasi yang berbeda
memiliki penyebab penyakit yang beragam yang dapat mengakibatkan kematian
dan jika angka kematian dibandingkan dengan menggunakan PMR, hasilnya akan
menunjukkan penyimpangan. Karena termasuk dalam proporsi, untuk
menjadikannya sebagai rate, hasilnya harus dikalikan dengan 100 dan disajikan
dalam bentuk persentase. PMR bukan ukuran risiko atau probabilitas kematian
yang disebabkan oleh penyebab khusus dalam kelompok. Membandingkan
persentase memang selalu berisiko, dan ini memang berlaku pada PMR. Rate, dan
bukannya proporsi, merupakan alat perbandingan yang lebih akurat.

Contoh PMR

 Dua kota memiliki populasi sebesar 1.000.000.


 Angka kematian dari semua penyebab di Pusat kota adalah 400 atau 40 per
100.000.
 Angka kematian dari semua penyebab di Pinggiran kota adalah 900 atau
900 per 100.000.
 Anka kasus kanker di kedua kota adalah 4 per-100.000 atau 40 kematian
perkota. Risiko kematian akibat kanker di kedua kota adalah sama.
 Persentase semua kematian akibat kanker merupakan angka (rasio)
kematian proporsional. Untuk masing-masing kota, PMR-nya adalah

Pusat kota = 40 terhadap 400 x 100 = 10% 40/400 x 100 = 10%

Pinggiran kota = 40 terhadap 90 x 100 = 8% 40/900 x 100 = 8%

Selisih antara kedua persentase PMR tidak dapat memperlihatkan risiko kematian
akibat kanker pada kedua kota tersebut, meskipun jumlah yang sebenarnya adalah
sama. Kematian dari semua penyebab adalah berbeda. PMR dapat dipakai untuk
menentukan sampai sejauh mana penyebab khusus kematian berkontribusi dalam
semua kematian yang terjadi dalam subkelompok atau populasi tertentu. Proporsi
ini juga dapat membantu pihak perencana kesehatan atau ahli epidemiologi untuk
memastikan manakah penyebab kematian atau penyakit terkait yang dapat
mengakibatkan kematian dan manakah yang memerlukan investigasi lebih lanjut.
Pembilang PMR mencakup kematian akibat penyakit tertentu atau akibat
penyebab khusus. Penyebutnya mencakup kematian dari semua kasus dikalikan
denagn 1.000, 10.000 atau 100.000. Angka kematian akibat
penyebab/penyakit tertentu
Angka kematian proporsional = x 1.000
Total kematian dalam populasi yang sama

Angka Kematian Menurut Penyebab

Angka kematian menurut penyebab (cause specific mortality rate) merupakan


angka kematian yang berfokus pada kematian akibat penyebab atau sumber
tertentu. Angka kematian untuk beberapa penyakit khusus seperti penyakit
jantung, dapat disajikan menurut penyebab khusus kematian, subkelompok, atau
berbagai kelompok usia, gender, agama, atau menurut keseluruhan populasi.
Pembilang indikator ini mencakup kematian akibat penyakit tertentu dalam
subkelompok pada periode waktu tertentu. Penyebutnya adalah total subkelompok
populasi pada periode waktu yang sama dan biasanya dinyatakan dalam ratusan,
seperti 100, 1.000, 10.000 atau 100.000. rate menurut usia juga digunakan dalam
indikator ini. Pola kematian menurut usia akibat suatu penyakit, misalnya kanker,
memperlihatkan perubahan yang jelas dari satu kelompok usia ke kelompok
berikutnya.

Jumlah kematian akibat penyakit tertentu


dalam subkelompok pada tahun tertentu
Angka kematian = x 100.000
Menurut penyebab Total kematian dalam populasi/subkelompok pada
periode yang sama (1tahun)(populasi berisiko)

Angka (Rasio) Fatalitas Kasus

Angka fatalitas kasus digunakan untuk menghubungkan kematian dengan


kesakitan. Di zaman modern, yang penyakit muncul akibat penyebab lingkungan
dan pekerjaan, rasio ini mungkin memiliki kegunaan lebih luas daripada untuk
penyakit infeksi saja. Zat kimia, cedera, atau bencana dapat menyebabkan
kematian akut sehingga perlu ditindak lanjuti. Angka fatalitas kasus (case
fatality rate) adalah angka atau proporsi orang yang meninggal akibat suatu
penyakit atau kambuhan penyakit tersebut dalam periode waktu yang sama.
Periode waktu mungkin berhubungan dengan epidemi atua kejadian luar biasa
(KLB) di suatu wilayah atau pada penyakit endemik atau kambuhan mencakup
beberapa periode waktu. Salah satu kegunaan indikator ini adalah untuk
mengukur berbagai aspek atau sifat penyakit seperti patogenesis, keparahan, atau
virulensi.
Di masa lampau, angka fatalitas kasus lebih banyak digunakan untuk
mengukur penyakit infeksi akut. Namun, indikator ini juga dapat diterapkan untuk
kasus keracunan atau pajanan terhadap zat kimia atau penyebab kematian
nonpenyakit dan berjangka pendek lainnya. Penggunaan angka fatalitas kasus
dalam penyakit kronis terbatas karena waktu awitan sulit dipastikan dan waktu
diagnosis sampai kematian memiliki durasi yang lebih panjang. Jumlah kematian
yang terjadi pada periode waktu yang lalu mungkin sedikit berhubungan dengan
jumlah kasus baru yang muncul. Tindakan pencegahan dan pengendalian sudah
diterapkan pada kasus baru, tetapi kasus pajanan dahulu dan pajanan jangka
panjang masih bisa meninggal. Kapanpun angka fatalitas kasus dipakai, akan
lebih baik jika pernyataan yang berkaitan dengan elemen waktu juga disertakan.
Jika angka fatalitas kasus diterapkan pada limbah kimia dan limbah berbahaya,
atau pada pajanan terjhadap kesehatan kerja, dimensi waktu memiliki beberapa
kelemahan dan mungkin beragam. Pajanan pekerjaan atau zat kimia selain dapat
menyebabkan kematian akut juga dapat menyebabkan kekambuhan penyakit
kronis yang mengakibatkan kematian ditahun mendatang. Pada angka fatalitas
kasus, pembilangnya mencakup jumlah total kematian akibat penyakit tertentu
dalam periode waktu tertentu. Penyebutnya mencakup total jumlah kasus yang
terjadi dalam periode waktu yang sama.

Jumlah kematian pada penyakit tertentu


pada tahun tertentu
Angka fatalitas kasus (1)= x 100
Jumlah kasus terdiagnosis pada periode
waktu yang sama

Jumlah kematian pada penyakit atau


penyebab tertentu
Angka fatalitas kasus (2)= x 100
Jumlah kasus yang terjadi pada periode
waktu yang sama

Anda mungkin juga menyukai

  • Surveilans Gizi
    Surveilans Gizi
    Dokumen18 halaman
    Surveilans Gizi
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • BASEBALL
    BASEBALL
    Dokumen18 halaman
    BASEBALL
    Eva Agustina Lubis
    100% (1)
  • Haji Dan Umrah
    Haji Dan Umrah
    Dokumen5 halaman
    Haji Dan Umrah
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Fix MANAJEMEN OLAHRAGA
    Fix MANAJEMEN OLAHRAGA
    Dokumen16 halaman
    Fix MANAJEMEN OLAHRAGA
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Apa Tu Zakat Fitrah
    Apa Tu Zakat Fitrah
    Dokumen2 halaman
    Apa Tu Zakat Fitrah
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Eet Dan Heri Mental Training
    Eet Dan Heri Mental Training
    Dokumen13 halaman
    Eet Dan Heri Mental Training
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Kesehatan Olahraga
    Ilmu Kesehatan Olahraga
    Dokumen9 halaman
    Ilmu Kesehatan Olahraga
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Wabah
    Wabah
    Dokumen9 halaman
    Wabah
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Transisi Dan Morbiditas
    Transisi Dan Morbiditas
    Dokumen17 halaman
    Transisi Dan Morbiditas
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kespro Balita
    Makalah Kespro Balita
    Dokumen16 halaman
    Makalah Kespro Balita
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Jurnal DBD 3 2010
    Jurnal DBD 3 2010
    Dokumen10 halaman
    Jurnal DBD 3 2010
    Sukma Ardi
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kespro Balita
    Makalah Kespro Balita
    Dokumen16 halaman
    Makalah Kespro Balita
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • 6 Oke
    6 Oke
    Dokumen9 halaman
    6 Oke
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • 9 Oke
    9 Oke
    Dokumen27 halaman
    9 Oke
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • 12 Oke
    12 Oke
    Dokumen15 halaman
    12 Oke
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat