Junaidi*1, Huldi1
1Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo
*Junaidi@stiem.ac.id
Abstract
This study aims to determine whether operational audits influence the adequacy of merchandise inventory. Data used
in this study are primary data, namely data sourced from observations and questionnaires conducted at Jaya Motor
Depot Business, Palopo City. To test data reliability, validity test and reliability test are used. The statistical analysis
used is simple linear regression to test the influence of the dependent and independent variables. The test results
obtained by Operational Audit t count of 5.518 and t table of 2.131 indicates that the value of tcount> t table with a
significance level of 0.000 <0.05 then H0 is rejected and H1 is accepted. This shows that operational audits have a
significant influence on the adequacy of merchandise inventory.
Keywords: Operational Audit, Adequacy of Merchandise Inventory
Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah audit operasional berpengaruh terhadap kecukupan
persediaan barang dagang.Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang
bersumber dari hasil observasi dan kuesioner yang dilakukan pada Usaha depot Jaya Motor Kota Palopo. Untuk
menguji keandalan data maka digunakan uji validitas dan Uji reliabilitas. Analisis statistik yang digunakan yaitu
regresi linear sederhana dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dan independen. Hasil
pengujian diperoleh thitung Audit Operasional sebesar 5.518 dan t tabel sebesar 2.131 ini menunjukkan bahwa nilai
thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi 0.000<0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
audit operasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecukupan persediaan barang dagang.
44
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
masalah yang berkaitan dengan penyediaan audit yang sangat terkenal adalah definisi yang
barang dagang yang diinginkan konsumen. berasal dari ASOBAC (A Statement Of Basic
Perusahaan terkadang tidak dapat memenuhi Auditing Concepts) yang mendefinisikan
permintaan barang yang diinginkan konsumen auditing sebagai berikut:
sehingga mereka harus menunggu perusahaan “Auditing adalah suatu proses sistematis
untuk memesan barang dari pihak distributor. untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-
Namun, sebagai perusahaan yang menjual bukti secara objektif mengenai asersi-asersi
barang bekas tidaklah mudah untuk tentang berbagai tindakan dan kejadian
mendapatkan barang yang diinginkan ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian
konsumen. Perusahaan tersebut harus antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria
menunggu barang hasil pelelangan dari Adira yang telah ditentukan dan menyampaikan
Finance. hasilnya kepada para pemakai yang telah
Masalah lain yaitu, perusahaan sering berkepentingan”.
mengambil barang dagang tanpa Menurut Arens, Elder,Beasley (2004:15):
mempertimbangkan bahwa persediaan barang “auditing adalah pengumpulan serta
yang ada masih banyak sehingga jika dalam satu pengevaluasian bukti-bukti atas informasi
bulan persediaan yang ada semua tidak terjual untuk menentukan dan melaporkan tingkat
maka perusahaan harus menggunakan modal kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-
sendiri untuk membayar uang angsuran kepada kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus
Adira Finance. Oleh karena itu, maka penulis dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten
tertarik untuk meneliti tentang: Pengaruh dan independen”.
Audit Operasional Terhadap kecukupan Agoes (2012:4) mendefinisikan auditing
Persediaan Barang Dagang. sebagai:
“suatu proses sistematis yang secara
objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti
KAJIAN PUSTAKA mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan
Auditing kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan
Auditing adalah sebuah proses sistematis yang tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan
dilakukan oleh seseorang yang memiliki kriteria yang telah ditetapkan dan
kompetensi dan independensi, mengenali mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
perolehan dan penilaian atau bukti secara pihak yang berkepentingan”.
objektif yang dilakukan dengan pengumpulan Dari definisi-definisi tersebut di atas,
dan penilaian atas bukti-bukti informasi yang dapat disimpulkan bahwa audit adalah
dapat dikuantifikasikan dan terkait dengan menyangkut hal-hal 1) Informasi-informasi
entitas suatu ekonomi tertentu, berkenaan yang dapat diukur dan kriteria-kriteria yang
dengan pernyataan mengenai tindakan- telah ditetapkan syarat dalam melakukan
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi pemeriksaan adalah informasi yang terpercaya
dengan tujuan untuk menentukan tingkat atau dapat dibuktikan kebenarannya dan
kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria standar yang dapat digunakan oleh
kriteria yang telah ditetapkan serta untuk auditor sebagai pedoman dalam mengevaluasi
mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada informasi-informasi tersebut. 2) Entitas
pihak-pihak yang berkepentingan ekonomi, ruang lingkup tanggung jawab auditor
(Purwono,2004:18). yang jelas mengenai penerapan entitas ekonomi
Menurut Halim (2003 :1) untuk mempelajari dan periode waktu diaudit. Entitas ekonomi
auditing dan profesi akuntan secara mendalam, merupakan satuan legal misalnya perseroan
perlu kiranya mengetahui definisi audit. Definisi terbatas (PT), Lembaga Pemerintah
Persekutuan komenditar (CV), Koperasi,
45
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
46
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
47
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
akan mempengaruhi biaya yang akan Ruang lingkup audit operasional lebih
dikeluarkan untuk persediaan tersebut. difokuskan pada fungsi produksi suatu
Persediaan merupakan suatu unsur umum perusahaan, yang berarti melakukan
yang memegang peranan penting dalam operasi pemeriksaan segi operasional suatu perusahaan.
perusahaan, yang secara kontinyu diperoleh Namun dalam hal ini suatu perusahaan
atau diproduksi dan dijual mempunyai efek mengalami keterbatasan dalam melaksanakan
langsung terhadap laba perusahaan. Oleh karena audit operasional tersebut. Keterbatasan yang
itu para pemimpin perusahaan baik perusahaan terjadi dalam suatu perusahaan dalam
dagang maupun industri selalu berusaha untuk melaksaan audit operasional antara lain: a)
mengelola persediaanya sebaik mungkin. Para Waktu. Pemeriksa harus memberikan laporan
ahli mendefinisikan persediaan bermacam- kepada pihak manajemen sesegera mungkin
macam sebagai berikut: agar masalah yang timbul dapat segera
Menurut Prasetyo (2006:65) “persediaan terselasaikan, sehingga menyebabkan
adalah suatu aktiva yang meliputi barang- terbatasnya waktu pemeriksaan. Untuk
barang milik perusahaan dengan maksud untuk mengatasi keterbatasan waktu ini, audit
dijual dalam satu periode usaha yang normal, operasional dapat dilakukan secara teratur
termasuk yang dalam pengerjaan/ proses untuk menghindari permasalahan agar tidak
produksi menunggu masa penggunaannya pada menjadi berlarut-larut. b) Keahlian
proses produksi”. kekurangannya pengetahuaan dan penguasaan
Hendriksen (2001:570) menyatakan bahwa: berbagai disiplin ilmu dan bisnis merupakan
Persediaan meliputi barang perdagangan yang salah satu keterbatasan. Tidak mungkin seorang
dimaksudkan untuk dijual dalam kondisi usaha pemeriksa dapat menjadi ahli dalam berbagai
normal dan bahan baku serta dalam pembantu disiplin bisnis. c) Biaya yang dapat dihemat dari
yang digunakan dalam proses produksi untuk hasil pemeriksaan haruslah lebih besar dari
dijual. biaya pemeriksaan itu sendiri.
Pengertian persediaan menurut Kieso,
Weiygand, Warfield, (2007:444), menyatakan Efisiensi dan Efektivitas
bahwa: Audit operasional dikenal sebagai audit yang
“ persediaan adalah pos-pos aktiva yang berkonsentrasi pada efektivitas dan efisiensi
dimiliki perusahaan untuk dijual dalam operasi organisasi. Efektivitas mengukur seberapa
bisnis normal atau barang yang akan digunakan berhasil suatu organisasi mencapai tujuan dan
atau dikonsumsi dalam memproduksi barang sasarannya. Efisiensi mengukur seberapa baik
yang akan dijual. suatu entitas menggunakan sumberdaya dalam
Menurut Warren Reeve (2009:452).“ mencapai tujuannya. Sabagai contoh seorang
persediaan juga didefinisikan sebagai aktiva auditor dapat memeriksa badan federal untuk
yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha menentukan apakah badan tersebut telah
normal dalam proses produksi atau penjualan mencapai tujuannya seperti yang ditetapkan
dalam bentuk bahan atau perlengkapan oleh “kongres” (efektivitas) dan menggunakan
(supplies) untuk digunakan dalam proses sumberdaya keuangannya secara benar
produksi atau pemberian jasa”. (efisiensi). Pembahasan mengenai ekonomisasi,
Menurut Stice dan Skousen (2009: 571). efisiensi dan efektivitas akan lebih mudah
Persediaan adalah istilah yang diberikan untuk dipahami jika dibahas dalam kerangka input-
aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal proses-output. b) Efisiensi berhubungan dengan
perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara bagaimana perusahaan melakukan operasinya.
langsung atau tidak langsung ke dalam barang Sehingga dicapai optimalisasi penggunaan
yang akan diproduksi dan kemudian dijual “. sumberdaya yang dimiliki. Efisiensi
Ruang Lingkup Audit Operasional berhubungan dengan metode kerja (operasi).
48
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
Dalam hubungannya dengan konsep input- data yaitu: a) Data primer yaitu data yang
proses-output, efisiensi adalah rasio antara bersumber dari hasil observasi dan kuesioner
output dan input, Seberapa besar output yang dari pimpinan serta karyawan Usaha Depot Jaya
dimiliki perusahaan. Metode kerja yang baik Motor kota Palopo. b) Data sekunder yaitu data
akan dapat memandu proses operasi berjalan yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk
dengan mengoptimalkan penggunaan yang sudah jadi seperti : struktur organisasi,
sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Jadi, sejarah berdirinya perusahaan, laporan
efisiensi merupakan ukuran proses yang pembelian, persediaan, dan laporan penjualan.
menghubungkan antara input dan output dalam Populasi dan Sampel
operasional perusahaan (Bayangkara. 2008:13). Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok
Anthony (2005:174) berpendapat bahwa orang, kejadian,atau hal minat yang ingin
efisiensi adalah output terhadap input, atau peneliti investigasi. Sedangkan sampel adalah
jumlah output per unit input. Pusat tanggung sekelompok atau bagian dari populasi. Dengan
jawab A lebih efisien dari pusat tanggung jawab mempelajari sampel, peneliti akan mampu
B jika (1) menggunakan jumlah sumberdaya menarik kesimpulan yang dapat
yang lebih sedikit namun memproduksi jumlah digeneralisasikan terhadap populasi penelitian
output yang sama atau (2) menggunakan jumlah (Uma Sekaran 2006:121-123).
sumberdaya yang sama namun memproduksi Adapun yang menjadi populasi sekaligus sampel
jumlah output yang lebih besar. b) Efektifitas dalam penelitian ini adalah karyawan dari Usaha
bibandingkan dengan efisiensi, yang ditentukan Depot Jaya Motor itu sendiri.
oleh hubungan antara input dan output, Metode Pengumpulan Data
efektiftas ditentukan oleh hubungan antara Metode pengumpulan data yang dilakukan
output yang dihasilkan oleh suatu pusat dalam penelitian ini adalah penelitian Lapangan
tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan
besar output yang dikontribusikan terhadap dengan mengunjungi secara langsung objek
tujuan, maka semakin efektiflah tujuan tersebut. penelitian dengan cara: Observasi, wawancara,
Efektifitas cenderung dinyatakan dalam istilah- kuesioner,
istilah subjektif dan nonalitis (Anthony,2005: Uji validitas dan Reabilitas
174). Efisiensi dan efektifitas berkaitan satu Sugiyono (2007:137) menjelaskan bahwa
sama lain, setiap pusat tanggung jawab harus uji validitas merupakan alat ukur yang
efektif dan efisien dimana organisasi harus digunakan untuk mendapatkan data itu valid
mencapai tujuannya dengan cara yang optimal. atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang
Suatu pusat tanggung jawab yang dijalankan seharusnya diukur.
tugasnya dengan konsumsi terendah atas Uji validitas dilakukan dengan
sumberdaya, mungkin akan efisien, tetapi jika menggunakan teknik Pearson Correlation, yaitu
output yang dihasilkan gagal dalam memberikan dengan cara menghitung korelasi antara skor
kontribusi yang memadai dalam pencapaian masing-masing butir pernyataan-pernyataan
cita-cita organisasi, maka pusat tanggung jawab dengan skor total, jika korelasi antara skor
tersebut tidaklah efektif. ( Anthony: 174-175). masing-masing butir pernyataan dengan total
skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah
METODE 0,05 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan
Penelitian ini akan dilakukan pada usaha Depot valid dan sebaliknya (Ghozali,2009:49).
Jaya Motor Kota Palopo di Jl.Tandipau No. 21. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji
Adapun jenis dan sumber data yang apakah jawaban dari responden konsisten atau
digunakan dalam penelitian ini adalah data stabil. Suatu angket dikatakan andal jika
kuantatif yaitu data yang diperoleh dari jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau
perusahaan dalam bentuk angka-angka. Sumber pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
49
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
Y = a + bX+e
Keterangan :
Y = Kecukupan persediaan Barang Dagang
X = Audit operasional
a = intersep
b = Koefisien regresi
variabel X dan Y menggunakan Skala Likert,
dimana indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Sakala Likert didesain untuk
menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak
setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik
dengan respon terhadap sejumlah item yang
berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu
kemudian disajikan kepada tiap responden
(Uma Sekaran 2006:31).
Agar lebih mudah untuk melihat mengenai
variabel penelitian yang dgunakan maka penulis
menjabarkannya dalam bentuk operasionalisasi
variabel yang dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
50
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
50
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
51
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Boynton, Johnson, KeIl,2003 . “ Modern auditing,
mengetahui apakah audit operasional Edisi Ke-7 Jilid 2”. Erlangga, Jakarta.
berpengaruh secara signifikan terhadap
Ghozali,Imam, 2005. “Aplikasi Analisis
kecukupan persediaan barang
Multivariate dengan Program Spss”.
dagang.Berdasarkan pembahasan hasil
Badan penerbit UNDIP,Semarang.
penelitian, Audit operasional memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kecukupan Guy M dan C Wayne, Alan J winters ,2003.
persediaan barang dagang.hal ini dapat dilihat “Auditing” Edisi Kelima, Erlangga,
dari hasil pengujian thitung Audit Operasional Jakarta.
sebesar 5.518 dan ttabel sebesar 2.131 ini
menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel dengan Hakim, Lukman, 2003 . “ Peranan Sistem dan
tingkat signifikansi 0.000<0.05. Dari nilai Prosedur Pencatatan Persediaan
koefisien Adjusted R Square sebesar 0.648 atau Barang pada Perusahaan dalam
64.8%. Maka dapat disimpulkan bahwa audit Melaksanakan Pengendalian Interen”.
operasional memiliki pengaruh sebesar 64.8% Jurnal Arthavidya Vol 4, No 1.
terhadap kecukupan persediaan barang dagang,
sedangkan sisanya 35.2% dipengaruhi oleh Halim, Abdul, 2003 . “Auditing”,Edisi ketiga, unit
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penerbit dan percetakan akademi
penelitian ini. manajemen perusahaan YKPN, Jakarta.
52
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485
53