Anda di halaman 1dari 19

BAB I.

APRESIASI SENI RUPA (IPA)

Standar Kompetensi : 1. Mengapresiasi karya seni rupa

Kompetensi Dasar :

1.1. Mengidentifikasi keunikan gagasan teknik dan bahan dalam karya seni rupa terapan
Nusantara.

1.2. Menampilkan sikap apresiatif atas keunikan gagasan dan teknik dalam karya seni rupa
terapan Nusantara.

Seringkali kita melihat sesuatu di kejauhan kelihatan semakin kecil, dan semakin kabur. Padahal
benda tersebut besarnya sama tetapi setelah kita letakkan di tempat yang jauh maka kelihatan
semakin kelihatan kecil. Juga kita sering melihat gambar konstruksi bangunan yang kelihatan
dari berbagai arah. Seandainya kita perhatikan semakin lama semakin
membingungkan. Tahukah kalian bahwa semua permasalahan di atas adalah merupakan suatu
kejadian perspektif penglihatan mata kita?

Untuk mempelajari beberapa permasalahan di atas mari kita pelajari tentang gambar proyeksi
dan gambar perspektif.

I. GAMBAR PROYEKSI

Menggambar proyeksi adalah menggambar suatu objek nyata atau imajiner terhadap suatu
bidang datar dengan metode yang sistematis. Objek tersebut dapat berupa titik-titik, garis-garis,
bidang-bidang, benda-benda atau perpaduan dari beberapa diantaranya yang ada di dalam
ruangan. Hasilnya akan memberikan pengertian atau informasi tentang bentuk, ukuran dan posisi
objek benda tersebut dalam bentuk dua dimensi.

Menggambar proyeksi pada dasarnya menggunakan garis atau sinar sebagai alat
memproyeksikan objek benda, secara garis besar dibagi menjadi dua yaitu system paralel
proyeksi dan system central proyeksi.

Di bawah ini adalah bagan proyeksi dan cabang-cabangnya.


A. PROYEKSI PARALEL

Proyeksi Paralel adalah apabila cara memproyeksikan objek dengan bantuan garis sejajar atau
sinar sejajar, dengan demikian hasil gambarnya akan sama besar dengan bendanya.

Proyeksi paralel dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu :

1. Proyeksi Orthogonal

Proyeksi Orthogonal adalah gambar suatu objek dengan skala yang tepat, sedangkan ukuran
yang dicantumkan adalah ukuran yang nyata atau sebenarnya. Proyeksi Orthogonal juga disebut
proyeksi tegak lurus, sebab cara memproyeksikan benda dengan menarik garis tegak lurus
terhadap bidang proyeksi melalui setiap titik sudut benda. Pandangan mata kita juga satu arah
tegak lurus terhadap benda tersebut . Kadang tidak jarang hanya disebut dengan proyeksi saja.

Di dalam proyeksi orthogonal sistem Eropa, kedudukan bidang proyeksi terletak di belakang
benda. Apabila arah pandang mata yaitu :

1. Dari atas, gambar terletak di bidang proyeksi bawah


2. Dari depan, gambar terletak di bidang proyeksi belakang
3. Dari samping kiri, gambar terletak di bidang proyeksi kanan
4. Dari samping kanan, gambar terletak di bidang proyeksi kiri

Sedangkan proyeksi orthogonal sistem Amerika kedudukan bidang proyeksi terletak di depan
benda, sehingga hasil gambar akan selalu tampak sesuai dengan arah pandang mata. apabila arah
pandang mata dari atas, gambarnya terletak di bidang proyeksi atas, dan seterusnya.

Arah pandang mata di dalam proyeksi orthogonal system Eropa cukup tiga dan hasil gambarnya
pun tiga (3) buah sudut pandang yaitu ;

 Tampak atas,
 Tampak depan
 Tampak samping (kiri atau kanan saja).
Hasil gambarnya disebut gambar Proyeksi I (tampak atas), gambar Proyeksi II (tampak depan),
gambar Proyeksi III (tampak samping).

Sedangkan di dalam proyeksi orthogonal system Amerika dihasilkan enam (6) buah sudut
pandang, yaitu :

 Tampak depan
 Tampak atas
 Tampak bawah
 Tampak kanan
 Tampak kiri
 Tampak belakang

a. Bidang Proyeksi

Bidang proyeksi atau bidang gambar adalah bidang datar tempat menggambar benda-benda atau
penampang-penampang benda dari berbagai pandangan. Di dalam proyeksi Eropa menggunakan
tiga bidang gambar, yaitu bidang mendatar (bidang proyeksi I), bidang tegak lurus dengan
bidang I (bidang proyeksi II), dan bidang yang tegak lurus dengan bidang proyeksi I dan bidang
proyeksi II ( bidang proyeksi III).

b. Proyeksi Titik

Kedudukan titik dalam ruang harus kita perhatikan sebelum kita menggambar proyeksi
orthogonal titik. Kedudukan titik dalam ruang dapat dikatakan sebagai berikut :

Titik A terletak :

X satuan dari bidang III (bidang samping)

Y satuan dari bidang II (bidang tegak)


Z satuan dari bidang I (bidang datar)

Dengan demikian titik A berada pada koordinat (X, Y, Z) , sehingga X dapat diukur pada sumbu
OX, Y dapat diukur pada sumbu OY, dan Z dapat diukur pada sumbu OZ.

Gambar 10. Kedudukan Titik A dalam ruang

Sebuah titik A berkedudukan (5,3,2) carilah gambar proyeksi I, II, dan III. Berdasarkan
pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa kedudukan titik A adalah :

5 cm dari bidang III ( 5 cm pada sumbu ox )

3 cm dari bidang II ( 3 cm pada sumbu oy )

2 cm dari bidang I ( 2 cm pada sumbu oz ) ………gambar 11

Sebuah titik A berkoordinat (1,3,2) dan titik B (4,3,2). Carilah proyeksi titik A dan titik B
dalam satu gambar (dalam bidang proyeksi yang sama) ……..gambar 12

c. Proyeksi Garis

Membuat proyeksi suatu garis (lurus), dengan teknik menghubungkan kedua titik pada ujung
garis tersebut.
Gambar proyeksi pada bidang I, II dan III. Jika diketahui sebuah garis KL panjang 6 cm tegak
lurus bidang III. Koordinat K (1,2,4) …………(Gambar 13)

Sebuah garis PQ panjang 7 cm sejajar bidang II dan membentuk sudut 300 terhadap bidang I.
Koordinat P (0,2,1). Gambar proyeksi I, II, III (Gambar 14)

Sebuah garis RS panjang 5 cm melekat pada bidang II dan membentuk sudut 450 terhadap bidang
I. Koordinat R ( 2,0,1 ). Gambar proyeksinya (gambar 15)

d. Proyeksi Bidang

Dalam proyeksi titik dan garis, sudut sudah dapat digambar dengan demikian proyeksi bidang
dapat digambar apabila diketahui ukuran, bnetuk dan kedudukannya. Proyeksi bidang ini sudah
dibatasi oleh garis-garis lurus yang tiap ujungnya mempunyai titik dan tiap titik membentuk
sudut.

Bidang ABCD sejajar bidang II


e. Proyeksi Benda

Benda dalam gambar proyeksi meliputi benda tunggal dan benda bersusun. Sebuah benda sering
merupakan gabungan dari beberapa bentuk , missal sebuah balok dengan silinder atau sebuah
prisma dengan sebuah kerucut dan bahkan bukan hanya terdiri dari dua benda, tetapi terdiri dari
beberapa benda. Benda disini meliputi : kubus, piramida (limas), prisma, kerucut, balok dan
benda geometris lainnya.

Suatu susunan benda yang tidak sama besarnya mengakibatkan ada bagian benda yang tidak
nampak dari suatu arah pandang mata. Demikian pula semua rusuk benda mungkin tidak nampak
dari suatu arah pandang mata, dan ada sebagian rusuk benda yang tidak nampak. Dalam hal ini
rusuk benda yang tidak nampak atau tertutup oleh bagian benda yang lain dinyatakan dengan
garis maya (hidden line).

Memproyeksikan benda suatu benda sama dengan proyeksi titik yaitu memproyeksikan titik-titik
sudut benda tersebut, baru kemudian dihubungkan sesuai dengan garis benda.

Di dalam gambar proyeksi dengan tinta ada beberapa ketentuan tentang besar garis :

a. Garis sumbu proyeksi 0,6 mm

b. Garis benda untuk membatasi bidang 0,8 mm

c. Garis maya (hidden line) putus-putus 0,4 mm

d. Garis untuk memproyeksikan benda 0,2 mm

Contoh benda geometris;


Beberapa contoh gambar proyeksi benda, di bawah ini :

a. Diketahui sebuah limas segi empat T.ABCD. Dengan panjang sisi AB = CD = 8 cm, BC =
DA = 10 cm. Tinggi limas ( T dari pusat alas ABCD ) = 14 cm.

Koordinat A (2,2,1).

Bidang alas sejajar bidang I dan sisi AB sejajar sumbu X ke kanan.

(gambar 20.)

Gambar 20. Proyeksi limas segi empat


b. Sebuah prisma alas segi lima beraturan terletak di atas sebuah silinder. Pusat lingkaran
prisma dan silinder berimpit terletak pada bidang I berjarak 6 cm dari bidang III dan 7 cm dari
bidang II.

Jari-jari lingkaran prisma 4 cm dan tingginya 9 cm. Salah satu sisi prisma yang terdekat dengan
bidang III sejajar dengannya. Sedangkan jari-jari silinder 5 cm dan tingginya 4 cm. Silinder
terletak 1 cm di atas bidang I. (gambar 21)

2. Proyeksi Oblique (Miring)

Proyeksi Oblique atau Proyeksi Miring, posisi benda terhadap bidang proyeksi sama dengan
proyeksi orthogonal, hanya arah pandang mata berpindah kesamping atau miring.

Gambar 3. Proyeksi Miring

3. Proyeksi Axonometri

Proyeksi Axonometri merupakan kebalikan dari proyeksi oblique, yaitu arah pandang mata tetap
seperti pada proyeksi orthogonal, namun yang berubah adalah kedudukan bendanya dengan cara
memutar atau menggeser benda tersebut dengan sumbu putar pada salah satu rusuknya, yang
berkedudukan tetap pada posisi semula. Sehingga bidang belakang benda membentuk suatu
sudut terhadap bidang proyeksi.
Gambar 4 dan 5. Benda sebelum dan setelah di putar

B. CENTRAL PROYEKSI

Central Proyeksi atau proyeksi pusat atau lebih dikenal dengan istilah perspektif, adalah apabila
cara memproyeksikan objek menggunakan bantuan garis atau sinar memusat atau mengumpul
pada satu titik. Sehingga hasil gambarnya akan lebih kecil dari ukuran sebenarnya.

Gambar proyeksi terpusat

Gambar perspektif adalah gambar benda atau ruang berkesan tiga dimensi. Gambar perspektif
pada dasarnya terdiri dari tiga unsur utama yaitu panjang, lebar dan isi atau volume. Untuk
penampilan agar gambar perspektif lebih menarik atau lebih hidup dapat diberi bayangan, warna
atau texture suatu permukaan benda.

Gambar perspektif ini juga merupakan gambar teknik untuk menggambar objek benda , ruang,
dan lingkungan seperti yang terlihat oleh mata manusia ke dalam bidang datar. Teknik perspektif
menunjukkan keterbatasan penglihatan manusia dalam melihat objek secara akurat. Semakin
dekat dengan kita enda kelihatan semakin besar, sedangkan semakin jauh benda kelihatan
semakin kecil dan menghilang.
Manfaat gambar perspektif adalah agar benda yang digambar dapat dengan mudah dipahami
orang lain, serta dapat menciptakan kesan yang mendalam terhadap gambar tersebut.
Pemandangan akan berkesan seperti aslinya kalau menggambarnya menggunakan teknik
perspektif. Gambar bangunan akan kelihatan lebih hidup dan menarik apabila digambar dengan
teknik perspektif.

Pandangan mata mempunyai batas pandangan yang sejajar bidang datar sehingga membentuk
garis khayal, atau seolah-olah batas pandang kita yang memandang jauh dibatasi antara langit
dan bumi bertemu pada garis yang mendatar. Garis khayal yang mendatar tersebut disebut Garis
Horison (GH).

Gambar perspektif merupakan gambar yang mengesankan gambar yang mengansumsikan mata
penggambar bertemu dalam satu titik. Contoh : apabila kita melihat rel kereta api yang
membentang di depan mata kita, maka seolah-olah rel kereta itu pada ujung yang jauh seperti
bertemu pada satu titik. Pertemuan titik tersebut disebut dengan Titik Hilang (TH)

Garis horizon pada gambar perspektif dikenal ada 3 macam, yaitu garis horizon normal (level
angle) yaitu pandangan mata manusia secara normal baik pada waktu duduk ataupun berdiri ;
horizon burung (high angle) yaitu garis horizon yang terletak seperti kalau kita melihat dari
tempat ketinggian ; horizon katak (low angle) yaitu garis horizon yang terletak seolah kalau
benda tersebut yang melihat seekor katak atau seolah kita memandang dari tempat yang lebih
rendah.

1. Perspektif Satu Titik Hilang

Perspektif ini terjadi jika kita melihat sebuah benda dengan garis pusat pandangan tegak lurus
(frontal) terhadap salah satu permukaan benda tersebut dan garis-garis vertical dan horizontal
yang sejajar dengan bidang gambar tetap vertical dan horizontal. Garis benda apabila kita tarik
ke garis horizon akan bertemu pada satu titik pada garis horizon.

Gambar Perspektif 1 Titik Hilang

2. Perspektif Dua Titik Hilang

Gambar perspektif dua titik hilang pada dasarnya hampir sama dengan gambar perspektif satu
titik hilang. Pada gambar perspektif dua titik hilang mempunyai dua titik hilang pada garis
horizon. Gambar bidang pada perspektif ini tidak ada yang menghadap tegak lurus (frontal)
dengan kita, tetapi semua garis bidang menuju ke dua titik hilang (TH 1 dan TH 2).

Gambar perspektif dua titik hilang ini apabila kita berpindah sudut pandang sehingga objek yang
sama dilihat agak menyamping tetapi tetap mempertahankan garis pusat pandangan secara
horizontal, garis-garis vertical akan tetap vertical. Garis yang tadinya sejajar dengan garis
horizontal (pada perspektif 1 titik hilang) pada perspektif dua titik hilang tidak ada lagi garis
yang sejajar dengan garis horizon, tetapi semua garis menuju kea rah titik hilang.

3. Perspektif Tiga Titik Hilang

Perspektif tiga titik hilang adalah gambar perspektif dengan menggunakan 3 titik hilang. Gambar
dengan menggunakan tiga titik hilang, apabila kita berdiri pada tempat yang lebih tinggi dari
benda tersebut atau lebih rendah dari benda tersebut. Gambar dengan menggunakan tiga titik
hilang akan memperjelas objek gambar dan lebih akurat.

Perspektif dengan menggunakan tiga titik hilang, letak dua titik hilang biasanya terdapat pada
garis horizon dan satu titik hilang berada di atas atau di bawah.

4. Perspektif Titik Hilang di Luar Bidang Gambar


Gambar perspektif di luar bidang gambar adalah menggambar perspektif dengan memperkirakan
letak titik hilangnya di luar bidang gambar. Hal ini dilakukan oleh orang yang sudah mahir
membuat gambar perspektif. Gambar ini biasanya untuk membuat gambar pemandangan ataupun
sketsa bangunan. Objek yang digambar akan kelihatan lebih fokus, sesuai yang dikendaki oleh si
pembuat.

5. Perspektif Titik Hilang Bebas

Objek gambar dibuat seolah-olah berkesan seperti gambar perspektif isometric. Dengan titik
hilangnya dikhayalkan jauh di luar bidang gambar.

II. SEGI BANYAK BERATURAN

Menggambar segi banyak beraturan adalah merupakan rangkaian dari menggambar proyeksi
maupun menggambar perspektif dan juga untuk membuat gambar ragam hias. Karena
pentingnya membuat segi dasar ini, maka di dalam materi ini kami tampilkan bagaimana caranya
membuat gambar segi banyak beraturan. Dengan demikian apabila kita membuat gambar yang
membutuhkan segi banyak beraturan kita dapat membuatnya. Terutama di dalam membuat
gambar ragam hias gambar segi banyak beraturan ini harus kita kuasai. Menggambar segi banyak
beraturan harus benar-benar teliti, karena kita harus mengutamakan ketepatan konstruksi. Dalam
menggambar segi banyak beraturan kita memerlukan peralatan antara lain : jangka, pensil,
penggaris, penghapus, rapido, trekpen, dll.

Di bawah ini beberapa contoh pembuatan segi banyak beraturan :

1. Segi Tiga dan Segi Enam Beraturan

2. Segi Empat dan Segi Delapan Beraturan

3. Segi Lima Beraturan


Di dalam pembuatan segi lima beraturan ini apabila tiap-tiap garis kita bagi dua dengan cara
menarik menggunakan jangga, maka akan kita dapatkan segi sepuluh beraturan.

Cara 1 :

– Bagilah salah satu jari-jari (PR) menjadi dua sama panjang

– S adalah titik bagi garis PR

– Lingkaran TQ dengan S sebagai titik pusat

– QB adalah sisi segi lima beraturan ABCDE

Cara 2 :

– Bagilah salah satu jari-jari (PR) menjadi dua sama panjang, diperoleh S sebagai titik bagi

– Buatlah lingkaran kecil dengan SR sbg jari-jari.

– Buatlah grs lengkung ED dari T smp menyinggung lingkaran kecil

– ED adalah sisi segi lima ABCDE


4. Segi Tujuh Beraturan

Dari gambar segi tujuh beraturan ini dapat kita peroleh segi empat belas beraturan dengan cara
membagi tiap garis segi dibagi 2 sama panjang dengan menggunakan jangka.

Segi tujuh beraturan :

– Bagilah salah satu jari-jari (PR) menjadi dua bagian sama panjang, diperoleh S sebagai
titik bagi PR

– ST tegak lurus PR

– ST adalah sisi segi tujuh beraturan

5. Segi Sembilan Beraturan


Dari segi sembilan beraturan ini dapat kita buat segi delapan belas beraturan dengan cara
membagi dua sama panjang.

Segi sembilan beraturan

– Buatlah garis lengkung PR sebagai pusat

– Buatlah garis lengkung BC, A sebagai titik pusat

Tarik garis SD, garis tersebut merupakan sisi segi sembilan beraturan

6. Segi Banyak Ganjil Beraturan

Pembuatan segi banyak ganjil beraturan, teknik pembuatannya berbeda dengan membuat sudut
banyak genap beraturan.

Cara membuat :

– Buatlah garis OM dgn sudut lancip, bagi menjadi 11 bagian sama panjang.

– Tarik garis MP, kemudian tarik garis dari titik-2 tersebut ( 1 – 10 ) sejajar dengan MP.

– Lingkaran OP sebagai jari-jari berpusat di O dan di P, sehingga berpotongan di N.

– Tariklah garis dari N melalui titik ke-2 dari O pada garis OP hingga memotong limgkaran
di Q.

– OQ adalah sisi segi sebelas beraturan.


BAB II. BERKARYA SENI RUPA

I. GAMBAR MISTAR

Gambar mistar adalah gambar yang menggunakan alat bantu, seperti penggaris, jangka, pensil,
dan alat bantu lainnya. Dalam gambar mistar terbagi dalam beberapa gambar mistar, seperti :

A. Gambar Teknik

Gambar teknik atau gambar multiview atau yangs erring disebut dengan gambar tampak adalah
gambar yang dikembangkan dari proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika. Gambar ini
menunjukkan posisi objek gambar baik tampak samping kanan-kiri, tampak atas, tampak
belakang, tampak depan, dan tampak bawah secara terukur berskala.

B. Gambar Perspektif

Gambar perspektif adalah gambar yang menggunakan cara menggambar objek menggunakan
bantuan garis atau sinar memusat atau mengumpul pada satu titik.

1. Perspektif 1 Titik Hilang

Gambar perspektif satu titik hilang adalah gambar yang menggunakan objek yang dilihat seolah
berada di depan kita secara frontal kemudian garis-garis benda tersebut terfokus ke satu titik
hilang di garis khayal atau garis horizon, baik di dalam atau di luar bidang gambar.

Contoh gambar perspektif dengan menggunakan satu titik hilang :

Diketahui sebuah peti segi lima dengan panjang peti 10 cm. Pusat lingkaran segi lima terletak
pada posisi 7 cm dari garis tepi bawah, dan 10 cm dari garis tepi kiri. Jari-jari lingkaran 4 cm.
Garis Horison berada pada 6 cm dari garis tepi atas. Titik Hilang (TH) berada 5 cm dari garis
tepi kanan. Gambarlah peti tersebut dengan teknik persfektif!
Sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang sisi 6 cm adalah alas balok IJKL.MNOP lebar 4
cm dan tingginya 6 cm. Gambarlah perspektif tersebut dengan 1 TH. TH terdapat di sebelah
kanan 2 cm dari tepi kanan. Benda terdapat di bawah garis Horison. Garis Horison 4 cm dari
tepi atas. Titik A berada 8 cm dari tepi kiri dan 4 cm dari tepi bawah.

Diketahui sebuah benda berada pada satu titik hilang 5 cm dari garis tepi kanan. Garis horison
berada pada 7 cm dari garis tepi atas. Titik A berada pada 8 cm dari garis tepi kiri dan 5 cm dari
garis tepi bawah.
2. Perspektif 2 Titik Hilang

Gambar perspektif dua titik hilang adalah gambar perspektif yang mempunyai sisi yang tegak
lurus pada salah satu sudut objek gambar dengan menggunakan dua titik hilang pada sebelah
kanan dan kiri dari garis horizon.

Contoh gambar perspektif dengan dua titik hilang :

Diketahui sebuah benda mempunyai 2 TH. TH1 berada 5 cm dari garis tepi kanan dan TH2
berada 2 cm dari garis tepi kiri. Garis Horison terletak pada 6 cm dari garis tepi atas. Titik A
berada 12 cm dari tepi kiri dan 2 cm dari garis tepi bawah.

Anda mungkin juga menyukai