Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembelajaran bumi dan antariksa di sekolah dasar sangat penting. Hal ini dikarenakan
peserta didik di sekolah dasar masih memiliki pemikiran kongkrit. Untuk itu kami bekerja
kelompok menyusun makalah ini untuk membahas inti dari permasalahan tersebut diatas.
Hasil dari pembahasan kerja kelompok kami tuangkan dalam bentuk makalah ini dan semoga
dapat bermanfaat untuk kita dan pembaca yang budiman.

Akhirnya semoga pembahasan yang kami susun dalam makalah ini dapat dijadikan
bekal oleh kita sebagai mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar khususnya sebagai bekal
kelak. Kami mohon maaf apabila terdpaat kekeliruan dan kesalahan dalam pembahasan kami.
Harapan dan niat baik kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat buat kita semua, mari kita
budayakan belajar seumur hidup.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana gerakan planet?


2. Bagaimana proses terjadinya gerhana?
3. Apa yang dimaksud teori kalender?
4. Apa saja pembagian musim dan perbedaannya?

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Memahami gerakan planet


2. Memahami proses terjadinya gerhana
3. Mengetahui pembagian kalender
4. Mengetahui pembagian musim dan perbedaannya

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 GERAK PLANET


Telah di ketahui bahwa ilmuwan yang mencetuskan tentang gerak planet pada
awalnya adalah ilmuwan ahli Matematika dan Astronomi Johanes Kepler.
Karya Kepler sebagian dihasilkan dari data-data hasil pengamatan yang
dikumpulkan Ticho Brahe mengenai posisi planet-planet dalam geraknya di luar angkasa.
Hukum ini telah dicetuskan Kepler setengah abad sebelum Newton mengajukan ketiga
Hukum-nya tentang gerak dan hukum gravitasi universal. Di antara hasil karya Kepler,
terdapat tiga penemuan yang sekarang kita kenal sebagai Hukum Kepler mengenai gerak
planet.
Hukum I Kepler

Lintasan setiap planet ketika mengelilingi matahari berbentuk elips, di mana


matahari terletak pada salah satu fokusnya.

Kepler tidak mengetahui alasan mengapa planet bergerak dengan cara demikian.
Newton menemukan bahwa ternyata hukum-hukum paman Kepler ini bisa diturunkan
secara matematis dari hukum gravitasi universal dan hukum gerak Newton. Perhatikan orbit
elips yang dijelaskan pada Hukum I Kepler. Dimensi paling panjang pada orbit elips disebut
sumbu mayor alias sumbu utama, dengan setengah panjang a. Setengah panjang ini disebut
sumbu semiutama alias semimayor.

2
Pada Persamaan Hukum Gravitasi Newton, telah kita pelajari bahwa gaya tarik
gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak (1/r2), di mana hal ini hanya bisa terjadi
pada orbit yang berbentuk elips atau lingkaran saja.

Hukum II Kepler

Luas daerah yang disapu oleh garis antara matahari dengan planet adalah sama
untuk setiap periode waktu yang sama.

Hukum III Kepler

Kuadrat waktu yang diperlukan oleh planet untuk menyelesaikan satu kali orbit
sebanding dengan pangkat tiga jarak rata-rata planet-planet tersebut dari matahari. Jika
T1 dan T2 menyatakan periode dua planet, dan r1 dan r2 menyatakan jarak rata-rata mereka
dari matahari, maka

2.1.1 Perbedaan Rotasi Dan Revolusi


Rotasi Bumi
Bumi merupakan salah satu dari delapan
planet dalam tata surya. Dalam berevolusi,
planet-planet memiliki lintasan atau orbit yang
tetap. Bumi berotasi pada porosnya. Rotasi
adalah berputar pada sumbunya. Bumi berotasi
dari arah Barat ke Timur.

3
Akibat rotasi bumi adalah:
 Terjadinya pergantian siang dan malam, bagian bumi yang menghadap ke matahri
akan mengalami siang hari dan baian yang membelakangi matahari mengalami malam
hari. Selama 12 jam akan bergantian yang tadinya malam berganti menjadi siang
begitu juga yang tadinya siang berganti malam.
 Terjadinya gerakan semu matahari, matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat
mengitari bumi, seolah-olah matahari terbit dari sebelah timur dan terbenam di
sebelah barat.
 Terjadinya perbedaan waktu. Terdapat perbedaan waktu di tempat-tempat yang
berbeda letak meridiannya. Setiap 1° berbeda 4 menit atau setiap 15° berbeda 1 jam.
Atas dasar inilah diadakan pembagian wilayah waktu. Seperti di Indonesia daerah
yang terletak antara 95° BT sampai 141° BT dibagi menjadi 3 wilayah waktu, yaitu:
1) Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) berada di antara garis bujur 95°BT dan
105°BT
2) Waktu Indonesia Bagian Tengan (WITA) berada antara garis bujur 105°BT dan
120°BT
3) Waktu Indonesia Timur (WIT) berada di antar garis bujur 120°BT dan 135°BT
Kota Greenwich dekat London Inggris ditetapkan sebagai garis bujur 0°.
 Terjadi penggembungan di bagian tengah dan terjadi pemampatan di daerah kutub.

Pembagian waktu Indonesia

Revolusi Bumi

Selain berotasi pada porosnya, bumi pun beredar mengitari matahari atau berevolusi
mengitari matahari.
Bila diperhatikan matahari terbit sebelah timur tidak selalu pada tempat yang tetap,
kadang-kadang agak sebelah utara atau sebelah selatan. Ini disebabkan karena lintasan
peredaran bumi elips.dan poros bumi tidak tegak lurus melainkan miring sekitar 23,5°.

4
Gambar Empat posisi muka bumi terhadap matahari

Gambar menunjukkan empat kedudukan bumi pada orbitnya yang terjadi pada
tanggal 21 Maret, 21 Juni, 23 September, dan 22 Desember.
Akibat revolusi bumi terjadi peredaran semu matahari yaitu matahari seolah-olah
melakukan pergeseran dari utara ke selatan khatulistiwa. Akibat lain, Indonesia
memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

2.1.2 Revolusi Dan Rotasi Bulan


Bulan adalah satelit bumi.
Bulan melakukan tiga gerakan
sekaligus, yaitu berotasi pada
porosnya, beredar mengelilingi
bumi, dan bersama bumi beredar
mengelilingi matahari.
Periode revolusi bulan
mengelilingi Bumi ternyata sama
dengan periode rotasinya.
Artinya, kecepatan bulan
mengitari bumi sama dengan
rotasi pada porosnya.
Akibatnya, permukaan bulan terlihat dari bumi selalu sama. Sama halnya
dengan planet, bulan tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi bulan tampak terang
pada malam hari.

5
Ini dikarenakan bulan memantulkan cahaya dari matahari. Penampakan bulan
dari bumi tidak sama. Perubahan penampakan bulan tersebut dinamakan fase-fase
bulan, di antaranya bulan sabit, bulan purnama bulan, bulan separuh, dan bulan susut.

2.2 Proses Gerhana


Dalam tatasurya bumi dan bulan merupakan benda langit yang gelap, seperti
planet lainnya.Bulan tampak bercahaya pada malam hari karena pemantulan cahaya
dari Matahari.Bumi beredar mengelilingi matahari dan bulan beredar mengelilingi
bumi. Setiap sebulan sekali, bulan akan berada antara bumi dan matahari, saat seperti
itu disebut fase bulan baru. Jika saat itu matahari, bulan dan bumi berada dalam satu
garis lurus, maka bayangan bulan akan mengenai bumi. Peristiwa tersebut dinamai
dengan gerhana matahari.Kebalikannya, bila bulan berada dalam bayangan bumi,
yaitu pada kedudukan matahari, bumi dan bulan ketiga-tiganya terletak pada garis
lurus, maka terjadi gerhana bulan.Pada saat itu, bulan berada dalam fase bulan
purnama.

Gambar: Kedudukan Matahari, Bumi dan Bulan saat terjadi gerhana.


Jika lintasan bulan mengelilingi bumi berimpit dengan lintasan bumi
mengelilingi matahari (eklipstika), maka dapat dipastikan pada setiap bulan baru akan
terjadi gerhana matahari dan setiap bulan purnama akan terjadi gerhana bula. Tetapi
kenyataannya tidak demikian, karena lintasan bulan mengelilingi bumi tidak berimpit
dengan ekliptika, melainkan agak miring dengan besar kemiringan 15 derajat.Setiap
bulan berkedudukan diantara matahari dan bumi disebut dalam kedudukan
berkonjungsi, sedangkan saat bulan berkedudukan matahari-bumi-bulan, maka bulan
dikatakan berkedudukan beroposisi.

6
1. Gerhana Bulan (Lunar Eclipses)

Gambar: Proses Terjadinya Gerhana Bulan


Bumi dan bulan memperoleh pancaran sinar matahari membentuk bayangan
yang berentuk kerucut.Bayangan bulan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian gelap
yang disebut umbra dan bagian yang tidak begitu gelap disebut penumbra.

Gambar: Bayangan Umbra dan Penumbra Bulan

Demikian juga bumi memiliki bayangan umbra dan penumbra seperti yang
terjadi pada bulan.Gerhana bulan terjadi, bila lintasan peredaran bulan dan
ekliptika berimpitan.Pada saat bulan dan matahari beroperasi (bertentangan),
maka terjadi gerhana bulan total.Hal itu terjadi karena bulan seluruhnya memasuki
kerucut bayangan inti (umbra) bumi.Jika sebagian saja dari bulan masuk kedalam
bayangan umbra bumi, terjadi gerhana bulan partial (sebahagian). Tetapi bila
bulan memasuki bayangan penumbra saja, maka tidak akan terjadi gerhana.
Gerhana bulan partial dapat terjadi sesudah maupun sebelum terjadi gerhana
bulan total.

7
Gambar: Bentuk-bentuk Gerhana Bulan.
a. Jenis-jenis Gerhana Bulan
Gerhana bulan dapat dibagi menjadi 3:
1) Gerhana Bulan Total
a) Gerhana bulan total negatif yaitu gerhana bulan yang berwarna merah,
tapi tidak merata.
b) Gerhana bulan total positif yaitu gerhana bulan yang melalui titik pusat
umbra dan warna merah bulan merata.
2) Gerhana Bulan Sebagian
Bagian bumi, tidak semuanya menutupi bulan, sehingga ada bagian bulan
yang terkena cahaya matahari.
3) Gerhana Bulan Penumbra
Bulan pada posisi penumbra sehingga bentuk bulan terlihat.
b. Beberapa hal penting dari gerhana bulan:
1) Gerhana bulan hanya akan terlihat pada bulan purnama dan bulan pada
jarak 12 derajat dari simpul (node).
2) Pada gerhana bulan, bagian bulan sebelah kiri (timur) yang akan tertutup
lebih dahulu kemudian berakhir pada bagian sebelah kanan (barat).
3) Dalam satu bulan sinodis, satu kali kemungkinan terjadi gerhana bulan.
4) Pada gerhana bulan total, seluruh peristiwa berlangsung 220 menit, 2 x 60
menit untuk 2 kali gerhana partial dan 100 menit berlagsungnya gerhana
total.
5) Pada gerhana bulan, gejalanya dapat dilihat di seluruh bagian bumi yang
pada waktu itu dapat melihat bulan.
6) Bagian bulan yang tertutup tidak member cahaya sebab bulan tidak
mempunyai cahaya sendiri.

8
2. Gerhana Matahari (Solar Eclipses)

Gerhana matahari mungkin terjadi jika:


1) Kerucut bayang-bayang bulan cukup panjang untuk mengena bumi.
2) Bulan berada disimpul (node) atau pada jarak tertentu dari simpul.
3) Bulan pada kedudukan konjungsi (searah matahari) dengan matahari (bulan
baru).

Gambar : Terjadinya Gerhana

9
Ada tiga jenis gerhana matahari, yaitu:

a. Gerhana Matahari Total, terjadi pada saat jarak bulan dengan matahari pada
posisi paling dekat (563.319 km) sehingga bayangan inti bulan dapat jatuh ke
bumi.
b. Gerhana Matahari Partial, terjadi pada saat bulan berada pada daerah
bayangan penumbra sehingga ada bagian matahari yang terlihat normal.
c. Gerhana Matahari Cincin, terjadi kalau jarak bulan mencapai jarak terjauh dari
bumi (405.530 km), maka kerucut baying-bayang inti atau umbra tidak sampai
ke bumi, sehingga permukaan bumi hanya dikenai oleh perpanjangan umbra.
Pengamat gerhana akan melihat matahari tampak sebagai cincin putih di
sekitar bola hitam.

Gambar : Jenis-jenis Gerhana Bulan


Beberapa hal penting mengenai gerhana matahari:
1) Gerhana matahari akan terjadi jika bulan baru berada pada jarak 17 derajat
dari salah satu titik simpul.
2) Dalam satu bulan kemungkinan terjadi dua kali gerhana matahari.
3) Bagian matahari yang tertutup lebih dahulu adalah bagian matahari sebelah
kanan (barat).
4) Gerhana matahari hanya terlihat pada sebagian permukaan bumi saja, yaitu
permukaan yang tertutup oleh bayangan-bayangan bulan.
5) Gerhana matahari total (paling lama hanya tujuh menit) hanya terlihat di
daerah sempit di permukaan bumi dan diluar daerah itu hanya terlihat gerhana
sebagian.
6) Pada gerhana matahari, sebenarnya matahari tidak kehilangan cahayanya,
melainkan hanya sebagian cahayanya tidak sampai ke bumi karena terhalang
bulan.
3. Frekuensi Terjadinya Gerhana

10
Gerhana bulan lebih sering kita lihat daripada gerhana matahari total, karena
daerah di bumi yang mengalami gerhana matahari total hanya merupakan jalur
yang sempit. Diameter umbra di permukaan bumi paling besar hanya 264 km.
Namun gerhana bulan dapat dilihat di semua tempat di bumi yang sedang malam
hari.
4. Terulangnya Gerhana yang Serupa
Beberapa macam bulan:
1 bulan sinodis = waktu bulan dari suatu fase ke fase itu kembali
= 29, 5306 hari
1 bulan draconitis = waktu bulan dari dan ke suatu keduduka yang sama
terhadap garis simpul
= 27,2222 hari
1 bulan anomalistic = waktu bulan dari dan ke suatu kedudukan yang sama
terhadap perigee
= 27,5545 hari
Gerhana bulan yang serupa akan terulang bila:
1) Bulan pada fase yang sama (bulan baru atau purnama)
2) Kedudukan bulan terhadap garis simpul sama
3) Jarak bumi dengan bulan sama
Jelas bahwa :
Syarat 1 dicapai setiap kelipatan bulan sinodis
Syarat 2 dicapai setiap bulan draconitis
Syarat 3 dicapai setiap bulan anomalis
Hal ini terjadi anatara lain setiap:
223 bulan sinodis : 6585,321 hari
242 bulan draconitis : 6585,357 hari
239 bulan anomalis : 6585,538 hari
Selang waktu itu kira-kira 18 tahun.
Jangka waktu berulangnya gerana serupa ini telah dicatat oleh orang-orang
Babylonia beberapa abat sebelum masehi. Selang waktu itu disebut periode saros.
Cara ini dapat digunakan dalam meramalkan gerhana. Gerhana yang serupa baik
gerhana matahari maupun gerhana bulan, akan terulang pada setiap periode saros.
Gerhana yang berurutan dalam selang 18 tahun itu dikatakan dalam seri saros

11
yang sama. Tentu dalam selang 18 tahun itu banyak terjadi gerhana tapi tidak pada
seri yang sama.
Karena 223 bulan sinodis tidak tepat sama dengan 242 bulan draconitis dan 239
bulan anomalis, pada gerhana pada satu saros tidak akan tepat sama. Dalam satu
seri, gerhana yang mirip akan terjadi setiap 18 tahun. Pada gerhana-gerhana
berikutnya perbedaan ini mungkin besar. Setelah kira-kira 70 kali gerhana dalam
suatu seri saros, garis simpul akan keluar dari batas ekliptis dan gerhana dalam
seri itu selesai.

2.3 Teori Kalender

Kalender bedasarkan bahasa berarti hari pertama, (Colondro= hari pertama)


berasal dari bahasa Yunani. Untuk menentukan perhitungan waktu manusia
berpedoman pada benda- benda langit oleh sebab itu ada dua sistem penetapan
tanggal dengan patokan bulan disebut penanggalan komariah ( qomaru=bulan) berasal
dari bahasa Arab atau tahun komariah.

Penanggalan yang berdasarkan pada gerakan matahari disebut penaggalan


Syamsiyah (syamsun= matahari) selanjutnya disebut juga tahun masehi.

2.3.1 Tahun Qamariyah


Bulan mengelilingi bumi rata-rata 29,5 hari. Patokan penanggalan bagi
tahun qamariah adalah peredaran bulan mengelilingi matahari.
Untuk menentukan penanggalan ini sering orang mengamati bulan pada
saat tenggelam matahari (ru”yat) untuk menentukan “colondro” hari pertama
dari bulan selanjutnya. Dalam penggalan qamariyah lamanya hari dalam satu
bulan 29 hari atau 30 hari. Oleh sebab itulah setiap tahun orang islam
berlebaran (Idul fitri) selalu lebih awal berkisar antara 10 atau 11 hari dari
tahun syamsyah .

2.3.2 Tahun Syamsiyah (Tahun soler)


Untuk keperluan perhitungan dalam setahun sangat penting karena
berhubungan denga musim (seasons) apalagi bagi pertanian seperti negara kita
ini. Pergantian musim ternyata bergabung pada kedudukan kita terhadap titik
Aries, yang sebenarnya adalah gerakan bumi mengelilingi matahari (revolusi).

12
Dalam waktu 365,244 hari atau 365 hari 5 jam 48 menit 40 detik bumi
mengelilingi matahari satu kali. Dengan nilai yang demikian kita tidak dapat
menntukan penanggalan, maka di bulat kan menjadi 365,25 hari sehingga
setiap 4 tahun sekali penanggalan akan mendapat tambahan satu hari
(sebenarnya kurang) sehingga setiap tahun dari kelipatan 4, hari dalm bulan
februari di tambah 1 hari sehingga ada tanggal 29 februari disebut juga tahun
KABISAT. Untuk tahun yang bertepatan dengan abad yang seperti tahun
1700, 1800,1900 bukan tahun kabisat karena tidak habis dibgi 400 , sedangkan
tahun abad yang habis dibagi 400 dapat di sebut / di hitung sebagai tahun
kabisat misalnya tahun 2000 atau tahun 2400.

2.4 Pembagian Musim

Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan


revolusi bumi. Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Pada saat
bumi berevolusi, posisi bumi berada pada kemiringan 23,5º ke arah Timur Laut dari
sumbu Utara-Selatan bumi. Pada saat kutub utara condong ke matahari, bagian utara
bumi menjadi lebih dekat ke matahari. Hal tersebut menyebabkan musim panas di
bagian utara bumi, sedangkan bagian selatan bumi berada paling jauh dari matahari
yang menyebabkan terjadinya musim dingin. Di antara keduanya terdapat musim
semi dan musim gugur. Untuk membedakan bagian utara dan selatan bumi, ditetapkan
sebuah garis yang ditarik dari timur ke barat. Garis ini disebut garis lintang, bagian

13
utara bumi disebut lintang utara, bagian selatan bumi disebut lintang selatan. Titik nol
atau nol derajat (0o) berada pada garis khatulistiwa. Semakin ke utara, derajat
posisinya semakin besar dan maksimum berada pada titik 90o.
Garis lintang menandakan zona iklim di bumi. Diantara garis khatulistiwa,
terdapat daerah yang diapit oleh garis cancer dan capricorn (23,27o LU – 23,27oLS)
yang merupakan daerah tropis, dimana matahari bersinar sepanjang siang hari. Di sini
hanya ada dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Untuk daerah antara
23,27oLU-66,33oLU dan 23,27oLS-66,33oLS disebut daerah subtropis. Terdapat 4
musim di daerah subtropis; musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim
semi. Sedangkan daerah dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan (90oLU dan 90oLS)
pergantian siang dan malamnya tidak dapat ditentukan dengan pasti.
2.4.1 Musim Iklim Sedang
2.4.1.1 Musim Semi
Musim semi adalah satu dari empat musim di daerah subtropis,
peralihan dari musim dingin ke musim panas.
Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21
Maret hingga 21 Juni , sementara di belahan selatan bumi musim semi
dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember . musim
semi terjadi setelah musim dingin, di mana tumbuh-tumbuhan mekar
kembali, karna itulah musim semi juga disebut musim bunga. Musim
semi membuat siang hari menjadi lebih panjang daripada malam hari.
Hawa di musim semi biasanya terasa agak panas karena menjelang
musim panas. Berbeda dengan musim gugur yang udaranya terasa agak
dingin karena menjelang musim dingin.
2.4.1.2 Musim Panas
Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa
sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi
pada waktu yang berbeda-beda.
Di belahan utara bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21
Juni hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi musim
panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret.
Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan sekolah.
Pada musim ini orang-orang di negara-negara subtropis tersebut biasa
ke pantai untuk berjemur. Selain itu, pada musim panas buah-buahan

14
dan tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan
penuhnya.Musim panas juga biasanya untuk bersenang-senang,seperti
membaca ditaman. Ada juga orang-orang yang mengambil kelas-kelas
pelajaran musim panas untuk menambah pengetahuan.
2.4.1.3 Musim Gugur
Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah
beriklim sedang, dan merupakan masa peralihan dari musim panas ke
musim dingin.
Dalam zona beriklim sedang di bumi, musim gugur merupakai
musim panen bagi tanaman-tanaman yang ditanam atau bersemi pada
musim semi, dan pepohonan peluruh meluruhkan daun-daunnya
(sehingga disebut sebagai musim gugur atau rontok). Musim gugur
biasanya dimulai setelah terjadinya ekuinoks dengan pergerakan
matahari meninggalkan zona tersebut. Panjang hari menjadi semakin
singkat dan suhu mulai menurun. Musim ini juga ditandai dengan
meningkatnya presipitasi.
Di belahan utara bumi, musim gugur kalender/astronomi
berlangsung sejak tanggal 23 September (ekuinoks ke selatan) hingga
21 Desember, sementara di belahan selatan bumi musim gugur dimulai
tanggal 21 Maret (ekuinoks ke utara) dan berakhir tanggal 21 Juni. Dari
sudut pandang meteorologi, musim gugur dimulai pada tanggal 1
September dan berakhir 30 November untuk belahan utara bumi,
sedangkan untuk belahan selatan dimulai tanggal 1 Maret dan berakhir
31 Mei. Sistem penanggalan lain memiliki kriteria awal yang berbeda,
misalnya kalender Irlandia yang mengikuti putaran Keltik menghitung
bulan-bulan Agustus, September, dan Oktober sebagai musim gugur.
Meskipun hari-hari mulai memendek di bulan Juli atau Agustus
di belahan utara bumi dan dalam bulan Januari dan Februari di selatan,
biasanya pada September atau Maret matahari terbenam lebih awal.
2.4.1.4 Musim Dingin
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di
bumi. Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang
beriklim subtropis dan sedang.

15
Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21
Desember hingga 21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim
dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September.

2.4.2 Musim Iklim Tropis


2.4.2.1 Musim Kemarau
Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah
tropis yang dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim
kemarau, curah hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau
20 mm per dasarian) selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah
tropika di Asia Tenggara dan Asia Selatan, Australia bagian timur laut,
Afrika, dan sebagian Amerika Selatan mengalami musim ini.
Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam
wilayah dua musim.
2.4.2.2 Musim Penghujan
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri
meningkatnya curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya
dalam jangka waktu tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal
di wilayah dengan iklim tropis. Secara teknis meteorologi, suatu
wilayah memasuki musim hujan apabila besarnya curah hujan dalam
satu dasarian sama atau lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh
beberapa dasarian berikutnya. Permulaan musim hujan bisa terjadi
lebih awal (maju), sama, atau lebih lambat (mundur) daripada
normalnya (rata-rata dari periode 30 tahun yang ditetapkan.
Berdasarkan besarnya curah hujan, musim hujan bersifat normal (85%
- 115% dari rerata catatan 30 tahun), bersifat atas normal (lebih
daripada 115% dari rerata catatan 30 tahun), atau bersifat bawah
normal (kurang dariada 85% dari rerata catatan 30 tahun). Apabila
dasarian berikutnya belum menunjukkan konsistensi curah hujan,
kondisi cuaca dianggap sebagai peralihan musim (pancaroba).
Di daerah tropis, musim hujan bergantian dengan musim
kemarau (musim kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu
matahari tahunan. Pergerakan matahari mengubah peta suhu udara dan
permukaan tanah dan samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan

16
mengubah konsentrasi uap air di udara. Biasanya musim hujan terjadi
pada bagian bumi yang tengah mengalami posisi zenith peredaran semu
matahari.

2.4.3 Manfaat Perubahan Musim


Perubahan musim ini memberikan dampak bagi kehidupan di bumi.
Perbedaan iklim untuk daerah tropis, subtropis dan daerah kutub juga
memberikan dampak bagi kehidupan hewan dan tumbuhannya. Dampak
perubahan musim yang berbeda memberikan ciri yang berbeda pada tanaman
dan hewan yang hidup di daerah tersebut.
2.4.3.1 Daerah Tropis
Memiliki ciri-ciri beriklim panas, matahari bersinar sepanjang
tahun, perubahan suhu antara Januari hingga Desember sangat sedikit,
curah hujan sangat tinggi. Terdapat ribuan spesies tumbuhan yang
dapat membentuk suatu hutan tropis dengan ciri-ciri sebagai berikut.
 Pohon-pohon besar dan tinggi.
 Cabang pohon panjang dan banyak, membentuk naungan yang
luas.
 Di dalam naungan pohon-pohon terdapat tumbuhan yang
menempel.
 Tanah di bawah naungan hampir tidak pernah mendapat sinar
matahari, menyebabkan tanaman merambat ke atas.
 Di lapisan terbawah hidup lumut dan rumput sebagai makanan
hewan kecil.
Hewan yang hidup di hutan tropis mulai dari bakteri pembusuk
dalam tanah, burung, kera, harimau dan binatang besar lainnya. Dan
ciri lingkungan abiotik daerah tropis adalah suhu udara pada siang hari
sangat tinggi, sedangkan pada malam hari dapat mencapai 0ºC.
Kelembapan udara sangat rendah, penguapan air sangat tinggi
akibatnya tanah menjadi tandus.
2.4.3.2 Daerah Subtropis
Daerah subtropis merupakan daerah beriklim sedang. Terdapat
4 musim yaitu: musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim

17
semi. Curah hujan sedikit menyebabkan tumbuhnya bermacam-macam
rumput. Tanahnya banyak mengandung humus, karena daun dan
rumput cepat mati dan membusuk ketika musim gugur. Hutannya
merupakan hutan luruh. Gugurnya daun merupakan fase awal
datangnya musim dingin dan bersemi kembali setelah musim dingin
selesai. Pada musim dingin akan terbentuk salju, jumlah tumbuhan jauh
lebih sedikit, dan jarak antar pohon tidak rapat dan tidak ada perdu di
bawahnya.
2.4.3.3 Daerah Kutub
Pada musim panas, matahari bersinar lebih dari 12 jam sehari di
daerah ini. Pada musim dingin, matahari bersinar kurang dari 12 jam
sehari. Tanaman yang khas di daerah beriklim dingin adalah hutan
taiga yang pohonnya terdiri dari satu spesies (hutan homogen). Pohon
khasnya adalah konifer, dan hewan yang hidup di sekitar hutan taiga
seperti mus, beruang hitam dan marten. Di belahan utara (kutub utara)
terdapat tundra. Daerah ini mendapat sedikit radiasi matahari,
perbedaan siang dan malam pada musim panas dan dingin sangatlah
besar. Binatang khas daerah ini adalah rendeer , beruang putih, dan
musk axen.

18
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bumi merupakan salah satu dari delapan planet dalam tata surya. Dalam berevolusi,
planet-planet memiliki lintasan atau orbit yang tetap. Bumi berotasi pada porosnya. Rotasi
adalah berputar pada sumbunya. Bumi berotasi dari arah Barat ke Timur.

Saat matahari, bulan dan bumi berada dalam satu garis lurus, maka bayangan bulan
akan mengenai bumi. Peristiwa seperti itu dinamai gerhana matahari. Kebalikannya, bila
bulan berada didalam bayangan bumi, yaitu pada kedudukan matahari, bumi dan bulan
ketiga-tiganya terletak pada garis lurus maka terjadi gerhana bulan.

Untuk menentukan perhitungan waktu manusia berpedoman pada benda- benda langit
oleh sebab itu ada dua sistem penetapan tanggal dengan patokan bulan disebut penanggalan
komariah ( qomaru=bulan) berasal dari bahasa Arab atau tahun komariah. Penanggalan yang
berdasarkan pada gerakan matahari disebut penaggalan Syamsiyah (syamsun= matahari)
selanjutnya disebut juga tahun masehi.

Ada berbagai musim di belahan bumi yaitu musim semi, musim panas, musim gugur,
musim dingin, musim kemarau dan musim hujan .

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna untuk itu kritik dan
saran dari pembaca akan kami terima dengan senang hati agar nantinnya dapat lebih baik ke
depannnya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu, dkk. 2004. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Barata, Bima. 2002. Fisika Untuk SMA. Jakarta: Sagufindo Kinarya.

Dirdjosoemanto, Soendjojo, dkk. 1991. Pendidikan IPA 2. Jakarta : Depdikbud

20

Anda mungkin juga menyukai