Anda di halaman 1dari 4

1

PANGKALAN TNI AU ISWAHJUDI Lampiran


RSAU dr. EFRAM HARSANA Kep. Ka RSAU dr. Efram Harsana
Nomor Kep/ / Januari / 2017
Tanggal Januari 2017

PROGRAM ANTISIPASI OUTBREAK ATAU KLB DBD


RUMAH SAKIT dr. EFRAM HARSANA
T.A 2016

I. Pendahuluan
RSAU dr.Efram Harsana memiliki visi menjadi rumah sakit andalan TNI dan
masyarakat umum,dengan salah satu misi turut membantu masyarakat dalam hal
keadaan darurat atau bencana.Maka dari itu RSAU dr.Efram Harsana perlu memiliki
program outbreak untuk membantu menangani kejadiak KLB di wilayah magetan dan
madiun. Outbreak/KLB adalah peningkatan kejadian kasus penyakit yang lebih banyak
daripada ekspektasi normal di suatu area atau pada suatu kelompok tertentu, selama
suatu periode waktu tertentu. Informasi tentang potensi outbreak biasanya datang dari
sumber-sumber masyarakat, yaitu laporan pasien (kasus indeks), keluarga pasien,
kader kesehatan, atau warga masyarakat. Tetapi informasi tentang potensi outbreak
bisa juga berasal dari petugas kesehatan,hasil analisis data surveilans laporan
kematian, laporan hasil pemeriksaan laboratorium,Salah satu penyakit yang berpotensi
outbreak adalah DBD.
DBD disebabkan oleh virus dengue yg ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes
Aegypti yang hidup di dalam dan di sekitar rumah, sehingga penularannya terjadi di
semua tempat yang terdapat nyamuk penular tersebut.

Demam Berdarah Dengue adalah demam tinggi mendadak 2-7 hari tanpa
penyebab yang jelas, terdapat tanda-tanda perdarahan (bintik-bintik merah/ptekie,
mimisan perdarahan pada gusi, muntah/berak darah), ada perbesaran hati dan dapat
timbul syok (pasien gelisah, nadi cepat dan lemah, kaki tangan dingin, kulit lembab,
kesadaran menurun. Pada pemeriksaan laboratorium terdapat hemokonsentrasi
(peningkatan hematokrit 20%) dan trobositopeni (trombosit < 100.000/mm 3).
Demam Berdarah Dengue (DBD) masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat dan salah satu penyakit menular yang potensial menimbulkan kejadian luar
biasa/wabah. Sejak pertama ditemukan penyakit DBD di Indonesia pada tahun 1968,
jumlah kasus cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas,
sehingga kejadian luar biasa (KLB)/wabah masih sering terjadi di berbagai daerah di
Indonesia.
II. Latar Belakang

RSAU dr. Efram Harsana merupakan bagian yang berperan dalam melayani
kesehatan bagi masyarakat sekitar wilayah madiun dan magetan.sehingga merupakan
tanggung jawab dengan berperan aktif dalam pelayanan saat terjadi outbreak atau
KLB.

III. Tujuan

1. Tujuan Umum
Memenuhi visi dan misi RSAU dr.Efram Harsana Lanud Iswahjudi.Dalam hal
membantu masyarakat dalam keadaan darurat dan bencana di sekitar wilayah
magetan dan madiun .
2

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan di rumah sakit saat terjadi outbreak / KLB.
b. Rumah sakit memiliki persiapan saat terjadi kasus outbreak / KLB,sehingga
dapat memberikan pelayanan kesehatan yang prima.
c. Dapat digunakan sebagai acuan petugas RSAU dr.Efram Harsana saat terjadi
outbreak/KLB khususnya kasus DBD.

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian

1. Kegiatan Pokok
Memberikan pelayaanan kesehatan yang maksimal saat terjadi outbreak/KLB
DBD
2. Rincian Kegiatan
a. Melakukan penambahan fasilitas di RSAU dr.Efram Harsana untuk
mengantisipasi adanya kasus outbrek .KLB DBD
b. Melakukan penambahan alkes dan bekkes di RSAU dr.Efram Harsana untuk
mengantisipasi adanya kasus outbrek .KLB DBD
c. Melakukan Investigasi KLB

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

1. Melakukan penambahan tempat tidur saat terjadi KLB


2. Melakukan penambahan alkes dan bekkes
3. Melakukan Investigasi KLB
1) Langkah-Langkah Investigasi KLB
a) Penyakit yang termasuk KLB/Wabah dilaporkan dalam laporan 1X24
jam Merupakan laporan adanya penderita/tersangka yang dapat atau
berpotensi
b) Pelapor/petugas ruangan melaporkan kejadian tersebut ke IPCN
c) Perawat IPCN menerima laporan kejadian luar biasa
d) Perawat IPCN membuat laporan atau dekumen pelaporan
2) Penatalaksanaan Out Break/Kejadian Luar Biasa
a) Penyakit yang termasuk KLB/Wabah dilaporkan dalam laporan 1X24
jam merupakan laporan adanya penderita/tersangka yang dapat atau
berpotensi
b) Pelapor/petugas ruangan melaporkan kejadian tersebut ke IPCN
c) Perawat IPCN menerima laporan kejadian luar biasa
d) Perawat IPCN membuat laporan atau dekumen pelaporan
e) Perawat IPCN melakukan investigasi dan mengidentifikasi kasus
berpotensi KLB dan datang ke unit untuk mewawancarai adanya
pasien di ruangan tersebut.
f) Perawat IPCN dan IPCLN melakukan analisa hasil pemeriksaan
g) Perawat IPCN melakukan kesimpulan hasil pemeriksaan
h) Perawat IPCN mebuat laporan ke Komite Medis /Kepala Rumah
Sakit.
i) Perawat IPCN membuat rekomendasi ke Kepala Rumah Sakit untuk
tindak lanjut.
3) Penyelidikan dugaan kondisi KLB
Tahapan kegiatan : secara aktif mengumpulkan informasi kondisi KLB
dari berbagai sumber termasuk laporan perubahan kondisi pasien
3

secara perorangan, kelompok, maupun ruangan yang terkait.IPCN


meneliti serta mengkaji kondisi yang rentan KLB.IPCN mewawancarai
pihak-pihak terkait yang patut diduga mengetahui adanya KLB

VI. Sasaran Program

a. Petugas RSAU dr.Efram Harsana Lanud Iswahjudi


b. Masyarakat di wilayah Madiun dan magetan

7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No. Kegiatan Bulan


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penyusun rencana x
program
Outbreak / KLB
DBD
2 Peningkatkan X X X
kemampuan dan
keahlian tenaga
medis dan
paramedis dalam
penanganan kasus
DBD
3 Permohonan Alat X X
Kesehatan (Alkes)
4 Permohonan Bekal X X X X X X X X X X X X
kesehatan
(Bekkes)
5 Pengawasan X X X X X X X X X X X X
pelaksanaan
sesuai SOP yang
berlaku
6 Pengawasan dan X X X X X X X X X X X X
pengecekan
berkala pada Alkes
dan Bekkes yang
tersedia

8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan

a. Menambah fasilitas Alkes dan Bekkes untuk mengantisipasi adanya kaejadian


outbreak /KLB DBD
b. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan peanganan KLB DBD
c. Sosialisasi kepada petugas dan pengunjung tentang antisipasi KLB DBD
d. Pelatihan terhadap petugas dalam menangani outbreak/KLB khususnya
penanganan penyakit DBD
4

9. pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan

a. Perawat IPCN menerima laporan kejadian luar biasa


b. Perawat IPCN membuat laporan atau dekumen pelaporan
c. Perawat IPCN melakukan investigasi dan mengidentifikasi kasus
d. Perawat IPCN melakukan evalusi pelaksaan program

10. Penutup

Program antisipasi outbrek /KLB direncakan dan dilaksanakan dengan baik,


dengan harapan RSAU dr.Efram Harsana dapat membantu masyarkat di wilayah madiun
dan magetan sesuai denagn vibi dan misi yang dimiliki .Meningklatkan kualitas pelayanan
dan keselamatan pasien menjadi prioritas utama pada saat input, process, dan output
dilaksanakan. Diharapkan program kerja yang telah disusun ini dapat berjalan dengan
baik sesuai yang diharapkan guna membantu masuarkat umum sebagai visi RSAU
dr.Efram Harsana lanud Iswahjudi.
Akhirnya program kerja ini digunakan sebagai dasar acuan dalam pelaksanaan
antisipasi outbreak/KLB DBD.

Kepala RSAU Efram Harsana,

dr. Iman Fathurrohman W.,Sp.B


Letkol Kes NRP 524330

Anda mungkin juga menyukai