60
61
Dari tabel 4.3 Secara umum terlihat media dan materi modul pembelajaran
telah mengacu paa kategori sangat valid sehingga perangkat pembelajaran sudah
layak untuk diujicobakan dan digunakan.
4.1.4. Tahap Implementasi (Penerapan)
4.1.4.1. Penilaian Kelayakan Modul berdasarkan Respon Guru dan Siswa
Penilaian kelayakan respon guru dilakukan dengan melibatkan satu guru
mata pelajaran fisika. Uji kelayakan tersebut menguji tentang modul yang akan
dikembangkan dari mulai tampilan modul, kelayakan isi, komponen inkuiri
terbimbing sampai kebahasaan. Hasil uji kelayakan menunjukkan modul yang
digunakan dinyatakan sangat baik dan layak digunakan oleh guru tersebut. Hasil
skor dari respon guru dapat dilihat dalam tabel berikut.
66
Hasil dari penilaian respon siswa melalui angket pada uji coba kelompok
kecil yang dilakukan oleh 7 orang pada kelas XI SMA memiliki kategori tampilan
modul mendapatkan rata-rata penilaian sebesar 71,42 % , penilaian pada
penyajian modul 79,28 % , dan pada komponen inkuiri terbimbing mendapatkan
nilai 75,00 %. Dari hasil yang diperoleh modul berbasis inkuiri pada kategori
layak. Hasil skor dari respon siswa dapat dilihat pada tabel berikut :
Data respon siswa terhadap modul fisika berbasis inkuiri terbimbing
diperoleh melalui uji coba lapangan dari 30 siswa di kelas XI IPA dengan
memberikan angket respon siswa terhadap modul fisika yang dikembangkan. Pada
Tabel 4.6 berikut disajikan hasil dari respon siswa terhadap modul fisika pada uji
coba lapangan.
Tabel 4.5 Hasil Angket Respon Siswa
No Indikator Persen rata-rata penilaian Kategori
ketertarikan siswa
1 Tampilan modul 84,16 % Sangat Baik
2 Penyajian Modul 84,33 % Sangat Baik
3 Komponen inkuiri Sangat Baik
80,66 %
terbimbing
Dari tabel diatas terlihat bahwa hasil dari angket respon siswa pada indicator
tampilan modul persen rata-rata nya 84,16 %, penyajian modul 84,33 % dan
komponen inkuiri terbimbing 80,66 %. Dari rata-rata persen yang didapat maka
kategori pada modul adalah sangat layak dan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran.
67
Tabel 4.6. Hasil Analisis Pretest dan Postest Keterampilan Proses Sains Siswa
Nilai SKOR RATA-RATA N-GAIN KATEGORI
Pretest 62.02
0,5 Sedang
Postest 81.07
Dari hasil data tabel diatas dapat kita ketahui bahwa skor nilai rata-rata
posttest mengalami peningkatan dari hasil pretest dengan nilai n-gain 0,5 yang
termasuk kedalam kategori sedang pada hasil keterampilan proses sains siswa.
90
81.07
80
70
62.02
60
50
50 pretest
40 posttest
30 n-gain
20
10
0
pretest posttest n-gain
Tabel 4.7 Nilai Pretest dan Posttest Indikator Keterampilan Proses Sains
Dari data diatas terlihat hasil uji efektivitas diperoleh 62.02 untuk pretest,
sedangkan untuk posttest diperoleh 81.07, dari data berikut terlihat perbedaan
nilai yang diperoleh dari sebelum pembelajaran menggunakan modul berbasis
inkuiri dan setelah pembelajaran menggunakan modul inkuiri menggunakan
modul berbasis inkuiri. Nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran
setelah menggunakan modul berbasis inkuiri dapat meningkatkan keterampilan
proses sains siswa. Setiap indikator keterampilan proses sains terlihat meningkat
sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan modul berbasiis inkuiri
terbimbing.
Rincian indikator keterampilan proses sains diinterpretasikan pada
Gambar 4.2 berikut.
69
100 91.6
90 85 84.1
80
80 74.1 75.8
70 70
70 61.6 60 60.6 63.3 62.5
60 56.6
50
50 40 40
40 30 pretest
30
postest
20
10 n-gain
0
4.2. Pembahasan
Pada penelitian ini, sebelum dilakukannya pengembangan modul terlebih
dahulu dilakukan analisis kebutuhan terhadap sekolah yang akan menjadi tempat
penelitian. Hasil dari analisis yang diperoleh adalah bahan ajar hanya berisikan
kumpulan materi dan latihan-latihan soal, sehingga kurang dapat mendorong
70
siswa untuk menemukan konsep sendiri dan mengakibatan siswa belum mampu
menghubungkan konsep. Bahan ajar yang digunakan hanya berfokus pada
penjabaran konsep-konsep materi secara teoritis dan belum melibatkan siswa
untuk mencoba mengumpulkan bukti-bukti kebenaran dari teori. Bahan ajar
cenderung mendorong siswa belajar dengan cara hafalan dan belum mengarahkan
siswa untuk menemukan konsep melalui kegiatan praktikum. Bahan ajar dicetak
pada kertas buram dan tidak berwarna, sehingga membuat siswa kurang tertarik
dalam belajar. Bahan ajar berisi beberapa gambar yang kurang relevan dengan
materi, sehingga kurang mendukung pemahaman materi siswa. Hal ini sesuai
dengan merujuk dari penelitian sebelumnya oleh Habsari, dkk (2016) yang
menyatakan bahwa bahan ajar yang ditemukan didominasi oleh tulisan dan
kurangnya gambar yang mampu mempresentasikan isi materi, kemudian bahan
ajar berisi beberapa gambar yang kurang relevan dengan materi.
Dari penelitian yang telah dilakukan, Kelayakan Modul Fisika Berbasis
inkuiri terbimbing ini ditinjau dari hasil penilaian dosen dan guru. Kedua validator
memvalidasi materi dan bahan ajar berupa modul layak digunakan dalam
pembelajaran atau tidak. Secara keseluruhan kelayakan didapatkan bahwa modul
yang dibuat oleh peneliti layak untuk digunakan dikarenakan dari dosen dan guru
fisika dalam kategori sangat baik. Dalam penelitian ini ada beberapa aspek yang
di validasi merujuk pada hasil penelitian yang dilakukan Mawarni (2017) yaitu isi
media, aspek bahasa dan gambar, aspek penyajian, dan aspek kegrafikan.
Keempat aspek tersebut secara keseluruhan terpenuhi untuk dikatakan bahwa
modul layak digunakan, akan tetapi untuk isi media atau modul dalam penelitian
ini kurang memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan literasi
sains aspek konteks sains. Hal tersebut dikarenakan isi modul kurang mengacu
pada kejadian, benda, atau alat yang ada di lingkungan peserta didik. Oleh karena
itu, isi modul sebaiknya mengacu pada kejadian di sekitar lingkungan peserta
didik sehingga di hasilkan produk yang lebih baik dan fasilitas mengembangkan
kemampuan literasi peserta didik antara konten maupun konteks sains seimbang.
Penelitian ini dilakukan di SMA Swasta Bina Bersaudara pada bulan
September 2019. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI IPA. Penelitian
ini menggunakan 1 kelas. Berdasarkan hasil respon peserta didik yang telah
71