Anda di halaman 1dari 95

TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN

PASIR PANJANG, SAMPING SOTIS

2. Kepadatan
Daerah ini memiliki tingkat kepadatan yang tinggi karena
berbatasan langsung dengan Jalan Timor Raya yang merupakan
jalur primer kota, permukiman, dan kawasan perdagangan.
3.Kelengkapan Jaringan Utilitas
Terdapat Jaringan Utilitas seperti jaringan listrik dan jaringan
air yang jelas dan memadai di Taman lahan kosong samping
hotel sotis namun pembuangannya masih belum jelas.
4. Aksesibilitas
Kawasan ini dapat diakses melalui Jalan Timor Raya (Jalur
Primer) yang merupakan satu-satunya akses jalan ke lokasi.
5. Keterhubungan Dengan Fungsi Lain
1. Tata Guna Lahan
Kawasan ini terhubung dengan kawasan permukiman
Lokasi merupakan lahan kosong yang terletak di Jalan
penduduk dan kawasan perdagangan serta dekat dengan
Timor Raya (Jalan Primer) samping hotel sotis.
beberapa Hotel.
Dalam RDTR (Rencana Dasar Tata Ruang) tahun 2011-
6.View
3031 lokasi ini masuk dalam BWK II dan diperuntukan
Lokasi pasir panjang, samping hotel sotis meiliki keindahan
untuk area pariwisata.
berupa view keindahan laut dan dapat melihat sunset
STUDIO PERANCANGAN KOTA 1
Bobot Kriteria Pemilihan Lokasi

NO KRITERIA BOBOT NILAI JUMLAH

1 Tata guna lahan 15 % 5 0.75

2 Aksesibilitas 25 % 5 1.25

3 Kepadatan 10% 3 0.3

4 Keterhubungan dengan fungsi 20% 5 1


lain

5 Kelengkapan jaringan utilitas 10% 3 0.3

6 view 20% 5 1

TOTAL 100 % 4.6

KETERANGAN:

5 = Sangat Baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang Baik

1 = Tidak Baik

STUDIO PERANCANGAN KOTA 2


2.Bentuk dan Masa Bangunan

1. Data Karakteristik Bangunan


KETINGGIAN MATERIAL TEKSTUR WARNA JENIS BANGUNAN
BANGUNAN BANGUNAN
Tinggi Jumlah Jenis Jumlah Tekstur Jumlah Warna Jumlah Jenis Jumlah
Bangunan Material

28 meter 1 unit Beton 23 Halus 30 Putih 25 Perdagangan 13 unit

15 meter 1 unit Kayu 3 unit Kasar - Biru 2 Jasa 7 unit

8 meter 12 unit ACP 4 unit Abu 3 Rumah tinggal 10 unit

4 meter 14 unit

3 meter 2 unit

STUDIO PERANCANGAN KOTA 3


2. Letak Dan Fungsi Bangunan

a). Letak dan fungsi bangunan berdasarkan arah mata angin b). Letak dan fungsi bangunan sisi Timur Laut

Berdasarkan hasil survei, letak dan fungsi bangunan disekitar Sisi Timur Laut lokasi didominasi oleh bangunan perdagangan
lokasi perancangan dapat dilihat dari arah mata angin. Pada sisi dan bangunan jasa.
Timur Laut lokasi didominasi oleh bangunan perdagangan dan
bangunan jasa, pada sisi Tenggara didominasi oleh bangunan No. Gambar Karakteristik
perdagangan dan jasa, serta pada sisi Barat Daya didominasi oleh
1.
bangunan rumah tinggal. Kepadatan bangunan dan kendaraan tinggi, Jenis bangunan: bangunan jasa
Tinggi bangunan : 7 lantai
dikarenakan letak lokasi yang berada di jalan arteri primer. Warna : Abu-abu
Tekstur : Tekstur halus
(acian dan ACP)
Bentukan : Bentukan dasar
kotak
2.
Jenis bangunan : Bangunan 5. Jenis bangunan : Bangunan
rumah tinggal Perdagangan
Tinggi bangunan : 1 lantai Tinggi bangunan : 2 lantai
Warna : Putih Warna : Orange
Tekstur : Tekstur halus (acian Tekstur : Tekstur Halus
tembok) Bentukan : Bentukan dasar
Bentukan : Bentukan dasar kotak
kotak

3. Jenis bangunan : Bangunan


rumah tinggal 6. Jenis bangunan :Bangunan
Tinggi bangunan : 1 lantai perdangangan
Warna : Biru Tinggi bangunan : 1 lantai
Tekstur : Tekstur halus (acian Warna : Putih
Tembok) Tekstur : Tekstur halus (acian
Bentukan : Bentukan dasar Tembok)
kotak Bentukan : Bentukan dasar
kotak

7. Jenis bangunan : Bangunan


Jenis bangunan : Bangunan Perdangan
4. Tinggi bangunan: 1 lantai
Jasa
Tinggi bangunan : 2 lantai Warna : -
Warna : - Tekstur : Tekstur Halus
Tekstur : Tekstur halus Bentukan : Bentukan dasar
Bentukan : Bentukan dasar kotak
kotak
11. Jenis bangunan : Bangunan
Jenis bangunan : Bangunan perdangangan
8. Perdangan Tinggi bangunan : 1 lantai
Tinggi bangunan : 1 lantai Warna : Putih
Warna : Biru Tekstur : Tekstur halus (acian
Tekstur : Tekstur halus Tembok)
Bentukan : Bentukan dasar Bentukan : Bentukan dasar
kotak kotak

Jenis bangunan : Bangunan


perdangangan
9. Tinggi bangunan : 2 lantai
Warna : Cokelat
Tekstur : Tekstur halus (acian
Tembok)
Bentukan : Bentukan dasar
kotak

10. Jenis bangunan : Bangunan


perdangangan
Tinggi bangunan : 1 lantai
Warna : -
Tekstur : Tekstur halus
Bentukan : Bentukan dasar
kotak
2. Jenis bangunan: Bangunan
rumah tinggal
c). Letak dan fungsi bangunan sisi Tenggara Tinggi bangunan : 1 lantai
Warna : Putih
Tekstur : Tekstur halus (acian
tembok)
Bentukan : Bentukan dasar
kotak

3. Jenis bangunan : Bangunan


rumah tinggal
Tinggi bangunan : 1 lantai
Warna : Putih
Tekstur : Tekstur halus (acian
tembok)
Bentukan : Bentukan dasar
kotak

Sisi Tenggara lokasi didominasi oleh bangunan perdagangan.


Bangunan dan karakteristik sisi Tenggara lokasi dapat dilihat pada tabel 4. Jenis bangunan :Bangunan
Jasa
dibawah ini. Tinggi bangunan : 4 lantai
Warna : Putih
Tekstur : Tekstur halus
Bentukan : Bentukan dasar
No. Gambar Karakteristik kotak

1. Jenis bangunan: Bangunan


Perdagangan
Tinggi bangunan:1 lantai
Warna : Putih
Tekstur : Tekstur Halus
(acian tembok)
Bentukan: Bentukan dasar
kotak
5. Jenis bangunan : Bangunan 6. Jenis bangunan : Bangunan
Perdagangan perdagangan
Tinggi bangunan : 2 lantai Tinggi bangunan : 2 lantai
Warna : Putih Warna : Putih
Tekstur : Tekstur Halus Tekstur : Tekstur halus (acian
Bentukan : Bentukan dasar tembok)
kotak Bentukan : Bentukan dasar
kotak

7. Jenis bangunan : Bangunan


Jasa
Tinggi bangunan : 1 lantai
Warna : Putih
Tekstur : Tekstur Halus
Bentukan : Bentukan dasar
kotak

d). Letak dan fungsi bangunan sisi Barat Daya


2. Jenis bangunan : Bangunan Jasa
Tinggi bangunan : 2 lantai
Warna : Putih
Tekstur : Tekstur halus (acian
tembok)
Bentukan : Bentukan dasar
kotak

3. Jenis bangunan: Bangunan


rumah tinggal
Tinggi bangunan: 1 lantai
Warna : Putih
Sisi Barat daya lokasi didominasi bangunan rumah tinggal dan Tekstur : Tekstur halus (acian
bangunan jasa. tembok)
Bentukan : Bentukan dasar
kotak
No. Gambar Karakteristik

1. Jenis bangunan: Bangunan Jasa


Tinggi bangunan : 2 lantai
Warna : Putih Jenis bangunan : Bangunan Jasa
Tekstur: : Tekstur Halus 4.
Tinggi bangunan : 1 lantai
(acian tembok) Warna : -
Bentukan : Bentukan dasar Tekstur : Tekstur halus
kotak Bentukan : Bentukan dasar
kotak
3. Skyline

a). Sisi Timur Laut


b). Sisi Tenggara c). Sisi Barat Daya
4. Garis sempadan bangunan

3.Sikulasi dan Parkir

1. Jalan

a. Kelas Jalan

Berdasarkan Peta Jaringan Jalan Kota Kupang, Jalan Timor


Raya merupakan jalan Arteri Primer.

Garis sepadan bangunan pada lokasi yaitu 3m pada dan pada sisi
seberang 6m
Gambar Peta Jaringan Jalan Kota Kupang

Jalan lokal disekitar lokasi perancangan yang terhubung b. Dimensi Jalan


dengan jalan Timor Raya (Jalan Arteri Primer) ialah jalan Kamboja
Dimensi badan jalan pada jalan Timor Raya memiliki
dan jalan Aniba
ukuran yang berbeda-beda.

Gambar Peta Kelas Jalan


Gambar Peta Potongan Jalan
Jalan Timor Raya memiliki dimensi badan jalan 16,9 meter
dengan jalur lalu lintas 11,7 meter, bahu jalan bagian utara 3,2
meter, dan bahu jalan bagian selatan 2 meter.

Jalan Timor Raya memiliki dimensi badan jalan 16,5 meter


dengan jalur lalu lintas 11,7 meter, bahu jalan bagian utara 2,3
meter, dan bahu jalan bagian selatan 2,5 meter.
2. Sirkulasi

a. Jalur Sirkulasi

Jalur sirkulasi kendaraan pada jalan Timor Raya ialah jalur


dengan dengan dua arah.

Jalan Timor Raya memiliki dimensi badan jalan 15,6 meter


dengan jalur lalu lintas 11,7 meter, bahu jalan bagian utara 1,7
meter, dan bahu jalan bagian selatan 2,2 meter. Gambar Peta Sirkulasi Kendaraan
b. Sirkulasi Kendaraan c. Kendaraan Umum

Waktu Gambar Sirkulasi Kendaraan Pada jalan Timor Raya terdapat beberapa angkutan umum
Pagi Sirkulasi kendaraan yang beroperasi ialah bemo lampu 10 dan bemo penfui / noelbaki.
pada jalan Timor Raya
Cukup Ramai dipadati
oleh kendaraan umum
dan kendaraan pribadi

Siang Sirkulasi kendaraan


pada jalan Timor Raya
Ramai dan dapat Gambar bemo Penfui / Noelbaki Gambar bemo lampu 10
terjadi kemacetan jika
ada kendaraan besar
yang parkir pada bahu
jalan
Malam Sirkulasi kendaraan
pada jalan Timor Raya
Ramai dipadati oleh
kendaraan pribadi
beroda empat dan
beroda dua
3. Parkir

a. Kecendrungan orang memarkirkan kendaraan

Gambar. Potongan Titik Parkir

Berdasarkan hasil survey di lokasi, kecendrungan


pengguna jalan di Kota Kupang, khususnya pada Jalan Timor Raya
sering memarkirkan kendaraan pada bahu Jalan Timor Raya seperti
pada gambar.

Gambar. Peta Titik Parkir


Hasil survey yang dilakukan, kantong parkir yang terdapat di
lokasi terletak seperti pada peta diatas dimana jenis kendaraan yang
parkir yakni kendaraan roda dua dan roda empat.
b. Kantong Parkir

4.Ruang Terbuka

Pada Lokasi Perancangan Taman Wisata Kuliner, terdapat 2 open


space yang dapat dilihat pada peta berikut,

Gambar. Peta Kantong Parkir

Kedua Open Space pada lokasi merupakan ruang terbuka yang


bersifat publik dan diperuntukan sebagai daerah pariwisata.

1. Ruang terbuka pada area Pantai


Pada ruang terbuka area Pantai ini terdapat beberapa suasana pantai, berenang, olah raga, dan melaut oleh
aktivitas berupa jalan-jalan, duduk-duduk, menikmati nelayan-nelayan yang tinggal disekitar lokasi.

Aktivitas pada Ruang terbuka parea Pantai dapat dilihat pada


tabel berikut,

Keterangan Kterangan Foto

Olah raga dan


berenang

Kegiatan Keterangan Foto


Jalan-jalan, duduk- Melaut oleh nelayan
duduk dan menikmati
suasana
Tabel kegiatan di ruang terbuka area pantai

2. Ruang terbuka pada area Lokasi Perancangan


Pada ruang terbuka area Lokasi Perancangan, terbagi
atas 2 yaitu ruang terbuka aktif dan ruang terbuka pasif.
Pembagian ruang aktif dan pasif dapat dilihat pada peta Kegiatan Keterangan Foto
berikut,

Duduk-duduk dan
menikmati suasana

Parkir

Ruang Pasif Ruang Aktif

Pada ruang aktif sendiri terdapat beberapa aktivitas seperti


duduk-duduk, meikmati suasana, serta parkir. Aktivitas pada ruang
terbuka area lokasi dapat dilihat pada tabel berikut,
7.Signage (Penanda)

Pada site terdapat beberapa jenis signage (penanda) antara lain :

1) Rambu lalulintas

Peta Dasar Jenis Tipe Kondisi


signage Signage Dimensi Bentuk Material

Tinggi tiang:
260cm
Diameter Pipa
Rambu Rambu tiang : 7cm galvanis,
lalulintas larangan Lebar plat plat
: 75cm alumunium
Tinggi plat :
75cm
2) Penanda jalan

Peta Dasar Jenis Tipe Kondisi


signage Signage Dimensi Bentuk Material

Tinggi tiang :
Nama
Penanda 180cm
Jalan Pipa
Jalan Diameter tiang:
galvanis.
12cm
Plat
Lebar plat 60cm
alumunium
tinggi plat :
20cm

Tinggi tiang :
Nama
Penanda 180cm
Jalan Pipa
Jalan Diameter tiang:
galvanis.
12cm
Plat
Lebar plat 60cm
alumunium
tinggi plat :
20cm
3) Penunjuk arah

Peta Dasar Jenis Tipe Kondisi


signage Signage Dimensi Bentuk Material
Penunjuk .Papan
arah RPPJ Tinggi tiang : 500m
Pipa galvanis.
(rambu Diameter tiang: 25cm
Plat
pendahulu Lebar plat 150cm
alumunium
penunjuk tinggi plat : 100cm
jalan)
.Penunjuk
arah Tinggi : 200cm
Pipa galvanis.
Diameter tiang :12cm
Plat
Tinggi plat : 30cm
alumunium
Lebar plat : 100cm

Tinggi : 200cm
Pipa galvanis.
Diameter tiang :12cm
Plat
Tinggi plat : 50cm
alumunium
Lebar plat : 70cm
Tinggi : 200cm Pipa galvanis.
Diameter tiang :12cm Plat
Tinggi plat : 50cm alumunium
Lebar plat : 70cm
Tinggi : 200cm
Diameter tiang
Pipa galvanis.
:12cm
Plat
Tinggi plat : 50cm
alumunium
Lebar plat : 70cm

4) Reklame

a. Komersial

Peta Dasar Jenis Tipe Kondisi


signage Signage Dimensi Bentuk Material
Reklame Komersial
Tinggi tiang :
ACP
300cm
( Alumunium
Tinggi besi
Composit
kotak :200cm
Panel), Neon
Lebar besi
Box,
kotak : 200cm

Tinggi tiang : Pipa baja,


350cm Neon Box,
Diameter tiang :
20cm
Tinggi besi
kotak :200cm
Lebar besi
kotak : 200cm
Tinggi tiang :
300cm
Diameter tiang :
20cm Pipa baja,
Tinggi besi Neon Box,
kotak :100cm
Lebar
besi kotak :
300cm

Tinggi tiang :
400cm
Diameter tiang :
15cm Pipa baja,
Tinggi besi Billboard
kotak:300cm
Lebar besi
kotak : 60cm

Tinggi tiang : Pipa


170cm Galvanis,
Diameter tiang : Baliho
12cm
Tinggi baliho
:120cm
Lebar baliho:
50cm
Tinggi tiang :
400cm
Diameter tiang :
25cm Pipa baja,
Tinggi besi Billboard
kotak:200cm
Lebar besi
kotak : 300cm

Tinggi tiang :
430cm
Diameter tiang :
25cm Pipa baja,
Tinggi besi Billboard
kotak:200cm
Lebar besi
kotak : 300cm

Tinggi tiang :
450cm
Diameter tiang :
25cm Pipa galvanis,
Tinggi plat plat
alumunium alumunium
:200cm
Lebar plat
alumunium:
200cm
b. Non-Komersial

Peta Dasar Jenis Tipe Kondisi


signage Signage Dimensi Bentuk Material

Tinggi
tiang :
190cm
Pipa
Diameter :
galvanis,
12cm
plat
Tinggi
alumunium,
plat:30cm
Lebar plat:
40cm

Non-
Reklame
Komersial

Tinggi
tiang :
150cm
Pipa
Diameter :
galvanis,
12cm
plat
Tinggi
alumunium,
plat:70cm
Lebar plat:
70cm
6. Jalur Pejalan Kaki

Pada Lokasi perancangan wisata kuliner yang terletak pada


Jalan Timor Raya tidak memiliki Jalur Pejalan Kaki. Namun,
masyarakat sekitar biasa berjalan pada bahu jalan.

Gambar. Kondisi Jalan yang Bertanah pada Lokasi Perancangan

Gambar. Peta Jalur Pejalan Kaki pada Lokasi Perancangan Wisata


Kuliner
Gambar. Peta Jalur Pejalan Kaki pada Lokasi Perancangan Wisata Gambar. Peta Ukuran Lebar Jalan pada Lokasi Perancangan Wisata
Kuliner Kuliner

Pada Lokasi Perancangan jalan yang dijadikan masyarakat sebagai


area jalan memiliki lebar yang berbeda yaitu:

- Area Jalan dengan lebar 3 Meter, terletak pada sepanjang 10


Meter dari batasan site bagian timur.
- Area Jalan dengan lebar 2 Meter, terletak pada Area jalan
sepanjang 123 Meter setelah Area Jalan 3 Meter.
- Area Jalan dengan lebar 1,5 Meter, terletak pada area
Kondisi Jalan yang dilewati adalah bertanah dan pada Jalan sepanjang 7 Meter setelah area Jalan Lebar 3 dan 2 Meter.
yang dilewati masyarakat tersebut juga terdapat sebuah pohon . Titik
letak pohon terletak pada 30 Meter dihitung dari batasan site bagian
timur.
Gambar. Peta Potongan Jalan pada Lokasi Perancangan Wisata
Kuliner

Gambar. Peta Kondisi Jalan pada Lokasi Perancangan Wisata Kuliner

.
Pada jalan yang berada pada Lokasi Perancangan Wisata Kuliner juga
terdapat fasilitas-fasilitas diantaranya :

- Tiang Listrik
Terdapat dua tiang listrik yang berada pada area jalan yaitu
tiang listrik pertama terletak pada 30 Meter dari batasan site
bagian timur dan tiang listrik kedua terletak pada 45 Meter
dari titk letak tiang listrik pertama.
- Pedagang Kaki Lima (PKL)
Pedagang kaki lima terletak pada titik batasan site bagian barat
sampai pada 37 Meter menuju arah timur.
- Penandaan RMJ
RMJ berarti Ruang milik jalan, yang terletak pada 26 Meter
dari titik letak tiang listrik pertama. RMJ ini berwarna kuning
Gambar. Peta Fasilitas pada Jalur Pejalan Kaki Lokasi Perancangan dan tingginya adalah 40 cm dengan kondisi penandaan
Wisata Kuliner terdapat tulisan “ RMJ” pada penandaannya

`
7.Aktivitas Pendukung

PETA DASAR
LETAK AKTIFITAS PENDUKUNG KETERANGAN FOTO SURVEI KETERANGAN

Pagi - Siang
WISATA KULINER (07:00–11:00)
IKAN FELALEO Tidak adanya
aktifitas
perdagangan
Siang-Sore

1
11:00–16:00
Terdapat
beberapa
pedagang ikan
Sore-Malam
16:00–23:00
Tidak adanya
aktifitas
perdagangan
6 1 Pagi
WARUNG (07:00–10:00)
5 2 MAKAN Aktifitas kuliner
kurang ramai
3
Siang-Sore
4
2
(10:00–16:00)
Aktifitas kuliner
cukup ramai

Sore-Malam
(16:00–23:00)
Aktifitas kuliner
cukup ramai

Pagi
JAJANAN ES (07:00–10:00)
BUAH Tidak ada
aktifitas
berjualan

3
Pagi–Sore
(10:00–16:00)
Adanya aktifitas
berjualan

6 1
4
5 Sore-malam
2 (16:00–23:00)
3 Tidak adanya
4 aktifitas
berjualan
Pagi
AKTIFITAS (07:00–09:00)
DALAM LOKASI Tidak terdapat
PERANCANGAN aktifitas

Siang
(09:00–15:00)
Terdapat
beberapa
pengunjung
Sore-Malam
(15:00–23:00)
Aktifitas cukup
ramai
AKTIFITAS
BERSANTAI
Pagi-siang
(07:00–15:00)

5 kurang adanya
aktifitas
bersantai
6 1

5 2

3
4
Siang-malam
(15:00–23:00)
Aktifitas sangat
ramai

Pagi
AKTIFITAS (07:00–10:00)
NELAYAN DAN Adanya aktifitas
PENGUNJUNG nelayan yang
PANTAI melaut
Siang-sore

6 (10:00-15:00)
Adanya aktifitas
nelayan melaut
dan wisatawan
Sore-Malam
(15:00–23:00)
Adanya akfifitas
nelayan dan
wisatawan
DATA TAPAK

1. Data Dasar Tapak

a. Lokasi Site b. Ukuran Site

Lokasi perancangan Taman Wisata Kuliner Kota Kupang Total luasan site yaitu
terletak pada Jl. Timor Raya, Kelurahan Pasir Panjang,
Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT.
c. Batasan Site d. Vegetasi

Timur laut : Bangunan perdagangan dan jasa Vegetasi yang terdapat pada site yaitu pohon lamtoro dan
rumput liar.
Tenggara : Bangunan perdagangan dan jasa

Barat daya : Rumah warga


e. View

View pantai pada site merupakan salah satu daya tarik


pengunjung untuk datang ke lokasi.

40
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
ISU- ISU UMUM 2. BENTUKAN DAN MASSA BANGUNAN

1. TATA GUNA LAHAN Eksternal

Eksternal Positif
1. (RPJMD kota kupang 2013- 2017) 1. Di kota
Positif Pembangunan “Wajah Kota”, dengan arah kebijakan meliputi : parkir y
1. Tingginya keinginan masyarakat untuk berwisata dan - Peningkatan estetika kota kawasan pesisir pantai (waterfront 2. Lapak
berekreasi city); 3. Adanya
2. Merupakan kawasan strategi dari fungsi dan daya dukung - Peremajaan kawasan;
lingkungan - Pembangunan dan revitalisasi taman kota.
2. Tempat wisata yang dapat menampung aktifitas berkumpul,
bersantai, refreshing , dan kuliner adalah TAMAN WISATA
Internal KULINER
3. Merancang taman wisata kuliner pada satu titik dan
Positif menyediakan lapak bagi PKL
1. Merupakan kawasan strategis dari fungsi dan daya dukung Bentuk dan massa bangunan taman wisata kuliner dibuat dengan
lingkungan menggunakan ciri khas NTT
2. Lokasi perncanaan taman wisata kuliner berbatasan langsung
dengan jalan arteri primer yaitu jalan timor raya kelurahan
kota lama kecamatan kelapa lima kota kupang menjadi Internal
keuntungan dalam segi aksesibilitas Positif
3. Berdasarkan RTRW kota kupang lokasi perancangan masuk 1. Peruntukan lahan sebagai Kawasan Pariwisata 1. Pada arah
dalam BWK II dimana salah satu peruntukan lahan untuk 2. Karena peruntukan lahan sebagai Kawasan Pariwisata, Lokasi yang berh
BWK II adalah pariwisata berada dekat dengan bangunan perdagangan dan jasa kedalam
4. Peruntukan lahan/ lokasi perancangan sebagai kawasan 3. Bangunan perdagangan dan jasa berorientasi ke jalan arteri 2. Di sekit
pariwisata. primer (Jalan Timor Raya) memperh
5. Lokasi perancangan berada di daerah pinggiran pantai. 4. View pantai pada arah Barat laut 3. Tempat m
5. Kecenderungan masyarakat yang datang ke lokasi untuk restoran s

41
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
berkumpul ,bersantai di lokasi - Peningkatan tertib perparkiran

3. SIRKULASI DAN PARKIR

Eksternal
Internal
Positif
Positif
1. Adanya program pemerintah untuk memperbaiki jalan dan
1. Site terletak di jalan Timor Raya (Arteri Primer) sehingga mudah 1. Di lokas
memperlebar jalan
diakses seperti ti
2. Adanya pelayanan parkir yang dikenakannya retribusi parkir
2. Terdapat akses langsung kedalam site kaki dan
sebagai bentuk pembayaran atas jasa penggunaan lahan parkir
3. Jalan dilalui oleh kendaraan pribadi, truk, kendaraan berat dan trotoar d
3. RPJMD kota kupang 2013- 2017 :
kendaraan umum 2. Site digu
Peningkatan, pengembangan dan pengelolaan manajemen
4. Terdapat titik parkir sekitar site parkir kh
transportasi, dengan arah kebijakan meliputi :
5. Kondisi jalan di lokasi memiliki kondisi fisik yang baik dan 3. Fasilitas
- Fasilitasi dan bantuan pengembangan kelayakan dan
lebar 4. Masih m
kenyamanan angkutan masal;
itu tertib
- Peningkatan pelayanan angkutan umum dan prasarana yang
mendukung.
- Penyempurnaan trayek angkutan masal;
4. RUANG TERBUKA
- Pengembangan dan optimalisasi terminal;
- -Fasilitasi, pengendalian dan peningkatan pelayanan angkutan Eksternal
orang dan barang;
- Penyediaan sarana prasarana perhubungan dan informasi Positif
fasilitas transportasi yang terintegrasi. 1. Ruang terbuka pantai dilokasi cenderung menarik perhatian 1. Kece
- Peningkatan koordinasi antar moda angkutan yang lebih besar karena merupakan area wisata pantai samp
terintegrasi. 2. Warga kota kupang saat ini cenderung menjadikan ruang sebag
4. Jalan Timor Raya sudah sesuai standar terbuka sebagai tempat kumpul, rekreasi, dan refresing 2. Masi
5. RPJMD Kota Kupang 2013- 2017 : 3. Mulai adanya usaha kreatif masyarakat kota yang dilakukan terbu
Pengembangan manajemen pola perpakiran, dengan arah di ruang terbuka 3. PKL
kebijakan meliputi: 4. Wisatawan luar sekarang suka mencari sesuatu yang khas dari kuran

42
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
daerah yang dikunjunginhya, dan dibutuhkan ruang terbuka
khusus untuk menjadi daya tarik wisatawan luar
5. Warga kota kupang membutuhkan ruang publik khusus untuk
wisata kuliner, dilihat dari mulainya budaya baru seperti
kecenderungan mencari makan diluar rumah karena
kesibukan yang tinggi

Internal

Positif
1. Ruang terbuka pada lokasi dijadikan sebagai tempat kumpul,
rekreasi,dan olahraga
2. Potensi ruang terbuka berupa pantai, yang memiliki view
yang menarik
3. Ruang terbuka selalu ramai pengunjung dari siang hingga
malam
4. Adanya fasilitas pendukung disekitar ruang terbuka seperti
hotel, restoran, cafe, dan tempat perdagangan lainnya
5. Sudah adanya usaha kreatif yang berhubungan dengan kuliner
disekitar ruang terbuka dilokasi
6. Sebagian ruang terbuka pada lokasi merupakan ruang terbuka
aktif

43
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
5. PENANDA

Eksternal

Positif
1. RPJMD kota kupang 2013- 2017 : Pengadaan rambu-rambu lalu
lintas dan informasi fasilitas transportasi yang terintegrasi, dengan
arah kebijakan meliputi :
- Pengadaan rambu-rambu lalu lintas yang informative
2. Menurut Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan No.22
Tahun 2009, Rambu Lalu lintas adalah bagian perlangkapan Jalan
yang berupa lambang, huruf, angka, kalimat, dan/atau perpaduan
yang berfungsi sebagai peringatan, larangan, perintah, atau
petunjuk bagi pengguna Jalan.

Internal

Positif
1. Site berada di lokasi yang strategis untuk penempatan signage
2. Sudah adanya penanda kreatif disekitar site

44
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
6.JALUR PEJALAN KAKI

Eksternal

Positif
1. Jalur Pejalan Kaki menguntungkan sebagai ajang kegiatan 1. Di ko
promosi, pameran, periklanan karena berada pada Jalur Jalan dan p
Arteri Primer yaitu Jalan Timor Raya. 2. Perila
dised

Internal

Positif
1. Letak lokasi perancangan taman kuliner yang strategis. 1. Tidak
2. Lokasi terletak pada Jalan Arteri Primer yaitu Jalan Timor 2. Tidak
Raya 3. Jalur
3. Vegetasi pada jalur pejalan kaki 4. Tidak
5. Jalur
6. Tidak

45
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
yang
adan
7. AKTIFITAS PENDUKUNG dalam
Eksternal

Positif
1. Gaya hidup masyarakat kota kupang yang sudah mulai
meningkat/modern.
2. Belum adanya taman kuliner yang mencirikhaskan kota kupang.
3. Masyarakat kota kupang membutuhkan taman kuliner.
4. Belum adanya suatu tempat khusus yang dapat mewadahi
kegiatan berjualan bagi pedagang kuliner.
5. Kota kupang sebagai ibu kota propinsi NTT, sehingga aktifitas
masyarakat di NTT berpusat di kota kupang.
6. Tingkat wisatawan yang berkunjung ke kota kupang mulai
meningkat.
7. Banyaknya jenis kuliner tradisional kota kupang yang belum
terekspos.
Belum adanya taman kuliner yang memiliki akses yang mudah di
jangkau di pusat kota kupang.

Internal

Positif
1. Peruntukan lahan/ lokasi perancangan sebagai kawasan
pariwisata.
2. Letak lokasi perancangan taman kuliner yang strategis.
3. Letak lokasi perancangan yang berada tepat di daerah
pinggiran pantai.

46
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
Tema : Misi :

Perancangan Kawasan Wisata Kuliner “Om Hit Bukae” 1. Memperkenalkan makanan khas NTT
“ menjadikan kuliner khas NTT sebagai menu utama dan
juga sebagai ciri khas utama dari taman wisata kuliner ini”
2. Menciptakan area kuliner yang aktif
“ Menyediakan Fasilitas- Fasilitas rekreasi sebagai
penunjang aktifitas kuliner”
3. Menghidupkan dan memperkenalkan budaya NTT kepada
wisatawan dalam dan luar NTT
“ Penerapan motif-motif budaya NTT pada perancangan”
4. Menciptakan suasana khas budaya NTT
“Penataan kawasan dan pola ruang mengadaptasi dari
struktur dan pola ruang sistem budaya masyarakat NTT”

Tujuan :

1. Menyajikan makanan khas dari tiap-tiap daerah di NTT


2. Menjadikan makanan khas NTT sebagai daya tarik utama
Visi : Taman Wisata Kuliner
3. Melibatkan pengunjung dalam proses pengolahan makanan
Menciptakan taman wisata kuliner yang aktif dan berbudaya 4. Menyediakan fasilitas rekreasi tradisional
5. Memasukkan unsur-unsur budaya dalam perancangan Taman
Wisata Kuliner
6. Menggunakan Istilah-istilah daerah dalam perancangan

47
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
ANALISIS SWOT

O T

EKSTERNAL

INTERNAL

48
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
1. Tingginya keinginan masyarakat untuk 1. Keterbatasan biaya anggaran pengembangan
berwisata dan berekreasi obyek wisata
2. Bentukan bangunan dan dirancang 2. Meningkatnya jumlah penduduk yang
menggunakan konsep yang mencirikan mengakses ke kawasan pinggiran pantai
budaya NTT 3. Pengembangan kawasan dalam ukuran besar
3. RPJMD kota kupang 2013- 2017 : memerluan persyaratan pengajuan izin yang
Peningkatan, pengembangan dan kompleks
pengelolaan manajemen transportasi 4. Perancangan memperhatikan standar GSB,
4. RPJMD Kota Kupang 2013- 2017 :
KDB, KLB
Pengembangan manajemen pola perpakiran
5. Fasilitas jalan di Kota Kupang yang masih
5. Warga kota kupang saat ini cenderung
menjadikan ruang terbuka sebagai tempat belum memadai
kumpul, rekreasi, dan refresing 6. Kurangnya ketersediaan lahan parkir di Kota
6. Mulai adanya usaha kreatif masyarakat Kupang
kota kupang yang dilakukan di ruang 7. Minimnya kesadaran dan tingkat kedisiplinan
terbuka masyarakat untuk tertib berlalu lintas.
7. Dibutuhkan ruang terbuka khusus untuk 8. Kecenderungan masyarakat yang masih suka
menjadi daya tarik wisatawan luar membuang sampah diruang terbuka
8. RPJMD Kota Kupang 2013- 2017 : 9. Kecenderungan masyarakat yang tidak
Pengadaan rambu-rambu lalulintas yang menjaga kebersihan laut
informatif 10. Perilaku masyarakat yang merusak signage
9. Gaya hidup masyarakat Kota Kupang yang 11. Kecenderungan perilaku warga yang tidak
mulai meningkat/modern. memelihara fasilitas pedestrian yang
10. Belum adanya taman kuliner di Kota
disediakan pemerintah
Kupang
12. Modernisasi dapat mempengaruhi selera
11. Pusat aktifitas masyarakat di NTT berada
kuliner masyarakat.
di kota kupang.
12. Jumlah wisatawan mulai meningkat di Kota
Kupang
13. Banyak kuliner lokal NTT yang belum
terekspos.
S STRATEGI S-O STRATEGI S-T
49
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
1. Merupakan kawasan strategis 1. Menciptakan taman wisata kuliner yang 1. Merancang taman wisata kuliner dengan
dari fungsi dan daya dukung aktif dan tematik (S1, S3, S6, O1, O10, menggunakan material yang ramah lingkungan
lingkungan O11, O12, O13, O14) dan biaya ekonomis (S6, T1, T8, T10)
2. Lokasi perencanaan taman 2. Menciptakan fasilitas pendukung untuk 2. Memaksimalkan potensi view pantai berupa
wisata kuliner terletak pada menciptakan taman wisata kuliner yang water sport dan spot photo (S6, S7, S10, T2)
jalan arteri primer yaitu jalan aktif, seperti playground, jogging track dan 3. Menyediakan fasilitas persampahan (S6, T8, T10)
timor raya water sport (S6, S8, O6, O8) 4. Menyediakan area khusus untuk PKL (S8, S9,
3. Berdasarkan RTRW kota kupang 3. Memperkenalkan budaya NTT melalui T4)
lokasi perancangan merupakan kuliner dan didukung oleh fasilitas
peruntukan lahan untuk kawasan penunjang yang dirancang dengan
pariwisata (BWK II) mencirikan budaya NTT (S9, O14)
4. Terdapat titik parkir sekitar site 4. Menciptakan penanda yang informatif,
5. Kondisi jalan di lokasi memiliki menarik dan tematik (S11, O9)
kondisi fisik yang baik 5. Menyediakan area pemberhentian
6. Ruang terbuka pada lokasi kendaraan berupa halte agar tidak
dijadikan sebagai tempat mengganggu sirkulasi kendaraan dijalan
kumpul, rekreasi,dan olahraga timor raya (S2, S5, O4)
7. Potensi ruang terbuka berupa 6. Menyediakan fasilitas berupa kantong
pantai, yang memiliki view yang parkir disekitar lokasi (S4, O5)
menarik 7. Menyedikan jaringan drainase (IPAL),
8. Adanya fasilitas pendukung jaringan air bersih dan jaringan listrik
disekitar ruang terbuka pada
lokasi
9. Sudah adanya usaha kreatif yang
berhubungan dengan kuliner
disekitar ruang terbuka dilokasi
10. Sebagian ruang terbuka pada
lokasi merupakan ruang terbuka
aktif
11. Sudah adanya penanda yang
informatif dan kreatif di sekitar
site
50
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
W STRATEGI W-O STRATEGI W-T
1. Pada arah Timur Laut site 1. Perancangan bangunan di lokasi Menyediakan signage berupa himbauan untuk
terdapat bangunan perdagangan dirancang sesuai dengan cirikhas NTT menjaga dan merawat fasilitas (W8, T8, T9, T10)
dan jasa yang berhimpitan dan tata letak bangunan dipisahkan
langsung dengan site sehingga sesuai dengan penzoningan (W2, O3)
menghalangi view kedalam site 2. Menyediakan pedestrian dengan fasilitas
2. Fasilitas parkir yang belum seperti tempat duduk, lampu, kotak
memadai di sekitar site sampah, dll (W4, W12, O6)
3. Ruang terbuka belum terawat
dengan baik karena masih
adanya sampah yang dibuang
pada lokasi
4. Tidak adanya drainase di ruang
terbuka
5. Ruang terbuka pasif di lokasi
dibiarkan dan tidak
dimanfaatkan untuk menjadi
ruang terbuka aktif
6. Ruang terbuka yang merupakan
area pesisir pantai rawan akan
bencana alam
7. Kondisi penanda penunjuk arah
tidak terawat
8. Posisi penanda peringatan yang
kurang strategis / informatif
9. Kepadatan kendaran dan
kurangnya signage rambu
peringatan kecepatan maksimal
10. Kecenderungan PKL liar di
pinggir jalan
11. Tidak terdapat fasilitas

51
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
pedestrian
12. Aktifitas masyarakat di lokasi
lebih dominan di waktu sore
hingga malam hari.

52
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
3.1.1. Kesimpulan dari analisa SWOT
Kesimpulan dari analisa SWOT di atas adalah sebagai berikut

NO KESIMPULAN SWOT ELEMEN SPESIFIKASI


1. Menciptakan taman wisata - Tata guna lahan - Taman wisata kuliner yang aktif mengandung unsur-unsur kegiatan,
kuliner yang aktif dan tematik - Ruang terbuka seperti : bermain, bersantai, olahraga, berkomunikasi, berjalan-
- Aktifitas pendukung jalan, wisata kuliner, dan event-event tertentu.
- Utilitas - Menciptakan fasilitas yang layak dan sesuai peruntukan bagi PKL,
- Sirkulasi dan parkir komunitas, dan usaha kreatif masyarakat.
- Pedestrian - Menciptakan sarana utilitas yang lebih memadai dan mendukung
- Bentuk dan massa keberadaan taman wisata kuliner
bangunan - Menyediakan sarana dan prasarana bagi kendaraan dan pejalan kaki
- Perancangan bangunan di lokasi dirancang sesuai dengan cirikhas
NTT
2. Menciptakan penanda yang - Signage - Penempatan signage didalam lokasi berupa himbauan dan penunjuk
informatif, menarik dan - Sirkulasi, dan parkir arah. Sedangkan diluar lokasi berupa rambu lalu lintas seperti
tematik rambu halte dan rambu penyebrangan jalan serta rambu larangan
berhenti.
3. Menyediakan fasilitas parkir - Sirkulasi dan parkir - Menyediakan fasilitas parkir berupa kantong parkir di sekeliling
yang mudah dicapai site
- Menyediakan tempat pemberhentian bagi kendaraan
4. Menyediakan fasilitas - Pedestrian - Menyedikan area penghijauan sebagai sumber pengudaraan
pedestrian - Ruang terbuka lingkungan
- Sirkulasi dan parkir - Mendesain sistem pembuangan air kotor dan air hujan
- Utilitas - Menyediakan sarana dan prasarana persampahan
6. Menciptakan sarana utilitas - Utilitas - Menyediakan sarana utilitas agar dapat mendukung keberadaan
yang memadai - Aktifitas pendukung taman wisata kuliner dan kelancaran aktifitas di dalamnya
7. Mengoptimalkan view ke laut - Bentuk dan massa - Menghindari penataan bangunan yang menghalangi view ke laut
bangunan
53
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
- Ruang Terbuka

54
ALUN-ALUN KOTA KUPANG
3.1. Analisis Perencanaan dan Perancangan
3.3.1. Tata Guna Lahan
3.3.1.1. Fungsi
Berdasarkan analisis SWOT, Site perancangan diarahkan
sebagai Wisata Kuliner dengan tema “Om Hit Bukae” yaitu Wisata
Kuliner yang berbasis budaya. Dengan penurunan fungsi sebagai
berikut:

1. Fungsi Wisata Kuliner


Merupakan fungsi utama dalam perancangan, kawasan
diperuntukan sebagai area pariwisata yang dirancang dengan
fungsi taman wisata kuliner.
2. Fungsi Rekreatif
Merupakan fungsi Pendukung dalam perancangan,Kawasan
diperuntukan sebagai area pariwisata dengan fasilitas
rekreatif untuk menunjang kegiatan kuliner.

3. Fungsi Servis
Merupakan fungsi penunjang aktivitas wisata kuliner agar
dapat berfungsi dengan baik.
3.3.1.2. Analisis Kebutuhan Ruang
Analisis Kebutuhan Ruang dibuat berdasarkan penurunan fungsi pada site perancangan.

Fungsi Alun -
Deskripsi Pelaku Aktivitas Kebutuhan Ruang
Alun
Bersantai Plaza, Gazebo
Jalan – Jalan Pedestrian
Tempat Rekreasi PengunjungWisata Kuliner
Berfoto Spotfoto
Sunset Gazebo
F. Rekreatif
Bermain, Jalan - jalan Playground, Pedestrian
Tempat Bermain dan Berolahraga Anak – Anak dan Dewasa Berolahraga Watersport
Jogging Jogging track
Berinteraksi Plaza, gazebo
Pengunjung Wisata Kuliner
Tempat Komunikasi Sosial Bersantai Gazebo
Pengunjung Wisata Kuliner Makan dan Minum Plaza, Gazebo, FoodCourt.
Tempat makan
F. Wisata Foodcourt
Kuliner Pengelola makanan Kuliner Mengelola makan dan minum
Melibatkan pengunjung dalam Pengunjung Wisata Kuliner dan
Menyiapakan, mengelola dan mengosumsi Dermaga, Foodcourt
menikmati kuliner pengelola
Tempat pemberhentian kendaraan
Menunggu Kendaraan Halte
angkutan umum Pengunjung Wisata Kuliner

Menjaga dan Mengontrol Keamanan


Security Fasilitas Keamanan
wisata kuliner

Sarana dan Prasarana Pengunjung Wisata Kuliner Parkir Tempat Parkir


F. Servis
Petugas kebersihan
Mengangkut sampah Tempat sampah umum
Pengunjung Wisata Kuliner Membuang sampah Tempat sampah
Sarana Penunjang wisata kuliner Pengunjung Wisata Kuliner Buang Air Besar/ Buang Air Kecil Toilet
Tempat Administrasi taman wisata
Pengurus dan Pengelola Mengelola taman wisata kuliner Kantor Pengelola
kuliner
3.3.1.3. Organisasi ruang
Diagram organisasi ruang dibuat dari masing – masing fasilitas dari tiap fungsi :

1. Fungsi Kuliner
a. Foodcourt

Pesan Menikmati suasana dan


Datang
b. Gazebo makanan mencari tempat duduk

Duduk- Menikmati
c. Plasa
Datang Makan Pulang
duduk suasana

d. Dermaga Menikmati
Datang Berkumpul Pulang
suasana
Memilih Mencari tempat duduk
Datang ikan dan menikmati suasana

Berdasarkan alur aktivitas yang dijabarkan pada masing – masing aktivitas, dibuat organisasi ruang yaitu :

Plaza Foodcourt Gazebo

Dermaga
2. Fungsi Rekreatif
a. Spot foto

Menikmati
Datang Berfoto Pergi
suasana

b. Watersport

Menikmati
Datang Olahraga suasana Pergi
c. Joging Track

Menikmati
Datang Joging suasana Pergi

Berdasarkan alur aktivitas yang dijabarkan pada masing – masing aktivitas, dibuat organisasi ruang yaitu :
Plaza Spot foto Gazebo

Watersport

Jogging
track
3. Fungsi Servis
a. Halte
Masuk/keluar
Turun Menunggu
b. Fasilitas Keamanan Taman wisata pergi
kendaraan kendaraan
kuliner

c. Tempat Parkir Menjaga dan mengontrol


Datang
4. keamanan Pulang
Memarkirkan
Masuk/keluar
Datang
d. Toilet kendaraan pergi
Taman wisata
kendaraan

Masuk BAB/BAK Membuang sampah Keluar


e. Kantor pengelola

Mengelola
Datang Pulang
f. Persampahan kawasan

Mangangkut
Datang Pergi
sampah
Berdasarkan Alur aktivitas yang dijabarkan pada tiap fasilitas, dibuat Organisasi ruang yaitu
Halte Tempat Toilet
Parkir

Fasilitas
keamanan

Setelah mendapatkan Kantor


Persampahan organisasi ruang dari masing – masing fungsi, maka digabungkan menjadi suatu kesatuan di dalam rancangan :
pengelola

Foodcourt

Halte Tempat Toilet


Parkir
Dermaga

Fasilitas
keamanan Plaza Spot foto Gazebo

Kantor Watersport
Persampahan
pengelola

Jogging
track
No Fungsi Kebutuhan Ruang Luasan Perabot Daya Sirkulasi Luasan Asumsi
Tampung Total
(Minimal)
1. Gazebo 30% x 169.6
Gazebo 4x4 = 16m2 (x 10 8 Orang x 1,2 62.08 m²
= 50.88 65 m²
unit) = 160 m2 = 9.6 m2
Kuliner Foodcourt Pantry Lemari = 4 x 2 orang x 1.2 30% x 6.6 m2 8.58 m2
0.60 = 2.4 m2 = 2.4 m2 = 1.98 m2
Kulkas = 1 x
0.60 x 3 unit
=1.8 m2
Foodcourt  Dapur Meja panjang 4 × 1 = 4 m2 4 orang × 1.2 30% x 10 m2 18.2 m2 20 m2
Wastafel 1.20 × 1 = 1.2 m2 = 10 m2 = 3 m2
 Kasir Meja panjang 2 x 1 = 2 m2 2 orang × 1.2 30% x 4.8 m2 6.24 m2 20 m2
Kursi 0.5 x 0.4 x 2 unit = = 2.4 m2 = 1.44 m2
0.4 m2
 - 100 orang X 1.2 = 120 m2 30% x 120 = 156 m2 156 m2 200 m2
36 m2
Dermaga Spot foto -
2. Rekreatif Perosotan (5bh=37,5 m)
100 org x 30% x197,5=
Playground Ayunan (5bh) = 45m 286,75 m²
1,2= 120 m² 59,25 290 m²
Jungkit-jangkit 4bh= 15m²
Kursi taman 10 bh = 10m²
Pos sekuriti Meja 2 bh : 1 x 0.6 x 2 =
1.2 m2
Lemari 1 bh: 0.8 x 1= 0.8
2 Orang x 30% x 5.50
m2 7,13 m² 8 m2
1.2= 2.4 m2 m2= 1,65 m2
Kursi 2 bh: 0.6 x0.6 x 2
=0.72 m2
Tv 1 bh: 0.6 x 0.6= 0.36
3. Service Tempat parkir  Mobil - 20 x 5 x 2.5 30% x 250
= 250 m2 m2= 75 m2
75 m²

 motor - 75 x 1.5 x 1 = 30% x 112.5


146.25 m² 150 m2
112.5 m2 m2= 33.75 m2
Toilet 30% x 16.95
0.5 m x 1.75 x 6 = 22.03 m²
1 orang x 1.2 = 1.2 m² = 5.08 25 m² 25 m2
15.75 m²
R. Genderal manager. Meja 1 x 1.20 3 orang x 1.2 30% x 6.12
= 1.2 m2 = 3.6 m2 = 1.8 m2 9 m2
Lemari 0.60 x
Kantor 1.20 = 0.72
pengelola m2
Kursi 0.4 x
0.5 x 3 unit =
0.6 m2
 R. Sekretaris Meja 1 x 1.20 = 1.2 m2 2 orang x 1.2 30% x 4.72 8 m2
Lemari 0.60 x 1.20 = 0.72 = 2.4 m2 = 1.416 m2 6.136 m 2

m2
Kursi 0.4 x 0.5 x 2 unit =
0.4 m2
 R. Kepala staf. Meja 1 x 1.20 = 1.2 m2 2 orang x 1.2 30% x 4.72 7 m2
Lemari 0.60 x 1.20 = 0.72 = 2.4 m2 = 1.416 m2 6.136 m 2

Kantor pengelola m2
Kursi 0.4 x 0.5 x 2 unit =
0.4 m2
 R. Staf. Meja 1 x 1.20 x 3 unit = 3.6 6 orang x 1.2 30% x 4.72 30 m2
m2 = 7.2 m2 = 14.16 m2 28.32 m 2

Lemari 0.60 x 1.20 x 3 unit


= 2.16 m2
Kursi 0.4 x 0.5 x 6 unit =
1.2 m2
 R. Rapat. Meja panjang 2 x 1.50 = 3 6 orang x 1.2 30% x 11.4 15 m2
m2 = 7.2 m2 = 3.42 m2 14.82 m 2

Kursi 0.4 x 0.5 x 6 unit =


1.2 m2
 Toilet 0.5 m x 1.75 x 6 = 15.75 1 orang x 1.2 30% x 23 m2
22.03 m²
m² = 1.2 m² 16.95 = 5.08

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa :

- Total Luasan Fungsi kuliner = 313,58 m2 = 33 %


- Total Luasan Fungsi Rekreatif = 298 m2 = 31 %
- Total Luasan Fungsi Servis = 342 m2 = 36 %
3.3.2. Bentuk dan Massa Bangunan
3.3.2.1. Analisis Perencanaan
1. Strategi SWOT
Berdasarkan strategi SWOT, maka akan diciptakan
fasilitas pendukung dan rekreasi berupa bangunan seperti
kantor pengelola, gazebo ,lapak pedagang, toilet, fasilitas
bermain anak, fasilitas keamanan, halte, dll.
Berdasarkan penurunan kebutuhan ruang berdasarkan
fungsi alun-alun maka fasilitas bangunan yang akan
disediakan yaitu sebagai berikut :
Taman Wisata Fasilitas Fasilitas Letak Bangunan Kriteria
Kuliner

Fungsi Kuliner Gazebo


Kantor Kantor pengelola
Lapak Pedagang pengelola + sebagai pusat
Lapak informasi
Fungsi Rekreatif Play Ground
pedagang mengenai kawasan
Dermaga (Foodcourt) Wisata Kuliner “
Om Hit Bukae “
Fungsi Servis Pos Keamanan
Lapak pedagang
Toilet sebagai tempat
dimana para
2. Perletakan Bangunan pedagang menjual
barang jualan
untuk mendukung
fungsi kuliner pada
site Toilet Toilet diletakkan
diarea tersebut
Pos Pos Keamanan agar mudah
Keamanan diletakkan diarea diakses dan dekat
tersebut agar lebih dengan fasilitas
mudah memantau gazebo
kelancaran
kegiatan dalam site

TPS Sebagai sarana


persampahan di
Gazebo Sebagai tempat
lokasi agar
menikmati kuliner,
kebersihan lokasi
bersantai dan
dapat terjaga, serta
beristirahat
TPS diletakan
dengan jalan
bertujuan untuk
memudahkan
pengangkutan
sampah ke TPA

Halte Sebagai tempat


penumpang 3. Karakteristik Bangunan
menunggu 3.1 Langgam ( Material, Tekstur dan Warna bangunan )
kendaraan
keberadaan halte Bangunan dalam site menggunakan langgam yang mengadopsi
mendukung fungsi budaya NTT. Bentuk yang diambil seperti fasad rumah adat, motif
tempat transit
untuk menghindari kain adat dan juga ukiran-ukiran dari daerah NTT
kemacetan
3.2 Material
Material yang digunakan menyesuaikan dengan tema maka
penggunaan kayu dan alang-alang dominan pada perancangan agar
bangunan terkesan alami, santai dan lebih estetis. Penggunaan
material pada bangunan dapat dilihat pada tabel.

Bangunan Material

Gazebo Atap : Alang-alang

Tiang : Bahan dasar Kayu

Kantor Pengelola + Atap : Multiroof


Lapak Pedagang Dinding : Beton

Toilet Atap : Alang-alang

Dinding : Bahan dasar Kayu

Pos Keamanan Atap : Alang-alang

Dinding : Bahan dasar Kayu

Halte Atap: alang-alang

Dinding : kayu

Tiang: kayu jati


4. Ketinggian Bangunan
Berdasarkan Perda NO.12 /2011 RDTRK Kota Kupang terkait
bentuk dan massa bangunan :
1. KDB paling tinggi 40 %
2. KLB paling rendah 3,0 %
3. KDH paling rendah 56 %
4. GSB dengan ketentuan ½ rumija
Berdasarkan peraturan diatas maka :

Fasilitas Ketinggian Bangunan

Gazebo 3m

Lapak Pedagang 3.5 m

Toilet 3.5 m

Pos Keamanan 3m

Kantor Pengelola + Foodcourt 8m

5. Garis Sempadan Bangunan


Bangunan akan dirancang dengan GSB, sebagai berikut :
- Jalan timor raya ; ½ rumija = ½ x 12 m= 6 m
- GSB = 6 m
3.3.2.2. Analisis Perancangan a. Bentuk atap diadopsi dari rumah tradisional masyarakat
1. Gazebo
Flores (Bajawa)
1.1. Alternatif 1
b. Material atap menggunakan alang-alang dengan tujuan
Gazebo dengan bentuk dasar lingkaran.
a. Bentuk atap diadopsi dari rumah tradisional masyarakat meredam panas matahari
c. Tiang Gazebo menggunakan material kayu dan dibuat 4
Dawan
b. Material atap menggunakan alang-alang dengan tujuan tiang penopang
d. Lantai gazebo dibuat panggung mengadopsi rumah adat
meredam panas matahari
c. bangku dan tiang gazebo menggunaan material kayu, daerah Flores
e. Dibuat sandaran pada tiang
tiang gazebo juga menggunakan ukiran motif adat dan
ditambah ornamen seperti tanduk kerbau, tanduk rusa,
duplikat sasando, dll
d. Meja dibuat menyatu dengan tiang sedangkan kursi dibuat
terpisah dengan tiang dan meja.

1.3. Pemilihan alternatif


Alternatif yang dipilih adalah alternatif 2
Pertimbangan :
a. gazebo terkesan lebih luas
1.2. Alternatif 2 b. ruang gerak lebih bebas dan santai
Gazebo dengan bentuk dasar kotak
2. Pos Jaga
Pos jaga dengan Bentuk Dasar Kotak dan langgam Transformasi
atap Arsitektur Vernakular Sumba.
a.Bentuk atap diadopsi dari bentuk Atap bangunan tradisional
Sumba
b. Material atap menggunakan alang-alang dengan tujuan
meredam panas matahari
c. Bentuk dasar kotak memberikan kesan yang tegas 3. Kantor Pengelola dan Lapak Pedagang
d. Dinding menggunakan material berbahan dasar kayu Lapak Pedagang dibuat menyatu dengan kantor pengelola
dengan penambahan kontur buatan dan dibuat menyatu agar
dapat menonjolkan fungsi perancangan
a. Lapak pedagang dibuat terpusat karena fungsi utama
perancangan sebagai Taman Wisata Kuliner
b. Material atap menggunakan multiroof dan material dinding
beton
4. Toilet.
a. Bentuk atap pada bangunan merupakan atap pelana dengan
penggunaan rangka baja ringan 5. Halte
b. Material atap menggunakan mulitiroof a. Bentuk bangunan diadopsi dari bentuk atap bangunan
c. Material beton digunakan untuk dinding dan depan toilet tradisonal Sumba.
terdapat partisi berupa kisi-kisi kayu dan ditanami tumbuhan b. Material atap digunakan alang-alang
c. Dinding menggunakan material berbahan dasar kayu jati dan
rambat
mengambil bentukan rumah adat Timor
-

Masalah :
- Tidak adanya tempat pemberhentian kendaraan yang pasti
sehingga menyebabkan kendaraan umum berhenti pada area
bahu jalan
- Tidak adanya jalur pedestrian pada lokasi
3. Sirkulasi Dan Parkir - Sering terjadi kemacetan akibat parkir liar

Analisis Jalan Potensi :


- Dimensi jalan sudah sesuai kriteria
Alternatif 1

- Menyediakan jalur bagi pejalan kaki


- Menyediakan area pemberhentian kendaraan
- Mempertahankan dimensi jalur lalu lintas
- Membuat pembatas antara jalur pedestrian dan juga jalur - Parkir liar yang sering terjadi dapat di minimalisir dengan
lintas adanya parkir on street
- Dilengkapi dengan perlengkapan jalan yang cukup seperti - Kemacetan akibat parkir liar dapat teratasi
rambu, marka, lampu pengatur lalu lintas, lampu penerangan
Kekurangan :
jalan dan lain-lain - Luasan site akan berkurang karena adanya penyediaan
jalur pedestrian dan tempat pemberhentian kendaraan
Kelebihan : - Kemungkinan terjadi kecelakaan karena keluar masuk
- Sirkulasi pejalan kaki, dan area pemberhentian kendaraan pada parkiran lebih besar
kendaraan lebih nyaman, aman dan tidak - Sirkulasi pejalan kaki kurang nyaman dan kurang aman

menimbulkan kemacetan karena terpisah dengan karena tidak adanya pembatas yang jelas dengan

pergerakan kendaraan pada jalan arteri primer pergerakan kendaraan pada jalan arteri primer
Kekurangan :
- Luasan site akan berkurang karena adanya
penyediaan jalur pedestrian dan tempat Alternatif yang dipilih yaitu alternatif 1, karena :
pemberhentian kendaraan - Pergerakan kendaraan pada jalur lintas dapat lebih optimal
- Sirkulasi pejalan kaki, dan area pemberhentian lainnya lebih
nyaman
- Tersedia area pemberhentian bagi kendaraan
Alternatif 2

- Menyediakan jalur bagi pejalan kaki Analisis Sirkulasi


- Menyediakan area pemberhentian kendaraan
- Mempertahankan dimensi jalur lalu lintas a. Sirkulasi Manusia
- Menyediakan parkir on street
Kelebihan : Alternatif 1
Menerapkan sistem penempatan pintu masuk rumah adat flores yang
terletak tepat ditengah pada pemilihan akses masuk dan keluar
Kekurangan :
lokasi
Alternatif 2

Menerapkan pola memusat pada perancangan sirkulasi dalam site


sesuai dengan tempat berkumpul dibagian tengah pada budaya timor

Kelebihan :

- Mudah diakses dari berbagai sisi site


b. Sirkulasi Kendaraan

Kelebihan : Alternatif 1

- Penataan menjadi lebih teratur Menerapkan sistem penempatan pintu masuk rumah adat flores yang
- Dapat memusatkan fokus utama dari taman wisata kuliner terletak tepat ditengah pada pemilihan akses masuk utama dan
Kekurangan : keluar pada area parkir

- Perancangan lebih monoton ke satu pusat saja

Alternatif yang dipilih yaitu menggabungkan alternatif 1 dan 2 ,


karena :
- Penataan menjadi lebih teratur
- Dapat memusatkan fokus utama dari taman wisata kuliner
- Mudah diakses dari berbagai sisi site
Kelebihan : Alternatif 2

- Lebih mudah diakses karena akses masuk keluar berada di Pemilihan akses masuk utama dan keluar pada area parkir di
tengah pisahkan
- Luas parkir lebih optimal
- Akses keluar masuk kendaraan tidak mengganggu sirkulasi
pejalan kaki

Kekurangan :

- Dapat terjadi kemacetan pada area sirkulasi keluar masuk

Kelebihan :

- Akses keluar masuk kendaraan ke area parkir tidak


terhambat
Kekurangan :

- Akses keluar masuk kendaraan mengganggu sirkulasi pejalan


kaki
- Luasan lahan parkir berkurang

Alternatif yang dipilih yaitu alternatif 1, karena :


- Lebih mudah diakses karena akses masuk keluar berada di
tengah
- Luas parkir lebih optimal
- Akses keluar masuk kendaraan tidak mengganggu sirkulasi
pejalan kaki Masalah :

 Sering terjadi parkir liar disekitar site


 Parkir liar menyebabkan kemacetan dan mengganggu lalu
lintas pada jalan arteri primer

Potensi :

 Memiliki luasan lokasi yang besar


-

1. Estimasi Jumlah Pengunjung

Analisis Parkir
2. Perhitungan Kebutuhan Tempat Parkir

a. Perhitungan Parkir Pengunjung :

• Rata – rata jumlah pengunjung perhari :353.725 / 365 = 969


org/hari bulatkan menjadi 1000 orang

• Pengunjung dengan menggunakan kendaraan diasumsikan = 70


% x 1000 orang = 700 orang

• Pengunjung yang menggunakan kendaraan terbagi atas dua,


yaitu pengunjung biasa dan pengunjung rombongan.

• Diasumsikan 80% pengunjung biasa (80% x 700) = 560 orang

• Diasumsikan 20% pengunjung rombongan (20% x 700) = 140


orang

a. Pengunjung biasa (tidak rombongan)


Pengunjung pertahun diasumsikan dari jumlah penduduk dari usia 5 Diasumsikan 50% menggunakan motor dan 40% menggunakan

– 64 tahun, yaitu berkisar 353.725 org/tahun. mobil serta 10% menggunakan kendaraan umum, maka
kebutuhan parkir :
Maka rata – rata jumlah pengunjung perhari = 353.725 : 365 = 969
org/hari
Mobil :
- Jumlah pengunjung menggunakan mobil 40% x 560 = 224 - Kebutuhan luas parkir 45 M² / bus
orang
- Standar 1 mobil / 6 orang - Total kebutuhan luas parkir bus = ( 140 : 20 ) x 45 = 315 m²
- Kebutuhan luas parkir = 10,35 M² / mobil (7 bus )
- Total kebutuhan luas parkir mobil pengunjung =( 224 : 6 ) x
10,35 m² = 386, 4 meter persegi ( 38 mobil ) d. Total perhitungan kebutuhan parkir

Motor : Parkir Pengunjung :

- Jumlah pengunjung menggunakan motor 50% x 560 = 280 - Parkir Mobil = 386, 4 m² ( 38 mobil )
- Parkir Motor = 280 m² (140 motor)
orang
- Standar 1 motor = 2 orang - Parkir Bus = 315 m² (7 bus )
- Kebutuhan luas parkir = 2 m² / motor
- Total kebutuhan luas parkir motor =(280 : 2 ) x 2 = 280 m² TOTAL = 386, 4 + 280 + 315 = 981 m² (MINIMAL)
(140 motor)

b. Perhitungan Kebutuhan Tempat Parkir 3. Pola Parkir

Diasumsikan jumlah pengunjung rombongan 20% dari total Alternatif 1


pengunjung maka, jumlah pengunjung rombongan 20% x 700 = 140
Menggunakan parkiran dengan sudut 45°
orang. Pengunjung rombongan adalah pengunjung yang datang
menggunakan bus, maka kebutuhan luas parkir bus :

- Jumlah pengunjung rombongan adalah 140 orang

- Standar 1 bus = 20 orang


Kelebihan : Kelebihan :
- Mudah dalam memarkirkan kendaraan - Jumlah parkiran banyak
Kekekurangan : Kekekurangan :
- Pemborosan terhadap luasan site perancangan - Sulit dalam memarkirkan kendaraan
- Jumlah parkiran lebih sedikit Alternatif yang dipilih ialah alternatif 1 dan alternatif 2, karena
- Jumlah parkiran banyak
- Mudah dalam memarkirkan kendaraan

Alternatif 2

Menggunakan parkiran dengan sudut 90°


- Taman wisata kuliner yang aktif mengandung unsur-
unsur kegiatan, seperti : bermain, bersantai, olahraga,
berkomunikasi, berjalan-jalan, dan wisata kuliner.
- Menyedikan area penghijauan sebagai sumber
pengudaraan lingkungan
b. “Om Hit Bukae” pada open space
Menciptakan ruang terbuka bernuansa kebudayaan NTT
dan menciptakan suasana yang ada pada ruang terbuka sesuai
dengan tema yang mengutamakan kebersamaan dan
lingkungan yang ramah

Berdasarkan strategi swot dan tema perancangan, open


space pada site dibagi menjadi 3 bagian yaitu plaza, playground, dan
dermaga. Ketiga jenis open space ini berfungsi sebagai wadah
penampung aktifitas utama berupa kuliner dan aktivitas pendukung
seperti rekreatif.

4. Open Space Berikut adalah penzoningan dari ketiga jenis open spavce
pada site perancangan
a. Strategi SWOT yang berkaitan dengan open space adalah :
Keterhubungan antar open space dapat dilihat dari bagan
dibawah ini

Plaza

Playground

Dermaga
Dari hubungan antar ruang terbuka sesuai dengan bagan Plaza sebagai titik pusat sirkulasi dan titik pusat berkumpul
diatas, ke 3 ruang terbuka tersebut merupakan satu kesatuan karena sesuai dengan tema perancangan dan strategi swot sebagai wadah
sesuai tema perancangan dimana area bermain atau area ruang untuk aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
terbuka dalam kebuadayaan suku manggarai di NTT, ruang terbuka
Aktivitas pada plaza adalah jalan-jalan, duduk dan bersantai,
berupa Natas adalah halaman untuk melakukan berbagai aktivitas
menikmati suasana, dan membuang sampah. Untuk mewadahi
dan dengan mengadaptasi dari kebudayaan manggarai ini maka ke 3
aktivitas-aktivitas tersebut fasilitas yang akan disediakan berupa
ruang terbuka ini harus menjadi satu kesatuan namun harus diberi
pedestrian, tempat duduk dan berkumpul, sclupture, kolam hias,
batasan untuk aktivitas setiap ruang terbuka.
dan tempat sampah. Aktivitas dan fasilitas pada plaza dapat
1. Plaza dilihat pada bagan berikut
Plaza sebagai area ruang terbuka utama akan ditempatkan
pada bagian tengah site dan dijadikan objek berkumpul utama
dalam site.
2. Playground
Fungsi utama dari fasilitas playground ialah untuk mewadahi
kegiatan bermain anak-anak dipantai

3. Dermaga
Fasilitas tersebut memanfaatkan aktifitas masyarakat di
sekitar lokasi perancangan yang berprofesi sebagai nelayan,
dimana fungsi utama pada fasilitas ini ialah untuk melibatkan
pengunjung dalam proses pengolahan dan penyajian pada salah
satu jenis kuliner di lokasi.
5. Signage 1.Kelebihan :
- Mempermudah pengunjung dalam mencari arah jalan/fasilitas
Alternatif 1
dalam site
Menerapkan tema perancangan kawasan wisata kuliner “ Om Hit
- Memberi informasi/himbauan yang jelas bagi pengunjung
Bukae “ pada design signage. 2.Kekurangan :
- Perawatan yang ekstra
1.Kelebihan :
- Biaya pengerjaan mahal
- Menjadi ciri khas kawasan wisata kuliner kota kupang yang
dirancang
- Memperkenalkan budaya Kesimpulan analisis
- Memberikan kesan Tradisional yang menjadi gambaran budaya
NTT Menempatkan signage yang informatif di dalam dan diluar site dan
2.Kekurangan : menerapkan tema perancangan dalam design signage
- Perawatan yang ekstra
- Biaya pengerjaan mahal

Alternatif 2

Menempatkan signage himbauan dan penunjuk arah di dalam lokasi.


Sedangkan diluar lokasi berupa rambu lalulintas seperti rambu halte
dan rambu penyebrangan jalan serta rambu larangan berhenti.
Konsep Signage
Masalah:

6. Jalur Pejalan Kaki (Pedestrian Ways) - Tidak adanya jalur pejalan kaki
- Kondisi jalur pejalan kaki yang bertanah
Kriteria Perencanaan: - Ukuran lebar bahu jalan yang dijadikan sebagai jalur
pedestrian bervariasi dimulai dari 1,5 – 2,5 meter.
- Menyediakan jalur pejalan kaki untuk masyarakat biasa dan - Tidak terdapat fasilitas-fasilitas jalur pejalan kaki.
masyarakat yang berkebutuhan khusus (Menggunakan kursi
roda).
- Dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pada Jalur pejalan kaki
seperti tempat duduk, lampu jalan, tempat sampah dan
signages-signages.
- Lebar jalur pejalan kaki lebar minimal 1,5 meter dan
maksimal 3 meter.

Gambar. Peta Penzoningan Lokasi Perancangan

Gambar. Peta Dasar Lokasi Perancangan


Konsep Desain:

- Menyediakan fasilitas pedestrian yang bersifat rekreatif dan Tempat Duduk


berbasis budaya, dengan material yang digunakan untuk
pedestrian adalah Pavin block. Tempat duduk yang dirancang akan menggunakan material
kayu dengan perggunaan warna mengikuti warna kain-kain
Alternatif 1 Alternatif 2 tenun di NTT.

Paving Block Menggunakakn Ground


Cover
Tempat Sampah

Tempat sampah akan didesain terbuat dari material kayu


dengan warna yang dipakai lebih menggunakan warna alami
kayu sehingga mengekspos estetika yang ada pada kayu.
Kelebihan : Memberikan
kenyaman bagi pejalan kaki
Kekurangan: Biaya sedikit Kelebihan : Memberikan
mahal dan memantulkan kesan nyaman dan
panas kesejukan.

Kekurangan : Sulit dalam Lampu Jalan


perawatan dan menyerap
Lampu jalan yang digunakan adalah lampu jalan dengan
panas
ketinggian yang bervariasi yaitu 2 Meter dan 60 cm dan
Tiang dari lampunya sendiri akan diberi warna sesuai warna
motif dari kain tenun di NTT.
- Menyediakan fasilitas pada pedestrian berupa tempat duduk,
tempat sampah, signages-signages, dan lampu jalan.
Vegetasi Penghias
Pada pedestrian yang juga akan dirancang penetapan
vegetasi pada pedestrian, dengan jarak antara vegetasi adalah 10
meter sehingga tidak terlalu menghalangi view ke laut. Vegetasi-
vegetasi yang akan digunakan diantaranya:

Vegetasi Peneduh
Membuat dermaga dari kayu.

7. Aktifitas Pendukung  Kelebihan :


- Lebih estetis
A. Rekreasi.  Kekurangan :
- Kurang kuat dibandingkan dengan beton
Demi mendukung tersedianya taman wisata kuliner yang b) Konsep :
 Perletakan dan model dermaga.
aktif, maka dihadirkan fasilitas rekreasi yang dapat mendukung
fungsi utama yaitu sebagai taman kuliner, dan fasilitas yang
dapat mendukung funggsi utama ialah :
a. Dermaga dan bagan ikan.
Fasilitas tersebut memanfaatkan aktifitas masyarakat di
sekitar lokasi perancangan yang berprofesi sebagai nelayan,
dimana fungsi utama pada fasilitas ini ialah untuk melibatkan
pengunjung dalam proses pengolahan dan penyajian pada
salah satu jenis kuliner di lokasi.
a) Analisa.
Alternatif 1 :
Membuat dermaga yang permanen yang terbuat dari
beton.
 Kelebihan :
- Lebih kuat dibadingkan dengan kayu.
 Kekurangan :
- Lebih terkesan kaku. pembuatan dermaga menggunakan material kayu agar lebih,

untuk menyesuaikan dengan tema yaitu budaya pada bagian

tiang penopang dari dermaga di berikan motif daerah, dan


Alternatif 2 :
pada bagian depan dari dermaga mengambil bentukan

lingkaran yang di cerminkan dari budaya orang timor yang

sering berkumpul membentuk pola lingkaran.

b. Playground.
Funggsi utama dari fasilitas playground ialah untuk mewadahi
kegiatan bermain anak-anak dipantai.
a) Analisa :
Alternative 1 : Pada area playground ditambahkan fasilitas bermain
Menempatkan semua fasilitas bermain pada satu area. anak-anak yang cocok di daerah pantai seperti ayunan,
 Kelebihan :
- Mempertegas area playground. perosotan, junkat jungkit.
- Kontrol terhadap anak-anak menjadi lebih mudah.
 Kekurangan :
- Ruang gerak antara fasilitas bermain kecil.

Alternative 2 :
Fasilitas bermain ditempatkan secara terpisah satu dengan
yang lain.
 Kelebihan :
- Ruang gerak antara fasilitas bermain lebih besar.
 Kekurangan :
- Membutuhkan lahan yang cukup luas.
c. Spot foto dan bersantai.

b) Konsep.
Fasilitas berupa tempat bersantai dan tempat untuk berfoto
berfungsi untuk mewadahi aktifitas berkumpul, bersantai dan
berfoto masyarakat yang sering dilakukan di dalam site dan
memanfaatkan potensi view yang ada pada site.
a) Analisa.
 Alternatif 1 :
Spot foto dan bersantai berupa ruang terbuka.
 Kelebihan :
- lebih fleksibel.
- Lebih ekonomis. pada area spot foto dan bersantai menggunakan kedua
 Kekurangan :
- - alternative yaitu menggabungkan antara ruang terbuka
 Alternatif 2 : dan bangunan permanen. Pada tempat bersantai
Spot foto dan bersantai di buat berupa
menggunnakan gazebo dan area pantai dan untuk spot
bangunan gazebo
 Kelebihan : foto menggunakan ruang terbuka di pantai dengan
- Kegiaatan dapat lebih terpusat. mengambil konsep dari budaya lembata yaitu melaut
 Kekurangan :
- Terkesan kaku. sehingga ditambahkan sebuah kapal kayu sebagai spot
foto utama.

b) Konsep.

Anda mungkin juga menyukai