Anda di halaman 1dari 27

Pratikum Kimia Fisika I

Tahun Ajaran 2018/2019

VISKOSITAS CAIRAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

I. TUJUAN
1. Menentukan viskositas cairan dengan metoda Ostwald.
2. Mempelajari pengaruh suhu terhadap viskositas cairan.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Viskositas adalah ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau
fluida. Kekentalan merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan
hambatan untuk mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat,
sedangkan lainnya mengalir secara lambat. Cairan yang mengalir cepat
seperti air, alkohol dan bensin mempunyai viskositas kecil. Sedangkan cairan
yang mengalir lambat seperti gliserin, minyak castor dan madu mempunyai
viskositas besar. Jadi viskositas tidak lain menentukan kecepatan
mengalirnya suatu cairan. Viskositas (kekentalan) cairan akan menimbulkan
gesekan antara bagian-bagian atau lapisan-lapisan cairan yang bergerak satu
terhadap yang lain. Hambatan atau gesekan yang terjadi ditimbulkan oleh
gaya kohesi dalam zat cair. Sedangkan viskositas gas ditimbulkan oleh
peristiwa tumbukan yang terjadi antara molekul-molekul gas ( yazid ,
2005:101).

Fluida viskos cenderung melekat pada permukaan padat yang bersentuhan


dengannya. Terdapat lapisan batas fluida yang tipis didekat permukaan,
dimana fluida hampir diam terhadap permukaan. Itulah sebabnya mengapa
partikel-partikel debu dapat melekat kipas meskipun kipas sedang berputar
dengan cepat.
Bagian fluida yang memiliki bidang abcd pada beberapa saat memiliki
bentuk abc’d’ beberapa saat kemudian dan menjadi semakin terdistorsi
selama gerakan berlangsung. Maksudnya, fluida berada pada keadaan

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

pertambahan regangan geser yang kontinu. Untuk mempertahakan gerakan


ini, kita harus memberikan gaya konstan F dibagian kanan pada plat atas
untuk membuatnya tetap bergerak dan gaya sama dengan besarnya gaya ke
kiri pada plat bagian bawah untuk mempertahankan agar tidak berubah. Jika
A adalah luas permukaan masing-masing plat, perbandingan F/A adalah
regangan geser yang diberikan pada fluida. Dalam benda padat, regangan
geser sebanding dengan tegangan geser. Dalam fluida regangan geser selalu
bertambah tanpa batas sepanjang tegangan diberikan. Tegangan tidak
tergantung pada regangan geser tapi tergantung pada laju perubahannya.
Laju perubahan regangan, juga disebut laju regangan, sama dengan
perubahan rata-rata dd’ (laju v dari permukaan yang bergerak) dibagi
dengan l yaitu laju perubahan regangan geser = laju regangan = v/l.
(young & freedman, 2002:443).

Viskositas suatu cairan murni atau larutan merupakan hambatan alir cairan.
Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui
tabung berbentuk silinder. Cara ini merupakan salah satu cara yang paling
mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas. Tanpa
menurunkannya, suatu persamaan yang menghubungkan laju aliran cairan
melalui pipa silinder berjari-jari R dan dengan viskositas cairan ŋ adalah:
Jumlah volume cairan yang mengalir melalui pipa per satuan waktu

v/t = π P R4 / 8 ŋ L (1)

ŋ = viskositas cairan
v = total volume cairan
t = waktu yang dibutuhkan cairan dengan volume V untuk mengalir melalui
viskometer

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

P = tekanan yang bekerja pada cairan


L = panjang pipa

Persamaan 1 juga dikenal dengan hukum Poiseuille yang selain berlaku


untuk cairan berlaku untuk gas. Pada viskometer Oswald yang diukur
adalah waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah tertentu cairan untuk mengalir
melalui pipa kapiler dengan gaya yang disebabkan oleh berat cairan itu
sendiri. Pada percobaan sebenarnya, sejumlah tertentu cairan (misalkan 10
cm3, bergantung pada ukuran viskometer) dipipet ke dalam viskometer.
Cairan kemudian dihisap melalui labu pengukur dari viskometer sampai
permukaan cairan turun melewati batas “a”, stop-watch mulai dinyalakan
dan ketika cairan melewati batas “b”, stop-watch dimatikan. Jadi waktu yang
dibutuhkan cairan untuk melalui jarak antara “a” dan “b” dapat ditentukan.
Tekanan P merupakan perbedaan tekanan antara kedua ujung pipa U dan
besarnya diasumsikan sebanding dengan berat jenis cairan. Pengukuran
viskositas yang tepat dengan menggunakan persamaan 1 sukar dicapai. Hal
ini disebabkan nilai R dan L sukar ditentukan secara tepat. Terutama untuk
R, kesalahan pengukuran nilai ini akan sangat besar pengaruhnya karena
nilai ini dipangkatkan 4. Untuk menghindari hal ini dalam praktiknya,
digunakan suatu cairan pembanding. Yang paling sering digunakan adalah
air. Dengan menyusun kembali persamaan 3.10 untuk dua cairan, nilai V, R
dan L akan dapat dihilangkan ( tony, 1993:57).

HUKUM STOKES

Apabila benda padat bergerak dengan kecepatan tertentu dalam medium


fluida kental, maka benda tersebut akan mengalami hambatan yang
diakibatkan oleh gaya gesekan fluida. Gaya gesek tersebut sebanding dengan
kecepatan relatif gerak benda terhadap medium dan viskositasnya.

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

Besarnya gaya gesekan fluida telah dirumuskan sebelumnya sebagai:

F = ŋ Av/z atau

F = A/z ŋ v = k ŋ v (2)

Dimana k adalah koefisien yang besarnya bergantung bentuk geometri


benda. Dari hasil percobaan, untuk benda berbentuk bola dengan jari-jarinya
r diperoleh k = 6 π r. Dengan memasukkan nilai k diperoleh:

F=6πrŋ v (3)

Persamaan ini dinyatakan pertama kali oleh Sir George Stokes (1845) yang
kemudian dikenal dengan hukum stokes. Bila gaya F diterapkan pada partikel
berbentuk bola dalam larutan maka Stokes menunjukkan bahwa untuk aliran
laminar berikut:

F=6πrŋ (4)
Dimana f adalah koefisien gesek partikel.

KOEFISIEN VISKOSITAS

Dalam fluida ideal (fluida tidak kental) tidak ada kekentalan yang
menghambat kekentalan yang menghambat lapisan-lapisan cairan ketika
bergeser satu diatas lainya. Dalam suatu pipa dengan luas penampang yang
sama, setiap lapisan bergerak dengan kecepatan yang sama. Pada fluida
kental, antara lapisan-lapisan caira mengalami gesekan, sehingga kecepatan
aliran tidak seluruhnya sama. Pada bagian tengah disekitar sumbu cairan
mengalir lebih cepat karena lebih leluasa. Sebaliknya disekitar dinding pipa
cairan mengalir lebih lambat, bahkan yang melekat pada dinding sama sekali
tidak bergerak. Gaya tahan lapisan cairan terhadap lapisan lainya dapat
dipandang pada fluida diantara dua plat sejajar. Bidang bagian atas bebas

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

bergerak sedangkan bagian bawah diam. Bila bidang atas digerakan dengan
kecepatan tetap relatif terhadap bidang bawah, maka diperlukan gaya untuk
melawan gaya gesekan yang diakibatkan oleh fluida. Untuk fluida yang
sangat kental seperti madu akan diperlukan gaya yang besar, sedangkan
yang kurang kental seperti air diperlukan gaya yang kecil. Satuan SI untuk
viskositas adalah N s/m2 = Pa s (pascal sekon). Sedangkan menurut sistem cgs
satuan viskositas adalah Poise ( 1 poise = 0,1 Pa s) yang setara dengan dyne
s/cm2 . Satuan cairan mempunyai viskositas absolut atau dinamik 1 poise, bila
gaya 1 dyne diperlukan untuk menggerakan bidang seluas 1 cm2 pada
kecepatan 1 cm/detik terhadap permukaan bidang datar sejauh 1 cm.
Viskositas sering juga dinyatakan dalam sentipoise (1 poise = 100cP)
( yazid, 2005:101).

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

III. PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 . Alat dan Bahan

3.1.1. Alat dan Fungsinya

No Alat Fungsi

1. Viskometer Ostwald untuk mengukur viskositas


2. Pipet 25 ml untuk mengambil zat
3. Piknometer untuk mengukur massa jenis
4. Termostat untuk penahan suhu
5. Stopwatch untuk mengukur waktu

3.1.2 Bahan dan Fungsinya

No Alat Fungsi

1. Gliserol sebagai sampel yang akan diuji


2. Sunlight sebagai sampel yang akan diuji
3. Aseton sebagai membersihkan senyawa organik
4. Aquades sebagai larutan pembanding

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

3.2. Cara Kerja


1. Viskometer yang akan digunakan dibersihkan.
2. Viskometer diletakan di dalam termostat pada kondisi vertikal
3. Cairan dengan jumlah tertentu (10-15 mL) larutan dipipetkan kedalam
reseivoir A sehingga jika cairan dibawa ke reseivoir B dan
permukaannya melewati garis m, reseivoir A kira-kira masih terisi
setengahnya.
4. Termostat diatur pada suhu yang dikehendaki, dibiarkan viskometer
dan isinya selama 10 menit untuk mencapai suhu termostat.
5. Cairan dibawa ke B sampai sedikit di atas garis m dengan mengisap
atau meniup (melalui sepotong selang karet). Waktu yang diperlukan
cairan untuk mengalir dari m ke n dicatat dan pengerjaan ini dilakukan
beberapa kali.
6. Rapat massa cairan ditentukan pada suhu yang bersangkutan dengan
piknometer dan neraca westphal.
7. Pengerjaan 1 sampai 6 dilakukan untuk cairan pembanding (air suling)
dengan menggunakan viskometer yang sama.

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

3.3 Skema Kerja

Viskometer bersih
- diletakkan kedalam termostat dalam posisi vertikal
- dipipet 10 mL cairan kedalam reservoir A hingga
apabila cairan dibawa ke reservoir B, di reservoir A
masih terisi setengahnya

Viskometer berisi larutan


- diatur suhu termostat dan dibiarkan viskometer dan
isinya selama 10 menit
- dibawa cairan ke B sampai sedikit di atas garis m
dengan menghisap atau meniup dan cairan dibiarkan
mengalir bebas
- dicatat waktu alir dari m ke n
- dilakukan beberapa kali
- ditentukan dengan piknometer dan neraca westphal

Rapat massa cairan

Cairan pembanding
- dilakukan langkah yang sama dengan viskometer
yang sama

Hasil

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

3.4 Skema Alat

Keterangan :

a. Batas atas
b. Batas bawah
c. Viscometer Ostwald
d. Termometer

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Percobaan
Massa piknometer kosong =9,238 g
Massa piknometer + aquadest =18,765 g
Massa piknometer + sunlight =18,829 g
Massa piknometer + gliserol =19,625 g
4.2 Perhitungan
1. Membuat Larutan
a. Gliserol 10%
V1 N1 = V2.N2
V1 .87% = 10 %. 50 mL
50 ml.10%
V1 =
87%
=5,74 ml

b. Sunlight 10%
V1.N1 = V2.N2
V1. 100% =50 ml.10%
50 ml.20%
V1 =
100%
=5 ml
1. Menentukan Massa Jenis
a. Massa Jenis Aquadest
m (massa piknometer+aquadest)-(massa piknometer kosong)
ρ= =
v v
(18,765 g-9,28 g)
= 10 mL

= 0,9527 g/mL

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

b. Massa Jenis Gliserol

m (massa piknometer+gliserol)-(massa piknometer kosong)


ρ= =
v v

(19,265g-9,238 g)
= =1,0027 g/mL
10 mL

c. Massa Jenis sunlight

m (massa piknometer+sunlight)-(massa piknometer kosong)


ρ= =
v v

(18,829 g-9,238 g)
= 10 mL

=0,9591 g/mL

3. Tabel Waktu Aliran Cairan

Cairan T 30°C (s) T 40°C (s) T 50℃


Aquadest 1, 11 1, 01 0,91
Sunlight 1, 11 0,91 0,61
Gliserol 3,81 2, 21 1,61

4. Perhitungan Viskositas Cairan


a. Aquadest
Suhu ° C Viskositas (poise)
30 0,7975
40 0,6529
50 0,5468

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

b. Sunlight
Suhu 30°C
ηo .t .ρ
η=
t o .ρo

0,7975poise x 1,11 s x 0,9591gr/ml


= 1,11s x 0,9527gr/ml

= 0,803 poise

Suhu 40°C

ηo .t .ρ
η=
t o . ρo

0,6529 poise x 0,91s x 0,9591 gr/ml


=
1,01 s x 0,9527 gr/ml

=0,5922 poise

Suhu 50℃

ηo .t .ρ
η=
t o . ρo

0,5468 poise x 0,61s x 0,9591 gr/ml


=
0,91 s x 0,9527 gr/ml

=0,3690 poise

c. Gliserol
Suhu 30°C
ηo .t .ρ
η=
t o . ρo
0,7975poise x 3,81 s x 1,0027gr/ml
=
1,11s x 0,9527gr/ml
=2,881 poise

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

Suhu 40°C

ηo .t .ρ
η= t o . ρo

0,6529poise x 2,21s x 1,0027gr/ml


=
1,01s x 0,9527gr/ml
=1,504 poise

Suhu 50℃

ηo .t .ρ
η=
t o . ρo

0,5468poise x 1,61s x 1,0027gr/ml


=
0,91s x 0,9527gr/ml

= 1,0185 poise

5. Menentukan fluiditas
a. Sunlight
Suhu 30°C
1 1
∅= = =1,245poise-1
η 0803 poise

Suhu 40°C
1 1
∅= = =1,6886 poise-1
η 0,5922poise

Suhu 50℃
1 1
∅= = =2,710 poise-1
η 0,3690poise

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

b. Gliserol
Suhu 30°C
1 1
∅= = =0,347 poise-1
η 2,881 poise
Suhu 40°C
1 1
∅= = =0,665poise-1
η 1,504 poise

Suhu 50℃
1 1
∅= = =0,9818 poise-1
η 1,0185poise

6. Persamaan Regresi
a. sunlight
Tabel Hasil
T °C T(K) 1/T(x) Ln η(y) η
30 303 3,3.10-3 -0,219 0,803
40 313 3,2. 10-3 -0,524 0,5922
50 323 3,1. 10-3 -0,997 0,3690

Tabel Regresi
x y x.y x2
3,3.10-3 -0,219 -0,723.10-3 10,9.10-6
3,2.10-3 -0,524 -1,677.10-3 10,2.10-6
3,1.10-3 -0,997 -3,091.10-3 9,6.10-6

∑ = 9,6.10-3 ∑ =-1,74 ∑ =-5,491.10-3 ∑ =30,71.10-6


X X XY X2

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019


X =3,2.10-3 −Y= -0,58

n. ∑ xy - ∑ x . ∑ y
B= 2
n. ∑ x 2 -( ∑ x)
3(-5,491. 10-3 )-(9,6.10-3 )(-1,74)
B=
3(30,71.10-6 )–(9,6.10-3 )²
0,231.10-3
B= = -7,7 . 10³
-0,03.10-6

A =Y-Bx

=-0,58- ((7,7.103 )(3,2.10-3 ))

=-0,58+24,6
= 24,06
Persamaan Regresi
Y=A+Bx=24,06-7,7.103 x
b. Gliserol
Tabel Hasil
T °C T(K) 1/T(x) Ln η (y) η
30 303 3,3.10-3 1,058 2,881
40 313 3,2. 10-3 0,408 1,504
50 323 3,1.10-3 0,018 1,0185

Tabel Regresi
x y x.y x2
3,3.10-3 1,058 3,49.10-3 10,9.10-6
3,2.10-3 0,408 1,31.10-3 10,2.10-6
3,1.10-3 0,018 0,056.10-3 9,6.10-6

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

∑ = 9,6.10-3 ∑ =1,484 ∑ =4,86.10-3 ∑ =30,71.10-6


X X XY X2

− −
X= 3,2.10-3 Y=0,495

n. ∑ xy- ∑ x. ∑ y
B= 2
n. ∑ x 2 -( ∑ x)

3(4,86. 10-3 )-(9,6.10-3 )( 1,484)


B=
3(30,71.10-6 )-(9,6.10-3 )²
(14,58. 10-3 )-(14,25.10-3 )
B=
(92,13.10-6 )-(92,16.10¯6 )
0,33.10-3
B= =- 11.10³
-0,03.10-6

A= Y-Bx
= 0,495-(-11.103 )(3,2.10¯3 )
= 0,495+35,2=35,695

Persamaan Regresi
Y = A+Bx
= 35,695-11.10³x

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

4.3 Grafik

1
1/T Vs ln η Gliserol
1

1
ln η

0
3.3.10-3 3.2. 10-3 3.1.10-3
1/T

1/ T Vs ln η Sunlight
0
3.3.10-3 3.2. 10-3 3.1. 10-3
-0.2

-0.4
ln η

-0.6

-0.8

-1

-1.2
1/T

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

5.2 Pembahasan
Pada percobaan ini, telah dilakukan percobaan untuk menentukan viskiositas
suatu cairan yang berdasarkan fungsi suhu. Adapun cairan yang digunakan
pada percobaan kali ini adalah air sebagai pembanding, mamalime dan
gliserol sebagai sampel. Pada percobaan ini, dilakukan dengan
memvariasikan suhu, yaitu 30℃, 40℃ dan 50℃.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam percobaan ini, dapat dilihat
bahwa nilai viskositas berbanding terbalik dengan nilai suhu, dimana
semakin tinggi suhu yang diberikan, maka nilai viskositas suatu cairan akan
semakin rendah pula. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah suhu yang
diberikan, maka nilai visositas cairan tersebut akan semakin besar juga. Hal
ini disebabkan karena pada saat suhu dinaikkan, molekul – molekul pada
cairan tersebut akan bergerak bebas, sehingga jarak antar partikel –
partikelnya akan merenggang, hal ini menyebabkan gaya tarik menarik antar
molekulnya akan semakin kecil, dan menyebabkan cairan tersebut akan
semakin encer, sehingga nilai viskositas cairan tersebut akan semakin rendah.
Dari percobaan yang telah dilakukan, semakin besar suhu yang
diberikan, maka nilai fluiditas cairan yang diperoleh akan semakin tinggi
pula. Artinya, nilai fluiditas suatu cairan berbanding lurus dengan nilai suhu
cairan tersebut. Sehingga didapatkan bahwa nilai fluiditas cairan tersebut
akan berbanding terbalik dengan nilai viskositas cairan tersebut. Hal ini
diakibatkan karena jika suhu semakin besar, maka molekul – molekul cairan
akan terurai, sehingga nilai viskositas akan semakin kecil, karena jari – jari
cairan tersebut menjadi besar karena terurainya partkel partikel cairan
tersebut.
Pada praktikum ini, mancari nilai viskositas menggunakan metode
Ostwald. Viskositas cairan berfungsi dari ukuran dan permukaan molekul,
gaya tarik menarik molekul dan struktur cairan tiap molekul dalam cairan

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

dianggap berbeda dalam keadaan setimbang, sehingga sebelum suatu lapisan


melewati lapisan lain, akan memerlukan energi tertentu.
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada praktikum ini adalah pada
saat pemindahan cairan yang telah dipanaskan dalam viscometer, perubahan
suhu akan mempengaruhi data yang akan didapatkan. Selain itu, pada saat
percobaan berlangsung, juga dilakukan perhitungan waktu alir cairan
tersebut. Dimana didapat cairan yang memiliki nilai viskositas yang lebih
kecil, maka akan mengalami waktu alir yang lebih kecil pula, dan suhu yang
tinggi akan menyebabkan waktu aliran cairan yang cepat pula. Pada
praktikum kali ini, air memiliki waktu alir yang lebih cepat dibandingkan
mamalime dan gliserol. Hal yang menyebabkan waktu alir air lebih cepat
karena viskositas air rendah.

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

VI. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1) Nilai viskositas berbanding terbalik dengan suhu, semakin tinggi suhu
maka nilai viskositas akan semakin kecil.
2) Fluiditas berbanding lurus dengan suhu dan berbanding terbalik dengan
viskositas.
3) Semakin tinggi suhu cairan, maka akan semakin kecil waktu alir yang
didapatkan.
6.2. Saran
Agar percobaan selanjutnya mendapatkan hasil yang lebih baik, maka
sebaiknya:
1) Paham dengan prosedur kerja yang akan dilakukan.
2) Teliti dalam menentukan aktu alir.
3) Teliti dan tepat pada saat melihat aliran cairan dalam viscometer.
4) Teliti dalam mengatur suhu.
5) Menggunakan alat proteksi diri yang dibutuhkan.

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

DAFTAR PUSTAKA
Bird , Tony . : Kimia Fisik untuk Universitas ; PT Gramedia Pustaka Utama;
Jakarta,1993.
Yazid , Estien. : Kimia Fisika untuk Paramedis. ; C.V. Andi Offset ;
Yogyakarta,2005.
D. Young, Roger A ; Freedman, T.R. : Fisika Universitas Edisi Kesepuluh Jilid
I ; Erlangga ; Jakarta.

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

Lampiran 1 : Tugas Sebelum Pratikum


1. Apakah yang dimaksud dengan bilangan reynold dan bagaimanakah
hubungannya dengan aliran laminar?
Jawab : Bilangan reynold adalah bilangan sejati yang harga numeriknya
tetap sama pada sembarang sistem yang ada.Hubunganya dengan aliran
laminer adalah apabila bilangan reynold memiliki 0 – 2000 akan
menunjukkan bahwa arus zat alir tersebut adalah laminer.
2. Sebutkan cara lain yang dapat digunakan untuk menentukan viskositas
cairan! berikan penjelasan singkat!
Jawab : Cara lain untuk menunjukkan viskositas adalah dengan metode
Stokes,pada metode ini bola dijatuhkan pada cairan yang akan
ditentukan viskositasnya.Setelah bola jatuh tersebut memiliki kecepatan
yang konstan,diukur waktu jatuhnya dari ketinggian yang telah
dtentukan sebelumnya.

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

Lampiran 2: Analisis Artikel Ilmiah

I. Judul Artikel Ilmiah : Pengaruh viskositas leleh pada efisiensi termal untuk
ekstruksi sekrup tunggal HDPE
II.Tujuan Penelitian: Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui efek
reologi polimer pada efisiensi termal dari proses ekstruksi dengan
menggunakan nilai berat molekul berbeda dari HDPE diekstruksi pada
berbagai suhu
III.Skema kerja:
Kopolimer densitas tinggi
Petis Ikan

-diekstruksi menggunakan ekstruded sekrup tunggal


-diekstrusin pada berbagai kecepatan dan tekanan
-diatur suhunya
-digunakan dieadaptor untuk proses ekstruksi
-dicatat suhu selama 30 detik
Hubungan variasi tekanan
dengan suhu leleh

Polietilena

-diekstruksi menggunakan ekstruded sekrup tunggal


-diekstrusin pada berbagai kecepatan dan tekanan
-diatur suhunya
-digunakan dieadaptor untuk proses ekstruksi
-dicatat suhu selama 30 detik

Hubungan variasi tekanan


dengan suhu leleh

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

IV. Hasil dan pembahan: sifat fisik dari HDPE sangat dipengaruhi oleh berat
molekul dan distribusinya. Jika berat molekul suatu HDPE naik maka
suhunya akan mengalami peningakatan.ika suhu pada HDPE mengalami
peningkatan akan menyebabkan viskositasnya menurun.
V.Hubungan artikel dengan pratikum: Pada artikel dilakukan percobaan
untuk mengetahui pengaruh viskositas leleh dan perubahan suhu pada
HDPE. Sedangkan pada praktikum dilakukan percobaan mengenai pengaruh
viskositas suatu cairan terhadap viskositasnya. Dari artikel dan praktikum
didapatkan pengaruh dari suhu dan viskositasnya yang berbanding terbalik.
Dimana, jika suhunya meningkat maka viskositasnya akan menurun dan
sebaliknya.

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

Lampiran 3: Simbol-simbol yang digunakan

No Simbol Keterangan
1. η Viskositas Larutan
2. ŋo Viskositas Pelarut
3. θ Fraksi Volume Zat Terlarut
4. t Waktu Alir Larutan
5. to Waktu Alir Pelarut

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu


Pratikum Kimia Fisika I
Tahun Ajaran 2018/2019

Lampiran 4. Struktur Senyawa Utama


No Nama Rumus Molekul Struktur

1 Aseton C3H6O
H3C CH3

2 Gliserol C3H8O3

3 Aquades H2O

Viskositas Cairan Sebagai Fungsi Suhu

Anda mungkin juga menyukai