A. PROYEKSI ORTHOGONAL
Berikut ini akan dibicarakan tentang Gambar Proyeksi Ortogonal secara
terinci. Gambar proyeksi ortogonal yang lazim digunakan ada dua cara yaitu cara
Eropa dan cara Amerika. Pada cara Eropa mempergunakan tiga bidang proyeksi
saling berpotongan tegak lurus satu sama yang lain, di mana benda yang
diproyeksikan berada di antara ketiga bidang tersebut. Sedangkan cara Amerika
mempergunakan enam bidang proyeksi yaitu benda dipandang dari enam sisi. Berikut
yang dibahas hanya gambar proyeksi cara Eropa.
Perpotongan di antara tiga bidang proyeksi cara Eropa akan membentuk
sebuah ruangan yang disebut dengan ruang nyata. Bidang-bidang proyeksi tersebut
adalah:
1. Bidang mendatar, disebut Bidang Proyeksi 1 (benda dilihat dari arah atas).
2. Bidang tegak, disebut Bidang Proyeksi 2 (benda dilihat dari arah depan)
3. Bidang samping, disebut Bidang Proyeksi 3 (benda dilihat dari arah samping)
Penjelasan gambar:
Untuk mendapatkan bidang-bidang proyeksi yang datar, dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
1. Sumbu o-x dan o-z dianggap sebagai engsel, sedangkan sumbu o-y
dianggap dapat dibagi menjadi dua bilah.
2. Bidang P1 diputar ke bawah hingga datar dengan bidang P2.
3. Bidang P3 diputar ke samping hingga datar dengan P3 (perhatikan
Gambar. B).
Setelah memahami bagaimana terbentuknya bidang-bidang proyeksi dan
sumbu-sumbu proyeksi, sekarang kita mulai membuat gambar proyeksi itu sendiri.
Kita akan mempelajarinya secara bertahap, dimulai dari proyeksi sebuah titik,
kemudian garis, bidang, baru selanjutnya memproyeksikan suatu benda (benda
geometris tiga dimensi).
Latihan Soal:
1. Diketahui garis BC dengan koordinat titik B (1,2,3,). Garis BC panjangnya 5
cm dan sejajar dengan sumbu o-y Cari dan buat gambar stereometri serta
gambar proyeksinya!
2. Diketahui garis CD dengan koordinat titik C (2,2,1). Garis CD = 6 cm yang
semula sejajar dengan sumbu o-z, kemudian diputar kekanan hingga
membentuk sudut 450 dengan sumbu o-x Cari dan buat gambar stereometri
serta gambar proyeksinya!
Penjelasan gambar:
Bidang ABCD gambar proyeksinya pada bidang P1 berupa sebuah garis
yang sama panjang dengan sisi AB, sejajar sumbu o-x atau tegak lurus
sumbu o-y.
Proyeksi bidang ABCD pada bidang P2 berupa bidang yang sama besar
dengan bidang asalnya, bidang tersebut sejajar dengan bidang P2 dan tegak
lurus dengan bidang P1 dan P3.
Proyeksi bidang ABCD pada bidang P3 berupa sebuah garis yang sama
panjang dengan sisi BC, sejajar sumbu o-z dan tegak lurus sumbu o-y.
Penjelasan gambar
Ketentuan garis :
Garis tepi : 0,8mm tinta hitam
Garis sumbu : 0,6mm tinta hitam
Garis gambar proyeksi : 0,8 mm tinta hitam
Garis konstruksi : 0,1 mm tinta merah