Anda di halaman 1dari 11

Equilibrium Volume 7. No. 2.

Tahun 2018 eISSN 2684-9313


Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

PENGARUH AUDIT OPRASIONAL TERHADAP PERSEDIAAN BARANG DAGANG


PADA USAHA DEPOT JAYA MOTOR KOTA PALOPO

Junaidi*1, Huldi1
1Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo
*Junaidi@stiem.ac.id

Abstract
This study aims to determine whether operational audits influence the adequacy of merchandise inventory. Data used
in this study are primary data, namely data sourced from observations and questionnaires conducted at Jaya Motor
Depot Business, Palopo City. To test data reliability, validity test and reliability test are used. The statistical analysis
used is simple linear regression to test the influence of the dependent and independent variables. The test results
obtained by Operational Audit t count of 5.518 and t table of 2.131 indicates that the value of tcount> t table with a
significance level of 0.000 <0.05 then H0 is rejected and H1 is accepted. This shows that operational audits have a
significant influence on the adequacy of merchandise inventory.
Keywords: Operational Audit, Adequacy of Merchandise Inventory

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah audit operasional berpengaruh terhadap kecukupan
persediaan barang dagang.Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yaitu data yang
bersumber dari hasil observasi dan kuesioner yang dilakukan pada Usaha depot Jaya Motor Kota Palopo. Untuk
menguji keandalan data maka digunakan uji validitas dan Uji reliabilitas. Analisis statistik yang digunakan yaitu
regresi linear sederhana dilakukan untuk menguji pengaruh antara variabel dependen dan independen. Hasil
pengujian diperoleh thitung Audit Operasional sebesar 5.518 dan t tabel sebesar 2.131 ini menunjukkan bahwa nilai
thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi 0.000<0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan bahwa
audit operasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kecukupan persediaan barang dagang.

Kata Kunci: Audit Operasional, Kecukupan Persediaan Barang Dagang

PENDAHULUAN efisien. Apabila belum dilaksanakan seperti


Semakin berkembangnya perusahaan sehrusnya, maka auditor akan memberikan
menuntut pula perkembangan di bidang rekomendasi atau saran agar pada masa akan
pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan tidak datang menjadi lebih baik, yakni dapat
hanya pemeriksaan keuangan tetapi juga memperbaiki kinerja serta pengendalian intern
pemeriksaan yang menekankan pada penilaian dan mengangkat efisiensi operasional
sistematis dan objektif serta berorietasi pada perusahaan.
tujuan untuk memperoleh keyakinan tentang Setiap perusahaan dalam melaksanakan
keefektifan dan memberikan pendapat atas kegiatan pemasaran,tidak terlepas akan
kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. kebutuhan barang dagangan yang menjadi
Pimpinan perusahaan memerlukan audit faktor utama dalam menunjang jalannya
operasional yang menyajikan aktivitas pemasaran perusahaan. Dengan
informasi mengenai aktivitas operasional terpenuhinya akan barang tepat pada waktunya,
perusahaan dan tidak terbatas pada informasi maka kegiatan suatu perusahaan akan dapat
keuangan dan akuntansi saja, suatu organisasi berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan
yang dikendalikan dengan efektif terletak pada yang ingin dicapai. Tanpa adanya persediaan
sikap manajemen. Manajemen adalah pihak barang dagang, perusahaan akan menghadapi
yang mengelola serta mengendalikan risiko dimana pada suatu waktu tidak dapat
perusahaan. memenuhi keinginan dari para pelanggannya.
Audit operasional merupakan evaluasi atas Berdasarkan pada penelitian pendahuluan
berbagai kegiatan operasional perusahaan, yang dilakukan penulis pada tanggal 26, Januari,
sedangkan sasarannya adalah untuk menilai 2015 di Usaha Depot Jaya Motor diketahui
apakah pelaksanaan kegiatan operasional telah bahwa: Sebagai perusahaan dagang, Usaha
dilaksanakan secara ekonomis, efektif dan Depot Jaya Motor juga menghadapi masalah-

44
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

masalah yang berkaitan dengan penyediaan audit yang sangat terkenal adalah definisi yang
barang dagang yang diinginkan konsumen. berasal dari ASOBAC (A Statement Of Basic
Perusahaan terkadang tidak dapat memenuhi Auditing Concepts) yang mendefinisikan
permintaan barang yang diinginkan konsumen auditing sebagai berikut:
sehingga mereka harus menunggu perusahaan “Auditing adalah suatu proses sistematis
untuk memesan barang dari pihak distributor. untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-
Namun, sebagai perusahaan yang menjual bukti secara objektif mengenai asersi-asersi
barang bekas tidaklah mudah untuk tentang berbagai tindakan dan kejadian
mendapatkan barang yang diinginkan ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian
konsumen. Perusahaan tersebut harus antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria
menunggu barang hasil pelelangan dari Adira yang telah ditentukan dan menyampaikan
Finance. hasilnya kepada para pemakai yang telah
Masalah lain yaitu, perusahaan sering berkepentingan”.
mengambil barang dagang tanpa Menurut Arens, Elder,Beasley (2004:15):
mempertimbangkan bahwa persediaan barang “auditing adalah pengumpulan serta
yang ada masih banyak sehingga jika dalam satu pengevaluasian bukti-bukti atas informasi
bulan persediaan yang ada semua tidak terjual untuk menentukan dan melaporkan tingkat
maka perusahaan harus menggunakan modal kesesuaian informasi tersebut dengan kriteria-
sendiri untuk membayar uang angsuran kepada kriteria yang telah ditetapkan. Audit harus
Adira Finance. Oleh karena itu, maka penulis dilaksanakan oleh seseorang yang kompeten
tertarik untuk meneliti tentang: Pengaruh dan independen”.
Audit Operasional Terhadap kecukupan Agoes (2012:4) mendefinisikan auditing
Persediaan Barang Dagang. sebagai:
“suatu proses sistematis yang secara
objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti
KAJIAN PUSTAKA mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan
Auditing kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan
Auditing adalah sebuah proses sistematis yang tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan
dilakukan oleh seseorang yang memiliki kriteria yang telah ditetapkan dan
kompetensi dan independensi, mengenali mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
perolehan dan penilaian atau bukti secara pihak yang berkepentingan”.
objektif yang dilakukan dengan pengumpulan Dari definisi-definisi tersebut di atas,
dan penilaian atas bukti-bukti informasi yang dapat disimpulkan bahwa audit adalah
dapat dikuantifikasikan dan terkait dengan menyangkut hal-hal 1) Informasi-informasi
entitas suatu ekonomi tertentu, berkenaan yang dapat diukur dan kriteria-kriteria yang
dengan pernyataan mengenai tindakan- telah ditetapkan syarat dalam melakukan
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi pemeriksaan adalah informasi yang terpercaya
dengan tujuan untuk menentukan tingkat atau dapat dibuktikan kebenarannya dan
kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria standar yang dapat digunakan oleh
kriteria yang telah ditetapkan serta untuk auditor sebagai pedoman dalam mengevaluasi
mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada informasi-informasi tersebut. 2) Entitas
pihak-pihak yang berkepentingan ekonomi, ruang lingkup tanggung jawab auditor
(Purwono,2004:18). yang jelas mengenai penerapan entitas ekonomi
Menurut Halim (2003 :1) untuk mempelajari dan periode waktu diaudit. Entitas ekonomi
auditing dan profesi akuntan secara mendalam, merupakan satuan legal misalnya perseroan
perlu kiranya mengetahui definisi audit. Definisi terbatas (PT), Lembaga Pemerintah
Persekutuan komenditar (CV), Koperasi,

45
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

Persekutuan Firma ( FA ) atau Perusahaan komputer, metode produksi, pemasaran dan


perseorangan. Kondisi tertentu satuan bidang – bidang lain sesuai dengan keahlian
Perseorangan, tetapi dalam kondisi tertentu auditor. c) Audit ketaatan ( Compliance Audit )
satuan juga biasa terbentuk divisi atau Audit Ketaatan merupakan proses yang menilai
departemen periode waktu yang diaudit bukti untuk menentukan apakah aktivitas
umumnya satu tahun, tetapi ada juga yang satu keuangan dalam operasi tertentu dari suatu
bulan, satu kuartal atau beberapa tahun 1) entitas sesuai dengan kondisi yang ditetapkan
Pengumpulan atau pengevaluasian bukti, dalam peraturan dan kebijakan. Audit ketaatan
adanya bukti – bukti yang memadai baik dari bertujuan untuk mempertimbangkan apakah
segi jumlah maupun dari segi menu sangat auditor atau klien telah mengikuti aturan
diperlukan untuk menentukan kegiatan audit. tertentu yang telah ditetapkan pihak yang
Bahan bukti dapat terdiri dari bermacam bentuk memiliki orientasi lebih tinggi. Hasil audit
yang berbeda termasuk peringatan lisan yang ketaatan biasanya tidak dilaporkan kepada
berbeda ( Klien ), komunitas dengan pihak ketiga pihak luar tetapi kepada pihak tertentu yang
dan hasil pengamatan auditor 2) Auditor harus paling berkepentingan atas organisasi adalah
independen dan kompeten, independen berarti pihak yang paling berkepentingan atas
bebas dari pengaruh – pengaruh hingga batas – terpenuhinya prosedur dan aturan yang telah
batas tertentu. Sedangkan kompeten berarti ditetapkan.
auditor harus mempunyai pengetahuan dan
pengalaman yang cukup agar dapat memahami Audit Operasional
kriteria yang dipergunakan. 3) Pelaporan hasil Audit operasional seringkali diartikan sama
audit harus mampu memberikan informasi dengan audit manajemen. Pengertian sederhana
mengenai kesesuaian informasi yang diperiksa dari audit manajemen adalan investigasi dari
dengan kriteria yang telah ditetapkan. suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan
Jenis – jenis Audit manajemen dari yang paling tinggi sampai
Menurut Boynton, Jonhson, Kell ( 2003 : 490 ) kebawah dan pembuatan laporan audit mengeni
ada tiga jenis audit a) Pelaporan Keuangan ( efektivitasnya atau dari segi probilitas dan
Financial Audit ) Audit Pelaporan Keuangan efisiensi kegiatan bisnisnya sedangkan
merupakan proses yang mencakup memperoleh pengertian sederhana dari audit operasional
dan menilai bukti tentang laporan keuangan adalah uraian efektivitas perusahaan yang
suatu entitas untuk tujuan menyatakan sistematis dalam hubungannya dengan tujuan
pendapat apakah informasi keuangan disajikan untuk melihat, mengidentifikasi peluang
sesuai kriteria yang ditetapkan. b) Audit perbaikan, atau mengembangkan rekomendasi
Operasional ( Performance Audit) Audit untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian serupa
operasional adalah proses mencakup, karena pemeriksaan manajemen dilakukan saat
memperoleh, dan menilai bukti tentang manajemen beroperasi (Boynton, 2003).
aktivitas operasi suatu entitas berkenaan Menurut Agoes (2012: 11)
dengan tujuan khusus yang sering berkaitan mendefinisikan:
baik penilaian kinerja maupun pengambilan “Audit Operasional adalah pemeriksaan
keputusan manajemen. Umumnya, pada saat terhadap kegiatan perusahaan, termasuk
selesainya audit operasional auditor akan kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional
memberikan sejumlah saran kepada para yang telah ditentukan tersebut sudah dilakukan
manajemen untuk memperbaiki operasional secara efektif, efisien, dan ekonomis“.
perusahaan. Dalam operasional tujuan Dari definisi di atas maka diperoleh
dilakukan tidak terbatas pada masalah – karakteristik audit operasional a) Audit
masalah akuntansi, tetapi juga meliputi evaluasi operasional merupakan suatu proses yang
terhadap struktur organisasi pemanfaatan sistematis seperti dalam audit laporan

46
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

keuangan, audit operasional mencakup fungsional adalah tidak dievaluasinya fungsi


serangkaian langkah atau prosedur yang yang saling berkaitan.
terstruktur dan terorganisasi. Aspek ini Tahapan dasar dalam melaksanakan audit
mencakup perencanaan yang tepat dan juga operasional menurut Bayangkara (2008), yaitu:
mendapatkan secara objektif, menilai bukti yang a) Audit pendahuluan dilakukan untuk
berkaitan dengan aktifitas yang diaudit. a) mendapatkan informasi latar belakang terhadap
Penilaian operasi organisasi yang berdasarkan objek yang diaudit, di samping juga dilakukan
pada suatu kriteria yang ditetapkan atau penelaahaan terhadap kebijakan berkaitan
disetujui. Dalam audit operasional, kriteria dengan aktifitas yang diaudit, serta menganalisis
sering dinyatakan dalam standar kinerja berbagai informasi yang telah diperoleh untuk
(performance standars) yang ditetapkan mengidentifikasikan hal-hal yang potensial
industri. Audit operasional mengukur tingkat mengandung kelemahan pada perusahaan yang
hubungan antara kinerja aktual dengan kriteria. diaudit. b) Review dan pengujian pengendalian
b) Tujuan utama dari audit operasional adalah manajemen Pada tahapan ini auditor melakukan
membantu manajemen dari organisasi yang review dan pengujian terhadap pengendalian
diaudit untuk memperbaiki effectiveness, manajemen objek audit, dengan tujuan untuk
efficiency, dan economy dari suatu operasi. menilai efektifitas pengendalian manajemen
Dengan demikian, audit operasional dalam mendukung pencapaian tujuan
memfokuskan prinsip pada masa yang akan perusahaan. Hasil pengujian pengendalian
datang. Ini berlawanan langsung dengan audit manajemen ini dapat mendukung tujuan audit
keuangan yang mempunyai fokus historis. c) sementara menjadi tujuan audit yang
Penerima yang tepat dari laporan audit sesungguhnya (definitive audit objective) atau
operasional adalah manajemen atau individu mungkin ada beberapa tujuan audit sementara
yang meminta diadakannya audit. Kecuali jika yang gugur. Karena tidak cukup bukti untuk
diminta oleh pihak ketiga, pembagian laporan mendukung tujuan audit tersebut. c) Audit
tetap dalam entitas. Dalam kebanyakan hal, terinci pada tahap ini auditor melakukan
dewan komisaris atau panitia audit menerima pengumpulan bukti yang cukup dan kompoten
copy laporan audit operasional. d) Tidak seperti untuk mendukung tujuan audit yang telah
audit laporan keuangan, suatu audit operasional ditentukan. Pada tahap ini dilakukan
tidak berakhir dengan laporan atas temuan. pengembangan temuan untuk mencari
Audit operasional memperluas dengan keterkaitan antara satu temuan dengan temuan
memberikan rekomendasi untuk perbaikan. yang lain dalam menguji permasalahan yang
Dalam kenyataannya mengembangkan berkaitan dengan tujuan audit. Temuan yang
rekomendasi merupakan salah satu aspek yang cukup relevan, dan kompoten dalam tahap ini
paling menantang dalam audit operasional. disajikan dalam suatu Kertas Kerja Audit (KKA)
Menurut Arens, Elder, Beasley,(2004) Untuk mendukung simpulan audit yang dibuat
pada dasarnya audit operasional terbagi dan rekomendasi yang diberikan.
menjadi 3 jenis yaitu: fungsional,organisasi, Audit Atas Persediaan
penugasan khusus. Ketiga jenis audit Pada setiap tingkat perusahaan baik
operasional itu dapat di uraikan Fungsional perusahaan kecil, menengah, maupun
Audit fungsional berkaitan dengan sebuah peruasahaan besar. Persediaan sangat penting
fungsi atau lebih dalam suatu operasional. Ini bagi kelangsungan hidup perusahaan.
dapat berhubungan misalnya dengan fungsi Perusahaan harus dapat memperkirakan jumlah
penggajian suatu divisi atau untuk perusahaan persediaan yang dimilikinya, persediaan yang
secara keseluruhan. Keunggulan audit dimiliki oleh perusahaan tidak boleh terlalu
fungsional adalah memungkinkan adanya banyak dan tidak boleh terlalu sedikit karna
spesialisasi oleh auditor, kekurangan audit

47
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

akan mempengaruhi biaya yang akan Ruang lingkup audit operasional lebih
dikeluarkan untuk persediaan tersebut. difokuskan pada fungsi produksi suatu
Persediaan merupakan suatu unsur umum perusahaan, yang berarti melakukan
yang memegang peranan penting dalam operasi pemeriksaan segi operasional suatu perusahaan.
perusahaan, yang secara kontinyu diperoleh Namun dalam hal ini suatu perusahaan
atau diproduksi dan dijual mempunyai efek mengalami keterbatasan dalam melaksanakan
langsung terhadap laba perusahaan. Oleh karena audit operasional tersebut. Keterbatasan yang
itu para pemimpin perusahaan baik perusahaan terjadi dalam suatu perusahaan dalam
dagang maupun industri selalu berusaha untuk melaksaan audit operasional antara lain: a)
mengelola persediaanya sebaik mungkin. Para Waktu. Pemeriksa harus memberikan laporan
ahli mendefinisikan persediaan bermacam- kepada pihak manajemen sesegera mungkin
macam sebagai berikut: agar masalah yang timbul dapat segera
Menurut Prasetyo (2006:65) “persediaan terselasaikan, sehingga menyebabkan
adalah suatu aktiva yang meliputi barang- terbatasnya waktu pemeriksaan. Untuk
barang milik perusahaan dengan maksud untuk mengatasi keterbatasan waktu ini, audit
dijual dalam satu periode usaha yang normal, operasional dapat dilakukan secara teratur
termasuk yang dalam pengerjaan/ proses untuk menghindari permasalahan agar tidak
produksi menunggu masa penggunaannya pada menjadi berlarut-larut. b) Keahlian
proses produksi”. kekurangannya pengetahuaan dan penguasaan
Hendriksen (2001:570) menyatakan bahwa: berbagai disiplin ilmu dan bisnis merupakan
Persediaan meliputi barang perdagangan yang salah satu keterbatasan. Tidak mungkin seorang
dimaksudkan untuk dijual dalam kondisi usaha pemeriksa dapat menjadi ahli dalam berbagai
normal dan bahan baku serta dalam pembantu disiplin bisnis. c) Biaya yang dapat dihemat dari
yang digunakan dalam proses produksi untuk hasil pemeriksaan haruslah lebih besar dari
dijual. biaya pemeriksaan itu sendiri.
Pengertian persediaan menurut Kieso,
Weiygand, Warfield, (2007:444), menyatakan Efisiensi dan Efektivitas
bahwa: Audit operasional dikenal sebagai audit yang
“ persediaan adalah pos-pos aktiva yang berkonsentrasi pada efektivitas dan efisiensi
dimiliki perusahaan untuk dijual dalam operasi organisasi. Efektivitas mengukur seberapa
bisnis normal atau barang yang akan digunakan berhasil suatu organisasi mencapai tujuan dan
atau dikonsumsi dalam memproduksi barang sasarannya. Efisiensi mengukur seberapa baik
yang akan dijual. suatu entitas menggunakan sumberdaya dalam
Menurut Warren Reeve (2009:452).“ mencapai tujuannya. Sabagai contoh seorang
persediaan juga didefinisikan sebagai aktiva auditor dapat memeriksa badan federal untuk
yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha menentukan apakah badan tersebut telah
normal dalam proses produksi atau penjualan mencapai tujuannya seperti yang ditetapkan
dalam bentuk bahan atau perlengkapan oleh “kongres” (efektivitas) dan menggunakan
(supplies) untuk digunakan dalam proses sumberdaya keuangannya secara benar
produksi atau pemberian jasa”. (efisiensi). Pembahasan mengenai ekonomisasi,
Menurut Stice dan Skousen (2009: 571). efisiensi dan efektivitas akan lebih mudah
Persediaan adalah istilah yang diberikan untuk dipahami jika dibahas dalam kerangka input-
aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal proses-output. b) Efisiensi berhubungan dengan
perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara bagaimana perusahaan melakukan operasinya.
langsung atau tidak langsung ke dalam barang Sehingga dicapai optimalisasi penggunaan
yang akan diproduksi dan kemudian dijual “. sumberdaya yang dimiliki. Efisiensi
Ruang Lingkup Audit Operasional berhubungan dengan metode kerja (operasi).

48
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

Dalam hubungannya dengan konsep input- data yaitu: a) Data primer yaitu data yang
proses-output, efisiensi adalah rasio antara bersumber dari hasil observasi dan kuesioner
output dan input, Seberapa besar output yang dari pimpinan serta karyawan Usaha Depot Jaya
dimiliki perusahaan. Metode kerja yang baik Motor kota Palopo. b) Data sekunder yaitu data
akan dapat memandu proses operasi berjalan yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk
dengan mengoptimalkan penggunaan yang sudah jadi seperti : struktur organisasi,
sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Jadi, sejarah berdirinya perusahaan, laporan
efisiensi merupakan ukuran proses yang pembelian, persediaan, dan laporan penjualan.
menghubungkan antara input dan output dalam Populasi dan Sampel
operasional perusahaan (Bayangkara. 2008:13). Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok
Anthony (2005:174) berpendapat bahwa orang, kejadian,atau hal minat yang ingin
efisiensi adalah output terhadap input, atau peneliti investigasi. Sedangkan sampel adalah
jumlah output per unit input. Pusat tanggung sekelompok atau bagian dari populasi. Dengan
jawab A lebih efisien dari pusat tanggung jawab mempelajari sampel, peneliti akan mampu
B jika (1) menggunakan jumlah sumberdaya menarik kesimpulan yang dapat
yang lebih sedikit namun memproduksi jumlah digeneralisasikan terhadap populasi penelitian
output yang sama atau (2) menggunakan jumlah (Uma Sekaran 2006:121-123).
sumberdaya yang sama namun memproduksi Adapun yang menjadi populasi sekaligus sampel
jumlah output yang lebih besar. b) Efektifitas dalam penelitian ini adalah karyawan dari Usaha
bibandingkan dengan efisiensi, yang ditentukan Depot Jaya Motor itu sendiri.
oleh hubungan antara input dan output, Metode Pengumpulan Data
efektiftas ditentukan oleh hubungan antara Metode pengumpulan data yang dilakukan
output yang dihasilkan oleh suatu pusat dalam penelitian ini adalah penelitian Lapangan
tanggung jawab dengan tujuannya. Semakin (Field Research), yaitu penelitian yang dilakukan
besar output yang dikontribusikan terhadap dengan mengunjungi secara langsung objek
tujuan, maka semakin efektiflah tujuan tersebut. penelitian dengan cara: Observasi, wawancara,
Efektifitas cenderung dinyatakan dalam istilah- kuesioner,
istilah subjektif dan nonalitis (Anthony,2005: Uji validitas dan Reabilitas
174). Efisiensi dan efektifitas berkaitan satu Sugiyono (2007:137) menjelaskan bahwa
sama lain, setiap pusat tanggung jawab harus uji validitas merupakan alat ukur yang
efektif dan efisien dimana organisasi harus digunakan untuk mendapatkan data itu valid
mencapai tujuannya dengan cara yang optimal. atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang
Suatu pusat tanggung jawab yang dijalankan seharusnya diukur.
tugasnya dengan konsumsi terendah atas Uji validitas dilakukan dengan
sumberdaya, mungkin akan efisien, tetapi jika menggunakan teknik Pearson Correlation, yaitu
output yang dihasilkan gagal dalam memberikan dengan cara menghitung korelasi antara skor
kontribusi yang memadai dalam pencapaian masing-masing butir pernyataan-pernyataan
cita-cita organisasi, maka pusat tanggung jawab dengan skor total, jika korelasi antara skor
tersebut tidaklah efektif. ( Anthony: 174-175). masing-masing butir pernyataan dengan total
skor mempunyai tingkat signifikansi di bawah
METODE 0,05 maka butir pernyataan tersebut dinyatakan
Penelitian ini akan dilakukan pada usaha Depot valid dan sebaliknya (Ghozali,2009:49).
Jaya Motor Kota Palopo di Jl.Tandipau No. 21. Uji reliabilitas dilakukan untuk menguji
Adapun jenis dan sumber data yang apakah jawaban dari responden konsisten atau
digunakan dalam penelitian ini adalah data stabil. Suatu angket dikatakan andal jika
kuantatif yaitu data yang diperoleh dari jawaban seseorang terhadap pertanyaan atau
perusahaan dalam bentuk angka-angka. Sumber pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

49
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel


dikatakan reliable atau andal jika memberikan
nilai cronbach alpha >0,6 (Ghozali, 2005).
Metode Analisis
Bertitik tolak dari masalah dan hipotesis
yang telah dikemukakan sebelumnya maka
dalam membahas dan menganalisis
permasalahan sekaligus membuktikan hipotesis
maka penulis akan menggunakan metode
Regresi Linear Sederhana, menurut Iqbal Hasan
(2002:115) regresi linear sederhana adalah
regresi linear dimana variabel yang terlibat
didalamnya hanya dua, satu varibel terikat Y dan
satu variabel bebas X dan perangkat satu.
Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :

Y = a + bX+e
Keterangan :
Y = Kecukupan persediaan Barang Dagang
X = Audit operasional
a = intersep
b = Koefisien regresi
variabel X dan Y menggunakan Skala Likert,
dimana indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item
instrument yang dapat berupa pernyataan atau
pertanyaan. Sakala Likert didesain untuk
menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak
setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik
dengan respon terhadap sejumlah item yang
berkaitan dengan konsep atau variabel tertentu
kemudian disajikan kepada tiap responden
(Uma Sekaran 2006:31).
Agar lebih mudah untuk melihat mengenai
variabel penelitian yang dgunakan maka penulis
menjabarkannya dalam bentuk operasionalisasi
variabel yang dapat dilihat pada tabel berikut
ini:

50
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

Tabel .1 Operasional variabel X ditentukan


manajemen
N Variabel Definisi Indikator Skala untuk
o mengetahui
1 Audit Audit  Indepen Ordin apakah
operasio operasional si audit al kegiatan
nal adalah operasi operasional
(X) pemeriksaan onal tersebut
terhadap  Laporan sudah
kegiatan audit dilakukan
perusahaan,  secara
termasuk Progra efektif,
kebijakan m afisien, dan
akuntansi kinerja ekonomis.(A
dan auditor goes
kebijakan dan 2012:11)
operasional Tindak
yang telah lanjut.
Tabel . 2 Operasional variabel Y

No Variabel Definisi Indikator Skala


1 persediaan Persediaan adalah suatu aktiva yang  Efektifitas dan efisiensi Ordinal
barang dagang meliputi barang-barang milik operasi.
(Y) perusahaan dengan maksud untuk  Keandalan data
dijual dalam suatu periode usaha yang persediaan.
normal, termasuk yang dalam  Pemesanan dan
pengerjaan/proses produksi penerimaan barang.
menunggu masa penggunaannya pada
proses produksi (Prasetyo:65).

TS = Tidak Setuju, diberi skor 2


Masing-masing variabel diatas diukur atas STS = Sangat Tidak Setuju, diberi skor 1
dasar tanggapan responden dan pernyataan
Coefficientsa HASIL DAN PEMBAHASAN
Uji Regresi Sederhana dan uji hipotesis
Model Unstandardized
Coefficients Analisis regresi dilakukan untuk
B Std. Error mengetahui pengaruh antara variabel
(Constant) 26.210 3.830 independen dan variabel dependen. Dalam
1 penelitian ini analisis yang digunakan adalah
Audit .473 .086
analisis regresi sederhana. Berikut adalah tabel
Operasional
dari hasil olahan SPSS V 21.0.
a. Dependent Variable: Kecukupan Uji Regresi Linear Sederhana
Persediaan Barang Dagang
yang diberikan pada kuisioner yang diukur Dari tabel diatas dapat diperoleh rumus
dengan menggunakan skala 5 tingkat (Likert) regresi linear sederhana sebagai berikut:
pengukuran yaitu Y= 26.210+ 0.473X+ e
SS = Sangat setuju diberi skor 5 Arti dari persamaan regresi ini
S = Setuju, diberi skor 4 Nilai konstanta (a) sebesar 26.210 artinya jika
KS = Kurang Setuju, diberi skor 3 audit operasional nilainya adalah 0, maka

50
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

kecukupan persediaan barang dagang nilainya Coefficientsa


26.210. Model Unstandard Standardi t Sig
Nilai Koefisien regresi variabel audit ized zed
operasional adalah 0.473, ini dapat diartikan Coefficients Coefficien
bahwa setiap peningkatan audit operasional ts
sebesar 1% maka tingkat kecukupan persediaan B Std. Beta
barang dagang juga akan meningkat sebesar Erro
0.473 atau 47.3%. r
(Consta 26.2 3.83 6.8 .00
nt) 10 0 43 0
1 Audit .473 .086 .819 5.5 .00
operasio 18 0
Uji t (T Test)
nal
Uji t digunakan untuk mengetahui
a. Dependent Variable: kecukupan
apakah variabel independen berpengaruh
persediaan barang dagang
signifikan atau tidak terhadap variabel
Sumber: Output SPSS, 21.0, 2015
dependen, dalam hal ini untuk mengetahui
apakah variabel audit operasional berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap kecukupan
persediaan barang dagang. Pengujian dilakukan berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Dalam
menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan penelitian ini, nilai koefisien determinasi yang
derajat kebebasan df = n-2. Apabila nilai dipakai adalah Adjusted R Square. Adjusted R
signifikan lebih kecil dari derajat kebebasan Square dianggap lebih baik dari R2 karena
maka hipotesis alternatif diterima, yang Adjusted R Square dapat naik atau turun apabila
menyatakan bahwa suatu variabel independen satu variabel independen ditambahkan ke dalam
berpengaruh terhadap variabel dependen. model regresi.
Hasil Uji t
Hasil dari uji T dengan membandingkan thitung
dan ttabel dimana ttabel (df = n-2 atau 17-2=15),
hasil diperoleh untuk t tabel sebesar 2,131 dan t
hitung sebesar 5.518 dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.000 . Tabel 3. Korelasi dan Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Dimana nilai thitung > ttabel (5.518>2.131) dan
Model R R Adjusted Std. Error
dengan nilai signifikansi < 0,05 (0.000<0,05) Square R Square of the
maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini Estimate
menunjukkan bahwa variabel audit operasional 1 .819a .670 .648 2.316
berpengaruh secara signifikan terhadap a. Predictors: (Constant), Audit operasional
kecukupan persediaan barang dagang. b. Dependent Variable: Kecukupan persediaan
barang dagang
Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien
Sumber: Output SPSS, 21.0, 2015
Determinasi (R2)
Dari tabel di atas dapat disimpulkan
Koefisien korelasi R menunjukkan seberapa bahwa:
besar korelasi atau hubungan antara variabel R dalam analisis regresi sederhana
independen dengan variabel dependen. menunjukkan korelasi sederhana (korelasi
Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R person), yaitu korelasi antara satu variabel

51
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

independen terhadap variabel dependen. Nilai DAFTAR PUSTAKA


koefisen korelasi (R) pada tabel diatas sebesar
0,819 artinya korelasi atau hubungan antara Agoes, Sukrisno ,2012. “Auditing Pemeriksaan
variabel audit operasional dengan variabel Akuntansi oleh Kantor Akuntan Publik”,
kecukupan persediaan barang dagang terjadi Jlid 1, cetakan ke-4, Lembaga Penerbit
hubungan yang erat karena nilai koefisien salemba Empat, Jakarta.
korelasi diatas 0,5.
Pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Anonimus,2007. PSAK No 14.
koefisien Adjusted R Square sebesar 0.648
Arens, Alvin A. Rendal J Elder, Mark S Beasley,
atau 64.8%. Maka dapat disimpulkan bahwa
2004. “ Auditing and assurance Service:
audit operasional memiliki pengaruh sebesar
An Integreted Approach,” Edisi ke-9. PT
64.8% terhadap kecukupan persediaan
Indeks kelompok Gramedia, Jakarta.
barang dagang, sedangkan sisanya 35.2%
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ,2006. “ Auditing dan Pelayanan Verifikasi
dimasukkan dalam penelitian ini. Pendekatan Terpadu,” Edisi ke-9, Jilid
Standar eror of the Estimate, adalah ukuran 2, PT Indeks Kelomnpok Gramedia<
kesalahan prediksi, nilainya sebesar 2.316. Jakarta.
Artinya kesalahan dalam memprediksi
kecukupan persediaan barang dagang Bayangkara, IBK,2008. “ Audit Manajemen,
sebesar 2.316%. Prosedur dan Implementasi
Management audit”, Salemba Empat,
KESIMPULAN Jakarta.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Boynton, Johnson, KeIl,2003 . “ Modern auditing,
mengetahui apakah audit operasional Edisi Ke-7 Jilid 2”. Erlangga, Jakarta.
berpengaruh secara signifikan terhadap
Ghozali,Imam, 2005. “Aplikasi Analisis
kecukupan persediaan barang
Multivariate dengan Program Spss”.
dagang.Berdasarkan pembahasan hasil
Badan penerbit UNDIP,Semarang.
penelitian, Audit operasional memiliki
hubungan yang signifikan terhadap kecukupan Guy M dan C Wayne, Alan J winters ,2003.
persediaan barang dagang.hal ini dapat dilihat “Auditing” Edisi Kelima, Erlangga,
dari hasil pengujian thitung Audit Operasional Jakarta.
sebesar 5.518 dan ttabel sebesar 2.131 ini
menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel dengan Hakim, Lukman, 2003 . “ Peranan Sistem dan
tingkat signifikansi 0.000<0.05. Dari nilai Prosedur Pencatatan Persediaan
koefisien Adjusted R Square sebesar 0.648 atau Barang pada Perusahaan dalam
64.8%. Maka dapat disimpulkan bahwa audit Melaksanakan Pengendalian Interen”.
operasional memiliki pengaruh sebesar 64.8% Jurnal Arthavidya Vol 4, No 1.
terhadap kecukupan persediaan barang dagang,
sedangkan sisanya 35.2% dipengaruhi oleh Halim, Abdul, 2003 . “Auditing”,Edisi ketiga, unit
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penerbit dan percetakan akademi
penelitian ini. manajemen perusahaan YKPN, Jakarta.

Harnato, 2002 .“Akuntansi Keuangan


Menengah”. Cetakan pertama,
penerbit BPFE UGM, yokyakarta.

52
Equilibrium Volume 7. No. 2. Tahun 2018 eISSN 2684-9313
Hal. 44 - 54 pISSN 2088-7485

Hendriksen,E,S, Breda, M,F ,2001 . “accounting Sugiyono,2009. “Metode Penelitian Kuantitatif


theory” Rivard D Irwin inc, Boston. dan Kualitatif”, penerbit Alfabeta,Cv,
Bandung.
Iriyadi, 2004. “ Evaluasi Atas Prosedur
Pemeriksaan Oprasional dalam Tunggal,Ak,MBA, 2008 . Audit Manajemen
Meningkatkan Efektivitas Konteporer.Penerbit Harvarindo.
Pengendalian Intern Penjualan”. Jurnal Jakarta Barat.
Ilmiah ranggading,Vol 4, No 1. Hlm 15-
Uma Sekaran, 2006. “Metodologi Penelitian
20.
Untuk Bisnis”. Buku 2,Penerbit
Iqbal Hasan, 2002. “Pokok-Pokok Materi Salemba Empat,Jakarta.
Metodologi Penelitian dan
, 2009. “Metodologi Penelitian Untuk
Aplikasinya”. Penerbit Ghalia
Bisnis”. Buku 1,Penerbit Salemba
Indonesia, Jakarta.
Empat,Jakarta.
Kieso, Waygand Warfield, 2007. “Akuntansi
Warren S carl, James M, Reeve dan Philip E.
intermediate jilid 1”. Erlangga, Jakarta.
Fees,2009 . “Pengantar Akuntansi”.
Edisi 21, salemba empat, Jakarta.
Mudricah, 2008 . “sistem Akuntansi Persediaan
Bahan Baku Pada PT SINAR LENDOH
TERANG AMBARAWA”. Skripsi,
Universitas Negeri Semarang.

Mulyadi, 2002. “ Auditing”. Edisi ke-6, Jilid 1,


Salemba Empat, Jakarta.

Prasetyo, 2006. “ Pengembangan Modal


Persediaan dengan
Mempertimbangkan Waktu
Kadaluarssa dan Faktor Unit Diskon,
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, volume
4, No 3, Universitas Muhammadiyah,
Surakarta.

Purwono, Edi, 2004. “Aspek-aspek EDP Audit


Pengenalan Intern pada
Komputerisasi”, ANDI, Yogyakarta.

Setiyawan, Agus, 2007. “Pengaruh Sistem


Pengendalian Intern dan Pengelolaan
Persediaan Terhadap Audit
Operasional pada PT PERTAMINA
PERSERO”. Skripsi, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Stice dan Skousen, 2009. “Akuntansi


Intermedite”. Edisi keenambelas, buku
1, Salemba Empat, Jakarta.

53

Anda mungkin juga menyukai