Anda di halaman 1dari 18

ETIKA,

MORAL,
AGAMA
A. Pengertian Etika

Bertens 1994 menjelaskan, Etika


berasal dari bahasa yunani kuno
yang berarti ethos dalam bentuk
tunggal yang berarti adat
kebiasaan, adat istiadat, akhlak
yang baik
Maka arti dari etika itu sendiri
merupakan ilmu tentang apa
yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
perumusan Etika dibagi menjadi 3 arti yaitu :

1. ilmu tentang apa yang baik dan apa


yang buruk dan tentang hak dan kewajiban
moral (akhlak);

2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan


dengan akhlak;

3. nilai mengenai benar dan salah yang


dianut suatu golongan atau masyarakat.
Bertens mengemukaakan bahwa
urutan tiga arti tersebut kurang
sebaiknya arti ketiga ditempatkan
di depan karena lebih mendasar
dari pada arti pertama dan
rumusannya juga bisa dipertajam
lagi.
Dengan demikian, menurut Bertens tiga
arti etka dapat dirumuskan sebagai
berikut :

1. Etika dipakai dalam arti : nilai dan


norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok
dengan mengatur tingkah lakunya. Arti
ini disebut juga sebagai sistem nilai
dalam hidup manusia perseorangan
atau hidup bermasyarakat. Misalnya
etika orang jawa, etika agama budha
2. Etika dipakai dalam arti : kumpulan
asas atau nilai moral yang dimaksud
disini adalah kode etik. Misalnya kode
etik advokat indonesia, kode etik notaris
indonesia.

3. Etika dipakai dalam arti : ilmu tentang


yang baik atau yang buruk. Arti etika
disini sama dengan filsafat moral.
Lalu jika dihubungkan kedalam
etika profesi hukum, etika dalam
arti pertama dan kedua adalah
relevan karena kedua arti tersebut
berkenaan dengan prilaku
seseorang atau kelompok profesi
hukum .
Berdasarkan perkembangan arti
tadi, etika dapat dibedakan antara
etika perangai dan etika moral.
1. Etika perangai
merupakan adat istiadat atau
kebiasaan yang menggambarkan
perangai manusia dalam hidup
bermasyarakat di daerah tertentu
dan waktu tertentu pula.

Contoh : berbusana adat,


pergaulan muda mudi, perkawinan
semanda, upacara adat
2. Etika Moral
berkenaan dengan kebiasaan
berperilaku baik dan benar
berdasarkan kodrat manusia.
Apabila etika ini dilanggar timbullah
kejahatan yaituperbuatan yang
tidak baik dan tidak benar.

Contoh : berkata dan berbuat jujur,


menghargai hak orang lain,
menghormati orang tua, guru,
dosen, membela kenbenaran dan
keadilan, menyantuni anak yatim
piatu.
3. Etika dan Etiket
Penggunaan kedua istilah ini
seringkali dicampur adukkan
padahal antara kedua istilah ini
memiliki perbedaan antara satu
dengn yang lainnya. Dimana etika
berarti moral sedangkan etikat
merupakan sopan santun.
B. Pengertian Moral
sebagaimana dijelaskan oleh
bertens kata yang sangat dekat
dengan etika adalah moral, dimana
kata ini berasal dari bahasa latin
mos yang bearti adat kebiasaan

namun perbedaan terletak hanya


pdaa bahasa asalnya dimana etika
berasal dari bahasa yunani
sedangkan moral berasal dari bahsa
latin
1. Faktor penentu moralitas
menurut sumaryono
mengemukakan tiga faktor
penentu moralitas perbuatan
manusia yaitu
a. motivasi
b. tujuan akhir
c. lingkungan perbuatan
2. Moralitas sebagai norma

penentu baik dan buruk, benar


atau salah tentunya berdasarkan
norma sebagai ukuran. Sumaryono
mengklasifikasi moralitas menjadi
dua golongan yaitu
1. moralitas objektif
2. moralitas subjektif
C. Arti Agama

1. Agama dalam bahasa belanda


religie dan dalam bahasa inggris yang
berarti religion yang merupakan suatu
hubungan antara manusia dan
tuhannya dimana agama mengajarkan
hubungan antara pencipta dan yang
diciptakan yang disebut dengan
ibadah. Agama mempunyai unsur :
wahyu, rasul, risalah, dan kitab suci.
2. Agama adalah apa yg
disyariatkan allah dengan
perantara nabi dan rasulnya
berupa perintah dan larangan
serta petunjuk bagi umat
manusia.
3. Agama dan Moral
sebagaimana setelah kita
mengetahui arti dari etika dan
moral yang telah dikemukakan
sebelumnya maka agama
adalah pernyataan orang yg
beriman kepada tuhan yang
maha esa.

Anda mungkin juga menyukai