Seorang laki-laki usia 55 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan sesak sejak 3 jam
SMRS. Sesak berbunyi menciut dan tidak dipengaruhi oleh aktivitas. Batuk berdahak (+),
demam (-), nyeri dada (-). Pasien riwayat merokok satu bungkus perhari sejak 30 tahun yang
lalu. Pasien memiliki riwayat hipertensi namun tidak rutin berobat dan riwayat sesak menciut
sebelumnya (+). Riwayat alergi (-), riwayat asma (-). Pasien sudah pernah berobat dan sudah
diberikan terapi, tetapi setelah minum obat pasien berdebar-debar, pasien lupa nama obatnya.
Dari pemeriksaan didapatkan tekanan darah 165/95 mmHg, denyut nadi 102 reguler,
pernafasan 30x/menit, saturasi oksigen 94%.
Pemeriksaan suara nafas : bronkovesikular, weezing (+)
Pemeriksaan dada : barel cest (+), perkusi dinding torak hipersonor
Pemeriksaan EKG kesannya sinus takikardi
Pemeriksaan labor dalam batas normal
Pemeriksaan rongent tampak sela IGA (jarak antar iga) melebar dan kesan hiperaerasi.
Di IGD pasien diberikan terapi Nebu ventolin 2x berturut-turut, setelah itu ditambah nebu
pulmicort 1x, namun keluhan sesak belum berkurang, akhirnya pasien dirawat inap dan
mendapatkan terapi :
- Infus RL / 12 jam
- Flumucyl 3 x 200 mg
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Valsartan 1 x 80 mg
- Nebu ventolin 3 x sehari
Setelah 3 hari dirawat, keluhan berkurang dan pasien diperbolehkan pulang dengan obat :
- Flumucyl 3 x 200 mg
- Amlodipin 1 x 10 mg
- Valsartan 1 x 80 mg
- Ataroc 2 x 1
- Simbicort 2 x 1 puff
Dan dianjurkan kontrol sebulan kemudian.
KASUS 2 (kelompok 2)
Seorang laki-laki usia 70 tahun datang ke UGD dengan keluhan sesak sejak 2 hari SMRS.
Sesak berbunyi menciut yang tidak dipengaruhi aktifitas dan posisi. Menurut keluarga, pasien
cendrung sering mengantuk sejak 1 hari ini. Batuk (+) sejak 2 minggu yang lalu dan dahak
berwarna hijau kental, demam (+). Pasien memiliki riwayat merokok dan baru berhenti 1
tahun yang lalu, riwayat sesak menciut sebelumnya (+). Tidak terdapat riwayat hipertensi,
diabetes mellitus dan alergi.