Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODE KEGIATAN

3.1 Jenis Studi


Kegiatan ini menggunakan desain kualitatif yaitu jenis kegiatan dimana
peneliti sangat tergantung terhadap informasi dari objek/partisipan pada ruang
lingkup yang luas, pertanyaan yang bersifat umum, pengumpulan data yang
sebagian besar terdiri atas kata-kata/teks dari partisipan, menjelaskan dan
melakukan analisa terhadap kata-kata dan melakukan kegiatan secara
subyektif.

Sedangkan desain kegiatan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah


fenomenologi. Fenomenologi adalah metode yang dilakukan oleh peneliti
untuk mengetahui fenomena yang terjadi secara alamiah. Metode
fenomenologi menekankan pada pengalaman-pengalaman manusia dan
bagaimana manusia menginterpretasikan pengalamannya (Notoatmodjo,
2012). Penggunaan pendekatan ini untuk dapat menggambarkan diagnosis
komunitas di Wilayah Puskesmas Natar

3.2. Waktu dan Tempat


Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Negara Ratu Wilayah Puskesmas Natar
dalam jangka waktu dari tanggal 4 November – 20 November 2019

3.3. Informan Kegiatan


Teknik pengambilan informan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
purposive sampling. Pengambilan informan dengan metode ini didasarkan pada
suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Purposive sampling
merupakan teknik dalam non-probability sampling yang dilakukan dengan
cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah
tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Purposive sampling adalah
teknik penentuan informan dengan pertimbangan tertentu (Notoadmojo,
2012).

Informan adalah penderita hipertensi yang terdapat di Desa Negara Ratu


Wilayah Kerja Puskesmas Natar sebanyak 5 orang dipilih dengan kasus
hipertensi. Desa Negara Ratu merupakan prevalensi terbanyak dengan kasus
hipertensi. Kriteria informan sebagai berikut :
1. Terdiagnosa hipertensi (Tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan/atau
tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg)
2. Masih dapat melakukan aktifitas sehari-hari; dan
3. Bersedia menjadi informan.

Sebagai triangulasi data, peneliti membutuhkan informan lainnya, yaitu:


1. Keluarga yang tinggal serumah dengan informan
2. Tetangga yang tinggal berdekatan dengan informan
3. Pemegang program penyakit tidak menular (PTM)
4. Kader Desa Negara Ratu

3.4. Cara Pengumpulan Data


3.4.1 Data Primer
Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara
mendalam (in-depth interview). Data yang diambil merupakan hasil
wawancara antara peneliti dengan informan. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik triangulasi sumber data, salah satunya
mengikutsertakan keluarga penderita, tetangga penderita, serta kader.
Dengan teknik triangulasi sumber, peneliti membandingkan hasil
wawancara yang diperoleh dari masing-masing sumber atau informan
kegiatan sebagai pembanding untuk mengecek kebenaran informasi
yang didapatkan.

3.4.2 Data Sekunder


Data sekunder diambil dari penderita hipertensi di Desa Negara Ratu
Wilayah Kerja Puskesmas Natar yang dibutukan untuk melengkapi
data kegiatan.

3.5. Instrumen Pengumpulan Data


Instrumen pengumpulan data adalah peneliti serta tiga rekan peneliti disertai
panduan wawancara mendalam, alat perekam, kamera dan catatan lapangan
(field note).

Panduan wawancara mendalam berisi pertanyaan-pertanyaan yang dibuat oleh


peneliti sendiri yang akan diajukan kepada informan. Ketika sedang
dilakukannya wawancara peneliti akan membuat catatan lapangan (field note).
Catatan lapangan (field note) secara garis besar berisi bagian deskriptif dan
bagian reflektif. Bagian deskriptif memuat gambaran tentang latar
pengamatan, orang, tindakan, dan pembicaraan, sedangkan untuk bagian
reflektif memuat kerangka berfikir dan pendapat peneliti, gagasan, dan
kepeduliannya.

3.6. Pedoman Wawancara


Pedoman wawancara digunakan untuk mengingatkan peneliti mengenai
aspek-aspek yang harus digali, serta apa yang sudah atau balum ditanyakan.
Adanya pedoman wawancara juga akan memudahkan peneliti membuat
kategorisasi dalam melakukan analisis data. Dalam kegiatan tentang faktor-
faktor penyebab kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Natar, hal-hal
yang akan ditanyakan dalam wawancara meliputi aspek-aspek seperti:
1. Apa yang anda ketahui tentang penyakit hipertensi?
2. Apakah anda selama ini memiliki kebiasaan merokok?
3. Apakah anda selama ini memiliki kebiasaan minum kopi?
4. Apakah anda selama ini rajin mengkonsumsi buah dan sayur?
5. Apakah anda selama ini rajin berolahraga?

3.7. Prosedur
3.7.1 Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, peneliti akan melakukan sejumlah hal yang
diperlukan dalam kegiatan.
a. Mengumpulkan data yang berhubungan dengan faktor-faktor
penyebab hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Natar. Peneliti
mengumpulkan sebanyak-banyaknya informasi dan sekumpulan
teori-teori yang berhubungan dengan penyakit hipertensi, dan
selanjutnya menentukan responden yang akan diikut sertakan dalam
kegiatan sesuai dengan kriteria informan.
b. Membangun Raport pada responden
Raport adalah hubungan antara peneliti dengan subjek kegiatan yang
sudah melebur sehingga seolah-olah tidak ada lagi dinding pemisah
diantara keduanya. Dengan demikian subjek dengan sukarela dapat
menjawab pertanyaan peneliti atau memberi informasi kepada
peneliti.
c. Menyusun pedoman wawancara
Peneliti menyusun pedoman wawancara yang didasari oleh kerangka
teori yang ada, guna menghindari penyimpangan dari tujuan kegiatan
yang dilakukan.
d. Persiapan untuk pengumpulan data dan wawancara
Mengumpulkan informasi tentang responden kegiatan. Setelah
mendapatkan informasi tersebut, peneliti mendatangi rumah calon
responden bersama kader desa Negara Ratu untuk menjelaskan
mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan menanyakan
kesediannya untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan yang akan
dilakukan.

3.7.2 Tahap Pelaksanaan


Setelah tahap persiapan kegiatan dilakukan, maka peneliti memasuki
tahap pelaksanaan kegiatan.
a. Setelah mendapat persetujuan dari responden kemudian peneliti
melakukan wawancara secara langsung di rumah responden.
b. Melakukan wawancara sesuai dengan pedoman wawancara.
c. Memindahkan rekaman hasil wawancara dan observasi kedalam
bentuk tertulis.
d. Melakukan analisis data.
e. Menarik kesimpulan, membuat diskusi dan saran.
Setelah analisis data selesai dilakukan, peneliti menarik kesimpulan
untuk menjawab permasalahan. Kemudian peneliti meneruskan
diskusi terhadap kesimpulan dan seluruh hasil kegiatan, kesimpulan
data dan diskusi yang telah dilakukan, peneliti mengajukan saran bagi
kegiatan selanjutnya.

3.7.3 Tahap Pencatatan Data


Untuk memindahkan proses pencatatan data, peneliti menggunakan alat
perekam sebagai alat bantu, agar data yang diperoleh dapat lebih akurat
dan dapat dipertanggung jawabkan. Hasil wawancara yang dilakukan akan
ditranskripkan ke dalam bentuk tertulis untuk dianalisa.
3.8. Metode Analisa Data
Diagnosis komunitas ini dianalisis dengan cara sebagai berikut :
3.8.1 Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah kesehatan komunitas diawali dengan observasi
lingkungan di Desa Negara Ratu wilayah kerja Puskesmas Natar yang
memiliki prevalensi hipertensi terbanyak yang kemudian dapat
ditentukan beberapa faktor penyebab yang dikumpulkan melalui
indeepth interview dan observasi.

3.8.2 Menentukan Prioritas Penyebab Masalah


Setelah didapatkan penyebab-penyebab masalah kesehatan komunitas,
dipilih masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan dengan
menggunakan matriks prioritas masalah. Oleh sebab itu, ditetapkanlah
prioritas masalah yang akan dicari solusi untuk memecahkannya.

3.8.3 Perumusan Alternatif Penyelesaian Masalah Kesehatan Komunitas


Setelah diketahui semua penyebab masalah, dicari dan dibuat beberapa
alternatif pemecahan masalah. Alternatif-alternatif pemecahan masalah
tersebut dibuat untuk mengatasi penyebab-penyebab masalah yang telah
ditentukan.

3.8.4 Penentuan Prioritas Penyelesaian Masalah Kesehatan Komunitas


Dari berbagai alternatif cara pemecahan masalah yang telah dibuat,
maka akan dipilih satu cara pemecahan masalah (untuk masing-masing
penyebab) yang dianggap paling baik dan memungkinkan.

3.8.5 Rencana Advokasi


Dari prioritas penyelesaian masalah kesehatan komunitas yang telah
ditentukan, direncanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan agar
masalah diagnosis komunitas terselesaikan.
BAB IV
Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Natar

4.1. Gambaran Umum


4.1.1 Profil Puskesmas Natar
Puskesmas Natar merupakan salah satu unit pelaksana tugas kerja Dinas
Kesehatan Lampung Selatan yang memiliki wilayah kerja di Kecamatan
Natar. Puskesmas Natar memiliki tanggung jawab upaya kesehatan di
bidang promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dengan wilayah kerja
terdiri dari 5 desa yang merupakan bagian dari Kecamatan Natar. Fungsi
dari Puskesmas tersebut adalah sebagai pusat pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga menuju
masyarakat mandiri yang mandiri dan sehat serta pusat pelayanan strata I
(pelayanan tingkat dasar).

4.1.2 Data Demografi


Wilayah kerja Puskesmas Natar terletak di Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan dengan luas wilayah 131,91 km2, terdiri dari 5 desa dan
40 dusun binaan. Desa binaan yang ada di wilayah kerja Puskesmas Natar
yaitu, Desa Natar, Desa Merak Batin, Desa Negara Ratu, Desa Rejosari,
dan Desa Kalisari.

Badan Pusat Statistik Kecamatan Natar mendata jumlah penduduk di


wilayah kerja Puskesmas Natar pada tahun 2019 diperkirakan sebanyak
59.410 jiwa terdiri dari 30.325 jiwa laki-laki dan 29.085 jiwa perempuan.
Desa yang memiliki paling banyak penduduknya adalah Desa Natar dengan
jumlah penduduk 17.334 jiwa, sedangkan jumlah penduduk yang paling
sedikit adalah Desa Rejosari yaitu 4.573 jiwa.

Adapun Jumlah Penduduk Di Wilayah Kerja Puskesmas Natar pada tahun


2018 sebagai berikut :

Tabel 1. Jumlah Penduduk di Wilayah Kerja


Puskesmas NatarTahun 2018

No. Kelurahan Jumlah Penduduk

1 Natar 15.434
2 Merak Batin 18.167
3 Negara Ratu 10.000
4 Rejosari 5.274
5 Kalisari 5.942
Puskesmas 54.817

Adapun Batas Wilayah Kerja Puskesmas Natar sebagai berikut :


a. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Puskesmas Tanjung Sari
b. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Puskesmas Hajimena
c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Gedong Tataan
d. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Puskesmas Hajimena
Gambar 1. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Natar

Desa dengan persentase luas wilayah terluas adalah Desa Rejosari dengan
luas wilayah 49,00 km2 (sebesar 16,28% dari total luas wilayah kerja
Puskesmas Natar) dan desa dengan persentase luas wilayah terkecil ada di
Desa Kalisari dengan luas wilayah 7,15 km2 (sebesar 2,38% dari total luas
wilayah kerja Puskesmas Natar). Desa yang memiliki jumlah dusun
terbanyak terdapat di Desa Negara Ratu dengan 14 dusun sedangkan desa
dengan jumlah dusun terkecil terdapat di Desa Kalisari dengan jumlah 4
dusun.

4.1.3 Sumber Daya


a. Sumber Daya Manusia.
Upaya kesehatan dapat berguna dan berhasil apabila didukung oleh
sumber daya manusia yang mencukupi. Berikut ini adalah keadaan
tenaga kesehatan di Puskesmas Natar :
Tabel 2. SDM Puskesmas Natar Sumber : SP2TP Puskesmas Natar
Tahun 2018
Puskesmas
No Jenis Tenaga Jumlah
Standar Yang ada
1. Dokter umum 3 4 (PNS) 1 (THLS) 5
2. Dokter gigi 2 0 -
3. Perawat 12 13 (PNS) 3 (THLS) 16
4. Perawat gigi 2 2 (TKS) 2
5. Bidan 14 22 (PNS) 3 (PTT) 25
6. Tenaga kes.mas 3 3 3
7. Tenaga kes.ling 2 2 (THLS) 2
8. Ahli teknologi lab 2 2 2
9. Tenaga gizi 2 1 1
10. Tenaga kefarmasian 3 2 2
11. Administrasi 3 3 (PNS) 1 (THLS) 4
12. Pekarya 1 4 4
Jumlah Total 49 66 66

b. Sarana Dan Prasarana.


Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
pasal 1 disebutkan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu
alat dan atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya
pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan
atau masyarakat.

Puskesmas Natar terdiri dari 2 gedung yaitu fasilitas dalam gedung dan
luar gedung yang dijelaskan sebagai berikut :

1. Fasilitas Dalam Gedung


Fasilitas dalam gedung di Puskesmas Natar terdiri dari Ruang
Pendaftaran dan Informasi, Ruang tungggu dalam, Pelayanan Umum
dan Tindakan, Pelayanan KIA/KB/MTBS, Pelayanan Gigi,
Laboratorium, Pelayanan Obat/Farmasi, Ruang Konsultasi dan
Laktasi, Pelayanan Pemeriksaan IVA, Akupressure dan Akupuntur,
Mushola, Ruang Rekam Medis, Ruang Sterilisasi, Gudang Obat,
Ruang Vaksin, Ruang Bermain Anak, Ruang Kepala Puskesmas
Ruang, Kepala Tata Usaha, Aula, Ruang Sekretariat UKM, UKP dan
Admin.
2. Fasilitas Luar Gedung
Terdapat Fasilitas Pelayanan luar gedung di Puskesmas Natar yaitu :
- Posyandu balita di 5 Desa
- Posyandu Lansia
- Usaha Kesehatan Sekolah
- Pos Pembina Terpadu
- Kelas Ibu
- Penyuluhan Kesehatan
- Pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat)
- Inspeksi Sanitasi, TTU (Tempat-tempat Umum), TPM dan
DAMIU
- PE (Penyelidikan Epidemiologi)
- PJB (Pemeriksaan Jentik Berkala)
- KESORGA (Kesehatan Olahraga)
- Perkesmas (Keperawatan Kesehatan Masyarakat)
- Mobil Ambulance sebanyak 1

4.1.4 Visi dan Misi Puskesmas Natar


a. Visi
“Memandirikan Masyarakat Untuk Berperilaku Hidup Sehat”
b. Misi
1. Memotivasi kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat
2. Meningkatkan upaya kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata
3. Meningkatkan dan mendayagunakan Sumber Daya Manusia

4.1.5 Motto dan Strategi Puskesmas Natar


a. Motto
“KESEHATAN ANDA ADALAH KEPUASAN KAMI”
Tata Nilai
S : Senyum
E : Empati
H : Harmonis
A : Aktif
T : Tulus
I : Ikhlas
b. Strategi
- Strategi pemasaran
- Kebijakan tarif pelayanan
- Rencana pengembangan produk baru

4.2 Status Kesehatan Masyarakat


4.2.1 Kematian
1. Kematian Ibu
- Kasus kematian Ibu bersalin pada tahun 2016 sebanyak 2 kasus, di
Desa Negara Ratu 1 kasus dan Desa Kalisari 1 kasus.
- Kasus kematian Ibu bersalin pada tahun 2017 sebanyak 1 kasus di
Desa Rejosari.
- Tahun 2018 tidak ada kematian Ibu.
2. Kematian Bayi
- Tahun 2016 terdapat 3 kasus kematian bayi yaitu di Desa Natar 1
kasus yang disebabkan karena suspek asfiksia, di Desa Negara Ratu
1 kasus disebabkan kongenital dan di Desa Kalisari 1 kasus yang
disebabkan oleh infeksi.
- Tahun 2017 terdapat 5 kasus kematian bayi yaitu di Desa Natar 1
kasus yang disebabkan karena CHD, di Desa Negara Ratu terdapat
2 kasus yang disebabkan oleh IUFD dan Penyakit Jantung dan Paru,
di Desa Kalisari terdapat 1 kasus karena pasien penderita Down
Sindrom, dan di Desa Rejosari terdapat 1 kasus karena Meningokel.
- Tahun 2018 tidak ada kematian bayi.
3. Kematian Balita
- Tahun 2016 tidak terjadi kasus kematian balita.
- Tahun 2017 tidak terjadi kasus kematian balita.
- Tahun 2018 tidak terjadi kasus kematian balita.
4. Kematian Neonatal
- Tahun 2016 tidak terjadi kasus kematian neonatus.
- Tahun 2017 terjadi 1 kasus kematian neonatus.
- Tahun 2018 terjadi 1 kasus kematian neonatus di Desa Natar yang
disebabkan karena kelainan kongenital.

4.2.2 Pola Penyebaran Penyakit /10 Penyakit Terbanyak


Pola penyebaran penyakit dapat terlihat pada 10 penyakit terbanyak di
Puskesmas Natar.

Tabel 3. 10 Besar Penyakit Terbanyak di Wilayah Kerja UPTD


Puskesmas Natar Tahun 2018
No Penyakit Kode Icd X Jumlah

1 Influenza J11.1 6759


2 Hypertensi I10 2324
3 Gastritis K29.70 1884
4 Gastroenteritis K52.9 1017
5 DM Tipe 2 E11 895
6 Rhematoid Arhtritis M069 696
7 Artritis Osteo M15.4 691
8 Dermatitis L20 221
9 Skabies B86 112
10 Rhinitis Alergi J30.9 77
4.2.3 Program Puskesmas

a. Gizi

Tabel 4. Capaian Program Gizi di PKM Puskesmas Natar 2018


Target Capaian
No. Kegiatan
(%) (%)
1 Cakupan balita ditimbang (D/S) 100 79,7
2 Cakupan bayi usia 6 bulan mendapat
asi eksklusif 100 26,4

3 Cakupan rumah tangga


mengkonsumsi garam beriodium 100 100

4 Cakupan balita 6-59 bulan mendapat


kapsul vitamin A 100 93,48

5 Cakupan ibu hamil KEK mendapat


PMT 100 100

6 Cakupan balita kurus mendapat PMT


100 100

7 Cakupan remaja putri mendapat TTD


100 100

8 Cakupan ibu nifas mendapat kapsul


vitamin A 100 50,3

9 Cakupan bayi baru lahir mendapat


IMD 100 42,4

10 Cakupan BBLR 100 0,18


11 Cakupan balita yang memiliki buku
KIA/KMS 100 100

12 Cakupan balita ditimbang yang naik


berat badannya 100 84,7

13 Cakupan balita yang ditimbang yang


tidak naik berat badannya 2x berturut- 100 3,9
turut

14 Cakupan ibu hamil anemia 0,65


15 Prevalensi kekurangan
gizi/underweight pada anak balits 0,75
16 Prevalensi wasting (kurus dan sangat
kurus) anak balita 0,6

17 Prevalensi stunting (pendek dan


sangat pendek) anak balita 0,2

18 Ibu hamil mendapat TTD minimal 90


100 47
tablet selama kehamilan

b. Pelayanan KIA-KB

Tabel 5. Capaian Program KIA di PKM Puskesmas Natar 2018


Target Capaian
No. Kegiatan
(%) (%)
1 Cakupan kunjungan bumil K4 100 49,5
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang
ditangani 100 45,7

3 Cakupan pertolongan persalinan oleh


nakes yang memiliki kompetensi 100 50,5
kebidanan
4 Cakupan pelayanan nifas 100 50,7
5 Cakupan neonates dengan komplikasi
yang ditangani 100 53,1

6 Cakupan kunjungan bayi 100 52,5


7 Cakupan pelayanan anak balita 100 85,12
8 Cakupan pelayanan kesehatan remaja 100 7,5
9 Cakupan peserta KB aktif 100 48,3
10 Ibu hamil mendapat TTD minimal 90
100 49,5
tablet selama kehamilan
c. Program Penyakit Tidak Menular (PTM)

Tabel 6. Persentase Usia Produktif Oktober 2019

Bulan Ini Kumulatif


No. Desa Sasaran Target (%)
N % N %

1 Natar 10870 100 1078 9,9 6297 57,9

2 Merak Batin 10150 100 1059 10,4 5834 57,5

3 Negara Ratu 8591 100 990 11,5 5317 61,9


4 Kalisari 4777 100 429 9 3511 73,5
5 Rejosari 2868 100 356 12,4 1503 52,4
Puskesmas 37256 100 3912 10,5 22462 60,3

Tabel 7. Persentase Hipertensi Oktober 2019

Bulan Ini Kumulatif


No. Desa Sasaran Target (%)
N % N %

1 Natar 1225 100 87 7,1 927 75,7

2 Merak Batin 1447 100 114 7,9 1025 70,8

3 Negara Ratu 1550 100 115 7,4 1016 65,5


4 Kalisari 681 100 81 11,9 536 78,7
5 Rejosari 408 100 74 18,1 331 81,1
Puskesmas 5311 100 471 8,9 3835 72,2
Tabel 8. Persentase DM Oktober 2019

Bulan Ini Kumulatif


No. Desa Sasaran Target (%)
N % N %

1 Natar 143 100 7 4,9 106 74,1

2 Merak Batin 133 100 4 3 102 76,7

3 Negara Ratu 113 100 4 3,5 85 75,2


4 Kalisari 63 100 2 3,2 53 84,1
5 Rejosari 37 100 2 5,4 32 86,5
Puskesmas 489 100 19 3,9 378 77,3

Tabel 9. Persentase ODGJ Berat Oktober 2019

Bulan Ini Kumulatif


No. Desa Sasaran Target (%)
N % N %

1 Natar 29 100 1 3,4 21 72,4

2 Merak Batin 28 100 1 3,6 18 64,3

3 Negara Ratu 23 100 1 4,3 17 73,9


4 Kalisari 13 100 1 1,7 17 130,8
5 Rejosari 8 100 1 12,5 14 175
Puskesmas 101 100 5 5 87 86,1

Anda mungkin juga menyukai