Anda di halaman 1dari 2

Seorang Apoteker baru di sebuah RS. X menerima resep dengan tanda “Cito”.

Karena
suatu kondisi obat A (generik) yang diminta dalam resep tidak dapat dilayani karena stok
kosong sudah dilakukan pemesanan namun belum datang. Setelah di cek ternyata IFRS
mempunyai obat B (paten) yang kandungannya sama. Harga obat pengganti memang sedikit
lebih mahal, tetapi dengan pertimbangan agar pasien segera dapat dilayani, dan tidak ada pasien
yang membeli obat di luar RS. Apoteker meminta persetujuan dari pasien dan segera
memberikan obat B tersebut. Namun disini Apoteker tidak melakukan konfirmasi terlebih
dahulu kepada dokter bersangkutan karena dokter tersebut tidak bisa dihubungi.
a. Kajian Normatif :
- Apoteker salah karena tidak konfirmasi ulang ke dokter
- Apoteker salah karena mengganti obat generik ke paten Melanggar
(PP No 51Tahun 2009, Pasal 24 (b) :
Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian,
Apoteker dapat mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama komponen
aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan dokter dan/atau pasien.
b. Kajian Deskriptif :
Apoteker benar karena resep tersebut harus segera dilayani (Cito). (Kode Etik Apoteker
Indonesia Pasal 3 : Seorang Apoteker harus senantiasa menjalankan profesinya sesuai
kompetensi Apoteker Indonesia serta selalu mengutamakan dan berpegang teguh pada
prinsip kemanusiaan dalam melaksanakan kewajibannya)
Implementasi Pasal 3 :
• Kepentingan kemanusiaan harus menjadi pertimbangan utama dalam setiap tindakan
dan keputusan seorang apoteker indonesia
• Bilamana suatu saat seorang apoteker dihadapkan kepada konflik tanggung jawab
profesional, maka dari berbagai opsi yang ada seorang apoteker harus memilih
resiko yang paling kecil dan paling tepat untuk kepentingan pasien serta masyarakat.
c. Kajian Konseptual :
 Jika Apoteker menunggu konfirmasi dari dokter maka akan menunggu waktu yang
lama, sedangkan resep tersebut harus segera dilayani
 Jika Apoteker harus mencarikan / menempilkan obat generik yang sama di apotek di
luar rumah sakit maka akan membutuhkan waktu yang cukup lama dan ini tidak efisien
 Dapat menimbulkan konflik antara Dokter dan Apoteker. Apoteker juga bisa
mendapatkan sanksi jika perbuatan tersebut dilakukan terus menerus

KESIMPULAN
 Apa yang dilakukan Apoteker tersebut benar karena resep tersebut harus segera
dilayani (Cito). Namun dalam mengganti obat pada resep, Apoteker juga harus
meminta persetujuan dengan dokter dan atau pasien.
 Apoteker juga harus memahami regulasi bahwa penggantian obat generik ke paten
tidak diperbolehkan.

Anda mungkin juga menyukai