TAHUN 2019
1. Latar belakang
a. Komando Operasi TNI Angkatan Udara II adalah salah satu Kotama di jajaran TNI
Angkatan Udara yang memiliki tugas untuk menyelenggarakan pembinaan
kemampuan dan kesiapsiagaan operasional satuan-satuan TNI AU dalam
jajarannya, serta menyelenggarakan fungsi pertahanan dan keamanan nasional di
wilayah yurisdiksi nasional Indonesia bagian komiteur. Salah satu pangkalan udara
operasional di bawah Koopsau II adalah Pangkalan TNI AU Abdulrachman Saleh yang
bertugas menyiapkan dan melaksanakan pembinaan serta pengopersaian seluruh
satuan dalam jajarannya, pemberdayaan wilayah pertahanan udara dan
menyelenggarakan dukungan operasi bagi satuan lainnya termasuk dukungan dan
pelayanan kesehatan.
b. RSAU dr. M. Munir adalah salah satu satuan pelaksana yang berada di bawah
Lanud Abdulrachman Saleh yang bertugas menyelenggarakan dukungan kesehatan
yang diperlukan dalam setiap kegiatan operasi dan latihan TNI AU, meliputi
pelayanan kesehatan, pelayanan gawat darurat, perawatan umum, spesialistik dan
kesehatan preventif serta menunjang kesehatan dalam kegiatan Rumah Sakit sesuai
dengan Visi dan Misi dari RSAU dr. M. Munir adalah :
Visi :
RSAU dr. M. Munir Lanud Abdulrachman Saleh Menjadi Rumah Sakit
Pilihan Utama Masyarakat.
Misi :
1) Memberi dukungan kesehatan kegiatan operasi dan latihan TNI yang
profesional dengan mengutamakan keselamatan penerbangan dan kerja.
d. Risiko infeksi dan kegiatan program dapat berbeda dari satu rumah sakit ke
rumah sakit lainnya bergantung pada kegiatan klinis dan pelayanan rumah sakit,
populasi pasien yang dilayani, lokasi geografi, jumlah pasien, serta jumlah pegawai.
e. Program kerja PPI akan efektif apabila mempunyai pimpinan yang ditetapkan,
pelatihan dan pendidikan staf yang baik, metode untuk mengidentifikasi serta proaktif
pada tempat beresiko infeksi, regulasi yang memadai, juga melakukan koordinasi ke
seluruh rumah sakit.
2. Tujuan.
a. Tujuan Umum :
Terciptanya kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan agar
menjamin pencegahan infeksi nosokomial dan membantu proses pengobatan serta
penyembuhan penderita, sehingga rumah sakit dapat meningkatkan mutu
pelayanan, cakupan dan efisiensi.
b. Tujuan Khusus:
3. Sasaran
Sasaran Pedoman PPI di Fasilitas Pelayanan Kesehatan disusun untuk digunakan
oleh seluruh pelaku pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi tingkat
pertama, kedua, dan ketiga.
3
BAB II
KEBIJAKAN
4. Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Rsau dr. M. Munir adalah
penerapan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang menjangkau ke dalam setiap unit
di Rumah Sakit dan melibatkan staf klinis dan non klinis di berbagai unit kerja.
BAB III
1) Penanggung jawab
a) IPCN
2) Perangkat kerja
a) Status medis
d) Form PPI
1) Penanggung jawab.
a) IPCN
2) Perangkat kerja
a) Status medis
c) Ruangan perawatan
d) AC
e) Pasien
1) Penanggung jawab
a) IPCN, IPCLN
2) Perangkat kerja
3) Tatalaksana pembersihan
1) Penanggung jawab
2) Perangkat kerja
a) Kalibrasi autoclave
c) Kertas indikator
d) Indikator mekanik
f) Setelah selesai proses sterilisasi lihat indikator kimia, jika hasil baik
lakukan penyimpanan peralatan yang sudah steril dialmari
1) Penanggung jawab
a) Petugas linen
b) Petugas ruangan
2) Perangkat kerja
a) Linen
1) Penanggung jawab
a) Komite PPI
b) Personil
2) Perangkat kerja
3) Tata laksana
b) Komite
PPI mengidentifikasi unit yang harus dilakukan pemeriksaan kesehatan
d) Hasil diidentifikasi
2) Perangkat kerja
3) Tata laksana
(1) kebisingan,debu.
(3) Renovasi
h. Kebersihan tangan
2) Perangkat kerja
a) Alkohol handrub
b) Air mengalir
c) Wastafel
d) Towel
e) Sabun
f) Clorhexidine 2% dan 4 %
3) Tata laksana
BAB IV
ORGANISASI
4. STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
RSAU dr. M. MUNIR
Kepala
RSAU dr. M. Munir
SEKRETARIS
IPCN
a. Ruangan sekretariat
b. Komputer, printer dan internet
c. Alat tulis kamtor
9) Mengusulkan pengadaan alat dan bahan yang sesuai dengan prinsip PPI
dan aman bagi yang menggunakan.
b. IPCN
Nama Jabatan : IPCN (Infectionrevention and Control Nurse)
1) Kriteria IPCN :
a) Perawat dengan pendidikan minimal Diploma III Keperawatan
b) Mempunyai minat dalam PPI.
c) Mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar PPI dan IPCN.
d) Memiliki pengalaman sebagai Kepala Ruangan atau setara.
e) Memiliki kemampuan leadership dan inovatif.
2) Tugas:
a) Mengunjungi ruangan setiap hari untuk Memonitor kejadian infeksi yang
terjadi di lingkungan kerja baik rumah sakit dan fayankes.
3) Tanggung jawab :
a) Bersama Ka Komite PPI melakukan pelatihan petugas kesehatan
tentang PPI di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainya.
4) Wewenang :
a) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan PPI
c. IPCLN
1) Kriteria IPCLN :
a) Perawat dengart pendidikan minimal Diploma 3, yang mempunyai minat
dalam PPI
3) Tanggung Jawab:
a) Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada setiap personel ruangan di unit
rawatnya masing-masing
4) Wewenang:
Memantau pelaksanaan penyuluhan bagi pasien, keluarga dan pengunjung
dan konsultasi prosedur yang harus dilaksanakan.
BAB V
9. Monitoring.
10. Evaluasi
11. Pelaporan.
Ditetapkan di Malang
Pada tanggal 10 Januari 2019