Oleh:
Secara umum notifikasi kasus BTA baru yang positif dari tahun ke tahun
di Indonesia mengalami peningkatan. Tetapi pada tahun 2003 hingga 2014 sempat
mengalami penurunan bahkan dikategorikan sebagai neglected diseases. Namun
persentase kasus TB di Indonesia kembali meningkat sebesar 14% berdasarkan
(2)
Pusat Data Informasi Kementerian Kesehatan RI (Infodatin) pada tahun 2016
dari urutan nomor empat ke nomor dua dunia sehingga kembali mendapat
perhatian yang serius oleh berbagai pihak dari segala aspek.
1
obat paten telah tersedia dan kurangnya informasi sebagian masyarakat mengenai
terapi farmakologi yang diberikan tersebut dapat diperoleh secara gratis.
2
manusia di seluruh dunia telah terinfeksi bakteri M. Tuberculosis akan tetapi
hanya lima sampai 10 % yang menjadi suspect TB.
Jika kita perhatikan secara seksama, buah lontar memiliki korelasi penting
untuk menekan resiko aktifnya kuman TB, yaitu :
1. Karbohidrat
Karbohidrat yang terkandung dalam buah lontar cukup tinggi yaitu sebesar
10,93 % (g/100 cc). Asupan energi yang banyak pada penderita TBC dapat
membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
3
(6) (7)
2. Protein
3. Vitamin C dan B1
Vitamin C dan B1 dapat bersifat sebagai antioksidan yang cukup tinggi pada
buah lontar. Vitamin C sangat banyak mengandung antioksidan yang diperlukan
dalam melawan radikal bebas. Karena fungsinya ini, tentu saja vitamin C banyak
dibutuhkan oleh penderita TB. Bahkan, penelitian juga telah membuktikan bahwa
terdapat hubungan antara kekurangan vitamin C dan penyakit TB.
Struktur terpenting dari Pohon Lontar adalah nira (air) dan daging buah.
Namun yang perlu diperhatikan adalah nira dari Pohon Lontar yang dapat
mengandung alkohol apabila difermentasikan dalam jangka waktu lama. Oleh
karena itu perlu dibuat suatu produk untuk menekan laju fermentasi tersebut salah
satunya dapat dibuat dalam bentuk puding melalui pemanasan sedang. Namun
yang menjadi permasalahan adalah nutrisi yang dapat berkurang apabila melalui
pemanasan, oleh karena itu dalam produk puding tersebut tidak hanya terdiri dari
nira, namun dikombinasikan dengan daging buah utuh sehingga nutrisi dari buah
lontar tersebut tetap dapat diseimbangkan. Oleh karena itu PUDAR (Puding Buah
Lontar) adalah produk dengan sediakan yang tepat.
4
Dwi-fungsi Sumber Daya Alam (SDA)
Oleh karena itu produk olahan dari buah lontar sebagai “Flora Identitas”
yang berpotensi untuk mengangkat ciri khas flora daerah Sulawesi Selatan. Dapat
pula membantu masyarakat lokal untuk berpikir kreatif dengan memberikan life
skill (keterampilan hidup) khususnya dalam berwirausaha produk puding buah
lontar yang secara langsung dampanya dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.
Serta yang paling terpenting adalah manfaat kesehatan yang dikandung dari buah
lontar tersebut secara perlahan dapat membantu menurunkan resiko penyakit TB,
karena dimulai dari hal yang kecil untuk berdampak besar.
5
DAFTAR PUSTAKA