berasal dari bahasa yunani kuno yang berarti ethos dalam bentuk tunggal yang berarti adat kebiasaan, adat istiadat, akhlak yang baik Maka arti dari etika itu sendiri merupakan ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia perumusan Etika dibagi menjadi 3 arti yaitu :
1. ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dengan akhlak;
3. nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat. Bertens mengemukaakan bahwa urutan tiga arti tersebut kurang sebaiknya arti ketiga ditempatkan di depan karena lebih mendasar dari pada arti pertama dan rumusannya juga bisa dipertajam lagi. Dengan demikian, menurut Bertens tiga arti etka dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Etika dipakai dalam arti : nilai dan
norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dengan mengatur tingkah lakunya. Arti ini disebut juga sebagai sistem nilai dalam hidup manusia perseorangan atau hidup bermasyarakat. Misalnya etika orang jawa, etika agama budha 2. Etika dipakai dalam arti : kumpulan asas atau nilai moral yang dimaksud disini adalah kode etik. Misalnya kode etik advokat indonesia, kode etik notaris indonesia.
3. Etika dipakai dalam arti : ilmu tentang
yang baik atau yang buruk. Arti etika disini sama dengan filsafat moral. Lalu jika dihubungkan kedalam etika profesi hukum, etika dalam arti pertama dan kedua adalah relevan karena kedua arti tersebut berkenaan dengan prilaku seseorang atau kelompok profesi hukum . Berdasarkan perkembangan arti tadi, etika dapat dibedakan antara etika perangai dan etika moral. 1. Etika perangai merupakan adat istiadat atau kebiasaan yang menggambarkan perangai manusia dalam hidup bermasyarakat di daerah tertentu dan waktu tertentu pula.
Contoh : berbusana adat,
pergaulan muda mudi, perkawinan semanda, upacara adat 2. Etika Moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku baik dan benar berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan yaituperbuatan yang tidak baik dan tidak benar.
Contoh : berkata dan berbuat jujur,
menghargai hak orang lain, menghormati orang tua, guru, dosen, membela kenbenaran dan keadilan, menyantuni anak yatim piatu. 3. Etika dan Etiket Penggunaan kedua istilah ini seringkali dicampur adukkan padahal antara kedua istilah ini memiliki perbedaan antara satu dengn yang lainnya. Dimana etika berarti moral sedangkan etikat merupakan sopan santun. B. Pengertian Moral sebagaimana dijelaskan oleh bertens kata yang sangat dekat dengan etika adalah moral, dimana kata ini berasal dari bahasa latin mos yang bearti adat kebiasaan
namun perbedaan terletak hanya
pdaa bahasa asalnya dimana etika berasal dari bahasa yunani sedangkan moral berasal dari bahsa latin 1. Faktor penentu moralitas menurut sumaryono mengemukakan tiga faktor penentu moralitas perbuatan manusia yaitu a. motivasi b. tujuan akhir c. lingkungan perbuatan 2. Moralitas sebagai norma
penentu baik dan buruk, benar
atau salah tentunya berdasarkan norma sebagai ukuran. Sumaryono mengklasifikasi moralitas menjadi dua golongan yaitu 1. moralitas objektif 2. moralitas subjektif C. Arti Agama
1. Agama dalam bahasa belanda
religie dan dalam bahasa inggris yang berarti religion yang merupakan suatu hubungan antara manusia dan tuhannya dimana agama mengajarkan hubungan antara pencipta dan yang diciptakan yang disebut dengan ibadah. Agama mempunyai unsur : wahyu, rasul, risalah, dan kitab suci. 2. Agama adalah apa yg disyariatkan allah dengan perantara nabi dan rasulnya berupa perintah dan larangan serta petunjuk bagi umat manusia. 3. Agama dan Moral sebagaimana setelah kita mengetahui arti dari etika dan moral yang telah dikemukakan sebelumnya maka agama adalah pernyataan orang yg beriman kepada tuhan yang maha esa.