Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS

1. Likuiditas

Current ratio
Komponen laporan keuangan 2010 2011
Total aktiva lancar ( curren assets) 309.323 413.727
Total utang aset ( current liabilities) 6.230.220 6.606.601

 Current ratio = (Aktiva lancar : hutang lancar) x 100%

2010 = (Rp. 309.323 : Rp. 6.230.220) x 100%


= 0,04%
2011 = (Rp. 413.727 : Rp. 6.606.601) x 100%
= 0,06%
Analisis :
Dimana yang dihitung dari tahun 2010-2011 perusahaan dalam kondisi rasio
yang rendah, dalam nilai di bawah 1, biasanya di anggap menunjjukkan nya terjadi
masalah dalam likuidasi. Jadi jika rasio tersebut di dalam perusahaan sedang
mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajiban lancarnya. Namun, calon kreditor
atau investor harus tetap memperhatikan arus kas yang digunakan untuk oprasional di
dalam suatu perusahaan tersebut. Sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga
kurang bagus. Karna menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya
dapat mengurangi kemampuan laba.
Quick ratio
Komponen laporan keuangan 2010 2011
Total aktiva lancar 309.323 413.727
Total utang lancar 6.000 56.988
Persediaan 6.230.220 6.606.601

 Quick ratio = {(aktiva lancar – persediaan) / hutang lancar} x 100%

2010 = {(Rp. 309.323 – Rp. 6.000) / Rp. 6.230.220} x 100%


= 309,322%
2011 = {( Rp. 413.727 – Rp. 56.988) / Rp. 6.606.601} x 100%
= 413,726%
Analisis :
Dimna rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar
yang paling likuid dan mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar quick ratio
maka semakin baik pula perusahaan pula kondisi perusahaan. Namun apabila quick
ratio memiliki perbandingan 1:1 atau 100% perusahaan tersebut dianggap kurang
baik.
Cash ratio
Komponen laporan keuangan 2010 2011
Kas 14.083 22.634
Hutang lancar 6.230.220 6.606.601

 Cash ratio = (kas / hutang lancar) x 100

2010 = ( Rp.14.083 / Rp. 6.230.220) x 100%


= 0,002%
2011 = ( Rp.22.634 / Rp. 6.606.601) x 100%
= 0,003%
Analisis :
Dimana dalam rasio ini yang terhitung dalam tahun 2010 ke tahun 2011
mengalami kenaikan, jika semula pada tahun 2010 rasionya sebesar 0,002% pada
tahun 2011 rasionya naik menjadi 0,003% ini brarti perusahaan memiliki kemampuan
yang lebih besar untuk menutupi biaya-biaya perusahaan. Jika rata-rata indusri rasio
perputaran kas pada 0,003% kondisi perusahaan tahun 2010 tidak memuaskan karna
masih di bawah rata-rata industri. Sementara itu rasio untuk 2011 memuaskan karna
sama dengan rata-rata industri.
2. Solvabilitas
 Total debt to capital assets ratio = (total hutang / total aktiva) x 100%

2010 = (Rp. 6.230.220 / Rp. 7.234.417) x 100%


= 0,83%
2011 = (Rp. 6.606.601 / Rp. 8.002.454) x 100%
= 0,82%
Analisis :
Dimana pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang untuk tahun 2011
artinya bahwa setiap Rp. 100,- pendanaan perusahaan Rp. 82,- dibiayai dengan hutang
yang disediakan oleh pemegang saham.

 Total debt to equity ratio = (total hutang / ekuitas) x 100%

2010 = (Rp. 6.230.220 / Rp. 1.004.196) x 100%


= 6,204%
2011 = (Rp. 6.606.601 / Rp.1.395.853) x 100%
=4,73%
Analisis :
Merupakan perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan. Rasio ini menunjukkan bahwa kreditor menyediakan Rp.6,204 pada
tahun 2010 demikian pula pada tahun 2011 menyediakan Rp. 4,73%. Jauh berbeda
pada tahun 2010 yang jumlah rata-rata perusahaan di anggap kurang baik.
 Long term debt to equity ratio = utang jangka panjang / ekuitas) x 100%

2010 = (Rp.138.387 / 1.004.196) x 100%


=0,13%
2011 = (Rp. 183.045 / 1.395.853) x 100%
=0,13%

Analisis :

RETURN ON INVESTED CAPITAL AND PROFITABILITY ANALYSIS

Anda mungkin juga menyukai