Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem


pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani dan
olahraga.

Di dalam intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses


pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan Pendidikan Jasmani
adalah sangat penting, yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat
langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain dan
olahraga yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif
sepanjang hayat.

Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan


keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan
nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat
yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang
seimbang.

Dengan Pendidikan Jasmani siswa akan memperoleh berbagai ungkapan yang


erat kaitannya dengan kesan pribadi yang menyenangkan serta berbagai ungkapan
yang kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran jasmani, kebiasaan hidup
sehat dan memiliki pengetahuan serta pemahaman terhadap gerak manusia.

Dalam proses pembelajaran Pendidikan Jasmani guru diharapkan mengajarkan


berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga,

1
internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta
pembiasaan pola hidup sehat. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran
konvensional di dalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur
fisik, mental, intelektual, emosi dan sosial. Aktivitas yang diberikan dalam
pengajaran harus mendapatkan sentuhan didaktik-metodik, sehingga aktivitas
yang dilakukan dapat mencapai tujuan pengajaran.

Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran paedagogis, dan tidak
ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya Pendidikan Jasmani, karena gerak
sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan
dirinya sendiri yang secara alamiah berkembang searah dengan perkembangan
zaman.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari pendidikan jasmani?
2. Apa pengertian dari pendidikan olahraga?
3. Apa itu landasan ilmiah pendidikan jasmani?
4. Apa manfaat pendidikan jasmani?
5. Apa perbedaan pendidikan jasmani dan olahraga?

C. Tujuan
1. Memahami apa pengertian dari pendidikan jasmani dan pendidikan olahraga
2. Agar memahami apa itu landasan ilmiah pendidikan jasmani
3. Agar memahami apa manfaat pendidikan jasmani
4. Agar memahami apa perbedaan dari pendidikan jasmani dan pendidikan olahraga

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN JASMANI DAN OLAHRAGA

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai


perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila

Pendidikan jasmani dapat diartikan juga sebagai suatu proses pendidikan


melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,
mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan perilaku hidup sehat dan
aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara
seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah,
jasmani, psikomotorik, kognitif, dan afektif setiap siswa.Pengertian Olahraga
memiliki berbagai macam arti di bawah ini merupakan berbagai macam
pengertian dari olahraga tersebut :

a. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang
dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan
rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk
permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif untuk
memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila.

b. Olahragaadalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk


memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak
(meningkatkan kualitas hidup)

3
c.Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam
permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi
kemenangan dan prestasi optimal

B. TUJUAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA


 Tujuan Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani memiliki tujuan yang berbeda dengan pelatihan jasmani


seperti halnya dalam olahraga prestasi. Pendidikan jasmani diarahkan pada tujuan
secara keseluruhan (multilateral) seperti halnya tujuan pendidikan secara umum.

Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan secara umum. Ia


merupakan salah satu dari subsistem-subsistem pendidikan. Pendidikan jasmani
dapat didefinisikan sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk
mencapai tujuan pendidikan melalui gerakan fisik. Telah menjadi kenyataan
umum bahwa pendidikan jasmani sebagai satu kenyataan umum bahwa
pendidikan jasmani sebagai satu substansi pendidikan mempunyai peran yang
berarti mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

Sebagaimana diterapkan dalam Undang-Undang RI. Nomor II Tahun 1989


tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa tujuan pendidikan termasuk
pendidikan jasmani di Indonesia adalah pengembangan manusia Indonesia
seutuhnya ialah manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung
jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Apabila Anda bertanya kepada guru Penjas tentang apa tujuan yang hendak
dicapai? Jawabannya mungkin bervariasi. Secara ideal, jawaban tersebut terjabar
seperti butir-butir berikut:

1) Perkembangan Pribadi

a). Pertumbuhan fisik optimal

b). Sehat fisik, mental, sosial, dan spiritual

4
c). Kesegaran jasmani optimal

d). Cerdas

e). Kreatif dan inovatif

f). Terampil dalam gerak dan  memecahkan masalah

g). Jujur, disiplin, percaya diri, dan   tanggung jawab

2) Hubungan Antar Pribadi dan Lingkungan

a). Hormat pada sesama

b). Gotong royong

c). Luwes (mudah menyesuaikan diri)

d). Komunikatif dalam ide (konsep) dan   pemikiran

e). Etika (sopan santun)

f). Menghargai kondisi lingkungan

g). Melestarikan lingkungan yang sehat  dan harmonis

 Tujuan Olahraga

Setiap orang yang aktif melakukan olahraga pastinya memiliki tujuan-tujuan


penting yang dapat menurunkan berat badan dan ingin membentuk otot-ototnya
tubuhnya serta menjaga kesehatan.

Dengan demikian tujuan dalam melakukan olahraga dapat dibedakan menjadi


beberapa tujuan adalah :

1.Olahraga Pendidikan : hal ini digunakan dalam kurikulum pendidikan

2.Olahraga Rekreasi : hal ini digunakan untuk bersenang-senang dan bergembira

5
3.Olahraga Prestasi : hal ini digunakan dalam kejuaraan dan dalam perlombaan

4.Olahraga Rehabilitas : hal ini digunakan untuk memperbaiki keadaan tubuh


seseorang

5.Tujuan Olahraga untuk Kesehatan

 Peningkatan

Meskipun orang itu bebas penyakit belum tentu orang itu sehat,dengan
mengukur beban latihan yang di berikan pada seseorang,maka kebugaran dapat di
klasifikasi menjadi sangat kurang,latihan fisik yang teratur dan terukur di sertai
gizi yang cukup akan meningkatkan kebugaran seseorang.kebugaran ini di tandai
olah daya tahan jantung , otot, kelenturan tubuh, komposisi tubuh, kecepatan
gerak, kelincahan, denyut nadi. Latihan selalu di monitor [periksa] agar tidak
melebihi denyut yang di perbolehkan antara 72-87%  dari denyut yang maksimal.

 Pencegahan

Olahraga dapat mencegah dampak negatif dari hopokenisia[kurang


gerak],memperlambat proses penuaan,memperlancar proses kelahiran pada wanita
kehamilan.

 Pengobatan

Membantu proses penyambuhan pada penyakit jantung,kencing


manis,rematik,asma,kropos tulang,dll.peredaran darah orang yang berolahraga
lebih lancar,sehingga racun yang menumpuk di tubuh cepat di keluarkan.

 Pemulihan

Penyandang cacat,kerusakan otak,tuna rungu,epilepsi dll membutuhkan


olahraga yang sesuai dengan keadaan yang di penderita,apabila penyandang cacat
ini tidak melakukan olahraga maka cacatnya akan bertambah karena terjadi
kekurangan gerak,otak menjadi lemah sehingga mudah timbul penyakit-
penyakit,jantung,ginjal,saluran darah,dll selain itu olahraga bagi penyandang cacat

6
juga sangat di perlukan untuk menghilangkan anggapan masyarakat bahwa
mereka tidak mampu berbuat apa-apa.

C. LANDASAN ILMIAH

Secara ilmiah pelaksanaan penjas mendapat dukungan dari berbagai disiplin


ilmu, dimana pandangan dari setiap disiplin tersebut dapat dijadikan sebagai
landasan bagi berlangsungnya program penjas di sekolah-sekolah. Di bagian ini,
penulis akan menguraikan landasan ilmiah dari minimal tiga disiplin imu, yaitu
dari sudut pandang biologis, sudut pandang psikologis dan yang terakhir sudut
pandang sosiologis.

1. Landasan Biologis Penjas

Penjas adalah disiplin yang berorientasi pada tubuh, di samping berorientasi


pada disiplin mental dan sosial. Guru Penjas karenanya harus memiliki
penguasaan yang kokoh terhadap fungsi fisikal dari tubuh untuk memahami
secara lebih baik pemanfaatannya dalam kegiatan pendidikan jasmani.

Potensi Manusia dan Prestasi menurut Joseph W. Still telah menghabiskan


waktu bertahun-tahun untuk meneliti prilaku fisikal dan intelektual manusia.
Dalam penelitiannya, Still mengemukakan bahwa keberhasilan manusia dalam
pencapaian prestasi, baik dalam hal prestasi fisikal maupun dalam prestasi
intelektual, berhubungan dengan usia serta dapat digambarkan dalam bentuk
sebuah kurva, dimana kurva itu bisa menaik dan biisa menurun, sesuai dengan
perjalanan usia manusia. Demikian juga dalam hal pertumbuhan dan
perkembangan psikologis, yang menunjukkan kurva kegagalan dalam hal
prestasinya.

Ciri-ciri perkembangan mental menunjukkan puncak prestasi pada tahap


perkembangan yang berbeda kemampuan mengingat dicapai pada usia muda,
imajinasi kreatif mencapai puncaknya pada usia dua puluhan hingga tiga puluhan,
keterampilan menganalisis dan sintesis suatu persoalan berakhir di usia
pertengahan, sedangkan pada usia-usia berikutnya berkembang kemampuan

7
berfilsafat. Dalam hal itulah penjas yang baik di sekolah dan di masa-masa berikut
dalam hidupnya dipandang amat penting dalam menjaga kemampuan biologis
manusia. Dipandang dari sudut ini, penjas terikat dekat pada kekuatan mental,
emosional, sosial dan spiritual manusia.

2. Landasan Psikologi Penjas

Penjas melibatkan interaksi antara guru dengan anak serta anak dengan anak.
Didalam adegan pembelajaran yang melibatkan interaksi tersebut, terletak suatu
keharusan untuk saling mengakui dan menghargai keunikan masing-masing
termasuk kelebihan dan kelemahannya. Program penjas yang baik tentu harus
dilandasi oleh pemahaman guru terhadap karakteristik psikologis anak dan yang
paling penting dalam hal sumbangan apa yang dapat diberikan oleh program
penjas terhadap perkembangan mental dan psikologis anak.

Kata psikologi berasal dari kata-kata Yunani psyche, yang berarti berjiwa
atau roh, dan logos yang berarti ilmu. Diartikan secara populer, psikologi adalah
ilmu jiwa atau ilmu pikiran. Para ahli psikologi mempelajari hakikat manusia
secara ilmiah, dan untuk memahami alam pikiran manusia, termasuk anak,
termasuk cirri-ciri manusia ketika belajar. Penjas lebih menekankan proses
pembelajarannya pada penguasaan gerak manusia. Pemahaman yang lebih
mendalam terhadap kecendurangan dan hakikat gerak. Jika dahulu para guru
Penjas lebih bersandar pada teori belajar behaviorisme, yang lebih melihat proses
pembelajaran dari perubahan prilaku anak, maka dewasa ini sudah diakui adanya
keharusan untuk memahami tentang apa yang terjadi di dalam diri anak
keterampilan gerak yang ditunjang oleh berkembangnya teori belajar
kognitivisme.

Perkembangan teori belajar kognitivisme menguak fakta kekakuan proses


pembelajaran Penjas tersebut. Dalam salah satu teori belajar pengolahan informasi
(information processing theory) diungkap bahwa idealnya, pembelajaran gerak
adalah sebuah proses pengambilan keputusan, yang secara hirarkis akan selalu
melalui tiga tahapan yang tetap, yaitu tahap mengidentifikasi stimulus, tahap
memilih respons dan tahap memprogram respons. Dari pemahaman terhadap

8
landasan psikologis itulah, maka pembelajaran penjas yang baik tidak cukup
hanya dengan memberikan perintah dan tugas-tugas gerak semata melainkan
harus pula dibarengi dengan upaya memberikan kesempatan pada mereka untuk
menganalisis situasi dan berikan kebebasan untuk mengambil keputusan sendiri.

3. Landasan Sosiologis Dalam Penjas

Penjas adalah sebuah wahana yang sangat baik untuk proses sosialisasi.
Perkembangan sosial jelas penting, dan aktivitas penajs mempunyai potensi untuk
menuntaskan tujuan-tujuan tersebut. Seperangkat kualitas dari perkembangan
social yang dapat dikembangkan dan dipengaruhi dalam proses penjas diantaranya
adalah kepemimpinan, karakter moral dan daya juang. Singkatnya, sosiologi
adalah ilmu yang berkepentingan dalam mengembangkan struktur dan status
social yang lebih baik yang dicirikan oleh adanya kebahagiaan, kebaikan,
toleransi dan kesejajaran sosial. Dikaitkan dengan landasan tersebut, seorang guru
penjas sesungguhnya adalah seorang sosiologis yang perlu mengetahui prinsip-
prinsip umum sosiologi agar mampu memanfaatkan proses pembelajarannya
untuk menanamkan nilai-nilai yang dapat dikembangkan melalui penjas.
Sebagaimana dikemukakan Bucher, guru yang mengerti sosiologi dalam konteks
kependidikan akan mampu mengembangkan minimal tiga fungsi: (1) pengaruh
pendidikan pada institusi social dan pengaruh kehidupan kelompok pada individu,
seperti bagaimana sekolah berpengaruh pada kepribadian atau prilaku individu,
(2) hubungan manusia yang beroperasi di sekolah yang melibatkan siswa,
orangtua, dan guru dan bagaimana mereka mempengaruhi kepribadian dan prilaku
individu dan (3) hubungan sekolah pada institusi lain dan elemen lain masyarakat,
misalnya pengaruh dari pendidikan pada kehidupan masyarakat kota.

D. MANFAAT PENDIDIKAN JASMANI

Menurut KTSP (Depdiknas, 2006), manfaat pendidikan jasmani, olahraga dan


kesehatan adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi kebutuhan anak akan gerak 

9
Pendidikan jasmani merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan
kebutuhan anak-anak. Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira
melalui penyaluran hasratnya untuk bergerak. Semakin terpenuhi kebutuhan akan
gerak dalam masa-masa pertumbuhannya, makin besar bagi kualitas pertumbuhan
itu sendiri.

b. Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya 

Pendidikan Jasmani adalah waktu untuk berbuat. Anak-anak akan lebih


memilih untuk berbuat sesuatu dari pada hanya harus melihat atau mendengarkan
orang lain ketika mereka sedang belajar. Dengan bermain dan bergerak anak
benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba
mengenali lingkungan sekitarnya.

c. Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna 

Peranan Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar cukup unik, karena turut


mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai
berbagai keterampilan dalam kehidupan di kemudian hari.

d. Menyalurkan energi yang berlebihan 

Anak adalah makhluk yang sedang berada dalam masa kelebihan energi.
Kelebihan energi ini sangatlah perlu disalurkan agar tidak mengganggu
keseimbangan perilaku dan mental anak. Segera setelah kelebihan energi
tersalurkan, anak akan memperoleh kembali keseimbangan dirinya, karena setelah
istirahat, anak akan kembali memperbaharui dan memulihkan energinya secara
optimal.

e. Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun


emosional 

Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalah perkembangan


yang lengkap, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial dan moral. Tidak salah

10
jika para ahli percaya bahwa pendidikan jasmani merupakan wahana yang paling
tepat untuk membentuk manusia seutuhnya

E. PERBEDAAN MAKNA PENDIDIKAN JASMANI DAN PENDIDIKAN


OLAHRAGA

Salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh guru-guru penjas belakangan
ini adalah : “Apakah pendidikan jasmani?” Pertanyaan yang cukup aneh ini justru
dikemukakan oleh yang paling berhak menjawab pertanyaan tersebut. Hal tersebut
mungkin terjadi karena pada waktu sebelumnya guru itu merasa dirinya bukan
sebagai guru penjas, melainkan guru pendidikan olahraga. Perubahan pandangan
itu terjadi menyusul perubahan nama mata pelajaran wajib dalam kurikulum
pendidikan di Indonesia, dari mata pelajaran pendidikan olahraga dan kesehatan
(orkes) dalam kurikulum 1984, menjadi pelajaran “pendidikan jasmani dan
kesehatan” (penjaskes) dalam kurikulum1994.

Pengertian pendidikan olahraga menurut para ahli :

1. Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang


dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan.

2. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta
dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti
berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).

3. UNESCO mendefinisikan olahraga sebagai “setiap aktivitas fisik berupa


permainan yang berisikan perjuangan melawan unsur-unsur alam, orang lain,
ataupun diri sendiri”.

4.  Sedangkan Dewan Eropa merumuskan olahraga sebagai “aktivitas spontan,


bebas dan dilaksanakan dalam waktu luang”.

11
5.  Definisi terakhir ini merupakan cikal bakal panji olahraga di dunia “Sport for
All” dan di Indonesia tahun 1983, “memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat” (Rusli dan Sumardianto,2000: 6).

6.  Menurut Cholik Mutohir olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala
kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina
potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau
anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan
prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang
berkualitas berdasarkan Pancasila.

7.  Untuk penjelasan pengertian olahraga menurut Edward (1973) olahraga harus


bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain
mempunyai karakteristik antara lain; a. Terpisah dari rutinitas, b. Bebas, c. Tidak
produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games
mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan
fisik, strategi, kesempatan. Sedangkan ruang lingkup sport; permainan yang
dilembagakan.

Pendidikan jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan


dan olahraga. Di dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau
cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Pendidikan
jasmani berarti program pendidikan lewat gerak atau permainan dan olahraga. Di
dalamnya terkandung arti bahwa gerakan, permainan, atau cabang olahraga
tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk mendidik. Hal ini dapat berupa
keterampilan fisik dan motorik, keterampilan berpikir dan keterampilan
memecahkan masalah, dan bisa juga keterampilan emosional dan sosial.

Pendidikan olahraga adalah pendidikan yang membina anak agar menguasai


cabang-cabang olahraga tertentu. Kepada murid diperkenalkan berbagai cabang
olahraga agar mereka menguasai keterampilan berolahraga. Yang ditekankan di
sini adalah “hasil”dari pembelajaran itu, sehingga metode pengajaran serta

12
bagaimana anak menjalani pembelajarannya didikte oleh tujuan yang ingin
dicapai. Ciri-ciri pelatihan olahraga menyusup ke dalam proses pembelajaran.

Tabel di bawah menekankan perbedaan antara pendidikan jasmani dengan


pendidikan olahraga.

Perbedaan antara Pendidikan Jasmani dan Pendidikan Olahraga

Pendidikan Jasmani Pendidikan Olahraga

·       Sosialisasi atau mendidik via olahraga


·       Sosialisasi atau mendidik ke dalam
·       Menekankan perkembangan olahraga
kepribadian menyeluruh
Mengutamakan penguasaan keterampilan
berolahraga

 Menekankan penguasaan keterampilan ·Menekankan penguasaan teknik dasar


dasar.

Pendidikan jasmani tentu tidak bisa dilakukan dengan cara demikian.


Pendidikan jasmani adalah suatu proses yang terencana dan bertahap yang perlu
dibina secara hati-hati dalam waktu yang diperhitungkan. Bila orientasi pelajaran
pendidikan jasmani adalah agar anak menguasai keterampilan berolahraga,
misalnya sepak bola, guru akan lebih menekankan pada pembelajaran teknik dasar
dengan kriteria keberhasilan yang sudah ditentukan. Dalam hal ini, guru tidak
akan memperhatikan bagaimana agar setiap anak mampu melakukannya, sebab
cara melatih teknik dasar yang bersangkutan hanya dilakukan dengan cara
tunggal. Melalui pembelajaran pendidikan jasmani yang efektif, semua
kecenderungan tadi bisa dihapuskan, karena guru memilih cara agar anak yang
kurang terampil pun tetap menyukai latihan memperoleh pengalaman sukses. Di
samping guru membedakan bentuk latihan yang harus dilakukan setiap anak,
kriteria keberhasilannya pun dibedakan pula. Untuk ‘kelompok mampu’ kriteria
keberhasilan lebih berat dari anak yang kurang mampu, misalnya dalam pelajaran

13
renang di tentukan: mampu meluncur 10 meter untuk anak mampu, dan hanya 5
meter untuk anak kurang mampu. Dengan cara demikian, semua anak merasakan
apa yang disebut “perasaan berhasil” tadi, dan anak makin menyadari bahwa
kemampuannya pun meningkat, seiring dengan seringnya mereka mengulang-
ulang latihan. Cara ini disebut gaya mengajar ‘partisipatif’ karena semua anak
merasa dilibatkan dalam proses pembelajaran. Untuk mencegah terjadinya bahaya
lain dari kegagalan, guru pendidikan jasmani harus mengembangkan cara respons
siswa terhadap anak yang gagal dan melarang siswa untuk melemparkan ejekan
pada temannya.

14
BABIII

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pendidikan jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai


perorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik
melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani,
kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan
perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia berkualitas berdasarkan Pancasila

Pengertian Olahraga memiliki berbagai macam arti , di bawah ini merupakan


berbagai macam pengertian dari olahraga tersebut :

a.  Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha
yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah
dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam
bentuk permainan, perlombaan/ pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif
untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka
pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan
Pancasila.

b.  Olahraga aadalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk
memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak
(meningkatkan kualitas hidup)

c. Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang terdapat di dalam


permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh relevansi
kemenangan dan prestasi optimal

15
DAFTAR PUSTAKA

quebie.wordpress.com,”Pengertian jasmani dan olahraga”

https://quebie.wordpress.com/kesehatan/jasmani/pengertian-jasmani-dan-
olahraga/

Specialistproperty,”Asas dan falsafah penjas” 13 November 2016

http://materipenjasdanolahraga.blogspot.com/2016/11/asas-dan-falsafah-
penjas.html

Kajian pustaka.com,”Pengertian,tujuan,ruang lingkup dan manfaat pendidikan


jasmani” 22 Januari 2018

https://www.kajianpustaka.com/2018/01/pengertian-tujuan-ruang-lingkup-dan-
manfaat-pendidikan-jasmani.html

16

Anda mungkin juga menyukai

  • BASEBALL
    BASEBALL
    Dokumen18 halaman
    BASEBALL
    Eva Agustina Lubis
    100% (1)
  • Haji Dan Umrah
    Haji Dan Umrah
    Dokumen5 halaman
    Haji Dan Umrah
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Eet Dan Heri Mental Training
    Eet Dan Heri Mental Training
    Dokumen13 halaman
    Eet Dan Heri Mental Training
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Apa Tu Zakat Fitrah
    Apa Tu Zakat Fitrah
    Dokumen2 halaman
    Apa Tu Zakat Fitrah
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Ilmu Kesehatan Olahraga
    Ilmu Kesehatan Olahraga
    Dokumen9 halaman
    Ilmu Kesehatan Olahraga
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Wabah
    Wabah
    Dokumen9 halaman
    Wabah
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kespro Balita
    Makalah Kespro Balita
    Dokumen16 halaman
    Makalah Kespro Balita
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Makalah Kespro Balita
    Makalah Kespro Balita
    Dokumen16 halaman
    Makalah Kespro Balita
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Jurnal DBD 3 2010
    Jurnal DBD 3 2010
    Dokumen10 halaman
    Jurnal DBD 3 2010
    Sukma Ardi
    Belum ada peringkat
  • Transisi Dan Morbiditas
    Transisi Dan Morbiditas
    Dokumen17 halaman
    Transisi Dan Morbiditas
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • 6 Oke
    6 Oke
    Dokumen9 halaman
    6 Oke
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • 9 Oke
    9 Oke
    Dokumen27 halaman
    9 Oke
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • 5 Oke
    5 Oke
    Dokumen21 halaman
    5 Oke
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • 12 Oke
    12 Oke
    Dokumen15 halaman
    12 Oke
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat
  • Surveilans Gizi
    Surveilans Gizi
    Dokumen18 halaman
    Surveilans Gizi
    Eva Agustina Lubis
    Belum ada peringkat