Anda di halaman 1dari 5

Nama : Karina Indriani

NIM : 1911014220005
Prodi : FISIKA

Kaitan DNA, Kromosom dan Gen

Pada akhir abad ke-19, pembahasan dan pernyataan tentang gen mulai dikemukakan oleh
Mendel. Mendel melaporkan hasil percobaannya, bahwa sifat-sifat yang ada pada individu
ditentukan oleh sepasang unit. Anggota dari sepasang unit itu diturunkan oleh setiap induk
(orang tua) kepada individu keturunannya pada proses pewarisan sifat. Pada tahun 1900, W.L.
Johanssen mengusulkan nama untuk “unit” (yang disampaikan Mendel) tersebut sebagai gen.
Semenjak itu, penelitian terus berjalan semakin pesat. Akhirnya pada tahun 1903, Sutton dan
Boveri mengeluarkan pernyataan bahwa sebenarnya gen-gen itu dibawa oleh kromosom.

Secara umum, gen merupakan bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia dari
DNA di dalam kromosom. Gen merupakan unsur penting yang dapat mengendalikan ciri genetis
dari suatu makhluk hidup. Pada umumnya, pewarisan gen dilakukan melalui proses reproduksi.
Dengan demikian, maka keutuhan bentuk dan fungsi suatu organisme dapat terjaga.

Gen biasanya terdapat berpasangan di dalam satu lokus pada kromosom homolog.
Masing-masing gen dalam pasangan tersebut disebut sebagai alel. Kedua alel membawa ciri atau
sifat yang sama atau berbeda. Sedangkan kromosom merupakan suatu struktur makromolekul
yang berisi DNA dimana informasi genetic dari sel. Kata kromosom sendiri berasal dari bahasa
Yunani, yaitu chroma yang artinya warna dan soma yang berarti badan.

Pada umumnya, kromosom terdiri dari dua bagian, yaitu sentromer yang merupakan
pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema dan gen
yang berjumlah dua buah. Kromosom pada dasarnya merupakan pembawa gen yang terdapat di
dalam inti sel. Kromosom terdiri dari DNA, RNA, dan protein. Untuk DNA, pada dasarnya DNA
merupakan asam deoksiribonukleat yang merupakan asam yang tergolong sebagai biomolekul
utama penyusun berat kering dari setiap organisme.

Di dalam sel, biasanya DNA terletak di dalam inti sel. Pada umumnya, DNA terdiri dari
gugus fosfat, gugus deoksiribosa dan basa nitrogen. Ketiga istilah ini memang mengacu pada
pembawaan secara genetic.
 Hubungan Gen dengan DNA
Menurut Bowo (2010), secara substansi sesungguhnya gen merupakan sepenggal DNA
yang diseliputi dan diikat oleh protein, serta berfungsi sebagai zarah penentu sifat organisme.
Selain itu gen bersifat antara lain :
1) Sebagai suatu materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom.
2) Mengandung informasi genetika./ sifat herediter.
3) Mengatur perkembangan dan proses metabolism individu.
4) Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel
 Hubungan Gen dengan Kromosom
Kromosom mengandung DNA. Total keseluruhan informasi genetik yang disimpan
didalam kromosom disebut genom. Genom DNA tersusun atas gen-gen. satu gen
mengandung satu unit informasi mengenai suatu sifat yang dapat diamati. Gen juga dianggap
sebagai fragmen DNA didalam kromosom (Bio, 2012).
 Hubungan Gen, Kromosom dan DNA
Bagian utama sebuah sel adalah nukleus, di dalam nukleus terdapat benang-benang halus
yang disebut kromatin. Pada saat sel akan mulai membelah diri, benang-benang halus
tersebut menebal, memendek dan mudah menyerab warna membentuk kromosom.
Kromosom adalah struktur padat yang terdiri dari dua komponen molekul, yaitu DNA dan
protein. Secara struktural perubahan DNA dan protein menjadi kromosom di awali pada saat
profase. Molekul DNA akan berikatan dengan protein histon dan nonhiston membentuk
sejumlah nukleosom. Unit-unit nukleosom bergabung memadat membentuk benang yang
lebih padat dan terpilin menjadi lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat
menjadi benang-benang kromatin. Benang-benang kromatin akan tersusun memadat
membentuk lengan kromatin. Selanjutnya kromatin akan mengganda membentuk
kromosom.

Jadi, Gen yaitu unit genetis yang terdapat di dalam kromosom. Dalam satu kromosom
terdapat ribuan bahkan puluhan ribu gen. Gen-gen tersebut terdapat di dalam DNA dan
merupakan segmen dari DNA yang berperan dalam menentukan sifat individu. Dengan
mikroskop elektron, gen tidak akan nampak melainkan struktur berupa asam nukleat Deoxyribo
Nucleic Acid ( DNA). Oleh karena itu, gen adalah nama fungsional, sedangkan DNA adalah
nama strukturalnya. Di dalam kromosom, gen- gen menempati suatu lokasi yang spesifi k
disebut lokus gen. Gen-gen itu terletak berderet di sepanjang kromosom.

Perbedaan dan Persamaan Mitosis dan Meiosis


Perbedaan mitosis dean meiosis, mitosis adalah proses pembagian sel dimana hasilnya adalah
dua sel anak yang identik. Sedangkan meiosis, adalah pembagian sel yang menghasilkan empat
gamet, masing – masing memiliki jumlah kromosom setengah dari sel induknya. Berikut ini
perbedaan lainnya antara mitosis dan meiosis.
Mitosis :
1. Terjadi pada semua sel tubuh (autosom) yang sedang memperbanyak diri.
2. Hanya terdapat satu tahap pembelahan dalam satu siklus pembelahan sel.
3. Tidak terdapat pasangan kromosom homolog, yang berpisah adalah kromatid-kromatid
yang bergerak menuju kutub yang berbeda.
4. Tidak terjadi pertukaran segmen kromosom.
5. Terjadi di sel romantik.
6. Tahapan mitosis : “profase-metafase-anafase dan telofase diselingi oleh interfase”.
7. Tujuan prosesnya adalah untuk masa pertumbuhan seseorang.
8. Sifat sel anak berupa diploid atau 2n.
9. Sel baru yang dihasilkan sari suatu mitosis akan mempunyai struktur genetik yang sama
dengan sel awal.
10. Pembelahan sel waktunya berlangsung singkat.
11. Jumlah kromosom per nukleus tetap dipertahankan pada sel anak.
12. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah dua sel baru yang sama.
Meiosis :
1. Hanya terjadi pada sel gonad pada saat pembentukan gamet.
2. Terdapat dua tahap pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
3. Terdapat pasangan kromosom homolog pada meiosis I, kemudian setiap anggota
pasangan kromosom akan bermigrasi menuju kutub yang berbeda. pada meiosis II baru
terjadi pemisahan kromatid seperti pada mitosis.
4. Terjadi pindah silang antara kromosom homolog yang berpasangan.
5. Terjadi pada sel gonad di dalam tubuh.
6. Tahapan meiosis: “profase I – metafase I – anafase I – telofase I – profase II – metafase II
– anafase II – telofase II tanpa interfase”.
7. Bertujuan untuk mempertahankan adanya diploid.
8. Sifat sel anak berupa haploid atau n.
9. Sel yang dihasilkan melalui proses meiosis akan mempunyai jumlah kromosom separuh
dari sel semula.
10. Pembelahan sel waktunya berlangsung cepat.
11. Jumlah kromosom setengah dari nukleus semula.
12. Hasil akhir dari pembelahan satu sel adalah empat sel baru yang mempunyai jumlah
kromosom separuh dari sel induk.

Persamaan Mitosis dan Meiosis, persamaan pertama, yaitu perlunya duplikasi seluruh
isi kromosom sel sebelum pembelahan dan keduanya juga menggunakan mesin sel dari sel induk
untuk membuat DNA, RNA, dan protein baru yang akan terlibat dalam pembelahan
sel. Persamaan kedua, yaitu kedua proses bergantung pada penggunaan gelendong mitosis
untuk memisahkan kromosom menjadi dua kutub sel yang nantinya akan menjadi turunan dari
sel tersebut.

Baik mitosis dan meiosis terjadi pada beberapa tahap di mana hal-hal umum yang sama
akan terjadi: replikasi dan pemadatan DNA, degradasi membran inti, pembentukan spindle,
segregasi kromosom dan reformasi inti. Mekanisme yang sama dari segregasi kromosom sedang
bekerja pada keduanya mitosis dan meiosis – sentrosome, mikrotubulus dan protein motor.
Mitosis dan meiosis adalah proses multistage atau banyak tahap. Tahapan tersebut seperti
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase. Proses umum yang sama terjadi pada setiap
tahap pada mitosis dan meiosis. Interfase adalah pertumbuhan sel dan replikasi DNA dalam
persiapan untuk pembelahan sel. Profase adalah ketika membran inti mengalami degradasi.
Metafase adalah ketika kromosom menyelaraskan di tengah sel. Anafase adalah ketika
kromosom ditarik terpisah. Terakhir, telofase adalah ketika satu sel terbagi menjadi dua sel
terpisah.

Mitosis dan meiosis keduanya melibatkan duplikasi konten DNA sel. Setiap untai DNA,
atau kromosom, direplikasi dan tetap bergabung, menghasilkan dua kromatid sister untuk setiap
kromosom. Tujuan umum dari mitosis dan meiosis adalah untuk membagi inti dan konten DNA-
nya pada dua sel anak. Sebelum DNA dapat dipisahkan antara dua sel, itu harus digandakan dan
kemudian terpadatkan menjadi bentuk yang dapat secara efisien diangkut. Bentuk DNA yang
dipadatkan disebut kromosom. Kromosom dapat secara fisik ditarik terpisah, dan membuat
memisahkan untai panjang DNA lebih mudah bagi sel karena untaian DNA menjadi seperti bola
benang yang dibungkus erat.

Mekanisme saat kromosom ditarik terpisah adalah sama untuk mitosis seperti pada
meiosis. Dua sentrosome memisahkan ke sudut yang berlawanan dari sel pemisah. Sentrosome
menghasilkan mikro-tubulus panjang, yang seperti rel kereta api di mana protein motor bisa
berjalan. Mikro-tubulus menghubungkan Sentrosom, yang seperti stasiun kereta api, ke
kromosom. Selama metafase, kromosom diselaraskan di tengah sel. Protein motor pada
kromosom mengambil salah satu mikro-tubulus yang menghubungkan Sentrosom ke kromosom.
Motor protein berjalan menuju Sentrosom, menarik kromatid sister terpisah, masing-masing
bergerak ke arah kutub yang berlawanan dari sel pemisah.

Disajikan tabel perbedaan;


Tabel pembanding Metosis Meiosis
1 Pengertian Pembelahan sel dimana dimana Pembelahan sel yang
kromosom di dalam nucleus mengurangi jumlah kromosom
terbelah menjadi dua set menjadi setengahnya
kromosom yang identic masing
masing memiliki nucleus.
2 Tipe Reproduksi Aseksual Seksual
3 Jumlah pembagian Satu proses Dua proses I dan II
4 Jumlah sel 2 4
5 Jumlah kromosom Tetap Berubah
6 Fase 4 tahap : profase ,metaphase Terbagi menjadi dua fase
anaphase,dan telofase Meiosis I : profse I,metaphase
,anaphase I dan telophase I
untuk Meiosis II : Profase
II,metaphase II,anaphase II
dan telophase II.
7 Sifat sel 2n diploid Haploid n
8 Hasil akhir Dua sel yang sama Empat sel baru dengan jumlah
kromosom setengah dari
induknya

2 Hukum Mendel
 Mendel Law I

Mendel's Law I (Segregation of Allelic Genes) or the law of separation states that during
the formation of gametes, allele pairs will separate and will meet randomly at fertilization, so
that each gamete contains one allele. Mendel's Law I was proved through Monohibrid
crosses, and applies to monohibrid events

 Mendel Law II

The Mendel II Law (Independent Assortment of Genes) or free pairing law states that at
the time of the formation of gametes, alleles enter into combinations freely so that the traits
that appear in diverse breeds. Asortation is a combination of genes and alleles that regulate a
particular trait. At the time of fertilization will occur fusion of gamete cells containing single
genes. Then genes will be reconciled with their alleles so that they can express certain traits.
The zygote formed is the result of the fusion of two gamete cells (male and female) that carry
half of each chromosome. The nature of a new individual will be determined by a certain
combination of new genes - alleles, which may be the same as the parent or may be different.
Mendel's Law II applies to dihybrid and polyhibrid events.

Anda mungkin juga menyukai