Anda di halaman 1dari 4

RABIES

No. Dokumen : RPU/SOP-95/2016

Terbitan : 03

No.Revisi : 02
SOP
Tanggal Berlaku : 1 April 2019
PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KOTA SEMARANG Halaman : 1 dari 3 HALMAHERA
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Turi Setyawati
Puskesmas Halmahera NIP.196802072002122003

1. Pengertian Rabies adalah penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat ( otak ) yang
disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini merupakan penyakit yang
ditularkan oleh hewan ke manusia melalui pajanan atau gigitan hewan
penular rabies yaitu anjing, kera, musang ,kucing, anjing liar.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah petugas dalam memberikan
penanganan pada pasien dengan rabies
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Halmahera Kota Semarang Nomor 440
/ 0529 ahun 2019 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas melakukan kominikasi dasar dokter dengan pasien
2. Petugas melakukan anamnesa, apakah terdapat riwayat tergigit,
tercakar atau kontak dengan anjing, kucing, atau binatang lainnya yang:
1) Positif rabies (hasil pemeriksaan otak hewan tersangka)
2) Mati dalam waktu 10 hari sejak menggigit bukan dibunuh)
3) Tak dapat diobservasi setelah menggigit (dibunuh, lari, dan
sebagainya)
4) Tersangka rabies (hewan berubah sifat, malas makan, dan lain-lain).
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
4. Petugas melakukan pencatatan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
ke dalam rekam medis
5. Petugas menegakkan diagnosis rabies
1) Luka gigitan harus segera dicuci dengan air sabun (detergen)
5-10 menit kemudian dibilas dengan air bersih
2) Dilakukan debridement dan diberikan desinfektan seperti
alkohol 40-70%, tinktura yodii atau larutan ephiran.
3) Jika terkena selaput lendir seperti mata, hidung atau mulut,
maka cucilah kawasan tersebut dengan air lebih lama;
pencegahan dilakukan dengan pembersihan luka dan

Puskesmas Halmahera
RABIES
No. Dokumen : RPU/SOP-95/2016

Terbitan : 03

No.Revisi : 02
SOP
Tanggal Berlaku : 1 April 2019
PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KOTA SEMARANG Halaman : 2 dari 3 HALMAHERA
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Turi Setyawati
Puskesmas Halmahera NIP.196802072002122003

vaksinasi Anti Rabies.


6. Petugas memberikan edukasi
1) Keluarga ikut membantu dalam hal penderita rabies yang sudah
menunjukan gejala rabies untuk segera dibawa untuk penanganan
segera ke fasilitas kesehatan. Pada pasien yang digigit hewan
tersangka rabies, keluarga harus menyarankan pasien untuk
vaksinasi.
2) Laporkan kasus rabies ke dinas kesehatan setempat.
7. Petugas melakukan pencatatan kedalam dalam rekam medis dan buku
register harian

6. Ruang 1. Ruang Pemeriksaan Umum


Terkait 2. Ruang Pemeriksaan Lansia
3. Ruang Tindakan
4. Ruang Farmasi

7. Rekaman Historis Perubahan

Puskesmas Halmahera
RABIES
No. Dokumen : RPU/SOP-95/2016

Terbitan : 03

No.Revisi : 02
SOP
Tanggal Berlaku : 1 April 2019
PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KOTA SEMARANG Halaman : 3 dari 3 HALMAHERA
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Turi Setyawati
Puskesmas Halmahera NIP.196802072002122003

No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai di berlakukan


Kebijakan Keputusan Kepala UPTD
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Halmahera Kota
Puskesmas Halmahera Kota Semarang Nomor 440 / 0529 1 April 2019
Semarang Nomor 440 / ahun 2019 tentang
1631 Tahun 2016 tentang Pelayanan Klinis
Kebijakan dan Standar
Pelayanan Ruang
Pemeriksaan Umum.

Puskesmas Halmahera
RABIES
No. Dokumen : RPU/SOP-95/2016

Terbitan : 03

No.Revisi : 02
SOP
Tanggal Berlaku : 1 April 2019
PEMERINTAH
UPTD PUSKESMAS
KOTA SEMARANG Halaman : 4 dari 3 HALMAHERA
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Turi Setyawati
Puskesmas Halmahera NIP.196802072002122003

Puskesmas Halmahera

Anda mungkin juga menyukai