LaporanPendahuluan
12- September -2020
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN KOMUNITAS TENTANG MASALAH KENAKALAN
REMAJA DAN KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA REMAJA
DI SUSUN OLEH:
NAMA : ARMAN
NIM : N. 201901214
A. Definisi Remaja
Remaja merupakan tahapan seseorang dimana ia berada diantara fase anak dan
dewasa yag ditandai dengan perubahan fisik, perilaku, kognitif dan emosi. Untuk
mendeskripsikan remaja dari waktu ke waktu memang berubah sesuai perkembangan
zaman. Ditinjau dari segi pubertas, 100 tahun terakhir usia remaja putri mendapatkan haid
pertama semakin berkurang dari 17,5 tahun menjadi 12 tahun, demikina pula remaja pria.
Kebanyakan orang menggolongkan remaja dari usia 12 tahun – 24 tahun dan beberapa
literature yang menyebutkan 15 -24 tahun. Hal yang terpenting adalah seseorang
mengalami perubahan pesat dalam hidupnya di berbagai aspek [CITATION Eff09 \l 1033 ]
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari
satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat,
pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock,1998). Oleh
karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni
masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan sosial
(TP-KJM,2002).
2. Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang
ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam
tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada periode ini,
idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha
memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir
para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat
membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat
atau hasilnya.Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang
sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan.
3. Perkembang Psikososial
Masa remaja merupakan masa transisi emosional, yang ditandai dengan
perubahan dalam cara melihat diriny sendiri. Sebagai remaja dewasa, intelektual dan
kognitif juga mengalami perubahan, yaitu dengan merasa alebih dari yang lain,
cenderung bekerja secara lebih kompleks dan abstrak, serta lebih tertarik untuk
memahami kepribadian mereka sendiri dan berprilaku menurut cara mereka.
Transisional social yang dialami oleh remaja ditunjukkan dengan adanya
perubahan hubungan social.Salah satu hal yang pernting dalan perubahan social
pada remaja adalah meningkatnya waktu untuk berhubungan dengan rekan-rekan
mereka, serta lebih intens dan akrab dengan lawan jenis.
3) Disfungsi Psikoseksual
a) Gambaran utama dari Disfungsi Psikoseksual adalah terdapat hambatan
pada perubahan psikofisiologik yang biasanya terjadi pada orang yang
sedang bergairah seksual.
Hambatan selera seksual
Sukar atau tidak bis timbul minat seksual sama sekali
secara menetap dan meresap.
Hambatan gairah seksual
Pada laki-laki: gagal sebagian atau seluruhnya untuk
mencapai atau mempertahankan ereksi sampai akhir aktivitas
seksual (impotensia).
Pada wanita: gagal sebagai atau seluruhnya untuk mencapai
atau mempertahankan pelumasan dan pembengkakan vagina (yang
merupakan respons gairah seksual wanita) sehingga akhir dari
aktivitas seksual (frigiditas).
Hambatan orgasme wanita
Berulang-ulang atau menetap tidak terjadi orgasme pada
wanita setelah terjadi gairah seksual yang lazim selama aktivitas
seksual.
Hambatan orgasme pria
Berulang-ulang atau menetap tidak terjadi ejakulasi atau
terlambat berejakulasi setelah terjadi fase gairah seksual yang
lazim selama aktivitas seksual.
Ejakulasi prematur
Secara berulang-ulang dan menetap terjadi ejakulasi
sebelum dikehendaki karena tidak adanya pengendalian yang wajar
terhadap ejakulasi selama aktivitas seksual.
Dispareunia fungsional
Rasa nyeri yang berulang dan menetap pada alat kelamin
sewaktu senggama, baik pada pria maupun wanita.
Vagina fungsional
Ketegangan otot vagina yang tidak terkendali sehingga
mengalami senggama.
a. Ciri-ciri Umum
1) Terjadi perubahan perilaku yang signifikan
2) Sulit diajak bicara
3) Mulai sulit untuk diajak terlibat dalam kegiatan keluarga
4) Mulai sering pulang terlambat tanpa alasan
5) Mudah tersinggung
6) Mulai berani membolos dan meninggalkan pekerjaan sehari-hari
b. Perubahan Fisik dan Lingkungan
1) Jalan sempoyongan, bicara pelo, dan tampak terkantuk-kantuk
2) Mata merah dan berair
3) Hidung berair atau seperti pilek
4) Pola tidur berubah, bangun di malam hari dan bangun di siang hari
5) Kamar tidak mau diperiksa atau selalu terkunci
6) Sering menerima telpon atau tamu yang tidak dikenal
7) Ditemukan obat-obatan, kertas timah, jarum suntik, dan korek api di kamar
atau di dalam tas
8) Terdapat tanda-tanda bekas suntikan atau sayatan di bagian tubuh
9) Sering kehilangan uang atau barang di rumah
10) Mengabaikan kebersihan diri
c. Perubahan Perilaku Sosial
1) Menghindari kontak mata langsung ketika berbicara dengan orang lain
2) Berbohong atau memanipulasi keadaan
3) Kurang disiplin
4) Bengong atau linglung
5) Suka membolos sekolah atau dari pekerjaan kantor
6) Mengabaikan kegiatan ibadah
7) Menarik diri dari aktivitas bersama keluarga
8) Sering menyendiri atau bersembunyi di kamar mandi, di gudang atau tempat-
tempat tertutup
d. Perubahan Psikologis
1) Mudah tersinggung
2) Sering terjadi perubahan mood yang mendadak
3) Malas melakukan aktivitas sehari-hari
4) Sulit berkonsentrasi
5) Tidak memiliki tanggung jawab
6) Emosi tidak terkendali
7) Tidak peduli dengan nilai dan norma yang ada
8) Merasa dikucilkan atau menarik diri dari lingkungan
9) Cenderung melakukan tindak pidana kekerasan
UPAYA PENANGGULANGAN
Upaya penanggulangan penyalahgunaan narkoba dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
a. Upaya preventif dapat dilakukan diberbagai lingkungan seperti lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyaakt dan pemerintah. Upaya
tersebut dapat dilakukan melalui :
1) Perlu penanaman nilai-nilai agama pada diri remaja.
2) Orang tua harus menciptakan kehidupan beragama dalam rumah tangga
dengan suasana yang harmonis yang penuh dengan rasa kasih sayang antara
ayah, ibu dan anak.
3) Bapak dan ibu guru harus menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan
kondusif bagi anak didiknya dengan menerapkan tata tertib sekolah,
pengawasan dan koordinasi dengan orang tua/wali dan masyarakat sekitar.
4) Tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pengusaha menciptakan lingkungan
sosial yang sehat bagi perkembangan anak/ remaja melalui pengawasan
lingkungan yang berkelanjutan.
5) Perlu adanya peran pemerintah yang super aktif dalam upaya menciptakan
bangsa ini menjadi bangsa yang bebas dari NAPZA. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara mendirikan lembaga infra dan suprastruktur yang
memiliki fungsi pengawasan, melakukan sosialisasi secara terprogram,
memberikan contoh keteladan yang baik kepada masyarakat, menciptakan
aturan hukum sebagai pedoman bagi masyarakat dan aparat dalam
berperilaku dan nelakukan hubungan kerjasama baik bilateral mapun
multilateral dalam hal upaya penanggulangan peredaran NAPZA.
b. Tindakkan Hukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan
peraturan disertai tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus
dan pewaris bangsa. Sayangnya KUHP belum mengatur tentang
penyalahgunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang Psikotropika dan
UU no: 22/1997 tentang Narkotika.
UPAYA PEMULIHAN
Sasaran program kesehatan reproduksi remaja adalah supaya seluruh remaja dan
keluarganya memiliki pengetahuan, kesadaran, sikap dan perilaku kesehatan reproduksi
sehingga menjadikan remaja siap sebagai keluarga berkualitas pada tahun 2015.
Pokok-pokok program
A. Pengkajian
1. Data Inti
a) Sejarah
Mengkaji tentang berapa lama remaja tinggal di wilayah tersebut, dan sejak
kapan remaja tinggal.Apakah remaja merupakan penduduk asli, musiman, atau
pendatang.Juga menjelaskan dengan siapa remaja tinggal dan menetap.
b) Demografi
Mengkaji karakteristik remaja seperti apa yang banyak ditemukan, rentang
usia remaja terbanyak, perbandingan jumlah antara remaja perempuan dan
laki-laki. Juga mengkaji tentang piramida penduduk di wilayah tersebut.
c) Vital statistic
Mengkaji tentang banyaknya mortalitas dan morbiditas pada remaja serta
penyebabnya, jenis penyakit yang sering diderita oleh para remaja.
d) Etnis
Mengkaji tentang berbagai macam suku dan etnis remaja yang
dijumpai.Bagaimana sikap remaja dengan adanya perbedaan etnis di
kalangannya?
e) Nilai dan keyakinan
Pada masa remaja, seseorang sering kali meyakini bahwa diri mereka unik dan
tidak dipengaruhi oleh hukum alam, keyakinan ini disebut “personal fable”.
Remaja juga bersifat ambivalen yaitu mereka menginginkan kebebasan tapi
takut untuk bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan. Remaja juga
meyakini bahwa teman-teman sebayanya dapat menjadi sumber informasi
dalam segala hal. Dalam masa ini mulai terjadi perubahan nilai, dimana apa
yang mereka anggap penting pada masa kanak-kanak menjadi kurang penting
karena sudah mendekati dewasa.
2. Data Subsistem
a) Lingkungan fisik
Mengkaji keadaan lingkungan atau kondisi geografis, batas wilayah, peta,
iklim, dan kondisi perumahan
b) Pelayanan kesehatan dan sosial
Mengkaji pelayanan kesehatan yang terdapat pada wilayah tersebut.Mengkaji
tentang pelayanan kesehatan yang sering dikunjungi remaja ketika sakit
ataupun bermasalah dengan kesehatannya.
c) Ekonomi
Mengkaji tentang keadaan perekonomian keluarga remaja.Mengkaji apakah
remaja masih bergantung pada orang tua atau sudah mandiri dalam hal
perekonomian.
d) Keamanan dan transportasi
Mengkaji tentang jenis transportasi yang biasanya digunakan oleh remaja
(pribadi/umum), keamanan remaja dalam berkendara, jenis kejahatan yang
sering terjadi pada remaja di wilayah tersebut.
e) Pemerintahan dan politik
Mengkaji tentang keaktifan remaja dalam organisasi wilayah setempat,
misalnya: karang taruna, remas, dll. Juga mengkaji tentang kebijakan
pemerintah/ program pemerintah untuk remaja di wilayah tersebut.
f) Komunikasi
Mengkaji tentang cara memberikan informasi oleh remaja terhadap orang lain,
baik teman sebaya, keluarga, atau masyarakat lain. Alat yang digunakan oleh
remaja dalam penyampaian informasi.
g) Pendidikan
Mengkaji tentang berbagai jenis institusi pendidikan yang ada untuk remaja,
serta ketersediaan program UKS. Juga mengkaji tentang pendidikan remaja di
wilayah tersebut.
h) Rekreasi
Mengkaji tentang dimana remaja bermain?Apa bentuk umum dari rekreasi?
Siapa yang berperan serta?Apa fasilitas rekreasi yang ditemukan?
3. Persepsi
a) Persepsi penduduk
Mengkaji tentang pendapat penduduk setempat mengenai remaja yang ada di
wilayah tersebut.
b) Persepsi perawat
Mengkaji tentang pendapat perawat mengenai remaja yang ada di wilayah
tersebut.
B. Analisa Data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang
kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisa data;
a) Menetapkan kebutuhan komunitas
b) Menetapkan kekuatan
c) Mengidentifikasi pola respon komunitas
d) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan.
C. Prioritas Masalah
Masalah Perhatian Poin Tingkat Kemungkinan
Masyarakat Prevalensi Bahaya untuk dikelola
D. Diagnosa Keperawatan
Untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah dirumuskan
diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
a) Masalah (Problem)
Yaitu kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang terjadi.
b) Penyebab (Etiologi)
Yang meliputi perilaku individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, lingkungan
fisik dan biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku dengan
lingkungan.
c) Tanda dan Gejala (Sign and Sympton)
Yaitu informasi yang perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian
petunjuk timbulnya masalah.
Diagnosa keperawatan NANDA untuk meningkatkan kesehatan yang bisa ditegakkan
pada adolesens, yaitu :
1) Risiko cedera yang berhubungan dengan:
a. Pilihan gaya hidup
b. Penggunaan alcohol, rokok dan obat
c. Partisipasi dalam kompetisi atletik, atau aktivitas rekreasi
d. Aktivitas seksual
2) Risiko infeksi yang berhubungan dengan:
a. Aktivitas seksual
b. Malnutrisi
c. Kerusakan imunitas
3) Perubahan pemeliharaan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Kurangnya nutrisi yang adekuat untuk mendukung pertumbuhan
b. Melewati waktu makan; ikut mode makanan
c. Makan makanan siap saji, menggunakan makanan yang mudah atau mesin
penjual makanan
d. Kemiskinan
e. Efek penggunaan alcohol atau obat
4) Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan:
a. Tidak berpengalaman dengan peralatan rekreasional yang tidak dikenal
b. Kurang informasi tentang kurikulum sekolah
5) Gangguan citra tubuh yang berhubungan dengan:
a. Perasaan negative tentang tubuh
b. Perubahan maturasional yang berkaitan dengan laju pertumbuhan adolesens
G. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan kerhasilan tindakan keperawatan.
Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan
pedoman atau rencana proses tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT. BPK
Gunung Mulia.