A. Konsep Dasar
1. Pengertian
mengelilingi otak dan medulla spinalis dan di sebabkan oleh virus, bakteri
bakteri, virus dan organism jamur yang menyebabkan proses infeksi pada
11
proses infeksi pada sistem saraf pusat yang sering disebabkan oleh
1) Sel Saraf
12
Neuron merupakan unit dasar dan fungsional sistem saraf.
Satu sel saraf mempunyai badan sel (soma) yang mempunyai satu
(Meningen).
a) Otak
13
lobus-lobus yang di beri nama sesuai dengan tulang
diatasnya yaitu :
14
individu merasakan, menyadari adanya satu
15
Otak dilindungi oleh selaput otak (meningen) yang
(a) Duramater
2008)
(b) Arakhnoid
2002).
16
(c) Piamater
sebagai bantalan.
cairan serosa.
17
menggunakan energy yang di butuhkan oleh
sikap tubuh.
(b) Tahalamus
tertinggi.
18
(c) Hipotalamus
(d) Hipofise
19
(c) Nervus III, IV dan VI ( Oculomotorius, thoclhearis dan
abducens)
dan meningen.
20
fungsinya jarang tersendiri, kecuali bagian perifer
sekali.
tengah.
(3). Cerebellum
21
nervus VIII (auditorius) untuk keseimbangan dan
2002 ).
22
Medulla spinalis berfungsi sebagai pusat reflex spinal
dan otak.
23
3) Anatomi Pembuluh darah Otak
erat satu dengan yang lain sehingga dapat menjamin suplai darah
yang adekuat untuk sel. Suplai darah ini menjamin oleh dua arteri
willisi.
yaitu :
24
(1). Arteri communicans posterior
posterior.
25
bercabang menjadi dua yaitu arteri cerebri posterior kana
dan kiri.
action.
26
di pengaruhi oleh tekanan untuk memompa darah dari sistem
darah dari arteri mengalir dari bawah dan vena mengalir dari
27
vetebralsilaris paling banyak mensuplai darak ke otak bagian
3. Etiologi
Mansjoer, 2002 ).
4. Patofisiologi
tengah dan saluran mastoiditis menuju otak dan dekat saluran vena – vena
28
meningen, semua ini penghubung yang menyokong perkembangan
bakteri.
5. Manifestasi Klinis
29
b. Perubahan pada tingkat kesadaran dapat terjadi letargi, tidak
diestensikan sempurna.
hasilkan fleksi lutut dan pinggul. Bila dilakukan fleksi pasif pada
belawanan.
e. Kejang akibat area fokal kortikal yang peka dan peningkatan TIK
meningokokal.
tiba – tiba muncul lesi purpura yang menyebar, syok dan tanda
30
Gejala klinik meningitis berdasarkan stadium adalah sebagai berikut :
Stadium I
penyakit ini bersifat sub akut, sering panas atau kenaikan suhu yang
ringan atau hanya dengan tanda – tanda infeksi umum, tak ada nafsu
makan, muntah – muntah, murung, berat badan menurun, tak ada gairah,
berupa apatis, gejala – gejala tadi sering terlihat pada anak kecil. Pada
orang dewasa terdapat panas yang hilang timbul, nyeri kepala, konstipasi,
tak ada nafsu makan, foto fobia, nyeri punggung, halusinasi, delusi dan
sangat gelisah.
Stadium II
Gejala – gejal terlihat lebih berat, terdapat kejang umum atau fokal
terutama pada anak kecil dan bayi. Tanda – tanda rangsangan meningel
mulai nyata, seluruh tubuh dapat menjadi kaku dan timbul opistotonus,
menonjol dan lebih bera. Nyri kepala bertambah berat dan progresif .
N II,, IIIIV, VI, VII dan VIII. Dalam stadium ini dapat terjadi deficit
regiditas deserebrasi.
31
Stadium III
Dalam stadium ini suhu tidak teratur dan semakin tinggi yang di
nadi juga tidak teratur dan terdapat gangguan dalam bentuk cheyne-
makin menurun sampai koma yang dalam. Pada stadium ini penderita
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah
leukosit, Laju Endap Darah ( LED ), kadar glukosa puasa, kadar ureum,
elektrolit.
mikrobiologis.
c. Pemeriksaan Radiologi :
1) Foto dada
32
7. Penatalaksanaan Medis
seresbrospinal ( CSS ) dan darah perlu di kultur dan terapi anti mikroba di
cairan. Kejang yang dapat terjadi pada awal penyakit, dikontrol dengan
2002).
8. Komplikasi
( Widakdo, 2008).
33
9. Dampak Meningitis terhadap system tubuh yang lain
a. Sistem Pernafasan
b. Sistem Kardiovaskular
nadi meningkat.
34
35
36
B. Tinjauan Teoritis Tentang Asuhan Keperawatan
yang saling berkesinambungan dan berkaitan satu sama lain dari mulai
1. Pengkajian
a. Pengumpulan data
37
1) Data biografis yang meliputi :
a) Identitas klien
2) Riwayat Kesehatan
38
penurunan kesadaran disertai kejang, gangguan sensorik, sesak
pertolongan.
39
Timing ( T ) : kapan waktu mulai terjadi keluhan dan beberapa
penyakit yang sama atau perlu dikaji apakah klien pernah mengalami
40
menderita TB, serta penyakit lain yang bersifat herediter atau genetik
(Muttaqin, 2008).
3) Pemeriksaan Fisik
adalah :
b) Sistem Pernafasan
41
dilakukan jika terdapat dermovitas pada tulang dada pada klien
pada paru.
c) Sistem kardiovaskuler
pada klien meningitis pada tahap lanjut seperti apabila klien sudah
d) Sistem pencernaan
e) Sistem endokrin
42
tidak ada gangguan pada sistem endokrin seperti pembesaran
kelenjar tiroid.
f) Sistem Imun
g) Sistem integument
h) Sistem musculoskeletal
i) Sistem perkemihan
j) Sistem reproduksi
sistem reproduksi .
k) Sistem saraf
43
Pengkajian sistem saraf merupakan pemeriksaan focus dan
semikomantosa.
mengalami perubahan.
saraf I – XII .
44
(4) Pengkajian sistem motorik
babinski ( + )
sakit.
45
a) Nutrisi
(NGT).
b) Eliminasi
d) Personal Hyegiene
46
5) Riwayat Psikososial
a) Status emosional
b) Konsep diri
dan keinginan.
47
dicintai, disayangi, dikasihi orang lain, dan mendapatkan
c) Pola koping
6) Riwayat Spiritual
7) Pemeriksaan penunjang
a) laboratorium
glukosa )
48
(2) Analisis cairan serebrospinal melalui lumbal fungfsi
(c) Biokimia :
i. Kalium meningkat
urine.
49
50