PELAYANAN KESEHATAN BAYI/BALITA

Oleh :

Alan anggara
Anni marhamah
Eva agustina lubis
Nila kesuma
Sopiah nst
Tujuan Pelayanan Kesehatan Pada Bayi/Balita

 Untuk mengetahui pengertian

bayi/balita
 Untuk mengetahui pelayanan
kesehatan yang diberikan pada
bayi dan balita
 Untuk mengetahui
permasalahan pada bayi dan
balita
 Untuk mengetahui upaya yang
dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan bayi dan balita
Pengertian Bayi

 Bayi adalah merupakan individu

yang berusia 0-12 bulan, yang
ditandai dengan pertumbuhan
dan perkembangan yang cepat
disertai dengan perubahan
dalam kebutuhan zat gizi (Wong,
2003 )
Ismawati,cahyo S,dkk (2010), posyandu dan desa siaga.
Yogyakarta : nuha medika
Pengertian Balita

Balita adalah individu yang berumur

0-59 bulan. Masa ini ditandai
dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat pesat.
Masa anak mulai berjalan dan
merupakan masa yang paling hebat
dalam tumbuh kembang, yaitu pada
usia 1-5 tahun.

Ismawati,Cahyo S,dkk (2010), posyandu dan desa siaga. Yogyakarta :

nuha medika
Pelayanan Kesehatan Bayi

Pelayanan kesehatan bayi

adalah pelayanan kesehatan
sesuai standar yang diberikan
oleh tenaga kesehatan kepada
bayi sedikitnya 4 kali, selama
periode 29 hari sampai dengan
11 bulan setelah lahir.
Ismawati,Cahyo S,dkk (2010), posyandu dan desa
siaga. Yogyakarta : nuha medika
Jenis Pelayanan Kesehatan Pada Bayi

1. Pelaksanaan
inisisasi menyusui
dini (IMD)
2. Pemeriksaan bayi
baru lahir
3. Pencegahan infeksi
Marindi Hanum (2010), Tumbuh Kembang, Status
Gizi, Dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta
: nuha medika
Pelayanan Kesehatan Balita

Pelayanan kesehatan anak balita

meliputi pelayanan pada anak balita
sakit dan sehat. Pelayanan yang
diberikan oleh tenaga kesehatan sesuai
standar

Nurlinda Andi (2018), Gizi Dalam Siklus Daur Kehidupan Seri Baduta. Yogyakarta : CV Andi Offset
Jenis Pelayanan Kesehatan Pada Balita
 Pemantauan pertumbuhan
balita dengan KMS

KMS adalah alat yang digunakan untuk

memantau kesehatan dan pertumbuhan anak
dan kartu ini harus dibawa setiap kali
mengunjungi posyandu atau fasilitas layanan
kesehatan

 Pemberian kapsul vitamin A

Pemeberian vitamin A sebaiknya diberikan

sebanyak 2x dalam setahun

Marindi Hanum (2010), Tumbuh Kembang, Status Gizi, Dan Imunisasi Dasar Pada Balita.
Yogyakarta : nuha medika
lanjutan….

 Pelayanan posyandu

Posyandu untuk balita mencakup :

o Penimbangan berat badan
o Penentuan status pertumbuhan
o Penyuluhan

 Manajemen terpadu balita sakit

o Manajemen terpadu bayi muda
( usia 1 hari- 2 bulan )
o Manajemen terpadu balita sakit
( usia 2 bulan – 5 tahun )

Marindi Hanum (2010), Tumbuh Kembang, Status Gizi, Dan

Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta : nuha medika
 Pelaksanaan Kesehatan Bayi/Balita

 Kunjungan bayi satu kali pada umur 29

hari – 2 bulan
 Kunjungan bayi satu kali pada umur 3 – 5
bulan
 Kunjungan bayi satu kali pada umur 6 – 8
bulan
 Kunjungan bayi satu kali pada umur 9 – 11
bulan
Marindi Hanum (2010), Tumbuh Kembang, Status Gizi, Dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta :
nuha medika
PELAYANAN KESEHATAN BAYI/BALITA
 Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG,
Polio 1, 2,3, 4, DPT/HB 1, 2, 3, Campak)
sebelum bayi berusia 1 tahun
 Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 – 11
bulan), pemberian vitamin A 200.000 IU (
12-59 bulan)
 Konseling ASI ekskulusif, pemberian
makanan pendamping ASI, tanda –tanda
sakit dan perawatan kesehatan bayi di
rumah menggunakan Buku KIA
 Penanganan dan rujukan kasus bila di
perlukan
Marindi Hanum (2010), Tumbuh Kembang, Status Gizi, Dan Imunisasi Dasar Pada Balita.
Yogyakarta : nuha medika
vaksin yang di gunakan untuk bayi/balita :

 1) BCG : Untuk mencegah penyakit tuberkulosis

 2) Polio oral vaksin : Untuk mencegah penyakit polio
 3) DPT : Untuk mencegah penyakit Difteri, Pertuis, dan
Tetanus
 4) Hepatitis B : Untuk mencegah penyakit Hepatitis B
 5) Campak : Untuk mencegah penyakit Campak

Nurlinda Andi (2018), Gizi Dalam Siklus Daur Kehidupan Seri Baduta. Yogyakarta : CV Andi Offset
Permasalahan Kesehatan Bayi/Balita
 Marasmus
Ditandai dengan gangguan pertumbuhan dan hilangnya lemak dan
otot di bawah kulit (atrofi)
 Kwarsiorkor
Ditandai dengan tidak adanya cukup protein dan karbohidrat di dalam
diet sehingga menimbulkan perubahan pigmen kulit, penurunan
massa otot, diare, kegagalan untuk mendapatkan kenaikan berat
badan dan tumbuh, kelelahan, perubahan rambut (warna atau
tekstur), infeksi meningkat dan lebih parah karena sistem kekebalan
tubuh rusak, perut buncit, kelesuan atau apatis, ruam (dermatitis),
syok (tahap akhir) dan pembengkakan (edema).
 Obesitas
Suatu kondisi medis berupa kelebihan lemak tubuh yang terakumulasi
sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak merugikan bagi
kesehatan. Dan biasanya keadaan ini dipengaruhi oleh konsumsi
makanan yang berlebihan dan pengeluaran energi yang kurang.

Marindi Hanum (2010), Tumbuh Kembang, Status Gizi, Dan Imunisasi Dasar Pada Balita. Yogyakarta :
nuha medika
Lanjutan …….

 Stunting
Kondisi gagal pertumbuhan pada anak
akibat kekurangan gizi dalam waktu yang
lama, sehingga anak lebih pendek/
perawakan pendek dari anak normal
seusianya dan umumnya disebabkan
oleh asupan makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan gizi.
 Kurang vitamin A
Kurang vitamin A masih merupakan
masalah yang sering terjadi di negara
berkembang dn dapat terjadi pada
semua umur terutama pada masa
pertumbuhan diusia 6 bulan – 4 tahun.
Marindi Hanum (2010), Tumbuh Kembang, Status Gizi, Dan Imunisasi Dasar Pada
Balita. Yogyakarta : nuha medika
Upaya Peningkatan Kesehatan Bayi/Balita

 Mendatangi posyandu untuk melaksanakan

pelayanan kesehatan sesuai standart yang diberikan
oleh tenaga kesehatan pada bayi, sedikitnya 4 kali
selama periode 29 hari – 11 bulan setelah lahir
 Memberikan penyuluhan kepada masyarakat
khususnya ibu hamil agar memberikan ASI eksklusif
 Memberikan pemahaman pada masyarakat agar
memberikan makanan pendamping ASI sesuai
dengan gizi yang dibutuhkan
 Melakukan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali
setahun yang tercatat dalam buku KIA dan KMS

Nurlinda Andi (2018), Gizi Dalam Siklus Daur Kehidupan Seri Baduta. Yogyakarta : CV Andi Offset
 Target Sdgs Pada Tahun 2030
Khususnya Pada Bayi Dan Balita

Pada tahun 2030 mengakhiri kematian

yang dapat dicegah pada bayi baru lahir
dan balita dimana disetiap negara
menargetkan untuk mengurangi
kematian neonatal setidaknya menjadi
kurang dari 12/1000 kelahiran dan
kematian balita menjadi serendah
25/1000 kelahiran
Nurlinda Andi (2018), Gizi Dalam Siklus Daur Kehidupan Seri Baduta. Yogyakarta : CV Andi
Offset