TANDA-TANDA INFEKSI
a. Calor (panas)
Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya, sebab terdapat lebih
banyak darah yang disalurkan ke area terkena infeksi/ fenomena panas lokal karena jaringan-
jaringan tersebut sudah mempunyai suhu inti dan hiperemia lokal tidak menimbulkan
perubahan.
c. Rubor (Kemerahan)
Merupakan hal pertama yang terlihat didaerah yang mengalami peradangan. Waktu reaksi
peradangan mulai timbul maka arteriol yang mensuplai daerah tersebut melebar, dengan
demikian lebih banyak darah yang mengalir kedalam mikro sirkulasi lokal. Kapiler-kapiler
yang sebelumnya kosong atau sebagian saja meregang, dengan cepat penuh terisi darah.
Keadaan ini yang dinamakan hiperemia atau kongesti.
d. Tumor (pembengkakan)
Pembengkakan ditimbulkan oleh karena pengiriman cairan dan sel-sel dari sirkulasi darah
kejaringan interstisial. Campuran cairan dan sel yang tertimbun di daerah peradangan disebut
eksudat.
e. Functiolaesa
Adanya perubahan fungsi secara superficial bagian yang bengkak dan sakit disrtai sirkulasi
dan lingkungan kimiawi lokal yang abnormal, sehingga organ tersebut terganggu dalam
menjalankan fungsinya secara normal. (Yudhityarasati, 2007).
INFEKSI (PERADANGAN)
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam tubuh
yang menyebabkan sakit (Potter & Perry, 2005).
Infeksi adalah invasi tubuh oleh mikroorganisme dan berproliferasi di dalam jaringan
tubuh (Kozier, at al, 1995).
Menurut kamus keperawatan disebutkan bahwa infeksi adalah multiplikasi
mikroorganisme dalam jaringan tubuh. Khususnya yang menimbulkan cedera seluler
setempat akibat metabolisme kompetitif, toksin, replikasi intra seluler atau reaksi antigen-
antibodi.
Tanda-tanda infeksi (peradangan) ini oleh Celsus, seorang sarjana Roma yang hidup
pada abad pertama sesudah Masehi, sudah dikenal dan disebut tanda-tanda infeksi utama.
Tanda-tanda infeksi ini masih digunakan hingga saat ini. Tanda-tanda infeksi mencakup
rubor (kemerahan), kalor (panas), dolor (rasa sakit), dan tumor (pembengkakan). Tanda
pokok yang kelima ditambahkan pada abad terakhir yaitu functio laesa (perubahan fungsi)
(Abrams, 1995; Rukmono, 1973; Mitchell & Cotran, 2003).
Dolor
Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami infeksi. Ini terjadi
karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga
menimbulkan nyeri menangis. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau
sesuatu yang tidak normal [patofisiologis] jadi jangan abaikan rasa nyeri karena mungkin saja
itu sesuatu yang berbahaya.
Kalor
Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas. Ini terjadi
karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami infeksi
untuk mengirim lebih banyak antibody dalam memerangi antigen atau penyebab infeksi.
Tumor
Tumor dalam kontek gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum dibicarakan tidak
boleh tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami
pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.
Rubor
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena peningkatan
aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan.
Fungsio Laesa
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi. Contohnya jika
luka di kaki mengalami infeksi maka kaki tidak akan berfungsi dengan baik seperti sulit
berjalan atau bahkan tidak bisa berjalan.
Jika infeksi sudah cukup lama maka akan timbuh nanah (pes). Nanah terbentuk karena
"perang" antara antibody dengan antigen bertarung sehingga timbulah nanah. Dengan
pemeriksaan nanah ini kita bisa mengetahui jenis antigen yang menyebabkan infeksi.