Judul Kesehatan Latar Belakang/Alasan 1. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan unsur Diterbitkan kesejahteraan yang harus diwujudkan 2. Upaya untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat 3. Adanya gangguan kesehatan pada masyarakat Indonesia yang menimbulkan ekonomi negara 4. Upaya peningkatan derajat masyarakat sebagai investasi pembangunan negara 5. Upaya pembangunan nasional dengan memperhatikan kesehatan masyarakat sebagai tanggung jawab pemerintah dan masyarakat 6. UU nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan Dasar Hukum 1. Pasal 20, pasal 28H ayat (1), dan pasal 34 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Ketentuan Umum Definisi: Kesehatan, sumber daya di bidang kesehatan, perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, alat kesehatan, tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, obat, obat tradisional, teknologi kesehatan, upaya kesehatan, pelayanan kesehatan promotif, pelayanan kesehatan preventif, pelayanan kesehatan kuratif, pelayanan kesehatan rehabilitatif, pelayanan kesehatan tradisional, pemerintah pusat, pemerintah daerah, menteri Tujuan Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Materi Muatan/Aspek yang 1. Hak dan kewajiban Diatur 2. Tanggung jawab pemerintah 3. Sumber daya di bidang kesehatan 4. Upaya kesehatan 5. Kesehatan ibu, bayi, anak, remaja, lanjut usia, dan penyandang cacat 6. Gizi 7. Kesehatan jiwa 8. Penyakit menular dan tidak menular 9. Kesehatan lingkungan 10. Kesehatan kerja 11. Pengelolaan kesehatan 12. Informasi kesehatan 13. Pembiayaan kesehatan 14. Peran serta masyarakat 15. Badan pertimbangan kesehatan 16. Pembinaan dan pengawasan 17. Penyidikan 18. Ketentuan pidana 19. Ketentuan peralihan 20. Ketentuan penutup Materi Farmasi Definisi: Sediaan farmasi, obat, obat tradisional, pelayanan kesehatan promotif, pelayanan kesehatan preventif, pelayanan kesehatan kuratif, pelayanan kesehatan rehabilitatif, pelayanan kesehatan tradisional, pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan zat adiktif Sanksi Pidana denda dan penjara Aturan Peralihan/Penutup 1. Pelaksanaan undang-undang ditetapkan paling lambat 1 tahun sejak tanggal pengundangan undang-undang ini. 2. Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini. 3. Pada saat Undang-Undang ini berlaku, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku 4. Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2009
ASPEK PP NOMOR 51 TAHUN 2009
Judul Pekerjaan Kefarmasian
Latar Belakang / Alasan 1. Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 63 UU No. 23 Tahun
Diterbitkan 1992 tentang kesehatan,perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pekerjaan Kefarmasian
1. Pasal 5 ayat (2) UUD Republik Indonesia 1945
Dasar Hukum 2. UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495)
Definisi: Pekerjaan Kefarmasian, Sediaan farmasi, Tenaga
Kefarmasian, Pelayanan Kefarmasian, Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian, Fasilitas Kesehatan, Fasilitas Kefarmasian, Fasilitas Produksi Sediaan Farmasi, Fasilitas Ketentuan Umum Distribusi, Fasilitas Pelayanan Kefarmasian, Pedagang Besar Farmasi, Apotek, Toko Obat, Standar Profesi, Standar Prosedur Operasional, Standar Kefarmasian, Asosiasi, Organisasi Profesi, Surat Tanda Registrasi Apoteker, Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian, Surat Izin Praktik Apoteker, Surat Izin Kerja, Rahasia Kedokteran, Rahasia Kefarmasian, dan Menteri. 1. Memberikan perlindungan kepada pasien dan masyarakat dalam memperoleh dan/atau menetapkan sediaan farmasi dan jasa kefarmasian 2. Mempertahankan dan meningkatkan mutu Tujuan penyelenggaraan Pekerjaan Kefarmasian sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta peraturan perundang-undangan 3. Memberikan kepastian hokum bagi pasien, masyarakat, dan Tenaga Kefarmasian
Materi Muatan / Aspek Penyelenggaraan Pekerjaan Kefarmasian, Tenaga Kefarmasian,
yang diatur Disiplin Tenaga Kefarmasian, Pembinaan dan Pengawasan
Materi Farmasi Pekerjaan kefarmasian, pengadaan sediaan farmasi, produksi
sediaan farmasi, distribusi atau penyaluran sediaan farmasi, pelayanan sediaan farmasi, fasilitas pelayanan kefarmasian (menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan), rahasia kefarmasian, kendali mutu dan biaya, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, pelayanan kefarmasian, STRA, dan STRTTK
Sanksi Tidak tercantum
1. PP No 26 Tahun 1965 sebagaimana diubah dengan PP No
Aturan Peralihan / Penutup 25 Tahun 1980 tentang Apotik dicabut 2. PP No 41 Tahun 1990 tantang Masa Bakti dan Izin Kerja Apoteker Dicabut PERATURAN MENTERI KESEHATAN NO. 73 TAHUN 2016
Aspek PERMENKES NO. 73 TAHUN 2016
Judul Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan Latar Belakang/ Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Alasan diterbitkan di Apotek masih belum memenuhi kebutuhan hukum di masyarakat sehingga perlu dilakukan perubahan 2. perlu menetapkan Peraturan Menteri Kesehatan tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3671) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5062) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063 Dasar Hukum Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607) Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5044) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5419) Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 145 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 322) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508) Apotek, standar pelayanan kefarmasian, pelayanan kefarmasian, resep, sediaan farmasi, obat, alat kesehatan, 4 Ketentuan Umum bahan medis habis pakai, apoteker, tenaga teknis kefarmasian, direktur jenderal, kepala badan pengawas obat dan makanan, menteri meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian; dan 5 Tujuan melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety). 1. Ruang lingkup standar pelayanan kefarmasian di Apotek 2. Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai 3. Pelayanan farmasi klinik Materi Muatan/Aspek 6 4. Penjaminan mutu pelayanan kefarmasian di Apotek yang diatur 5. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Apotek 6. Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri 7. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Menteri Ruang lingkup standar pelayanan kefarmasian di Apotek Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan 7 Materi Farmasi medis habis pakai Pelayanan farmasi klinik Penjaminan mutu pelayanan kefarmasian di Apotek Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian di Apotek Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Menteri Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Peraturan Menteri 8 Sanksi Administratif Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1162) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Aturan 9 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Peralihan/Penutup Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1169), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku 10. Kesehatan kerja 11. Pengelolaan kesehatan 12. Informasi kesehatan 13. Pembiayaan kesehatan 14. Peran serta masyarakat 15. Badan pertimbangan kesehatan 16. Pembinaan dan pengawasan 17. Penyidikan 18. Ketentuan pidana 19. Ketentuan peralihan 20. Ketentuan penutup Materi Farmasi Definisi: Sediaan farmasi, obat, obat tradisional, pelayanan kesehatan promotif, pelayanan kesehatan preventif, pelayanan kesehatan kuratif, pelayanan kesehatan rehabilitatif, pelayanan kesehatan tradisional, pengamanan dan penggunaan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan zat adiktif Sanksi Pidana denda dan penjara Aturan Peralihan/Penutup 1. Pelaksanaan undang-undang ditetapkan paling lambat 1 tahun sejak tanggal pengundangan undang-undang ini. 2. Pada saat Undang-Undang ini berlaku, semua peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini. 3. Pada saat Undang-Undang ini berlaku, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku 4. Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.