Anda di halaman 1dari 5

Karakter Orang Sukses Karena Bekerja

Dwi Soetjipto

Dwi Soetjipto, lahir 10 November 1955 di Surabaya, Jawa Timur adalah seorang eksekutif
Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 28 November
2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No.SK-265/MBU/11/2014 tanggal 28
November 2014 hingga sekarang. Selain sebagai Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto
menjabat sebagai Komisaris PT Bursa Efek Indonesia.Sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Utama PT Semen Indonesia, perusahaan induk usaha semen nasional dengan operasi pabrik
terbesar di Asia Tenggara. Di bawah kepemimpinannya, PT Semen Indonesia mampu
menyatukan Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa. Melalui kerja visionernya
untuk memperluas operasi BUMN Indonesia di Asia, PT Semen Indonesia sudah membuka
pabrik di negara Vietnam. Semen Indonesia menjadi BUMN pertama yang berstatus
multinasional (multinational state-owned company) setelah pembelian pabrik Thang Long di
Hanoi Vietnam. Bahkan Pers dan komunitas korporasi di Hanoi, Vietnam, memberi nama
bagi Dwi Soetjipto yaitu, Vu Van Qui atau Vu Vi Tho.
Sebelumnya, Dwi menjabat sebagai Direktur Utama PT Semen Gresik Persero sejak
tahun 2005, kemudian pada awal tahun 2013 PT Semen Gersik Persero
resmi bertranformasi menjadi PT Semen Indonesia Tbk. Tahun 2009, Dwi Soetjipto meraih
gelar Doktor Ilmu Manajemen Kekhususan Manajemen Strategis dari Universitas Indonesia
(UI). Sebelumnya menyandang gelar Magister Manajemen dari Universitas Andalas Padang,
dan gelar Insinyur dari Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS),
Surabaya. Untuk prestasi kepemimpinannya sebagai eksekutif korporasi dan sumbangsih
terhadap pembangunan almamaternya, ia pernah dinobatkan sebagai alumnus terbaik dari
Ikatan Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA-ITS).
Orang yang Sukses Karena Wirausaha

Johnny Andrean
Johnny Andrean merantau ke Jakarta pada tahun 80-an berbekal ilmu salon dari
ibunya. Ia mengawali karirnya di dunia entrepreneur dengan membuka sebuah salon di
ujung utara Jakarta. Hingga sekarang, Johnny Andrean sudah membuka hampir 200
salon di seluruh Indonesia. Salah satunya mungkin di sebelah rumah Anda. Ayah empat
anak ini mengaku bahwa bisnisnya di dunia salon tidak selalu mulus. Problem terbesar
yang ia hadapi adalah bagaimana menjaga hairstylist mereka agar tetap mau bekerja di
salonnya. Maka, Johnny mendirikan sekolah, dimana stylist tamatan sekolahnya telah
dibekali dengan kemampuan yang diperlukan untuk ditempatkan pada salon-salonnya
yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, ia juga menjalin hubungan yang erat
dengan setiap karyawannya. “Kami memberikan mereka gaji yang baik, bonus, komisi,
namun setiap orang membutuhkan perhatian, karena orang lain selalu bisa membayar
mereka lebih banyak.”
Hubungan yang erat ini pula yang membantu mereka melalui tragedi Mei 1998. Kala itu, 19
salonnya jadi korban penjarahan pasca lengsernya Presiden Soeharto. “Dalam satu tahun
Anda hanya bisa membuka 4 atau 5 salon. Tapi dalam semalam, hilang 19,” katanya. “Saya
mengatakan pada karyawan kami bahwa kita harus bisa menghadapinya bersama-sama. Maka
kami berpindah-pindah di antara salon yang masih beroperasi. Tidak ada yang komplain,
meskipun mereka kehilangan sebagian komisi mereka. ”

Membangun BreadTalk
Belum puas, Johnny kemudian membeli hak waralaba BreadTalk. Ia percaya bahwa bisnisnya
kali ini tidak jauh berbeda dari salon, karena sebagaimana hairdressing, BreadTalk memenuhi
kebutuhan masyarakat. BreadTalk juga ia sebut-sebut sebagai “premier boutique bakery”.
Gerai-gerai terbuka dan transparan ala BreadTalk lebih tampak seperti toko pakaian Italia
daripada sebuah bakery. Hal ini mungkin merupakan sebuah strategi yang cerdas, sebab selain
konsumen bisa melihat proses produksi, aroma rotinya dapat menyebar di area mall dan
menarik lebih banyak mulut yang berair karenanya. Hingga kini, Anda dapat dengan mudah
menemukan gerai-gerai BreadTalk beroperasi di mall-mall di Indonesia.

Mendirikan J.Co
Lagi-lagi, kemudian Johnny membuka satu bisnis lain di industri beverage, kali ini yang
diserangnya adalah donat. Awalnya ia hendak menggunakan konsep yang sama dengan
BreadTalk, yakni membeli hak waralaba dari luar negeri. Namun hal ini urung dilakukannya
karena ia merasa donat luar negeri kurang memenuhi standarnya. Maka, tahun 2005 ia
mengibarkan J-Co Donuts & Coffee. Ia rela melakukan survei dan riset ke berbagai negara,
seperti Australia, Amerika Serikat, Jepang dan berbagai negara Eropa karena ia tahu bahwa
salah satu obsesinya adalah menjadi pemain global.
Mengadopsi gerai terbuka seperti halnya BreadTalk, J.Co berhasil menarik sambutan yang luar
biasa dari pasar. Awalnya, banyak yang menyangka bahwa gerai donat ini merupakan waralaba
asing. Sebab saat itu konsep open kitchen belum umum di Indonesia. Namun, J.Co adalah
produk asli Indonesia, yang mana hingga kini, ada lebih dari 40 gerai J.Co yang tersebar di
Indonesia dan telah merambah ke negara-negara seperti Malaysia dan Singapura.
Rencananya, ia juga telah menyiapkan konsep kafe J. Lato. Bahkan, ia sudah mengirimkan tim
risetnya ke Remini dan Bologna. “Remini itu pusat gelato paling enak,” katanya. “Saya akan
ciptakan gelato dengan rasa ketan item. Ini orisinil rasa Indonesia”.
Karakter Orang Sukses Karena Bekerja

 Mencari pekerjaan terlebih dahulu sebelum sukses dalam bekerja


 Sudah dipersiapkan secara matang ketika ingin bekerja disuatu perusahaan baik mental.
maupun fisik serta pikiran untuk menjawab berbagai tes yang di berikan dari pihak perusahaan
 Ketika sudah di terima di perusahaan tersebut, waktu untuk bekerja terikat sesuai
dengan aturan yang ada di suatu perusahaan
 Harus bekerja dengan pengalaman yang lebih dari 1 tahun
 Bekerja karena tuntutan serta aturan berupa UU yang telah di sepakati perusahaan
 Setiap yang bekerja di perusahaan harus selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaan
yang telah di bagi sesuai kemampuan individu
 Rekan kerja yang dikenal cenderung pada pihak internal perusahaan, jadi tidak
mengetahui atau tidak mengenal orang – orang di luar dengan berbagai sifat dan pengalamanya
 Berpindah dari perusahaan satu ke yang lain untuk mendapatkan jabatan dan
pendapatan yang lebih tinggi
 Menempuh pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi, hingga ke luar negeri agar
mendapatkan jabatan atau pangkat yang lebih tinggi
 Pendapatan yang pasti (tidak bisa berubah, naik atau turun) karena sudah ditentukan
perusahaan

Karakter Orang Sukses Karena Berwirausaha

 Pendidikan yang ditempuh kebanyakan minim hanya lulus SMP atau SMA, bahkan
ada yang hanya lulus SD saja
 Waktu untuk bekerja tidak terikat, terserah kapan mau pergi ke kantor, seperti yang
dilakukan Johnny Andrean dengan usahanya di bidang salon dan makanan, ia selalu membuat
ide baru untuk meluncurkan produk – produknya yang berkualitas
 Membuka kesempatan lapangan kerja baru, seperti yang di lakukan Tirto Utomo,
beliau sudah membuka pekerjaan bagi banyak orang agar dapat mengurangi angka
pengangguran
 Bekerja sesuai dengan keinginan atau karena hobby yang di minati agar tercapai
produk yang sesuai dengan kegemaran
 Memiliki relasi yang luas karenauntuk mengembangkan sebuahbisnis perlu adanya
relasi ataumitra kerja seperti yang dilakukan Johnny Andrean untuk menambah bisnisnya ia
membeli hak usaha dari luar negeri
 Banyak yang dikorbankan untuk mencapai sebuah kesuksesan, seperti modal yang
cukup tinggi dan tiada henti untuk terus mencoba
 Tanggung Jawab terhadap karyawan dan resiko yang dihadapi sangatlah berat jika
pekerjanya mengalami kendala yang cukup
 Para wirausaha selalu tidak pernah membuang uangnya secara berlebihan, biasanya
lebih cenderung memutarkan uangnya untuk mengembangkan bisnisnya
 Menekuni dan fokus pada usaha yang di didirikannya, selalu sabar menghadapi
kendala dan hambatan yang ada
 Pendapatan tidak pasti, bisa turun maupun naik tergantung niat pengusaha masing –
masing untuk menjadikan labanya naik

KARAKTER YANG DI MILIKI OLEH ORANG - ORANG TERSEBUT YANG INGIN SAYA MILIKI
 Berani mengambil resiko
Saya kurang berani dalam mengambil resiko khususnya berwirausaha karna yang saya
takutkan ialah takut rugi
 Percaya diri
Saya adalah orang yang kurang percaya diri pada kemampuan yg saya miliki,
terkadang saya kurang bisa mengatasi grogi dan pendapan orang
 Hemat
Saya tipikal orang yang royal, terkadang bisa berhemat dan terkadang boros
 Kurang bergaul
Dan saya sangat amat susah berbaur, saya ingin sekali berbaur terkadang susah dan
saya khawatir jika saya ingin berwirausaha akan susah karna sifat sulit berbaur saya

Anda mungkin juga menyukai