Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

Intensive Care Unit (ICU) adalah suatu bagian dari rumah sakit (unit di bawah
manajer pelayanan medis), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus yang
ditujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien-pasien yang menderita penyakit,
cedera atau penyulit-penyulit yang mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa
dengan prognosis dubia. ICU menyediakan kemampuan dan sarana, prasarana serta
peralatan khusus untuk menunjang fungsi-fungsi vital dengan menggunakan keterampilan
staf medik, perawat dan staf lain yang berpengalaman dalam pengelolaan keadaan-keadaan
tersebut.
ICU tidak terbatas menangani pasien pasca bedah atau ventilasi mekanis saja, namun
telah menjadi cabang ilmu sendiri yaitu intensive care medicine. Ruang lingkup
pelayanannya meliputi dukungan fungsi organ-organ vital seperti pernapasan,
kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, ginjal dan lain-lainnya, baik pada pasien dewasa atau
pasien anak.
Rumah Sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan yang mempunyai
fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan ICU yang profesional dan berkualitas
dengan mengedepankan keselamatan pasien. Pada unit perawatan intensif (ICU), perawatan
untuk pasien dilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga profesional yang terdiri dari
multidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim. Pengembangan tim multidisiplin yang kuat
sangat penting dalam meningkatkan keselamatan pasien. Selain itu dukungan sarana,
prasarana serta peralatan juga diperlukan dalam rangka meningkatkan pelayanan ICU. Oleh
karena itu, mengingat diperlukannya tenaga-tenaga khusus, terbatasnya sarana dan
prasarana, serta mahalnya peralatan, maka demi efisiensi, keberadaan ICU perlu
dikonsentrasikan.

Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan


zaman, tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu pelayanan kesehatan juga
semakin meningkat. Hal ini mengharuskan pelayanan kesehatan senantiasa meningkatkan
kualitas SDM dan mutu pelayanan dalam rangka memberikan pelayanan prima. Untuk
menjamin tercapainya pelayanan prima, maka perlu disusun suatu Pedoman Organisasi
Intensive Care Unit Rumah Sakit Tiara Sella

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB II
GAMBARAN UMUM
RUMAH SAKIT TIARA SELLA

II.1 Sejarah Awal Rumah Sakit Tiara Sella


Rumah Sakit Tiara Sella pada awalnya adalah sebuah rumah sakit bersalin yang
didirikan pada tanggal 31 Juli 1989 dibawah naungan Yayasan Tiara Dita dan berlokasi di
Jalan S. Parman No 52 Padang Jati Kota Bengkulu dengan status menyewa sebuah rumah.
Pada tahun 1996 rumah bersalin ini mendirikan bangunan sendiri yang berlokasi di
Jalan S. Parman No 61 Padang Jati, Kelurahan Kebun Kenanga, Kota Bengkulu dengan
bangunan 4 lantai. Luas tanah tahap pertama 1200 m2, kapasitas 11 tempat tidur dan berstatus
Rumah Bersalin Tiara Sella dibawah naungan Yayasan Graha Bernoza. Kemudian pada tahun
2004 rumah bersalin ini berubah menjadi Klinik Bersalin Tiara Sella
Pada tahun 2005, mengacu pada Undang-Undang Perusahaan tahun 2003 yang
menyatakan bahwa yayasan tidak dapat diwariskan kepada keluarga, maka seluruh aset
yayasan Graha Bernoza yang merupakan aset keluarga (pribadi) pada akhirnya dialihkan
menjadi perusahaan dengan nama PT Graha Bernoza.
Pengajuan pengalihan Klinik Bersalin Tiara Sella menjadi rumah sakit umum dengan
nama Rumah Sakit Tiara Sella di lakukan pada tahun 2008 dengan kapasitas 54 tempat tidur.
Rumah sakit ini dibawah naungan perusahaan berbadan hokum PT. Graha Bernoza dengan
pemilik dr. H. M. Zayadi HOESEIN, Sp. OG dan Hj. Betty Yunara. Rumah sakit ini didirikan
diatas lahan seluar 2610 m2, dengan bangunan berlantai 4 seluas 2705 m2.
Rumah Sakit Tiara Sella mulai beroperasi sejak 1 Januari 2010 dan diresmikan pada
tanggal 24 Februari 2010 oleh Gubernur Bengkulu H. Agusrin M. Najamudin dan Walikota
Bengkulu H. Ahmad Kenedi, SH.MH. Melalui Keputusan Menteri Kesehatan Rep[ublik
Indonesia Nomor HK.03.05/I/1463/11, Rumah Sakit Tiara Sella ditetapkan sebagai Rumah
Sakit Umum Kelas D.

II. 2. Pelayanan dan Fasilitas


Jenis- jenis pelayanan yang terdapat di Rumah Sakit Tiara Sella adalah pelayanan
gawat darurat, pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, dan pelayanan penunjang.
Pelayanana gawat darurat berlangsung selama 24 jam oleh dokter umum yang memiliki
sertifikat

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


Pelayanan rawat jalan yang terdapat di Rumah Sakit Tiara sella terdiri dari :
1. Poliklinik spesialis kebidanan dan kandungan
2. Poliklinik spesialis anak
3. Poliklinik spesialis bedah
4. Poliklinik spesialis penyakit dalam
5. Poliklinik spesialis syaraf
6. Poliklinik spesialis jiwa
7. Poliklinik spesialis mata
8. Poliklinik spesialis THT
9. Poliklinik spesialis jantung
10. Poliklinik spesialis urologi
11. Poliklinik dokter gigi
Untuk pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Tiara Sella, kapasitas tempat tidur pasien
yang disediakan di Rumah Sakit Tiara Sella masih sebanyak 67 tempat tidur rawat inap biasa,
3 tempat tidur untuk perawatan ICU (Intensive Care Unit), 4 tempat tidur untuk perawatan
NICU (Neonatal Intensive Care Unit), dan 11 tempat tidur bayi.

Rincian Tempat Tidur Rawat Inap


Ruangan Jumlah Tempat Tidur
Kelas 1 16
Kelas 2 20
Kelas 3 12
VIP 2 6
VIP 3
VVIP 8
Suite 2

Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, Rumah Sakit Tiara Sella juga


dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti laboratorium 24 jam, apotik 24 jam, radiologi,
fisioterapi, kamar operasi, fasilitas medical check up, kamar jenazah, pelayanan gizi, dan
sistem informasi manajemen rumah sakit.

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


Kebijakan umum Rumah Sakit Tiara Sella adalah setiap pasien yang datang dilayani
kebutuhannya secara tuntas dengan menyediakan keperluan perawatan dan pengobatan
pasien, baik obat maupun alat yang diperlukan,tanpa member resep yang harus dibeli oleh
pasien tanpa uang muka. Semua baru dibayar oleh pasien setelah pasien siap pulang.

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB III
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT TIARA SELLA

III. 1. VISI
Visi Rumah Sakit Tiara Sella adalah menjadi rumah sakit pilihan dengan kualitas pelayanan
dan fasilitas TERBAIK di provinsi bengkulu

III. 2. MISI
Untuk mewujudkan visi, Rumah Sakit Tiara Sella memiliki misi :
1. Menyediakan pelayanan dan fasilitas kesehatan dengan mengutamakan kendali mutu
dan keselamatan pasien
2. Menekan angka kematian dan meningkatkan harapan hidup masyarakat
3. Menciptakan kesejahteraan social dan pengembangan karir bagi karyawan
4. Mengaplikasikan tata kelola perusahaan yang baik, serta mencapai pertumbuhan
perusahaan yang stabil

III. 3. MOTTO
Motto dari Rumah Sakit Tiara Sella adalah memberikan pelayanan yang terbaik dengan
sepenuh hati.

III. 4. TUJUAN
Tujuan Rumah Sakit Tiara Sella adalah :
1. Memperoleh sertifikasi standar mutu rumah sakit nasional yang terakreditasi
2. Menjadi rumah sakit pilihan pertama bagi masyarakat, perusahaan swasta, maupun
asuransi di Provinsi Bengkulu
3. Mencapai rata-arat Bed Occupancy Rate diatas 80 %
4. Memiliki sumber daya masnusia yang kompeten melalui pendidikan dan pelatihan
yang berkelanjutan

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT TIARA SELLA

IV. 1. BAGAN ORGANISASI

Direktur

Bagian Pelayanan Bagian Umum dan


Medis & Keperawatan Keuangan

Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang Bidang


pelayanan dan Keperawatan Penunjang Penunjang Non Umum Keuangan
Peningkatan Medis Medis
Mutu

Instalasi Rawat Pelayanan Intalasi Laundry Humas Dan Akuntansi &


Inap Keperawatan Farmasi Kepatuhan Perpajakan

Administrasi
Instalasi Keselamatan Kepegawaian Ranap
Instalasi Rajal Pengembangan Fisioterapi Kerja dan
& MCU Mutu dan Kesehatan
Keperawatan Lingkungan
Pengadaan Kasir
Instalasi Security
Radiologi

Pemasaran dan Piutang BPJS


IPRS
kerjasama

Cleaning Piutang Non


Service BPJS

Instalasi Laboratorium Instalasi Farmasi

Instalasi OK,VK,CSSD Instalasi IGD

Unit Gizi

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


IV. 2. KETERANGAN / PENGERTRIAN
a. Unit Struktural
1. Direktur Adalah kepala atau pejabat tertinggi di Rumah Sakit Tiara Sella
2. Kepala Bagian adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing- masing, yaitu :
 Kepala Bagian Pelayanan Medis dan Keperawatan : membantu direktur dalam
bidang pelayanan medis dan keperawatan
 Kepala Bagian Umum dan Keuangan : membantu direktur dalam bidang umum
dan keuangan
3. Kepala Bidang adalah pejabat yang membantu Direktur dalam pelaksanaan satu atau
lebih macam pelayanan rumah sakit, yaitu :
 Kepala Bidang Pelayanan dan mutu
 Kepala Bidang Keperawatan
 Kepala Bidang Penunjang dan Rekam Medis
 Kepala Bidang Penunjang Non Medis
 Kepala Bidang Umum
 Kepala Bidang Keuangan
4. Unit Kerja Adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit
baik berfungsi pelayanan maupun pendukung operasional rumah sakit. Unit Kerja di
Rumah Sakit Tiara Sella berada dibawah tanggung jawab Kepala Bagian Pelayanan
Medis dan Keperawatan dan Kepala Bagian Umum Keuangan. Berikut adalah daftar
Unit Kerja yang berupa instalasi :
 Instalasi Rawat Jalan.
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Gawat Darurat.
 Instalasi Kamar Operasi dan CSSD
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Fisioterapi
 Instalasi Laboratorium.
 Instalasi Rekam Medis
 Instalasi Radiologi.
 Instalasi MCU

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


 Instalasi Gizi
Daftar unit kerja lainnya :
 pelayanan keperawatan
 pengembangan mutu keperawatan
 laundry
 kesling dan K3
 Keamanan
 IPRS
 Cleaning service
 Humas dan kepatuhan
 Kepegawaian
 Pengadaan
 Pemasaran dan kerjasama
 Akuntansi dan perpajakan
 Administrasi Ranap
 Kasir
 Piutang BPJS
 Pitang Non BPJS

b. Unit Non Struktural


1. Komite Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka peningkatan
dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di Rumah Sakit Tiara
Sella adalah sebagai berikut :
 Satuan Pemeriksa Internal.
 Komite Medik
 Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien.
 Komite Keperawatan
2. SMF/ staf medis fungsional dalah kelompok dokter yang bekerja di bidang medis
dalam jabatan fungsional. Staf Medis Fungsional di Rumah Sakit Tiara Sella
dikelompokkan sebagai berikut :
 SMF Bedah.
 SMF Non Bedah.
Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23
 SMF Gigi dan Mulut
3. Panitia adalah wadan non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi dibentuk
untuk bertanggung jawab terhadap bidang tertentu dalam rangka peningkatan
pengembangan pelayanan rumah sakit. Panitia yang ada di Rumah Sakit Tiara Sella
adalah panitia pencegahan dan pengendalian infeksi

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA

DIREKTUR RUMAH SAKIT

KABID. PENINGKATAN MUTU DAN


PELAYANAN

KA. INSTALASI RAWAT INAP

KA. RUANGAN ICU

PERAWAT PELAKSANA

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Kepala Intensive Care Unit (ICU)


1. Tugas Pokok dan Fungsi
a. Tugas Pokok

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan di ruang


Intensive Care Unit.
b. Fungsi

1) Bertanggung jawab atas semua kegiatan di ICU

2) Pengkoordinasian kegiatan pelayanan perawatan diruang ICU


3) Perencanaan pelaksanaan program pengendakian dan penilaian seluruh
kegiatan pelayanan
4) Pemberian dorongan, bantuan serta bimbingan pada pelaksanaan
perawatan dan tenaga lainnya
5) Pemantauan, pengawasan dan evaluasi penggunaan fasilitas serta
pelaksanaan kegiatan di ICU
2. Uraian Tugas

a. Dalam melakukan pengelolaan pasien ICU, dapat bekerjasama dengan tenaga


kesehatan dari beberapa disiplin ilmu terkait dengan seorang intensivist
sebagai ketua tim

b. Menerima laporan kondisi pasien dari perawat setiap pergantian shift

c. Memberikan terapi yang dibutuhkan dengan ijin dari DPJP


d. Mengontrol pasien dengan visit ke unit ICU

e. Menyusun program kerja unit sebagai salah satu bahan masukan untuk
menyusun program kerja Rumah Sakit

f. Membuat usulan kebutuhan tenaga, sarana dan prasarana, pemeliharaan sarana


dan prasarana untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas dan pengembangan
di ICU

g. Menyusun usulan rencana pemenuhan jumlah tenaga medis, paramedis maupun


non medis sesuai dengan kebutuhan ICU.

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


h. Membagi tugas kepada bawahan agar kegiatan di ICU dapat berjalan lancar dan
terbagi habis

i. Membina bawahan agar kegiatan sesuai dengan petunjuk dan peraturan yang
berlaku

j. Memberi motivasi, semangat dan dorongan kepada bawahan guna


meningkatkan dedikasi, loyalitas dan disiplin kerja bawah

k. Memberikan usulan dan saran-saran baik diminta maupun tidak kepada atasan
sebagai bahan masukan ke pimpinan Rumah Sakit

l. Memberi peringatan kepada bawahan bila melakukan pelanggaran peraturan dan


ketentuan yang berlaku.

m. Membuat protap tertulis yang dapat dipakai sebagai pedoman kerja

n. Melaksanakan pemantauan kelancaran penggunaan peralatan medis agar


pelayanan kepada penderita menjadi lancar

o. Menerima tugas / perintah dari Manager Pelayanan Medis dan Keperawatan


atau Direktur
3. Wewenang

a. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi data yang masuk

b. Menyusun prioritas usulan kebutuhan ICU sebagai masukan guna penyusunan


anggaran

c. Membimbing dan memberi pengarahan kepada bawahan

d. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan

e. Menyampaikan usulan kepada atasan


4. Tanggung Jawab
a. Bertanggung jawab kepada Manager Pelayanan Medis dan Keperawatan.
b. Tercukupinya jenis data kebutuhan yang diperlukan
c. Tersedianya data yang benar, akurat, relevan dan mutakhir
d. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis
e. Kesigapan dan langkah cepat dalam antisipasi masalah
f. Ketepatan waktu penyelesaian tugas

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


B. Perawat Pelaksana
1. Tugas dan Fungsi
a. Tugas
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien di ruang ICU
b. Fungsi
1) Pelaksana asuhan keperawatan secara langsung sesuai dengan proses
keperawatan
2) Sebagai penilai hasil kegiatan pelaksana sesuai dengan rencana yang
ditentukan
3) Pelaksana tugas selama 24 jam
4) Bertanggung jawab atas pelaksanaan asuhan keperawatan

2. Uraian Tugas
a. Memelihara kebersihan dan kerapian ruang dan lingkungannya
b. Menerima dan memulangkan pasien sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku
c. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam keadaan
siap pakai
d. Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
keluarganya
e. Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien, sesuai batas
kemampuannya
f. Menyusun rencana asuhan, melaksanakan tindakan dan mengevaluasi
hasil tindakan keperawatan
g. Membantu merujuk pasien sesuai ketentuan yang berlaku
h. Mendampingi visit dokter pada pasien yang dirawat, menyiapkan status
dan alkes yang dibutuhkan
i. Memberikan terapi sesuai program pengobatan
j. Melakukan pertolongan pertama sesuai protap yang berlaku dan batas
kewenangannya, serta segera melaporkannya pada dokter penanggung
jawab
k. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang baik dengan
anggota dan tim kesehatan dan seluruh elemen rumah sakit
l. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan
Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23
dengan tepat dan benat
m. Melakukan kegiatan – kegiatan produktif bila waktu senggang : meliputi
kassa, membuat kapas alcohol, spalk infus dan lain-lain
n. Memberikan penjelasan kepada keluarga agar mengikuti prosedur
administrasi kepulangan yang harus diselesaikan oleh pasien dalam
kondisi diijinkan, atas permintaan sendiri atau meninggal
o. Mengembalikan seluruh, sisa obat dan cairan pada pasien umum (obat
injeksi dan cairan dapat diretur) dan obat injeksi/cairan ke apotik pada
pasien perusahaan
p. Meminta ijin dilaksanakannya tindakan keperawatan serta
menginformasikan tujuan dan prosedur tindakan kepada pasien / keluarga
q. Menggunakan pola komunikasi yang terapetik dalam setiap interaksi
dengan pasien sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya
r. Memastikan kehadiran dan keterlibatan keluarga selama 24 jam
s. Jam kerja yang tepat waktu sesuai perputaran dinas
t. Jaga suara, jangan terlalu kencang berbicara waktu dinas
u. Mengobservasi setiap 1 jam, menghitung intake-output cairan dan
keluhan pasien
v. Apabila di ICU tidak ada pasien, bantu unit rawat inap
w. Mengikuti pertemuan berkala yang dilakukan kepala unit
x. Melakukan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan dan
tulisan, pada saat pergantian dinas
3. Wewenang
a. Melakukan asuhan keperawatan
b. Sebagai koordinasi pelaksana kegiatan perawatan dibawah tanggung jawabnya
4. Tanggung Jawab
a. Secara administrasi fungsional bertanggung jawab kepada kepala shift
jaga
b. Bertugas melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien di Unitnya,

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

IGD UNIT FARMASI


RAWAT JALAN UNIT LABORATORIUM
RAWAT INAP UNIT GIZI
RUANG BERSALIN UNIT RADIOLOGI
KAMAR OPERASI UNIT FISIOTERAPY
IPRS
HOUSE KEEPING
UNIT KEPEGAWAIAN LAUNDRY
UNIT DIKLAT CSSD
UNIT PENGADAAN

KEUANGAN
ADMINISTRASI
ICU
RUMAH SAKIT LAIN
LABORATORIUM LUAR
RADIOLOGI LUAR
SECURITY
AMBULANCE

DINAS KESEHATAN
KEPALA BIDANG PELAYANAN MEDIK PEMERINTAH PROVINSI
DAN KEPERAWATAN BENGKULU
KEPALA KEPERAWATAN ASURANSI
KOMITE RUMAH SAKIT
DOKTER
SUPERVISI KEPERAWATAN (PIKOR)

Tata hubungan kerja bersifat komunikasi, koordinasi dan kerjasama dalam


pelaksanaan kegiatannya baik secara internal maupun eksternal.
1. Internal
Tata hubungan kerja berkaitan dengan semua unit kerja di lingkungan rumah
sakit dalam hal penanganan pasien kritis dan membutuhkan penatalaksanaan
secara intensive dan berkelanjutan.
2. Eksternal
Tata hubungan kerja dengan instansi terkait yaitu Pemerintah Provinsi
Bengkulu, Dinas Kesehatan, Asuransi, dan instansi terkait eksternal lainnya.

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB VIII
POLA KETENAGAKERJAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Tenaga yang terlibat di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Harapan
Jayakarta akan menyelenggarakan pelayanan Intensif. Dan untuk itu dibutuhkan
kompetensi dan kewenenangan yang diatur oleh Rumah Sakit sesuai klasifikasi
pelayanan ICU Primer, mengacu pada buku Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan
Intensive Care Unit Kemenkes No 1778/MenKes/SK/XII/ 2010 yaitu:
Jumlah perawat pada ICU ditentukan berdasarkan jumlah tempat tidur dan
ketersediaan ventilasi mekanik. Perbandingan perawat dan pasien yang
menggunakan ventilasi mekanik adalah 1:1, sedangkan perbandingan perawat dan
pasien yang tidak menggunakan ventilasi mekanik adalah 1:2 (Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1778/MENKES/SK/XII/2010).

JENIS KETENAGAAN PERSYARATAN JUMLAH

Kepala Ruangan  Minimal lulusan D3 1


keperawatan
 Pengalaman min. 3 tahun di
ICU
 Sertifikst ICU (BTCLS/BLS)

4
Perawat Pelaksana  Minimal lulus D3 keperawatan
 Pengalaman diruang rawat inap 2
tahun.
 Sertifikat BTCLS

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi adalah merupakan waktu yang harus dijalani untuk mengenal


dan memahami peranan atau kedudukan seseorang dalam organisasi dengan
budaya organisasi yang ada dan dengan karyawan yang ada di dalamnya
terkhusus dengan sistem dan proses kerja yang ada di bagian tersebut.
Pengelompokan orientasi dibagi menjadi 2 :
1. Orientasi Umum
Merupakan program pengenalan calon karyawan baru dalam memasuki
dunia kerja yang sebenarnya, dalam hal ini organisasi rumah sakit secara
umum/menyeluruh.
2. Orientasi Khusus
Program mempersiapkan seorang karyawan baru/lama yang menjalani
mutasi, untuk mampu melaksanakan tugas sesuai standart dimana dia
ditempatkan.

Cara melaksanakan kegiatan


1. Orientasi Umum, berupa :
a. Sejarah dan Struktur Organisasi Rumah Sakit
b. Visi Misi Rumah Sakit
c. Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit
d. Sistem Manajemen Mutu Rumah Sakit
e. K3RS (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Rumah Sakit) dan Kewaspadaan
Bencana
f. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
g. Keselamatan Pasien Rumah Sakit
h. Hak dan Kewajiban Karyawan
i. Peraturan dan Kebijakan Umum tentang Kepegawaian

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


2. Orientasi Khusus
a. Struktur organisasi dan uraian tugas di bagian dimana dia ditempatkan
b. SPO yang membantu pelaksanaan tugas dimana dia ditempatkan
c. Kebijakan mutu/sasaran mutu dan pencapaiannya diunit kerja dimana dia
ditempatkan.
d. Materi yang bersifat praktek/langsung kerja
e. Mengenalkan alur dan proses kerja dibagian dimana dia ditempatkan
sampai sedetil mungkin

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB X
PERTEMUAN ATAU RAPAT

1. Intensive Care Unit mengadakan pertemuan atau rapat setiap sebulan sekali
pada minggu pertama untuk membahas masalah atau kejadian apa saja yang
terjadi di Unit. Kepala Unit akan memimpin pertemuan atau rapat tersebut.
Jika dalam rapat tersebut terdapat sesuatu hal atau masalah yang sekiranya
tidak bisa diatasi oleh tim ICU, maka Kepala Unit akan melaporkan hal
tersebut pada rapat yang melibatkan sfat Rumah Sakit untuk mencari jalan
keluar. Setelah ada jawaban maka Kepala Unit akan mengkoordinasikan
kembali dengan tim di ICU.
2. Rapat antara Kepala Unit Kerja dengan Kepala Instalasi dan Kepala Bidang
dilaksanakan pada minggu kedua setiap bulan
3. Rapat yang terdiri dari Kepala Instalasi, Kepala bidang, kepala bagian dan
direktur dilaksanakan pada minggu ketiga setiap bulan
4. Rapat koordinasi yang dilaksanakan setiap minggu keempat setiap bulan
dihadiri oleh
a. kepala unit
b. kepala instalasi
c. kepala bidang
d. kepala bagian
e. satuan pengawas internal
f. panitia pencegahan dan pengendalian infeksi
g. ketua komite keperawatan
h. ketua komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien
i. komite medik
j. direktur
k. pengurus PT Graha Bernoza

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB XI
PELAPORAN

Catatan ICU diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan


pelayanan di ICU dan bertanggung jawab atas semua yang dicatat tersebut.
Pencatatan menggunakan status khusus ICU yang meliputi pencatatan
lengkap terhadap diagnosis yang menyebabkan dirawat di ICU, data tanda vital,
pemantauan fungsi organ khusus (jantung, paru, ginjal, dan sebagainya) secara
berkala, jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan, catatan pemberian obat, serta
jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.
Pelaporan pelayanan ICU terdiri dari jenis indikasi pasien masuk serta
jumlahnya, sistem skoring prognosis, penggunaan alat bantu (ventilasi mekanis,
hemodialisis, dan sebagainya), lama rawat, dan keluaran (hidup atau meninggal)
dari ICU.
1. Laporan Harian
Laporan Harian berisi tentang
a. Jumlah kunjungan berdasarkan jenis pembayaran
b. Jumlah pemeriksaan berdasarkan jenis pembayaran
c. Jumlah pendapatan berdasarkan jenis pembayaran
2. Laporan Bulanan
a. Laporan Mutu Pelayanan Intensive Care Unit
1) Jumlah pasien
2) Jumlah pasien yang diinfus dan pasien dengan kejadian
infeksi jarum infus
3) Jumlah pasien jatuh
4) Jumlah pembayaran berdasarkan jenis pasien
c. Sensus Harian
d. Laporan pemakaian darah
e. Laporan pemakaian BHP medis dan non medis

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


3. Laporan Tahunan
Laporan tahunan berisi tentang :
a. Laporan pencapaian BOR
b. Laporan Mutu Pelayanan

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


BAB XII
PENUTUP

Demikian Pedoman Pengorganisasian ruangan Intansive Care Unit Rumah Sakit


Tiara Sella ini dibuat sebagai acuan pengorganisasian bagi karyawan di Rumah Sakit
Tiara Sella umumnya dan bagi staf dan pimpinan di ruang Intensive Care Unit. Tiada
yang sempurna hasil ciptaan manusia termasuk pedoman ini, karena kesempurnaan
itu hanyalah milik Allah. Untuk itu, masukan dan kritik membangun sangat kami
harapkan demi perbaikan pedoman ini di masa yang akan datang.

Mudah-mudahan dengan adanya pedoman pengorganisasian ini, dapat lebih


memudahkan semua Pihak yang terkait dengan penyelenggaraan kegiatan dan
pelayanan internal maupun eksternan bagian. Semoga Allah senantiasa memberikan
kita semua limpahan Taufik dan Hidayah-Nya kepada hamba-hamba yang selalu
berlomba dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki
amaliyahnya, amin.

Akhirnya kami ucapkan Alhamdulillahi robbil ‘alamin atas segala karunia dan
nikmat yang diberikan Allah SWT.

Pedoman Pengorganisasian Intesive Care Unit | 23


23

Anda mungkin juga menyukai