Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA KEGIATAN

TERAPI BERMAIN
ORIGAMI DI RUANG EMPU TANTULAR RSUD KANJURUHAN
KEPANJEN MALANG

OLEH

1. Martha dwi m. (193161004)


2. Sisca arianti s. (193161005)
3. Dita islamiah (193161007)
4. M. Solihin (193161009)
5. Nur khozinatul a. (193161012)
6. Heni Dina P. (193161013)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKes WIDYA CIPTA HUSADA
MALANG
2019
SATUAN ACARA KEGIATAN (SAK) TERAPI BERMAIN

Topik : Terapi Bermain Pada Anak Di Empu Tantular


Sub Bahasan : Origami
Sasaran : Anak di Ruang Empu Tantular
Tempat : Ruang Terapi Bermain di Empu Tantular
Waktu : Kamis, 03 Oktober 2019
Media : Kertas Origami

A. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan terapi bermain selama 20 menit, anak
diharapkan bisa merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan
tidak takut lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman
selama dirawat dirumah sakit
2. Tujuan Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain satu (1) kali diharapkan anak
mampu :
a. Bisa merasa tenang selama dirawat.
b. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi
dengan dokter dan perawat
c. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat
d. Anak menjadi kooperatif pada perawat dan
tindakan keperawatan
e. Kebutuhan bermain anak dapat terpenuhi
f. Dapat melanjutkan pertumbuhan dan
perkembangan yang normal
g. Dapat mengekspresikan keinginan, perasaan, dan
fantasi anak terhadap suatu permainan
h. Dapat mengembangkan kreativitas melalui
pengalaman bermain yang tepat
i. Agar anak dapat beradaptasi lebih efektif terhadap
stress karena sakit
j. Anak dapat merasakan suasana yang nyaman dan
aman seperti dirumah sebagai alat komunikasi antara perawat – klien
B. Kegiatan Terapi Bermain

No Kegiatan Waktu Subyek Terapi


1 Persiapan: 5 Menit Ruangan, alat, anak dan keluarga
a. Menyiapkan ruangan siap
b. Menyiapkan alat-alat
c. Menyiapkan anak dan
keluarga
2 Proses : 20 menit Menjawab salam,
a. Membuka proses terapi Memperkenalkan diri,
dengan mengucapkan memperhatikan
salam memperkenalkan
diri.
b. Menjelaskan pada anak
dan keluarga tentang
tujuan dan manfaat
bermain, menjelaskan Bermain bersama dengan
cara permainan antusias dan mengungkapkan
c. Mengajak anak bermain perasaannya
d. Mengevaluasi respon
anak dan keluarga
3 Penutup 5 Menit Memperhatikan dan menjawab
Menutup dan salam
mengucapkan salam

C. Setting Tempat

Keterangan :
: Moderator
: Penyaji
: Observer
: Notulen
: Peserta
D. Media Terapi Bermain
Lembar origami
E. Metode Penyuluhan
Bermain Bersama
F. Kriteria Evaluasi
. Evaluasi Struktur
a. Anak dan keluarga anak hadir selama terapi
bermain berlangsung.
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di
ruang terapi bermain di runga empu tantular RSUD Kanjuruhan
Kepanjen Malang
c. Pengorganisasian penyelenggaran penyuluhan
dilakukan sebelumnya.
2 Evaluasi Proses
a. Fasilitator memperkenalkan anak-anak yang ikut
bermain
b. Fasilitator memberikan contoh
c. Anak mamapu menebak gambar dengan baik
d. Anak dapat aktif menjawab dan dapat
mengembangkan kreatifitasnya
e. Anak mampu bertahan dalam kegiatan tersebut
sampai selesai
3 Evaluasi Hasil
a. Anak mampu menebak gambar
b. Anak mampu mengembangkan kreatifitasnya dalam menebak
gambar
c. Anak dapat mengetahui cara dan aturan permainan
d. Anak tidak ragu dalam melaksanakan permainan
G. Materi Terapi Bermain (terlampir)

TERAPI BERMAIN ORIGAMI


1. Pengertian
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak yang menyenangkan
dan merupakan suatu metode bagaimana mereka mengenal dunia. Bagi
anak bermain tidak sekedar mengisi waktu, tetapi merupakan kebutuhan
anak seperti halnya makanan, perawatan, cinta kasih dan lain-lain. Anak-
anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kesehatan fisik,
mentaldan perkembangan emosinya.
Dengan bermain anak dapat menstimulasi pertumbuhan otot-ototnya,
kognitifnya dan juga emosinya karena mereka bermain dengan seluruh
emosinya, perasaannya dan pikirannya. Elemen pokok dalam bermain
adalah kesenangan dimana dengan kesenangan ini mereka mengenal
segala sesuatu yang ada disekitarnya sehingga anak yang mendapat
kesempatan cukup untuk bermain juga akan mendapatkan kesempatan
yang cukup untuk mengenal sekitarnya sehingga ia akan menjadi orang
dewasa yang lebih mudah berteman, kreatif dan cerdas, bila
dibandingkan dengan mereka yang masa kecilnya kurang mendapat
kesempatan bermain.
2. Manfaat terapi bermain
Manfaat bermain origami adalah:
a. Membuang ekstra energi.
b. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian tubuh, seperti
tulang, otot dan organ-organ.
c. Aktivitas yang dilakukan dapat merangsang nafsu makan anak.
d. Anak belajar mengontrol diri.
e. Berkembangnya berbagai keterampilan yang akan berguna
sepanjang hidupnya.
f. Meningkatnya daya kreativitas.
g. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang
ada disekitar anak.
h. Merupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati
dan kedukaan.
i. Kesempatan untuk bergaul dengan anak lainnya untuk saling
bekerja sama
j. Kesempatan untuk mengikuti aturan-aturan.
k. Dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya.
3. Macam bermain
a. Bermain aktif
Pada permainan ini anak berperan secara aktif, kesenangan
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain
aktif meliputi :
1) Bermain mengamati/menyelidiki (Exploratory Play)
Perhatian pertama anak pada alat bermaina dalah memeriksa
alat permainan tersebut, memperhatikan, mengocok-ngocok
apakah ada bunyi, mencium, meraba, menekan dan kadang-
kadang berusaha membongkar.
2) Bermain konstruksi (Construction Play)
Pada anak umur 3 tahun dapat menyusun balok-balok menjadi
rumahrumahan.
3) Bermain drama (Dramatic Play)
Misal bermain sandiwara boneka, main rumah-rumahan
dengan temantemannya.
4) Bermain fisik
Misalnya bermain bola, bermain tali dan lain-lain.
b. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah
bernmain aktif dan membutuhkan sesuatu untuk mengatasi
kebosanan dan keletihannya. Contoh melihat gambar di
buku/majalah mendengar cerita atau musik, menonton televisi
dsb. Dalam kegiatan bermain kadang tidak dapat dicapai
keseimbangan dalam bermain, yaitu apabila terdapat hal-hal
seperti dibawah ini :
a) Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak mempunyai
energi untuk aktif bermain.
b) Tidak ada variasi dari alat permainan.
c) Tidak ada kesempatan belajar dari alat permainannya.
d) Tidak mempunyai teman bermain.
4. Alat permainan edukatif
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang dapat
mengoptimalkan perkembangan anak, disesuaikan dengan usianya dan
tingkat perkembangannya, serta berguna untuk :
a. Pengembangan aspek fisik, yaitu kegiatan-kegiatan yang dapat
menunjang atau merangsang pertumbuhan fisik anak, trediri dari
motorik kasar dan halus. Contoh alat bermain motorik kasar :
sepeda, bola, mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll.
Motorik halus : gunting, pensil, bola, balok, lilin, dll.
b. Pengembangan bahasa, dengan melatih berbicara, menggunakan
kalimat yang benar.Contoh alat permainan : buku bergambar,
buku cerita, majalah, radio, tape, TV, dll.
c. Pengembangan aspek kognitif, yaitu dengan pengenalan suara,
ukuran, bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku
bergambar, buku cerita, puzzle, boneka, pensil warna, radio, dll.
d. Pengembangan aspek sosial, khususnya dalam hubungannya
dengan interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat .Contoh
alat permainan : alat permainan yang dapat dipakai bersama,
misal kotak pasir, bola, tali, dll.
5. Hal hal yang harus diperhatikan dalam bermain
a. Bermain/alat bermain harus sesuai dengan taraf perkembangan
anak.
b. Permainan disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak.
c. Ulangi suatu cara bermain sehingga anak terampil, sebelum
meningkat pada keterampilan yang lebih majemuk.
d. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin
bermain.
e. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
6. Bentuk bentuk permainan
 Usia 0 – 12 bulan
Tujuannya adalah :
a. Melatih reflek-reflek (untuk anak bermur 1 bulan), misalnya
mengisap, menggenggam.
b. Melatih kerjasama mata dan tangan.
c. Melatih kerjasama mata dan telinga.
d. Melatih mencari obyek yang ada tetapi tidak kelihatan.
e. Melatih mengenal sumber asal suara.
f. Melatih kepekaan perabaan.
g. Melatih keterampilan dengan gerakan yang berulang-ulang.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Benda-benda yang aman untuk dimasukkan mulut atau
dipegang.
b. Alat permainan yang berupa gambar atau bentuk muka.
c. Alat permainan lunak berupa boneka orang atau binatang.
d. Alat permainan yang dapat digoyangkan dan keluar suara.
e. Alat permainan berupa selimut dan boneka.
 Usia 13 – 24 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mencari sumber suara/mengikuti sumber suara.
b. Memperkenalkansumbersuara.
c. Melatih anak melakukan gerakan mendorong dan menarik.
d. Melatihimajinasinya.
e. Melatih anak melakukan kegiatan sehari-hari semuanya dalam
bentuk kegiatan yang menarik
Alat permainan yang dianjurkan:
a. Genderang, bola dengan giring-giring didalamnya.
b. Alat permainan yang dapat didorong dan ditarik.
c. Alat permainan yang terdiri dari: alat rumah tangga(misal:
cangkir yang tidak mudah pecah, sendok botol plastik, ember,
waskom, air), balokbalok besar, kardus-kardus besar, buku
bergambar, kertas untuk dicoretcoret, krayon/pensil berwarna.
 Usia 25 – 36 bulan
Tujuannya adalah :
a. Menyalurkan emosi atau perasaan anak.
b. Mengembangkan keterampilan berbahasa.
c. Melatih motorik halus dan kasar.
d. Mengembangkan kecerdasan (memasangkan, menghitung,
mengenal dan membedakan warna).
e. Melatih kerjasama mata dan tangan.
f. Melatih daya imajinansi.
g. Kemampuan membedakan permukaan dan warna benda.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat-alat untuk menggambar.
b. Lilin yang dapat dibentuk
c. Pasel (puzzel) sederhana.
d. Manik-manik ukuran besar.
e. Berbagai benda yang mempunyai permukaan dan warna yang
berbeda.
f. Bola.
 Usia 32 – 72 bulan
Tujuannya adalah :
a. Mengembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan.
b. Mengembangkan kemampuan berbahasa.
c. Mengembangkan pengertian tentang berhitung, menambah,
mengurangi.
d. Merangsang daya imajinansi dsengan berbagai cara bermain
pura-pura (sandiwara).
e. Membedakan benda dengan permukaan.
f. Menumbuhkansportivitas.
g. Mengembangkan kepercayaan diri.
h. Mengembangkan kreativitas.
i. Mengembangkan koordinasi motorik (melompat, memanjat,
lari, dll).
j. Mengembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik
halus dan kasar.
k. Mengembangkan sosialisasi atau bergaul dengan anak dan
orang diluar rumahnya.
l. Memperkenalkan pengertian yang bersifat ilmu pengetahuan,
misal : pengertian mengenai terapung dan tenggelam.
m. Memperkenalkan suasana kompetisi dan gotong royong.
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Berbagai benda dari sekitar rumah, buku bergambar, majalah
anakanak, alat gambar & tulis, kertas untuk belajar melipat,
gunting, air, dll.
b. Teman-teman bermain anak sebaya, orang tua, orang lain
diluarrumah.
 Usia Prasekolah
Alat permainan yang dianjurkan :
a. Alat olahraga.
b. Alat masak
c. Alat menghitung
d. Sepeda roda tiga
e. Benda berbagai macam ukuran.
f. Boneka tangan.
g. Mobil.
h. Kapal terbang.
i. Kapal laut dsb
 Usia sekolah
Jenis permainan yang dianjurkan :
a. Pada anak laki-laki : mekanik.
b. Pada anak perempuan : dengan peran ibu.

 Usia Praremaja (yang akan dilakukan oleh kelompok)


Karakterisrik permainnya adalah permainan intelaktual,
membaca, seni, mengarang, hobi, video games, permainan
pemecahan masalah.
 Usiaremaja
Jenis permainan : permainan keahlian, video, komputer, dll.
7. Daftar pustaka
Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada
Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Gunawan, S. D. (2005). Psikologi Anak Bermasalah. Jakarta: PT
BPK Media.
Hidayat, A. A. A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Edisi
1. Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai